Anda di halaman 1dari 7

Joana Asmara

materi : diare
Pengertian diare
Diare adalah buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja
dengan frekuensi lebih sering dari biasanya (tiga kali atau lebih) dalam satu hari (Depkes RI, 2011)

Penyebab diare
Penyebab diare dibagi dalam beberapa faktor, yaitu:
1. Infeksi enteral
Infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan penyebab utama diare pada anak adalah infeksi
enteral yaitu sebagai berikut:
● Infeksi bakteri : Vibrio, E.Coli, Salmonella, Shigella, campylobacter, yersinia, aeromonas dan
sebagainya
● Infeksi virus : Enterovirus (virus ECHO, coxsackie, polio-myelitis) adenovirus, rotavirus, astrovirus
dan lain-lain
● Infeksi parasit : Cacing (askaris, trichiuris, oxyuris, strongyloides), protozoa (Entamoeba histolytica,
Giardia lambia, trichomonas hominis), jamur (candida albicans).
Penyebab diare
2. Infeksi Parenteral
Infeksi parenteral yaitu infeksi di bagian tubuh lain di luar alat pencernaan, seperti otitis media akut
(OMA), tonsilofaringitis, bronkopneumonia, ensefalitis dan sebagainya. Keadaan ini biasanya terjadi
pada bayi dan anak berumur 2 tahun.
3. Faktor Malabsorbsi
Malabsorbsi karbohidrat : Disakarida (intoleransi laktosa, maltosa, dan sukrosa), monosakarida
(intoleransi glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Pada bayi dan anak yang terpenting dan tersering ialah
intoleransi laktosa.
● Malabsorbsi lemak
● Malabsorbsi protein
4. Faktor Makanan
Makanan basi, beracun, dan alergi terhadap makanan.
5. Faktor Psikologis
Rasa takut dan cemas walaupun jarang, tetapi dapat terjadi pada anak yang lebih besar.
la diare
Tanda&geja

Manifestasi klinis yang terjadi pada diare adalah:


● Frekuensi BAB pada bayi lebih dari 3 x/hari dan pada neonatus lebih dari 4 x/hari
● Bentuk cair pada BAB kadang-kadang disertai lendir dan darah
● Nafsu makan menurun
● Warnanya lama-kelamaan kehijauan karena bercampur empedu
● Muntah
● Rasa haus
● Adanya lecet pada daerah sekitar anus
● Feses bersifat asam laktat yang berasal dari laktosa yang tidak dapat diserap oleh usus
● Adanya tanda dehidrasi
● Asidosis metabolik seperti tampak pucat dengan pernafasan cepat dan dangkal.
Pencegahan diare

Kegiatan pencegahan penyakit diare yang benar dan efektif yang dapat dilakukan adalah:
1. Pemberian ASI
Pemberian ASI saja, tanpa cairan atau makanan lain dan tanpa menggunakan botol, menghindarkan anak dari bahaya bakteri
dan organisme lain yang akan menyebabkan diare. Keadaan seperti ini di sebut disusui secara penuh (memberikan ASI
Eksklusif). Bayi harus disusui secara penuh sampai mereka berumur 6 bulan.
2. Menggunakan air bersih yang cukup
Yang harus diperhatikan oleh keluarga :
• Gunakan air bersih untuk memasak
• Ambil air dari sumber air yang bersih
• Simpan air dalam tempat yang bersih dan tertutup serta gunakan gayung khusus untuk mengambil air.
• Jaga sumber air dari pencemaran oleh binatang dan untuk mandi anak-anak
• Minum air yang sudah matang (dimasak sampai mendidih)
• Cuci semua peralatan masak dan peralatan makan dengan air yang bersih dan cukup.
3. Cuci tangan pakai sabun dan air bersih sebelum makan dan sesudah buang air besar
4. Hindari makanan dan minuman yang tidak bersih
Pencegahan diare
5. Buang air besar di wc (closet)
Yang harus diperhatikan oleh keluarga :
● Keluarga harus mempunyai jamban yang berfungsi baik dan dapat dipakai oleh seluruh anggota keluarga.
● Bersihkan wc secara teratur.
● Gunakan alas kaki bila akan buang air besar.
6. Membuang feses bayi yang benar
Yang harus diperhatikan oleh keluarga:
● Bantu anak buang air besar di tempat yang bersih dan mudah di jangkau olehnya.
● Bersihkan dengan benar setelah buang air besar dan cuci tangan dengan sabun.

Penanganan diare
LINTAS Diare (Lima Langkah Tuntaskan Diare) :
1. Berikan Oralit
Untuk mencegah terjadinya dehidrasi dapat dilakukan mulai dari rumah tangga dengan memberikan oralit osmolaritas
rendah , dan bila tidak tersedia berikan cairan rumah tangga seperti air tajin, kuah sayur, air matang.
Penanganan
diare
2. Berikan obat Zinc
Pemberian Zinc selama diare terbukti mampu mengurangi lama dan tingkat keparahan diare, mengurangi
frekuensi buang air besar, mengurangi volume tinja, serta menurunkan kekambuhan kejadian diare pada 3
bulan berikutnya.
3. Pemberian ASI / Makanan
Pemberian makanan selama diare bertujuan untuk memberikan gizi pada penderita terutama pada anak
agar tetap kuat dan tumbuh serta mencegah berkurangnya berat badan. Anak yang masih minum Asi harus
lebih sering di beri ASI.
4. Pemberian Antibiotika hanya atas indikasi
● Hanya bermanfaat pada penderita diare dengan darah dan suspek kolera
5. Pemberian Nasehat
● Cara memberikan cairan dan obat di rumah
● Kapan harus membawa kembali balita ke petugas kesehatan bila : Diare lebih sering, Muntah
berulang, Sangat haus, Makan/minum sedikit, Timbul demam, Tinja berdarah, Tidak membaik dalam
3 hari.

Anda mungkin juga menyukai