0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut merupakan laporan kasus keperawatan jiwa mengenai strategi penanganan halusinasi pada pasien. Laporan tersebut menjelaskan tentang kondisi pasien yang mengalami halusinasi visual dan auditori, diagnosis keperawatan, tujuan perawatan, rencana tindakan, dan strategi komunikasi yang dilakukan perawat untuk membantu pasien mengidentifikasi dan mengontrol halusinasi yang dialaminya.
Dokumen tersebut merupakan laporan kasus keperawatan jiwa mengenai strategi penanganan halusinasi pada pasien. Laporan tersebut menjelaskan tentang kondisi pasien yang mengalami halusinasi visual dan auditori, diagnosis keperawatan, tujuan perawatan, rencana tindakan, dan strategi komunikasi yang dilakukan perawat untuk membantu pasien mengidentifikasi dan mengontrol halusinasi yang dialaminya.
Dokumen tersebut merupakan laporan kasus keperawatan jiwa mengenai strategi penanganan halusinasi pada pasien. Laporan tersebut menjelaskan tentang kondisi pasien yang mengalami halusinasi visual dan auditori, diagnosis keperawatan, tujuan perawatan, rencana tindakan, dan strategi komunikasi yang dilakukan perawat untuk membantu pasien mengidentifikasi dan mengontrol halusinasi yang dialaminya.
NIM : 0432950119030 TUGAS KEPERAWATAN JIWA STRATEGI PELAKSANAAN HALUSINASI SP I A. PROSES KEPERAWATAN 1. Kondisi klien DS - Klien mengatakan keadaannya baik-baik saja - Klien mengatakan waktu dirumah melihat sesesorang perempuan seram berambut panjang baju putih dan ingin menggigit kakinya - Klien mengatakan mendengar suara seorang laki-laki yang ingin mengajaknya pergi jauh DO - Kontak mata (+) - Klien tampak kooperatif - Klien sering mondar mandir sambil bernyanyi 2. Diagnose keperawatan - Perubahan persepsi sensori : Halusinasi 3. Tujuan keperawatan - Klien dapat membina hubungan saling percaya - Klien dapat mengidentifikasi jenis halusinasi - Klien dapat mengidentifikasi isi halusinasi - Klien dapat mengidentifikasi waktu dan frekuensi halusinasi - Klien dapat mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi - Klien dapat mengidentifikasi respon klien terhadap halusinasi - Klien dapat mehardik halusinasi - Klien dapat memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian
4. Rencana tindakan keperawatan
- Bina hubungan saling percaya dengan prinsip komunikasi terapeutik - Bantu klien mengenal halusinasinya meliputi : isi, jenis, waktu, frekuensi, situasi, dan respon saat terjadi halusinasi. - Latih klien untuk mengontrol halusinasi dengan cara menghardik - Anjurkan klien untuk memasukan dalam jadwal kegiatan harian B. STRATEGI KOMUNIKASI 1. Fase orientasi a. Salam terapeutik Assalamualaikum, selamat pagi ibu? Perkenalkan nama saya hanifah, bisa dipanggil hani. Saya mahasiswa Stikes Bani Saleh yang sedang dinas disini selama 1 minggu. Kalau saya boleh tau nama ibu siapa dan senangnya dipanggil siapa? b. Evaluasi validasi Bagaimana perasaan ibu hari ini? Bagaimana tidurnya tadi malam? Ada keluhan tidak? c. Kontrak - Topik Apakah ibu tidak keberatan untuk mengobrol dengan saya? Menurut ibu sebaiknya kita mengobrol apa ya? Bagaimana kalau kita mengobrol tentang suara/ penglihatan sesuatu yang ibu lihat dan dengar selama ini? - Tujuan Setelah ibu cerita, nanti saya bantu ibu mengidentifikasi halusinasi ibu dan cara menghardiknya - Waktu Berapa lama kira-kira kita bisa mengobrol? Ibu mau berapa menit, bisa ! - Tempat Dimana kita duduk? Diluar? Dikursi itu/ dimana? 2. Fase kerja Apakah ibu mendengar suara tanpa adanya wujud? Apa yang dikatakan suara itu? Apakah ibu melihat sesuatu, bayangan, makhluk? Seperti apa kelihatannya? Apakah terus menerus terlihat dan terdengar, atau hanya sewaktu-waktu saja? Berapa sehari ibu melihatnya? Pada keadaan apa, apakah pada waktu sendirian? Apa yang ibu rasakan saat mengalami hal itu? Apa yang ibu lakukan? Bagaimana kalau kita belajar cara mencegah suara-suara dan bayangan itu agar tidak muncul. Pertama dengan cara menghardik suara tersebut, kedua dengan cara bercakap-cakap, ketiga melakukan kegiatan yang sudah terjadwal dan keempat minum obat secara teratur. Bagaimana kalau kita belajar satu dulu yaitu menghardik. Caranya : saaat suara itu muncul langsung ibu tutup telinga dan katakan pergi saya tidak mau dengar, kamu suara palsu dan apabila ibu melihat sesuatu seperti bayangan/ makhluk ibu tutup mata dan katakan pergi-pergi, saya tidak mau melihat, kamu tidak nyata ! begitu diulang-ulang sampai suara dan bayangan itu hilang. Ayo..! silahkan ibu coba. Iya.. bagus itu ibu sudah bisa. Sebaiknya latihan ini ibu lakukan secara rutin, sehingga jika sewaktu-waktu halusinasi itu muncul ibu sudah terbiasa. 3. Fase terminasi - Evaluasi subjektik Bagaimana perasaan ibu dengan obrolan kita tadi? Ibu merasa senang tidak dengan latihan tadi? - Evaluasi objektif Dapatkah ibu memperagakan cara menghardik yang tadi kita lakukan? - Rencana tindak lanjut Kalau suara-suara atau bayangan itu muncul lagi, silahkan ibu coba cara tersebut! bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya? Nanti dilakukan ya bu. - Kontrak yang akan datang 1) Topik Bagaimana kalau besok kita ngobrol-ngobrol lagi tentang cara lain, yaitu berbicara dengan orang lain saat suara / bayangan itu muncul lagi. 2) Waktu Kira-kira waktunya kapan ya? Bagaimana kalau besok jam 09.00 WIB , bisa ! 3) Tempat Kira-kira tempat yang enak buat kita ngobrol besok dimana ya? Apa masih disini atau cari teman yang lain? Baiklah sampai jumpa besok ya bu, terima kasih atas kerja samanya, saya permisi wassalamualaikum.