Anda di halaman 1dari 5

DIARE

**Highlight kuning: tambahan


** Highlight biru : Menurut Kemenkes

Definisi
Diare adalah buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja
dengan frekuensi lebih sering dari biasanya (tiga kali atau lebih) dalam satu hari (Depkes RI 2011)
Tinja bayi normal atau sehat berbentuk lembut dan tidak padat. Bayi buang air besar lebih sering pada
1 - 2 bulan pertama, karena itu sulit untuk mengatakan apakah bayi menderita diare atau tidak.
Kebanyakan bayi memiliki pola feses yang khas. Pola ini dapat berubah perlahan-lahan dari waktu ke
waktu. Berikut ini beberapa tanda bayi mengalami diare diantaranya seperti frekuensi secara tiba-tiba
seperti lebih dari satu kali BAB per sekali makan, kotoran menjadi lebih encer, nafsu makan bayi
memburuk dan mengalami hidung tersumbat atau demam juga menunjukkan kecenderungan diare.
Menurut World Health Organization (WHO) penyakit diare didefinisikan sebagai suatu penyakit yang
ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang lembek sampai mencair dan
bertambahnya frekuensi buang air besar yang lebih dari biasanya yaitu 3 kali atau lebih dalam sehari
yang mungkin dapat disertai dengan muntah atau tinja yang berdarah.

Menurut Kemenkes:
Menurut Kemenkes (2014) Diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk
dan konsistensi pada tinja yakni lebih lembek atau lebih cair serta frekuensi buang air besar lebih
banyak dari biasanya.

** Catatan Tambahan **!!


Kurang lebih pengertian dari kemenkes dan depkes untuk definisinya sama.

Gejala klinis
● Nyeri perut
● BAB sering dan cair (gejala khas diare)
● Demam (dapat mendahului atau tidak mendahului gejala diare )
● BAB seperti cucian beras
● BAB darah
● Gejala dehidrasi : mata dan ubun ubun cekung, gelisah, mulut dan kulit kering — segera bawa
ke puskesmas terdekat
Penyebab
1. Kurangnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan (tidak menerapkan phbs >> seperti ctps
terutama setelah menggunakan toilet dan sebelum makan, sebelum memberi ASI/makan,
setelah Buang Air Besar (BAB), dan setelah membersikan tinja anak )
2. Makanan dan minuman yang terkontaminasi (makanan yang tercemar, basi, mengandung
racun, makanan yang kurang matang)
3. Peralatan makan dan perlengkapan bayi yang kurang bersih
4. Tangan kotor ( Karena adanya kuman, bakteri, virus, maupun parasit)

Faktor Risiko
Penyakit diare sering dikaitkan dengan penyakit bawaan makanan sehingga diare ditularkan secara
fecal-oral melalui masuknya makanan dan minuman yang terkontaminasi. Lebih sering terjadi pada
balita karena cenderung lebih aktif memainkan benda asing dan bahkan memasukkannya kedalam
mulut. Penularan dapat juga terjadi karena makan dengan tangan yang kotor (Depkes, RI 2010).
Selain itu, kontaminasi pada makanan dapat terjadi karena makanan dan minuman yang tidak
dimasak secara sempurna, mengonsumsi makanan mentah, dan tidak melakukan kebersihan
perorangan (personal hygiene) terutama pada penjamah makanan yaitu dalam hal ini adalah ibu yang
mengasuh anak sebagai penularan secara kontak langsung, sedangkan penularan secara tidak langsung
dapat terjadi melalui lalat pada 5f (feaces, flies, food, fluid, finger) (Karina, 2017).

Menurut Fatkhiyah 2016, faktor risiko terjadinya diare adalah sebagai berikut :
1) Faktor Perilaku Faktor perilaku tersebut antara lain sebagai berikut :
a. Tidak memberikan ASI Eksklusif, memberikan MP-ASI terlalu dini akan mempercepat bayi
kontak dengan kuman
b. Menggunakan botol susu yang tidak steril terbukti dapat meningkatkan risiko terjadinya diare pada
balita karena adanya penumpukan kuman dan bakteri pada botol susu yang digunakan
c. Tidak menerapkan kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) sebelum memberi
ASI/makan, setelah Buang Air Besar (BAB), dan setelah membersihkan tinja anak
d. Penyimpanan makanan yang tidak higienis.

2) Faktor Lingkungan Faktor lingkungan tersebut antara lain sebagai berikut :


a. Ketersediaan air bersih yang tidak memadai kurangnya ketersediaan Mandi Cuci Kakus (MCK)
b. Kebersihan lingkungan dan personal hygiene yang buruk

Pencegahan
● Menggunakan air bersih ( tidak berbau, berwarna dan berasa),
● Masak air sampai mendidih sebelum diminum
● Memberikan ASI sampai usia 2 tahun ( Karena jika tidak memberikan ASI Eksklusif,
memberikan MP-ASI terlalu dini akan mempercepat bayi kontak dengan kuman)
● Memperbaiki daya tahan tubuh (host) — meningkatkan nutrisi
● Menggunakan jamban yang sehat
● Makan buah dan sayur setiap hari
● Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) → CTPS ( Cuci Tangan Pakai

Sabun) dengan baik dan benar, Memilih pangan yang aman, bersih, dan telah dimasak

dengan matang, Hindari makanan dan minuman yang memiliki warna yang mencolok,

Membatasi konsumsi makanan cepat saji dan makanan ringan, Memperbanyak makanan

yang tinggi serat dan tinggi protein, Cukupi kebutuhan air dengan minum air putih,

Menyiapkan bekal bergizi dari rumah yang lebih sehat dan higienis ( Seperti makanan 4

sehat 5 sempurna yang mengandung gizi lengkap di dalamnya mulai dari protein,

karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral.

SOAL PRE TEST DIARE

A. IDENTITAS

NAMA:……………………………….

USIA :……………………………….

1. Dikatakan diare bila frekuensi bab cair berapa kali?


A. Lebih dari 2 kali dalam sehari
B. Lebih dari 3 kali dalam sehari
C. Lebih dari 5 kali dalam sehari

2. Apa penyebab utama diare?


A. Udara
B. Makanan
C. Jam tidur tidak teratur

3. Apa gejala dari diare ?


A. Nyeri perut
B. Bab cair lebih dari 3x/ hari
C. Semua benar

4. Cara penularan diare?


A. Makan dengan tangan yang kotor
B. Lalat hinggap makanan
C. Semua benar

5. Upaya mencegah diare?


A. Cuci tangan dengan baik dan benar
B. Olahraga rutin
C. Mandi 2 kali sehari

SOAL POST TEST DIARE

A. IDENTITAS

NAMA:……………………………….

USIA :……………………………….

1. Dikatakan diare bila frekuensi bab cair berapa kali?


A. Lebih dari 2 kali dalam sehari
B. Lebih dari 3 kali dalam sehari
C. Lebih dari 5 kali dalam sehari

2. Apa penyebab utama diare?


A. Udara
B. Makanan
C. Jam tidur tidak teratur

3. Apa gejala dari diare ?


A. Nyeri perut
B. Bab cair lebih dari 3x/ hari
C. Semua benar

4. Cara penularan diare?


A. Makan dengan tangan yang kotor
B. Lalat hinggap makanan
C. Semua benar

5. Upaya mencegah diare?


A. Cuci tangan dengan baik dan benar
B. Olahraga rutin
C. Mandi 2 kali sehari

Anda mungkin juga menyukai