Anda di halaman 1dari 3

1. apa faktor penyebab BAB sering ini ?

jawab :

- faktor infeksi dari bakteri virus, parasit yang masuk dan berkembang diusus sehingga merusak
mukosa usus sehingga terjadi hipersekresi cairan dan elektrolit

- faktor malabsorpsi yang menyebabkan tekanan osmotik meningkat sehingga terjadi


pergeseran air dan elektrolit ke rongga usus

- faktor makanan yang basi, makanan yang tercemar, terlalu banyak lemak, mentah atau kurang
matang, menyebabkan toksin yang tidak dapat diserap oleh usus sehingga terjadi
hiperperistaltik

- faktor psikologik seperti cemas dapat meningkatkan peristaltik usus

2. mengapa bayi tersebut matanya sangat cekung

jawab : dikarenakan kehilangan cairan dan elektrolit yang banyak sehingga terjadi deplesi air
yang isotonik sehingga menyebabkan mata cekung

3. mengapa bayi tidak mau makan dan minum ?

jawab : karena pada saat diare , menyebabkan terjadinya distensi abdomen sehingga
menimbulkan rasa mual dan ingin muntah. hal ini yang menyebabkan napsu makan menurun
atau berkurang

4. Berdasarkan kondisi di skenario, bayi tersebut termasuk jenis diare yang bagaimana?
Diare dengan dehidrasi berat karena kondisi mata sudah sangat cekung, sangat lemas dan juga
tidak mau makan minum.
Kemungkinan kekurangan cairan 8-10%
5. Apa diagnosis banding dari diare
jawab : disentri yang merupakan peradangan pada usus besar yang ditandai dengan sakit perut
dan buang air besar yang encer secara terus-menerus (diare) yang bercampur lendir dan darah. 
Etio:
Bakteri (disentri bilier), Shigela, Escherichia coli enteroinvasif (EIEC), Salmonella, Campylobacter
jejuni (terutama pada bayi), Amoeba (disentri amoeba), Entamoeba histolytica
6. Mengapa rotavirus merupakan penyebab tersering diare pada bayi
Karena Rotavirus adalah salah satu virus penyebab diare yang penularannya melalui jalur fecal-
oral, yaitu menular dari feses penderita yang tidak sengaja masuk ke mulut orang yang sehat.
Rotavirus yang keluar melalui feses bisa mengontaminasi air, makanan, minuman, dan benda-
benda yang ada di sekitar, seperti mainan dan alat dapur. Hal ini biasanya terjadi jika kebersihan
lingkungan dan kebersihan diri penderitanya tidak terjaga dengan baik. Misalnya, jika penderita
tidak mencuci tangan setelah buang air besar kemudian menyentuh benda yang ada
disekitarnya.

Infeksi rotavirus sering terjadi pada anak-anak berusia 3–35 bulan dan orang dewasa yang
mengurus anak-anak yang sedang menderita infeksi rotavirus.
7. Untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang, seperti:
Tes darah, untuk mendeteksi infeksi dalam darah, kadar gula, dan elektrolit di dalam darah.
Pemeriksaan feses, untuk mengidentifikasi jenis kuman yang menyebabkan diare dan
mendeteksi antigen rotavirus pada sampel feses
8. Bagaimana pencegahan yang dapat dilakukan pada kasus ini ?
Perilaku Sehat
a. Pemberian ASI
ASI adalah makanan paling baik untuk bayi. ASI bersifat steril, berbeda dengan sumber susu lain
seperti susu formula atau cairan lain yang disiapkan dengan air atau bahan-bahan dapat
terkontaminasi dalam botol yang kotor. Pemberian ASI saja, tanpa cairan atau makanan lain
dan tanpa menggunakan botol, menghindarkan anak dari bahaya bakteri dan organisme lain
yang akan menyebabkan diare.

ASI mempunyai khasiat preventif secara imunologik dengan adanya antibodi dan zat-zat lain
yang dikandungnya. ASI turut memberikan perlindungan terhadap diare. Pada bayi yang baru
lahir, pemberian ASI secara penuh mempunyai daya lindung 4 kali lebih besar terhadap diare
daripada pemberian ASI yang disertai dengan susu botol. Flora normal usus bayi yang disusui
mencegah tumbuhnya bakteri penyebab botol untuk susu formula, berisiko tinggi
menyebabkan diare yang dapat mengakibatkan terjadinya gizi buruk....
b. Makanan Pendamping ASI
Ada beberapa saran untuk meningkatkan pemberian makanan pendamping ASI, yaitu:
- Perkenalkan makanan lunak, ketika anak berumur 6 bulan dan dapat teruskan pemberian
ASI. Tambahkan macam makanan setelah anak berumur 9 bulan atau lebih. Berikan
makanan lebih sering (4x sehari). Setelah anak berumur 1 tahun, berikan semua makanan
yang dimasak dengan baik, 4-6 x sehari, serta teruskan pemberian ASI bila mungkin.
- Tambahkan minyak, lemak dan gula ke dalam nasi /bubur dan biji-bijian untuk energi.
Tambahkan hasil olahan susu, telur, ikan, daging, kacang-kacangan, buah-buahan dan
sayuran berwarna hijau ke dalam makanannya.
- Cuci tangan sebelum meyiapkan makanan dan meyuapi anak. Suapi anak dengan sendok
yang bersih.
- Masak makanan dengan benar, simpan sisanya pada tempat yang dingin dan panaskan
dengan benar sebelum diberikan kepada anak.
c. Menggunakan Air Bersih Yang Cukup
Penularan kuman infeksius penyebab diare ditularkan melalui Face-Oral kuman tersebut
dapat ditularkan bila masuk ke dalam mulut melalui makanan, minuman atau benda yang
tercemar dengan tinja, misalnya jari jari tangan, makanan yang wadah atau tempat makan
minum yang dicuci dengan air tercemar.
d. Mencuci Tangan
Kebiasaan yang berhubungan dengan kebersihan perorangan yang penting dalam penularan
kuman diare adalah mencuci tangan. Mencuci tangan dengan sabun, terutama sesudah
buang air besar, sesudah membuang tinja anak, sebelum menyiapkan makanan, sebelum
menyuapi makan anak dan sebelum makan, mempunyai dampak dalam kejadian diare
(Menurunkan angka kejadian diare sebesar 47%).
e. Menggunakan Jamban
Pengalaman di beberapa negara membuktikan bahwa upaya penggunaan jamban
mempunyai dampak yang besar dalam penurunan risiko terhadap penyakit diare. Keluarga
yang tidak mempunyai jamban harus membuat jamban dan keluarga harus buang air besar
di jamban.
f. Membuang Tinja Bayi Yang Benar
Banyak orang beranggapan bahwa tinja bayi itu tidak berbahaya. Hal ini tidak benar karena
tinja bayi dapat pula menularkan penyakit pada anak-anak dan orang tuanya. Tinja bayi
harus dibuang secara benar.
g. Pemberian Imunisasi Campak
Pemberian imunisasi campak pada bayi sangat penting untuk mencegah agar bayi tidak
terkena penyakit campak. Anak yang sakit campak sering disertai diare, sehingga pemberian
imunisasi campak juga dapat mencegah diare. Oleh karena itu berilah imunisasi campak
segera setelah bayi berumur 9 bulan.

bisa juga dengan

PENYEHATAN LINGKUNGAN

1. Penyediaan Air Bersih

penyediaan air bersih baik secara kuantitas dan kualitas mutlak diperlukan dalam memenuhi
kebutuhan air sehari-hari termasuk untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

2. Pengelolaan Sampah

Sampah merupakan sumber penyakit dan tempat berkembang biaknya vektor penyakit seperti
lalat, nyamuk, tikus, kecoa dsb. Selain itu sampah dapat mencemari tanah dan menimbulkan
gangguan kenyamanan dan estetika seperti bau yang tidak sedap dan pemandangan yang tidak
enak dilihat. Oleh karena itu pengelolaan sampah sangat penting, untuk mencegah penularan
penyakit tersebut. Tempat sampah harus disediakan, sampah harus dikumpulkan setiap hari dan
dibuang ke tempat penampungan sementara. Bila tidak terjangkau oleh pelayanan
pembuangan sampah dapat dilakukan pemusnahan sampah dengan cara ditimbun atau
dibakar.

Anda mungkin juga menyukai