Anda di halaman 1dari 11

OBAT ANTI DIARE

KELOMPOK 11

Pengampu :
Dr Ave Olivia Rahman, MSc
ANGGOTA :
SITI AISAH
MEGANITAMI WADIATAMA
MARTHA YOSEPHINE RENATA MALAU
DELA OKTARINI
NADHILAH AULIA PUTRI
Diare adalah peningkatan volume,
keenceran atau frekuensi buang air
besar.

Dalam keadaan normal, tinja mengandung 60-90%


air, pada diare airnya bisa mencapai lebih dari
90%.
DIARE BERDASARKAN PENYEBABNYA :
 Diare akibat virus
 Diare bakterial (invasif)

 Diare parasiter

 Diare akibat penyakit,

 Diare akibat obat

 Diare akibat keracunan makanan


AGONIS OPIOID
=>Salah satu opioid adalah loperamide.
Loperamide merupakan turunan phenylpiperidine dengan struktur
kimia yang mirip dengan agonis reseptor opiat seperti
diphenoxylate
Indikasi : untuk pengobatan diare akut dan
diare kronik
Kontraindikasi : hipersensitivitas dengan loperamid,
hambatan peristaltik, bayi dan anak
< 2 tahun, hindari penggunaan
sebagai terapi utama untuk disentri
akut, ulseratif kolitis akut, bacterial
enterocolitis dan kolitis
pseudomembran.
Bentuk sediaan : tablet.
Efek samping : nyeri abdominal (perut), mual,
muntah, serta konstipasi.
Dosis dan aturan pakai : anak-anak :
– diare akut maksimal 16 mg per hari
2-5 tahun (13-20 kg) : 1 mg 3 kali per hari
6-8 tahun (20-30 kg) : 2 mg 2 kali per hari
8-12 tahun (> 30 kg) : 2 mg 3 kali per hari
pemeliharaan : 0,1 mg/kg BB sesudah BAB
– diare kronis maksimal 4-12 mg per hari
< 5 tahun : 1 mg 4 kali per hari
> 5 tahun : 2 mg 4 kali per hari
pemeliharaan : 2 mg per hari sesudah BAB
dewasa :
– diare akut, dosis awal 4 mg diikuti 2 mg sesudah BAB
maksimal 16 mg/hari,
– diare kronis dosis awal seperti diare akut diikuti 4-8
mg/hari sesudah BAB maksimal 16 mg/hari.
Adsorben
 mekanisme kerja : melapisi permukaan mukosa dinding
saluran pencernaan sehingga toksin dan mikroorganisme
tak bisa masuk menembus dan merusak mukosa.
 Adsorben tidak diabsorbsi oleh saluran cerna, toksin
mikroba dan mikroorganisme langsung dikeluarkan
bersama feses.

Contoh adsorben :
 Bismuth subsalicylate

 Attapulgite

 Kaolin-pektin

 Activated charcoal

 Kombinasi
BISMUT SUBSALISILAT

Mekanisme kerja : meningkat absorbsi air


dan elektrolit (antisekretori) dan
penghambat sintesis
prostaglandin sehingga terjadi
efek antiinflamasi dan penurunan
motilitas usus, serta sebagai anti
mikroba (antibiotik) .
Dosis : maksimum perhari adalah 4g.

Bentuk sediaan : tablet kunyah (262 mg), 262


mg/5 ml cairan, 524 mg/15ml
cairan. Bismut salisilat
berinteraksi dengan salisilar,
tetrasiklin dan anti koagulan.
efek samping : tinnitus, mual dan muntah
KAOLIN DAN PECTIN
 Mekanisme kerja : merubah viskositas feses
sehingga nampak lebih kental. Selain itu, obat
ini juga dapat mengikat toksik bakteri terutama
enterotoksik dan dapat berikatan dengan garam
empedu.

Anda mungkin juga menyukai