kulit.
Aturan pemakaian: 100 200 mg; diberikan pada malam hari sebelum tidur.
2. BISACODIL
NAMA GENERIK : Bisacodyl
operasi.
KONTRA INDIKASI : Obat ini tidak boleh diberikan pada pasien yang
mengalami sumbatan pada usus (ileus), kondisi pembedahan perut akut,
elektrolit, juga tidak boleh digunakan untuk pasien hamil dan menyusui.
EFEK SAMPING : Jarang: rasa tidak enak pada perut, diare.
BENTUK SEDIAAN : Tablet 5 mg (BicolaxR, CodylaxR, LaxacodR,
3. DANTRON
Indikasi : Konstipasi pada pasien gagal jantung, pada orang tua
Kontra Indikasi : Obstruksi usus, atonia colon
Efek Samping : Sediaan : Dantron (generik) tablet 150 gr
4. MAGNESIUM SULFAT/GARAM INGGRIS
Indikasi : Konstipasi, pengosongan usus yang cepat sebelum prosedur radiologi,
endoskopi dan bedah
Kontra Indikasi : Penyakit saluran cerna akut; gangguan ginjal, gangguan hati,
usia lanjut & pasien lemah
Efek Samping : Kolik
Sediaan : Magnesium sulfat (generik) serbuk 30 gr garam Inggris (generik),
serbuk
5. DIOKTIL Na-SULFOSUKSINAT
Indikasi : Mengatasi kesulitan buang air besar, keadaan dimana peningkatan intra
abdominal harus dihindari, misalnya pada penderita hernia, gangguan fungsi, post
operasi, dan hemoroid
Kontra Indikasi : Ileus obstruksi, nyeri abdomen yang tidak diketahui sebabnya
Efek Samping : Ruam di kulit, mual; kelemahan otot, kehilangan cairan, dan
elektrolit
Sediaan : Dioktil Na-Sulfosuksinat 50 mg/tablet
Kontra Indikasi : Jangan diberikan pada penderita obstruksi usus dan gangguan
usus seperti ulserasi kolitis atau illeitis
Efek Samping : Sediaan : Psyllium hydropolic muciloid 7 gr
8. Na-PSIKOSULFAT
Indikasi : Konstipasi dan defikasi yang teratur karena berbaring lama di tempat
tidur, perubahan diet, perubahan iklim setelah operasi dan kelahiran
Kontra Indikasi : Ileus, kelainan abdomen akut
Efek Samping : Sediaan : Na-Psikosulfat 5 mg/10 tetes obat tetes
9. DIHIDROKSIANTRAKINON
Indikasi : Kontra Indikasi : Penderita dengan sakit perut yang parah
Efek Samping : Dapat mengakibatkan kemih berwarna merah yang bersifat
sementara
Sediaan : Dihidroksiantrakinon
10. MONOBASIC SODIUM PHOSPHATE 1H2O DAN DIBASIC SODIUM
PHOSPHATE
Indikasi : Laksativ salin untuk meringankan konstipasi, sebagai bagian dari
prosedur pengosongan usus besar untuk pasien yang akan menjalani operasi,
pemeriksaan endoskopi atau X-Ray; perawatan paska bedah umum dan membantu
meringankan impaksi fases atau barium
Kontra Indikasi : -
Efek Samping : Sediaan : Monobasic sodium phosphate 1H2O 19 gr dan Dibasic sodium
phosphate 7H2O 7 gr
11. DIOKSIANTRAKINON DAN FENOLFTALEIN
Indikasi : Obat pencahar (laxans) mempermudah buang air besar dan cuci perut
Kontra Indikasi : Penderita dengan obstruksi usus ataupun pengerasan tinja
Efek Samping : Sediaan : Dioksantrakinon 150 mg, Fenolftalein 50 mg
12. GLIKOSIDA ANTRAKINON
Cara kerja obat: Efek pencahar terlihat setelah 6 jam. Zat aktifnya dapat
ditemukan dalam ASI, sehingga mempengaruhi bayi yang disusui. Bila
menggunakan zat ini, maka tinja dan urin yang keluar berwarna kuning sampai
merah. Zat ini terdapat dalam tanaman Cascara sagrada, Sennae, Rhei radix,
Aloe, dan Dantron.
13. LAKTULOSA
Cara kerja obat : Zat ini dalam usus menghasilkan asam organik yang
menstimulir peristaltik usus dan menahan air dengan jalan osmosis,
sehingga tinja menjadi lunak. Efek pencahar terlihat sesudah 2 3 hari.
KANDUNGAN : Laktulosa.
PERHATIAN :
- Penderita diabetes.
- Kehamilan & menyusui.
- Lansia.
- Anak-anak.
INTERAKSI OBAT :
Neomisin, obat-obat anti infeksi lainnya, antasida non absorben.
EFEK SAMPING : Diare, kehilangan cairan (dehidrasi), hipokalemia,
hipernatremia, mual, muntah.
INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL :
B: Baik penelitian reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin
maupun penelitian terkendali pada wanita hamil atau hewan coba tidak
memperlihatkan efek merugikan (kecuali penurunan kesuburan) dimana
tidak ada penelitian terkendali yang mengkonfirmasi risiko pada wanita
hamil semester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trisemester
selanjutnya).
KEMASAN :
Sirup 10 mg/15 ml x 60 ml.
DOSIS :
Dosis lazim : 15-30 ml sehari.
Bila
perlu
dosis
dapat
ditingkatkan
sampai
60
ml
sehari.
PENYAJIAN:
Dikonsumsi bersamaan dengan makanan
PABRIK:
Boehringer Ingelheim.
14. AGAR-AGAR
Cara kerja obat: Merupakan koloid hidrofil, banyak mengandung hemiselulosa
yang sulit di cerna sehingga merangsang peristaltik usus dan dapat melunakkan
tinja.
Aturan pemakaian: 4 -16g.
15. METILSELULOSA
Cara kerja obat: Dalam cairan usus bahan obat ini akan mengembang, membentuk
gel emolien atau larutan kental yang dapat melunakkan tinja. Efek pencahar
terlihat setelah 12-24 jam. Efek maksimal terjadi setelah beberapa hari
pengobatan.
Efek yang tidak diinginkan: Obstruksi usus dan esofagus.
Aturan pemakaian:
Dewasa: 2-4 kali, 1,5 g/hari.
- Anak-anak: 3 4 kali, 500 mg/hari.
KOMPOSISI
Setiap tube Microlax (5 ml) mengandung :
1. Natrium Lauril Sulfoasetat 0,045 g
2. PEG 400 0,625 g
3. Sorbitol 4,465 g
4. Natrium Sitrat 0,450 g
5. Asam Sorbat 0,005 g
6. Air murni sampai dengan 6,250 g
CARA KERJA
Microlax memiliki 3 cara kerja sekaligus yaitu :
1. Na lauril sulfoasetat menurunkan tegangan permukaan feses sehingga feses
mudah terbasahi
2. Sorbitol, Na Sitrat menyerap air ke dalam usus besar / rektum untuk
melunakkan feses yang keras
3. PEG 400 melumasi rektum sehingga feses mudah dikeluarkan. Dari 3
mekanisme kerja tersebut Microlax akan mempermudah buang air besar
INDIKASI / KEGUNAAN
Microlax membantu mengatasi masalah susah buang air besar atau konstipasi
yang dialami oleh anak, dewasa, ibu hamil dan lansia. Microlax diindikasikan
untuk susah buang air besar karena berbagai macam sebab misalnya enteroparesis
(penyakit usus yang tidak diketahui sebabnya), lemahnya otot perut, factor
makanan, kurang bergerak, dan lain-lain.
ATURAN PAKAI
- Untuk anak usia diatas 3 tahun dan dewasa diberikan 1 tube.
- Untuk anak usia 1-3 tahun cukup diberikan tube.
PERINGATAN & PERHATIAN
1. Pencahar hanya digunakan bila benar-benar diperlukan, hanya untuk
penggunaan jangka pendek
2. Jangan digunakan pada penderita wasir akut & orang yang mengalami
peradangan pada usus besar
EFEK SAMPING
Microlax aman untuk digunakan, belum pernah ada laporan adanya efek samping.
Penggunaan berlebihan dapat menyebabkan diare dan kekurangan cairan.
KONTRAINDIKASI
Kontraindikasi Microlax adalah pada penderita wasir yang akut dan pada
penderita yang mengalami perdarahan karena radang usus besar.
KEUNGGULAN MICROLAX
1. Microlax bekerja CEPAT mengatasi sembelit (kurang dari 15 menit masalah
Buang Air Besar dapat teratasi)
2. Microlax AMAN karena bekerja lokal & tidak diserap oleh tubuh sehingga
dapat digunakan oleh anak-anak, dewasa,ibu hamil & orang lanjut usia.
3. Microlax TIDAK MENYEBABKAN PERUT MELILIT, karena Microlax
bekerja pada feses dan bukan pada usus besar.
4. Microlax NYAMAN & MUDAH digunakan, karena aplikatornya elastis dan
lembut.
5. Microlax tidak menyebabkan GANGGUAN PENYERAPAN NUTRISI.
6. Microlax TIDAK MENYEBABKAN KETERGANTUNGAN
Produk yang ada di pasaran saat ini (Kompetitor) :
1. Dapat menyebabkan ketergantungan & perut melilit karena bekerja merangsang
kontraksi usus besar.
2. Kerjanya lama, perlu waktu 6-8 jam (tablet/suspensi) dan 30-120 menit
(suppositoria).
3. Dapat menyebabkan gangguan penyerapan nutrisi.
SEDIAAN & KEMASAN
Gel / cairan jernih agak kental 5 ml dikemas dalam tube
B. Antidiare
Diare adalah peningkatan volume, keenceran atau frekuensi buang air besar.
Diare yang disebabkan oleh masalah kesehatan biasanya jumlahnya sangat banyak, bisa
mencapai lebih dari 500 gram/hari.
Orang yang banyak makan serat sayuran, dalam keadaan normal bisa menghasilkan lebih dari
500 gram, tetapi konsistensinya normal dan tidak cair.
Dalam keadaan normal, tinja mengandung 60-90% air, pada diare airnya bisa mencapai lebih
dari 90%.
Pengobatan
Diare merupakan suatu gejala, pengobatannya tergantung pada penyebabnya.
Kebanyakan penderita diare hanya perlu menghilangkan penyebabnya, misalnya permen
karet diet atau obat-obatan tertentu, untuk menghentikan diare.
Kadang-kadang diare menahun akan sembuh jika orang berhenti minum kopi atau minuman
cola yang mengandung cafein.
Untuk membantu meringankan diare, diberikan obat seperti difenoksilat, codein, paregorik
(opium tinctur) atau loperamide.
Kadang-kadang, bulking agents yang digunakan pada konstipasi menahun (psillium atau
metilselulosa) bisa membantu meringankan diare.
Untuk membantu mengeraskan tinja bisa diberikan kaolin, pektin dan attapulgit aktif.
Bila diarenya berat sampai menyebabkan dehidrasi, maka penderita perlu dirawat di rumah
sakit dan diberikan cairan pengganti dan garam melalui infus.
Selama tidak muntah dan tidak mual, bisa diberikan larutan yang mengandung air, gula dan
garam.
Untuk pemilihan golongan obat diare ini yang tepat ada baiknya anda harus periksakan diri
dan konsultasi ke dokter.
OBAT DIARE
Obat diare dibagi menjadi kemoterapeutika yang memberantas penyebab diare .seperti
bakteri atau parasit, obstipansia untuk menghilangkan gejala diare dan spasmolitik yang
membantu menghilangkan kejang perut yang tidak menyenangkan.
Sebaiknya jangan mengkonsumsi golongan kemoterapeutika tanpa resep dokter. Dokter akan
menentukan obat yang disesuaikan dengan penyebab diarenya misal bakteri, parasit.
Pemberian kemoterapeutika memiliki efek samping dan sebaiknya diminum sesuai petunjuk
dokter
Sebenarnya usus besar tidak hanya mengeluarkan air secara berlebihan tapi juga elektrolit.
Kehilangan cairan dan elektrolit melalui diare ini kemudian dapat menimbulkan dehidrasi.
Dehidrasi inilah yang mengancam jiwa penderita diare.
Penggolongan Obat Diare
A. Kemoterapeutika untuk terapi kausal yaitu memberantas bakteri penyebab diare
seperti antibiotika, sulfonamide, kinolon dan furazolidon.
1. Racecordil
Anti diare yang ideal harus bekerja cepat, tidak menyebabkan konstipasi,
mempunyai indeks terapeutik yang tinggi, tidak mempunyai efek buruk
terhadap sistem saraf pusat, dan yang tak kalah penting, tidak menyebabkan
ketergantungan. Racecordil yang pertama kali dipasarkan di Perancis pada
1993 memenuhi semua syarat ideal tersebut.
2. Loperamide
Loperamide merupakan golongan opioid yang bekerja dengan cara
memperlambat motilitas saluran cerna dengan mempengaruhi otot sirkuler dan
longitudinal usus. Obat diare ini berikatan dengan reseptor opioid sehingga
diduga efek konstipasinya diakibatkan oleh ikatan loperamid dengan reseptor
tersebut. Efek samping yang sering dijumpai adalah kolik abdomen (luka di
bagian perut), sedangkan toleransi terhadap efek konstipasi jarang sekali
terjadi.
3. Nifuroxazide
Nifuroxazide adalah senyawa nitrofuran memiliki efek bakterisidal terhadap
Escherichia coli, Shigella dysenteriae, Streptococcus, Staphylococcus dan
Pseudomonas aeruginosa. Nifuroxazide bekerja lokal pada saluran
pencernaan.
Obat diare ini diindikasikan untuk dire akut, diare yang disebabkan oleh E.
coli & Staphylococcus, kolopatis spesifik dan non spesifik, baik digunakan
untuk anak-anak maupun dewasa.
4. Dioctahedral smectite
Dioctahedral smectite (DS), suatu aluminosilikat nonsistemik berstruktur
filitik, secara in vitro telah terbukti dapat melindungi barrier mukosa usus dan
menyerap toksin, bakteri, serta rotavirus. Smectite mengubah sifat fisik mukus
lambung dan melawan mukolisis yang diakibatkan oleh bakteri. Zat ini juga
dapat memulihkan integritas mukosa usus seperti yang terlihat dari
normalisasi rasio laktulose-manitol urin
B. Obstipansia untuk terapi simtomatis (menghilangkan gejala) yang dapat
menghentikan diare dengan beberapa cara:
1. Zat penekan peristaltik, sehingga memberikan lebih banyak waktu untuk
resorpsi air dan elektrolit oleh mukosa usus seperti derivat petidin
(difenoksilatdan loperamida), antokolinergik (atropine, ekstrak belladonna)
2. Adstringensia yang menciutkan selaput lendir usus, misalnya asam samak
(tannin) dan tannalbumin, garam-garam bismuth dan alumunium.
3. Adsorbensia, misalnya karbo adsorben yanga pada permukaannya dapat
menyerap (adsorpsi) zat-zat beracun (toksin) yang dihasilkan oleh bakteri atau
yang adakalanya berasal dari makanan (udang, ikan). Termasuk di sini adalah
juga musilago zat-zat lendir yang menutupi selaput lendir usus dan lukalukanya dengan suatu lapisan pelindung seperti kaolin, pektin (suatu
karbohidrat yang terdapat antara lain sdalam buah apel) dan garam-garam
bismuth serta alumunium.
C. Spasmolitik, yakni zat-zat yang dapat melepaskan kejang-kejang otot yang seringkali
mengakibatkan nyeri perut pada diare antara lain papaverin dan oksifenonium.
D. Probiotik: Terbukti tidak membantu meskipun digunakan pada awal pengobatan.
E. Obat anti diare: Pilihan utamanya adalah loperamide 2 mg (dosis fleksibel, tergantung
dari seberapa sering BAB cair yang terjadi). Anti diare lain tidak direkomendasikan
karena efektivitasnya belum pasti, mula kerja yang lambat, dan potensi efek samping
yang ditimbulkan. Tidak ada bukti bahwa menghambat keluarnya BAB cair akan
memperpanjang penyakit. Justru telah terbukti penggunaan antidiare akan mengurangi
diare dan mmperpendek durasi diare.
F. Antimikroba: Dianjurkan untuk diberikan pada turis yang bepergian dalam travel kit
beserta loperamide. Quinolone direkomendasikan sebagai pilihan utama, dan pilihan
berikutnya adalah cotrimoxazole.
Uraian obat Diare
1. Racecordil
Anti diare yang ideal harus bekerja cepat, tidak menyebabkan konstipasi, mempunyai
indeks terapeutik yang tinggi, tidak mempunyai efek buruk terhadap sistem saraf
pusat, dan yang tak kalah penting, tidak menyebabkan ketergantungan. Racecordil
yang pertama kali dipasarkan di Perancis pada 1993 memenuhi semua syarat ideal
tersebut. Berdasarkan uji klinis didapatkan bahwa anti diare ini memberikan hasil
klinis yang baik dan dapat ditoleransi oleh tubuh. Produk ini juga merupakan anti
diare pertama yang cara kerjanya mengembalikan keseimbangan sistem tubuh dalam
mengatur penyebaran air dan elektrolit ke usus. Selain itu, Hidrasec pun mampu
menghambat enkephalinase dengan baik. Dengan demikian, efek samping yang
ditimbulkannya sangat minimal.
2. Loperamide
5. Biodiar
Komposisi :
Setiap tablet mengandung 630 mg Attapulgite yang diaktifkan (aluminium
magnesium silikat).
Khasiat :
Bahan aktif dari Biodiar adalah Attapulgite koloidal. Attapulgite merupakan suatu
zat dengan kapasitas absorpsi yang telah diaktifkan dengan cara pemanasan. Biodiar
dapat mengobati diare dengan gejala-gejalanya. Attapulgite menyerap gas-gas
beracun, zat yang merangsang, endotoxin, bakteri dan virus yang menyebabkan
diare. Tambahan lagi, Attapulgite melapisi selaput lendir di usus yang meradang dan
menyerap bagian-bagian berair sehingga menormalkan pembentukan tinja.
Attapulgite bersifat radio transparan sehingga tidak mengganggu gambaran
penyinaranX. Warna tinja tidak dipengaruhi Attapulgite.
Indikasi :
Untuk pengobatan simtomatik pada diare yang tidak spesifik.
Dosis :
Dewasa: 2 tablet setelah diare pertama, 2 tablet sesudah tiap kali diare berikutnya.
Maksimum 12 tablet sehari.
Anak-anak 6-12 tahun: V4 dosis dewasa atau seperti yang dianjurkan dokter
maksimum 6 tablet sehari.
Lama pemberian biasanya 2 hari atau sesuai petunjuk dokter.
Kontraindikasi :
Hipersensitivitasterhadap Attapulgite.
Perhatian :
Daya serap Attapulgite mungkin mempengaruhi penyerapan obat-obat lain, misalnya
Tetrasiklin. Jangan gunakan lebih dari 12 tablet dalam 24 jam. Jangan gunakan lebih
dari 2 hari atau dalam keadaan demam tinggi. Jangan diberikan padaanakdibawah 6
tahun, kecualiatas petunjuk dokter jika diare tidak dapat diatasi,segera ke dokter. Hatihati jika diberikan pada penderita insufisiensi ginjal yang berat jika diare pada anakanak disertai dehidrasi, pengobatan awal harus dengan oralit. Pada keadaan ini,
Biodiar" dianjurkan untuk diberikan bersama dengan oralit.
tahun: sekali minum 1 kapsul maksimum 6 kapsul sehari Kontra Indikasi: Pasien yang
harus menghindari konstipasi, hipersensitif Kemasan: Kapsul 10 x 10
15. Diasec tablet
Komposisi: Loperamide HCl
Indikasi: Pengobatan diare akut dan kronik Dosis: Untuk diare akut : Dewasa : awal 2
tablet. Anak > 5 tahun : awal 1 tablet, diikuti 1 tablet setelah BAB. Untuk diare kronik
: Dewasa : awal 2 tablet. Anak > 5 tahun : awal 1 tablet/hari.
Pemberian Obat: Diberikan sebelum atau sesudah makan. Kontra Indikasi:
Menghambat peristaltik
Perhatian: Hentikan terapi jika belum ada perbaikan dalam 48 jam. Diare akut yang
berhuibungan dengan organisme dalam mukosa usus, kolitis ulserativa akut.
Efek Samping: Mulut kering, mual, pusing, sakit kepala, gangguan lambung, ruam
kulit, frekuensi BAB meningkat.
Interaksi Obat: Alkohol, MAOI, tranquiliser. Kemasan: Tablet salut selaput 2 mg x 10
16. Entrostop
Komposisi: Activated colloidal attapulgite 650 mg, pectin 50 mg
Indikasi: Meredakan diare non spesifik.
Dosis: Dewasa dan Anak > 12 tahun : 2 tablet tiap diare. Maksimal 12 tablet/hari.
Anak 6-12 tahun : 1 tablet tiap diare. Maksimal 6 tablet/hari.
Pemberian Obat: Diberikan sebelum atau sesudah makan.
Kontra Indikasi: Penderita konstipasi.
Perhatian: Jika sedang memakan obat lain, diberi selang waktu 2-3 jam. Efek
Samping: Konstipasi Kemasan: Tablet 12
17. Envios fb
Komposisi: Per 5 mL : Kaolin 1000 mg, pectin 40 mg.
Indikasi: Terapi simtomatik untuk diare non spesifik yang tidak diketahui
penyebabnya. Dosis: Dewasa : 2 sendok takar (10 mL) 3-4 kali/hari atau sesudah
BAB, maksimal : 8 sendok takar/hari. Anak 6-12 tahun : 1 sendok takar (5 mL) 3-4
kali/hari atau sesudah BAB, maksimal : 4 sendok takar/hari. Anak 6 bulan-6 tahun
menurut anjuran dokter.
Pemberian Obat: Diberikan sebelum atau sesudah makan. Kontra Indikasi:
Konstipasi, hipersensitif, obstruksi intestinal. Perhatian: Anak < 6 tahun, dehidrasi.
Tidak boleh dipergunakan > 2 hari atau disertai demam tinggi. Berikan jarak 2-3 jam
jika diberikan oral lain. Efek Samping: Konstipasi sementara. Interaksi Obat:
Peningkatan kadar obat digoksin dalam darah. Kemasan: Suspensi 50 mL x 1
18. Fortamin syrup
Komposisi: Per 5 mL vit B1 5 mg, vit B2 2 mg, vit B6 2,5 mg, vit B12 3 mcg,
nicotinamide 20 mg, dexpanthenol 3 mg.
kerja
Diuretik
menurunkan
tekanan
darah
dengan
3.
4.
5.
6.
7.
Efek Samping:
1. Efek endokrin & metabolik (hiponatremia, hipokalemia, dan
hypochloremic alkalosis khususnya setelah dosis besar atau
perpanjangan pemberian, hiperglikemia, glikosuria, hiperuricemia, dan
bisa mempercepat encok).
2. Tanda-tanda ketidakseimbangan: sakit kepala, kram otot, mulut kering,
hipotensi, kehausan, kelemahan, keadaan mengantuk, dan lain-lain).
3. Efek lainnya yang agak jarang: mengaburkan penglihatan, kepeningan,
hipotensi ortostatik, ruam kulit dan reaksi hipersensitif, tinnitus.
Instruksi Khusus:
1. Hindari penggunaan pada pasien dengan insufisiensi anuria atau ginjal
yang diakibatkan oleh obat-obatan nephrotoxic atau hepatoxic, atau
yang disebabkan oleh hepatic coma.
2. Gunakan dengan hati-hati pada pasien yang memiliki atau yang
berisiko mengalami ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, pada
pasien dengan hiperplasia prostatik atau perusakan mikturisi, pasien
dengan cirrhosis hati lebih mungkin mengembangkan hipokalemia dan
pasien dengan gagal jantung akut lebih mungkin menderita
hiponatremia, gunakan dengna hati-hati pada pasien yang diduga
memiliki encok.
3. Awasi pasien untuk tanda-tanda ketidakseimbangan cairan dan
elektrolit.
Obat dagang
Furosemide,
Indikasi
Furosemida efektif untuk pengobatan berbagai edema seperti:
Edema karena gangguan jantung.
Edema yang berhubungan dengan ganguan ginjal dan sirosis hati.
Supportive measures pada edema otak.
Edema yang disebabkan luka bakar.
Untuk pengobatan hipertensi ringan dan sedang.
Pendukung diuresis yang dipaksakan pada keracunan.
Komposisi
Tiap tablet mengandung furosemida 40 mg
Tiap ml injeksi mengandung furosemida 10 mg
Cara Kerja Obat
Furosemida adalah suatu derivat asam antranilat yang efektif
sebagai diuretik. Mekanisme kerja furosemida adalah menghambat
penyerapan kembali natrium oleh sel tubuli ginjal.
Furosemida meningkatkan pengeluaran air, natrium, klorida, kalium
dan tidak mempengaruhi tekanan darah yang normal.
Dosis
Tablet
Edema dan hipertensi pada orang dewasa dan anak anak :
Dewasa :
sehari 1 2 kali, 1 2 tablet.
Dosis maksimum adalah 5 tablet sehari.
Dosis pemeliharaan adalah 1 tablet selang 1 hari.
Anak anak:
Injeksi
Dewasa atau > dari 15 tahun : dosis awal : 20 40 mg i.v. atau
i.m.
Bila hasilnya belum memuaskan, dosis dapat ditingkatkan 20 mg
tiap interval waktu 2 jam sampai diperoleh hasil yang memuaskan.
Dosis individual : 20 mg, 1 - 2 kali sehari.
Edema paru paru akut
Dosis awal : 40 mg i.v.
Bila diperlukan dapat diberikan dosis lanjutan 20 40 mg setelah 20
menit.
Forced diuresis (diuresis yang dipaksakan)
20 40 mg furosemida diberikan sebagai tambahan dalam infus
elektrolit.
Selanjutnya tergantung pada eliminasi urin, termasuk penggantian
cairan dan elektrolit yang hilang.
Pada keracunan karena asam atau basa, kecepatan eliminasi dapat
ditingkatkan dengan meningkatkan keasaman atau kebasaan urin.
Bayi dan Anak anak < 15 tahun
Pemakaian
parenteral
hanya
diberikan
pada
kondisi
yang
mengancam jiwa.
i.v. atau i.m. : sehari 1 mg/kg bb, maksimum 20 mg sehari.
Selanjutnya terapi parenteral harus secepatnya diganti secara oral.
hematologik
trombositopenia.
Kontraindikasi
seperti
agranulositosis,
anemia,
Hydrochlorothiazide,
Nama Generik : Hydrochlorothiazide
Nama Dagang : Aldactazide, Aldoril, Capozide, Dyazide,
Hydrodiuril, Inderide, Lopressor, Maxzide, Microzide, Moduretic,
Timolide, Vaseretic, Carozide, Diaqua, Esidrix, Ezide, Hydro Par,
HydroDIURIL, Loqua, Microzide, Oretic, Zestoretic, Prinzide.
Efek obat (indikasi)
Hydrochlorothiazide adalah suatu "water pill" (diuretic) yang
membantu ginjal mencegah penyerapan garam berlebih dan cairan
yang tidak diinginkan dalam tubuh. Hal ini menyebabkan produksi
urin lebih meningkat.
Hydrochlorothiazide ini digunakan untuk mengurangi edema yang
disebabkan pada kegagalan jantung congestive, cirrhosis hati,
kegagalan ginjal kronis, pengobatan korticosteroid, sindrom
nephrotik, serta hipertensi.
Hydrochlorthiazide juga dapat digunakan untuk mengobati pasien
yang terkena diabetes insipidus dan untuk mencegah batu ginjal
pada pasien dengan kadar kalsium yang tinggi dalam darah.
Efek samping
1. Lemah
2. Hipotensi
3. Ruam kulit
4. Diare
5. Sulit bernafas
12. Tubocurarine
Kontraindikasi penyakit obat :
Paling penting :
Hypokalemia, Hypomagnesemia, Hyponatremia, Mild Pre-Eclampsia,
dan Hipertensi pada kehamilan
Penting :
Hypercalcemia, Oliguria
Kemungkinan penting :
Pancreatitis akut, Diabetes Mellitus, Penyakit hati , Gout,
Hypercholesterolemia, Sympathectomy, Systemic Lupus
Erythematosus
Sebelum memakai hydrochlorothiazide ada bebrapa hal yang perlu
diperhatikan, yaitu :
1. Beritahu dokter atau farmasis bila memeiliki alergi pada obat
tertentu
2. Beritahu dokter atau farmasis bila memiliki penyakit diabetes, gout,
ginjal, hati, tiroid dan paratiroid
3. Beritahu dokter atau farmasis bila sedang hamil, berencana untuk
hamil, atau sedang menyusui. Apabila pada saat memakai obat ini tibatiba hamil maka segeralah mengubungi dokter
4. Bila sedang operasi, termasuk operasi gigi, beritahu dokter atau
dokter gigi tersebut bahwa anda sedang menggunakan
hydrochlorothiazide
5. Obat ini dapat menyebabkan kantuk, maka jangan menhendarai
kendaraan atau mengoperasikan mesin sampai anda benar-benar tahu
apa efek obatnya terhadap anda.
6. Ingat nahwa alkohol dapat menambah rasa kantuk akibat ibat ini
7. Hindari kontak langsung dengan cahaya dengan menggunakan
pakaian yang panjang, kacamata, dan sunscreen. Obat ini dapat
menyebabkan anda sensitif dengan cahaya.
Triamterene,
Amiloride,
Amiloride merupakan potassium-sparing diuretic (water pill) yang
mencegah tubuh dari penyerapan garam yang terlalu banyak dan
menjaga tubuh dari kekurangan kadar potassium.
Indikasi:
Untuk mengobati atau mencegah hipokalemia (rendahnya kadar
potassium dalam darah).
Dosis:
Pada pasien dengan ACE inhibior:
Efek Samping:
Endokrin dan efek metabolik (hiperkalemia khususnya pada orang
yang lebih tua, pasien dengan Diabetes Mellitus, dan pasien dengan
kerusakan fungsi ginjal, hiponatremia terjadi pada pasien yang
menerima kombinasi terapi diuretik); Efek GI (N/V, sakit di bagian
perut, diare, konstipasi, kehausan); Efek CNS (sakit kepala,
kepeningan, kelemahan, kram otot); efek dermatologis (ruam,
pruritus).
Instruksi Khusus:
1. Gunakan hanya jika hipokalemia berlangsung setelah pemberian
ACE inhibitor dan diuretik lainnya dimulai.
2. Hindari pada pasien dengan hiperkalemia atau kerusakan ginjal
akut.
3. Gunakan dengan hati-hati pada pasien yang memiliki risiko
meningkat dalam mengembangkan hiperkalemia (misalnya,
Diabetes Mellitus pada orang yang lebih tua, pada pasien dengan
kerusakan hati atau ginjal).
4. Gunakan dosis rendah selama 1 minggu dan periksa serum K
(kalsium) dan Cr setelah 5-7 hari terapi dan tetapkan dosis sesuai
Chlorothiazide,
Chlorthaldion.
Klorotiazid
Farmakokinetik : obat ini efektif per oral, semua tiazid disekresi oleh
sistem sekresi asam organik ginjal.
Efek samping : kehilangan kalium, hiperurisemia, pengurangan
500 mg.
Nama paten : Lasix
Amilorid
Efek sampingnya umum adakalanya juga impotensi
Dosis : hipertensi oral 1-2 dd 5 mg a.c, maksimum 20 mg sehari.
Nama paten : Puritrid, Midamor
Spironolakton
Indikasi : Gangguan udem, gagal jantung.
Mekanisme kerja : spironolakton merupakan suatu antagonis
aldosteron yang bersaing dengan aldosteron untuk mencapai reseptor
sitoplasma intraseluler.
Efek samping : karena spironolakton secara kimiawi mirip dengan
beberapa steroid kelamin, maka obat ini memiliki aktivitas hormonal
6. Alfa-blockers
a. Prazosin
Efek samping : hipotensi ortostatis akut, terlebih-lebih bila disertai pada terapi dengan
beta-blockers dan antagonis.
Nama paten : Minipres
b. Doxazosin
Indikasi : untuk antihipertensi
Dosis ; permulaan oral pada malam hari 1 mg selama 1-2 minggu.
Efek samping : pusing, sakit kepala dan lelah.
Nama paten : Cardura
c. Terazosin
Indikasi untuk hipertensi
Dosis : oral selama 3 hari 1 minggu pada malam hari, lalu se3lama 11 hari 1 dd 2 mg,
pemeliharaan 1 dd 5-10 mg. Hipertensi malam hari 1 mg selama 1 minggu lalu 1 dd 2
mg.
Efek sampingnya yang paling sering terjadi adalah pusing, nyeri kepala dan impoten.
Nama paten : Hytrin
D. Antiemetis
Obat antiemetik
1. Serotonin 5-HT3 antagonis
Efikasi : efektif memblokade reseptor 5HT3 pd pusat muntah dan chemoreseptor
pencetus muntah. Indikasi: nausea+vomiting krna penyakit akut+kronik atau pd
gastroenteritis akut. Waktu paruh 4-9 jam.
Safety : toleransi tinggi, sangat aman digunakan. ES : headache, dizziness,
constipation, tdk ada efek pd esophageal dan motilitas gastric.
Suitability : hati-hati diberikan pd penyakit hati dan ginjal karena obat ini
dimetabolisme oleh enzim Cytocrom P450 di hepar dan mengalami eliminasi di
ginjal. Dosisnya diturunkan jika diberikan pd pasien dengan insufisiensi hati.
2. Phenothiazine (promethazine HCl)
tukak
lambung
jinak,
danrefluks
dari
Dimana
enzim
ini
memperkuat
pengubahan
atropin
Sediaan
dari
adenilsiklase.
Dimana
enzim
ini
memperkuat
pengubahan
Sediaan
Sediaan
mentabilisasi mastcells.
Efek samping : Kantuk, bertambahnya nafsu makan.
Dosis
: 2 dd 30-60 mg sesudah makan.
Sediaan
: Tinset
13. Beklometason merupakan golongan kortikosteroid (Tjay, 2002)
Indikasi
: Sebagai pemeliharaan asma karena daya antiradangnya.
Farmakologi
: Atom flournya digantikan oleh kkor sehingga mempunyai daya
larut buruk tetapi dapat langsung diinaktivasi dengan cepat melalui esterase.
Efek samping
: Infeksi candida pada mulut
Dosis
: Trachea 3-4 dd 2 puff dari 50 mcg, intranasal 2-4 dd 1 puff
disetiap lubang hidung.
Sediaan
: Becotide, Beconase (Glaxo Wellcome)
14. Flutikason merupakan golongan kortikosteroid (Tjay, 2002)
Indikasi
: Pemeliharaan asma
Farmakologi
: Derivat difluor dalam inti steroida pada rantai simpang pada C17
dapat merombak menjadi metabolit inaktif.
Efek samping
Dosis
dd 50-100 mcg.
Sediaan
: Flixonase(Glaxo Wellcome) , Flixotide (Glaxo Wellcome), Cutivate
(Glaxo Wellcome)