Anda di halaman 1dari 32

FARMAKOTERAPI

KONSTIPASI
CHONDROSURO MIYARSO. S.FARM. M. CLIN.PHARM., APT
PENGERTIAN

◼ kelainan pada sistem pencernaan dimana


seseorang mengalami pengerasan feses
atau tinja yang berlebihan sehingga sulit
untuk dibuang atau dikeluarkan dan dapat
menyebabkan kesakitan yang hebat pada
penderitanya.
PATOFISIOLOGI

Faktor Resiko :
• gangguan psikis
(depresi)
• asupan serat rendah
• Obat-obatan
• Gangguan pada
saluran pencernaan
• gangguan
metabolisme atau
gangguan sistem
endokrin
EPIDEMIOLOGI
◼ Terjadi peningkatan keluhan ini dengan
bertambahnya usia; 30-40% orang berusia
di atas 65 tahun mengeluh konstipasi.
◼ Di Inggris, 30% orang berusia 60 tahun
merupakan konsumen yang teratur
menggunakan obat pencahar.
◼ Suatu penelitian yang melibatkan 3000
orang berusia diatas 65 tahun menunjukkan
sekitar 34% perempuan dan 26 %pria yang
mengeluh konstipasi (Pranaka, 2009).
FAKTOR PENYEBAB KONSTIPASI
FAKTOR PENYEBAB KONSTIPASI
OIC (OPIOID- INDUCED CONSTIPATION)

◼ RESEPTOR OPIOID (RESEPTOR µ) Juga


erdapat pada saluran cerna
◼ Ketika teraktivasi → motilitas usus dan
sekresi mukosa menjadi turun. →
Penurunan peristaltic → feses keras & sulit
dikeluarkan.
◼ Contoh : Codein, Morfin, Petidin
TANDA DAN GEJALA

A. Tanda dan Gejala


◼ tidak nyaman dan kembung pada perut.

◼ kelelahan, sakit kepala, mual dan muntah.

◼ pergerakan usus yang hilang.

◼ feses dengan ukuran kecil,

◼ Frekuensi BAB kurang dari 3 kali dalam seminggu disertai


konsistensi feses yang keras,
◼ kesulitan dan sakit saat mengeluarkan feses kelelahan .

B. Laboratorium Test
Pemeriksaan proktoskopi, sigmoidoskopi, kolonoskopi, dan
barium enema.
Tata Laksana Terapi dan Farmakologi
Obat
TUJUAN TERAPI

◼ Mengidentifikasi dan mengobati penyebab


sekunder
◼ Mengurangi gejala
◼ Mengembalikan fungsi normal usus
TERAPI NON FARMAKOLOGI

◼ Peningkatan konsumsi serat seperti kacang-


kacangan, biji-bijian, sereal, buah-buahan segar dan
sayuran seperti asparagus, kol dan wortel sebanyak
20-35 gram/hari dan menghindari konsumsi makanan
yang rendah serat seperti keju dan es krim.
◼ Asupan cairan yang cukup juga penting (6-8 gelas
perhari).
◼ Berjalan atau latihan aerobik lain dapat membantu
melatih otot di daerah abdominal.
◼ Pasien sebaiknya membiasakan untuk tidak menunda
keinginan untuk buang air besar
GOLONGAN OBAT PENCAHAR

Bulking Agent

Pelunak Tinja

Pencahar
Perangsang

Minyak Mineral

Bahan-Bahan
Osmotik
BULKING AGENT
❖ Bulking agents→ Memperbesar dan melunakkan massa
feses (gandum, psilium, kalsium polikarbofil dan
metilselulosa) bisa menambahkan serat pada tinja.
❖ Penambahan serat ini akan merangsang kontraksi alami
usus dan tinja yang berserat lebih lunak dan lebih mudah
dikeluarkan.
❖ Bulking agents bekerja perlahan dan merupakan obat yang
paling aman untuk merangsang buang air besar yang teratur.
❖ Bulking Agents mengandung partikel yang dapat menyerap
air lebih banyak, sehingga meningkatkan aktifitas usus dalam
membentuk feses.
PELUNAK TINJA (EMOLIENT/STOOL
SOFTENER)
◼ Obat ini mempunyai efek sebagai surfaktan
dengan membantu pencampuran air dan
lemak yang terdapat dalam saluran cerna,
meningkatkan sekresi air dan elektrolit di
usus kecil dan usus besar. Emolient
menghasilkan feses yang lunak dalam 1-3
hari.
◼ Contoh : Laxadine Syr
PENCAHAR PERANGSANG

◼ Merangsang otot-otot dinding usus untuk


berkontraksi dan mengeluarkan isinya.
◼ Contoh : Bisacodil
◼ Untuk Tablet bekerja dalam 6-8 jam
◼ Untuk suppo 15-60 menit
◼ Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan kram perut dan diare
MINYAK MINERAL

▪ Minyak mineral akan melunakkan tinja dan


bekerja melapisi feses sehingga memudahkannya
keluar dari tubuh.
▪ Tetapi bahan ini akan menurunkan penyerapan
dari vitamin yang larut dalam lemak. Dan jika
seseorang yang dalam keadaan lemah menghirup
minyak mineral secara tidak sengaja, bisa terjadi
iritasi yang serius pada jaringan paru-paru.
▪ Selain itu, minyak mineral juga bisa merembes
dari rektum.
BAHAN-BAHAN OSMOTIK

▪ Bahan-bahan osmotik mendorong sejumlah besar air


ke dalam usus besar, sehingga tinja menjadi lunak
dan mudah dilepaskan.
▪ Cairan yang berlebihan juga meregangkan dinding
usus besar dan merangsang kontraksi.
▪ Pencahar ini mengandung garam-garam (fosfat,
sulfat dan magnesium) atau gula (laktulosa dan
sorbitol).
▪ Bahan osmotik yang mengandung magnesium dan
fosfat sebagian diserap ke dalam aliran darah dan
berbahaya untuk penderita gagal ginjal.
DIGESTAN

◼ Obat pencernaan yang membantu proses


pencernaan yang berisi enzim-
enzim/campurannya yang berguna untuk
memperbaiki fungsi pencernaan, bermanfaat
untuk membantu mencerna makanan di salurn
cerna.
◼ Proses pencernaan dipengaruhi oleh HCL, enzim
pencernaan dan empedu
◼ Contoh : Enzimplex Vitazym, Librozim
ENEMA

◼ Merangsang terjadinya
evakuasi feses agar bisa
dikeluarkan dengan
merangsang peristaltic
kolon supaya bisa BAB
◼ Biasa digunakan untuk pra
prosedur operasi
◼ Contoh : Fleet Enema
Klisma Na-laurilsulfoasetat (microlax)
◼ Klisma adalah memasukkan suatu larutan ke dalam rectum dan
kolon sigmoid bawah dengan menggunakan jeli, diolesi dengan
pelican/cairan/pelumas.
◼ Klisma biasanya mengandung zat pembasah (wetting agent,
detergens) dengan aktivitas permukaan (misal Na-
laurilsulfoasetat) yang dikombinasi dengan zat penahan air
seperti gliserin dan sorbitol.
◼ Na-laurilsulfoasetat (microlax) bekerja dengan meningkatkan
masuknya air ke dalam tinja, menurunkan tegangan permukaan
fases sehingga fases mudah terbasahi. Pada umumnya dapat
mengobati sembelit dengan cepat (kurang dari 15 menit).
◼ Aturan pakai untuk anak usia diatas 3 tahun dan dewasa
diberikan 1 tube. Untuk anak usia 1-3 tahun cukup diberikan ½
tube.
KIE PENGGUNAAN OBAT
◼ Lactulosa :obat ini diminum 5-10 mL satu kali sehari
setelah makan.
◼ Microlax : Sediaan merupakan jenis enema. Adapun cara
pemakaiannya adalah sebagai berikut.
✓ Cuci tangan
✓ Buang salut plastik dari enema
✓ Anak diminta berbaring dengan posisi miring
✓ Buka tutup tube sedikit hingga sejumlah isinya keluar
✓ Oleskan obat yang keluar pada bagian luar pipa tube
✓ Masukkan pipa aplikator pada anus
✓ tekan tube sampai isinya masuk ke dalam anus
✓ Tarik kembali pipa tanpa melepaskan tekanan pada tube
✓ Biarkan anak dalam posisi tersebut sampai ada keinginan untuk
buang air besar (sekitar 2-5 menit).
PROBIOTIK
KIE NON FARMAKOLOGI

➢ Jangan jajan di sembarang tempat.


➢ Hindari makanan yang kandungan lemak dan gulanya
tinggi.
➢ Minum air putih minimal 2 liter air (kira-kira 8 gelas) sehari
dan cairan lainnya setiap hari.
➢ Olahraga, seperti jalan kaki (jogging) bisa dilakukan.
Minimal 10-15 menit untuk olahraga ringan, dan minimal 2
jam untuk olahraga yang lebih berat.
➢ Biasakan buang air besar secara teratur dan jangan suka
menahan buang air besar.
➢ Konsumsi makanan yang mengandung serat secukupnya,
seperti buah-buahan dan sayur-sayuran.
EVALUASI KEBERHASILAN TERAPI

◼ Tujuan jangka pendek → Berkurangnya


sembelit akut dengan melihat gejala.
◼ Untuk pasien dengan konstipasi kronis,
tujuan yang lebih jangka panjang dan
termasuk penggunaan diet yang tepat dan
penurunan ketergantungan pada obat
pencahar.
WARNING!!!
◼ Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan pada
usus besar, juga seseorang bisa menjadi tergantung pada obat ini
sehingga usus menjadi malas berkontraksi (Lazy Bowel
Syndromes). Ketergantungan penggunaan pencahar dapat
merusak sel-sel saraf pada kolon.
◼ Penggunaan pencahar golongan lubrikan (bahan dasar minyak
mineral) mencegah absorbsi vitamin A, D, E, K.
◼ Pengunaan Jangka Panjang/Overdose dapat menyebabkan Efek
samping Diare
◼ Penggunaan laksatif golongan bulk-forming yang berkelanjutan
dapat menyebabkan dehidarsi pada penggunanya. Secara umum,
jika digunakan secara luas laksatif dapat menyebabkan vitamin
dan nutrisi yang diperlukan tubuh terbuang sebelum dicerna.
◼ Laksatif juga dapat menghambat absorpsi atau menghilangkan
efikasi obat
RUJUKAN KE DOKTER

◼ Pasien sulit buang air besar yang disertai penurunan berat


badan, feses berukuran kecil-kecil dan feses bercampur
darah
◼ Ibu hamil yang mengalami konstipasi dan tidak dapat
ditangani dengan terapi non farmakologi seperti perubahan
pola hidup.
◼ Penderita dengan radang usus dan radang usus buntu,
karena pasien tidak boleh sembarangan diberikan obat
golongan laksatif sehingga perlu dirujuk ke dokter.
◼ Setelah satu minggu mengkonsumsi obat pencahar dan tidak
terjadi perubahan, maka perlu dirujuk ke dokter. Terutama
pada pasien yang mengalami konstipasi terus berulang,
menetap atau memburuk selama lebih dari 2 atau 3 minggu
KASUS 1

◼ Dhanu, anak berumur 3,5 tahun yang telah memasuki


bangku PAUD. Dia anak yang susah makan sayur dan
buah. Dani lebih suka minum susu formula dibandingkan
minum air putih. semalam, Dani mengeluh perutnya sakit,
susah buang air besar dan sering buang angin (kentut)
yang disertai bau yang tidak sedap, selain itu perutnya
keras jika ditekan. Hari ini Dani merasakan ingin BAB
namun tinja telalu keras dan tertahan di anusnya, sudah 4
hari Dani tidak buang air besar. Kemudian Ibu Dani
langsung pergi ke apotek dan menceritakan apa yang
dialami Dani, dan menanyakan tentang solusinya.
◼ SELESAIKAN DENGAN METODE SOAP!
KASUS 2

◼ Ibu giyem seorang wanita berusia 27 tahun.


Dia sedang hamil 7 bulan. Ibu ini
mengkonsumsi zat besi Dia mengeluh
bahwa akhir akhir ini dia susah buang air
besar. Terakhir buang air besar 3 hari yang
lalu. Perutnya terasa penuh karena tidak
bisa BAB. Kemudian ibu tersebut datang ke
apotek dan menanyakan solusinya.
◼ SELESAIKAN DENGAN METODE SOAP!
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai