Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 6

“KONSTIPASI”

RINI YULI YANI (20131102)


ADELIA OKTAVIANINGRUM. A (20131001)
DEWINDA KIRANI (20131018)
APA ITU KONSTIPASI?

konstipasi adalah gangguan pencernaan yang membuat


seseorang buang air besar kurang dari tiga kali dalam
seminggu.
Kondisi ini sangat umum, meski begitu beberapa orang
bisa mengalami konstipasi kronis yang berlangsung
selama beberapa minggu atau bahkan lebih lama. Ketika
sudah sampai level kronis, konstipasi membuat
seseorang butuh usaha keras untuk mengeluarkan feses
saat buang air besar (BAB).
PENYEBAB KONSTIPASI

Konstipasi atau sembelit adalah gangguan pencernaan yang


dilatarbelakangi banyak kemungkinan penyebab.
Meski begitu, faktor utamanya adalah karena otot usus besar yang lambat
berkontraksi untuk memindahkan makanan sehingga akan menyerap
terlalu banyak air dari sisa makanan. Hal ini mengakibatkan tekstur feses
kering dan padat mengeras, serta bergerak lambat untuk menuju anus.
Nah, masalah pergerakan usus yang melambat ini dapat disebabkan oleh
banyak hal seperti:
1. Kurang asupan serat
2. Minimnya aktivitas fisik
3. Efek samping obat-obatan tertentu
4. . Daftar obat yang menyebabkan sembelit di antaranya:
5. ●Obat pereda nyeri golongan opioid seperti kodein, oxycodone, dan hydromorphone
6. ●Antidepresan seperti amitriptyline dan imipramine
7. ●Antikolvusan seperti suplemen besi fenitoin dan carbamazepine
8. ●Inhibitor channel calcium seperti diltiazem dan nifedipine
9. ●Antasida yang mengandung alumunium
●Diuretik seperti klorotiazid
4. Kehamilan
5. Penuaan
6. Kurang minum air
GOLONGAN PENYAKIT

Konstipasi dapat dibagi menjadi konstipasi akut dan konstipasi kronik. Perbedaan
dari kedua jenis konstipasi tersebut adalah lamanya konstipasi yang dirasakan. Pada
konstipasi akut, gejala dirasakan kurang dari tiga bulan, sedangkan pada konstipasi
kronik, gejala dirasakan lebih dari tiga bulan. Konstipasi sering juga disebut IBS
(irritable bowel syndrome – sindrom iritasi usus besar), padahal sebenarnya
keduanya berbeda. IBS adalah penyakit pada saluran cerna yang ditandai nyeri perut
dan gangguan pola BAB. IBS dapat memiliki indikasi konsti pasi, namun dapat pula
menunjukkan gejala diare.
MEKANISME KONTIPASI

Obat pencahar bekerja dengan cara menstimulasi usus (stimulan),


melembutkan feses (pelunak tinja), mengembangkan feses dengan cara
menarik lebih banyak air ke dalam feses (bulk-forming agen), melumasi
tinja agar lebih mudah keluar dari usus besar (lubrikan), atau dengan
mempromosikan masuknya air ke dalam usus
APA SAJA GEJALA KONSTIPASI?

Gejala utama sembelit adalah sulit buang air besar meski


sudah mengejan keras dan lama. Ini karena feses sudah
mengeras dan mengendap di usus sehingga tidak bisa keluar
semuanya.
Adapun berbagai gejala lain yang biasa muncul yang sering
muncul:
●Feses keras
●Sakit perut
●Kram perut
●Perut terasa kembung dan mual
●Nafsu makan menurun
PENGOBATAN KONSTIPASI?

• Makan banyak serat


Makan banyak serat membantu memperlancar perjalanan feses saat melalui
usus. Untuk itu, mulailah makan lebih banyak buah dan sayuran serta kacang
dan biji-bijian setiap hari.
• Minum banyak air
Asupan air yang cukup membantu membuat feses melunak sehingga lebih
mudah dikeluarkan. Oleh sebab itu, jangan malas untuk minum air putih
atau cairan lainnya, semisal jus buah, setiap hari agar konstipasi Anda
segera mereda.
• Rutin berolahraga
Olahraga membantu meningkatkan aktivitas otot usus untuk
memindahkan feses hingga ke ujung rektum. Anda
disarankan untuk rutin berolahraga 30 menit setiap hari agar
menjaga tubuh tetap bugar dan terhindar dari risiko sembelit.
• Jangan menunda hasrat BAB
Segera pergi ke kamar mandi begitu perut mulai terasa
mulas dan biarkan semua feses keluar tanpa diburu-buru
waktu.
• Minum obat pencahar
Obat pencahar adalah solusi ketika semua perubahan gaya
hidup di atas tidak juga mampu menghilangkan sembelit.
Anda bisa membelinya di apotek tanpa perlu resep dokter.
Namun, ketika konstipasi tak kunjung sembuh setelah tiga
minggu atau lebih, segera periksakan diri ke dokter.
• Contoh obat konstipasi
ampuh mengatasi sembelit dan aman digunakan:
1. Dulcolax Tablet. Obat pencahar Dulcolax merupakan tipe pencahar
stimulan. DULCOLAX TABLET merupakan obat dengan
kandungan Bisacodyl ,DULCOLAX 5 MG TABLET bekerja
dengan cara merangsang pergerakan pada usus besar dan membantu
jalan keluar nya feses.
2. Lactulax Sirup
LACTULAX SIRUP merupakan obat konstipasi yang mengandung
Lactulose. Obat ini digunakan untuk mengobati konstipasi kronis dan
ensefalopati portal-sistemik, termasuk keadaan pre-koma hepatik dan
koma hepatik.
3. Laxadine Sirup.
LAXADINE SIRUP 30 ML adalah obat pencahar atau laksatif yang bekerja dengan cara merangsang gerak
peristaltik pada usus besar serta menghambat penyerapan air berlebih dari feses dan melicinkan jalan keluar feses.
4. Microlax.
Isinya Na Lauryl Sulfoacetate 45 mg, Na Citrate 450 mg, Sorbic Acid 5 mg, Sorbitol 4.465 mg, Peg-400 625 mg,
Obat ini bekerja dengan menurunkan tegangan permukaan feses dan secara bersamaan menyerap air ke dalam
usus besar, sehingga feses menjadi lembek.
5. Vegeta Herbal
Obat ini bekerja dengan menurunkan tegangan permukaan feses dan secara bersamaan menyerap air ke dalam
usus besar, sehingga feses menjadi lembekTablet.
6. Laxing Tablet.
Cassiae sennae folium 100 mg, Aloe vera folium 33 mg, Foeniculi vulgaris semen 20 mg,Membantu
melancarkan buang air besar . Membantu melunakkan tinja.
SWAMEDIKASI KONTIPASI

Standar Terapi Swamedikasi Konstipasi


Sebelum menggunakan terapi pengobatan, sangat dianjurkan untuk pemberian terapi Non
Farmakologi : makan makanan berserat, olahraga, banyak minum air putih, tidak menahan BAB.
Selain itu, terapi farmakologi juga dilakukan selama terapi farmakologi dilakukan agar semakin
memberikan efek lancar BAB kembali.
Terap Farmakologi, yang dapat digunakan secara mandiri (swamedikasi) adalah
Softening
Bulk Forming : mengikat air dan ion dalam lumen kolon sehingga volume tinja akan bertambah dan
konsistensinya juga lunak. Contoh : Metil selulosa, Psillium, Pholycarbopil.
Emolient : Melunakkan tinja tanpa merangsang peristaltik usus. Contoh : Dokusate
PEG
Lactulosa
Sorbitol.
Stimulan : merangsang mukosa, saraf intramural atau otot polos usus sehingga
meningkatkan peristaltik dan sekresi lendir usus. Contoh : Bisakodil, Senna.
Osmotik : menarik air ke dalam lumen usus dan tinja menjadi lebih lembek setelah 3-
6 jam. Peristaltik usus meningkat akibat pengaruh tidak langsung karena daya
osmotiknya . Contoh : Magnesium sitrat, Mg SO4, Mg OH
Nah, bagaimana memilihnya? Sebaiknya kamu konsultasikan ke Apoteker
dipelayanan ya seperti di Apotek. Supaya kamu dapat edukasi yang lebih tepat.
Pengobatan non-farmakologi sangat di anjurkan selama kehamilan karena
untuk menjaga kelancaran BAB dan menjaga kondisi tubuh agar tetap
sehat. Selain itu pengobatan untuk jenis obat konstipasi yang bekerja
dengan cara STIMULAN dan OSMOTIK harus DIHINDARI. Karena
dapat membahayakan kondisi.

Pada ibu, hami sebaiknya diberikan obat konstipasi jenis softening, yaitu
LACTULOSE karena bekerja dengan cara mengikat air dan ion dalam
lumen kolon sehingga volume tinja akan bertambah dan konsistensinya
juga lunak. Dan menurut kemanan pada ibu hamil pada kategori “B”.

Anda mungkin juga menyukai