Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ghina Fithriya

NIM : P3.73.20.1.22.020
Kelas : 2A/ D3 Keperawatan
Mata Kuliah : KMB 1
Dosen : Ace Sudrajat, SKp, M.Kes

KONSTIPASI

A. Pengertian
Konstipasi (sembelit) adalah gangguan pencernaan akibat penurunan kerja usus. Masalah
pencernaan ini ditandai dengan keluhan susah buang air besar atau BAB tidak lancar dalam
jangka waktu tertentu. Secara garis besar, konstipasi dapat diartikan dengan BAB yang tidak
teratur, yaitu kurang dari 3 kali dalam seminggu. Meski begitu, frekuensi buang air besar
akan berbeda pada setiap orang. Beberapa orang mungkin buang air besar beberapa kali
dalam sehari, sedangkan lainnya BAB satu sampai dua kali seminggu.

B. Etiologi Konstipasi

Konstipasi paling sering terjadi ketika kotoran atau tinja bergerak terlalu lambat melalui
saluran pencernaan atau tidak dapat dikeluarkan secara efektif dari rektum. Ini dapat
menyebabkan tinja menjadi keras dan kering. Konstipasi kronis memiliki banyak
kemungkinan penyebab.

Penyumbatan di usus besar atau rektum dapat memperlambat atau menghentikan gerakan
tinja. Kemungkinan penyebabnya adalah:

1. Robekan kecil di kulit sekitar anus (fisura anus).


2. Penyumbatan di usus (obstruksi usus).
3. Kanker usus besar.
4. Penyempitan usus besar (striktur usus).
5. Kanker perut lainnya yang menekan usus besar.
6. Kanker rektal.
7. Rektum menonjol melalui dinding belakang vagina (rektokel).

C. Faktor Risiko Konstipasi


1. Beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami konstipasi,
antara lain:
2. Jenis kelamin. Konstipasi lebih sering terjadi pada perempuan daripada pria, terutama
pada masa sebelum menstruasi dan masa kehamilan.
3. Usia. Konstipasi juga lebih sering terjadi pada lansia.
4. Pola makan. Misalnya makan makanan yang rendah serat.
5. Kurang aktif secara fisik. Jarang atau tidak berolahraga sama sekali.
6. Minum obat-obatan tertentu. Termasuk obat penenang, atau obat untuk tekanan darah
tinggi.
7. Kesehatan mental. Memiliki kondisi kesehatan mental, seperti depresi.

D. Gejala Konstipasi
Gejala sembelit secara umum adalah sulit buang air besar, dan frekuensinya kurang dari 3
kali dalam seminggu.
1. Tanda dan gejala sembelit kronis meliputi:
2. Memiliki tinja yang padat atau keras.
3. Mengejan untuk buang air besar.
4. Merasa seolah-olah ada penyumbatan di rektum yang mencegah buang air besar.
5. Merasa seolah-olah tidak dapat sepenuhnya mengosongkan tinja dari rektum.
6. Membutuhkan bantuan untuk mengosongkan rektum. Misalnya menggunakan tangan
untuk menekan perut dan menggunakan jari untuk mengeluarkan tinja dari rektum.

E. Pengobatan Konstipasi

Sebagian besar kasus sembelit ringan hingga sedang dapat teratasi sendiri di rumah.
Perawatan diri dapat kamu mulai dengan menginventarisasi apa yang kamu konsumsi dan
kemudian membuat perubahan.
Beberapa rekomendasi untuk membantu meringankan konstipasi meliputi:

1. Minumlah air lebih banyak. Hindari minuman yang mengandung kafein dan alkohol,
yang dapat menyebabkan dehidrasi.
2. Tambahkan konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan makanan berserat tinggi
lainnya ke dalam pola makan.
3. Bergerak atau berolahraga.
4. Jangan membaca, menggunakan ponsel atau perangkat lain saat mencoba buang air
besar.
5. Tinjau obat-obatan atau suplemen yang sedang kamu gunakan.

F. Pencegahan Konstipasi atau Sembelit

Berikut cara yang bisa kamu lakukan untuk mencegah sembelit:

1. Makan banyak buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.


2. Makan makanan berserat tinggi dan konsumsi suplemen serat bila perlu.
Minum banyak air.
3. Hindari alkohol dan kafein, karena dapat menyebabkan dehidrasi.
4. Dapatkan olahraga teratur.
5. Konsumsi probiotik secara teratur, seperti yang ada dalam yoghurt dan kefir dengan
kultur bakteri baik yang aktif atau hidup.
6. Latih otot-otot untuk buang air besar pada waktu yang sama setiap hari.

G. Komplikasi Sembelit

Konstipasi yang tak kunjung membaik atau menjadi kronis dapat menyebabkan
komplikasi berupa:

1. Pembengkakan pembuluh darah di anus (wasir). Mengejan saat buang air besar dapat
menyebabkan pembengkakan di pembuluh darah di dalam dan di sekitar anus.
2. Robekan kulit di anus (fisura anus). Kotoran besar atau keras dapat menyebabkan
robekan kecil di anus.
3. Feses yang tidak bisa keluarkan (fecal impaksi). Sembelit kronis dapat menyebabkan
akumulasi tinja yang mengeras yang tersangkut di usus.
4. Usus yang menonjol dari anus (prolaps rektal). Mengejan saat buang air besar dapat
menyebabkan sejumlah kecil rektum meregang dan menonjol dari anus.

LINK VIDEO KONSTIPASI


https://www.youtube.com/watch?v=NQoyL0qWbPE
https://www.youtube.com/watch?v=4_vZfHwOIWE

Anda mungkin juga menyukai