Anda di halaman 1dari 15

LITERASI KEUANGAN TERHADAP MINAT MASYARAKAT

MENGGUNAKAN PRODUK SIMPANAN PT. BPR ARAYA ARTA


KEBUMEN JAWA TENGAH
Oleh
Sutriningsih
Akuntansi Keuangan, Politeknik Piksi Ganesha Indonesia
sutri318@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh literasi keuangan terhadap
minat masyarakat dalam menggunakan produk perbankan. Pemahaman masyarakat tentang
literasi keuangan yang masih rendah perlu diadakanya edukasi finansial sebagai cara untuk
mengatasi permasalahan rendahnya pengetahuan masyarakat tentang literasi keuangan, ini
dimaksudkan agar masyarakat memiliki wawasan dan pengetahuan yang baik. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Populasi kajian ini adalah nasabah PT.
BPR Araya Arta, yang tercatat 2 tahun terakhir sedangkan untuk sampel ada 100 respoden yang
diambil dengan metode purposive sampling. Analisis data dengan uji normalitas dan linieritas,
serta analisis dengan regresi linier sederhana menggunakan program SPSS 25. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa literasi keuangan berpengaruh signifikan terhadap minat menggunakan PT.
BPR Araya Arta Kebumen dengan nilai determinan sebesar 0,317 artinya 31,7% variabel minat
penggunaan produk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel literasi, sedangkan
variabel lain tidak dijelaskan dalam penelitian ini sebesar 68,3%.

Kata kunci: Literasi Keuangan, Minat Menggunakan Produk

ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the effect of financial knowledge on public interest in
using banking products. Public understanding of financial literacy is still low, it is necessary to
hold financial education as a way to overcome the problem of low public knowledge about
financial literacy, this is intended so that people have good insight and knowledge
The population of this study is the customers of PT. PT.BPR Araya Arta, which was recorded for
the last 2 years, while for the sample there were 100 respondents who were taken by purposive
sampling method. The method used in this study is a quantitative method. Data analysis using
normality and linearity tests, as well as analysis with simple linear regression using the SPSS 25
program. These results indicate that financial literacy has a significant effect on interest in using
PT. BPR Araya Arta Kebumen with a determinant value of 0.317 means that 31.7% of the
interest in using the product has a significant influence on the literacy variable, while other
variables not explained in this study are 68.3%.

Keywords : Financial Literacy, Interest in Using Products

1. PENDAHULUAN
Pemahaman masyarakat tentang literasi keuangan yang masih rendah perlu
diadakanya edukasi finansial sebagai cara untuk mengatasi permasalahan rendahnya
pengetahuan masyarakat tentang literasi keuangan, ini dimaksudkan agar masyarakat
memiliki wawasan dan pengetahuan yang baik. Asumsi ini didasarkan oleh penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Yogi Eka Saputra yang membahas tentang analisis tingkat
literasi keuangan, bahwa literasi keuangan respoden dalam katagori sedang, dengan
menggunakan 100 respoden.
Pada saat ini perubahan-perubahan besar dilakukan oleh industry perbankan pada
beberapa tahun terakhir. Adanya regulasi perbankan membuat industri perbankan menjadi
lebih kompetitif. Oleh karena itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan dorongan
peningkatan literasi dan inklusi keuangan nasional di perbankan. Dorongan tersebut
terlihat dari dua kerangka struktural Acuan penyusunan Strategi Nasional Literasi dan
Inklusi Keuangan (SNLIK) yang memuat program pengembangan ekosistem jasa
keuangan melalui perluasan akses dan peningkatan literasi keuangan inilah yang menjadi
Rencana Induk Sektor Jasa Keuangan Indonesia. Saat ini, Lembaga Jasa Keuangan
Formal menawarkan berbagai macam barang dan jasa, yang banyak belum diketahui oleh
masyarakat Indonesia. Hal ini terlihat dari hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi
Keuangan (SNLIK) 2019 yang mengungkapkan bahwa untuk indeks literasi keuangan ada
sekitar 38% dan untuk inklusi 76,19% (SNLIK:2019).
PT. BPR Araya Arta Kebumen dalam peningkatan literasi keuangan masyarakat
diharapkan dapat meningkatkan peluang transaksi keuangan. Adanya kebutuhan
masyarakat yang belum terpenuhi mendorong dunia perbankan untuk menciptakan atau
menambah jenis produk dan jasa baru yang dibutuhkan masyarakat. Terutama pada
kelompok masyarakat yang belum pernah mengakses produk dan layanan keuangan.
Maka dari itu PT. BPR Araya Arta Kebumen terus melakukan, door to door, on the spot
dengan memperkenalkan produk-produk dan jasa keuangan yang mudah, serta memiliki
manfaat besar dan masih digunakan.
Pelaksanaan edukasi literasi keuangan pada PT. BPR Araya Arta dimulai pada
tahun 2018 dengan memperkenalkan produk-produk bank seperti tabungan araya,
tabunganku, tabungan arisan dan deposito berjangka, hal tersebut memperoleh 54% dari
pelaksanaan literasi keuangan. Kemudian pada tahun 2019 pelaksanaan literasi keuangan
mengarah ke wilayah selatan yaitu Pantai Pecaron dan sekitarnya, dengan
memperkenalkan produk dan memberikan edukasi kepada masyarakat di wilayah tersebut
memperoleh 74%. Kemudian pada tahun 2020 melaksanakan literasi keuangan di wilayah
sekitar kota kebumen yang terdekat dikarenakan pandemi dan adanya pembatasan maka
mengalami penurunan yaitu dengan memperoleh hanya 70%. Kemudian pada tahun 2021
pelaksanaan literasi keuangan di wiilayah Pantai Menganti dan sekitarnya dengan
kenaikan tidak terlalu signifikan yaitu hanya 5% dari tahun sebelumnya dikarenakan
perekonomian dan pendapatan masyarakat dalam tahap pemulihan dari dampak pandemi.
Untuk menjamin stabilitas perusahaan PT. BPR Araya Arta menjamin produk-
produknya kepada Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Nilai simpanan terjamin LPS
adalah terbanyak Rp. 2 milyar (dua milyar) per nasabah. Hal ini dilakukan untuk
memberikan jaminan rasa aman untuk seluruh nasabah PT. BPR Araya Arta.
Literasi keuangan merupakan seperangkat keterampilan dan wawasan yang
memungkinkan seorang individu untuk mengambil keputusan yang tepat dengan sumber
daya keuangan mereka (Manurung (2009:14). Pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan
keuangan yang mempengaruhi sikap dan perilaku untuk meningkatkan kualitas
pengambilan keputusan dan transaksi keuangan untuk mencapai kesejahteraan, menurut
Otoritas Jasa Keuangan atau OJK dalam POJK No. 76/POJK.07/2016. Ada beberapa
unsur yang berhubungan dengan tingkat literasi keuangan adalah karakteristik sosial
ekonomi. Karakteristik sosial ekonomi yang relevan dengan masalah: Usia, jenis kelamin,
tingkat pendidikan, tempat tinggal, tingkat gaji, tingkat pendapatan. Dari uraian di atas
disimpulkan bahwa perbedaan tingkat pengetahuan keuangan seseorang terjadi dari unsur
kemampuan individu itu sendiri dan unsur di luar individu seperti sosial ekonominya
(Wiharno, 2015). Parameter untuk mengukur tingkat literasi keuangan: 1) Basic Financial
Knowledge, Literasi keuangan juga dapat diartikan sebagai mengetahui banyak hal
tentang dunia keuangan, yang terdiri dari financial tools dan financial skill. 2) Simpanan
dan Kredit, Saving adalah akumulasi kelebihan dana yang diperoleh dari pendapatan.
Kredit, di sisi lain penyediaan uang atau klaim setara landaskan kontrak atau perjanjian
pinjaman antara perusahaan dan pihak lain, di mana peminjam berhak atas jumlah,
kompensasi, atau keuntungan setelah jangka waktu tertentu. 3) Investasi, merupakan jenis
alokasi pendapatan dibuat untuk menghasilkan pengembalian di masa depan yang
mungkin melebihi modal yang diinvestasikan saat ini dibelanjakan. 4) Asuransi,
merupakan suatu bentuk manajemen risiko dimana risiko dialihkan dari satu pihak ke
pihak lain, dalam hal ini perusahaan asuransi.
Minat adalah minat yang tidak diminta (dan bahagia) pada suatu objek atau
kegiatan, biasanya dengan kecenderungan untuk mencari hal-hal yang disukai.
Dikemukakan bahwa ada tiga faktor yang mempengaruhi munculnya minat, yaitu: 1)
Faktor pendorong internal, seperti dorongan fisik, motivasi, pertahanan terhadap rasa
lapar, rasa takut, rasa sakit, dan rasa ingin tahu yang membangkitkan minat inkuiri. 2)
Motivator social, menyebabkan adaptasi terhadap lingkungan, menjadi diterima (diakui)
lingkungan, atau menerima kegiatan untuk memenuhi tuntutan sosial seperti pekerjaan
dan mendapatkan status, perhatian dan pengakuan. 3) Faktor emosional atau perasaan,
menyiratkan bahwa minat dan sentimen dan emosi saling terkait erat. Sukses dalam
pengejaran yang didorong oleh minat itu menyenangkan dan dimasukkan ke dalam gairah
yang sudah ada sebelumnya. Kegagalan sebaliknya mengurangi kepentingan pribadi.
Adapun indicator minatnya yaitu: 1) Minat Transaksional, kecenderungan individu untuk
membeli barang. 2) Minat Refrensional, minat yang menggambarkan perilaku orang yang
cenderung mengasosiasikan dirinya dengan produk yang dibelinya sebagaimana juga
dibeli orang lain dalam kaitannya dengan pengalaman konsumsinya. 3) Minat Preferensi,
yaitu yang memvisualkan perilaku individu dengan preferensi dominan terhadap suatu
produk. Preferensi Ini hanya dapat diubah jika hasil keputusannya mengalami peristiwa
negatif. 5) Minat Eksploratif, Ini mewakili perilaku seseorang yang terus mencari informasi
tentang produk yang diminati dan mencari informasi yang mendukung atribut positif
produk.

LITERASI MINAT
KEUANGAN MASYARAKAT
PRODUK BPR

Gambar 1. Kerangka Penelitian


Sumber: Gambar diolah

2. METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif.
Metodologi Penelitian Analisis deskriptif merupakan teknik kuantitatif yang digunakan
dalam strategi penelitian ini. Menurut Sugiyono (2018:15), Penelitian kuantitatif
menggunakan alat penelitian untuk mempelajari populasi dan sampel tertentu,
menganalisis data kuantitatif/statistik, dan mencoba menjelaskan dan mengevaluasi
hipotesis yang telah ditentukan sebelumnya, dapat dilihat sebagai metodologi penelitian
positivis. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah nasabah simpanan selama
2 tahun terakhir dengan jumlah 3.535 nasabah. Pengambilan sampel non-probabilitas,
atau pengambilan sampel yang tidak memberikan kesempatan yang sama kepada setiap
anggota populasi untuk dipilih sebagai sampel, adalah metode yang digunakan dalam
prosedur pengambilan sampel ini (Sugiyono, 2010:84). Purposive sampling, teknik
pengambilan sampel non-probabilitas dengan beberapa pertimbangan, digunakan dalam
penelitian ini (Sugiyono, 2010:85). Dalam penelitian ini sampel dihitung menggunakan
rumus Slovin diperoleh hasil sebesar 100 responden.
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa teknik dokumentasi
dan angket yang berisi seperangkat pertanyaan yang diisi oleh responden dengan
menggunkan skala likert. Teknik analisis data dalam penelitian mengguanakan analisis
regresi linear sederhana, yang digunakan untuk mendeskripsikan peristiwa dan fenomena
yang terjadi di lapangan. Besarnya pengaruh penerapan literasi keuangan terhadap minat
masyarakat menggunakan produk simpanan PT. BPR Araya Arta Kebumen diharapkan
dapat diungkapkan dengan metode kuantitatif dan analisis deskriptif.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1. Analisis Statistik
Uji Validitas
Validitas adalah ukuran derajat atau kecukupan suatu sarana. Suatu alat
ukur dikatakan baik jika dapat mengukur apa yang ingin diukur. Dengan kata lain,
untuk mendapatkan data yang baik dari variabel yang diselidiki (Simamora, 2004:
172).
Kriteria pengujian:
a. Jika r hasilnya positif, serta r hasil ¿ r tabel maka variabel tersebut dinyatakan
valid
b. ika r hasilnya negatif, serta r hasil ¿ r tabel maka variabel tersebut dinyatakan
tidak valid

Tabel 1 Uji Validitas Literasi Keuangan


Item r hitung r tabel status
X.1 ,832 ,1966 valid
X.2 ,532 ,1966 valid
X.3 ,609 ,1966 valid
X.4 ,803 ,1966 valid
X.5 ,608 ,1966 valid
X.6 ,845 ,1966 valid
X.7 ,618 ,1966 valid
X.8 ,653 ,1966 valid
X.9 ,867 ,1966 valid
X.10 ,657 ,1966 valid
Sumber: Data primer yang diolah tahun, 2022
Berdasarkan tabel 1 di atas, diketahui bahwa r hitung ¿ r tabel maka semua item
pernyataan yang ada pada kuesioner untuk variabel Literasi Keuangan dinyatakan
valid.

Tabel 2 Uji Validitas Literasi Keuangan


Item r hitung r tabel status
Y.1 ,725 ,1966 valid
Y.2 ,706 ,1966 valid
Y.3 ,392 ,1966 valid
Y.4 ,706 ,1966 valid
Y.5 ,823 ,1966 valid
Y.6 ,689 ,1966 valid
Y.7 ,715 ,1966 valid
Y.8 ,721 ,1966 valid
Y.9 ,922 ,1966 valid
Y.10 ,756 ,1966 valid
Sumber: Data primer yang diolah tahun, 2022

Berdasarkan tabel 2 di atas, diketahui bahwa r hitung ¿ r tabel maka semua item
pernyataan yang ada pada kuesioner untuk variabel Minat (Y) dinyatakan valid.
3.2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah ukuran keandalan kuesioner. Kuesioner yang reliabel
adalah kuesioner yang memberikan data yang sama ketika uji coba berulang
dengan kelompok yang sama (Simamora, 2004:177).
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengevaluasi konsistensi data
pengukuran variabel. Jika nilai Cronbach alpha suatu instrumen lebih dari 0,60, itu
dianggap dapat diandalkan (Ghozali, 2001).
Kriteria pengujian:
a. Apabila Alpa cronchbach > 0.60 atau 6% maka butir atau varable tersebut
reliabel.
b. Apabila Alpa cronchbach < 0.60 atau 6% maka butir atau varable tersebut
tidak reliabel.

Tabel 2 Uji Reliabilitas


R Syarat
Variabel Alpha Reliabel Keterangan
Literasi Keuangan (X) ,875 α > 0,60 Reliabel
Minat (Y) ,880 α > 0,60 Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah tahun, 2022

Dari tabel di atas kita dapat melihat bahwa semua variabel yang digunakan
dalam Penelitianini dinyatakan reliabel karena r alpha yang dimiliki untuk masing-
masing variabel lebih besar dari 0,60.
3.3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Heterokesdastisitas
Tujuan dari uji heteroskedastisitas adalah untuk menguji ada tidaknya
ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya
dalam suatu model regresi. Jika varians dari residual tetap sama dari satu
pengamatan ke pengamatan lainnya, dikatakan homoskedastisitas, jika berbeda
dikatakan heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak
menunjukkan heteroskedastisitas (Ghozali, 2013)

Gambar 2. Uji Heterokesdastisitas


Sumber: Data primer yang diolah tahun, 2022

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa dalam grafik scatterplot terjadi
penyebaran data yang tidak teratur dan tidak membentuk pola tertent, maka
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas. Jadi model regrasi
layak dipakai untuk menganalisis hubungan literasi keuangan terhadap minat
masyarakat menggunakan produk PT. BPR Araya Arta Kebumen
b. Uji Normalitas Data
Tujuan dari uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah nilai-nilai
individual model regresi berdistribusi normal atau tidak. Atas dasar:
Normalitas dapat ditentukan dengan memeriksa distribusi data (titik) pada
sumbu diagonal grafik atau dengan memeriksa pola residual.
1. Model memenuhi asumsi normalitas jika data menyebar sepanjang garis
diagonal dan bergerak searah dengan garis diagonal atau grafik histogram
menunjukkan pola distribusi normal.
2. Model gagal memenuhi kondisi normalitas jika data menyebar luas dari garis
diagonal, tidak mengikuti arah garis diagonal, atau tidak menunjukkan pola
distribusi normal pada grafik histogram.

Gambar 2 Hasil Uji Normalitas Data

Sumber: Data primer yang diolah tahun, 2022

Dari gambar di atas, terlihat bahwa titik-titik menyebar disekitar garis


diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Berdasarkan hal tersebut dapat
disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
3.4. Uji Hipotesis
a. Uji linearitas (uji t)
Uji ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas (X)
dan variabel (X) dalam model regresi yang dibuat. Dalam Penelitianini, 5% ( =
0,05) digunakan sebagai tingkat signifikan. Jika t hitung < t tabel dan signifikan >
0,05 maka tidak ada pengaruh yang signifikan secara statistik. Jika t hitung > t
tabel dan signifikan 0,05 maka terdapat pengaruh yang cukup besar.
Tabel 3 Uji t

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 10,827 3,255 3,326 ,001

Total_X ,645 ,094 ,569 6,848 ,000

Sumber: Data primer yang diolah tahun, 2022

Berdasarkan hasil uji pada tabel 3.9 diatas, menunjukan bahwa tingkat
signifikansi untuk variabel Literasi Keuangan (X) sebesar 0,00 < 0,05 dan hasil
perhitungan diperoleh angka t hitung sebesar 6,848 t tabel sebesar 1,660 sehingga dapat
disimpulkan bahwa Literasi Keuangan berpengaruh signifikan terhadap Minat. H 0
ditolak dan H 1 diterima.
b. Uji Stimultan (Uji F)
Uji F digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh secara bersama-
sama (stimultan) terhadap variabel dependen dengan signifikansi 5% (α = 0,05).
Jika F hitung < F tabel dan signifikan > 0,05 maka tidak ada pengaruh yang
signifikan secara statistik. Jika F hitung > F tabel dan signifikan 0,05 maka
terdapat pengaruh yang cukup besar.
Tabel 4 Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 648,224 1 648,224 46,894 ,000b


Residual 1354,686 98 13,823

Total 2002,910 99

Sumber: Data primer yang diolahtahun, 2022

Berdasarkan hasil uji ANOVA pada tabel 3.10, maka nilai F sebesar
46,894 lebih besar dari nilai F tabel sebesar 3,94 dengan tingkat signifikansi 0,000
atau <0,05 maka secara stimultan variabel Literasi Keuangan berpengaruh secara
signifikansi terhadap variabel Minat.
c. Uji Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi linierr sederhana adalah analisis statistik yang bersifat
parametrik, yang mensyartakan bahwa data yang digunakan setidaknya memiliki
interval dan skala pengukuran yang terdistribusi normal. Rumus umum untuk
regresi linear sederhana menurut Sugiyono (2018:188) adalah:
Y=a+bX
Keterangan:
Y = subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan.
a = Harga Y, ketika harga X = 0 (harga konstan)
b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan
ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen.
Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan.
X = subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
Tabel 5 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana
Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 10,827 3,255 3,326 ,001

Total_X ,645 ,094 ,569 6,848 ,000


Sumber: Data primer yang diolah tahun, 2022

Berdasarkan hasil pada tabel 4, didapatkan persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 10,827 + 0,645 X

Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

α = 10,827 adalah nilai konstanta menunjukan bahwa jika tidak adanya literasi
keuangan atau sama dengan 0, maka minat masyarakat menggunakan produk
nilainya sebesar 10,827.
b = 0,645 adalah nilai koefisien menunjukan bahwa jika nilai literasi keuangan
bernilai sebesar 1 point, maka minat masyarakat menggunakan produk akan
meningkat sebesar 0,645.
d. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Analisis koefisien determinasi membantu secara bersama-sama (simultan)
menentukan besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Nilai R terletak antara 0 dan 1
2
R = 0, berarti tidak ada hubungan antara X dan Y
R2 = 1, berarti ada hubungan antara variabel X dan Y yang sempurna.
Ghazali (2000:90), R2 diambil dari kolom Adjusted R Squar. Jika nilai
R2 mendekati 1, garis regresi yang mewakili data yang diamati menjadi lebih
akurat dan sebaliknya.

Tabel 6 Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson

1 ,569a ,324 ,317 3,718 1,465

Sumber: Data primer yang diolah tahun, 2022


Diketahui bahwa koefisien determinasi (adjusted R square) yang diperoleh
sebesar 0,317. Hal ini berarti sebesar 31,7 % variabel minat masyarakat
menggunakan produk simpanan PT. BPR Araya Arta Kebumen dapat dijelaskan oleh
variabel Literasi Keuangan, sedangkan sisanya yaitu 68,3 % dipengaruhi oleh
variabel – variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4. KESIMPULAN

Kesimpulan dari penelitian ini yaitu Literasi keuangan di PT. BPR Araya Arta
Kebumen mengalami perkembangan dari beberapa tahun terakhir dimulai pada tahun
2018 sampai tahun 2021 dengan memperkenalkan produk-produk bank seperti tabungan
araya, tabunganku, tabungan arisan dan deposito berjangka.
Berdasarkan hasil uji statistik t diketahui bahwa literasi keuangan berpengaruh besar
terhadap minat dan H1 diterima karena tingkat signifikansi untuk variabel Literasi
Keuangan (X) adalah 0,00 < 0,05 dan hasil perhitungan sebesar t hitung 6,848 > t tabel
1.660 menunjukkan bahwa minat masyarakat untuk menggunakan produk simpanan PT.
BPR Araya Arta Kebumen meningkat seiring dengan meningkatnya pengetahuan
keuangan. R square sebesar 0,317 ditemukan berdasarkan uji koefisien determinasi.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa besar kecilnya variabel bebas dalam penelitian
ini berpengaruh terhadap variabel terikat sebesar 31,7%, sedangkan variabel lain selain
yang disebutkan dalam penelitian ini sebesar 68,3% sedangkan pengujian yang dilakukan
dengan analisis regresi linear Uji hipotesis secara stimultan (Uji F) didapatkan hasil uji
ANOVA, nilai F sebesar 46,894 lebih besar dari nilai F tabel sebesar 3,94 dengan tingkat
signifikansi 0,000 atau < 0,05 maka secara stimultan variabel Literasi Keuangan
berpengaruh secara signifikansi terhadap variabel Minat.
Pemahaman masyarakat yang masih rendah dan kurangnya pengetahuan terhadap
beberapa produk layanan perbankan, sehingga mendorong industri jasa keuangan
menciptakan produk dan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Terutama pada kelompok masyarakat yang selama ini kurang mendapatkan akses produk
dan jasa keuangan. Maka dari itu PT.Bank Perkreditan Rakyat Araya Arta terus
melakukan, door to door, on the spot dengan memperkenalkan produk-produk dan jasa
keuangan yang mudah, serta terjangkau dan tetap memiliki manfaat yang besar.
5. SARAN
Masih terdapat beberapa kekurangan dalam penelitian ini, antara lain keterbatasan
waktu, keterbatasan data, dan keterbatasan penulis sendiri dalam menulis. Untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik dan lebih teliti, penulis menyarankan bagi PT. BPR
Araya Arta Kebumen berdasarkan hasil penelitian masih diperlukan sosialisasi lebih
lanjut tentang literasi keuangan kepada masyarakat setempat agar kedepannya lebih baik
lagi sedangkan bagi peneliti selanjutnya, tujuan utama dari penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah untuk menilai dampak literasi keuangan masyarakat umum
menggunakan langkah-langkah tabungan dan pinjaman, investasi, asuransi, dan
pengetahuan keuangan dasar. Oleh karena itu, lebih banyak peneliti yang tertarik pada
subjek yang sama harus memanfaatkan indikator atau variabel selain yang telah
digunakan oleh peneliti. Hanya 100 dari 3.535 konsumen yang telah menggunakan
produk selama periode dua tahun penelitian yang disurvei, oleh karena itu lebih banyak
responden diantisipasi dalam penelitian selanjutnya untuk memastikan hasil yang lebih
andal.

REFERENSI

Ghozali, I. (2001). Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Manurung, A. H. (2009). Berinvestasi dan perlindungan investor di pasar modal. Perbanas
Quartely Review, 2(1), 24–27.
OJK. (2016). Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) nomor 76/POJK.07/2016 tentang
peningkatan literasi dan inklusi keuangan di sektor jasa keuangan bagi konsumen
dan/atau masyarakat. Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan.
Simamora, H. (2004). Manajemen sumber daya manusia (3rd ed.). Yogyakarta: STIE
YKPN.
Sugiyono. (2008). Metode penelitian kuantitatif, kualititatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2009). Metode penelitian kuantitatif, kualititatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2010). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2011). Metode penelitian kombinasi (mixed methods). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D (Reasearch and
Development). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2018). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Wiharno, H. (2015). Karakteristik sosial ekonomi yang mempengaruhi literasi keuangan
serta dampaknya terhadap manajemen keuangan personal (Survei pada pegawai negeri
sipil daerah di kabupaten kuningan). Jurnal Riset Keuangan Dan Akuntansi, 1(02).

Anda mungkin juga menyukai