Anda di halaman 1dari 139

LAPORAN AKHIR

ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM


UNDANG-UNDANG NOMOR 39 TAHUN 2009
TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS
(Dampak Berlakunya Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja)

PUSAT ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM NASIONAL


BADAN PEMBINAAN HUKUM NASIONAL
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
TAHUN 2021
KATA SAMBUTAN
KEPALA BADAN PEMBINAAN HUKUM NASIONAL

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan
rahmat, hidayah, karunia-Nya serta pengetahuan yang telah diberikan, sehingga Kelompok
Kerja (Pokja) Analisis dan Evaluasi Hukum dapat menyelesaikan tahapan kegiatan melalui
rapat-rapat Pokja, Focus Group Discussion dan rapat dengan narasumber/pakar hingga
menghasilkan laporan analisis dan evaluasi hukum yang dapat diselesaikan oleh Tim
Kelompok Kerja (Pokja) di masa pandemi Covid-19 ini.
Berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun
2015 tentang Struktur Organisasi Tata Kerja Kementerian Hukum dan HAM, Pusat Analisis
dan Evaluasi Hukum Nasional, Badan Pembinaan Hukum Nasional, Kementerian Hukum
dan HAM, melaksanakan salah satu tugas dan fungsi yaitu melakukan Analisis dan Evaluasi
Hukum Nasional. Analisis dan evaluasi hukum dilakukan tidak hanya terhadap materi
hukum yang ada (peraturan), tetapi juga terhadap aspek kelembagaan hukum, penegakan
hukum, dan pelayanan hukum serta kesadaran hukum masyarakat.
Dengan telah diundangkannya Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 tentang
Perubahan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan, kegiatan analisis dan evaluasi hukum menjadi lebih kuat karena
kegiatan ini secara esensial sama dengan pemantauan dan peninjauan sebagaimana
dimaksud Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 di atas. Hal ini terlihat dari rumusan
Penjelasan Umum yang menyebutkan bahwa pemantauan dan peninjauan terhadap
peraturan perundang-undangan sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan dalam proses
pembentukan peraturan perundang-undangan. Hasil analisis dan evaluasi yang dilakukan
terhadap peraturan perundang-undangan berupa rekomendasi apakah peraturan tersebut
diubah, dicabut atau tetap dipertahankan.
Evaluasi terhadap peraturan perundang-undangan dilakukan dengan menggunakan
Pedoman Evaluasi Peraturan Perundang-undangan (Pedoman 6 Dimensi) yang merupakan
instrumen standar baku berdasarkan metode dan kaidah-kaidah keilmuan khususnya ilmu
hukum agar rekomendasi evaluasi yang dihasilkan memiliki kualitas yang dapat
dipertanggungjawabkan. Pedoman 6 Dimensi tersebut dapat dijadikan sebagai alat bantu

i
untuk mendeteksi apakah peraturan perundang-undangan tersebut tumpang tindih,
disharmoni, kontradiktif, multitafsir, tidak efektif, menimbulkan beban biaya tinggi, serta
tidak selaras dengan nilai-nilai Pancasila.
Dalam kerangka makro, kegiatan analisis dan evaluasi hukum ini merupakan bagian
dari usaha untuk melakukan penataan peraturan perundang-undangan dalam rangka
revitalisasi hukum. Laporan hasil analisis dan evaluasi hukum berisi berbagai temuan
permasalahan hukum yang timbul dari sebuah peraturan perundang-undangan dengan
dilengkapi berbagai rekomendasi, khususnya usulan rekomendasi pilihan diharapkan dapat
dijadikan acuan bagi Kementerian/Lembaga terkait di dalam mengambil kebijakan,
sehingga upaya untuk bersama-sama membangun sistem hukum nasional dapat terwujud.
Pada akhirnya, kami tetap membutuhkan masukan dan kontribusi pemikiran dari
para khalayak untuk terus melengkapi berbagai temuan dan rekomendasi yang ada pada
laporan ini.

Jakarta, November 2021

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya,
Analisis dan Evaluasi Hukum terkait Kawasan Ekonomi Khusus tahun 2021 telah selesai
dilaksanakan. Pokja Analisis dan Evaluasi Hukum ini melakukan analisis dan evaluasi hukum
terhadap 35 (tiga puluh lima) peraturan, yang terdiri atas: 1 (satu) Undang-Undang, 20 (dua
puluh) Peraturan Pemerintah, 1 (satu) Peraturan Presiden, dan 14 (lima belas) Keputusan
Presiden. Analisis dan evaluasi hukum ini difokuskan terhadap Undang-Undang Nomor 39
Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus yang telah diubah beberapa ketentuan
pasalnya dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
Pokja melakukan kegiatan analisis dan evaluasi hukum berdasarkan Keputusan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : PHN-35.HN.01.01
Tahun 2021 tentang Pembentukan Kelompok Kerja Analisis dan Evaluasi Hukum terkait
Kawasan Ekonomi Khusus, dengan susunan keanggotaan sebagai berikut :

Pengarah : Prof. Dr. Widodo Ekatjahjana, S.H., M.Hum.

Penanggung Jawab : Yunan Hilmy, S.H., M.H.

Ketua : Reza Fikri Febriansyah, S.H., M.H.

Anggota : 1. Danang Risdiarto, S.E., S.H.,M.Si


2. Oki Lestari, S.H., M.Si.
3. Dinar Panca, S.H.
4. Lewinda Oletta S.H., CLA
5. Hesti Rusti Purba, S.H.
6. Ardyan Erfananta, S.H.

Dalam melaksanakan tugas, Pokja juga dibantu oleh narasumber/pakar yang


kompeten, baik dari kalangan akademisi dan praktisi untuk mempertajam analisis dan
evaluasi yang dilakukan. Seluruh bahan yang diperoleh dari hasil kerja mandiri, rapat
dengan narasumber/pakar, dan Focus Group Discussion, tersebut lalu dianalisis dan
dievaluasi secara lebih mendalam untuk menghasilkan rekomendasi hasil analisis dan
evaluasi hukum ini.

iii
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ketua Pokja dan para anggota Pokja, yang
telah menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya dalam menyusun laporan ini. Apresiasi
diberikan kepada Ketua dan Anggota Pokja karena kegiatan dapat terselesaikan di saat
wabah pandemi Covid 19 sedang merajalela. Meskipun demikian hal tersebut tidak
mengurangi semangat untuk menyelesaikan Pokja ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada para narasumber/pakar yang telah memberikan kontribusi berupa
saran dan masukan sesuai dengan kompetensi dan bidang kepakarannya.
Kami menyadari bahwa Laporan Akhir ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik, saran, dan masukan dari semua pihak sangat diharapkan dalam rangka
menyempurnakan analisis dan evaluasi hukum ini. Akhir kata kami berharap laporan ini
dapat memberi manfaat dan berguna bagi pengembangan dan pembinaan hukum nasional
khususnya di bidang perindustrian.

Jakarta, November 2021


Kepala Pusat Analisis dan Evaluasi Hukum Nasional,

Yunan Hilmy, S.H., M.H.


NIP. 196312151992031002

iv
DAFTAR ISI

KATA SAMBUTAN................................................................................................................. I
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. III
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... V
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A. Pendahuluan.................................................................................................................... 1
B. Permasalahan .................................................................................................................. 4
C. Ruang Lingkup Kegiatan .................................................................................................. 5
D. Metode Evaluasi .............................................................................................................. 7
E. Pelaksanaan Analisis dan Evaluasi ................................................................................. 11
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................ 13
A. Kerangka Konsep Undang-Undang No. 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi
Khusus ........................................................................................................................... 13
B. Isu Krusial....................................................................................................................... 17
C. Analisis dan Evaluasi Peraturan Perundang-Undangan ................................................ 22
1. Undang-Undang No. 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja ........................................................................................... 22
2. Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2012 tentang Kawasan Ekonomi
Khusus Tanjung Lesung ..................................................................................... 24
3. Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2012 tentang Kawasan Ekonomi
Khusus Sei Mangkei........................................................................................... 24
4. Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi
Khusus Palu ....................................................................................................... 24
5. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi
Khusus Bitung .................................................................................................... 25
6. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi
Khusus Morotai ................................................................................................. 25
7. Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi
Khusus Tanjung Api-api ..................................................................................... 25

v
8. Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 2014 Tentang Kawasan Ekonomi
Khusus Mandalika ............................................................................................. 25
9. Peraturan Pemerintah No. 85 Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi
Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan ........................................................... 26
10. Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2016 tentang Kawasan Ekonomi Khusus
Tanjung Kelayang .............................................................................................. 26
11. Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 2016 Tentang Kawasan Ekonomi
Khusus Sorong ................................................................................................... 26
12. Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 2017 tentang Kawasan Ekonomi Khusus
Arun Lhouksemawe........................................................................................... 26
13. Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2017 tentang Kawasan Ekonomi
Khusus Galang Batang ....................................................................................... 27
14. Peraturan Pemerintah No. 68 Tahun 2019 Tentang Kawasan Ekonomi
Khusus Singhasari .............................................................................................. 27
15. Peraturan Pemerintah No. 84 Tahun 2019 tentang Kawasan Ekonomi
Khusus Likupang ................................................................................................ 28
16. Peraturan Pemerintah No. 85 Tahun 2019 tentang Kawasan Ekonomi
Khusus Kendal ................................................................................................... 28
17. Peraturan Pemerintah No. 67 Tahun 2021 tentang Kawasan Ekonomi
Khusus Batam Aero Technic.............................................................................. 28
18. Peraturan Pemerintah No. 68 Tahun 2021 tentang Kawasan Ekonomi
Khusus Nongsa .................................................................................................. 28
19. Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 2021 tentang Kawasan Ekonomi
Khusus Lido ....................................................................................................... 29
20. Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2021 tentang Kawasan Ekonomi
Khusus Gresik .................................................................................................... 29
21. Peraturan Presiden No.33 Tahun 2010 tentang Dewan Nasional dan Dewan
Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Peraturan Presiden No. 150 Tahun 2014 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden No. 33 Tahun 2010 tentang
Dewan Nasional dan Dewan Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus ................... 29

vi
22. Keputusan Presiden No. 8 Tahun 2010 tentang Dewan Nasional Kawasan
Ekonomi Khusus ................................................................................................ 30
23. Keputusan Presiden No. 40 Tahun 2012 tentang Dewan Kawasan KEK
Provinsi Sumatera Utara ................................................................................... 30
24. Keputusan Presiden No. 41 Tahun 2012 tentang Dewan Kawasan KEK
Provinsi Banten ................................................................................................. 31
25. Keputusan Presiden No. 33 Tahun 2014 tentang Dewan Kawasan KEK
Provinsi Sulawesi Tengah .................................................................................. 32
26. Keputusan Presiden No. 34 Tahun 2014 tentang Dewan Kawasan KEK
Provinsi Sulawesi Utara ..................................................................................... 32
27. Keputusan Presiden No. 44 Tahun 2014 tentang Dewan Kawasan KEK
Provinsi Maluku Utara....................................................................................... 33
28. Keputusan Presiden No. 45 Tahun 2014 tentang Dewan Kawasan KEK
Provinsi Sumatera Selatan ................................................................................ 33
29. Keputusan Presiden No. 46 Tahun 2014 tentang Dewan Kawasan KEK
Provinsi Nusa Tenggara Barat ........................................................................... 34
30. Keputusan Presiden No.5 Tahun 2015 tentang Dewan Kawasan KEK
Provinsi Kalimantan Timur ................................................................................ 35
31. Keputusan Presiden No.33 Tahun 2016 tentang Dewan Kawasan KEK
Provinsi Papua Barat ......................................................................................... 35
32. Keputusan Presiden No.27 Tahun 2017 tentang Dewan Kawasan KEK
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung................................................................. 36
33. Keputusan Presiden No.4 Tahun 2018 tentang Dewan Kawasan KEK
Provinsi Kepulauan Riau .................................................................................... 36
34. Keputusan Presiden RI No.31 Tahun 2019 tentang Dewan Kawasan KEK
Provinsi Jawa Timur .......................................................................................... 37
35. Keputusan Presiden No.10 Tahun 2020 tentang Dewan Kawasan KEK
Provinsi Jawa Tengah ........................................................................................ 37
D. Dampak Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja .............................. 38
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 58
A Kesimpulan ..................................................................................................................... 58
B. Rekomendasi ................................................................................................................. 59

vii
LAMPIRAN.......................................................................................................................... 63
MATRIKS HASIL ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM............................................................ 63

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Pendahuluan
Dalam rangka mempercepat pencapaian pembangunan ekonomi nasional, diperlukan
peningkatan penanaman modal melalui penyiapan kawasan yang memiliki keunggulan
ekonomi secara geoekonomi dan geostrategis. Kawasan tersebut dipersiapkan untuk
memaksimalkan kegiatan industri, ekspor, impor dan kegiatan ekonomi lain yang memiliki
nilai ekonomi tinggi. Salah satu terobosan yang dilakukan Pemerintah untuk mewujudkan
percepatan pembangunan ekonomi yang merata adalah melalui pembangunan Kawasan
Ekonomi Khusus (KEK) di berbagai wilayah Indonesia. Wilayah-wilayah ini ditetapkan oleh
Pemerintah berdasarkan usulan dari Badan Usaha dan Pemerintah Daerah.
Agar pengelolaan KEK seiring dengan dinamika perkembangan ekonomi dan
teknologi dunia, Pemerintah mentransformasikan kebijakan pengembangan KEK
berorientasi pada akselerasi pertumbuhan ekonomi wilayah dan pemerataan
pembangunan secara nasional (KEK Generasi 1), serta membangun nilai tambah atas
penguasaan teknologi dan sumber daya manusia (KEK Generasi 2), hal ini diharapkan dapat
terwujud melalui pengembangan KEK Kesehatan, KEK Pendidikan, KEK Ekonomi Digital dan
KEK Maintenance Repair and Overhaul. Pengembangan KEK merupakan salah satu cara
Pemerintah untuk mewujudkan tujuan bernegara, yakni masyarakat adil dan makmur. 1
Berdasarkan perhitungan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dibutuhkan
investasi Rp 1.200 triliun per tahun untuk mendorong pertumbuhan ekonomi 6-7 persen.
Oleh karena itu, untuk menarik masuk investasi Indonesia perlu mengambil kebijakan yang
afirmati, antara lain dengan mengembangkan KEK.
KEK dikembangkan melalui upaya dan strategi penyiapan kawasan yang memiliki
keunggulan geoekonomi dan geostrategi serta berfungsi untuk menampung kegiatan
industri, ekspor, impor, dan kegiatan ekonomi lainnya yang memiliki nilai ekonomi tinggi
dan daya saing internasional.2 Sasaran Pengembangan KEK antara lain:3

1
Paragraf Kedua Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2
Pasal 2 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus, LNRI 2009-147, TLNRI
5066 sebagaimana diubah oleh Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, LNRI 2020-245,
TLNRI 6573.
3
https://kek.go.id/kek-indonesia diakses tanggal 11 November 2021 Pukul 12.40 WIB

1
1) Meningkatkan penanaman modal melalui penyiapan kawasan yang memiliki
keunggulan geoekonomi dan geostrategis;
2) Optimalisasi kegiatan industri, ekspor, impor, dan kegiatan ekonomi lain yang
memiliki nilai ekonomi tinggi;
3) Mempercepat perkembangan daerah melalui pengembangan pusat-pusat
pertumbuhan ekonomi baru untuk keseimbangan pembangunan antar
wilayah; dan
4) Mewujudkan model terobosan pengembangan kawasan untuk pertumbuhan
ekonomi, antara lain industri, pariwisata dan perdagangan sehingga dapat
menciptakan lapangan pekerjaan.
Kehadiran KEK diharapkan membangun kemampuan dan daya saing ekonomi pada
level nasional melalui industri dan pariwisata bernilai tambah dan berantai nilai.
Hingga saat ini terdapat 19 KEK yang tersebar di seluruh Indonesia. Saat ini telah terdapat
12 (dua belas) KEK yang telah beroperasi, yakni: KEK Sei Mangkei, KEK Tanjung Lesung, KEK
Palu, KEK Mandalika, KEK Galang Batang, KEK Arun Lhokseumawe, KEK Tanjung Kelayang,
KEK Bitung, KEK Morotai, KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK), KEK Sorong, dan KEK
Kendal. Sementara KEK yang masih dalam tahap pembangunan adalah KEK Tanjung Api-
Api, KEK Singhasari, KEK Likupang, KEK BAT (Batam Aero Technic), KEK Nongsa, KEK Lido,
dan KEK Gresik. KEK membutuhkan dukungan dari pemerintah berupa regulasi yang
memudahkan masuknya investasi, pembangunan infrastruktur kawasan, dan fasilitas
pengurangan pajak agar investor tertarik masuk ke dalam KEK. Selain itu, investor dan
pelaku usaha membutuhkan konsistensi kebijakan dalam menanam modal dan melakukan
kegian usaha. Berdasarkan pertimbangan ini, Pemerintah terus memperbaiki regulasi
terkait KEK agar dapat menarik lebih banyak investasi. Salah satu upaya penting yang telah
dilakukan Pemerintah dalam rangka memperbaiki regulasi mengenai dan/atau yang terkait
dengan KEK adalah:
Pertama, memberlakukan UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang dibentuk
melalui metode omnibus sebagai penyempurnaan Undang-Undang No. 39 Tahun 2009
tentang Kawasan Ekonomi Khusus. Penyempurnaan ini meliputi perluasan ruang lingkup
kegiatan utama sektoral di KEK, penyederhanaan prosedur pengusulan KEK, penegasan
Administrator sebagai penyelenggara perizinan dan pelayanan berusaha di KEK, penegasan
percepatan pelayanan pemberian hak atas tanah, perpanjangan dan pembaharuannya,

2
kewajiban pemerintah daerah untuk memberikan insentif daerah, serta peningkatan
kapasitas kelembagaan di KEK.
Kedua, Pemerintah mengeluarkan PP No. 40 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Kawasan Ekonomi Khusus untuk menyiapkan kawasan ekonomi yang memaksimalkan
kegiatan industri, ekspor, impor, dan kegiatan ekonomi lain yang memiliki nilai ekonomi
tinggi. PP No. 40 Tahun 2021 mencabut PP No. 1 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan
Kawasan Ekonomi Khusus, dan Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 2020 tentang Fasilitas
dan Kemudahan di Kawasan Ekonomi Khusus. Peraturan Pemerintah ini juga menyebutkan
bahwa pengembangan KEK juga ditujukan untuk mempercepat perkembangan daerah dan
sebagai model terobosan pengembangan kawasan untuk pertumbuhan ekonomi, antara
lain industri, pariwisata, dan perdagangan sehingga dapat menciptakan lapangan kerja.
Ketiga, Pemerintah telah mengesahkan aturan baru berkaitan dengan KEK pada
pekan pertama bulan April 2021. Aturan tersebut tertuang dalam PMK No. 33/PMK.010/
2021 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan No. 237/PMK.010/2020
tentang Perlakuan Perpajakan, Kepabeanan, dan Cukai pada Kawasan Ekonomi Khusus.
Aturan ini disusun untuk memberikan kepastian hukum dan menyelaraskan ketentuan
perpajakan, kepabeanan, dan cukai sebagai upaya penyesuaian pada disahkannya PP No.
40 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus.
Penyelenggaraan KEK sudah berjalan selama kurun waktu 12 (dua belas) tahun
terhitung sejak berlakunya Undang-Undang No. 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi
Khusus. Namun perkembangan KEK dirasakan belum optimal dan belum memiliki daya
dorong dalam penciptaan lapangan kerja. Sementara itu UU Cipta Kerja dan berbagai
peraturan pelaksanaannya, termasuk PP No. 40 Tahun 2021 ini, telah mengubah,
menghapus dan menambahkan pengaturan baru yang bersifat strategis dalam
pengembangan KEK.
Dalam UU Cipta Kerja perubahan UU KEK termasuk dalam Bab IX klaster Kawasan
Ekonomi, Bagian Kedua Pasal 150. Setidaknya, ada 3 (tiga) peran keberadaan UU Cipta Kerja
terhadap KEK, yakni minimalisasi kewenangan, resentralisasi perizinan, dan menyebabkan
redefinisi KEK. Undang-undang ini juga memungkinkan adanya Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM) dan koperasi sebagai pelaku usaha KEK. Beberapa hal lainnya yang ada
di UU Cipta Kerja klaster Kawasan Ekonomi, yaitu pengaturan upah di KEK mengikuti Bab
Ketenagakerjaan UU Cipta Kerja dan UU Ketenagakerjaan, serta memungkinkan kawasan

3
perdagangan bebas dan pelabuhan bebas menjadi KEK dan mendapatkan fasilitas serupa
dengan KEK.4
Berlakunya UU Cipta Kerja yang mengubah dan mencabut sejumlah pasal dalam UU
KEK memberikan dampak terhadap penerapan pengaturan dalam UU KEK. Namun untuk
menilai dampak perubahan tersebut, perlu dilakukan evaluasi yang menyeluruh.
Berdasarkan uraian sebagaimana tersebut di atas, Badan Pembinaan Hukum
Nasional (c.q. Pusat Analisis dan Evaluasi Hukum Nasional) menilai penting untuk
melakukan analisis dan evaluasi dampak dari berlakunya UU Cipta Kerja terhadap UU KEK
beserta peraturan pelaksananya dan peraturan perundang-undangan terkait lainnya, untuk
jenis undang-undang maupun jenis peraturan perundang-undangan di bawah undang-
undang.
Analisis dan evaluasi hukum merupakan upaya melakukan penilaian terhadap
hukum, dalam hal ini peraturan perundang-undangan sebagai hukum positif, yang
dikaitkan dengan struktur hukum dan budaya hukum. Analisis dan evaluasi hukum
mengenai KEK ini dilaksanakan dengan menggunakan metode 6 (enam) Dimensi yang
dikembangkan Badan Pembinaan Hukum Nasional, yang diterapkan terhadap peraturan
perundang-undangan mengenai KEK yang telah diinventarisasi. Instrumen penilaian 6
dimensi ini meliputi: Dimensi Pancasila, Dimensi Ketepatan Jenis Peraturan Perundang-
Undangan, Dimensi Disharmoni Pengaturan, Dimensi Kejelasan Rumusan, Dimensi
Kesesuaian Norma Dengan Asas Materi Muatan, serta Dimensi Efektivitas Pelaksanaan
Peraturan Perundang-Undangan.5

B. Permasalahan
Pokok permasalahan dalam dalam kegiatan analisis dan evaluasi hukum ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana dampak UU Cipta Kerja terhadap UU Kawasan Ekonomi Khusus?

4
Sebelum ada UU Cipta Keja, semua peraturan perundang-undangan lain juga berlaku untuk segala ihwal
yang ada kaitannya dengan KEK. Sebagai undang-undang yang menggunakan pendekatan omnibus, segala
ihwal yang diatur dalam berbagai bab dalam UU Cipta Kerja juga otomatis berlaku untuk yang terkait
dengan KEK.
5
Pedoman Evaluasi Peraturan Perundang-undangan Nomor PHN-HN.01.03-07 tanggal 31 Desember 2019.

4
2. Bagaimana dampak terhadap peraturan pelaksana dari UU Kawasan Ekonomi Khusus
serta peraturan perundang-undangan terkait lainnya setelah berlakunya UU Cipta
Kerja?

C. Ruang Lingkup Kegiatan


Ruang lingkup Analisis dan Evaluasi Hukum ini meliputi 35 Peraturan yang terdiri atas 22
Peraturan Perundang-undangan (1 Undang-Undang, 19 Peraturan Pemerintah dan 1
Peraturan Presiden) serta 14 Keputusan Presiden. Peraturan yang menjadi ruang lingkup
analisis dan evaluasi hukum terkait KEK yaitu:

No Jenis Peraturan

Undang-Undang

1. Undang-Undang No.39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus sebagaimana


telah diubah dengan Undang-Undang No.11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja
Peraturan Pemerintah

2. Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2012 tentang Kawasan Ekonomi Khusus


Tanjung Lesung
3. Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2012 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Sei
Mangkei
4. Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Palu
5. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Bitung
6. Peraturan Pemerintah No.50 tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus
Morotai
7. Peraturan Pemerintah No.51 Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus
Tanjung Api Api
8. Peraturan Pemerintah No.52 Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus
Mandalika
9. Peraturan Pemerintah No. 85 Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Maloy
Batuta Trans Kalimantan

10. Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2016 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung
Kelayang

5
No Jenis Peraturan

11. Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 2016 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Sorong
12. Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 2017 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Arun
Lhouksemawe
13. Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2017 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Galang
Batang
14. Peraturan Pemerintah No. 68 Tahun 2019 tentang Kawasan Ekonomi Khusus
Singhasari
15. Peraturan Pemerintah No. 84 Tahun 2019 tentang Kawasan Ekonomi Khusus
Likupang
16. Peraturan Pemerintah No. 85 Tahun 2019 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Kendal
17. Peraturan Pemerintah No. 67 Tahun 2021 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Batam
Aero Technic
18. Peraturan Pemerintah No. 68 Tahun 2021 tentang Kawasan Ekonomi Khusus
Nongsa
19. Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 2021 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Lido
20. Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2021 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Gresik
Peraturan Presiden

21. Peraturan Presiden No.33 Tahun 2010 tentang Dewan Nasional dan Dewan
Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Presiden No. 150 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Presiden No. 33 Tahun 2010 tentang Dewan Nasional dan Dewan
Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus
Keputusan Presiden

22. Keputusan Presiden No. 8 Tahun 2010 tentang Dewan Nasional Kawasan Ekonomi
Khusus
23. Keputusan Presiden No. 40 Tahun 2012 tentang Dewan Kawasan KEK Provinsi
Sumatera Utara
24. Keputusan Presiden No. 41 Tahun 2012 tentang Dewan Kawasan KEK Provinsi
Banten

6
No Jenis Peraturan

25. Keputusan Presiden No. 33 Tahun 2014 tentang Dewan Kawasan KEK Provinsi
Sulawesi Tengah
26. Keputusan Presiden No. 34 Tahun 2014 tentang Dewan Kawasan KEK Provinsi
Sulawesi Utara
27. Keputusan Presiden No. 44 Tahun 2014 tentang Dewan Kawasan KEK Provinsi
Maluku Utara
28. Keputusan Presiden No. 45 Tahun 2014 tentang Dewan Kawasan KEK Provinsi
Sumatera Selatan

29. Keputusan Presiden No. 46 Tahun 2014 tentang Dewan Kawasan KEK Provinsi Nusa
Tenggara Barat
30. Keputusan Presiden No.5 Tahun 2015 tentang Dewan Kawasan KEK Provinsi
Kalimantan Timur
31. Keputusan Presiden No. 33 Tahun 2016 tentang Dewan Kawasan KEK Provinsi
Papua Barat
32. Keputusan Presiden No. 27 Tahun 2017 tentang Dewan Kawasan KEK Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung
33. Keputusan Presiden No. 4 Tahun 2018 tentang Dewan Kawasan KEK Provinsi
Kepulauan Riau
34. Keputusan Presiden No.31 Tahun 2019 tentang Dewan Kawasan KEK Provinsi Jawa
Timur
35. Keputusan Presiden No.10 Tahun 2020 tentang Dewan Kawasan KEK Provinsi Jawa
Tengah

D. Metode Evaluasi
Metode yang digunakan untuk mejawab permasalahan dengan ruang lingkup kegiatan
tersebut di atas adalah dengan menggunakan Pedoman Evaluasi Peraturan Perundang-
undangan,6 yang mendasarkan pada enam dimensi penilaian, yaitu:
a. Dimensi Pancasila;
b. Dimensi Ketepatan Jenis Peraturan Perundang-undangan;

6
Pedoman Evaluasi Peraturan Perundang-undangan Nomor PHN-HN.01.03-07 tanggal 31 Desember 2019.

7
c. Dimensi Disharmoni Pengaturan;
d. Dimensi Kejelasan Rumusan;
e. Dimensi Kesesuaian Asas Bidang Hukum Peraturan Perundang-undangan; dan
f. Dimensi Efektivitas Pelaksanaan Peraturan perundang-undangan.

1. Dimensi Pancasila
Evaluasi peraturan perundang-undangan dengan menggunakan Dimensi Pancasila
bertujuan melakukan penilaian sejauh mana suatu peraturan perundang-undangan
mengakomodasi nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila.
Pengakomodasian nilai-nilai Pancasila yang terkandung dalam suatu peraturan
perundang-undangan adalah landasan bagi pelaksanaan evaluasi peraturan
perundang-undangan. Nilai-nilai Pancasila tersebut digunakan sebagai variabel dan
indikator. Variabel dan Dimensi Pancasila yang digunakan sebagai pisau analisis, yakni:
Ketuhanan; Kemanusiaan; Persatuan; Kerakyatan; dan Keadilan. Dari masing-masing
variable tersebut terdapat indikator turunannya.7

2. Dimensi Ketepatan Jenis Peraturan Perundang-undangan


Penilaian terhadap dimensi ini dilakukan untuk memastikan bahwa peraturan
perundang-undangan dimaksud sudah sesuai dengan jenis dan hierarki peraturan
perundang-undangan, sebab setiap jenis peraturan perundang-undangan memiliki
batasan untuk mengatur materi muatannya. Oleh karena itu, setiap Peraturan
perundang-undangan harus benar-benar memperhatikan materi muatan yang tepat
sesuai dengan jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan tersebut.
Untuk mengetahui arah politik hukum dan arah kebijakan peraturan perundang-
undangan dapat dilihat dari rumusan konsideran menimbang dan penjelasan umum
peraturan perundang-undangan yang dinilai. Dari hal tersebut dapat diketahui apakah
peraturan perundang-undangan yang dievaluasi sudah sejalan dengan tujuan dan arah
yang ingin dicapai dari pembentukan peraturan perundang-undangan dimaksud.
Penilaian melalui dimensi ini juga perlu melihat dasar mengingat yang
mencantumkan peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar pembentukan

7
Lebih lanjut indikator dari masing-masing variabel dapat dilihat dari Pedoman Evaluasi Peraturan
Perundang-undangan Nomor PHN-HN.01.03-07 tanggal 31 Desember 2019

8
peraturan perundang-undangan tersebut. Pada bagian dasar hukum dalam suatu
peraturan perundang-undangan, memuat dasar kewenangan pembentukan peraturan
perundang-undangan (dasar hukum formil) dan peraturan perundang-undangan yang
secara materiil dirujuk sebagai dasar untuk membentuk peraturan perundang-
undangan lebih lanjut (dasar hukum materiil).
Penilaian pada dimensi ini untuk melihat suatu peraturan perundang-undangan
secara komprehensif atau menyeluruh (helicopter view), mulai dari Judul Peraturan
Perundang-undangan, Pembukaan Peraturan Perundang-undangan (Konsideran
Menimbang dan Dasar Hukum Mengingat), Batang Tubuh Peraturan Perundang-
undangan, hingga Penjelasan Umum dan Lampiran Peraturan Perundang-undangan
(jika ada), sehingga dapat diperoleh pemahaman yang menyeluruh mengenai politik
hukum dibentuknya suatu peraturan perundang-undangan.

3. Dimensi Disharmoni Pengaturan


Saat ini banyak peraturan perundang-undangan yang disharmoni dalam
implementasinya. Hal ini disebabkan antara lain: (1) pertentangan antara UU dengan
Peraturan Pelaksananya; (2) perbedaan antara kebijakan Pusat dan Daerah; dan (3)
benturan kewenangan egosektoral antar instansi karena pembagian wewenang yang
tidak sistematis dan jelas.
Adanya disharmoni pengaturan dapat menimbulkan dampak antara lain: (1)
timbulnya ketidakpastian hukum; (2) peraturan perundang-undangan tidak dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien; dan (3) terjadinya disfungsi hukum, yaitu
bahwa hukum tidak dapat berfungsi dan memberikan pedoman perilaku/penyelesaian
sengketa dan/atau sebagai sarana perubahan sosial di masyarakat.
Penilaian dimensi ini dilakukan dengan pendekatan normatif, yaitu untuk
mengetahui disharmoni pengaturan mengenai: 1) kewenangan, 2) hak, 3) kewajiban,4)
perlindungan, 5) penegakan hukum, dan 6) definisi dan/atau konsep. Penilaian
terhadap variabel kewenangan dengan memperhatikan batas kewenangannya,
lembaga yang melaksanakan, pejabat yang melaksanakan, prosedurnya, pedoman
hubungan tata kerja, pembagian kewenangan antar sektor dan/atau pembagian
kewenangan Pusat dan Daerah.

9
4. Dimensi Kejelasan Rumusan
Penyusunan peraturan perundang-undangan dilakukan sesuai dengan teknik
penyusunan peraturan perundang- undangan sebagaimana diatur dalam Lampiran II
UU Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. Analisis terhadap kejelasan
rumusan ini diperlukan untuk mereduksi pengaturan yang menimbulkan berbagai
macam interpretasi dalam pelaksanaannya.
Cara melakukan penilaian dimensi ini adalah dengan memperhatikan beberapa hal
antara lain: kesesuaian dengan sistematika dan teknik penyusunan peraturan
perundang-undangan, penggunaan Bahasa, istilah, kata suatu peraturan perundang-
undangan yang bercirikan: lugas dan pasti, hemat kata, objektif dan menekan rasa
subjektif, membakukan makna kata, ungkapan atau istilah yang digunakan secara
konsisten, memberikan definisi atau batasan pengertian secara cermat, tidak
menimbulkan ambiguitas/multitafsir.

5. Dimensi Kesesuaian Asas Bidang Hukum Peraturan Perundang-undangan yang


bersangkutan
Dimensi ini dilakukan untuk menilai apakah ketentuan-ketentuan dalam suatu
peraturan perundang-undangan telah mencerminkan makna yang terkandung dari
asas lain sesuai dengan bidang hukum peraturan perundang-undangan yang
bersangkutan, misalnya:
2.1. Asas Retroaktif dan Asas Legalitas (untuk peraturan perundang-undangan yang
termasuk dalam ranah bidang Hukum Pidana);
2.2. Asas Kebebasan Berkontrak dan Asas Pacta Sunt Servanda (untuk peraturan
perundang-undangan bidang Hukum Perdata);
2.3. Asas Lex Rei Sitae dan Asas Lex Loci Contractus (untuk peraturan perundang-
undangan yang termasuk ranah Hukum Perdata Internasional);
2.4. Asas Kepastian, Asas Tidak Menyalahgunakan Kewenangan, dan Asas Pelayanan
yang Baik (untuk peraturan perundang-undangan yang termasuk dalam ranah
Hukum Administrasi Negara); atau
2.5. Asas Tanggung Jawab Negara, Asas Kelestarian dan Keberlanjutan, Asas
Ekoregion untuk peraturan perundang-undangan yang termasuk dalam ranah
bidang Hukum Lingkungan.

10
Asas-asas tersebut adalah contoh kesesuaian asas materi muatan khusus,
sebagaimana dimaksud oleh Pasal 6 ayat (2) UU Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan.

6. Dimensi Efektivitas Pelaksanaan Peraturan Perundang-undangan


Penilaian dimensi ini dilakukan untuk melihat sejauh mana kejelasan tujuan serta
kedayagunaan dan kehasilgunaan dari suatu peraturan perundang-undangan yang
bersangkutan di masyarakat. Penilaian dimensi ini perlu didukung dengan data yang
terkait dengan pengimplementasian peraturan perundang- undangan tersebut.
Salah satu cara yang bisa digunakan dalam melakukan penilaian dimensi ini adalah
dengan melihat apakah tujuan yang menjadi dasar dari pembentukan peraturan
perundang-undangan telah dapat diwujudkan dalam kenyataan atau tidak. Jika tujuan
yang menjadi dasar dari pembentukan suatu produk hukum tersebut telah dapat
diwujudkan dalam kenyataan, maka dapat dikatakan implementasi dari ketentuan
hukum tersebut telah efektif. Sebaliknya, apabila tujuan yang menjadi dasar dari
pembentukan produk hukum tersebut belum atau tidak dapat direalisasikan, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi dari hukum tersebut belum cukup
efektif karena terdapat kesenjangan antara tujuan yang dicita-citakan (law in book)
dengan kenyataan di masyarakat (law in action).

E. Pelaksanaan Analisis dan Evaluasi


Kegiatan Analisis dan Evaluasi Hukum UU No.39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi
Khusus dilaksanakan melalui rapat Pokja, Focus Group Discussion (FGD) dan Konsinyiring
dengan menghadirkan Narasumber dari Kementerian/Lembaga, akademisi dan organisasi
profesi, sebagai berikut:
1. Budi Santoso (Wakil Ketua III Bidang Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria dan
Implementasi Fasilitasi dan Kemudahan Tim Pelaksana Dewan Nasional Kawasan
Ekonomi Khusus)
Makalah: Strategi Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Pasca Disahkannya UU
Cipta Kerja

11
2. Fahmi Shahab (Ketua Komite Tetap Pengadaan Tanah, Pengembangan dan
Penetapan Hak KADIN Indonesia Bidang Agraria, Tata Ruang dan Kawasan /
Direktur Eksekutif Himpunan Kawasan Industri Indonesia)
Makalah: Peluang Optimalisasi Potensi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di
Indonesia
3. Yu Un Oppusunggu, SH.LLM., Ph.D (Dosen Fakultas Hukum Universitas Indonesia)
Makalah: Analisis dan Evaluasi Kawasan Ekonomi Khusus
4. M. Rizal Taufikurahman (Peneliti INDEF)
Makalah: Omnibus Law, Wujud Harmonisasi Pemerintah Pusat dan Daerah?
Sebuah Diskursus Monev KEK Terhadap Perekonomian Nasional
5. M Nur Sholikin (Peneliti Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia)
Makalah: Analisis dan Evaluasi Hukum Pengaturan Kawasan Ekonomi Khusus
6. Yagus Riyadi (Plt. Kepala Biro Hukum/Staf Ahli Menteri Bidang Hukum Agraria dan
Masyarakat Adat Ditjen Tata Ruang Kementerian ATR/BPN)
7. Dwi Setyobudi (Kasi Peraturan PPh Badan II Ditjen Pajak Kementerian Keuangan)
Makalah: Fasilitas Perpajakan di Kawasan Ekonomi Khusus
8. Emi Ludiyanto (Kepala Seksi Fasilitas Kawasan Ekonomi Khusus dan Kawasan
Ekonomi Lainnya, Direktorat Fasilitas Kepabeanan, Ditjen Bea Cukai Kementerian
Keuangan)
Makalah: Pokok-Pokok UU Cipta Kerja Terhadap RPMK KEK (Substansi Terkait
Ditjen Bea Cukai)
9. Krisman Riyadi (Kasi Perhubungan dan Jasa Lainnya, Direktorat Deregulasi
Penanaman Modal, Kementerian Investasi/BKPM)
Makalah: Kebijakan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko di Kawasan Ekonomi
Khusus
10. Ani Supriasih (Subkoordinator Peraturan KPA II, Biro Hukum Setjen Kementerian
Perindustrian)
Makalah: Komparasi Kawasan Industri dan Kawasan Ekonomi Khusus

12
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kerangka Konsep Undang-Undang No. 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus
1. Filosofi Awal Pembentukan Undang-Undang
Untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu dilaksanakan
pembangunan perekonomian nasional berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip
kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian,
serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional. Sesuai
dengan amanat Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia No.
XVI/MPR/1998 tentang Politik Ekonomi dalam rangka demokrasi ekonomi, diperlukan
keberpihakan politik ekonomi yang lebih memberikan kesempatan dan dukungan pada
UMKM, dan koperasi dan sekaligus memberikan manfaat bagi industri dalam negeri.
Berkaitan dengan hal itu, dalam KEK disediakan lokasi bagi UMKM dan koperasi agar dapat
mendorong terjadinya keterkaitan dan sinergi hulu hilir dengan perusahaan besar, baik
sebagai Pelaku Usaha maupun sebagai pendukung Pelaku Usaha lain.
Dalam rangka mempercepat pencapaian pembangunan ekonomi nasional,
diperlukan peningkatan penanaman modal melalui penyiapan kawasan yang memiliki
keunggulan geoekonomi dan geostrategis. Kawasan tersebut dipersiapkan untuk
memaksimalkan kegiatan industri, ekspor, impor, dan kegiatan ekonomi lain yang memiliki
nilai ekonomi tinggi. Pengembangan KEK bertujuan untuk mempercepat perkembangan
daerah dan sebagai model terobosan pengembangan kawasan untuk pertumbuhan
ekonomi, antara lain industri, pariwisata, dan perdagangan sehingga dapat menciptakan
lapangan pekerjaan.
Pasal 31 ayat (3) Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
mengatur bahwa ketentuan mengenai KEK diatur dengan undang-undang. Ketentuan
tersebut menjadi dasar hukum perlunya diatur kebijakan tersendiri mengenai KEK dalam
suatu undang-undang. Ketentuan KEK dalam undang-undang ini mencakup pengaturan
fungsi, bentuk, dan kriteria KEK, pembentukan KEK, pendanaan infrastruktur,
kelembagaan, lalu lintas barang, karantina, dan devisa, serta fasilitas dan kemudahan.

13
KEK merupakan kawasan dengan batas tertentu dalam wilayah hukum Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang ditetapkan untuk menyelenggarakan fungsi
perekonomian dan memperoleh fasilitas tertentu. Fungsi KEK adalah untuk melakukan dan
mengembangkan usaha di bidang perdagangan, jasa, industri, pertambangan dan energi,
transportasi, maritim dan perikanan, pos dan telekomunikasi, pariwisata, dan bidang lain.
Kriteria yang harus dipenuhi agar suatu daerah dapat ditetapkan sebagai KEK adalah
sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah, tidak berpotensi mengganggu kawasan
lindung, adanya dukungan dari pemerintah provinsi/kabupaten/kota dalam pengelolaan
KEK, terletak pada posisi yang strategis atau mempunyai potensi sumber daya unggulan di
bidang kelautan dan perikanan, perkebunan, pertambangan, dan pariwisata, serta
mempunyai batas yang jelas, baik batas alam maupun batas buatan. Untuk
menyelenggarakan KEK, dibentuk lembaga penyelenggara KEK yang terdiri atas Dewan
Nasional di tingkat pusat dan Dewan Kawasan di tingkat provinsi. Dewan Nasional
membentuk Administrator KEK di setiap KEK untuk melaksanakan pelayanan, pengawasan,
dan pengendalian operasionalisasi KEK. Kegiatan usaha di KEK dilakukan oleh Badan Usaha
dan Pelaku Usaha. Fasilitas yang diberikan pada KEK ditujukan untuk meningkatkan daya
saing agar lebih diminati oleh penanam modal. Fasilitas tersebut terdiri atas fasilitas fiskal,
yang berupa perpajakan, kepabeanan dan cukai, pajak daerah dan retribusi daerah, dan
fasilitas nonfiskal, yang berupa fasilitas pertanahan, perizinan, keimigrasian, investasi, dan
ketenagakerjaan, serta fasilitas dan kemudahan lain yang dapat diberikan pada Zona di
dalam KEK, yang akan diatur oleh instansi berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Dalam hal pengawasan, ketentuan larangan tetap diberlakukan di KEK, seperti
halnya daerah lain di Indonesia. Namun, untuk ketentuan pembatasan, diberikan
kemudahan dalam sistem dan prosedur yang ditetapkan oleh Pemerintah dengan tetap
mengutamakan pengawasan terhadap kemungkinan penyalahgunaan atau pemanfaatan
KEK sebagai tempat melakukan tindak pidana ekonomi.

2. Dinamika Perkembangan Kawasan Ekonomi Khusus


Wabah COVID-19 punya dampak besar dalam penyelenggaraan pengembangan
KEK. Dampak COVID-19 di 19 KEK amat bervariasi. Namun, yang paling terdampak adalah
KEK Pariwisata. Dengan larangan bepergian dan penerapan Pembatasan Sosial Skala Besar

14
(PSBB), pergerakan wisatawan di seluruh penjuru Indonesia turun hingga titik terendah
dalam puluhan tahun. Secara umum, pandemi global COVID-19 mempengaruhi mobilitas
investasi yang seharusnya bisa diraih dalam kondisi normal. Pembatasan lalu lintas
antarnegara dan domestik akibat COVID-19 dihadapi oleh badan usaha maupun
Pemerintah Indonesia. Sampai kadar tertentu, kebijakan pembatasan kerja (Work From
Home) dan PSBB, juga menghambat investasi asing di beberapa KEK seperti Kendal,
Mandalika, Sei Mangkei, Palu, Tanjung Lesung, Singhasari, dan Likupang turut terdampak.
Walaupun tidak membatalkan sama sekali aliran investasi, namun COVID-19 menunda
aliran investasi dalam jumlah yang cukup signifikan.8
Namun di sisi lain investasi di beberapa KEK telah membawa angin segar untuk
perekonomian nasional. Di KEK Galang Batang, telah menarik komitmen investasi sebesar
Rp 15 triliun dan memberikan dampak pada penciptaan lapangan pekerjaan serta
pertumbuhan wilayah. KEK Sei Mangkei di Sumatera Utara telah menghasilkan nilai ekspor
mencapai Rp 5,18 Triliun. Angka ini terus bertambah seiring berlanjutnya produksi
oleokimia dari kawasan tersebut. Nilai sebesar itu memiliki arti signifikan dalam upaya
Indonesia mempersempit defisit neraca pembayaran yang menjadi perhatian Pemerintah
beberapa tahun terakhir. Menariknya, ekspor dari Sei Mangkei tersebar hingga ke 39
negara di seluruh penjuru dunia. Di timur Indonesia, KEK Palu juga memberikan sumbangan
yang tak sedikit dalam mempersempit defisit neraca pembayaran.9
Penyelenggaraan KEK telah berjalan selama kurun waktu 12 (dua belas) tahun
terhitung sejak berlakunya Undang-Undang No. 39 Tahun 2OO9 tentang Kawasan Ekonomi
Khusus. Perjalanan dan perkembangan KEK dirasakan belum optimal dan belum memiliki
daya dorong dalam penciptaan lapangan kerja. Selain itu Undang-Undang No. 39 Tahun
2OO9 tentang Kawasan Ekonomi Khusus telah diubah dengan Undang-Undang No. 11
Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja. Undang-Undang tentang Cipta Kerja telah mengubah,
menghapus dan menambahkan pengaturan baru yang bersifat strategis dalam
pengembangan KEK.
Sejak ditetapkan melalui UU No. 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus,
sudah banyak kebijakan atau regulasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah untuk
meningkatkan laju pertumbuhan penanaman modal di KEK. Arah kebijakan strategis di

8
Laporan Tahunan Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus Republik Indonesia Tahun 2020
9
Ibid

15
bidang regulasi adalah untuk mengimplementasikan peraturan perizinan, fasilitas, dan
kemudahan di KEK. Selain itu untuk mengikuti kemajuan jaman terhadap pertumbuhan
ekonomi Indonesia, diperlukan perkembangan regulasi yang sesuai dan memberikan
peningkatan positif pada daya saing KEK.
Dalam sejarahnya, KEK merupakan pengembangan dari berbagai jenis kawasan
ekonomi yang ada pada periode sebelumnya. Pada 1970, mulai dikenal adanya
pengembangan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas. Selanjutnya, pada
1972 muncul pengembangan Kawasan Berikat. Berlanjut pada 1989 muncul Kawasan
Industri, lalu pada 1996 dikembangkan Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu
(KAPET), dan terakhir sejak 2009 dimulai pengembangan KEK. Pemerintah kemudian
melakukan reformasi KEK melalui UU No.11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
Fasilitas dan kemudahan di KEK diatur dalam beberapa regulasi yakni Peraturan
Pemerintah No. 40 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus, dan
Peraturan Menteri sektoral lainnya (Ketenagakerjaan; Pertanahan; Keimigrasian,
Perdagangan) yaitu:
1. Peraturan Menteri Hukum dan HAM No. 28 Tahun 2021 tentang Fasilitas dan
Kemudahan Keimigrasian di KEK
2. Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 33/PMK.010/2021 tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Keuangan No. 237/PMK.010/2020 tentang Perlakuan
Perpajakan, Kepabenaan, dan Cukai pada KEK.
3. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi No. 10 Tahun
2021 tentang Norma, Standar, Prosedur Kriteria dan Persyaratan Kegiatan Usaha
Pendidikan di KEK.
4. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 8 Tahun 2021 tentang Peraturan
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2021 tentang Penggunaan
Tenaga Kerja Asing.
5. Peraturan Menteri Perdagangan No. 15 Tahun 2021 tentang Perlakuan
Penundaan atas Ketentuan Pembatasan dan Tata Niaga Impor di Kawasan
Ekonomi Khusus.
6. Peraturan Dewan Nasional KEK No. 1 Tahun 2021 tentang Kegiatan Utama KEK.

16
B. Isu Krusial

1. Perizinan dalam sektor pendidikan yang dilakukan sesuai aturan Izin Berusaha.
Pasal 65 UU Ciptaker disebutkan bahwa pelaksanaan perizinan pada sektor
pendidikan dapat dilakukan melalui perizinan berusaha. Dari ketentuan ini jelas bahwa
penyediaan jasa pendidikan merupakan salah satu sektor jasa yang akan dibuka di KEK.
Pembukaan sektor pendidikan ini akan berdampingan dengan sektor lain seperti jasa
layanan kesehatan, teknologi informasi dan komunikasi, jasa akuntansi serta jasa-jasa
lainnya. Namun dilain sisi, UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Sisdiknas) dan peraturan pelaksanannya menjelaskan bahwa lembaga yang
menyelenggarakan pendidikan harus bersifat nirlaba.
Mengacu pada UU Sisdiknas, untuk mendirikan pendidikan formal dan nonformal
dibutuhkan izin dari pemerintah pusat atau daerah. Kemudian, pada Pasal 62 UU Sisdiknas
menyebut untuk mendapat izin, pendiri harus memenuhi beberapa syarat yang harus
dipenuhi. Selain itu pada Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2010 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan, pada Pasal 49 ayat (2) huruf a menyebutkan bahwa pengelolaan satuan
pendidikan didasarkan salah satunya pada prinsip nirlaba.
Terkait dengan adanya UU Cipta Kerja dan untuk melaksanakan ketentuan Pasal
134 ayat (4) Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan
Berusaha Berbasis Risiko, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mengeluarkan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 10 Tahun 2021 tentang Norma,
Standar, Prosedur, dan Kriteria Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Untuk Satuan
Pendidikan Formal di Kawasan Ekonomi Khusus. Namun dalam Pasal 8 huruf a
Permendikbud ini menyebutkan bahwa Perguruan Tinggi lembaga negara lain
membentuk badan penyelenggara berbadan hukum yang berprinsip nirlaba sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Mengenai permasalahan sektor pendidikan di KEK ini salah satu narasumber Pokja
Yu Un Oppusunggu memberikan pendapatnya bahwa kenirlabaan lembaga
penyelenggara pendidikan dapat dikesampingkan jika UU KEK (sebagaimana diubah oleh
UU Cipta Kerja) merupakan lex specialis dari UU Sisdiknas yang menjadi lex generalis
untuk pendidikan. Oleh karena itu, segala perizinan berusaha yang dibutuhkan untuk

17
sektor pendidikan di KEK harus diperlakukan demikian oleh Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset dan Teknologi10

2. Pengadaan tanah/lahan untuk KEK saat ini yang masuk dalam kategori untuk
kepentingan umum.
UU Ciptaker merevisi ketentuan Pasal 10 UU No. 2 tahun 2012 tentang Pengadaan
Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum. Dalam ketentuan tersebut, KEK
masuk dalam kategori kawasan untuk kepentingan umum.
Disebutkan dalam Pasal 10 huruf t UU Ciptaker bahwa Tanah untuk Kepentingan Umum
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) digunakan untuk pembangunan Kawasan
Ekonomi Khusus yang diprakarsai dan/atau dikuasai oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah
Daerah, Badan Usaha Milik Negara, atau Badan Usaha Milik Daerah
Mengenai permasalahan tanah untuk kepentingan umum yang digunakan untuk
pembangunan KEK, Narasumber Pokja Yu Un Oppusunggu berpendapat karena pengusul
sudah harus menguasai 50% dari total lahan, maka peran pemerintah dalam pengadaan
lahan adalah minimal. Pengadaan ini baru terjadi jika Pemerintah Pusat yang menetapkan
secara sepihak suatu KEK tanpa ada yang mengusulkannya sesuai dengan pasal 8 UU KEK. 11
Sedangkan Narasumber Pokja lainnya yaitu Budi Santoso yang merupakan Wakil
Ketua III Bidang Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria dan Implementasi Fasilitasi dan
Kemudahan Tim Pelaksana Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus menyatakan bahwa
pengadaan tanah untuk KEK akan mengikuti ketentuan pengadaan tanah untuk
kepentingan umum bila pengusulnya adalah Pemda, Pemerintah pusat, BUMD/BUMN. 12

3. Usulan pembentukan KEK yang saat ini membutuhkan Persetujuan Lingkungan, bukan
lagi Izin Lingkungan ataupun AMDAL.
Dalam ketentuan Pasal 7 UU Cipta Kerja tentang Perizinan Usaha yang berbasis
risiko mengatur aspek lingkungan sebagai salah satu penilaian tingkat bahaya. Selain itu,

10
Yu Un Oppusunggu, SH.LLM., Ph.D (dosen FH UI). Makalah dan hasil reviu dipresentasikan pada kegiatan
Konsinyering Pokja Analisis dan Evaluasi Hukum terkait KEK di Hotel Novotel Cikini, Jakarta Pusat pada 9
November 2021
11
Ibid
12
Budi Santoso. Makalah dan presentasi disampaikan pada kegiatan rapat dengan Narasumber Pokja Analisis
dan Evaluasi Hukum Nasional terkait KEK yang bertempat di BPHN pada 25 Oktober 2021.

18
Pasal 4 UU KEK mensyaratkan terpenuhinya Rencana Tata Ruang Wilayah dan tidak
berpotensi mengganggu kawasan lindung. Oleh karena itu, persetujuan lingkungan yang
diatur oleh Pasal 11 UU Cipta Kerja, secara yuridis juga mencakup penilaian mengenai
dampak lingkungan.13
Pada Pasal 3 ayat (4) Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup disebutkan bahwa
Persetujuan Lingkungan yang menjadi prasyarat penerbitan Perizinan Berusaha atau
Persetujuan Pemerintah dilakukan salah satunya melalui penyusunan Amdal dan uji
kelayakan Amdal.

4. Kejelasan Mengenai Perlakuan Pembatasan Barang Impor Ke KEK


Dalam perubahan Pasal 27 ayat 2 ditegaskan bahwa impor barang ke KEK belum
berlaku pembatasan. Sedangkan dalam penjelasan Pasal 2 ini dinyatakan bahwa pada
wilayah yang tidak ditetapkan sebagai KEK, terdapat ketentuan mengenai pembatasan
impor. Namun, ketentuan mengenai pembatasan impor tersebut tidak dapat diberlakukan
bagi barang yang dimasukkan ke dalam KEK mengingat barang yang dimasukkan ke dalam
KEK digunakan untuk pembangunan dan pengoperasian KEK. Apabila pembatasan impor
diberlakukan di KEK maka dapat mengurangi daya saing KEK.
Narasumber Pokja Yu Un Oppusunggu berpendapat bahwa relaksasi impor harus
dilihat dari usaha untuk mengembangkan keunggulan geoekonomi dan geostrategis
wilayah KEK tersebut dengan terjadinya produksi, pengolahan, dll yang berdaya saing
secara internasional. Dalam hal ini jika UU KEK merupakan lex specialis, maka relaksasi ini
merupakan kebijakan yang konsisten.
Yang perlu dipastikan adalah:14
a. Ketiadaan pembatasan impor tersebut sepenuhnya untuk mendukung kegiatan
ekonomi di KEK, dan
b. KEK mampu bersaing secara internasional dalam fokus kegiatan usaha yang
dikembangkannya
Narasumber Pokja lainnya yaitu Budi Santoso menyatakan bahwa tidak
diberlakukannya pembatasan barang impor hanya berlaku bagi barang yang masuk ke KEK

13
Yu Un Oppusunggu. Ibid
14
Yu Un Oppusunggu. Ibid

19
dan bila barang tersebut keluar dari KEK ke domestik area akan tetap dikenakan
pembatasan sesuai ketentuan yang berlaku.15

5. Percepatan perizinan KEK dalam sistem Online Single Submission Risk-Based Approach
(Perizinan Daring Terpadu dengan Pendekatan Perizinan Berbasis Risiko).
Setelah pengesahan UU Cipta Kerja, pelayanan perizinan menjadi 2 jam untuk
investasi yang berlokasi di Kawasan Industri (KI), KEK, Kawasan Perdagangan Bebas dan
Pelabuhan Bebas (KPBPB), serta Proyek Strategis Nasional (PSN). Untuk risiko tinggi di KI,
KEK, KPBPB, dan PSN proses perizinan 2 jam dengan izin terbit dahulu baru pemenuhan
persyaratan. Namun hingga saat ini belum ada penerapan jalur khusus perizinan di KEK di
Sistem OSS RBA dan belum adanya SOP pelaksanaan penerbitan seluruh perizinan oleh
Administrator.16

6. Kepastian Implementasi Fiskal


Salah satu aturan yang hingga kini masih membingungkan pelaku usaha terkait
dengan investasi di KEK adalah aturan mengenai insentif fiskal berupa tax holiday
khususnya kepastian jangka waktu pemberian fasilitas. Hingga saat ini masih ada
perbedaan penafsiran mengenai skema atau penentuan waktu pemberian tax
holiday berdasarkan nilai investasi yang dikeluarkan.
Salah satu contohnya terjadi di KEK Galang Batang dengan pelaku usaha PT Bintan
Alumina Indonesia (PT BAI). SK Tax Holiday (TH) telah diterbitkan pada 6 Juli 2021, namun
jangka waktu TH yang diberikan 15 tahun, bukan 20 tahun.17
SK Persetujuan Fasilitas TH PT BAI ditandatangani Menteri Investasi/BKPM sebagai
kesepakatan awal mendapatkan fasilitas TH. Selanjutnya diperlukan SK Menkeu
Pemanfaatan TH yang mencakup Tanggal Saat Mulai Berproduksi (SMB), Kesesuaian
Kegiatan Usaha Utama dan jumlah nilai investasi. SK Menkeu ini digunakan sebagai dasar
fasilitas pembebasan pajak yang sebenarnya.18

15
Budi Santoso. Ibid
16
Budi Santoso. Ibid
17
Budi Santoso. Ibid
18
Dwi Setyobudi (Kepala Seksi Peraturan PPh Badan II Ditjen Pajak). Makalah disampaikan pada kegiatan
FGD Pokja Analisis dan Evaluasi Hukum terkait KEK yang diselenggarakan pada 16 November 2021
bertempat di BPHN.

20
Alternatif solusi mengenai permasalahan PT BAI ini menurut ketentuan Pasal 23
ayat (2) huruf c UU KUP: Gugatan Wajib Pajak atau Penanggung Pajak terhadap keputusan
yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan perpajakan, selain yang ditetapkan dalam
Pasal 25 ayat (1) dan Pasal 26, hanya dapat diajukan kepada badan peradilan pajak.

7. Potensi disharmoni terkait tugas dan fungsi Dewan Nasional, Dewan Kawasan dan
Administrator KEK
UU Cipta Kerja mengubah kedudukan administrator yang sebelumnya merupakan
bagian dari Dewan Kawasan menjadi di bawah Dewan Nasional. Pembentukan Dewan
Kawasan diubah menjadi opsional dan dapat dilakukan penggabungan untuk KEK yang
mencakup lebih dari satu provinsi. Selain itu UU Cipta Kerja menghapus ketentuan tentang
komposisi anggota Dewan Kawasan yang sebelumnya diatur terdiri atas Gubernur, Wakil
Ketua yaitu Bupati/Walikota, dan anggota, yaitu unsur Pemerintah di provinsi, unsur
pemerintah provinsi, dan unsur pemerintah kabupaten/kota.
Potensi disharmoni terdapat dalam pengaturan tugas Dewan Kawasan terutama
yang berkaitan dengan menetapkan langkah strategis penyelesaian permasalahan dalam
pelaksanaan kegiatan KEK, menyampaikan laporan pengelolaan KEK kepada Dewan
Nasional setiap akhir tahun dan laporan insidental dalam hal terdapat permasalahan
strategis. Disharmoni terjadi dengan ketentuan yang mengatur tentang kedudukan
Administrator yang tidak lagi berada di bawah Dewan Kawasan dan Pasal 23 ayat (1) huruf
c yang mengatur tugas pengawasan dan pengendalian pengoperasionalan KEK oleh
Administrator. Disharmoni juga terjadi dengan ketentuan Pasal 19 ayat (1) yang mengatur
pembentukan Dewan Kawasan yang bersifat opsional.19
Administrator KEK saat ini dapat dijabat baik oleh ASN maupun profesional non
ASN. Kedudukan Administrator yang tidak lagi dibawah Dewan Kawasan untuk
menghindari konflik politis karena selama ini jika terjadi pergantian pejabat daerah maka
administrator KEK akan turut diganti pula.20

19
M Nur Sholikhin (Peneliti PSHK). Makalah dipresentasikan pada kegiatan Konsinyering Pokja Analisis dan
Evaluasi Hukum terkait KEK di Hotel Novotel Cikini, Jakarta Pusat pada 8 November 2021
20
Paulus Riyanto (Kepala Bagian Hukum dan Umum Sekretariat Dewan Nasional KEK). Makalah
dipresentasikan pada kegiatan Konsinyering Pokja Analisis dan Evaluasi Hukum terkait KEK di Hotel
Novotel Cikini, Jakarta Pusat pada 8 November 2021

21
8. Disharmoni Perka BPKM No. 4 Tahun 2021 tentang Pedoman dan Tata Cara Pelayanan
Perizinan Berusaha Berbasis Resiko dan Fasilitas Penanaman Modal dengan Peraturan
Menteri Keuangan No. 33/PMK.010/2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Keuangan No. 237 /PMK.010/2020 tentang Perlakuan Perpajakan, Kepabeanan, dan
Cukai Pada Kawasan Ekonomi Khusus
Perka BPKM No. 4 Tahun 2021 tentang Pedoman dan Tata Cara Pelayanan
Perizinan Berusaha Berbasis Resiko dan Fasilitas Penanaman Modal, Pasal 81 ayat (1)
menyebutkan bahwa Pelaku Usaha yang mengajukan Fasilitas Penanaman Modal
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66 ayat 2 huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d perlu
menyampaikan komitmen rencana kerjasama pelaksanaan kegiatan usaha dengan Pelaku
Usaha UMK-M dan/atau pengusaha nasional di daerah melalui Sistem OSS. Terkait hal
tersebut PMK yang mengatur fasilitas Tax Holiday, Tax Allowance dan KEK sama sekali
tidak mengatur persyaratan kerjasama dengan UMKM.21

C. Analisis dan Evaluasi Peraturan Perundang-Undangan

1. Undang-Undang No. 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus sebagaimana


telah diubah dengan Undang-Undang No. 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja
Pada Pasal 65 UU Cipta Kerja sektor Pendidikan dan Kebudayaan, pelaksanaan
perizinan sektor pendidikan dapat dilakukan sesuai aturan Izin Berusaha. Mengacu pada
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) dan Peraturan
pelaksananya, untuk mendirikan pendidikan formal dan nonformal dibutuhkan izin dari
pemerintah pusat atau daerah serta bersifat nirlaba. Terkait dengan adanya UU Cipta
Kerja dan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 134 ayat (4) Peraturan Pemerintah No. 5
Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No. 10 Tahun 2021 tentang Norma, Standar, Prosedur, Dan Kriteria Perizinan
Berusaha Berbasis Risiko Untuk Satuan Pendidikan Formal Di Kawasan Ekonomi Khusus.
Namun dalam Pasal 8 huruf a Permendikbud ini menyebutkan bahwa Perguruan Tinggi

21
Dwi Setyobudi (Kepala Seksi Peraturan PPh Badan II Ditjen Pajak). Makalah disampaikan pada kegiatan
FGD Pokja Analisis dan Evaluasi Hukum terkait KEK yang diselenggarakan pada 16 November 2021
bertempat di BPHN

22
lembaga negara lain membentuk badan penyelenggara berbadan hukum yang berprinsip
nirlaba sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Dalam Pasal 6 UU No.39 Tahun 2009 tentang KEK disebutkan mengenai usulan
pembentukan KEK yang saat ini membutuhkan Persetujuan Lingkungan, bukan lagi Izin
Lingkungan ataupun AMDAL. Terkait hal ini Pada Pasal 3 ayat (4) Peraturan Pemerintah
No. 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup disebutkan bahwa Persetujuan Lingkungan yang menjadi prasyarat penerbitan
Perizinan Berusaha atau Persetujuan Pemerintah dilakukan salah satunya melalui
penyusunan Amdal dan uji kelayakan Amdal.
Dalam Pasal 30 mengenai fasilitas Pajak Penghasilan di KEK hingga kini masih
membingungkan pelaku usaha adalah aturan mengenai insentif fiskal berupa tax holiday
khususnya kepastian jangka waktu pemberian fasilitas. Hingga saat ini masih ada
perbedaan penafsiran mengenai skema atau penentuan waktu pemberian tax
holiday berdasarkan nilai investasi yang dikeluarkan.
Mengenai perizinan berusaha di KEK yang diatur dalam Pasal 38 ada permasalahan
mengenai belum ada penerapan jalur khusus perizinan di KEK di Sistem OSS RBA dan
belum adanya SOP pelaksanaan penerbitan seluruh perizinan oleh Administrator.
Dalam hal pengadaan tanah di KEK di Pasal 10 UU Ciptaker yang mengkategorikan
KEK sebagai tanah untuk kepentingan umum, dalam pelaksanaannya sesuai ketentuan
yang mengatur pengadaan tanah untuk kepentingan umum bila yang memerlukan tanah
tersebut adalah Pemerintah, pemerintah daerah, dan BUMN/BUMD.
Dalam Pasal 19, 21 dan 23 yang mengatur tentang Dewan Kawasan dan
Administrator terdapat potensi disharmoni dalam pengaturan tugas Dewan Kawasan
terutama berkaitan dengan penetapan langkah strategis penyelesaian permasalahan
dalam pelaksanaan kegiatan KEK, menyampaikan laporan pengelolaan KEK kepada Dewan
Nasional setiap akhir tahun dan laporan insidental dalam hal terdapat permasalahan
strategis. Disharmoni terjadi dengan ketentuan yang mengatur tentang kedudukan
Administrator yang tidak lagi berada di bawah Dewan Kawasan.

23
2. Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2012 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung
Lesung
Dalam dasar hukum Mengingat PP ini masih mencantumkan Peraturan Pemerintah
No. 2 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus yang saat ini sudah
dicabut dan digantikan dengan Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus. Pada Pasal 2 PP ini masih mengatur KEK
berdasarkan Zona yang saat ini sudah dirubah berdasarkan jenis kegiatan usaha. Di Pasal 3
penetapan Badan Usaha yaitu P.T. Banten West Java Tourism Development Corporation
dilakukan oleh Pemerintah Daerah, saat ini sesuai Pasal 33 ayat (1) PP No.40 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan KEK, Dewan Nasional langsung menetapkan Badan Usaha
pengusul sebagai Badan Usaha pembangun KEK dan sekaligus sebagai Badan Usaha
pengelola.

3. Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2012 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
Dasar hukum Mengingat PP ini masih mencantumkan Peraturan Pemerintah No. 2
Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus yang saat ini sudah
dicabut dan digantikan dengan Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus. Pada Pasal 2 PP ini masih mengatur KEK
berdasarkan Zona yang saat ini sudah dirubah berdasarkan jenis kegiatan usaha. Di Pasal 3
penetapan Badan Usaha yaitu P.T. Perkebunan Nusantara III dilakukan oleh Pemerintah
Daerah, saat ini sesuai Pasal 33 ayat (1) PP No.40 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
KEK, Dewan Nasional langsung menetapkan Badan Usaha pengusul sebagai Badan Usaha
pembangun KEK dan sekaligus sebagai Badan Usaha pengelola.

4. Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Palu
Dalam dasar hukum Mengingat PP ini masih mencantumkan Peraturan Pemerintah
No. 2 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus yang saat ini sudah
dicabut dan digantikan dengan Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus. Pada Pasal 4 PP ini masih mengatur KEK
berdasarkan Zona yang saat ini sudah dirubah berdasarkan jenis kegiatan usaha.

24
5. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Bitung
Dalam dasar hukum Mengingat PP ini masih mencantumkan Peraturan Pemerintah
No. 2 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus yang saat ini sudah
dicabut dan digantikan dengan Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus. Pada Pasal 4 PP ini masih mengatur KEK
berdasarkan Zona yang saat ini sudah dirubah berdasarkan jenis kegiatan usaha.

6. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Morotai
Dalam dasar hukum Mengingat PP ini masih mencantumkan Peraturan Pemerintah
No. 2 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus yang saat ini sudah
dicabut dan digantikan dengan Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus. Pada Pasal 4 PP ini masih mengatur KEK
berdasarkan Zona yang saat ini sudah dirubah berdasarkan jenis kegiatan usaha.

7. Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-
api
Berdasarkan hasil evaluasi Dewan Nasional KEK direkomendasikan pencabutan KEK
Tanjung Api-api. Pencabutan tersebut diakibatkan oleh ketidakmampuan pembiayaan
pengadaan lahan dan pembangunan infrastruktur di area yang sudah ditetapkan membuat
keberlanjutan KEK Tanjung Api-Api tersendat.22
Terkait KEK Tanjung Api-Api saat ini dalam proses penyusunan RPP Pencabutan PP
51/2014. Statusnya saat ini telah dilakukan rapat pleno harmonisasi oleh Dit Harmonisasi
Peraturan Perundangan II pada 27 Oktober 2021.

8. Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 2014 Tentang Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika
Dalam dasar hukum Mengingat PP ini masih mencantumkan Peraturan Pemerintah
No. 2 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus yang saat ini sudah
dicabut dan digantikan dengan Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus. Pada Pasal 4 PP ini masih mengatur KEK
berdasarkan Zona yang saat ini sudah dirubah berdasarkan jenis kegiatan usaha.

22
Laporan Tahunan Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus Republik Indonesia Tahun 2020

25
9. Peraturan Pemerintah No. 85 Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Maloy
Batuta Trans Kalimantan
Dasar hukum Mengingat PP ini masih mencantumkan Peraturan Pemerintah No. 2
Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus yang saat ini sudah
dicabut dan digantikan dengan Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus. Pada Pasal 4 PP ini masih mengatur KEK
berdasarkan Zona yang saat ini sudah dirubah berdasarkan jenis kegiatan usaha.

10. Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2016 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung
Kelayang
Dalam dasar hukum Mengingat PP ini masih mencantumkan Peraturan Pemerintah
No. 2 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus yang saat ini sudah
dicabut dan digantikan dengan Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus. Pada Pasal 4 PP ini masih mengatur KEK
berdasarkan Zona yang saat ini sudah dirubah berdasarkan jenis kegiatan usaha. Di Pasal 5
penetapan Badan Usaha yaitu PT Belitung Pantai Intan dilakukan oleh Pemerintah Daerah,
saat ini sesuai Pasal 33 ayat (1) PP No.40 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan KEK, Dewan
Nasional langsung menetapkan Badan Usaha pengusul sebagai Badan Usaha pembangun
KEK dan sekaligus sebagai Badan Usaha pengelola.

11. Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 2016 Tentang Kawasan Ekonomi Khusus Sorong
Dalam dasar hukum Mengingat PP ini masih mencantumkan Peraturan Pemerintah
No. 2 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus yang saat ini sudah
dicabut dan digantikan dengan Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus. Pada Pasal 4 PP ini masih mengatur KEK
berdasarkan Zona yang saat ini sudah dirubah berdasarkan jenis kegiatan usaha.

12. Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 2017 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Arun
Lhouksemawe
Dasar hukum Mengingat PP ini masih mencantumkan Peraturan Pemerintah No. 2
Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus yang saat ini sudah
dicabut dan digantikan dengan Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 2021 tentang

26
Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus. Pada Pasal 4 PP ini masih mengatur KEK
berdasarkan Zona yang saat ini sudah dirubah berdasarkan jenis kegiatan usaha. Di Pasal 5
penetapan Badan Usaha yaitu Konsorsium PT Pertamina (Persero), PT Pupuk Iskandar
Muda, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), dan Perusahaan Daerah Pembangunan Aceh
(PDPA) dilakukan oleh Pemerintah Daerah, saat ini sesuai Pasal 33 ayat (1) PP No.40 Tahun
2021 tentang Penyelenggaraan KEK, Dewan Nasional langsung menetapkan Badan Usaha
pengusul sebagai Badan Usaha pembangun KEK dan sekaligus sebagai Badan Usaha
pengelola.

13. Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2017 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Galang
Batang

Dalam dasar hukum Mengingat PP ini masih mencantumkan Peraturan Pemerintah


No. 2 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus yang saat ini sudah
dicabut dan digantikan dengan Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus. Pada Pasal 4 PP ini masih mengatur KEK
berdasarkan Zona yang saat ini sudah dirubah berdasarkan jenis kegiatan usaha. Di Pasal 5
penetapan Badan Usaha yaitu PT Bintan Alumina Indonesia dilakukan oleh Pemerintah
Daerah, saat ini sesuai Pasal 33 ayat (1) PP No.40 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
KEK, Dewan Nasional langsung menetapkan Badan Usaha pengusul sebagai Badan Usaha
pembangun KEK dan sekaligus sebagai Badan Usaha pengelola.

14. Peraturan Pemerintah No. 68 Tahun 2019 Tentang Kawasan Ekonomi Khusus Singhasari
Pada Pasal 4 PP ini masih mengatur KEK berdasarkan Zona yang saat ini sudah
dirubah berdasarkan jenis kegiatan usaha. Di Pasal 5 penetapan Badan Usaha yaitu
konsorsium PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero), PT Intelegensia Grahatama,
dan PT Cakrawala Mandala Nusantara dilakukan oleh Pemerintah Daerah, saat ini sesuai
Pasal 33 ayat (1) PP No.40 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan KEK, Dewan Nasional
langsung menetapkan Badan Usaha pengusul sebagai Badan Usaha pembangun KEK dan
sekaligus sebagai Badan Usaha pengelola.

27
15. Peraturan Pemerintah No. 84 Tahun 2019 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Likupang
Pada Pasal 4 PP ini masih mengatur KEK berdasarkan Zona yang saat ini sudah
dirubah berdasarkan jenis kegiatan usaha. Di Pasal 5 penetapan Badan Usaha yaitu PT
Minahasa Permai Resort Development dilakukan oleh Pemerintah Daerah, saat ini sesuai
Pasal 33 ayat (1) PP No.40 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan KEK, Dewan Nasional
langsung menetapkan Badan Usaha pengusul sebagai Badan Usaha pembangun KEK dan
sekaligus sebagai Badan Usaha pengelola.

16. Peraturan Pemerintah No. 85 Tahun 2019 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Kendal
Pada Pasal 4 PP ini masih mengatur KEK berdasarkan Zona yang saat ini sudah
dirubah berdasarkan jenis kegiatan usaha. Di Pasal 5 penetapan Badan Usaha yaitu PT
Kawasan Industri Kendal dilakukan oleh Pemerintah Daerah, saat ini sesuai Pasal 33 ayat
(1) PP No.40 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan KEK, Dewan Nasional langsung
menetapkan Badan Usaha pengusul sebagai Badan Usaha pembangun KEK dan sekaligus
sebagai Badan Usaha pengelola.

17. Peraturan Pemerintah No. 67 Tahun 2021 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Batam Aero
Technic
Dasar hukum mengingat sudah sesuai dengan pengaturan terbaru yaitu Undang-
Undang No. 39 Tahun 2OO9 tentang Kawasan Ekonomi Khusus sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang No. 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja. Pengaturan pasal 4 PP ini
sudah sesuai dengan perubahan Pasal 3 UU No.39 Tahun 2009 tentang KEK mengenai
perubahan dari penggolongan berdasarkan Zona menjadi jenis Kegiatan Usaha. Dalam
Pasal 5 mengenai penetapan Badan Usaha sesuai Pasal 33 ayat (1) PP No.40 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan KEK, Dewan Nasional langsung menetapkan Badan Usaha
pengusul sebagai Badan Usaha pembangun KEK dan sekaligus sebagai Badan Usaha
pengelola KEK.

18. Peraturan Pemerintah No. 68 Tahun 2021 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Nongsa
Dasar hukum mengingat sudah sesuai dengan pengaturan terbaru yaitu Undang-
Undang No. 39 Tahun 2OO9 tentang Kawasan Ekonomi Khusus sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang No. 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja. Pengaturan pasal 4 PP ini

28
sudah sesuai dengan perubahan Pasal 3 UU No.39 Tahun 2009 tentang KEK mengenai
perubahan dari penggolongan berdasarkan Zona menjadi jenis Kegiatan Usaha. Dalam
Pasal 5 mengenai penetapan Badan Usaha sesuai Pasal 33 ayat (1) PP No.40 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan KEK, Dewan Nasional langsung menetapkan Badan Usaha
pengusul sebagai Badan Usaha pembangun KEK dan sekaligus sebagai Badan Usaha
pengelola KEK.

19. Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 2021 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Lido
Dasar hukum Mengingat sudah sesuai dengan pengaturan terbaru yaitu Undang-
Undang No. 39 Tahun 2OO9 tentang Kawasan Ekonomi Khusus sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang No. 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja. Pengaturan pasal 4 PP ini
sudah sesuai dengan perubahan Pasal 3 UU No.39 Tahun 2009 tentang KEK mengenai
perubahan dari penggolongan berdasarkan Zona menjadi jenis Kegiatan Usaha. Dalam
Pasal 5 mengenai penetapan Badan Usaha sesuai Pasal 33 ayat (1) PP No.40 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan KEK, Dewan Nasional langsung menetapkan Badan Usaha
pengusul sebagai Badan Usaha pembangun KEK dan sekaligus sebagai Badan Usaha
pengelola KEK.

20. Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2021 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Gresik
Dasar hukum Mengingat sudah sesuai dengan pengaturan terbaru yaitu Undang-
Undang No. 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang No. 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja. Pengaturan pasal 4 PP ini
sudah sesuai dengan perubahan Pasal 3 UU No.39 Tahun 2009 tentang KEK mengenai
perubahan dari penggolongan berdasarkan Zona menjadi jenis Kegiatan Usaha. Dalam
Pasal 5 mengenai penetapan Badan Usaha sesuai Pasal 33 ayat (1) PP No.40 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan KEK, Dewan Nasional langsung menetapkan Badan Usaha
pengusul sebagai Badan Usaha pembangun KEK dan sekaligus sebagai Badan Usaha
pengelola KEK.

21. Peraturan Presiden No.33 Tahun 2010 tentang Dewan Nasional dan Dewan Kawasan
Kawasan Ekonomi Khusus sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden No. 150 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan

29
Presiden No. 33 Tahun 2010 tentang Dewan Nasional dan Dewan Kawasan Kawasan
Ekonomi Khusus
Mengenai tugas, fungsi dan kewenangan Dewan Nasional, Dewan Kawasan dan
Administrator KEK telah diubah melalui UU Cipta Kerja. Perubahan ini mencakup antara
lain nomenklatur Sekretariat Dewan Nasional telah diubah menjadi Sekretariat Jenderal
Dewan Nasional. Penambahan ketentuan dalam hal suatu KEK wilayahnya mencakup lebih
dari 1 (satu) provinsi dapat dibentuk 1 (satu) Dewan Kawasan dengan melibatkan provinsi
yang bersangkutan.
Saat ini Dewan Kawasan tidak lagi membentuk Administrator. Pembentukan
Administrator saat ini dilakukan langsung oleh Dewan Nasional. Selain itu Dewan Kawasan
bertugas membantu Dewan Nasional dalam mengawasi pelaksanaan tugas Administrator.
Terkait Administrator saat ini dapat dijabat oleh aparatur sipil negara atau nonaparatur sipil
negara yang memiliki kompetensi, kualifikasi, dan persyaratan lain yang dipilih secara
selektif.

22. Keputusan Presiden No. 8 Tahun 2010 tentang Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus
Diktum Pertama Keppres ini berisi penetapan Dewan Nasional KEK sesuai
pengaturan Pasal 16 UU 39 Tahun 2009 tentang KEK yang terdiri dari Ketua merangkap
Anggota dan Anggota. Saat ini beberapa nomenklatur kementerian telah berubah sesuai
Keputusan Presiden No. 113/P Tahun 2019 tentang Pembentukan Kementerian Negara dan
Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024, sehingga
penamaan nomenklatur pada Anggota Dewan Nasional KEK yaitu Menteri Pekerjaan
Umum, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan Kepala BKPM dapat diubah sesuai
nomenklatur yang berlaku saat ini,

23. Keputusan Presiden No. 40 Tahun 2012 tentang Dewan Kawasan KEK Provinsi Sumatera
Utara
Dalam dasar hukum Mengingat Keppres ini Peraturan Pemerintah No. 100 Tahun
2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2011 tentang
Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus telah dicabut dengan PP No.40 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan KEK. Selain itu Peraturan Presiden No. 124 Tahun 2012 tentang
Perubahan Atas Peraturan Presiden No. 33 Tahun 2010 tentang Dewan Nasional dan

30
Dewan Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus telah diubah dengan Peraturan Presiden No.
150 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden No. 33 Tahun 2010
tentang Dewan Nasional dan Dewan Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus.
Dalam Pasal 2 Keppres ini mengatur tentang Dewan Kawasan yang memiliki
tanggungjawab dan melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Dewan Nasional KEK
paling kurang 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan atau sewaktu-waktu bila diperlukan.
Dengan adanya PP 40 Tahun 2021, tepatnya pada pasal 56 huruf c mengatur bahwa dewan
kawasan bertugas “menyampaikan laporan pengelolaan KEK kepada Dewan Nasional
setiap akhir tahun”. Disini dapat dilihat bahwa ketentuan Dewan Kawasan untuk
menyampaikan laporan pengelolaan KEK kepada Dewan Nasional yang semula paling
kurang 1 kali dalam (enam) bulan, kini hanya pada akhir tahun saja.

24. Keputusan Presiden No. 41 Tahun 2012 tentang Dewan Kawasan KEK Provinsi Banten
Dalam dasar hukum Mengingat Keppres ini Peraturan Pemerintah No. 100 Tahun
2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2011 tentang
Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus telah dicabut dengan PP No.40 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan KEK. Selain itu Peraturan Presiden No. 124 Tahun 2012 tentang
Perubahan Atas Peraturan Presiden No. 33 Tahun 2010 tentang Dewan Nasional dan
Dewan Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus telah diubah dengan Peraturan Presiden No.
150 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden No. 33 Tahun 2010
tentang Dewan Nasional dan Dewan Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus.
Dalam Pasal 2 Keppres ini mengatur tentang Dewan Kawasan yang memiliki
tanggungjawab dan melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Dewan Nasional KEK
paling kurang 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan atau sewaktu-waktu bila diperlukan.
Dengan adanya PP 40 Tahun 2021, tepatnya pada pasal 56 huruf c mengatur bahwa dewan
kawasan bertugas “menyampaikan laporan pengelolaan KEK kepada Dewan Nasional
setiap akhir tahun”. Disini dapat dilihat bahwa ketentuan Dewan Kawasan untuk
menyampaikan laporan pengelolaan KEK kepada Dewan Nasional yang semula paling
kurang 1 kali dalam (enam) bulan, kini hanya pada akhir tahun saja.

31
25. Keputusan Presiden No. 33 Tahun 2014 tentang Dewan Kawasan KEK Provinsi Sulawesi
Tengah
Dalam dasar hukum Mengingat Keppres ini Peraturan Pemerintah No. 100 Tahun
2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2011 tentang
Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus telah dicabut dengan PP No.40 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan KEK. Selain itu Peraturan Presiden No. 124 Tahun 2012 tentang
Perubahan Atas Peraturan Presiden No. 33 Tahun 2010 tentang Dewan Nasional dan
Dewan Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus telah diubah dengan Peraturan Presiden No.
150 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden No. 33 Tahun 2010
tentang Dewan Nasional dan Dewan Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus.
Dalam Pasal 2 Keppres ini mengatur tentang Dewan Kawasan yang memiliki
tanggungjawab dan melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Dewan Nasional KEK
paling kurang 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan atau sewaktu-waktu bila diperlukan.
Dengan adanya PP 40 Tahun 2021, tepatnya pada pasal 56 huruf c mengatur bahwa dewan
kawasan bertugas “menyampaikan laporan pengelolaan KEK kepada Dewan Nasional
setiap akhir tahun”. Disini dapat dilihat bahwa ketentuan Dewan Kawasan untuk
menyampaikan laporan pengelolaan KEK kepada Dewan Nasional yang semula

26. Keputusan Presiden No. 34 Tahun 2014 tentang Dewan Kawasan KEK Provinsi Sulawesi
Utara
Dalam dasar hukum Mengingat Keppres ini Peraturan Pemerintah No. 100 Tahun
2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2011 tentang
Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus telah dicabut dengan PP No.40 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan KEK. Selain itu Peraturan Presiden No. 124 Tahun 2012 tentang
Perubahan Atas Peraturan Presiden No. 33 Tahun 2010 tentang Dewan Nasional dan
Dewan Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus telah diubah dengan Peraturan Presiden No.
150 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden No. 33 Tahun 2010
tentang Dewan Nasional dan Dewan Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus.
Dalam Pasal 2 Keppres ini mengatur tentang Dewan Kawasan yang memiliki
tanggungjawab dan melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Dewan Nasional KEK
paling kurang 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan atau sewaktu-waktu bila diperlukan.
Dengan adanya PP 40 Tahun 2021, tepatnya pada pasal 56 huruf c mengatur bahwa dewan

32
kawasan bertugas “menyampaikan laporan pengelolaan KEK kepada Dewan Nasional
setiap akhir tahun”. Disini dapat dilihat bahwa ketentuan Dewan Kawasan untuk
menyampaikan laporan pengelolaan KEK kepada Dewan Nasional yang semula paling
kurang 1 kali dalam (enam) bulan, kini hanya pada akhir tahun saja.

27. Keputusan Presiden No. 44 Tahun 2014 tentang Dewan Kawasan KEK Provinsi Maluku
Utara
Dalam dasar hukum Mengingat Keppres ini Peraturan Pemerintah No. 100 Tahun
2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2011 tentang
Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus telah dicabut dengan PP No.40 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan KEK. Selain itu Peraturan Presiden No. 124 Tahun 2012 tentang
Perubahan Atas Peraturan Presiden No. 33 Tahun 2010 tentang Dewan Nasional dan
Dewan Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus telah diubah dengan Peraturan Presiden No.
150 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden No. 33 Tahun 2010
tentang Dewan Nasional dan Dewan Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus.
Dalam Pasal 2 Keppres ini mengatur tentang Dewan Kawasan yang memiliki
tanggungjawab dan melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Dewan Nasional KEK
paling kurang 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan atau sewaktu-waktu bila diperlukan.
Dengan adanya PP 40 Tahun 2021, tepatnya pada pasal 56 huruf c mengatur bahwa dewan
kawasan bertugas “menyampaikan laporan pengelolaan KEK kepada Dewan Nasional
setiap akhir tahun”. Disini dapat dilihat bahwa ketentuan Dewan Kawasan untuk
menyampaikan laporan pengelolaan KEK kepada Dewan Nasional yang semula paling
kurang 1 kali dalam (enam) bulan, kini hanya pada akhir tahun saja.

28. Keputusan Presiden No. 45 Tahun 2014 tentang Dewan Kawasan KEK Provinsi Sumatera
Selatan
Dalam dasar hukum Mengingat Keppres ini Peraturan Pemerintah No. 100 Tahun
2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2011 tentang
Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus telah dicabut dengan PP No.40 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan KEK. Selain itu Peraturan Presiden No. 124 Tahun 2012 tentang
Perubahan Atas Peraturan Presiden No. 33 Tahun 2010 tentang Dewan Nasional dan
Dewan Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus telah diubah dengan Peraturan Presiden No.

33
150 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden No. 33 Tahun 2010
tentang Dewan Nasional dan Dewan Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus.
Dalam Pasal 2 Keppres ini mengatur tentang Dewan Kawasan yang memiliki
tanggungjawab dan melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Dewan Nasional KEK
paling kurang 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan atau sewaktu-waktu bila diperlukan.
Dengan adanya PP 40 Tahun 2021, tepatnya pada pasal 56 huruf c mengatur bahwa dewan
kawasan bertugas “menyampaikan laporan pengelolaan KEK kepada Dewan Nasional
setiap akhir tahun”. Disini dapat dilihat bahwa ketentuan Dewan Kawasan untuk
menyampaikan laporan pengelolaan KEK kepada Dewan Nasional yang semula paling
kurang 1 kali dalam (enam) bulan, kini hanya pada akhir tahun saja.

29. Keputusan Presiden No. 46 Tahun 2014 tentang Dewan Kawasan KEK Provinsi Nusa
Tenggara Barat
Dalam dasar hukum Mengingat Keppres ini Peraturan Pemerintah No. 100 Tahun
2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2011 tentang
Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus telah dicabut dengan PP No.40 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan KEK. Selain itu Peraturan Presiden No. 124 Tahun 2012 tentang
Perubahan Atas Peraturan Presiden No. 33 Tahun 2010 tentang Dewan Nasional dan
Dewan Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus telah diubah dengan Peraturan Presiden No.
150 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden No. 33 Tahun 2010
tentang Dewan Nasional dan Dewan Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus.
Dalam Pasal 2 Keppres ini mengatur tentang Dewan Kawasan yang memiliki
tanggungjawab dan melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Dewan Nasional KEK
paling kurang 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan atau sewaktu-waktu bila diperlukan.
Dengan adanya PP 40 Tahun 2021, tepatnya pada pasal 56 huruf c mengatur bahwa dewan
kawasan bertugas “menyampaikan laporan pengelolaan KEK kepada Dewan Nasional
setiap akhir tahun”. Disini dapat dilihat bahwa ketentuan Dewan Kawasan untuk
menyampaikan laporan pengelolaan KEK kepada Dewan Nasional yang semula paling
kurang 1 kali dalam (enam) bulan, kini hanya pada akhir tahun saja.

34
30. Keputusan Presiden No.5 Tahun 2015 tentang Dewan Kawasan KEK Provinsi Kalimantan
Timur
Dalam dasar hukum Mengingat Keppres ini Peraturan Pemerintah No. 100 Tahun
2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2011 tentang
Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus telah dicabut dengan PP No.40 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan KEK. Selain itu Peraturan Presiden No. 124 Tahun 2012 tentang
Perubahan Atas Peraturan Presiden No. 33 Tahun 2010 tentang Dewan Nasional dan
Dewan Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus telah diubah dengan Peraturan Presiden No.
150 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden No. 33 Tahun 2010
tentang Dewan Nasional dan Dewan Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus.
Dalam Pasal 2 Keppres ini mengatur tentang Dewan Kawasan yang memiliki
tanggungjawab dan melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Dewan Nasional KEK
paling kurang 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan atau sewaktu-waktu bila diperlukan.
Dengan adanya PP 40 Tahun 2021, tepatnya pada pasal 56 huruf c mengatur bahwa dewan
kawasan bertugas “menyampaikan laporan pengelolaan KEK kepada Dewan Nasional
setiap akhir tahun”. Disini dapat dilihat bahwa ketentuan Dewan Kawasan untuk
menyampaikan laporan pengelolaan KEK kepada Dewan Nasional yang semula paling
kurang 1 kali dalam (enam) bulan, kini hanya pada akhir tahun saja.

31. Keputusan Presiden No.33 Tahun 2016 tentang Dewan Kawasan KEK Provinsi Papua
Barat
Dalam dasar hukum Mengingat Keppres ini Peraturan Pemerintah No. 100 Tahun
2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2011 tentang
Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus telah dicabut dengan PP No.40 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan KEK. Selain itu Peraturan Presiden No. 124 Tahun 2012 tentang
Perubahan Atas Peraturan Presiden No. 33 Tahun 2010 tentang Dewan Nasional dan
Dewan Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus telah diubah dengan Peraturan Presiden No.
150 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden No. 33 Tahun 2010
tentang Dewan Nasional dan Dewan Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus.
Dalam Pasal 2 Keppres ini mengatur tentang Dewan Kawasan yang memiliki
tanggungjawab dan melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Dewan Nasional KEK
paling kurang 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan atau sewaktu-waktu bila diperlukan.

35
Dengan adanya PP 40 Tahun 2021, tepatnya pada pasal 56 huruf c mengatur bahwa dewan
kawasan bertugas “menyampaikan laporan pengelolaan KEK kepada Dewan Nasional
setiap akhir tahun”. Disini dapat dilihat bahwa ketentuan Dewan Kawasan untuk
menyampaikan laporan pengelolaan KEK kepada Dewan Nasional yang semula paling
kurang 1 kali dalam (enam) bulan, kini hanya pada akhir tahun saja.

32. Keputusan Presiden No.27 Tahun 2017 tentang Dewan Kawasan KEK Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
Dasar hukum Mengingat Keppres ini Peraturan Pemerintah No. 100 Tahun 2012
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan
Kawasan Ekonomi Khusus telah dicabut dengan PP No.40 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan KEK. Selain itu Peraturan Presiden No. 124 Tahun 2012 tentang
Perubahan Atas Peraturan Presiden No. 33 Tahun 2010 tentang Dewan Nasional dan
Dewan Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus telah diubah dengan Peraturan Presiden No.
150 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden No. 33 Tahun 2010
tentang Dewan Nasional dan Dewan Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus.
Dalam Pasal 2 Keppres ini mengatur tentang Dewan Kawasan yang memiliki
tanggungjawab dan melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Dewan Nasional KEK
paling kurang 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan atau sewaktu-waktu bila diperlukan.
Dengan adanya PP 40 Tahun 2021, tepatnya pada pasal 56 huruf c mengatur bahwa dewan
kawasan bertugas “menyampaikan laporan pengelolaan KEK kepada Dewan Nasional
setiap akhir tahun”. Disini dapat dilihat bahwa ketentuan Dewan Kawasan untuk
menyampaikan laporan pengelolaan KEK kepada Dewan Nasional yang semula paling
kurang 1 kali dalam (enam) bulan, kini hanya pada akhir tahun saja.

33. Keputusan Presiden No.4 Tahun 2018 tentang Dewan Kawasan KEK Provinsi Kepulauan
Riau
Dalam dasar hukum Mengingat Keppres ini Peraturan Pemerintah No. 100 Tahun
2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2011 tentang
Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus telah dicabut dengan PP No.40 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan KEK. Selain itu Peraturan Presiden No. 124 Tahun 2012 tentang
Perubahan Atas Peraturan Presiden No. 33 Tahun 2010 tentang Dewan Nasional dan

36
Dewan Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus telah diubah dengan Peraturan Presiden No.
150 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden No. 33 Tahun 2010
tentang Dewan Nasional dan Dewan Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus.
Dalam Pasal 2 Keppres ini mengatur tentang Dewan Kawasan yang memiliki
tanggungjawab dan melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Dewan Nasional KEK
paling kurang 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan atau sewaktu-waktu bila diperlukan.
Dengan adanya PP 40 Tahun 2021, tepatnya pada pasal 56 huruf c mengatur bahwa dewan
kawasan bertugas “menyampaikan laporan pengelolaan KEK kepada Dewan Nasional
setiap akhir tahun”. Disini dapat dilihat bahwa ketentuan Dewan Kawasan untuk
menyampaikan laporan pengelolaan KEK kepada Dewan Nasional yang semula paling
kurang 1 kali dalam (enam) bulan, kini hanya pada akhir tahun saja.

34. Keputusan Presiden RI No.31 Tahun 2019 tentang Dewan Kawasan KEK Provinsi Jawa
Timur
Di dalam Keppres ini tercantum BAB I Ketentuan Umum. Namun ketika dilihat dalam
pasal 1, tidak mengatur terkait definisi-definisi suatu kata. Pasal 1 Keppres ini mengatur
mengenai ketetapan yang berisi susunan keanggotaan Dewan Kawasan Kawasan Ekonomi
Khusus (KEK) Provinsi Jawa Timur. Jika melihat adanya BAB I Ketentuan Umum, tentu akan
dimaknai dengan adanya BAB II dan seterusnya, namun setelah dibaca dari awal sampai
akhir terkait Keppres ini hanya memuat BAB I saja.

35. Keputusan Presiden No.10 Tahun 2020 tentang Dewan Kawasan KEK Provinsi Jawa
Tengah
Dasar hukum Mengingat Keppres ini Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 2020
tentang Penyelengaraan Kawasan Ekonomi Khusus telah dicabut dengan Peraturan
Pemerintah No. 40 Tahun 2021 tentang Penyelengaraan Kawasan Ekonomi Khusus.
Pasal 2 mengenai koordinasi dengan Dewan Nasional KEK, Sekretaris Dewan
Nasional KEK secara ex-officio merupakan anggota Dewan Kawasan KEK Provinsi Jawa
Tengah. Pada pengaturan terbaru mengenai KEK nomenklatur Sekretariat Dewan Nasional
KEK telah diubah menjadi Sekretariat Jenderal Dewan Nasional, sesuai dengan perubahan
Pasal 16 ayat (2) UU No.39 tentang KEK dengan UU Cipta Kerja yang menyebutkan bahwa

37
untuk membantu pelaksanaan tugas Dewan Nasional dibentuk Sekretariat Jenderal Dewan
Nasional

D. Dampak Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja


Penerapan Undang-Undang Cipta Kerja dapat mewujudkan reformasi struktural yang lama
ditunggu, diyakini akan mempercepat pertumbuhan perekonomian Indonesia, dengan
tujuan utamanya untuk menciptakan lapangan kerja melalui peningkatan investasi, yang
akhirnya akan mampu memanfaatkan peluang potensi Bonus Demografi Indonesia.
Setidaknya ada tiga peran keberadaan UU Cipta Kerja terhadap KEK diantaranya:
1. Penyederhanaan perijinan;
2. Peningkatan kewenangan Setdenas KEK;
3. Penguatan Kelembagaan Administrator dan sistem pelayanan investasi.
UU Cipta Kerja juga meningkatkan peran administrator KEK dalam memberikan
pelayanan investasi. Berbagai kemudahan dan fasilitas serta penguatan kelembagaan
administrator yang diatur di UU Cipta Kerja, diharapkan akan menghadirkan investasi di
KEK.23
Berdasarkan evaluasi terhadap pengembangan KEK dan mencermati perubahan
model bisnis serta pergeseran pusat perekonomian global, diperlukan langkah-langkah
antisipasi dalam penetapan kebijakan dan strategi yang tepat dalam menjaring penanaman
modal melalui berbagai kebijakan yang termuat dalam Undang-Undang No. 11 Tahun 2O2O
tentang Cipta Kerja, di antaranya sebagai berikut:
1. Revitalisasi kelembagaan, melalui penegasan fasilitas dan kemudahan dilakukan oleh
Dewan Nasional dan pelaksanaannya diatur oleh instansi terkait. Administrator KEK
tidak lagi dibentuk oleh Dewan Kawasan, tetapi langsung ditetapkan dan berada di
bawah koordinasi Dewan Nasional. Sebagai konsekuensi, penyiapan sarana dan
prasarana pelayanan serta sumber daya manusia yang diperlukan oleh Administrator
KEK akan menjadi tanggung jawab Dewan Nasional.
2. Meningkatkan status Sekretariat Dewan Nasional menjadi Sekretariat Jenderal Dewan
Nasional guna memperkuat koordinasi lintas sektoral dan Pemerintah Daerah.

23
Laporan Tahunan Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus Republik Indonesia Tahun 2020

38
3. Menampung perluasan cakupan kegiatan utama sektoral sesuai dengan
perkembangan baru. Saat ini strategi pengembangan KEK tidak lagi hanya untuk
pengembangan wilayah, tetapi juga diarahkan bagi kepentingan yang lebih luas,
seperti pengembangan sektor jasa, penghematan devisa serta memperbaiki neraca
perdagangan.
4. Penyederhanaan prosedur pengusulan dengan memangkas prosedur pengusulan
berjenjang dari Pemerintah Daerah kabupaten/kota ke Pemerintah Daerah provinsi,
tetapi tanpa menghilangkan syarat dukungan dari Pemerintah Daerah. Dengan
perubahan ini diharapkan proses pengusulan KEK dapat lebih singkat. Selain itu juga
dibuka peluang pembentukan KEK yang mencakup lebih dari satu provinsi serta
dilakukan pengaturan transisi perubahan dari KPBPB menjadi KEK.
5. Meningkatkan daya saing KEK melalui peningkatan kualitas pelayanan serta penerapan
best practices yang setara dengan negara lain. Beberapa upaya pembenahan tersebut,
antara lain: penegasan Administrator KEK sebagai penyelenggara perizinan dan
pelayanan berusaha di KEK (antara lain melakukan pelayanan mandiri kepabeanan);
KEK industri tidak memerlukan izin kawasan industri, pembatasan impor tidak
diberlakukan kecuali instansi teknis menerbitkan pengaturan secara khusus di KEK,
bagi KEK nonproduksi dan pengolahan dapat melakukan impor Barang Konsumsi,
penegasan percepatan pelayanan pemberian hak atas tanah, perpanjangan dan
pembaruannya; serta mewajibkan Pemerintah Daerah untuk memberikan insentif
daerah.

Perbandingan Perubahan UU No. 39 Tahun 2009 tentang KEK dengan UU No. 11 Tahun
2020 Tentang Cipta Kerja

Perubahan (27 Pasal) Pasal 1, Pasal 3, Pasal 4 Pasal 5, Pasal 6, Pasal


10, Pasal 13, Pasal 16, Pasal 17, Pasal 19,
Pasal 21, Pasal 22, Pasal 23, Pasal 24, Pasal
25, Pasal 26, Pasal 27, Pasal 30, Pasal 32,
Pasal 35, Pasal 36, Pasal 38, Pasal 40, Pasal
41, Pasal 43, Pasal 47, Pasal 48

Penambahan/disisipkan (7 Pasal) Pasal 8A, Pasal 24A, Pasal 24B, Pasal 24C,
Pasal 32A, Pasal 33A, Pasal 38A

39
Dihapus (5 Pasal) Pasal 11, Pasal 20, Pasal 31, Pasal 44, Pasal
45

No UU KEK UU Cipta Kerja


1 Pasal 1 angka 4 Pasal 1 angka 4
Dewan Kawasan adalah dewan yang Dewan Kawasan adalah dewan yang
dibentuk di tingkat provinsi untuk dibentuk di tingkat provinsi atau lebih
membantu Dewan Nasional dalam dari satu provinsi, untuk membantu
penyelenggaraan KEK. Dewan Nasional dalam penyelenggaraan
KEK.

Pasal 1 angka 5 Pasal 1 angka 5


Administrator adalah bagian dari Administrator adalah unit kerja yang
Dewan Kawasan yang dibentuk untuk bertugas menyelenggarakan Perizinan
setiap KEK guna membantu Dewan Berusaha, perizinan lainnya, pelayanan,
Kawasan dalam penyelenggaraan KEK. dan pengawasan di KEK.

Pasal 1 angka 6 Pasal 1 angka 6


Badan Usaha adalah perusahaan Badan Usaha adalah badan usaha yang
berbadan hukum yang berupa Badan menyelenggarakan kegiatan usaha KEK.
Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik
Daerah, koperasi, swasta, dan usaha
patungan untuk menyelenggarakan
kegiatan usaha KEK.

Pasal 1 angka 7 Pasal 1 angka 7


Pelaku Usaha adalah perusahaan yang Pelaku Usaha adalah Pelaku Usaha yang
berbentuk badan hukum, tidak menjalankan kegiatan usaha di KEK.
berbadan hukum atau usaha orang
perseorangan yang melakukan kegiatan
usaha di KEK.

2 Pasal 3 Pasal 3
1) KEK terdiri atas satu atau beberapa 1) Kegiatan usaha di KEK terdiri atas:
Zona: a. produksi dan pengolahan;
a. pengolahan ekspor; b. logistik dan distribusi;
b. logistik; c. pengembangan teknologi;
c. industri; d. pariwisata;
d. pengembangan teknologi; e. pendidikan;
e. pariwisata; f. kesehatan;
f. energi; dan/atau g. energi; dan/atau
g. ekonomi lain. h. ekonomi lain.
2) Pelaksanaan kegiatan usaha
Pendidikan sebagaimana dimaksud

40
No UU KEK UU Cipta Kerja
2) Di dalam KEK dapat dibangun fasilitas pada ayat (1) huruf e hanya dapat
pendukung dan perumahan bagi dilakukan berdasarkan persetujuan
pekerja. yang diberikan oleh Pemerintah Pusat.
3) Di dalam setiap KEK disediakan lokasi 3) Pelaksanaan kegiatan usaha kesehatan
untuk usaha mikro, kecil, menengah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
(UMKM), dan koperasi, baik sebagai huruf f dilakukan sesuai dengan
Pelaku Usaha maupun sebagai persyaratan yang ditetapkan oleh
pendukung kegiatan perusahaan Pemerintah Pusat.
yang berada di dalam KEK. 4) Kegiatan ekonomi lain sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf h
ditetapkan oleh Dewan Nasional.
5) Di dalam KEK dapat dibangun fasilitas
pendukung dan perumahan bagi
pekerja.
6) Pelaksanaan kegiatan usaha
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan sesuai dengan zonasi di KEK.
7) Di dalam KEK disediakan lokasi untuk
usaha mikro, kecil, menengah, dan
koperasi, baik sebagai Pelaku Usaha
maupun sebagai pendukung kegiatan
perusahaan yang berada di dalam KEK.

3 Pasal 4 Pasal 4
Lokasi yang dapat diusulkan untuk Lokasi yang dapat diusulkan untuk
menjadi KEK harus memenuhi kriteria: menjadi KEK memenuhi kriteria:
a. sesuai dengan Rencana Tata Ruang a. sesuai dengan Rencana Tata Ruang
Wilayah dan tidak berpotensi Wilayah dan tidak berpotensi
mengganggu kawasan lindung; mengganggu kawasan lindung;
b. pemerintah b. mempunyai batas yang jelas; dan
provinsi/kabupaten/kota yang c. lahan yang diusulkan menjadi KEK
bersangkutan mendukung KEK; paling sedikit 50% (lima puluh persen)
c. terletak pada posisi yang dekat dari yang direncanakan telah dikuasai
dengan jalur perdagangan sebagian atau seluruhnya.
internasional atau dekat dengan
jalur pelayaran internasional di
Indonesia atau terletak pada wilayah
potensi sumber daya unggulan; dan
d. mempunyai batas yang jelas.
4 Pasal 5 Pasal 5
1) Pembentukan KEK diusulkan kepada 1) Pembentukan KEK diusulkan kepada
Dewan Nasional oleh: Dewan Nasional oleh:
a. Badan Usaha; a. Badan Usaha; atau
b. pemerintah kabupaten/kota; atau b. Pemerintah Daerah.
c. pemerintah provinsi. 2) Badan Usaha sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a terdiri atas:

41
No UU KEK UU Cipta Kerja
2) Dalam hal usulan diajukan oleh a. badan usaha milik negara;
Badan Usaha sebagaimana dimaksud b. badan usaha milik daerah;
pada ayat (1) huruf a, usulan c. koperasi;
disampaikan melalui pemerintah d. badan usaha swasta berbentuk
provinsi setelah memperoleh perseroan terbatas; atau
persetujuan pemerintah e. badan usaha patungan atau
kabupaten/kota. konsorsium.
3) Dalam hal usulan diajukan oleh 3) Pemerintah Daerah sebagaimana
pemerintah kabupaten/kota dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) atas:
huruf b, usulan disampaikan melalui a. Pemerintah Daerah provinsi; atau
pemerintah provinsi. b. Pemerintah Daerah
4) Dalam hal usulan diajukan oleh kabupaten/kota.
pemerintah provinsi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf c,
usulan disampaikan setelah
mendapat persetujuan pemerintah
kabupaten/kota.

5 Pasal 6 Pasal 6
1) Usulan sebagaimana dimaksud 1) Usulan sebagaimana dimaksud dalam
dalam Pasal 5 ayat (1) harus Pasal 5 ayat (1) harus memenuhi
memenuhi kriteria sebagaimana kriteria sebagaimana dimaksud dalam
dimaksud dalam Pasal 4. Pasal 4.
2) Usulan sebagaimana dimaksud pada 2) Usulan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilengkapi persyaratan paling ayat (1) dilengkapi persyaratan paling
sedikit: sedikit:
a. peta lokasi pengembangan serta a. peta lokasi pengembangan serta
luas area yang diusulkan yang luas area yang diusulkan yang
terpisah dari permukiman terpisah dari permukiman
penduduk; penduduk;
b. rencana tata ruang KEK yang b. rencana tata ruang KEK yang
diusulkan dilengkapi dengan diusulkan dilengkapi dengan
peraturan zonasi; pengaturan zonasi;
c. rencana dan sumber pembiayaan; c. rencana dan sumber pembiayaan;
d. analisis mengenai dampak d. persetujuanLingkungan;
lingkungan yang sesuai dengan e. hasil studi kelayakan ekonomi dan
ketentuan peraturan perundang- finansial;
undangan; f. jangka waktu suatu KEK dan
e. hasil studi kelayakan ekonomi dan rencana strategis; dan
finansial; dan g. penguasaan lahan yang dikuasai
f. jangka waktu suatu KEK dan paling sedikit 50% (lima puluh
rencana strategis. persen) dari yang direncanakan.

42
No UU KEK UU Cipta Kerja
6 Disisipkan Pasal 8A
Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah wajib mendukung KEK yang telah
ditetapkan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7 dan Pasal 8.

7 Pasal 10 Pasal 10
1) Berdasarkan penetapan Setelah KEK ditetapkan:
sebagaimana dimaksud dalam Pasal a. Badan Usaha yang mengusulkan KEK
7 ayat (4), pemerintah provinsi atau ditetapkan sebagai pembangun dan
pemerintah kabupaten/kota pengelola KEK;
menetapkan Badan Usaha untuk b. Pemerintah Pusat atau Pemerintah
membangun KEK sesuai dengan Daerah sebagai pengusul
ketentuan peraturan perundang- menetapkan Badan Usaha untuk
undangan. membangun dan mengelola KEK.
2) Penetapan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilaksanakan oleh:
a. pemerintah provinsi dalam hal
lokasi KEK berada pada lintas
kabupaten/kota; dan
b. pemerintah kabupaten/kota
dalam hal lokasi KEK berada pada
satu kabupaten/kota.

8 Pasal 11 Dihapus
Dalam hal usulan berasal dari Badan
Usaha sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 ayat (1) huruf a, pemerintah
provinsi atau pemerintah
kabupaten/kota menunjuk langsung
Badan Usaha pengusul untuk
membangun KEK.

9 Pasal 13 Pasal 13
1) Pembiayaan untuk pembangunan 1) Pembiayaan untuk pembangunan dan
dan pemeliharaan infrastruktur di pemeliharaan infrastruktur di dalam
dalam KEK dapat berasal dari: KEK dapat bersumber dari:
a. Pemerintah dan/atau pemerintah a. Pemerintah Pusat dan/atau
daerah; Pemerintah Daerah;
b. swasta; b. swasta;
c. kerja sama antara Pemerintah, c. kerja sama antara Pemerintah
pemerintah daerah, dan swasta; Pusat, Pemerintah Daerah, dan
atau swasta; dan/atau

43
No UU KEK UU Cipta Kerja
d. sumber lain yang sah sesuai d. sumber lain yang sah sesuai
dengan ketentuan peraturan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. perundang-undangan.
2) Dewan Nasional dapat menetapkan 2) Dewan Nasional dapat menetapkan
kebijakan tersendiri dalam kerja kebijakan tersendiri dalam kerja sama
sama antara Pemerintah, antara Pemerintah Pusat, Pemerintah
pemerintah daerah, dan swasta Daerah, dan swasta dalam
dalam pembangunan dan pembangunan dan pemeliharaan
pemeliharaan infrastruktur di dalam infrastruktur di dalam KEK.
KEK.
3) Pengelolaan aset hasil kerja sama
Pemerintah, pemerintah daerah, dan
swasta dapat dilakukan sesuai
dengan analisis kelayakan ekonomi
dan finansial.

10 Pasal 16 Pasal 16
1) Dewan Nasional diketuai oleh 1) Dewan Nasional diketuai oleh menteri
menteri yang menangani urusan yang mengoordinasikan urusan
pemerintahan di bidang pemerintahan di bidang
perekonomian dan beranggotakan perekonomian dan beranggotakan
menteri dan kepala lembaga menteri dan kepala lembaga
pemerintah nonkementerian. pemerintah nonkementerian.
2) Dalam melaksanakan tugas, Dewan 2) Untuk membantu pelaksanaan tugas
Nasional sebagaimana dimaksud Dewan Nasional sebagaimana
pada ayat (1) membentuk Sekretariat dimaksud pada ayat (1) dibentuk
Dewan Nasional. Sekretariat Jenderal Dewan Nasional.
3) Ketentuan mengenai keanggotaan, 3) Ketentuan mengenai Dewan Nasional
tata kerja, dan kesekretariatan dan Sekretariat Jenderal Dewan
Dewan Nasional diatur dengan Nasional sebagaimana dimaksud pada
Peraturan Presiden. ayat (1) dan ayat (2) diatur dalam
Peraturan Pemerintah.

11 Pasal 17 Pasal 17
Dewan Nasional bertugas: Dewan Nasional bertugas:
a. menyusun Rencana Induk Nasional a. menetapkan strategi dan kebijakan
KEK; umum pembentukan dan
b. menetapkan kebijakan umum serta pengembangan KEK;
langkah strategis untuk b. membentuk Administrator;
mempercepat pembentukan dan c. menetapkan standar pengelolaan di
pengembangan KEK; KEK;
c. menetapkan standar infrastruktur d. melakukan pengkajian atas usulan
dan pelayanan minimal dalam KEK; suatu wilayah untuk dijadikan KEK;
d. melakukan pengkajian atas usulan e. memberikan rekomendasi
suatu wilayah untuk dijadikan KEK; pembentukan KEK;

44
No UU KEK UU Cipta Kerja
e. memberikan rekomendasi f. mengkaji dan merekomendasikan
pembentukan KEK; Langkah pengembangan di wilayah
f. mengkaji dan merekomendasikan yang potensinya belum berkembang;
Langkah pengembangan di wilayah g. menyelesaikan permasalahan
yang potensinya belum strategis dalam pelaksanaan,
berkembang; pengelolaan, dan pengembangan
g. menyelesaikan permasalahan KEK; dan
strategis dalam pelaksanaan, h. memantau dan mengevaluasi
pengelolaan, dan pengembangan keberlangsungan KEK serta
KEK; dan merekomendasikan langkah tindak
h. memantau dan mengevaluasi lanjut hasil evaluasi kepada Presiden,
keberlangsungan KEK serta termasuk mengusulkan pencabutan
merekomendasikan langkah tindak status KEK.
lanjut hasil evaluasi kepada
Presiden, termasuk mengusulkan
pencabutan status KEK.

12 Pasal 19 Pasal 19
1) Dewan Kawasan dibentuk pada 1) Dewan Kawasan dapat dibentuk
setiap provinsi yang sebagian sesuai dengan kebutuhan di tingkat
wilayahnya ditetapkan sebagai KEK. provinsi yang sebagian wilayahnya
2) Dewan Kawasan sebagaimana ditetapkan sebagai KEK.
dimaksud pada ayat (1) diusulkan 2) Dalam hal suatu KEK wilayahnya
oleh Dewan Nasional kepada mencakup lebih dari 1 (satu) provinsi
Presiden untuk ditetapkan dengan dapat dibentuk 1 (satu) Dewan
Keputusan Presiden. Kawasan dengan melibatkan provinsi
3) Dewan Kawasan sebagaimana yang bersangkutan.
dimaksud pada ayat (1) 3) Dewan Kawasan sebagaimana
bertanggung jawab kepada Dewan dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
Nasional. diusulkan oleh Dewan Nasional
kepada Presiden untuk ditetapkan
dengan Keputusan Presiden.
4) Dewan Kawasan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
bertanggung jawab kepada Dewan
Nasional.
5) Untuk membantu pelaksanaan tugas
Dewan Kawasan, dibentuk
Sekretariat Dewan Kawasan.
13 Pasal 20 Dihapus
1) Dewan Kawasan terdiri atas ketua,
yaitu gubernur, wakil ketua, yaitu
bupati/walikota, dan anggota, yaitu
unsur Pemerintah di provinsi, unsur
pemerintah provinsi, dan unsur
pemerintah kabupaten/kota.

45
No UU KEK UU Cipta Kerja
2) Dalam melaksanakan tugas, Dewan
Kawasan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) membentuk
Sekretariat Dewan Kawasan.
3) Ketentuan mengenai keanggotaan,
tata kerja, dan kesekretariatan
Dewan Kawasan diatur dengan
Peraturan Presiden.

14 Pasal 21 Pasal 21
Dewan Kawasan bertugas: Dewan Kawasan bertugas:
a. melaksanakan kebijakan umum a. melaksanakan strategi dan kebijakan
yang telah ditetapkan oleh Dewan umum yang telah ditetapkan oleh
Nasional untuk mengelola dan Dewan Nasional dalam pembentukan
mengembangkan KEK di wilayah dan pengembangan KEK;
kerjanya; b. membantu Dewan Nasional dalam
b. membentuk Administrator KEK di mengawasi pelaksanaan tugas
setiap KEK; Administrator;
c. mengawasi, mengendalikan, c. menetapkan langkah strategis
mengevaluasi, dan penyelesaian permasalahan dalam
mengoordinasikan pelaksanaan pelaksanaan kegiatan KEK di wilayah
tugas Administrator KEK dalam kerjanya;
penyelenggaraan sistem pelayanan d. menyampaikan laporan pengelolaan
terpadu satu pintu dan KEK kepada Dewan Nasional setiap
operasionalisasi KEK; akhir tahun; dan
d. menetapkan langkah strategis e. menyampaikan laporan insidental
penyelesaian permasalahan dalam dalam hal terdapat permasalahan
pelaksanaan kegiatan KEK di strategis kepada Dewan Nasional.
wilayah kerjanya;
e. menyampaikan laporan
pengelolaan KEK kepada Dewan
Nasional setiap akhir tahun; dan
f. menyampaikan laporan insidental
dalam hal terdapat permasalahan
strategis kepada Dewan Nasional.

15 Pasal 22 Pasal 22
Dalam melaksanakan tugas 1) Dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21, sebagaimana dimaksud dalam Pasal
Dewan Kawasan dapat: 21, Dewan Kawasan dapat:
a. meminta penjelasan Administrator a. meminta penjelasan Administrator
KEK mengenai pelaksanaan sistem mengenai penyelenggaraan
pelayanan terpadu satu pintu serta Perizinan Berusaha, perizinan
pengawasan dan pengendalian lainnya, pelayanan, dan
operasionalisasi KEK; pengawasan di KEK;

46
No UU KEK UU Cipta Kerja
b. meminta masukan dan/atau b. meminta masukan dan/atau
bantuan kepada instansi bantuan kepada instansi
Pemerintah atau para ahli sesuai Pemerintah Pusat atau para ahli
dengan kebutuhan; dan/atau sesuai dengan kebutuhan;
c. melakukan kerja sama dengan dan/atau
pihak lain sesuai dengan c. melakukan kerja sama dengan
kebutuhan. pihak lain sesuai dengan
kebutuhan.
2) Ketentuan lebih lanjut mengenai
Dewan Kawasan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur dalam
Peraturan Pemerintah.

16 Pasal 23 Pasal 23
1) Administrator KEK bertugas: 1) Administrator bertugas
a. melaksanakan pemberian izin menyelenggarakan:
usaha dan izin lain yang diperlukan a. Perizinan Berusaha dan perizinan
bagi Pelaku Usaha yang lainnya yang diperlukan oleh
mendirikan, menjalankan, dan Badan Usaha dan Pelaku Usaha;
mengembangkan usaha di KEK; b. pelayanan non perizinan yang
b. melakukan pengawasan dan diperlukan oleh Badan Usaha dan
pengendalian operasionalisasi Pelaku Usaha; dan
KEK; dan c. pengawasan dan pengendalian
c. menyampaikan laporan pengoperasionalan KEK.
operasionalisasi KEK secara 2) Tugas Administrator sebagaimana
berkala dan insidental kepada dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
Dewan Kawasan. sesuai dengan norma, standar,
2) Pelaksanaan pemberian izin prosedur, dan kriteria yang ditetapkan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) oleh Pemerintah Pusat.
huruf 3) Dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Administrator menyampaikan laporan
kepada Dewan Nasional dengan
tembusan kepada Dewan Kawasan.

17 Pasal 24 Pasal 24
Dalam melaksanakan tugas Dalam melaksanakan pengawasan dan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23, pengendalian pengoperasionalan KEK
Administrator KEK: sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23
a. memperoleh pendelegasian atau ayat (1) huruf c, Administrator
pelimpahan wewenang di bidang berwenang untuk
perizinan dari Pemerintah dan mendapatkan laporan atau penjelasan
pemerintah daerah; dan dari Badan Usaha dan/atau Pelaku Usaha
b. dapat meminta penjelasan kepada mengenai kegiatannya.
Badan Usaha dan/atau Pelaku

47
No UU KEK UU Cipta Kerja
Usaha di KEK mengenai kegiatan
usahanya.

18 Disisipkan Pasal 24A


1) Pelaksanaan tugas Administrator
dilakukan sesuai dengan tata kelola
pemerintahan dan asas-asas umum
pemerintahan yang baik sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
2) Administrator dapat dijabat oleh
aparatur sipil negara atau
nonaparatur sipil negara yang
memiliki kompetensi, kualifikasi, dan
persyaratan lain yang dipilih secara
selektif sesuai dengan kriteria dan
kualifikasi yang ditentukan oleh
Dewan Nasional.

Disisipkan Pasal 24B


Ketentuan lebih lanjut mengenai
Administrator sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 23, Pasal 24, dan Pasal 24A
diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Disisipkan Pasal 24C


1) Administrator dapat menerapkan pola
pengelolaan keuangan Badan Layanan
Umum.
2) Penerapan pola pengelolaan keuangan
Badan Layanan Umum sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur dalam
Peraturan Pemerintah.

19 Pasal 25 Pasal 25
1) Dewan Nasional, Dewan Kawasan, 1) Dewan Nasional, Sekretariat Jenderal
dan Administrator KEK memperoleh Dewan Nasional, Dewan Kawasan,
pembiayaan yang berasal dari: Sekretariat Dewan Kawasan, dan
a. Pemerintah dan/atau pemerintah Administrator memperoleh
daerah; dan pembiayaan yang bersumber dari:
b. sumber lain yang tidak a. Anggaran Pendapatan dan
bertentangan dengan ketentuan Belanja Negara;
peraturan perundang-undangan. b. Anggaran Pendapatan dan
2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Belanja Daerah; dan/atau
pembiayaan sebagaimana dimaksud

48
No UU KEK UU Cipta Kerja
pada ayat (1) diatur dengan c. sumber lain sesuai dengan
Peraturan Pemerintah. ketentuan peraturan perundang-
undangan.
2) Ketentuan lebih lanjut mengenai
sumber pembiayaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur dalam
Peraturan Pemerintah.

20 Pasal 26 Pasal 26
1) Penyelenggaraan kegiatan usaha di 1) Badan Usaha yang melakukan
KEK dilaksanakan oleh Badan Usaha pembangunan dan pengelolaan KEK
yang ditetapkan sebagai pengelola sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10
KEK. huruf a bertugas:
2) Badan Usaha sebagaimana dimaksud a. membangun dan mengembangkan
pada ayat (1) berupa: sarana dan prasarana di dalam KEK;
a. Badan Usaha Milik Negara/Badan b. menyelenggarakan pengelolaan
Usaha Milik Daerah; pelayanan sarana dan prasarana
b. Badan Usaha koperasi; kepada Pelaku Usaha; dan
c. Badan Usaha swasta; atau c. menyelenggarakan promosi.
d. Badan Usaha patungan antara 2) Penyelenggaraan promosi
swasta dan/atau koperasi dengan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Pemerintah, dan/atau pemerintah huruf c dapat dilakukan secara terpadu
provinsi, dan/atau pemerintah dengan promosi yang dilaksanakan
kabupaten/kota. oleh kementerian/lembaga
pemerintah nonkementerian dan/atau
Pemerintah Daerah terkait.

21 Pasal 27 Pasal 27
1) Ketentuan larangan atau 1) Di dalam KEK berlaku ketentuan
pembatasan impor dan ekspor yang larangan impor dan ekspor yang diatur
diatur berdasarkan peraturan berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan berlaku di KEK. perundang-undangan.
2) Barang yang terkena ketentuan 2) Terhadap impor barang ke KEK belum
pembatasan impor dan ekspor dapat diberlakukan ketentuan pembatasan.
diberikan pengecualian dan/atau 3) Bagi barang yang membahayakan
kemudahan sesuai dengan ketentuan kesehatan, keselamatan, keamanan,
peraturan perundang-undangan. dan/atau lingkungan dapat dikenai
3) Lalu lintas barang ke KEK dan dari KEK pembatasan apabila barang dimaksud
berlaku ketentuan peraturan bukan merupakan bahan baku bagi
perundang-undangan. kegiatan usaha dan institusi teknis
terkait secara khusus memberlakukan
ketentuan pembatasan di KEK.
4) Pelaksanaan ketentuan mengenai
impor dan ekspor dilakukan melalui
sistem elektronik yang terintegrasi
secara nasional.

49
No UU KEK UU Cipta Kerja
5) Pemerintah Pusat mengembangkan
sistem elektronik yang terintegrasi
secara nasional sebagaimana
dimaksud pada ayat (4).

22 Pasal 30 Pasal 30
1) Setiap wajib pajak yang melakukan 1) Wajib pajak yang melakukan kegiatan
kegiatan usaha di KEK diberikan usaha di KEK diberi fasilitas Pajak
fasilitas Pajak Penghasilan (PPh). Penghasilan.
2) Selain fasilitas PPh sebagaimana 2) Selain fasilitas Pajak Penghasilan
dimaksud pada ayat (1), dapat sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
diberikan tambahan fasilitas PPh dapat diberikan tambahan fasilitas
sesuai dengan karakteristik Zona. Pajak Penghasilan sesuai dengan jenis
3) Fasilitas sebagaimana dimaksud pada kegiatan usaha di KEK.
ayat (1) dan ayat (2) diberikan sesuai 3) Ketentuan lebih lanjut mengenai
dengan ketentuan peraturan pemberian fasilitas Pajak Penghasilan
perundang-undangan. sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
4) Ketentuan lebih lanjut mengenai dan ayat (21 diatur dalam atau
pemberian fasilitas PPh sebagaimana berdasarkan Peraturan Pemerintah.
dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
diatur dengan Peraturan Pemerintah.

23 Pasal 31 Dihapus
Fasilitas perpajakan juga dapat
diberikan dalam waktu tertentu kepada
penanam modal berupa pengurangan
Pajak Bumi dan Bangunan sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
24 Pasal 32 Pasal 32
1) Impor barang ke KEK dapat diberikan 1) Impor barang ke KEK diberi fasilitas
fasilitas berupa: berupa:
a. penangguhan bea masuk; a. pembebasan atau penangguhan
b. pembebasan cukai, sepanjang bea masuk;
barang tersebut merupakan bahan b. pembebasan cukai sepanjang
baku atau bahan penolong barang tersebut merupakan bahan
produksi; baku atau bahan penolong
c. tidak dipungut Pajak Pertambahan produksi;
Nilai (PPN) atau Pajak c. tidak dipungut Pajak Pertambahan
Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai
Penjualan atas Barang Mewah dan Pajak Penjualan atas Barang
(PPnBM) untuk barang kena pajak; Mewah untuk barang kena pajak;
dan dan
d. tidak dipungut PPh impor. d. tidak dipungut Pajak Penghasilan
2) Penyerahan barang kena pajak dari impor.
tempat lain di dalam daerah pabean

50
No UU KEK UU Cipta Kerja
ke KEK dapat diberikan fasilitas tidak 2) Penyerahan Barang Kena Pajak
dipungut PPN dan PPnBM berwujud dari Tempat Lain dalam
berdasarkan ketentuan peraturan Daerah Pabean, Kawasan Perdagangan
perundang-undangan. Bebas dan Pelabuhan Bebas, dan
3) Penyerahan barang kena pajak dari Tempat Penimbunan Berikat ke KEK
KEK ke tempat lain di dalam daerah diberikan fasilitas tidak dipungut Pajak
pabean sepanjang tidak ditujukan Pertambahan Nilai atau Pajak
kepada pihak yang mendapatkan Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan
fasilitas PPN dikenakan PPN atau PPN atas Barang Mewah.
dan PPnBM sesuai dengan ketentuan 3) Pemanfaatan Barang Kena Pajak tidak
peraturan perundang-undangan. berwujud serta Jasa Kena Pajak di KEK
4) Ketentuan lebih lanjut mengenai diberi fasilitas tidak dipungut Pajak
pemberian fasilitas sebagaimana Pertambahan Nilai atau Pajak
dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan
ayat (3) diatur dengan Peraturan atas Barang Mewah.
Pemerintah. 4) Penyerahan Barang Kena Pajak
berwujud, Barang Kena Pajak tidak
berwujud, dan Jasa Kena Pajak dari KEK
ke Tempat Lain dalam Daerah Pabean
dikenai Pajak Pertambahan Nilai atau
Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak
Penjualan atas Barang Mewah kecuali
ditujukan ke kawasan atau pihak yang
mendapatkan fasilitas Pajak
Pertambahan Nilai atau Pajak
Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan
atas Barang Mewah.
5) Ketentuan mengenai kriteria dan
perincian Barang Kena Pajak berwujud,
Barang Kena Pajak tidak berwujud,
dan/atau Jasa Kena Pajak sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan
ayat (3) diatur dalam atau berdasarkan
Peraturan Pemerintah.

25 Disisipkan Pasal 32A


1) Impor barang konsumsi ke KEK yang
kegiatan utamanya bukan produksi
dan pengolahan diberi fasilitas:
a. bagi barang konsumsi yang bukan
Barang Kena Cukai dengan jumlah
dan jenis tertentu sesuai dengan
bidang usahanya diberi fasilitas
pembebasan bea masuk dan tidak
dipungut pajak dalam rangka impor;
dan

51
No UU KEK UU Cipta Kerja
b. bagi barang konsumsi yang berupa
Barang Kena Cukai dikenakan cukai
dan diberi fasilitas pembebasan bea
masuk dan tidak dipungut pajak
dalam rangka impor.
2) Barang konsumsi asal impor yang
dikeluarkan ke tempat lain dalam
daerah pabean harus dilunasi bea
masuk, dan/atau pajak dalam rangka
impor.
26 Disisipkan Pasal 33A
1) Administrator dapat ditetapkan untuk
melakukan kegiatan pelayanan
kepabeanan mandiri berdasarkan
kriteria yang ditetapkan oleh Menteri
yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang keuangan.
2) Pengawasan dan pelayanan atas
perpindahan barang di dalam KEK
dilakukan secara manual dan/atau
menggunakan teknologi informasi
yang terhubung dengan kementerian
yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang keuangan.

27 Pasal 35 Pasal 35
1) Setiap wajib pajak yang melakukan 1) Wajib pajak yang melakukan usaha di
usaha di KEK diberikan insentif KEK diberi insentif berupa
berupa pembebasan atau keringanan pembebasan atau keringanan pajak
pajak daerah dan retribusi daerah daerah dan retribusi daerah sesuai
sesuai dengan ketentuan peraturan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. perundang-undangan.
2) Selain insentif pajak daerah dan 2) Insentif sebagaimana dimaksud pada
retribusi daerah sebagaimana ayat (1) dapat berupa pengurangan
dimaksud pada ayat (1), pemerintah Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
daerah dapat memberikan Bangunan dan pengurangan Pajak
kemudahan lain. Bumi dan Bangunan.
3) Selain insentif pajak daerah dan
retribusi daerah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), Pemerintah
Daerah dapat memberikan fasilitas
dan kemudahan lain.

28 Pasal 36 Pasal 36
Di KEK diberikan kemudahan untuk 1) KEK diberi kemudahan, percepatan,
memperoleh hak atas tanah sesuai dan prosedur khusus dalam

52
No UU KEK UU Cipta Kerja
dengan ketentuan peraturan memperoleh hak atas tanah,
perundang-undangan. pemberian perpanjangan, dan/atau
pembaharuannya.
2) Ketentuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diatur dalam peraturan
menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang
agrarian/pertanahan setelah
mendapat persetujuan dari Dewan
Nasional.

29 Pasal 38 Pasal 38
1) Di KEK diberikan kemudahan dan 1) KEK diberi kemudahan dan keringanan
keringanan di bidang perizinan di bidang Perizinan Berusaha,
usaha, kegiatan usaha, perindustrian, perizinan lainnya, kegiatan usaha,
perdagangan, kepelabuhan, dan perindustrian, perdagangan,
keimigrasian bagi orang asing pelaku kepelabuhan, dan keimigrasian bagi
bisnis, serta diberikan fasilitas orang asing, serta diberi fasilitas
keamanan. keamanan.
2) Kemudahan dan keringanan 2) Ketentuan mengenai kemudahan dan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) keringanan sebagaimana dimaksud
ditetapkan sesuai dengan ketentuan pada ayat (1) diatur dengan atau
peraturan perundang-undangan. berdasarkan Peraturan Pemerintah.

30 Disisipkan Pasal 38A


Penetapan KEK yang menyelenggarakan
kegiatan usaha yang terkait dengan
perindustrian sekaligus sebagai
penetapan kawasan industri
sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang yang mengatur mengenai
Perindustrian.

31 Pasal 40 Pasal 40
1) Selain pemberian fasilitas dan 1) Selain pemberian fasilitas dan
kemudahan sebagaimana diatur kemudahan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 30 sampai dengan Pasal dalam Pasal 30 sampai dengan Pasal
39, Zona yang berada di dalam KEK 39, Badan Usaha dan Pelaku Usaha di
dapat diberikan fasilitas dan KEK berdasarkan Undang-Undang ini,
kemudahan lain. Pemerintah Pusat dapat memberikan
2) Ketentuan mengenai fasilitas dan fasilitas dan kemudahan lain.
kemudahan lain sebagaimana 2) Ketentuan mengenai bentuk fasilitas
dimaksud pada ayat (1) diatur oleh dan kemudahan lain sebagaimana
instansi yang berwenang sesuai dimaksud pada ayat (1) diatur dalam
Peraturan Pemerintah.

53
No UU KEK UU Cipta Kerja
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

32 Pasal 41 Pasal 41
Izin mempekerjakan tenaga kerja asing Pengesahan rencana penggunaan tenaga
(TKA) yang mempunyai jabatan sebagai kerja asing yang mempunyai jabatan
direksi atau komisaris diberikan sekali sebagai direksi atau komisaris diberikan
dan berlaku selama TKA yang sekali dan berlaku selama tenaga kerja
bersangkutan menjadi direksi atau asing yang bersangkutan menjadi direksi
komisaris. atau komisaris.

33 Pasal 43 Pasal 43
1) Di KEK dibentuk Lembaga Kerja Sama 1) Dalam KEK dapat dibentuk Lembaga
Tripartit Khusus oleh gubernur yang Kerja Sama Tripartit Khusus oleh
mempunyai tugas: gubernur.
a. melakukan komunikasi dan 2) Ketentuan lebih lanjut mengenai
konsultasi mengenai berbagai Lembaga Kerja Sama Tripartit Khusus
masalah ketenagakerjaan; sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
b. melakukan deteksi dini terhadap diatur dalam Peraturan Pemerintah.
kemungkinan timbulnya
permasalahan ketenagakerjaan;
dan
c. memberikan saran dan
pertimbangan mengenai langkah
penyelesaian permasalahan.
2) Keanggotaan lembaga sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas
unsur Pemerintah, unsur pemerintah
daerah, unsur serikat pekerja/serikat
buruh, dan unsur asosiasi pengusaha.
3) Di dalam melakukan tugas dan
fungsinya, Lembaga sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
berkoordinasi dengan lembaga lain.

34 Pasal 44 Dihapus
1) Di KEK dibentuk Dewan Pengupahan
oleh gubernur yang tugas dan
fungsinya sebagai berikut:
a. memberikan masukan dan saran
untuk penetapan pengupahan;
dan
b. membahas permasalahan
pengupahan.
2) Keanggotaan Dewan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas

54
No UU KEK UU Cipta Kerja
unsur Pemerintah, unsur pemerintah
daerah, unsur serikat pekerja/serikat
buruh, unsur asosiasi pengusaha,
tenaga ahli, dan perguruan tinggi.
3) Di dalam melakukan tugas dan
fungsinya, Dewan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
berkoordinasi dengan lembaga lain.

35 Pasal 45 Dihapus
1) Penetapan dan pemberlakuan upah
minimum ditetapkan dan diatur oleh
gubernur.
2) Penetapan upah minimum
mempertimbangkan paling sedikit:
a. upah minimum sebagai jaring
pengaman;
b. kemampuan UMKM dan koperasi;
dan
c. kebutuhan hidup layak (KHL).

36 Pasal 47 Pasal 47
1) Pada perusahaan yang telah Pada perusahaan yang telah terbentuk
terbentuk serikat pekerja/serikat serikat pekerja/serikat buruh dibuat
buruh dibuat perjanjian kerja perjanjian kerja Bersama antara serikat
Bersama (PKB) antara serikat pekerja/serikat buruh dan pengusaha.
pekerja/serikat buruh dan
pengusaha.
2) Dalam PKB disepakati:
a. jenis pekerjaan yang dapat
diserahkan kepada perusahaan
lain; dan
b. bentuk hubungan kerja yang
didasarkan perjanjian kerja untuk
waktu tertentu dan untuk waktu
tidak tertentu.
3) Dalam hal perusahaan melakukan
pekerjaan yang berhubungan dengan
produk baru, kegiatan baru, atau
produk tambahan yang masih dalam
percobaan atau penjajakan, dapat
dilakukan dengan perjanjian kerja
waktu tertentu untuk jangka waktu
paling lama 2 (dua) tahun dan dapat
diperpanjang untuk sekali paling
lama 1 (satu) tahun.

55
No UU KEK UU Cipta Kerja
4) Perjanjian kerja waktu tertentu
sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
tidak dapat dilakukan pembaruan.

37 Pasal 48 Pasal 48
1) Pada saat Undang-Undang ini 1) Pada saat Undang-Undang ini mulai
berlaku, Kawasan Perdagangan berlaku, sebagian atau seluruh
Bebas dan Pelabuhan Bebas, yaitu Kawasan Perdagangan Bebas dan
Batam, Bintan, dan Karimun, yang Pelabuhan Bebas, yaitu Batam, Bintan,
dibentuk berdasarkan Undang- dan Karimun, yang dibentuk
Undang No. 36 Tahun 2000 tentang berdasarkan Undang- Undang No. 36
Penetapan Peraturan Pemerintah Tahun 2000 tentang Penetapan
Pengganti Undang- Undang No. 1 Peraturan Pemerintah Pengganti
Tahun 2000 tentang Kawasan Undang-Undang No. 1 Tahun 2000
Perdagangan Bebas dan Pelabuhan tentang Kawasan Perdagangan Bebas
Bebas Menjadi Undang-Undang dan Pelabuhan Bebas Menjadi
(Lembaran Negara Republik Undang- Undang (Lembaran Negara
Indonesia Tahun 2000 No. 251, Republik Indonesia Tahun 2000 No.
Tambahan Lembaran Negara 251, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia No. 4053) Republik Indonesia No. 4053)
sebagaimana telah diubah dengan sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang No. 44 Tahun 2007 Undang-Undang No. 44 Tahun 2007
tentang Penetapan Peraturan tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang- Pemerintah Pengganti Undang-
Undang No. 1 Tahun 2007 tentang Undang No. 1 Tahun 2007 tentang
Perubahan atas Undang-Undang No. Perubahan Atas Undang- Undang No.
36 Tahun 2000 tentang Penetapan 36 Tahun 2000 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang No. 1 Tahun 2000 Undang-Undang No. 1 Tahun 2000
tentang Kawasan Perdagangan Bebas tentang Kawasan Perdagangan Bebas
dan Pelabuhan Bebas Menjadi dan Pelabuhan Bebas Menjadi
Undang-Undang Menjadi Undang- Undang- Undang Menjadi Undang-
Undang (Lembaran Negara Republik Undang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 No. 130, Indonesia Tahun 2007 No. 130,
Tambahan Lembaran Negara Tambahan Lembaran Negara Republik
Republik Indonesia No. 4775), Indonesia No. 47751, sebelum atau
sebelum atau sesudah jangka waktu sesudah jangka waktu yang ditetapkan
yang ditetapkan berakhir, dapat berakhir, dapat ditetapkan menjadi
diusulkan menjadi KEK sesuai dengan KEK.
ketentuan Undang-Undang ini dan 2) Penetapan sebagian atau seluruh
ketentuan peraturan perundang- Kawasan Perdagangan Bebas dan
undangan lain. Pelabuhan Bebas Batam, Bintan, dan
2) Dalam hal Kawasan Perdagangan Karimun menjadi KEK sebagaimana
Bebas dan Pelabuhan Bebas dimaksud pada ayat (1) berdasarkan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) usulan Dewan Kawasan Perdagangan
tidak diusulkan menjadi KEK,

56
No UU KEK UU Cipta Kerja
Kawasan Perdagangan Bebas dan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam,
Pelabuhan Bebas berakhir sesuai Bintan, dan Karimun.
dengan jangka waktu yang telah 3) Dalam hal Kawasan Perdagangan
ditetapkan. Bebas dan Pelabuhan Bebas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tidak ditetapkan menjadi KEK,
Kawasan Perdagangan Bebas dan
Pelabuhan Bebas berakhir sesuai
dengan jangka waktu yang telah
ditetapkan.
4) Ketentuan mengenai pengusulan dan
penetapan KEK sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) diatur dalam Peraturan
Pemerintah.
5) Kawasan Perdagangan Bebas dan
Pelabuhan Bebas yang tidak
ditetapkan menjadi KEK sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) yang lokasinya
terpisah dari permukiman penduduk
dapat diterapkan ketentuan lalu lintas
barang dan/atau diberikan fasilitas dan
kemudahan KEK.
6) Ketentuan mengenai pengusulan dan
penetapan KEK sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dan penerapan
ketentuan lalu lintas barang dan/atau
pemberian fasilitas dan kemudahan
KEK sebagaimana dimaksud pada ayat
(5) diatur dalam Peraturan
Pemerintah.

57
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi hukum yang dilakukan terkait Kawasan Ekonomi
Khusus, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Dengan menggunakan metode 6 (enam) dimensi terdapat beberapa isu krusial yang
menjadi dampak perubahan UU Cipta Kerja terhadap UU Kawasan Ekonomi Khusus,
yaitu:
a. Perizinan dalam sektor pendidikan yang dilakukan sesuai aturan Izin Berusaha
b. Pengadaan tanah/lahan untuk KEK saat ini yang masuk dalam kategori untuk
kepentingan umum
c. Usulan pembentukan KEK yang saat ini membutuhkan Persetujuan Lingkungan,
bukan lagi Izin Lingkungan ataupun AMDAL
d. Percepatan perizinan KEK dalam sistem Online Single Submission Risk-Based
Approach
e. Kepastian Implementasi Fiskal
f. Potensi disharmoni terkait tugas dan fungsi Dewan Nasional, Dewan Kawasan dan
Administrator KEK
g. Disharmoni Perka BPKM No. 4 Tahun 2021 tentang Pedoman dan Tata Cara
Pelayanan Perizinan Berusaha Berbasis Resiko dan Fasilitas Penanaman Modal
dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 33/PMK.010/2021 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Keuangan No. 237 /PMK.010/2020 tentang Perlakuan
Perpajakan, Kepabeanan, dan Cukai Pada Kawasan Ekonomi Khusus
2. Dampak terhadap peraturan pelaksana dari UU Kawasan Ekonomi Khusus serta
peraturan perundang-undangan terkait lainnya setelah berlakunya UU Cipta Kerja
ditemukan bertentangan pengaturannya baik dengan Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan/atau Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2021
tentang Penyelenggaran Kawasan Ekonomi Khusus, diantaranya:
a. Terhadap 14 (empat belas) Peraturan Pemerintah terkait penetapan Kawasan
Ekonomi Khusus ditemukan permasalahan terkait dasar hukum Mengingat yang
masih menggunakan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 tentang

58
Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus, perubahan zona industri menjadi
jenis usaha, penetapan Badan Usaha pengusul sebagai Badan Usaha pembangun
KEK dan sekaligus sebagai Badan Usaha pengelola yang saat ini dilakukan oleh
Dewan Nasional tidak lagi oleh Pemerintah Daerah.
b. Terhadap Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi
Khusus Tanjung Api-api akan dicabut karena persoalan pembebasan lahan,
pembangunan infrastruktur dasar dalam kawasan yang masih minim dan belum
terbangunnya secara signifikan infrastruktur pendukung.
c. Terkait Peraturan Presiden No.33 Tahun 2010 tentang Dewan Nasional dan Dewan
Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Presiden No. 150 Tahun 2014 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Presiden No. 33 Tahun 2010 tentang Dewan Nasional dan
Dewan Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus terdapat beberapa permasalahan
antara lain nomenklatur Sekretariat Dewan Nasional yang telah diubah menjadi
Sekretariat Jenderal Dewan Nasional. Selain itu ada penambahan ketentuan dalam
hal suatu KEK wilayahnya mencakup lebih dari 1 (satu) provinsi dapat dibentuk 1
(satu) Dewan Kawasan dengan melibatkan provinsi yang bersangkutan. Selain itu
Dewan Kawasan yang tidak lagi membentuk Administrator. Terkait Administrator
saat ini dapat dijabat oleh aparatur sipil negara atau nonaparatur sipil negara yang
memiliki kompetensi, kualifikasi, dan persyaratan lain yang dipilih secara selektif.
d. Terhadap 14 (empat belas) Keputusan Presiden terdapat beberapa temuan antara
lain dasar hukum Mengingat yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011
tentang Penyelengaraan Kawasan Ekonomi Khusus yang telah diganti dengan PP
No.40 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan KEK. Dengan adanya PP 40 Tahun
2021, tepatnya pada pasal 56 huruf c yang mengatur bahwa Dewan Kawasan
untuk menyampaikan laporan pengelolaan KEK kepada Dewan Nasional yang
semula paling kurang 1 kali dalam (enam) bulan, kini hanya pada akhir tahun saja.

B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi hukum yang dilakukan, rekomendasi yang dihasilkan
adalah:

59
1. Undang-Undang No.39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus sebagaimana
diubah dengan Undang-Undang No.11 Tahun 2020 tentang Cipta kerja
direkomendasikan beberapa Pasal diubah untuk dilakukan sinkronisasi dengan
peraturan perundang-undangan terkait lainnya.
2. Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2012 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung
Lesung di rekomendasikan untuk diubah
3. Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2012 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Sei
Mangkei di rekomendasikan untuk diubah
4. Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Palu di
rekomendasikan untuk diubah
5. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Bitung di
rekomendasikan untuk diubah
6. Peraturan Pemerintah No.50 tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Morotai di
rekomendasikan untuk diubah
7. Peraturan Pemerintah No.51 Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung
Api Api direkomendasikan untuk dicabut
8. Peraturan Pemerintah No.52 tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika
di rekomendasikan untuk diubah
9. Peraturan Pemerintah No. 85 Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Maloy
Batuta Trans Kalimantan di rekomendasikan untuk diubah
10. Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2016 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung
Kelayang di rekomendasikan untuk diubah
11. Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 2016 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Sorong di
rekomendasikan untuk diubah
12. Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 2017 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Arun
Lhouksemawe di rekomendasikan untuk diubah
13. Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2017 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Galang
Batang di rekomendasikan untuk diubah
14. Peraturan Pemerintah No. 68 Tahun 2019 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Singhasari
di rekomendasikan untuk diubah.
15. Peraturan Pemerintah No. 84 Tahun 2019 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Likupang
di rekomendasikan untuk diubah.

60
16. Peraturan Pemerintah No. 85 Tahun 2019 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Kendal di
rekomendasikan untuk diubah.
17. Peraturan Pemerintah No. 67 Tahun 2021 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Batam
Aero Technic direkomendasikan tetap.
18. Peraturan Pemerintah No. 68 Tahun 2021 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Nongsa
direkomendasikan tetap.
19. Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 2021 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Lido
direkomendasikan tetap.
20. Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2021 tentang Kawasan Ekonomi Khusus
Gresik direkomendasikan tetap.
21. Peraturan Presiden No.33 Tahun 2010 tentang Dewan Nasional dan Dewan Kawasan
Kawasan Ekonomi Khusus sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden No. 150 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Presiden No. 33 Tahun 2010 tentang Dewan Nasional dan Dewan Kawasan Kawasan
Ekonomi Khusus di rekomendasikan untuk diubah.
22. Keputusan Presiden No. 8 Tahun 2010 tentang Dewan Nasional Kawasan Ekonomi
Khusus di rekomendasikan untuk diubah.
23. Keputusan Presiden No. 40 Tahun 2012 tentang Dewan Kawasan KEK Provinsi
Sumatera Utara di rekomendasikan untuk diubah.
24. Keputusan Presiden No. 41 Tahun 2012 tentang Dewan Kawasan KEK Provinsi Banten
di rekomendasikan untuk diubah.
25. Keputusan Presiden No. 33 Tahun 2014 tentang Dewan Kawasan KEK Provinsi Sulawesi
Tengah di rekomendasikan untuk diubah.
26. Keputusan Presiden No. 34 Tahun 2014 tentang Dewan Kawasan KEK Provinsi Sulawesi
Utara di rekomendasikan untuk diubah.
27. Keputusan Presiden No. 44 Tahun 2014 tentang Dewan Kawasan KEK Provinsi Maluku
Utara di rekomendasikan untuk diubah.
28. Keputusan Presiden No. 45 Tahun 2014 tentang Dewan Kawasan KEK Provinsi
Sumatera Selatan di rekomendasikan untuk diubah.
29. Keputusan Presiden Nomor 46 Tahun 2014 tentang Dewan Kawasan KEK Provinsi Nusa
Tenggara Barat di rekomendasikan untuk diubah.

61
30. Keputusan Presiden No.5 Tahun 2015 tentang Dewan Kawasan KEK Provinsi
Kalimantan Timur di rekomendasikan untuk diubah.
31. Keputusan Presiden No. 33 Tahun 2016 tentang Dewan Kawasan KEK Provinsi Papua
Barat di rekomendasikan untuk diubah.
32. Keputusan Presiden No. 27 Tahun 2017 tentang Dewan Kawasan KEK Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung di rekomendasikan untuk diubah.
33. Keputusan Presiden No. 4 Tahun 2018 tentang Dewan Kawasan KEK Provinsi
Kepulauan Riau di rekomendasikan untuk diubah.
34. Keputusan Presiden No.31 Tahun 2019 tentang Dewan Kawasan KEK Provinsi Jawa
Timur di rekomendasikan untuk diubah.
35. Keputusan Presiden No.10 Tahun 2020 tentang Dewan Kawasan KEK Provinsi Jawa
Tengah di rekomendasikan untuk diubah.
36. Perlu diubah untuk dilakukan sinkronisasi antara Perka BPKM No. 4 Tahun 2021
tentang Pedoman dan Tata Cara Pelayanan Perizinan Berusaha Berbasis Resiko dan
Fasilitas Penanaman Modal dengan Peraturan Menteri Keuangan No.
33/PMK.010/2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan No. 237
/PMK.010/2020 tentang Perlakuan Perpajakan, Kepabeanan, dan Cukai Pada Kawasan
Ekonomi Khusus.

62
Lampiran
Matriks Hasil Analisis dan Evaluasi Hukum

1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2OO9 tentang Kawasan Ekonomi Khusus sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O
tentang Cipta Kerja

REKOMENDASI
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS
(TETAP/UBAH/CABUT)
1 2 3 4 5 6 7
1. Pasal 3 Disharmoni Kewenang Adanya Pada UU Cipta Kerja sektor Pendidikan Tetap
1) Kegiatan usaha di KEK terdiri atas: Pengaturan an pengaturan dan Kebudayaan, pelaksanaan
a. produksi dan pengolahan; mengenai hal perizinan sektor pendidikan dapat Bila berlokasi di KEK,
b. logistik dan distribusi; yang sama dilakukan sesuai aturan Izin Berusaha. perizinan sektor
c. pengembangan teknologi; pada 2 (dua) Dari ketentuan ini jelas bahwa Pendidikan
d. pariwisata; atau lebih penyediaan jasa pendidikan merupakan dilaksanakan sesuai
e. pendidikan; peraturan salah satu sektor jasa yang akan dibuka. aturan izin berusaha.
f. kesehatan; setingkat, Pembukaan sektor pendidikan Ini akan
g. energi; dan/atau tetapi berdampingan dengan sektor lain
h. ekonomi lain. memberikan seperti jasa layanan kesehatan,
2) Pelaksanaan kegiatan usaha kewenangan teknologi informasi dan komunikasi,
Pendidikan sebagaimana dimaksud yang jasa akuntansi serta jasa-jasa lalnnya.
pada ayat (1) huruf e hanya dapat berbeda
dilakukan berdasarkan persetujuan Dalam UU Ciptaker, perizinan dalam
yang diberikan oleh Pemerintah sektor pendidikan dapat dilakukan
Pusat. sesuai aturan Izin Berusaha yang
tercantum dalam undang-undang
tersebut. Di lain sisi, Undang-Undang
Paragraf 12 tentang Sistem Pendidikan Nasional
tahun 2003 dan peraturan
Pendidikan dan Kebudayaan pelaksanaannya menjelaskan bahwa
lembaga yang menyelenggarakan
Pasal 65 pendidikan harus bersifat nirlaba
1) Pelaksanaan perizinan pada sektor Mengacu pada UU Nomor 20 Tahun
pendidikan dapat dilakukan melalui 2003 tentang Sistem Pendidikan
Perizinan Berusaha sebagaimana Nasional (Sisdiknas), untuk mendirikan
dimaksud dalam Undang-Undang ini. pendidikan formal dan nonformal
dibutuhkan izin dari pemerintah pusat

63
REKOMENDASI
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS
(TETAP/UBAH/CABUT)
1 2 3 4 5 6 7
2) Ketentuan lebih lanjut pelaksanaan atau daerah. Kemudian, pada Pasal 62
perizinan pada sektor pendidikan UU Sisdiknas menyebut untuk
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mendapat izin, pendiri harus memenuhi
diatur dalam Peraturan Pemerintah. beberapa syarat yang harus dipenuhi.

Pasal 1 Angka 4 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003


Perizinan Berusaha adalah legalitas tentang Sistem Pendidikan Nasional
yang diberikan kepada Pelaku Usaha Pasal 62
untuk memulai dan menjalankan usaha (1) Setiap satuan pendidikan formal
dan/atau kegiatannya. dan nonformal yang didirikan wajib
memperoleh izin Pemerintah atau
Pemerintah Daerah.
(2) Syarat-syarat untuk memperoleh
izin meliputi isi pendidikan, jumlah
dan kualifikasi pendidik dan tenaga
kependidikan, sarana dan
prasarana pendidikan, pembiayaan
pendidikan, sistem evaluasi dan
sertifikasi, serta manajemen dan
proses pendidikan.
(3) Pemerintah atau Pemerintah
Daerah memberi atau mencabut
izin pendirian satuan pendidikan
sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang
berlaku.
(4) Ketentuan mengenai pendirian
satuan pendidikan sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1), ayat (2),
dan ayat (3) diatur lebih lanjut
dengan Peraturan Pemerintah.

Peraturan Pemerintah Nomor 66


Tahun 2010 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 17

64
REKOMENDASI
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS
(TETAP/UBAH/CABUT)
1 2 3 4 5 6 7
Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan

Pasal 49
(1) Pengelolaan satuan pendidikan
bertujuan memajukan pendidikan
nasional berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945,
dengan menerapkan manajemen
berbasis sekolah/madrasah pada
jenjang pendidikan dasar dan
menengah dan otonomi perguruan
tinggi pada jenjang pendidikan
tinggi.
(2) Pengelolaan satuan pendidikan
didasarkan pada prinsip:
a. nirlaba, yaitu prinsip kegiatan
satuan pendidikan yang
bertujuan utama tidak mencari
keuntungan, sehingga seluruh
sisa lebih hasil kegiatan satuan
pendidikan harus digunakan
untuk meningkatkan kapasitas
dan/atau mutu layanan satuan
pendidikan;
b. akuntabilitas yaitu kemampuan
dan komitmen satuan
pendidikan untuk
mempertanggungjawabkan
semua kegiatan yang dijalankan
kepada pemangku kepentingan
sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-
undangan;

65
REKOMENDASI
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS
(TETAP/UBAH/CABUT)
1 2 3 4 5 6 7
c. penjaminan mutu, yaitu
kegiatan sistemik satuan
pendidikan dalam memberikan
layanan pendidikan formal
yang memenuhi atau
melampaui Standar Nasional
Pendidikan secara
berkelanjutan;
d. transparansi, yaitu keterbukaan
dan kemampuan satuan
pendidikan menyajikan
informasi yang relevan secara
tepat waktu sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan dan
standar pelaporan yang berlaku
kepada pemangku
kepentingan; dan
e. akses berkeadilan, yaitu
memberikan layanan
pendidikan formal kepada
calon peserta didik dan peserta
didik, tanpa pengecualian.

Terkait dengan adanya UU Cipta Kerja


dan untuk melaksanakan ketentuan
Pasal 134 ayat (4) Peraturan
Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan Perizinan
Berusaha Berbasis Risiko, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan telah
mengeluarkan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 10
Tahun 2021 tentang Norma, Standar,
Prosedur, Dan Kriteria Perizinan

66
REKOMENDASI
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS
(TETAP/UBAH/CABUT)
1 2 3 4 5 6 7
Berusaha Berbasis Risiko Untuk Satuan
Pendidikan Formal Di Kawasan Ekonomi
Khusus.
Namun dalam Pasal 8 huruf a
Permendikbud ini menyebutkan bahwa
Perguruan Tinggi lembaga negara lain
membentuk badan penyelenggara
berbadan hukum yang berprinsip
nirlaba sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Terkait dengan permasalahan perizinan


berusaha di sektor pendidikan, Dr. Yu
Un Oppusunggu memberikan pendapat
bahwa Pendidikan yang dikembangkan
di KEK seyogianya fokus pada
menyiapkan SDM dan pengembangan
ilmu dan teknologi yang sesuai dengan
keunggulan geoekonomi dan
geostrategis wilayah tersebut.
Kenirlabaan lembaga penyelenggara
pendidikan dapat dikesampingkan jika
UU KEK (sebagaimana diubah oleh UU
Cipta Kerja) merupakan lex specialis
dari UU Sisdiknas yang menjadi lex
generalis untuk pendidikan. Oleh
karena itu, segala perizinan berusaha
yang dibutuhkan untuk sektor
pendidikan di KEK harus diperlakukan
demikian oleh Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Yang perlu dipertimbangkan adalah
apakah di KEK, Negara akan
memberikan subsidisi atau bantuan
seperti di wilayah non-KEK? Atas dasar

67
REKOMENDASI
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS
(TETAP/UBAH/CABUT)
1 2 3 4 5 6 7
hak konstitusional warga negara untuk
mendapatkan pencerdasan, negara
wajib memberikan bantuan pendidikan.
Namun jika lembaga penyelenggaran
pendidikan adalah asing, kewajiban
negara tersebut menjadi perlu untuk
kritisi lebih lanjut.24

Namun demikian, keberlanjutan jasa


pendidikan akan sepenuhnya
bergantung pada ada tidaknya
permintaan dan tingkat keekonomisan
atau daya bayar peserta didik.

Berbeda dengan jasa pendidikan, jasa


kesehatan harus menyediakan
pelayanan yang bersifat umum dan
khusus.

2. Pasal 6 Penilaian Kewajiban Mengenai usulan pembentukan KEK Tetap


1) Usulan sebagaimana dimaksud Disharmoni yang saat ini membutuhkan
dalam Pasal 5 ayat (1) harus Pengaturan Persetujuan Lingkungan, bukan lagi Izin Esensinya
memenuhi kriteria sebagaimana Lingkungan ataupun AMDAL Persetujuan
dimaksud dalam Pasal 4. disebutkan dalam ketentuan Pasal 7 UU Lingkungan adalah
2) Usulan sebagaimana dimaksud pada Cipta Kerja tentang Perizinan Usaha komitmen dari pelaku
ayat (1) dilengkapi persyaratan yang berbasis risiko mengatur aspek usaha yang harus
paling sedikit: lingkungan sebagai salah satu penilaian dipenuhi sebelum
a. peta lokasi pengembangan tingkat bahaya. Selain itu, Pasal 4 UU pengoperasian KEK.
serta luas area yang diusulkan KEK mensyaratkan terpenuhinya
yang terpisah dari permukiman Rencana Tata Ruang Wilayah dan tidak
penduduk; berpotensi mengganggu kawasan
lindung. Oleh karena itu, persetujuan

24
Yu Un Oppusunggu, SH.LLM., Ph.D makalah dan hasil reviu dipresentasikan pada kegiatan Konsinyering Pokja Analisis dan Evaluasi Hukum terkait KEK di Hotel
Novotel Cikini, Jakarta Pusat pada 9 November 2021.

68
REKOMENDASI
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS
(TETAP/UBAH/CABUT)
1 2 3 4 5 6 7
b. rencana tata ruang KEK yang lingkungan yang diatur oleh Pasal 11 UU
diusulkan dilengkapi dengan Cipta Kerja, secara yuridis juga
pengaturan zonasi; mencakup penilaian mengenai dampak
c. rencana dan sumber lingkungan.25
pembiayaan;
d. persetujuan Lingkungan; “Izin lingkungan adalah izin yang
e. hasil studi kelayakan ekonomi dan diberikan kepada setiap orang yang
finansial; melakukan usaha dan/atau kegiatan
f. jangka waktu suatu KEK dan yang wajib AMDAL atau UKL-UPL dalam
rencana strategis; dan rangka perlindungan dan pengelolaan
g. penguasaan lahan yang dikuasai lingkungan hidup sebagai prasyarat
paling sedikit 50% (lima puluh untuk memperoleh izin usaha dan/atau
persen) dari yang direncanakan. kegiatan” diubah menjadi:
“Persetujuan Lingkungan adalah
Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup
atau Pernyataan Kesanggupan
Pengelolaan Lingkungan Hidup yang
telah mendapatkan persetujuan dari
Pemerintah Pusat atau Pemerintah
Daerah”.26

Pada Pasal 3 ayat (4) Peraturan


Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
disebutkan bahwa Persetujuan
Lingkungan yang menjadi prasyarat
penerbitan Perizinan Berusaha atau

25
Ibid
26
Pasal 22 UU Ciptaker yang merubah beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO9 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup. Dikutip oleh Budi Santoso (Wakil Ketua III Bidang Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria dan Implementasi Fasilitasi dan Kemudahan Tim Pelaksana
Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus) dalam presentasi yang disampaikan pada kegiatan rapat dengan Narasumber Pokja Analisis dan Evaluasi Hukum
Nasional terkait KEK yang bertempat di BPHN pada 25 Oktober 2021

69
REKOMENDASI
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS
(TETAP/UBAH/CABUT)
1 2 3 4 5 6 7
Persetujuan Pemerintah dilakukan
salah satunya melalui penyusunan
Amdal dan uji kelayakan Amdal.

3. Pasal 27 Efektivitas Aspek Dalam perubahan Pasal 27 Ayat 2 Tetap


pelaksanaan operasiona disebutkan bahwa terhadap impor
1) Di dalam KEK berlaku ketentuan PUU l atau barang ke KEK belum diberlakukan Hanya berlaku bagi
larangan impor dan ekspor yang tidaknya ketentuan pembatasan. Sedangkan barang yang masuk ke
diatur berdasarkan ketentuan peraturan dalam Penjelasan Pasal 2 ini dinyatakan KEK dan bila barang
peraturan perundang-undangan. bahwa pada wilayah yang tidak pembatasan tersebut
2) Terhadap impor barang ke KEK ditetapkan sebagai KEK, terdapat keluar dari KEK ke
belum diberlakukan ketentuan ketentuan mengenai pembatasan domestik area akan
pembatasan. impor. Namun, ketentuan mengenai tetap dikenakan
3) Bagi barang yang membahayakan pembatasan impor tersebut tidak dapat pembatasan.
kesehatan, keselamatan, keamanan, diberlakukan bagi barang yang
dan/atau lingkungan dapat dikenai dimasukkan ke dalam KEK. Mengingat
pembatasan apabila barang barang yang dimasukkan ke dalam KEK
dimaksud bukan merupakan bahan digunakan untuk pembangunan dan
baku bagi kegiatan usaha dan pengoperasian KEK. Apabila
institusi teknis terkait secara khusus pembatasan impor diberlakukan di KEK
memberlakukan ketentuan maka dapat mengurangi daya saing
pembatasan di KEK. KEK.
4) Pelaksanaan ketentuan mengenai Narasumber Pokja Yu Un Oppusunggu
impor dan ekspor dilakukan melalui berpendapat bahwa relaksasi impor
sistem elektronik yang terintegrasi harus dilihat dari usaha untuk
secara nasional. mengembangkan keunggulan
5) Pemerintah Pusat mengembangkan geoekonomi dan geostrategis wilayah
sistem elektronik yang terintegrasi KEK tersebut dengan terjadinya
secara nasional sebagaimana produksi, pengolahan, dll yang berdaya
dimaksud pada ayat (4). saing secara internasional. Dalam hal ini
jika UU KEK merupakan lex specialis,
maka relaksasi ini merupakan kebijakan
yang konsisten.

70
REKOMENDASI
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS
(TETAP/UBAH/CABUT)
1 2 3 4 5 6 7
Yang perlu dipastikan adalah:27
a. Ketiadaan pembatasan impor tersebut
sepenuhnya untuk mendukung
kegiatan ekonomi di KEK, dan
b. KEK mampu bersaing secara
internasional dalam fokus kegiatan
usaha yang dikembangkannya

4. Pasal 30 Efektivitas Aspek Pengaturan Salah satu aturan yang hingga kini Tetap
pelaksanaan operasiona dalam masih membingungkan pelaku usaha
1) Wajib pajak yang melakukan PUU l atau peraturan terkait dengan investasi di KEK adalah Harus ada kepastian
kegiatan usaha di KEK diberi fasilitas tidaknya tidak dapat aturan mengenai insentif fiskal implementasi fiskal di
Pajak Penghasilan. peraturan dilaksanakan berupa tax holiday khususnya KEK.
2) Selain fasilitas Pajak Penghasilan secara efektif kepastian jangka waktu pemberian
sebagaimana dimaksud pada ayat fasilitas. Hingga saat ini masih ada
(1), dapat diberikan tambahan perbedaan penafsiran mengenai skema
fasilitas Pajak Penghasilan sesuai atau penentuan waktu pemberian tax
dengan jenis kegiatan usaha di KEK. holiday berdasarkan nilai investasi yang
3) Ketentuan lebih lanjut mengenai dikeluarkan.
pemberian fasilitas Pajak Salah satu contohnya terjadi di KEK
Penghasilan sebagaimana dimaksud Galang Batang dengan pelaku usaha PT
pada ayat (1) dan ayat (21 diatur Bintan Alumina Indoensia. SK Tax
dalam atau berdasarkan Peraturan Holiday telah diterbitkan pada 6 Juli
Pemerintah. 2021, namun jangka waktu TH yang
diberikan 15 tahun, bukan 20 tahun.

Menurut Pasal 5 dan 6 PMK Nomor


237/PMK.010/2020 tentang Perlakuan
Perpajakan, Kepabeanan, Dan Cukai
Pada Kawasan Ekonomi Khusus
- Untuk Badan Usaha:

27
Yu Un Oppusunggu. Ibid

71
REKOMENDASI
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS
(TETAP/UBAH/CABUT)
1 2 3 4 5 6 7
Tax holiday 10 tahun berlaku untuk
minimal investasi Rp 100 miliar
- Untuk Pelaku Usaha:
1. Tax holiday 10 tahun berlaku untuk
minimal investasi Rp 100 miliar
2. Tax holiday 15 tahun berlaku untuk
minimal investasi Rp 500 miliar
3. Tax holiday 20 tahun berlaku untuk
minimal investasi Rp 1 triliun

Dalam kasus PT BAI, SK Persetujuan


Fasilitas TH PT BAI ditandatangani
Menteri Investasi/BKPM sebagai
kesepakatan awal mendapatkan
fasilitas TH. Selanjutnya diperlukan SK
Menkeu Pemanfaatan TH yang
mencakup Tanggal Saat Mulai
Berproduksi (SMB), Kesesuaian
Kegiatan Usaha Utama dan jumlah nilai
investasi. SK Menkeu ini digunakan
sebagai dasar fasilitas pembebasan
pajak yang sebenarnya.28
Alternatif solusi mengenai
permasalahan PT BAI ini menurut
ketentuan Pasal 23 ayat (2) huruf c UU
KUP: Gugatan Wajib Pajak atau
Penanggung Pajak terhadap keputusan
yang berkaitan dengan pelaksanaan
keputusan perpajakan, selain yang
ditetapkan dalam Pasal 25 ayat (1) dan
Pasal 26, hanya dapat diajukan kepada
badan peradilan pajak.

28
Dwi Setyobudi. Kepala Seksi Peraturan PPh Badan II Ditjen Pajak. Makalah disampaikan pada kegiatan FGD Pokja Analisis dan Evaluasi Hukum terkait KEK yang
diselenggarakan pada 16 November 2021 bertempat di BPHN.

72
REKOMENDASI
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS
(TETAP/UBAH/CABUT)
1 2 3 4 5 6 7
5. Pasal 38 Efektivitas Aspek Penentuan Setelah UU Ciptaker, pelayanan Tetap
1) KEK diberi kemudahan dan Pelaksanaan pelayanan standar perizinan 2 jam untuk investasi yang
keringanan di bidang Perizinan PUU dan Batasan pelayanan berlokasi di Kawasan Industri, KEK, Belum optimal,
Berusaha, perizinan lainnya, waktu minimum Kawasan Perdagangan Bebas dan karena dalam sistem
kegiatan usaha, perindustrian, Pelabuhan Bebas (KPBPB), serta Proyek OSS RBA masih
perdagangan, kepelabuhan, dan Strategis Nasional (PSN). Untuk risiko tercampur dengan
keimigrasian bagi orang asing, serta tinggi di KI, KEK, KPBPB, dan PSN proses perizinan di luar KEK
diberi fasilitas keamanan. perizinan 2 jam dengan izin terbit
2) Ketentuan mengenai kemudahan dahulu baru pemenuhan persyaratan.
dan keringanan sebagaimana Namun hingga saat ini belum ada
dimaksud pada ayat (1) diatur Penerapan jalur khusus perizinan di KEK
dengan atau berdasarkan di Sistem OSS RBA dan belum adanya
Peraturan Pemerintah. SOP pelaksanaan penerbitan seluruh
perizinan oleh Administrator.

6. Pasal 123 Efektivitas Aspek Dampak UU Ciptaker merevisi ketentuan Pasal Tetap
UU No.11 Tahun 2020 tentang Cipta Pelaksanaan Dampak sosial 10 UU nomor 2 tahun 2012 tentang
Kerja Peraturan Pelaksanaa masyarakat Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Pemberlakuannya
2. Ketentuan Pasal 10 diubah sehingga Perundang- n untuk Kepentingan Umum. Dalam sesuai ketentuan
berbunyi sebagai berikut: Undangan Peraturan ketentuan tersebut, KEK masuk dalam yang mengatur
kategori kawasan untuk kepentingan pengadaan tanah
Pasal 10 umum. untuk kepentingan
Tanah untuk Kepentingan Umum umum bila yang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 Terkait permasalahan ini Narasumber memerlukan tanah
ayat (1) digunakan untuk pembangunan Pokja Yu Un Oppusunggu berpendapat tersebut adalah
… bahwa ketentuan Pasal 4 UU KEK Pemerintah,
t. kawasan Ekonomi Khusus yang mengatur tentang lahan yang diusulkan pemerintah daerah,
diprakarsai dan/atau dikuasai oleh untuk KEK. Namun, tidak ada batas dan BUMN/BUMD
Pemerintah Pusat, Pemerintah minimum yang ditentukan untuk
Daerah, Badan Usaha Milik Negara, pengusulan KEK. Oleh karena itu, yang
atau Badan Usaha Milik Daerah menjadi patokan untuk luas area adalah
kebutuhan akan lahan untuk
Pasal 4 UU No.39 Tahun 2009 tentang terlaksanaanya kegiatan usaha yang
KEK sebagaimana diubah dengan UU hendak dilakukan di KEK.Pengusul KEK
No.11 tentang Cipta Kerja harus sudah menguasai paling tidak

73
REKOMENDASI
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS
(TETAP/UBAH/CABUT)
1 2 3 4 5 6 7
Lokasi yang dapat diusulkan untuk 50% (lima puluh) persen lahan KEK.
menjadi KEK memenuhi kriteria: Pengusul ini adalah Badan Usaha atau
a. sesuai dengan Rencana Tata Pemerintah Daerah.
Ruang Wilayah dan tidak
berpotensi mengganggu UU Cipta Kerja, yang menambahkan
kawasan lindung; kriteria lahan dikuasai, tidak
b. mempunyai batas yang jelas; memberikan penjelasan tentang kata
dan lahan yang diusulkan “dikuasai”. Penjelasan tentang
menjadi KEK paling sedikit 50% “dikuasai” dari Memori Penjelasan
(lima puluh persen) dari yang Rancangan Undang-Undang Pokok
direncanakan telah dikuasai Agraria tidak dapat dirujuk karena
sebagian atau seluruhnya terbatas pada penguasaan yang
dilakukan oleh negara.29 Oleh karena
itu, “dikuasai” harus dipahami secara
harafiah, yakni penguasaan secara fisik.
Mengingat kebutuhan akan lahan yang
relatif luas, dan syarat bahwa pengusul
KEK harus berbentuk badan hukum,
maka secara ekonomi penguasaan atas
lahan yang diusulkan hanya dapat
dilakukan oleh pihak yang mempunyai
modal yang besar.
Tidak disertakannya Badan Usaha Milik
usul (BUMDes)30 sebagai salah satu
bentuk badan usaha pengusul KEK
dapat dimengerti jika luas area KEK
yang menjadi pertimbangan.

7. Pasal 19 Penilaian Kewenang Adanya UU Cipta Kerja mengubah kedudukan Ubah untuk
Disharmoni an pengaturan administrator yang sebelumnya sinkronisasi
Pengaturan mengenai merupakan bagian dari Dewan

29
Poin A. Penjelasan Umum, II. Dasar-dasar dari hukum agraria nasional, paragraf 2. Yu Un Oppusunggu, Ibid
30
Pasal 87 Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, LNRI 2014-7, TLNRI 5495 sebagaimana diubah oleh Undang-Undang Cipta Kerja. Yu Un Oppusunggu,
Ibid

74
REKOMENDASI
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS
(TETAP/UBAH/CABUT)
1 2 3 4 5 6 7
1) Dewan Kawasan dapat dibentuk kewenangan Kawasan menjadi di bawah Dewan
sesuai dengan kebutuhan di tingkat yang tidak Nasional. Pembentukan Dewan Terkait kelembagaan
provinsi yang Sebagian wilayahnya konsisten/sal Kawasan diubah menjadi opsional dan Dewan Nasional dan
ditetapkan sebagai KEK. ing dapat dilakukan penggabungan untuk Dewan Kawasan akan
2) Dalam hal suatu KEK wilayahnya bertentanga KEK yang mencakup lebih dari satu diatur lebih lanjut di
mencakup lebih dari 1 (satu) n antar pasal provinsi. Selain itu UU Cipta Kerja dalam Keputusan
provinsi dapat dibentuk 1 (satu) (dalam menghapus ketentuan tentang Presiden karena
Dewan Kawasan dengan Peraturan komposisi anggota Dewan Kawasan sifatnya yang dinamis
melibatkan provinsi yang yang sama) yang sebelumnya diatur terdiri atas dan selalu
bersangkutan. Gubernur, Wakil Ketua yaitu berkembang.
3) Dewan Kawasan sebagaimana Bupati/Walikota, dan anggota, yaitu
dimaksud pada ayat (1) dan ayat unsur Pemerintah di provinsi, unsur
(2) diusulkan oleh Dewan Nasional pemerintah provinsi, dan unsur
kepada Presiden untuk ditetapkan pemerintah kabupaten/kota.
dengan Keputusan Presiden.
4) … Potensi disharmoni terdapat dalam
pengaturan tugas Dewan Kawasan
Pasal 21 terutama yang berkaitan dengan
Dewan Kawasan bertugas: menetapkan langkah strategis
a. melaksanakan strategi dan kebijakan penyelesaian permasalahan dalam
umum yang telah ditetapkan oleh pelaksanaan kegiatan KEK,
Dewan Nasional dalam menyampaikan laporan pengelolaan
pembentukan dan pengembangan KEK kepada Dewan Nasional setiap
KEK; akhir tahun dan laporan insidental
b. membantu Dewan Nasional dalam dalam hal terdapat permasalahan
mengawasi pelaksanaan tugas strategis.
Administrator; Disharmoni terjadi dengan ketentuan
c. menetapkan langkah strategis yang mengatur tentang kedudukan
penyelesaian permasalahan dalam Administrator yang tidak lagi berada di
pelaksanaan kegiatan KEK di wilayah bawah Dewan Kawasan dan Pasal 23
kerjanya; ayat (1) huruf c yang mengatur tugas
d. menyampaikan laporan pengelolaan pengawasan dan pengendalian
KEK kepada Dewan Nasional setiap pengoperasionalan KEK oleh
akhir tahun; dan Administrator. Disharmoni juga terjadi
dengan ketentuan Pasal 19 ayat (1)

75
REKOMENDASI
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS
(TETAP/UBAH/CABUT)
1 2 3 4 5 6 7
e. menyampaikan laporan insidental yang mengatur pembentukan Dewan
dalam hal terdapat permasalahan Kawasan yang bersifat opsional.31
strategis kepada Dewan Nasional.
Administrator KEK saat ini dapat
Pasal 23 dijabat baik oleh ASN maupun
1) Administrator bertugas professional non ASN. Kedudukan
menyelenggarakan: Administrator yang tidak lagi dibawah
a. Perizinan Berusaha dan Dewan Kawasan untuk menghindari
perizinan lainnya yang konflik politis karena selama ini jika
diperlukan oleh Badan Usaha terjadi pergantian pejabat daerah
dan Pelaku Usaha; maka administrator KEK akan turut
b. pelayanan non perizinan yang diganti pula.32
diperlukan oleh Badan Usaha
dan Pelaku Usaha; dan
c. pengawasan dan pengendalian
pengoperasionalan KEK.
2) Tugas Administrator sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
sesuai dengan norma, standar,
prosedur, dan kriteria yang
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
3) Dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Administrator menyampaikan
laporan kepada Dewan Nasional
dengan tembusan kepada Dewan
Kawasan.

31
M Nur Sholilhin (Peneliti PSHK) makalah dipresentasikan pada kegiatan Konsinyering Pokja Analisis dan Evaluasi Hukum terkait KEK di Hotel Novotel Cikini,
Jakarta Pusat pada 8 November 2021
32
Paulus Riyanto (Kepala Bagian Hukum dan Umum Sekretariat Dewan Nasional KEK), makalah dipresentasikan pada kegiatan Konsinyering Pokja Analisis dan
Evaluasi Hukum terkait KEK di Hotel Novotel Cikini, Jakarta Pusat pada 8 November 2021

76
2. Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2012 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung

NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
1. Dasar hukum Mengingat Dimensi Penggunaan Konsisten Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 Ubah
3. Peraturan Pemerintah Kejelasan Bahasa, antar tentang Penyelenggaraan Kawasan
Nomor 2 Tahun 2011 tentang Rumusan istilah, kata ketentuan Ekonomi Khusus sudah digantikan dengan
Penyelenggaraan Kawasan Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 2021
Ekonomi Khusus (Lembaran tentang Penyelenggaraan Kawasan
Negara Tahun 2011 Nomor 3, Ekonomi Khusus.
Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5186)
2. Pasal 2 Dimensi Penggunaan Konsisten Pada perubahan Pasal 3 UU No.39 Tahun Ubah
Kejelasan Bahasa, antar 2009 tentang KEK terdapat perubahan dari
Kawasan Ekonomi Khusus Rumusan istilah, kata ketentuan penggolongan berdasarkan Zona industri
Tanjung Lesung sebagaimana menjadi jenis Kegiatan Usaha
dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1)
terdiri atas 1 (satu) zona, yaitu
Zona Pariwisata.
3. Pasal 3 Dimensi Penggunaan Konsisten KEK Tanjung Lesung diusulkan oleh badan Ubah
(1) Pemerintah Kabupaten Kejelasan Bahasa, antar usaha yaitu P.T. Banten West Java Tourism
Pandeglang menetapkan Rumusan istilah, kata ketentuan Development Corporation.
badan usaha yang Saat ini sesuai Pasal 33 ayat (1) PP No.40
melakukan pembangunan Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan KEK,
dan pengelolaan Kawasan Dewan Nasional langsung menetapkan
Ekonomi Khusus Tanjung Badan Usaha pengusul sebagai Badan
Lesung sesuai dengan Usaha pembangun KEK dan sekaligus
ketentuan Peraturan sebagai Badan Usaha pengelola.
Pemerintah tentang
Penyelenggaraan Kawasan
Ekonomi Khusus.
(2) Badan Usaha sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
melaksanakan
pembangunan Kawasan
Ekonomi Khusus Tanjung

77
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
Lesung sampai siap operasi
dalam jangka waktu paling
lama 36 (tiga puluh enam)
bulan sejak berlakunya
Peraturan Pemerintah ini .

3. Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2012 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei

NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
1. Dasar hukum Mengingat Dimensi Penggunaan Konsisten Peraturan Pemerintah Nomor 2 Ubah
Kejelasan Bahasa, antar Tahun 2011 tentang
4. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun Rumusan istilah, kata ketentuan Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi
2011 tentang Penyelenggaraan Kawasan Khusus sudah digantikan dengan
Ekonomi Khusus (Lembaran Negara Peraturan Pemerintah No. 40 tahun
Tahun 2011 Nomor 3, Tambahan 2021 tentang Penyelenggaraan
Lembaran Negara Nomor 5186) Kawasan Ekonomi Khusus
2. Pasal 2 Dimensi Penggunaan Konsisten Pada perubahan Pasal 3 UU No.39 Ubah
Kejelasan Bahasa, antar Tahun 2009 tentang KEK terdapat
Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei Rumusan istilah, kata ketentuan perubahan dari penggolongan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat berdasarkan Zona menjadi jenis
(1) terdiri atas: Kegiatan Usaha
a. Zona Industri;
b. Zona Logistik; dan
c. Zona Pariwisata.

3. Pasal 3 Dimensi Penggunaan Konsisten KEK Sei Mangkei diusulkan oleh Ubah
Kejelasan Bahasa, antar badan usaha yaitu P.T. Perkebunan
(1) Pemerintah Kabupaten Simalungun Rumusan istilah, kata ketentuan Nusantara III.
menetapkan badan usaha yang Saat ini sesuai Pasal 33 ayat (1) PP
melakukan pembangunan dan No.40 Tahun 2021 tentang

78
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
pengelolaan Kawasan Ekonomi Khusus Penyelenggaraan KEK, Dewan
Sei Mangkei sesuai dengan ketentuan Nasional langsung menetapkan
Peraturan Pemerintah tentang Badan Usaha pengusul sebagai Badan
Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Usaha pembangun KEK dan sekaligus
Khusus sebagai Badan Usaha pengelola.

4. Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Palu

NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI


1 2 3 4 5 6 7
1. Mengingat: Dimensi Penggunaan Konsisten Peraturan Pemerintah Nomor 2 Ubah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun Kejelasan Bahasa, istilah, antar Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan
2011 tentang Penyelenggaraan Kawasan Rumusan kata ketentuan Kawasan Ekonomi Khusus sudah
Ekonomi Khusus sebagaimana telah diubah digantikan dengan Peraturan
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 100 Pemerintah No. 40 tahun 2021
Tahun 2012 tentang Perubahan Atas tentang Penyelenggaraan Kawasan
Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 Ekonomi Khusus
tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi
Khusus Tahun 2012

2. Pasal 4 Dimensi Penggunaan Konsisten Pada perubahan Pasal 3 UU No.39 Ubah


Kawasan Ekonomi Khusus Palu sebagaimana Kejelasan Bahasa, istilah, antar Tahun 2009 tentang KEK terdapat
dimaksud dalam Pasal 3 terdiri atas: Rumusan kata ketentuan perubahan dari penggolongan
a. Zona Industri; berdasarkan Zona menjadi jenis
b. Zona Logistik; dan Kegiatan Usaha
c. Zona Pengolahan Ekspor.

5. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Bitung

79
INDIKATOR
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL ANALISIS REKOMENDASI
1 2 3 4 5 6 7
1. Mengingat: Dimensi Penggunaan Konsisten Peraturan Pemerintah Nomor 2 Ubah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun Kejelasan Bahasa, antar Tahun 2011 tentang
2011 tentang Penyelenggaraan Kawasan Rumusan istilah, kata ketentuan Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi
Ekonomi Khusus sebagaimana telah Khusus digantikan dengan Peraturan
diubah dengan Peraturan Pemerintah Pemerintah No. 40 tahun 2021
Nomor 100 Tahun 2012 tentang tentang Penyelenggaraan Kawasan
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Ekonomi Khusus
Nomor 2 Tahun 2011 tentang
Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi
Khusus Tahun 2012
2. Pasal 4 Dimensi Penggunaan Konsisten Pada perubahan Pasal 3 UU No.39 Ubah
Kawasan Ekonomi Khusus Bitung Kejelasan Bahasa, antar Tahun 2009 tentang KEK terdapat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 terdiri Rumusan istilah, kata ketentuan perubahan dari penggolongan
atas: berdasarkan Zona menjadi jenis
a. Zona Industri; Kegiatan Usaha
b. Zona Logistik; dan
c. Zona Pengolahan Ekspor.

6. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Morotai

NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI


1 2 3 4 5 6 7
1. Mengingat: Dimensi Penggunaan Konsisten Peraturan Pemerintah Nomor 2 Ubah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun Kejelasan Bahasa, istilah, antar Tahun 2011 tentang
2011 tentang Penyelenggaraan Kawasan Rumusan kata ketentuan Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi
Ekonomi Khusus sebagaimana telah Khusus sudah digantikan dengan
diubah dengan Peraturan Pemerintah Peraturan Pemerintah No. 40 tahun
Nomor 100 Tahun 2012 tentang 2021 tentang Penyelenggaraan
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Kawasan Ekonomi Khusus
Nomor 2 Tahun 2011 tentang
Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi
Khusus Tahun 2012

80
2. Pasal 4 Dimensi Penggunaan Konsisten Pada perubahan Pasal 3 UU No.39 Ubah
Kawasan Ekonomi Khusus Morotai Kejelasan Bahasa, istilah, antar Tahun 2009 tentang KEK terdapat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 terdiri Rumusan kata ketentuan perubahan dari penggolongan
atas: berdasarkan Zona menjadi jenis
a. Zona Pengolahan Ekspor Kegiatan Usaha
b. Zona Logistik,
c. Zona Industri dan
d. ZonaPariwisata.

7. Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-api

NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI


1 2 3 4 5 6 7
1. Pasal 1 – Pasal 6 Efektivitas Aspek Tersedianya Berdasarkan hasil evaluasi Dewan Cabut
Pelaksanaan Anggaran dan Sarana Nasional KEK direkomendasikan
PUU Sarana Prasarana pencabutan KEK Tanjung Api-api.
Prasarana Pencabutan tersebut diakibatkan
oleh persoalan pembebasan lahan,
pembangunan infrastruktur dasar
dalam kawasan dan belum
terbangunnya secara signifikan
infrastruktur pendukung
Terkait KEK Tanjung Api-Api saat ini
dalam proses penyusunan RPP
Pencabutan PP 51/2014. Statusnya
saat ini telah dilakukan rapat pleno
harmonisasi oleh Dit Harmonisasi
Peraturan Perundangan II pada 27
Oktober 2021.

8. Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 2014 Tentang Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika

81
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
1. Mengingat: Dimensi Penggunaan Konsisten Peraturan Pemerintah Nomor 2 Ubah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun Kejelasan Bahasa, istilah, antar Tahun 2011 tentang
2011 tentang Penyelenggaraan Kawasan Rumusan kata ketentuan Penyelenggaraan Kawasan
Ekonomi Khusus sebagaimana telah Ekonomi Khusus sudah digantikan
diubah dengan Peraturan Pemerintah dengan Peraturan Pemerintah No.
Nomor 100 Tahun 2012 tentang 40 tahun 2021 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Penyelenggaraan Kawasan
Nomor 2 Tahun 2011 tentang Ekonomi Khusus
Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi
Khusus Tahun 2012
2. Pasal 4 Dimensi Penggunaan Konsisten Pada perubahan Pasal 3 UU No.39 Ubah
Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika Kejelasan Bahasa, istilah, antar Tahun 2009 tentang KEK terdapat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 Rumusan kata ketentuan perubahan dari penggolongan
merupakan Zona Pariwisata berdasarkan Zona menjadi jenis
Kegiatan Usaha

9. Peraturan Pemerintah No. 85 Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan

NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI


1 2 3 4 5 6 7
1. Mengingat: Dimensi Penggunaan Konsisten Peraturan Pemerintah Nomor 2 Ubah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun Kejelasan Bahasa, antar Tahun 2011 tentang
2011 tentang Penyelenggaraan Kawasan Rumusan istilah, kata ketentuan Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi
Ekonomi Khusus sebagaimana telah Khusus sudah digantikan dengan
diubah dengan Peraturan Pemerintah Peraturan Pemerintah No. 40 tahun
Nomor 100 Tahun 2012 tentang 2021 tentang Penyelenggaraan
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Kawasan Ekonomi Khusus
Nomor 2 Tahun 2011 tentang
Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi
Khusus Tahun 2012

82
2. Pasal 4 Dimensi Penggunaan Konsisten Pada perubahan Pasal 3 UU No.39 Ubah
Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Kejelasan Bahasa, antar Tahun 2009 tentang KEK terdapat
Trans Kalimantan sebagaimana dimaksud Rumusan istilah, kata ketentuan perubahan dari penggolongan
dalam Pasal 3 terdiri atas: berdasarkan Zona menjadi jenis
Kegiatan Usaha
a. Zona Industri;
b. Zona Logistik; dan
c. Zona Pengolahan Ekspor.

10. Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2016 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Kelayang

NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI


1 2 3 4 5 6 7
1. Mengingat: Dimensi Penggunaan Konsisten Peraturan Pemerintah Nomor 2 Ubah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 Kejelasan Bahasa, istilah, antar Tahun 2011 tentang
tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Rumusan kata ketentuan Penyelenggaraan Kawasan
Khusus sebagaimana telah diubah dengan Ekonomi Khusus sudah dicabut
Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2012 dan digantikan dengan Peraturan
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 2021
Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 tentang tentang Penyelenggaraan
Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus Kawasan Ekonomi Khusus
Tahun 2012
2. Pasal 4 Dimensi Penggunaan Konsisten Pada perubahan Pasal 3 UU No.39 Ubah
Kejelasan Bahasa, istilah, antar Tahun 2009 tentang KEK terdapat
Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Kelayang Rumusan kata ketentuan perubahan dari penggolongan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 berdasarkan Zona menjadi jenis
merupakan Zona Pariwisata dengan kegiatan Kegiatan Usaha
utama pariwisata.
3. Pasal 5 Dimensi Penggunaan Konsisten KEK Tanjung Kelayang diusulkan Ubah
Kejelasan Bahasa, istilah, antar oleh badan usaha yaitu , PT
(1) Badan usaha pengusul Kawasan Ekonomi Rumusan kata ketentuan Belitung Pantai Intan.
Khusus Tanjung Kelayang merupakan Saat ini sesuai Pasal 33 ayat (1) PP
badan usaha pembangun dan pengelola No.40 Tahun 2021 tentang
Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Penyelenggaraan KEK, Dewan
Kelayang. Nasional langsung menetapkan
Badan Usaha pengusul sebagai

83
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI
1 2 3 4 5 6 7
(2) Penetapan badan usaha sebagaimana Badan Usaha pembangun KEK dan
dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh sekaligus sebagai Badan Usaha
Bupati Belitung dalam jangka waktu pengelola.
paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak
Peraturan Pemerintah ini diundangkan.

11. Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 2016 Tentang Kawasan Ekonomi Khusus Sorong

NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI


1 2 3 4 5 6 7
1. Mengingat: Dimensi Penggunaan Konsisten Peraturan Pemerintah Nomor 2 Ubah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun Kejelasan Bahasa, istilah, antar Tahun 2011 tentang
2011 tentang Penyelenggaraan Kawasan Rumusan kata ketentuan Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi
Ekonomi Khusus sebagaimana telah Khusus sebagaimana telah diubah
diubah dengan Peraturan Pemerintah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 100 Tahun 2012 tentang Nomor 100 Tahun 2012 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Perubahan Atas Peraturan
Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011
Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi tentang Penyelenggaraan Kawasan
Khusus Ekonomi Khusus sudah digantikan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun dengan Peraturan Pemerintah No.
2015 tentang Fasilitas dan Kemudahan di 40 tahun 2021 tentang
Kawasan Ekonomi Khusus Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi
Khusus
2. Pasal 4 Dimensi Penggunaan Konsisten Pada perubahan Pasal 3 UU No.39 Ubah
Kejelasan Bahasa, istilah, antar Tahun 2009 tentang KEK terdapat
Kawasan Ekonomi Khusus Sorong Rumusan kata ketentuan perubahan dari penggolongan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 terdiri berdasarkan Zona menjadi jenis
atas: Kegiatan Usaha
a. Zona logistik;
b. Zona Industri; dan
c. Zona Pengolahan Ekspor.

84
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

12. Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 2017 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhouksemawe

NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
1. Mengingat: Dimensi Penggunaan Konsisten Peraturan Pemerintah Nomor 2 Ubah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun Kejelasan Bahasa, istilah, antar Tahun 2011 tentang
2011 tentang Penyelenggaraan Kawasan Rumusan kata ketentuan Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi
Ekonomi Khusus sebagaimana telah Khusus sebagaimana telah diubah
diubah dengan Peraturan Pemerintah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 100 Tahun 2012 tentang Nomor 100 Tahun 2012 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Perubahan Atas Peraturan
Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011
Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi tentang Penyelenggaraan Kawasan
Khusus Tahun 2012 Ekonomi Khusus sudah digantikan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun dengan Peraturan Pemerintah No.
2015 tentang Fasilitas dan Kemudahan di 40 tahun 2021 tentang
Kawasan Ekonomi Khusus Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi
Khusus
2. Pasal 4 Dimensi Penggunaan Konsisten Pada perubahan Pasal 3 UU No.39 Ubah
Kejelasan Bahasa, istilah, antar Tahun 2009 tentang KEK terdapat
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe Rumusan kata ketentuan perubahan dari penggolongan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 terdiri berdasarkan Zona menjadi jenis
atas: Kegiatan Usaha
a. Zona Pengolahan Ekspor;
b. Zona Logistik;
c. Zona Industri;
d. Zona Energi; dan
e. Zona Pariwisata.

85
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
3. Pasal 5 Dimensi Penggunaan Konsisten KEK Arun Lhokseumawe diusulkan Ubah
(1) Gubernur Aceh menetapkan badan usaha Kejelasan Bahasa, istilah, antar oleh Konsorsium PT Pertamina
pembangun dan pengelola Kawasan Rumusan kata ketentuan (Persero), PT Pupuk Iskandar Muda,
Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe PT Pelabuhan Indonesia I (Persero),
dalam jangka waktu 90 (sembilan puluh) dan Perusahaan Daerah
hari sejak Peraturan Pemerintah ini Pembangunan Aceh (PDPA).
diundangkan. Saat ini sesuai Pasal 33 ayat (1) PP
(2) Badan usaha sebagaimana dimaksud pada No.40 Tahun 2021 tentang
ayat (1) bertanggung jawab atas Penyelenggaraan KEK, Dewan
pembiayaan pembangunan dan Nasional langsung menetapkan
pengelolaan Kawasan Ekonomi Khusus Badan Usaha pengusul sebagai
Arun Lhokseumawe. Badan Usaha pembangun KEK dan
sekaligus sebagai Badan Usaha
pengelola.

13. Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2017 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Galang Batang

NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
1. Pasal 4 Dimensi Penggunaan Konsisten Pada perubahan Pasal 3 UU No.39 Ubah
Kejelasan Bahasa, istilah, antar Tahun 2009 tentang KEK terdapat
Kawasan Ekonomi Khusus Galang Batang Rumusan kata ketentuan perubahan dari penggolongan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 terdiri berdasarkan Zona menjadi jenis
atas: Kegiatan Usaha
a. Zona Pengolahan Ekspor;
b. Zona logistik;
c. Zona Industri; dan
d. Zona Energi.

86
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
2. Pasal 5 Dimensi Penggunaan Konsisten KEK Galang Batang diusulkan oleh Ubah
Kejelasan Bahasa, istilah, antar PT Bintan Alumina Indonesia.
Badan usaha pengusul Kawasan Ekonomi Rumusan kata ketentuan Saat ini sesuai Pasal 33 ayat (1) PP
Khusus Galang Batang merupakan badan No.40 Tahun 2021 tentang
usaha pembaagun dan pengelola Kawasan Penyelenggaraan KEK, Dewan
Ekonomi Khusus Galang Batang. Penetapan Nasional langsung menetapkan
badan usaha pembangun sebagaimana Badan Usaha pengusul sebagai
dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Bupati Badan Usaha pembangun KEK dan
Bintan dalamjangka waktu 30 (tiga puluh) hari sekaligus sebagai Badan Usaha
sejak Peraturan Pemerintah ini diundangkan. pengelola KEK

14. Peraturan Pemerintah No. 68 Tahun 2019 Tentang Kawasan Ekonomi Khusus Singhasari

NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
1. Pasal 4 Dimensi Penggunaan Konsisten Pada perubahan Pasal 3 UU No.39 Ubah
Kejelasan Bahasa, istilah, antar Tahun 2009 tentang KEK terdapat
Kawasan Ekonomi Khusus Singhasari Rumusan kata ketentuan perubahan dari penggolongan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 terdiri berdasarkan Zona menjadi jenis
atas: Kegiatan Usaha
a. Zona Pariwisata; dan
b. Zona Pengembangan Teknologi.

2. Pasal 5 Dimensi Penggunaan Konsisten KEK Singhasari diusulkan oleh Ubah


Kejelasan Bahasa, istilah, antar konsorsium PT Pengembangan
(1) Bupati Malang menetapkan badan usaha Rumusan kata ketentuan Pariwisata Indonesia (Persero), PT
pembangun dan pengelola Kawasan Intelegensia Grahatama, dan PT
Ekonomi Khusus Singhasari dalam jangka Cakrawala Mandala Nusantara.
waktu 90 (sembilan puluh) hari sejak Saat ini sesuai Pasal 33 ayat (1) PP
Peraturan Pemerintah ini diundangkan. No.40 Tahun 2021 tentang

87
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
(2) Badan usaha sebagaimana dimaksud pada Penyelenggaraan KEK, Dewan
ayat (1) bertanggung jawab atas Nasional langsung menetapkan
pembiayaan pembangunan dan Badan Usaha pengusul sebagai
pengelolaan Kawasan Ekonomi Khusus Badan Usaha pembangun KEK dan
Singhasari. sekaligus sebagai Badan Usaha
pengelola KEK

15. Peraturan Pemerintah No. 84 Tahun 2019 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Likupang

NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI


1 2 3 4 5 6 7
1. Pasal 4 Dimensi Penggunaan Konsisten Pada perubahan Pasal 3 UU No.39 Ubah
Kejelasan Bahasa, istilah, antar Tahun 2009 tentang KEK terdapat
Kawasan Ekonomi Khusus Likupang Rumusan kata ketentuan perubahan dari penggolongan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 berdasarkan Zona menjadi jenis
merupakan zona pariwisata. Kegiatan Usaha

2. Pasal 5 Dimensi Penggunaan Konsisten KEK Likupang diusulkan oleh PT Ubah


Kejelasan Bahasa, istilah, antar Minahasa Permai Resort
(1) Bupati Minahasa- Utara menetapkan Rumusan kata ketentuan Development.
badan usaha pembangun dan pengelola Saat ini sesuai Pasal 33 ayat (1) PP
Kawasan Ekonomi Khusus Likupang dalam No.40 Tahun 2021 tentang
jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari Penyelenggaraan KEK, Dewan
sejak Peraturan Pemerintah ini Nasional langsung menetapkan
diundangkan. Badan Usaha pengusul sebagai
(2) Badan Usaha sebagaimana dimaksud pada Badan Usaha pembangun KEK dan
ayat (1) bertanggung jawalb atas sekaligus sebagai Badan Usaha
pembiayaan pembangunan dan pengelola KEK

88
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI
1 2 3 4 5 6 7
pengelolaan Kawasan Ekonomi Khusus
Likupang

16. Peraturan Pemerintah No. 85 Tahun 2019 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Kendal

NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
1. Pasal 4 Dimensi Penggunaan Konsisten Pada perubahan Pasal 3 UU No.39 Ubah
Kejelasan Bahasa, istilah, antar Tahun 2009 tentang KEK terdapat
Kawasan Ekonomi Khusus Kendal Rumusan kata ketentuan perubahan dari penggolongan
sebagaimana dimaksud berdasarkan Zona menjadi jenis
dalam Pasal 3 terdiri atas: Kegiatan Usaha
a. zona pengolahan ekspor;
b. zona logistik; dan
c. zona industri.
2. Pasal 5 Dimensi Penggunaan Konsisten KEK Kendal diusulkan oleh PT Ubah
Kejelasan Bahasa, istilah, antar Kawasan Industri Kendal.
(1) Bupati Kendal menetapkan badan usaha Rumusan kata ketentuan Saat ini sesuai Pasal 33 ayat (1) PP
pembangun dan pengelola Kawasan No.40 Tahun 2021 tentang
Ekonomi Khusus Kendal paling lama 90 Penyelenggaraan KEK, Dewan
(sembilan puluh) hari sejak Peraturan Nasional langsung menetapkan
Pemerintah ini diundangkan. Badan Usaha pengusul sebagai
(2) Badan usaha sebagaimana dimaksud pada Badan Usaha pembangun KEK dan
ayat (1) bertanggung jawab atas sekaligus sebagai Badan Usaha
pembiayaan pembangunan dan pengelola KEK
pengelolaan Kawasan Ekonomi Khusus
Kendal.

89
17. Peraturan Pemerintah No. 67 Tahun 2021 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Batam Aero Technic

NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
1. Dasar hukum Mengingat Dimensi Penggunaan Konsisten Dasar hukum mengingat sudah Tetap
Kejelasan Bahasa, istilah, antar sesuai dengan pengaturan terbaru
(1) Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Rumusan kata ketentuan pasca disahkannya Undang-Undang
Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Nomor 11 Tahun 2O2O tentang
(2) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2OO9 Cipta Kerja
tentang Kawasan Ekonomi Khusus
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2OO9 Nomor 147, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5066) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2O2O Nomor 245, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 65731)
2. Pasal 3 Dimensi Penggunaan Konsisten Pada pengaturan Pasal 3 ayat (1) ini Tetap
Kejelasan Bahasa, istilah, antar sudah menggunakan kata: delineasi
(1) Kawasan Ekonomi Khusus Batam Aero Rumusan kata ketentuan (batas-batas kawasan), sesuai
Technic sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Penjelasan Pasal 17 Ayat (2) huruf a
memiliki batas delineasi sebagai berikut: Peraturan Pemerintah No. 40 tahun
a. sebelah utara berbatasan dengan 2021 tentang Penyelenggaraan
Kelurahan Batu Kawasan Ekonomi Khusus.
b. Besar, Kecamatan Nongsa;
c. sebelah timur berbatasan dengan
Kelurahan Batu
d. Besar, Kecamatan Nongsa;
e. sebelah selatan berbatasan dengan
Kelurahan
f. Batu Besar, Kecamatan Nongsa; dan

90
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
g. sebelah barat berbatasan dengan
Kelurahan Batu Besar, Kecamatan
Nongsa
3. Pasal 4 Dimensi Penggunaan Konsisten Pengaturan pasal ini sudah sesuai Tetap
Kejelasan Bahasa, istilah, antar dengan perubahan Pasal 3 UU
(1) Kegiatan usaha di Kawasan Ekonomi Rumusan kata ketentuan No.39 Tahun 2009 tentang KEK
Khusus Batam Aero Technic sebagaimana mengenai perubahan dari
dimaksud dalam Pasal 3 terdiri atas: penggolongan berdasarkan Zona
a. produksi dan pengolahan; menjadi jenis Kegiatan Usaha
b. logistik dan distribusi;
c. riset, ekonomi digital, dan
pengembangan teknologi;
dan/atau
d. ekonomi lain.
(2) Kegiatan ekonomi lain sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf d ditetapkan
oleh Dewan Nasional Kawasan Ekonomi
Khusus.
4. Pasal 5 Dimensi Penggunaan Konsisten Saat ini sesuai Pasal 33 ayat (1) PP Tetap
Kejelasan Bahasa, istilah, antar No.40 Tahun 2021 tentang
(1) Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus Rumusan kata ketentuan Penyelenggaraan KEK, Dewan
menetapkan badan usaha pembangun dan Nasional langsung menetapkan
pengelola Kawasan Ekonomi Khusus Badan Usaha pengusul sebagai
Batam Aero Technic dalam jangka waktu Badan Usaha pembangun KEK dan
paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak sekaligus sebagai Badan Usaha
Peraturan Pemerintah ini diundangkan. pengelola KEK.
(2) Badan usaha sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) bertanggung jawab atas
pembiayaan pembangunan dan
pengelolaan Kawasan Ekonomi Khusus
Batam Aero Technic.

91
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
5. Pasal 6 Dimensi Penggunaan Konsisten Administrator KEK tidak lagi Tetap
Kejelasan Bahasa, istilah, antar dibentuk oleh Dewan Kawasan,
(1) Badan usaha sebagaimana dimaksud Rumusan kata ketentuan tetapi langsung ditetapkan dan
dalam Pasal 5 ayat (1) melakukan berada di bawah koordinasi Dewan
pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Nasional. Sebagai konsekuensi,
Batam Aero Technic sampai dengan siap penyiapan sarana dan prasarana
beroperasi paling lama 36 (tiga puluh pelayanan serta sumber daya
enam) bulan sejak Peraturan Pemerintah manusia yang diperlukan oleh
ini diundangkan. Administrator KEK akan menjadi
(2) Kesiapan beroperasi sebagaimana tanggung jawab Dewan Nasional
dimaksud pada ayat (1) dituangkan
dalam rencana aksi pembangunan
Kawasan Ekonomi Khusus Batam Aero
Technic, meliputi kesiapan:
a. prasarana dan sarana;
b. sumber daya manusia; dan
c. perangkat pengendalian
administrasi.
(3) Dewan Nasional Kawasan Ekonomi
Khusus melakukan evaluasi terhadap
penyelesaian pembangunan dan
kesiapan beroperasi Kawasan Ekonomi
Khusus Batam Aero Technic oleh badan
usaha sebagaimana dimaksud pada ayat
(1).

92
18. Peraturan Pemerintah No. 68 Tahun 2021 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Nongsa

NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
1. Dasar hukum Mengingat Dimensi Penggunaan Konsisten Dasar hukum mengingat sudah Tetap
Kejelasan Bahasa, antar sesuai dengan pengaturan terbaru
(1) Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Rumusan istilah, kata ketentuan pasca disahkannya Undang-Undang
Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Nomor 11 Tahun 2O2O tentang
(2) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2OO9 Cipta Kerja
tentang Kawasan Ekonomi Khusus
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2OO9 Nomor 147, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5066) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun
2O2O tentang Cipta Kerja (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2O2O
Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 65731)
2. Pasal 3 Dimensi Penggunaan Konsisten Pada pengaturan Pasal 3 ayat (1) ini Tetap
Kejelasan Bahasa, antar sudah menggunakan kata: delineasi
(1) Kawasan Ekonomi Khusus Nongsa Rumusan istilah, kata ketentuan (batas-batas kawasan), sesuai
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Penjelasan Pasal 17 Ayat (2) huruf a
memiliki batas delineasi sebagai berikut: Peraturan Pemerintah No. 40 tahun
a. sebelah utara berbatasan dengan 2021 tentang Penyelenggaraan
Selat Singapura; Kawasan Ekonomi Khusus.
b. sebelah timur berbatasan dengan
Selat Riau dan Kelurahan Sambau,
Kecamatan Nongsa;
c. sebelah selatan berbatasan dengan
Kelurahan Sambau, Kecamatan
Nongsa; dan
d. sebelah barat berbatasan dengan
Teluk Tering dan Kelurahan Sambau,
Kecamatan Nongsa.

93
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
(2) Batas delineasi digambarkan dalam peta
sebagaimana tercantum dalam Lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Pemerintah ini.
3. Pasal 4 Dimensi Penggunaan Konsisten Pengaturan pasal ini sudah sesuai Tetap
Kejelasan Bahasa, antar dengan perubahan Pasal 3 UU
(1) Kegiatan usaha di Kawasan Ekonomi Rumusan istilah, kata ketentuan No.39 Tahun 2009 tentang KEK
Khusus Nongsa sebagaimana dimaksud mengenai perubahan dari
dalam Pasal 3 terdiri atas: penggolongan berdasarkan Zona
a. riset, ekonomi digital, dan menjadi jenis Kegiatan Usaha
pengembangan teknologi;
b. pariwisata;
c. pendidikan;
d. industri kreatif; dan/atau
e. ekonomi lain.
(1) Kegiatan ekonomi lain sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf e ditetapkan
oleh Dewan Nasional Kawasan Ekonomi
Khusus.
4. Pasal 5 Dimensi Penggunaan Konsisten Saat ini sesuai Pasal 33 ayat (1) PP Tetap
Kejelasan Bahasa, antar No.40 Tahun 2021 tentang
(1) Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus Rumusan istilah, kata ketentuan Penyelenggaraan KEK, Dewan
menetapkan badan usaha pembangun dan Nasional langsung menetapkan
pengelola Kawasan Ekonomi Khusus Badan Usaha pengusul sebagai
Nongsa dalam jangka waktu paling lama 30 Badan Usaha pembangun KEK dan
(tiga puluh) hari sejak Peraturan sekaligus sebagai Badan Usaha
Pemerintah ini diundangkan. pengelola KEK.
(2) Badan usaha sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) bertanggung jawab atas
pembiayaan pembangunan dan
pengelolaan Kawasan Ekonomi Khusus
Nongsa

94
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
5. Pasal 6 Dimensi Penggunaan Konsisten Administrator KEK tidak lagi Tetap
Kejelasan Bahasa, antar dibentuk oleh Dewan Kawasan,
(1) Badan usaha sebagaimana dimaksud Rumusan istilah, kata ketentuan tetapi langsung ditetapkan dan
dalam Pasal 5 ayat (1) melakukan berada di bawah koordinasi Dewan
pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Nasional. Sebagai konsekuensi,
Nongsa sampai dengan siap beroperasi penyiapan sarana dan prasarana
paling lama 36 (tiga puluh enam) bulan pelayanan serta sumber daya
sejak Peraturan Pemerintah ini manusia yang diperlukan oleh
diundangkan. Administrator KEK akan menjadi
(2) Kesiapan beroperasi sebagaimana tanggung jawab Dewan Nasional
dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam
rencana aksi pembangunan Kawasan
Ekonomi Khusus Nongsa, meliputi
kesiapan:
a. prasarana dan sarana;
b. sumber daya manusia; dan
c. perangkat pengendalian
administrasi.
(2) Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus
melakukan evaluasi terhadap penyelesaian
pembangunan dan kesiapan beroperasi
Kawasan Ekonomi Khusus Nongsa oleh
badan usaha sebagaimana dimaksud pada
ayat (1).
(3) …

95
19. Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 2021 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Lido

NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
1. Dasar hukum Mengingat Dimensi Penggunaan Konsisten Dasar hukum mengingat sudah sesuai Tetap
Kejelasan Bahasa, antar dengan pengaturan terbaru pasca
(1) Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Rumusan istilah, kata ketentuan disahkannya Undang-Undang Nomor
Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja
(2) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2OO9
tentang Kawasan Ekonomi Khusus
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2OO9 Nomor 147, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5066) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun
2O2O tentang Cipta Kerja (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2O2O
Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 65731)
2. Pasal 3 Dimensi Penggunaan Konsisten Pada pengaturan Pasal 3 ayat (1) ini Tetap
Kejelasan Bahasa, antar sudah menggunakan kata: delineasi
(1) Kawasan Ekonomi Khusus Lido Rumusan istilah, kata ketentuan (batas-batas kawasan), sesuai
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Penjelasan Pasal 17 Ayat (2) huruf a
memiliki batas delineasi sebagai berikut: Peraturan Pemerintah No. 40 tahun
a. sebelah utara berbatasan dengan Desa 2021 tentang Penyelenggaraan
Watesjaya dan Desa Srogol, Kecamatan Kawasan Ekonomi Khusus.
Cigombong dan Desa Pasir Buncir,
Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor;
b. sebelah timur berbatasan dengan Desa
Watesjaya, Kecamatan Cigombong dan
Desa Pasir Buncir, Kecamatan Caringin,
Kabupaten Bogor;
c. sebelah selatan berbatasan dengan
Desa Benda, Kecamatan Cicurug,
Kabupaten Sukabumi; dan

96
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
d. sebelah barat berbatasan dengan Desa
Watesjaya dan Desa Cigombong,
Kecamatan Cigombong, Kabupaten
Bogor.
(2) Batas delineasi digambarkan dalam peta
sebagaimana tercantum dalam Lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Pemerintah ini.
3. Pasal 4 Dimensi Penggunaan Konsisten Pengaturan pasal ini sudah sesuai Tetap
Kejelasan Bahasa, antar dengan perubahan Pasal 3 UU No.39
Kegiatan usaha di Kawasan Ekonomi Khusus Rumusan istilah, kata ketentuan Tahun 2009 tentang KEK mengenai
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 terdiri perubahan dari penggolongan
atas: berdasarkan Zona menjadi jenis
a. pariwisata; dan Kegiatan Usaha
b. industri kreatif.
4. Pasal 5 Dimensi Penggunaan Konsisten Saat ini sesuai Pasal 33 ayat (1) PP Tetap
Kejelasan Bahasa, antar No.40 Tahun 2021 tentang
(1) Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus Rumusan istilah, kata ketentuan Penyelenggaraan KEK, Dewan
menetapkan Nasional langsung menetapkan
badan usaha pembangun dan pengelola Badan Usaha pengusul sebagai Badan
Kawasan Ekonomi Khusus Lido dalam Usaha pembangun KEK dan sekaligus
jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) sebagai Badan Usaha pengelola KEK.
hari sejak Peraturan Pemerintah ini
diundangkan.
(2) Badan usaha sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) bertanggung jawab atas
pembiayaan pembangunan dan
pengelolaan Kawasan Ekonomi Khusus Lido
5. Pasal 6 Dimensi Penggunaan Konsisten Administrator KEK tidak lagi dibentuk Tetap
Kejelasan Bahasa, antar oleh Dewan Kawasan, tetapi langsung
(1) Badan usaha sebagaimana dimaksud dalam Rumusan istilah, kata ketentuan ditetapkan dan berada di bawah
Pasal 5 ayat (1) melakukan pembangunan koordinasi Dewan Nasional. Sebagai
Kawasan Ekonomi Khusus Lido sampai konsekuensi, penyiapan sarana dan
dengan siap beroperasi paling lama 36 (tiga prasarana pelayanan serta sumber

97
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
puluh enam) bulan sejak Peraturan daya manusia yang diperlukan oleh
Pemerintah ini diundangkan. Administrator KEK akan menjadi
(2) Kesiapan beroperasi sebagaimana tanggung jawab Dewan Nasional
dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam
rencana aksi pembangunan Kawasan
Ekonomi Khusus Lido, meliputi kesiapan:
a. prasarana dan sarana;
b. sumber daya manusia; dan
c. perangkat pengendalian administrasi.
(3) Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus
melakukan evaluasi terhadap penyelesaian
pembangunan dan kesiapan beroperasi
Kawasan Ekonomi Khusus Lido oleh badan
usaha sebagaimana dimaksud pada ayat
(1).
(4) ….

20. Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2021 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Gresik

NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
1. Dasar hukum Mengingat Dimensi Penggunaan Konsisten Dasar hukum Mengingat sudah Tetap
Kejelasan Bahasa, antar sesuai dengan pengaturan terbaru
(1) Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Rumusan istilah, kata ketentuan pasca disahkannya Undang-Undang
Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta
(2) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2OO9 Kerja
tentang Kawasan Ekonomi Khusus
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2OO9 Nomor 147, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia

98
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
Nomor 5066) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun
2O2O tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2O2O Nomor 245,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 65731)
2. Pasal 3 Dimensi Penggunaan Konsisten Pada pengaturan Pasal 3 ayat (1) ini Tetap
Kejelasan Bahasa, antar sudah menggunakan kata: delineasi
(1) Kawasan Ekonomi Khusus Gresik Rumusan istilah, kata ketentuan (batas-batas kawasan), sesuai
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Penjelasan Pasal 17 Ayat (2) huruf a
memiliki batas delineasi sebagai berikut: Peraturan Pemerintah No. 40 tahun
a. sebelah utara berbatasan dengan Desa 2021 tentang Penyelenggaraan
Manyarejo, Kecamatan Manyar; Kawasan Ekonomi Khusus.
b. sebelah timur berbatasan dengan Selat
Madura;
c. sebelah selatan berbatasan dengan Desa
Manyarejo dan Desa Manyar Sidomukti,
Kecamatan Manyar; dan
d. sebelah barat berbatasan dengan Desa
Manyar Sidorukun dan Desa
Banyruwangi, Kecamatan Manyar dan
Desa Bedanten, Kecamatan Bungah.
(2) Batas delineasi digambarkan dalam peta
sebagaimana tercantum dalam Lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Pemerintah ini
3. Pasal 4 Dimensi Penggunaan Konsisten Pengaturan pasal ini sudah sesuai Tetap
Kejelasan Bahasa, antar dengan perubahan Pasal 3 UU No.39
Kegiatan usaha di Kawasan Ekonomi Khusus Rumusan istilah, kata ketentuan Tahun 2009 tentang KEK mengenai
Gresik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 perubahan dari penggolongan
terdiri atas: berdasarkan Zona menjadi jenis
a. produksi dan pengolahan; Kegiatan Usaha
b. logistik dan distribusi;

99
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
c. riset, ekonomi digital, dan pengembangan
teknologi; dan
d. pengembangan energi.
4. Pasal 5 Dimensi Penggunaan Konsisten Saat ini sesuai Pasal 33 ayat (1) PP Tetap
Kejelasan Bahasa, antar No.40 Tahun 2021 tentang
(1) Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus Rumusan istilah, kata ketentuan Penyelenggaraan KEK, Dewan
menetapkan badan usaha pembangun dan Nasional langsung menetapkan
pengelola Kawasan Ekonomi Khusus Gresik Badan Usaha pengusul sebagai Badan
dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga Usaha pembangun KEK dan sekaligus
puluh) hari sejak Peraturan Pemerintah ini sebagai Badan Usaha pengelola KEK.
diundangkan.
(2) Badan usaha sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) bertanggung jawab atas
pembiayaan pembangunan dan pengelolaan
Kawasan Ekonomi Khusus Gresik

5. Pasal 6 Dimensi Penggunaan Konsisten Administrator KEK tidak lagi dibentuk Tetap
Kejelasan Bahasa, antar oleh Dewan Kawasan, tetapi langsung
(1) Badan usaha sebagaimana dimaksud dalam Rumusan istilah, kata ketentuan ditetapkan dan berada di bawah
Pasal 5 ayat (1) melakukan pembangunan koordinasi Dewan Nasional. Sebagai
Kawasan Ekonomi Khusus Gresik sampai konsekuensi, penyiapan sarana dan
dengan siap beroperasi paling lama 36 (tiga prasarana pelayanan serta sumber
puluh enam) bulan sejak Peraturan daya manusia yang diperlukan oleh
Pemerintah ini diundangkan. Administrator KEK akan menjadi
(2) Kesiapan beroperasi sebagaimana dimaksud tanggung jawab Dewan Nasional
pada ayat (1) dituangkan dalam rencana aksi
pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus
Gresik, meliputi kesiapan:
a. prasarana dan sarana;
b. sumber daya manusia; dan
c. perangkat pengendalian administrasi
(3) Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus
melakukan evaluasi terhadap penyelesaian
pembangunan dan kesiapan beroperasi

100
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
Kawasan Ekonomi Khusus Gresik oleh badan
usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(4) ….

21. Peraturan Presiden RI No.33 Tahun 2010 tentang Dewan Nasional dan Dewan Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus sebagaimana diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden No. 150 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden No. 33 Tahun 2010 tentang Dewan Nasiona l dan Dewan
Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus

NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
1. Konsideran Menimbang Dimensi Penggunaan Konsisten Pasal 16 ayat (3) UU No.39 Tahun Ubah
Kejelasan Bahasa, istilah, antar 2009 tentang KEK telah diubah Sesuaikan dengan
a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Rumusan kata ketentuan dengan UU Cipta Kerja. Sedangkan UU Cipta Kerja
Pasal 16 ayat (3) dan Pasal 20 ayat (3) Pasal 20 UU No.39 Tahun 2009
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang KEK telah dicabut dengan UU
tentang Kawasan Ekonomi Khusus, dan Cipta Kerja
untuk mengintegrasikan kepentingan
berbagai sektor, wilayah, serta para
pemilik kepentingan dalam
pengembangan Kawasan Ekonomi
Khusus, perlu dibentuk Dewan Nasional
dan Dewan Kawasan Kawasan Ekonomi
Khusus
2. Mengingat Dimensi Penggunaan Konsisten Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Ubah
Kejelasan Bahasa, istilah, antar tentang Pemerintahan Daerah
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Rumusan kata ketentuan sebagaimana telah diubah terakhir
tentang Pemerintahan Daerah dengan Undang-Undang No. 12
sebagaimana telah diubah terakhir Tahun 2008 telah dicabut dan
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun digantikan dengan Undang-Undang
2008 No. 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah

101
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7

3. Pasal 3 Dimensi Penggunaan Konsisten Tugas Dewan Nasional KEK telah Ubah
Kejelasan Bahasa, istilah, antar diubah melalui Pasal 17 UU No.39
Dewan Nasional mempunyai tugas Rumusan kata ketentuan Tahun 2009 tentang KEK
membantu Presiden dalam: sebagaimana diubah dengan UU
a. menyusun Rencana Induk Nasional No.11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK);
b. menetapkan kebijakan umum serta
langkah strategis untuk mempercepat
pembentukan dan pengembangan KEK;
c. menetapkan standar infrastruktur dan
pelayanan minimal dalam KEK;
d. ……
4. Bagian Ketiga Dimensi Penggunaan Konsisten Nomenklatur Sekretariat Dewan Ubah
Kejelasan Bahasa, istilah, antar Nasional telah diubah menjadi Pasal 6-Pasal 15
Sekretariat Dewan Nasional Rumusan kata ketentuan Sekreariat Jenderal Dewan Nasional
sesuai Pasal 16 ayat (2) UU No.39
Pasal 6 – Pasal 15 Tahun 2009 tentang KEK
sebagaimana diubah dengan UU
No.11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
yang menyatakan untuk membantu
pelaksanaan tugas Dewan Nasional
dibentuk Sekretariat Jenderal Dewan
Nasional

5. Pasal 18 Dimensi Penggunaan Konsisten ketentuan mengenai Dewan Kawasan Ubah


Kejelasan Bahasa, istilah, antar telah diubah melalui Pasal 19 UU
1) Dewan Kawasan dibentuk pada setiap Rumusan kata ketentuan No.39 Tahun 2009 tentang KEK
provinsi yang sebagian wilayahnya sebagaimana diubah dengan UU
ditetapkan sebagai KEK. No.11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2) Dewan Kawasan sebagaimana dimaksud yang diantaranya menambahkan

102
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
pada ayat (1), diusulkan oleh Dewan ketentuan dalam hal suatu KEK
Nasional kepada Presiden untuk wilayahnya mencakup lebih dari 1
ditetapkan dengan Keputusan Presiden. (satu) provinsi dapat dibentuk 1 (satu)
3) (3) Dewan Kawasan sebagaimana Dewan Kawasan dengan melibatkan
dimaksud pada ayat (1), bertanggung provinsi yang bersangkutan.
jawab kepada Dewan Nasional.
6. Pasal 19 Dimensi Penggunaan Konsisten Mengenai tugas Dewan Kawasan Ubah
Kejelasan Bahasa, istilah, antar telah diubah melalui Pasal 21 UU
(1) Dewan Kawasan mempunyai tugas Rumusan kata ketentuan No.39 Tahun 2009 tentang KEK
membantu Dewan Nasional dalam: sebagaimana diubah dengan UU
a. melaksanakan kebijakan umum yang No.11 Tahun 2020 tentang Cipta
telah ditetapkan oleh Dewan Nasional Kerja.
untuk mengelola dan mengembangkan Salah satu perubahan mendasar
KEK di wilayah kerjanya; adalah saat ini Dewan Kawasan tidak
b. membentuk Administrator KEK di setiap lagi membentuk Administrator.
KEK; Pembentukan Administrator saat ini
c. mengawasi, mengendalikan, dilakukan langsung oleh Dewan
mengevaluasi, dan mengoordinasikan Nasional. Selain itu Dewan Kawasan
pelaksanaan tugas Administrator KEK bertugas membantu Dewan Nasional
dalam penyelenggaraan sistem pelayanan dalam mengawasi pelaksanaan tugas
terpadu satu pintu dan operasionalisasi Administrator
KEK;
d ……
7. Pasal 28 Dimensi Penggunaan Konsisten Sesuai Pasal 17 huruf (b) UU No.39 Ubah
Kejelasan Bahasa, antar Tahun 2009 tentang KEK
(1) Pada setiap wilayah yang ditetapkan Rumusan istilah, kata ketentuan sebagaimana diubah dengan UU
sebagai KEK, Dewan Kawasan No.11 Tahun 2020 tentang Cipta
membentuk Administrator. Kerja, administrator saat ini dibentuk
(2) Administrator sebagaimana dimaksud oleh Dewan Nasional. Selain itu
pada ayat (1), bertanggung jawab menurut Pasal 23 ayat (3),
kepada Ketua Dewan Kawasan Administrator menyampaikan
laporan kepada Dewan Nasional
dengan tembusan kepada Dewan
Kawasan.

103
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
8. Pasal 29 Dimensi Penggunaan Konsisten sesuai Pasal 17 huruf (b) UU No.39 Ubah
Kejelasan Bahasa, istilah, antar Tahun 2009 tentang KEK
Administrator yang dibentuk sebagaimana Rumusan kata ketentuan sebagaimana diubah dengan UU
dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1), No.11 Tahun 2020 tentang Cipta
ditetapkan sebagai Perangkat Daerah oleh Kerja, administrator saat ini dibentuk
Gubernur dalam hal KEK berada pada lintas oleh Dewan Nasional bukan lagi oleh
kabupaten/kota, atau Bupati/Walikota Pemerintah Daerah
dalam hal KEK berada pada kabupaten/kota.
9. Pasal 30 Dimensi Penggunaan Konsisten Tugas Administrator telah diubah Ubah
Kejelasan Bahasa, antar melalui Pasal 23 UU No.39 Tahun
Administrator mempunyai tugas membantu Rumusan istilah, kata ketentuan 2009 tentang KEK sebagaimana
Dewan Kawasan dalam: diubah dengan UU No.11 Tahun 2020
a. melaksanakan pemberian izin usaha dan tentang Cipta Kerja
izin lain yang diperlukan bagi Pelaku
Usaha yang mendirikan, menjalankan,
dan mengembangkan usaha di KEK;
b. melakukan pemonitoran dan
pengendalian operasionalisasi KEK; dan
c. menyampaikan laporan operasionalisasi
KEK secara berkala dan insidental kepada
Dewan Kawasan
10. Pasal 31 Dimensi Penggunaan Konsisten melalui Pasal 24 A UU No.39 Tahun Ubah
Kejelasan Bahasa, istilah, antar 2009 tentang KEK sebagaimana
(1) Administrator dipimpin oleh seorang Rumusan kata ketentuan diubah dengan UU No.11 Tahun 2020
Kepala Administrator yang berasal dari tentang Cipta Kerja saat ini
PNS. Administrator dapat dijabat oleh
(2) Kepala Administrator sebagaimana aparatur sipil negara atau
dimaksud pada ayat (1), merupakan nonaparatur sipil negara yang
jabatan setara eselon IIb. memiliki kompetensi, kualifikasi, dan
(3) Administrator terdiri atas: a. persyaratan lain yang dipilih secara
Sekretariat; b. Bidang Perizinan; dan c. selektif sesuai dengan kriteria dan
Bidang Pemonitoran dan Pengendalian. kualifikasi yang ditentukan oleh
Dewan Nasional

104
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
11. Pasal 32 Dimensi Penggunaan Konsisten Administrator dapat dijabat oleh Ubah
Kejelasan Bahasa, antar aparatur sipil negara atau
(1) Pegawai Administrator sebagaimana Rumusan istilah, kata ketentuan nonaparatur sipil negara yang
dimaksud dalam Pasal 31 ayat (3) memiliki kompetensi, kualifikasi, dan
berasal dari unsur PNS. persyaratan lain yang dipilih secara
(2) PNS yang ditempatkan pada selektif sesuai dengan kriteria dan
Administrator berstatus diperbantukan. kualifikasi yang ditentukan oleh
(3) PNS sebagaimana dimaksud pada ayat Dewan Nasional
(2), diberhentikan dari jabatan organik
di instansi induknya tanpa kehilangan
status sebagai PNS.
(4) Proses kepangkatan PNS sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), dilakukan oleh
instansi induk yang bersangkutan,
sesuai peraturan perundang-undangan.
(5) PNS …

22. Keputusan Presiden No. 8 Tahun 2010 tentang Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus

NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
1. Diktum Pertama Efektifitas Aspek Pengaturan Diktum Pertama Keppres ini berisi Ubah
Pelaksana relevansi dan penetapan Dewan Nasional KEK
an dengan situasi peraturan sesuai pengaturan Pasal 16 UU
Peraturan saat ini masih 39/2009 yang terdiri dari Ketua
Perundan relevan merangkap Anggota dan Anggota.
g- untuk Ketua merangkap Anggota berjumlah
undangan diberlakuka satu pejabat yaitu Menteri
n secara Koordinator Bidang Perekonomian,
efisien. sedangkan Anggota berjumlah 9
pejabat yang terdiri dari Menteri

105
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
Keuangan, Menteri Perdagangan,
Menteri Perindustrian, Menteri
Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan
Umum, Menteri Perhubungan,
Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi, Menteri
PPN/Bappenas, dan Kepala BKPM.

Saat ini beberapa nomenklatur


kementerian telah berubah sesuai
Keputusan Presiden No. 113/P Tahun
2019 tentang Pembentukan
Kementerian Negara dan
Pengangkatan Menteri Negara
Kabinet Indonesia Maju Periode
Tahun 2019-2024, salah duanya yaitu
Kementerian Pekerjaan Umum telah
berubah menjadi Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat dan Kementerian Tenaga
Kerja dan Transmigrasi yang telah
berubah menjadi Kementerian
Ketenagakerjaan. Juga BKPM yang
telah berubah nomenklaturnya
menjadi Kementerian
Investasi/BKPM sesuai ketentuan
Perpres 31/2021 tentang Penataan
Tugas Fungsi Kemendikbudristek dan
Kementerian Investasi/BKPM pada
Kabinet Indonesia Maju Periode
Tahun 2019-2024. Sehingga
penamaan nomenklatur pada
Anggota Menteri Pekerjaan Umum,
Menteri Tenaga Kerja dan

106
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
Transmigrasi, dan Kepala BKPM
dapat diubah sesuai nomenklatur
yang berlaku saat ini.

23. Keputusan Presiden No. 40 Tahun 2012 tentang Dewan Kawasan KEK Provinsi Sumatera Utara

NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
1. Dasar hukum Mengingat Dimensi Penggunaan Konsisten Peraturan Pemerintah Nomor 100 Ubah
Kejelasan Bahasa, antar Tahun 2012 tentang Perubahan Atas
Rumusan istilah, kata ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 2
Tahun 2011 tentang
Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi
Khusus telah dicabut dengan PP
No.40 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan KEK.
Peraturan Presiden Nomor 124
Tahun 2012 tentang Perubahan Atas
Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun
2010 tentang Dewan Nasional dan
Dewan Kawasan Kawasan Ekonomi
Khusus telah diubah dengan
Peraturan Presiden No. 150 Tahun
2014 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Presiden No. 33 Tahun
2010 tentang Dewan Nasional dan
Dewan Kawasan Kawasan Ekonomi
Khusus

107
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
2. Pasal 2 Dimensi Penggunaan Konsisten Dengan hadirnya Undang-Undang Ubah
Kejelasan Bahasa, antar Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta
Dewan Kawasan bertanggung jawab dan Rumusan istilah, kata ketentuan Kerja dan peraturan pelaksanaannya,
melaporkan hasil terdapat aturan mengenai Dewan
pelaksanaan tugasnya kepada Dewan Nasional Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus
Kawasan Ekonomi yang diatur dalam Peraturan
Khusus paling kurang 1 (satu) kali dalam 6 Pemerintah Nomor 40 Tahun 2021
(enam) bulan atau tentang Penyelenggaraan Kawasan
sewaktu-waktu bila diperlukan. Ekonomi Khusus.
Dalam Pasal 2 Keppres ini mengatur
tentang Dewan Kawasan yang
memiliki tanggungjawab dan
melaporkan hasil pelaksanaan tugas
kepada Dewan Nasional KEK paling
kurang 1 (satu) kali dalam 6 (enam)
bulan atau sewaktu-waktu bila
diperlukan.
Dengan adanya PP 40 Tahun 2021,
tepatnya pada pasal 56 huruf c
mengatur bahwa dewan kawasan
bertugas “menyampaikan laporan
pengelolaan KEK kepada Dewan
Nasional setiap akhir tahun”.
Disini dapat dilihat bahwa ketentuan
Dewan Kawasan untuk
menyampaikan laporan pengelolaan
KEK kepada Dewan Nasional yang
semula paling kurang 1 kali dalam
(enam) bulan, kini hanya pada akhir
tahun saja.

108
24. Keputusan Presiden No. 41 Tahun 2012 tentang Dewan Kawasan KEK Provinsi Banten

NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
1. Dasar hukum Mengingat Dimensi Penggunaan Konsisten Peraturan Pemerintah Nomor 100 Ubah
Kejelasan Bahasa, antar Tahun 2012 tentang Perubahan Atas
Rumusan istilah, kata ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 2
Tahun 2011 tentang
Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi
Khusus telah dicabut dengan PP
No.40 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan KEK.
Peraturan Presiden Nomor 124
Tahun 2012 tentang Perubahan Atas
Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun
2010 tentang Dewan Nasional dan
Dewan Kawasan Kawasan Ekonomi
Khusus telah diubah dengan
Peraturan Presiden No. 150 Tahun
2014 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Presiden No. 33 Tahun
2010 tentang Dewan Nasional dan
Dewan Kawasan Kawasan Ekonomi
Khusus
2. Pasal 2 Dimensi Penggunaan Konsisten Dengan hadirnya Undang-Undang Ubah
Kejelasan Bahasa, antar Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta
Dewan Kawasan bertanggung jawab dan Rumusan istilah, kata ketentuan Kerja dan peraturan pelaksanaannya,
melaporkan hasil terdapat aturan mengenai Dewan
pelaksanaan tugasnya kepada Dewan Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus
Nasional Kawasan Ekonomi yang diatur dalam Peraturan
Khusus paling kurang 1 (satu) kali dalam 6 Pemerintah Nomor 40 Tahun 2021
(enam) bulan atau tentang Penyelenggaraan Kawasan
sewaktu-waktu bila diperlukan. Ekonomi Khusus.
Dalam Pasal 2 Keppres ini mengatur
tentang Dewan Kawasan yang
memiliki tanggungjawab dan

109
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
melaporkan hasil pelaksanaan tugas
kepada Dewan Nasional KEK paling
kurang 1 (satu) kali dalam 6 (enam)
bulan atau sewaktu-waktu bila
diperlukan.
Dengan adanya PP 40 Tahun 2021,
tepatnya pada pasal 56 huruf c
mengatur bahwa dewan kawasan
bertugas “menyampaikan laporan
pengelolaan KEK kepada Dewan
Nasional setiap akhir tahun”.
Disini dapat dilihat bahwa ketentuan
Dewan Kawasan untuk
menyampaikan laporan pengelolaan
KEK kepada Dewan Nasional yang
semula paling kurang 1 kali dalam
(enam) bulan, kini hanya pada akhir
tahun saja.

25. Keputusan Presiden No. 33 Tahun 2014 tentang Dewan Kawasan KEK Provinsi Sulawesi Tengah

NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
1. Dasar hukum Mengingat Dimensi Penggunaan Konsisten Peraturan Pemerintah Nomor 2 Ubah
Kejelasan Bahasa, antar Tahun 2011 tentang Penyelengaraan
Rumusan istilah, kata ketentuan Kawasan Ekonomi Khusus telah
diganti dengan PP No.40 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan KEK.
Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun
2010 tentang Dewan Nasional dan

110
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
Dewan Kawasan Kawasan Ekonomi
Khusus sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Presiden Nomor
124 Tahun 2012 tentang Perubahan
atas Peraturan Presiden Nomor 33
Tahun 2010 tentang Dewan Nasional
dan Dewan Kawasan Kawasan
Ekonomi Khusus telah diubah
terakhir dengan Peraturan Presiden
No. 150 Tahun 2014 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan
Presiden No. 33 Tahun 2010 tentang
Dewan Nasional dan Dewan Kawasan
Kawasan Ekonomi Khusus
2. Pasal 2 Dimensi Penggunaan Konsisten Dengan hadirnya Undang-Undang Ubah
Kejelasan Bahasa, antar Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta
Dewan Kawasan bertanggung jawab dan Rumusan istilah, kata ketentuan Kerja dan peraturan pelaksanaannya,
melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya terdapat aturan mengenai Dewan
kepada Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus
Khusus paling kurang 1 (satu) kali dalam 6 yang diatur dalam Peraturan
(enam) bulan atau sewaktu-waktu bila Pemerintah Nomor 40 Tahun 2021
diperlukan. tentang Penyelenggaraan Kawasan
Ekonomi Khusus.
Dalam Pasal 2 Keppres ini mengatur
tentang Dewan Kawasan yang
memiliki tanggungjawab dan
melaporkan hasil pelaksanaan tugas
kepada Dewan Nasional KEK paling
kurang 1 (satu) kali dalam 6 (enam)
bulan atau sewaktu-waktu bila
diperlukan.
Dengan adanya PP 40 Tahun 2021,
tepatnya pada pasal 56 huruf c
mengatur bahwa dewan kawasan

111
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
bertugas “menyampaikan laporan
pengelolaan KEK kepada Dewan
Nasional setiap akhir tahun”.
Disini dapat dilihat bahwa ketentuan
Dewan Kawasan untuk
menyampaikan laporan pengelolaan
KEK kepada Dewan Nasional yang
semula paling kurang 1 kali dalam
(enam) bulan, kini hanya pada akhir
tahun saja.

26. Keputusan Presiden No. 34 Tahun 2014 tentang Dewan Kawasan KEK Provinsi Sulawesi Utara

NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
1. Dasar hukum Mengingat Dimensi Penggunaan Konsisten Peraturan Pemerintah Nomor 2 Ubah
Kejelasan Bahasa, istilah, antar Tahun 2011 tentang Penyelengaraan
Rumusan kata ketentuan Kawasan Ekonomi Khusus telah
diganti dengan PP No.40 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan KEK.
Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun
2010 tentang Dewan Nasional dan
Dewan Kawasan Kawasan Ekonomi
Khusus sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Presiden Nomor
124 Tahun 2012 tentang Perubahan
atas Peraturan Presiden Nomor 33
Tahun 2010 tentang Dewan Nasional
dan Dewan Kawasan Kawasan
Ekonomi Khusus telah diubah

112
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
terakhir dengan Peraturan Presiden
No. 150 Tahun 2014 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan
Presiden No. 33 Tahun 2010 tentang
Dewan Nasional dan Dewan Kawasan
Kawasan Ekonomi Khusus

2. Pasal 2 - - - Dengan hadirnya Undang-Undang Ubah


Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Disesuaikan
Dewan Kawasan bertanggung jawab dan Kerja dan peraturan pelaksanaannya, dengan PP 40
melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya terdapat aturan mengenai Dewan Tahun 2021
kepada Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus
Khusus paling kurang 1 (satu) kali dalam 6 yang diatur dalam Peraturan
(enam) bulan atau sewaktu-waktu bila Pemerintah Nomor 40 Tahun 2021
diperlukan. tentang Penyelenggaraan Kawasan
Ekonomi Khusus.
Dalam Pasal 2 Keppres ini mengatur
tentang Dewan Kawasan yang
memiliki tanggungjawab dan
melaporkan hasil pelaksanaan tugas
kepada Dewan Nasional KEK paling
kurang 1 (satu) kali dalam 6 (enam)
bulan atau sewaktu-waktu bila
diperlukan.
Dengan adanya PP 40 Tahun 2021,
tepatnya pada pasal 56 huruf c
mengatur bahwa dewan kawasan
bertugas “menyampaikan laporan
pengelolaan KEK kepada Dewan
Nasional setiap akhir tahun”.
Disini dapat dilihat bahwa ketentuan
Dewan Kawasan untuk
menyampaikan laporan pengelolaan
KEK kepada Dewan Nasional yang

113
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
semula paling kurang 1 kali dalam
(enam) bulan, kini hanya pada akhir
tahun saja.

27. Keputusan Presiden No. 44 Tahun 2014 tentang Dewan Kawasan KEK Provinsi Maluku Utara

NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
1. Dasar hukum Mengingat Dimensi Penggunaan Konsisten Peraturan Pemerintah Nomor 2 Ubah
Kejelasan Bahasa, antar Tahun 2011 tentang Penyelengaraan
Rumusan istilah, kata ketentuan Kawasan Ekonomi Khusus telah
diganti dengan PP No.40 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan KEK.
Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun
2010 tentang Dewan Nasional dan
Dewan Kawasan Kawasan Ekonomi
Khusus sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Presiden Nomor
124 Tahun 2012 tentang Perubahan
atas Peraturan Presiden Nomor 33
Tahun 2010 tentang Dewan Nasional
dan Dewan Kawasan Kawasan
Ekonomi Khusus telah diubah
terakhir dengan Peraturan Presiden
No. 150 Tahun 2014 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan
Presiden No. 33 Tahun 2010 tentang
Dewan Nasional dan Dewan Kawasan
Kawasan Ekonomi Khusus

114
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
2. Pasal 2 - - - Dengan hadirnya Undang-Undang Ubah
Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Disesuaikan
Dewan Kawasan bertanggung jawab dan Kerja dan peraturan pelaksanaannya, dengan PP 40
melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya terdapat aturan mengenai Dewan Tahun 2021
kepada Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus
Khusus paling kurang 1 (satu) kali dalam 6 yang diatur dalam Peraturan
(enam) bulan atau sewaktu-waktu bila Pemerintah Nomor 40 Tahun 2021
diperlukan. tentang Penyelenggaraan Kawasan
Ekonomi Khusus.
Dalam Pasal 2 Keppres ini mengatur
tentang Dewan Kawasan yang
memiliki tanggungjawab dan
melaporkan hasil pelaksanaan tugas
kepada Dewan Nasional KEK paling
kurang 1 (satu) kali dalam 6 (enam)
bulan atau sewaktu-waktu bila
diperlukan.
Dengan adanya PP 40 Tahun 2021,
tepatnya pada pasal 56 huruf c
mengatur bahwa dewan kawasan
bertugas “menyampaikan laporan
pengelolaan KEK kepada Dewan
Nasional setiap akhir tahun”.
Disini dapat dilihat bahwa ketentuan
Dewan Kawasan untuk
menyampaikan laporan pengelolaan
KEK kepada Dewan Nasional yang
semula paling kurang 1 kali dalam
(enam) bulan, kini hanya pada akhir
tahun saja.

115
28. Keputusan Presiden Nomor 45 Tahun 2014 tentang Dewan Kawasan KEK Provinsi Sumatera Selatan

NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
1. Dasar hukum Mengingat Dimensi Penggunaan Konsisten Peraturan Pemerintah Nomor 2 Ubah
Kejelasan Bahasa, istilah, antar Tahun 2011 tentang Penyelengaraan
Rumusan kata ketentuan Kawasan Ekonomi Khusus telah
diganti dengan PP No.40 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan KEK.
Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun
2010 tentang Dewan Nasional dan
Dewan Kawasan Kawasan Ekonomi
Khusus sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Presiden Nomor
124 Tahun 2012 tentang Perubahan
atas Peraturan Presiden Nomor 33
Tahun 2010 tentang Dewan Nasional
dan Dewan Kawasan Kawasan
Ekonomi Khusus telah diubah
terakhir dengan Peraturan Presiden
No. 150 Tahun 2014 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan
Presiden No. 33 Tahun 2010 tentang
Dewan Nasional dan Dewan Kawasan
Kawasan Ekonomi Khusus

2. Pasal 2 Dimensi Penggunaan Konsisten Dengan hadirnya Undang-Undang Ubah


Dewan Kawasan bertanggung jawab dan Kejelasan Bahasa, istilah, antar Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Disesuaikan
melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya Rumusan kata ketentuan Kerja dan peraturan pelaksanaannya, dengan PP 40
kepada Dewan Nasional Kawasan Ekonomi terdapat aturan mengenai Dewan Tahun 2021
Khusus paling kurang 1 (satu) kali dalam 6 Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus
(enam) bulan atau sewaktu-waktu bila yang diatur dalam Peraturan
diperlukan. Pemerintah Nomor 40 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan Kawasan
Ekonomi Khusus.

116
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
Dalam Pasal 2 Keppres ini mengatur
tentang Dewan Kawasan yang
memiliki tanggungjawab dan
melaporkan hasil pelaksanaan tugas
kepada Dewan Nasional KEK paling
kurang 1 (satu) kali dalam 6 (enam)
bulan atau sewaktu-waktu bila
diperlukan.
Dengan adanya PP 40 Tahun 2021,
tepatnya pada pasal 56 huruf c
mengatur bahwa dewan kawasan
bertugas “menyampaikan laporan
pengelolaan KEK kepada Dewan
Nasional setiap akhir tahun”.
Disini dapat dilihat bahwa ketentuan
Dewan Kawasan untuk
menyampaikan laporan pengelolaan
KEK kepada Dewan Nasional yang
semula paling kurang 1 kali dalam
(enam) bulan, kini hanya pada akhir
tahun saja.

29. Keputusan Presiden No. 46 Tahun 2014 tentang Dewan Kawasan KEK Provinsi Nusa Tenggara Barat

NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
1. Dasar hukum Mengingat Dimensi Penggunaan Konsisten Peraturan Pemerintah Nomor 2 Ubah
Kejelasan Bahasa, istilah, antar Tahun 2011 tentang Penyelengaraan
Rumusan kata ketentuan Kawasan Ekonomi Khusus telah

117
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
diganti dengan PP No.40 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan KEK.
Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun
2010 tentang Dewan Nasional dan
Dewan Kawasan Kawasan Ekonomi
Khusus sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Presiden Nomor
124 Tahun 2012 tentang Perubahan
atas Peraturan Presiden Nomor 33
Tahun 2010 tentang Dewan Nasional
dan Dewan Kawasan Kawasan
Ekonomi Khusus telah diubah
terakhir dengan Peraturan Presiden
No. 150 Tahun 2014 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan
Presiden No. 33 Tahun 2010 tentang
Dewan Nasional dan Dewan Kawasan
Kawasan Ekonomi Khusus

2. Pasal 2 Dimensi Penggunaan Konsisten Dengan hadirnya Undang-Undang Ubah


Kejelasan Bahasa, istilah, antar Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Disesuaikan
Dewan Kawasan bertanggung jawab dan Rumusan kata ketentuan Kerja dan peraturan pelaksanaannya, dengan PP 40
melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya terdapat aturan mengenai Dewan Tahun 2021
kepada Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus
Khusus paling kurang 1 (satu) kali dalam 6 yang diatur dalam Peraturan
(enam) bulan atau sewaktu-waktu bila Pemerintah Nomor 40 Tahun 2021
diperlukan. tentang Penyelenggaraan Kawasan
Ekonomi Khusus.
Dalam Pasal 2 Keppres ini mengatur
tentang Dewan Kawasan yang
memiliki tanggungjawab dan
melaporkan hasil pelaksanaan tugas
kepada Dewan Nasional KEK paling
kurang 1 (satu) kali dalam 6 (enam)

118
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
bulan atau sewaktu-waktu bila
diperlukan.
Dengan adanya PP 40 Tahun 2021,
tepatnya pada pasal 56 huruf c
mengatur bahwa dewan kawasan
bertugas “menyampaikan laporan
pengelolaan KEK kepada Dewan
Nasional setiap akhir tahun”.
Disini dapat dilihat bahwa ketentuan
Dewan Kawasan untuk
menyampaikan laporan pengelolaan
KEK kepada Dewan Nasional yang
semula paling kurang 1 kali dalam
(enam) bulan, kini hanya pada akhir
tahun saja.

30. Keputusan Presiden No.5 Tahun 2015 tentang Dewan Kawasan KEK Provinsi Kalimantan Timur

NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
1. Dasar hukum Mengingat Dimensi Penggunaan Konsisten Peraturan Pemerintah Nomor 2 Ubah
Kejelasan Bahasa, istilah, antar Tahun 2011 tentang Penyelengaraan
Rumusan kata ketentuan Kawasan Ekonomi Khusus telah
diganti dengan PP No.40 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan KEK.
Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun
2010 tentang Dewan Nasional dan
Dewan Kawasan Kawasan Ekonomi
Khusus sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Presiden Nomor

119
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
124 Tahun 2012 tentang Perubahan
atas Peraturan Presiden Nomor 33
Tahun 2010 tentang Dewan Nasional
dan Dewan Kawasan Kawasan
Ekonomi Khusus telah diubah
terakhir dengan Peraturan Presiden
No. 150 Tahun 2014 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan
Presiden No. 33 Tahun 2010 tentang
Dewan Nasional dan Dewan Kawasan
Kawasan Ekonomi Khusus

2. Pasal 2 Dimensi Penggunaan Konsisten Dengan hadirnya Undang-Undang Ubah


Kejelasan Bahasa, istilah, antar Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Disesuaikan
Dewan Kawasan bertanggung jawab dan Rumusan kata ketentuan Kerja dan peraturan pelaksanaannya, dengan PP 40
melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya terdapat aturan mengenai Dewan Tahun 2021
kepada Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus
Khusus paling kurang 1 (satu) kali dalam 6 yang diatur dalam Peraturan
(enam) bulan atau sewaktu-waktu bila Pemerintah Nomor 40 Tahun 2021
diperlukan. tentang Penyelenggaraan Kawasan
Ekonomi Khusus.
Dalam Pasal 2 Keppres ini mengatur
tentang Dewan Kawasan yang
memiliki tanggungjawab dan
melaporkan hasil pelaksanaan tugas
kepada Dewan Nasional KEK paling
kurang 1 (satu) kali dalam 6 (enam)
bulan atau sewaktu-waktu bila
diperlukan.
Dengan adanya PP 40 Tahun 2021,
tepatnya pada pasal 56 huruf c
mengatur bahwa dewan kawasan
bertugas “menyampaikan laporan

120
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
pengelolaan KEK kepada Dewan
Nasional setiap akhir tahun”.
Disini dapat dilihat bahwa ketentuan
Dewan Kawasan untuk
menyampaikan laporan pengelolaan
KEK kepada Dewan Nasional yang
semula paling kurang 1 kali dalam
(enam) bulan, kini hanya pada akhir
tahun saja.

31. Keputusan Presiden No.33 Tahun 2016 tentang Dewan Kawasan KEK Provinsi Papua Barat

NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
1. Dasar hukum Mengingat Dimensi Penggunaan Konsisten Peraturan Pemerintah Nomor 2 Ubah
Kejelasan Bahasa, istilah, antar Tahun 2011 tentang Penyelengaraan
Rumusan kata ketentuan Kawasan Ekonomi Khusus telah
diganti dengan PP No.40 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan KEK.
Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun
2010 tentang Dewan Nasional dan
Dewan Kawasan Kawasan Ekonomi
Khusus sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Presiden Nomor
124 Tahun 2012 tentang Perubahan
atas Peraturan Presiden Nomor 33
Tahun 2010 tentang Dewan Nasional
dan Dewan Kawasan Kawasan
Ekonomi Khusus telah diubah
terakhir dengan Peraturan Presiden

121
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
No. 150 Tahun 2014 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan
Presiden No. 33 Tahun 2010 tentang
Dewan Nasional dan Dewan Kawasan
Kawasan Ekonomi Khusus

2. Pasal 2 Dimensi Penggunaan Konsisten Dengan hadirnya Undang-Undang Ubah


Dewan Kawasan bertanggung jawab dan Kejelasan Bahasa, istilah, antar Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Disesuaikan
melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya Rumusan kata ketentuan Kerja dan peraturan pelaksanaannya, dengan PP 40
kepada Dewan Nasional Kawasan Ekonomi terdapat aturan mengenai Dewan Tahun 2021
Khusus paling kurang 1 (satu) kali dalam 6 Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus
(enam) bulan atau sewaktu-waktu bila yang diatur dalam Peraturan
diperlukan. Pemerintah Nomor 40 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan Kawasan
Ekonomi Khusus.
Dalam Pasal 2 Keppres ini mengatur
tentang Dewan Kawasan yang
memiliki tanggungjawab dan
melaporkan hasil pelaksanaan tugas
kepada Dewan Nasional KEK paling
kurang 1 (satu) kali dalam 6 (enam)
bulan atau sewaktu-waktu bila
diperlukan.
Dengan adanya PP 40 Tahun 2021,
tepatnya pada pasal 56 huruf c
mengatur bahwa dewan kawasan
bertugas “menyampaikan laporan
pengelolaan KEK kepada Dewan
Nasional setiap akhir tahun”.
Disini dapat dilihat bahwa ketentuan
Dewan Kawasan untuk
menyampaikan laporan pengelolaan
KEK kepada Dewan Nasional yang
semula paling kurang 1 kali dalam

122
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
(enam) bulan, kini hanya pada akhir
tahun saja.

32. Keputusan Presiden No.27 Tahun 2017 tentang Dewan Kawasan KEK Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
1. Dasar hukum Mengingat Dimensi Penggunaan Konsisten Peraturan Pemerintah Nomor 2 Ubah
Kejelasan Bahasa, antar Tahun 2011 tentang Penyelengaraan
Rumusan istilah, kata ketentuan Kawasan Ekonomi Khusus telah
diganti dengan PP No.40 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan KEK.
Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun
2010 tentang Dewan Nasional dan
Dewan Kawasan Kawasan Ekonomi
Khusus sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Presiden Nomor
124 Tahun 2012 tentang Perubahan
atas Peraturan Presiden Nomor 33
Tahun 2010 tentang Dewan Nasional
dan Dewan Kawasan Kawasan
Ekonomi Khusus telah diubah
terakhir dengan Peraturan Presiden
No. 150 Tahun 2014 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan
Presiden No. 33 Tahun 2010 tentang
Dewan Nasional dan Dewan Kawasan
Kawasan Ekonomi Khusus

123
33. Keputusan Presiden No.4 Tahun 2018 tentang Dewan Kawasan KEK Provinsi Kepulauan Riau

NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI


1 2 3 4 5 6 7
1. Dasar hukum Mengingat - - - Peraturan Pemerintah Nomor 2 Ubah
Tahun 2011 tentang
Penyelengaraan Kawasan Ekonomi
Khusus sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 100 Tahun 2012 tentang
Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011
tentang Penyelengaraan Kawasan
Ekonomi Khusus telah diganti
dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 40 Tahun 2021 tentang
Penyelengaraan Kawasan Ekonomi
Khusus

2. Pasal 2 Efektivitas Aspek Pengaturan Dengan hadirnya Undang-Undang Ubah


Pelaksanaan Relevansi dalam Nomor 11 Tahun 2020 tentang Disesuaikan dengan
Peraturan dengan situasi peraturan Cipta Kerja dan peraturan PP 40 Tahun 2021
Perundang- saat ini masih relevan pelaksanaannya, terdapat aturan
Undangan untuk mengenai Dewan Kawasan
diberlakukan Kawasan Ekonomi Khusus yang
secara efisien diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 40 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan Kawasan
Ekonomi Khusus.
Dalam Pasal 2 Keppres ini
mengatur tentang Dewan Kawasan
yang memiliki tanggungjawab dan
melaporkan hasil pelaksanaan
tugas kepada Dewan Nasional KEK
paling kurang 1 (satu) kali dalam 6

124
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI
1 2 3 4 5 6 7
(enam) bulan atau sewaktu-waktu
bila diperlukan.
Dengan adanya PP 40 Tahun 2021,
tepatnya pada pasal 56 huruf c
mengatur bahwa dewan kawasan
bertugas “menyampaikan laporan
pengelolaan KEK kepada Dewan
Nasional setiap akhir tahun”.
Disini dapat dilihat bahwa
ketentuan Dewan Kawasan untuk
menyampaikan laporan
pengelolaan KEK kepada Dewan
Nasional yang semula paling
kurang 1 kali dalam (enam) bulan,
kini hanya pada akhir tahun saja.
Dengan adanya aturan terbaru ini
tentu dapat dijadikan catatan baik
bagi Dewan Kawasan maupun bagi
Dewan Nasional.

34. Keputusan Presiden RI No.31 Tahun 2019 tentang Dewan Kawasan KEK Provinsi Jawa Timur

NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI


1 2 3 4 5 6 7
1. BAB I Kejelasan Kesesuaian Mencerminka Di dalam Keputusan Presiden Ubah
Ketentuan Umum Rumusan dengan n isi peraturan (Keppres) ini tercantum BAB I
sistematika Ketentuan Umum. Namun ketika Menghapus frasa
dan teknik dilihat dalam pasal 1, tidak BAB I Ketentuan
penyusunan mengatur terkait definisi-definisi Umum
peraturan suatu kata.
perundang- Pasal 1 Keppres ini mengatur
undangan mengenai ketetapan yang berisi
susunan keanggotaan Dewan

125
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI
1 2 3 4 5 6 7
Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus
(KEK) Provinsi Jawa Timur.
Jika melihat adanya BAB I
Ketentuan Umum, tentu akan
dimaknai dengan adanya BAB II dan
seterusnya, namun setelah dibaca
dari awal sampai akhir terkait
Keppres ini hanya memuat BAB I
saja.
Jadi frasa BAB I Ketentuan Umum ini
seharusnya tidak ada dalam
peraturan ini karena tidak
mencerminkan terkait ketentuan
umum.
Jika dimungkinkan dilakukan
perubahan kedepan, frasa BAB I
Ketentuan Umum dalam Keppres ini
sebaiknya dihilangkan.

2. Pasal 3 Efektivitas Aspek Pengaturan Dengan hadirnya Undang-Undang Ubah


Pelaksanaan Relevansi dalam Nomor 11 Tahun 2020 tentang
Peraturan dengan situasi peraturan Cipta Kerja dan peraturan Disesuaikan dengan
Perundang- saat ini masih relevan pelaksanaannya, terdapat aturan PP 40 Tahun 2021
Undangan untuk mengenai Dewan Kawasan
diberlakukan Kawasan Ekonomi Khusus yang
secara efisien diatur dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 40 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi
Khusus.
Dalam Pasal 3 Keppres ini mengatur
tentang Dewan Kawasan yang
memiliki tanggungjawab dan
melaporkan hasil pelaksanaan tugas
kepada Dewan Nasional KEK paling
kurang 1 (satu) kali dalam 6 (enam)

126
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI
1 2 3 4 5 6 7
bulan atau sewaktu-waktu bila
diperlukan.
Dengan adanya PP 40 Tahun 2021,
tepatnya pada pasal 56 huruf c
mengatur bahwa dewan kawasan
bertugas “menyampaikan laporan
pengelolaan KEK kepada Dewan
Nasional setiap akhir tahun”.
Disini dapat dilihat bahwa
ketentuan Dewan Kawasan untuk
menyampaikan laporan
pengelolaan KEK kepada Dewan
Nasional yang semula paling kurang
1 kali dalam (enam) bulan, kini
hanya pada akhir tahun saja.
Dengan adanya aturan terbaru ini
tentu dapat dijadikan catatan baik
bagi Dewan Kawasan maupun bagi
Dewan Nasional.

35. Keputusan Presiden No.10 Tahun 2020 tentang Dewan Kawasan KEK Provinsi Jawa Tengah

NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
1. Dasar hukum Mengingat Kejelasan Kesesuaian Mencerminka Peraturan Pemerintah Nomor 1 Ubah
Rumusan dengan n isi peraturan Tahun 2020 tentang
sistematika Penyelengaraan Kawasan Ekonomi
dan teknik Khusus telah dicabut dengan
penyusunan Peraturan Pemerintah Nomor 40
peraturan Tahun 2021 tentang
perundang- Penyelengaraan Kawasan Ekonomi
undangan Khusus

127
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
2. Pasal 2 Kejelasan Kesesuaian Mencerminka Pada pengaturan terbaru mengenai Ubah
Rumusan dengan n isi peraturan KEK nomenklatur Sekretariat
Dalam rangka efektivitas koordinasi sistematika Dewan Nasional KEK telah diubah
dengan Dewan Nasional Kawasan Ekonomi dan teknik menjadi Sekretariat Jenderal
Khusus, Sekretaris Dewan Nasional penyusunan Dewan Nasional, sesuai dengan
Kawasan Ekonomi Khusus secara ex-officio peraturan perubahan Pasal 16 ayat (2) UU
merupakan anggota Dewan Kawasan perundang- No.39 tentang KEK dengan UU Cipta
Kawasan Ekonomi Khusus Provinsi Jawa undangan Kerja yang menyebutkan bahwa
Tengah untuk membantu pelaksanaan
tugas Dewan Nasional dibentuk
Sekretariat Jenderal Dewan
Nasional.
3. Pasal 3 Efektivitas Aspek Pengaturan Dengan hadirnya Undang-Undang Ubah
Pelaksanaan Relevansi dalam Nomor 11 Tahun 2020 tentang Disesuaikan dengan
Peraturan dengan situasi peraturan Cipta Kerja dan peraturan PP 40 Tahun 2021
Perundang- saat ini masih relevan pelaksanaannya, terdapat aturan
Undangan untuk mengenai Dewan Kawasan
diberlakukan Kawasan Ekonomi Khusus yang
secara efisien diatur dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 40 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi
Khusus.
Dalam Pasal 3 Keppres ini mengatur
tentang Dewan Kawasan yang
memiliki tanggungjawab dan
melaporkan hasil pelaksanaan tugas
kepada Dewan Nasional KEK paling
kurang 1 (satu) kali dalam 6 (enam)
bulan atau sewaktu-waktu bila
diperlukan.
Dengan adanya PP 40 Tahun 2021,
tepatnya pada pasal 56 huruf c
mengatur bahwa dewan kawasan
bertugas “menyampaikan laporan

128
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS REKOMENDASI

1 2 3 4 5 6 7
pengelolaan KEK kepada Dewan
Nasional setiap akhir tahun”.
Disini dapat dilihat bahwa
ketentuan Dewan Kawasan untuk
menyampaikan laporan
pengelolaan KEK kepada Dewan
Nasional yang semula paling kurang
1 kali dalam (enam) bulan, kini
hanya pada akhir tahun saja.
Dengan adanya aturan terbaru ini
tentu dapat dijadikan catatan baik
bagi Dewan Kawasan maupun bagi
Dewan Nasional.

36. Perka BPKM No. 4 Tahun 2021 tentang Pedoman dan Tata Cara Pelayanan Perizinan Berusaha Berbasis Resiko dan Fasilitas Penanaman Modal dengan
Peraturan Menteri Keuangan No. 33/PMK.010/2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan No. 237 /PMK.010/2020 tentang Perlakuan
Perpajakan, Kepabeanan, dan Cukai Pada Kawasan Ekonomi Khusus

REKOMENDASI
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS
1 2 3 4 5 6 7
1. Perka BPKM No. 4 Tahun 2021 tentang Disharmon Kewenangan Adanya Perka BPKM No. 4 Tahun 2021 Ubah
Pedoman dan Tata Cara Pelayanan i pengaturan tentang Pedoman dan Tata Cara untuk sinkronisasi
Perizinan Berusaha Berbasis Resiko dan Pengatura mengenai Pelayanan Perizinan Berusaha Perka BPKM No. 4
Fasilitas Penanaman Modal n hal yang Berbasis Resiko dan Fasilitas Tahun 2021
sama pada 2 Penanaman Modal, Pasal 81 ayat tentang Pedoman
Pasal 81 (dua) atau (1) menyebutkan bahwa Pelaku dan Tata Cara
lebih Usaha yang mengajukan Fasilitas Pelayanan
(1) Pelaku Usaha yang mengajukan Fasilitas peraturan Penanaman Modal sebagaimana Perizinan Berusaha
Penanaman Modal sebagaimana dimaksud setingkat, dimaksud dalam Pasal 66 ayat 2 Berbasis Resiko dan
dalam Pasal 66 ayat 2 huruf a, huruf b, huruf tetapi huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf Fasilitas
c, dan huruf d perlu menyampaikan memberikan d perlu menyampaikan komitmen Penanaman Modal
komitmen rencana kerjasama pelaksanaan kewenangan rencana kerjasama pelaksanaan dengan Peraturan
kegiatan usaha dengan Pelaku Usaha UMK- kegiatan usaha dengan Pelaku Menteri Keuangan

129
REKOMENDASI
NO. PENGATURAN DIMENSI VARIABEL INDIKATOR ANALISIS
1 2 3 4 5 6 7
M dan/atau pengusaha nasional di daerah yang Usaha UMK-M dan/atau No.
melalui Sistem OSS berbeda pengusaha nasional di daerah 33/PMK.010/2021
melalui Sistem OSS. tentang Perubahan
Terkait hal tersebut PMK yang Atas Peraturan
mengatur fasilitas Tax Holiday, Menteri Keuangan
Tax Allowance dan KEK sama No. 237
sekali tidak mengatur persyaratan /PMK.010/2020
kerjasama dengan UMKM.33 tentang Perlakuan
Perpajakan,
Kepabeanan, dan
Cukai Pada
Kawasan Ekonomi
Khusus

33
Dwi Setyobudi. Kepala Seksi Peraturan PPh Badan II Ditjen Pajak. Makalah disampaikan pada kegiatan FGD Pokja Analisis dan Evaluasi Hukum terkait KEK yang
diselenggarakan pada 16 November 2021 bertempat di BPHN

130

Anda mungkin juga menyukai