Disusun Oleh:
Kelompok 5
1. Alya Nur Fasha (2310411320048)
2. Angelina Da Costa Alves (2310411220055)
3. Diah Maulida Saidilah Putri (2310411320045)
4. Lailatul Magfirah (2310411320005)
5. Maulydia Rahmah (2310411220054)
6. Naila Husna (2310411220058)
7. Rianita Asiani (2310411120027)
8. Riska Rahmawati (2310411320044)
9. Risti Yanti (2310411320042)
10. Zaiva Mutia (2310411220059)
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
a. Latar Belakang...................................................................................................1
b. Rumusan Masalah..............................................................................................2
c. Tujuan ...............................................................................................................2
d. Manfaat .............................................................................................................2
Kesimpulan ..................................................................................................................11
c. Tujuan Masalah
Tujuan pokok dibuatnya makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui lebih dalam apa yang dimaksud dengan instrument
pemerintahan.
2. Untuk memberikan pemahaman tentang peraturan perundang-undangan dalam
instrument pemerintahan.
3. Untuk mengetahui pengertian dari Peraturan Kebijaksanaan.
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Rencana-Rencana.
5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Perizinan.
6. Agar kita mengetahui apa itu Istrumen Hukum Keperdataan.
d. Manfaat Makalah
Adapun Manfaat Dari Makalah Ini Adalah:
1. Dari pembuatan makalah ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang
mendalam tentang instrumen kebijakan dan peraturan perundang-undangan.
2. Dari pembuatan makalah ini juga dapat membantu pembaca mengetahui tentang
konsep perizinan dan instrumen keperdataan.
3. Makalah ini juga membantu pembaca untuk mengetahui pengertian mendalam
dari perizinan dan instrumen hukum keperdataan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
7
PERIZINAN HUKUM PERDATAAN
Pengertian izin menurut para sarjana adalah sebagai berikut :
Sjachran Basah : adalah perbuatan hukum administrasi negara bersegi satu
yang mengaplikasikan peraturan dalam hal konkret berdasarkan persyaratan
dan prosedur sebagaimana ditetapkan oleh ketentuan peraturan perundang-
undangan.
E. Utrecht : bilamana pembuat peraturan umumnya tidak melarang suatu
perbuatan, tetapi masih juga memperkenankannya asal saja diadakan acara
yang ditentukan untuk masing-masing hal konkret, maka keputusan
administrasi negara yang memperkenankan perbuatan tersebut bersifat suatu
izin.
Bagir Manan : izin dalam arti LUAS suatu persetujuan dari penguasa
berdasarkan peraturan perundang-undangan untuk memperbolehkan
melakukan tindakan atau perbuatan tertentu yang secara umum dilarang.
Adapun unsur-unsur dari perizinan sendiri yaitu :
a. Instrumen Yuridis
Izin merupakan instrumen yuridis dalam bentuk keputusan yang bersifat
konstitutif dan yang digunakan oleh pemerintah untuk menghadapi atau
menetapkan peristiwa konkret. Sebagai keputusan, izin itu dibuat dengan
ketentuan dan persyaratan yang berlaku bagi keputusan pada umumnya,
sebagaimana yang telah disebutkan diatas.
b. Peraturan perundang-undangan
Pembuatan atau penerbitan keputusan izin merupakan tindakan hukum
pemerintahan. Sebagai tindakan hukum, harus ada wewenang yang diberikan
oleh peraturan perundang-undangan atau harus berdasarkan pada asas
legalitas. Tanpa dasar wewenang tindakan hukum itu menjadi tidak sah. Oleh
karena itu, dalam hal membuat dan menerbitkan izin haruslah didasarkan pada
wewenang yang diberikan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku,
karena tanpa adanya dasar wewenang tersebut keputusan izin tersebut menjadi
tidak sah.
c. Organ pemerintahan
Organ pemerintahan adalah organ yang menjalankan urusan pemerintahan
baik ditingkat pusat maupun di tingkat daerah. Menurut Sjachran Basah, dari
penelusuran berbagai ketentuan penyelenggaraan pemerintahan dapat
diketahui, bahwa mulai dari administrasi negara tertinggi (presiden) sampai
dengan administrasi tingkat rendah (lurah) berwenang memberikan izin. Ini
berarti terdapat aneka ragam administrasi negara (termasuk instansinya)
pemberi izin, yang didasarkan pada jabatan yang dijabatnya baik di tingkat
pusat maupun rendah.
d. Peristiawa Konkret
Izin merupakan instrumen yuridis yang berbentuk keputusan, yang digunakan
oleh pemerintah dalam menghadapi peristiwa konkret dan individual.
Peristiwa konkret artinya peristiwa yang terjadi pada waktu tertentu, orang
tertentu, tempat tertentu, dan fakta hukum tertentu.
8
Karena peristiwa konkret ini beragam, sejalan dengan keragaman
perkembangan masyarakat, maka izin pun memiliki berbagai keragaman. Izin
yang jenisnya beragam itu dibuat dalam proses yang cara prosedurnya
tergantung dari kewenangan pemberi izin, macam izin dan struktur organisasi
instansi yang menerbitkannya.
e. Prosedur dan Persyaratan
Menurut Soehino, syarat-syarat dalam izin itu bersifat konstitutif dan
kondisional. Bersifat konstitutif, karena ditentukan suatu perbuatan atau
tingkah laku tertentu yang harus (terlebih dahulu) dipenuhi, artinya dalam hal
pemberian izin ditentukan suatu perbuatan konkret, dan bila tidak dipenuhi
dapat dikenai sanksi. Bersifat kondisional, karena penilaian tersebut baru ada
dan dapat dilihat serta dapat dinilai setelah perbuatan atau tingkah laku yang
disyaratkan itu terjadi.
Adapun Fungsi dan Tujuan Perizinan yaitu sebagai suatu instrumen, izin berfungsi
selaku ujung tombak instrumen hukum sebagai pengarah, perekayasa, dan
perancang masyarakat adil dan makmur itu di jelmakan. Hal ini berarti, lewat izin
dapat diketahui bagaimana gambaran masyarakat adil dan makmur itu terwujud.
Sementara mengenai tujuan perizinan, hal ini tergantung pada kenyataan konkret
yang dihadapi. Keragaman peristiwa konkret menyebabkan keragaman pula dari
tujuan izin ini, yang secara umum dapat disebutkan sebagai berikut:
a. Keinginan mengarahkan (mengendalikan "sturen") aktivitas-aktivitas
tertentu (misalnya izin bangunan)
b. Mencegah bahaya bagi lingkungan (izin-izin lingkungan)
c. Keinginan melindungi objek-objek tertentu (izin terbang, izin membongkar
pada monumen-monumen)
d. Hendak membagi benda-benda yang sedikit (izin penghuni di daerah padat
penduduk)
e. Pengarahan, dengan menyeleksi orang-orang dan aktivitas-aktivitas (izin
berdasarkan "drank en horecawet", dimana pengurus harus memenuhi syarat-
syarat tertentu).
Sesuai dengan sifatnya, yang merupakan bagian dari keputusan, izin selalu dibuat
dalam bentuk tertulis. Sebagai keputusan tertulis, secara umum izin memuat hal-
hal sebagai berikut:
a. Organ yang berwewenang
b. Yang di alamatkan
c. Diktum
d. Keputusan-keputusan, pembatasan -pembatasan, dan syarat-syarat.
e. Pemberian Alasan.
f. Pemberitahuan-pemberitahuan Tambahan.
9
INSTRUMEN HUKUM KEPERDATAAN
Penggunaan instrumen hukum publik merupakan fungsi dasar dari organ
pemerintahan dalam menjalankan tugas tugas pemerintahan, sedangkan penggunaan
instrumen hukum privat merupakan konsekuensi paham negara kesejahteraan, yang
menuntut pemerintah untuk mengusahakan kesejahteraan masyarakat (bestuurszorg),
yang dalam rangka bestuurszorg itu, pemerintah terlibat dengan kegiatan
kemasyarakatan dalam berbagai dimensi sejalan dengan tuntutan perkembangan
kemasyarakatan. Dalam memenuhi tuntutan itu, organ pemerintahan tidak cukup
hanya menggunakan instrumen hukum publik, tetapi juga menggunakan instrumen
keperdataan, terutama untuk mencapai efektivitas dan efisiensi pelayanan terhadap
masyarakat. Menurut Indroharto, ada beberapa penggunaan instrumen keperdataan
yaitu sebagai berikut:
1. Warga masyarakat sudah terbiasa berkecimpung dalam suasana kehidupan
hukum perdata.
2. Lembaga-lembaga keperdataan sudah terbukti manfaatannya dan merupakan
bentuk-bentuk yang digunakan dalam pengaturan perundang- undangan yang
luas maupun yurisprudensi. Lembaga-lembaga keperdataan
3. Lembaga-lembaga keperdataan tersebut selalu dapat diterapkan karena bagi
pihak-pihak yang bersangkutan memiliki kebebasan untuk segala keperluan
dan kebutuhan karena bersifat sangat fleksibel dan jelas sebagai instrument.
4. Lembaga-lembaga keperdataan tersebut selalu dapat diterapkan karena bagi
pihak-pihak yang bersangkutan memiliki kebebasan untuk menentukan sendiri
isi dari perjanjian yang hendak mereka buat.
5. Sering terjadi di jalur hukum publik menemui jalan buntu, tetapi jalur yuridis
menurut hukum perdata dapat memberi jalan keluarnya.
6. Ketegangan yang disebabkan oleh tindakan yang selalu bersifat sepihak dari
perintah dapat dikurangi.
7. Berbeda dengan tindakan-tindakan yang bersifat sepihak dari pemerintah,
tindakan-tindakan menurut hukum perdata ini selalu dapat memberikan
jaminan-jaminan kebendaan, misalnya untuk ganti rugi.
10
BAB III
KESIMPULAN
Instrumen pemerintah adalah alat atau metode yang digunakan oleh pemerintah untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu dalam kebijakan publik. Instrumen pemerintah dapat berupa
kebijakan fiskal, kebijakan moneter, regulasi, subsidi, insentif pajak, program-program sosial,
dan berbagai jenis intervensi lainnya yang bertujuan untuk mengatur, mengarahkan, atau
mempengaruhi perilaku individu, perusahaan, atau pasar dengan tujuan mencapai hasil yang
diinginkan dalam masyarakat. Instrumen pemerintahan adalah alat-alat atau sarana-sarana
yang digunakan oleh pemerintahan dan administrasi negara dalam melaksanakan tugas-
tugasnya. Pelaksanaan tugas penyelenggaraan negara di Negara Indonesia paling tidak
dilakukan oleh 3 lembaga yaitu eksekutif (pemerintah), legislative (DPR), dan yudikatif
(MA-MK).
Peraturan merupakan pedoman yang dikeluarkan oleh pihak berwenang untuk
mengatur suatu hal. Sedangkan aturan ialah pada ketentuan yang telah ditetapkan untuk
diikuti. Menurut pasal 1 angka 2 UU RI No. 12 Tahun 2011 Peraturan Perundang-undangan
adalah peraturan tertulis yang memuat norma hukum yang mengikat secara umum dan
dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang melalui prosedur
yang ditetapkan dalam Peraturan Perundang-undangan.
Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh
badan atau pejabat tata usaha negara yang berisi tindakan hukum tata usaha negara yang
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat konkret, individual,
dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata.
Peraturan kebijakan adalah peraturan umum yang dikeluarkan oleh sebuah instansi
pemerintah mengenai pelaksanaan kewenangan pemerintah terhadap rakyat atau terhadap
instansi pemerintah lainnya. Ciri – ciri peraturan kebijakan antara lain bukan merupakan
peraturan perundang-undangan, tidak didasarkan pada ketentuan undang-undang formal atau
UUD, tersebut ditetapkan oleh instansi pemerintah secara tertulis maupun tidak.
Rencana merupakan tindakan pemerintah yang dibuat oleh administrator negara yang
berkesinambungan dengan upaya mewujudkan suatu keadaan agar menjadi teratur. Rencana
dibagi menjadi 3 kategori, yaitu rencana informatif, rencana indikatif, rencanaan operasional
atau normatif.
11
Menurut Sjachran Basah pengertian dari perizinan hukum keperdataan adalah
perbuatan hukum administrasi negara bersegi satu yang mengaplikasikan peraturan dalam hal
konkret berdasarkan persyaratan dan prosedur sebagaimana ditetapkan oleh ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Penggunaan instrumen hukum publik merupakan fungsi dasar dari organ
pemerintahan dalam menjalankan tugas tugas pemerintahan, sedangkan penggunaan
instrumen hukum privat merupakan konsekuensi paham negara kesejahteraan, yang menuntut
pemerintah untuk mengusahakan kesejahteraan masyarakat (bestuurszorg), yang dalam
rangka bestuurszorg itu, pemerintah terlibat dengan kegiatan kemasyarakatan dalam berbagai
dimensi sejalan dengan tuntutan perkembangan kemasyarakatan
12
DAFTAR PUSTAKA
Cindy Silvy F. (2013). Instrumen Pemerintah Dalam Kebijakan Pemerintah. Sekolah Tinggi
https://peraturan.bpk.go.id/Details/38851/uu-no-51-tahun-2009
https://peraturan.bpk.go.id/Details/46914/uu-no-5-tahun-1986
Frinando, Sondang. dkk. 2012. Tugas Hukum Administrasi Negara Instrumen Pemerintahan.
Dikutip dari https://id.scribd.com/doc/111360483/INSTRUMEN-PEMERINTAH 10
Maret.
13