Anda di halaman 1dari 10

INSTRUMEN PEMERINTAH

Dosen Pengampu : Lutfi Gozali,S.S.,M.Pd.

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Manajemen Proyek

Disusun Oleh:

Nurul Hasanah 22001020024


M.Abyansyah 22001020017

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
Al-AMANAH Al-GONTORY
TANGRANG SELATAN
2023

i
Kata Pengantar

Assalamualaikum Wr.Wb

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat allah SWT yang
telah melimpahkam rahmat dan inayah-nya sehingga kami mampu menyelesaikan
makalah”Instrumen Pendidikan” dan tak lupa sholawat beserta salam kami haturkan kepada
junjungan nabi besar Muhammad SAW yang mana telah membawa kita dari zaman
kegelapan hingga zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini. Tak lupa
kami ucapkan banyak terimakasih kepada teman-teman yang sudah mendukung dalam
pembuatan makalah ini. Sarana pembuatan makalah ini kami susun berdasarkan macam-
macam refrensi, hal ini untuk membantu mahasiswa mengetahui, memahami,serta
menerapkannya.

Namun demikian, dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan serta
kelemahan dari segi manapun. Oleh karena itu kritik dan saran membangun sangat kami
harapkan.

Akhirul kalam, semoga maklah ini dapat diterima maklum adanya dan dapat menjadi
pembelajaran bagi kita semua, Amiin ya robbal ‘alamin.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Tangerang Selatan, 14 Maret 2023

Kelompok 10

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................i

Daftar Isi...........................................................................................................ii

Bab I PENDAHULUAN..................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................1
C. Tujuan Masalah..............................................................................2

Bab II PEMBAHASAN....................................................................................2

A. Pengertian Instrumen Pemerintah...................................................2


B. Peraturan Perundang-undangan Pemerintah...................................3

Bab III PENUTUP............................................................................................6

A. Kesimpulan....................................................................................6
B. Saran..............................................................................................6

Daftar Pustaka...................................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Jika berbicara tentang Instrumen Pemerintahan tidak lepasdarialatdan sarana
yang digunakan oleh pemerintah atau administrasi negaradalam melaksanakan
tugasnya, intrumen yuridis yang dipergunakan untuk mengatur dan menjalankan
urusan pemerintahan dan kemasyarakatan seperti perundang-undangan, keputusan-
keputusan, peraturan kebijakan, perizinan, instrument hukum keperdataan dsb.
Instrument Hukum ini akanmenjadi dasar yang digunakan pemerintah dalam
menjalankan tugas dan kewenangannya.Indonesia tidak menganut sistem kekuasaan
yang distribution of power atau pembagian kekuasaan, dengan sentral berada pada
pemerintahIndonesia, dimana sebagian kekuasaan yudikatif dan kekuasaan
legislatifoleh eksekutif. Kekuasaan yang dimiliki eksekutif dalam bidang yudikatif
oleh presiden, namun harus dengan persetujuan DPR. Sedangkan kekuasaan eksekutif
dalam bidang legislatif meliputi menetapkan Perpudan Peraturan Pemerintah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan instrument pemerintah ?
2. Bagaimana peraturan perundang-undangan dalam instrumen pemerintah ?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk memahami dan mengetahui apa yang dimaksud instrument pemerintah
2. Untuk memahami dan mengetahui peraturan perundang-undangan dalam
instrumen pemerintah

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Instrumen Pemerintah


Instrumen Pemerintahan adalah alat-alat atau sarana-sarana yangdigunakan
oleh pemerintah atau administrasi negara dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Dalam
menjalankan suatu pemerintahan, pemerintah atau administrasinegara melakukan
berbagai tindakan hukum dengan menggunakan instrumen pemerintahan. Instrumen
Pemerintahan ini dibagi menjadi dua bentuk, yaitu:
1) Instrumen Fisik Instrumen Fisik yang terhimpun dalam publik domain
terdiri ata; alat tulis menulis, sarana transportasi dan komunikasi, gedung-
gedung perkantoran dan lain-lain.
2) Instrumen Yuridis Instrumen Yuridis ini berfungsi untuk mengatur dan
menjalankan urusan pemerintahan dan kemasyarakatan, yang terdiri atas;
peraturan perundang-undangan, keputusan-keputusan, peraturan
kebijaksanaan, perizinan, instrumen hukum keperdataan dan lain-lain.

Sebelum menguraikan macam-macam instrumen yuridis yang digunakan oleh


pemerintah dalam menjalankan tindakan pemerintahan, terlebih dahulu perlu
disampaikan mengenai struktur norma dalam hukum administrasi negara,yang dapat
dijadikan sebagai alat bantu dalam memahami instrumen hukum pemerintahan.Untuk
menemukan norma dalam hukum administrasi negara harus dicaridalam semua
peraturan perundang-undangan terkait sejak tingkat yang palingtinggi dan bersifat
umum-abstrak sampai yang paling rendah yang bersifat individual-konkret

Menurut Indroharto dalam suasana hukumtata usaha negara kita menghadapi


bertingkat-tingkatnya norma-norma hukumyang kita perhatikan. Artinya, peraturan
hukum yang harus diterapkan tidak begitu saja kita temukan dalam undang-undang,
tetapi dalam kombinasi peraturan-peraturan dan keputusan-keputusan tata usaha
negara yang satudengan yang lain saling berkaitan. Lebih lanjut Indroharto
menyebutkan sebagai berikut:

1) Keseluruhan norma hukum administrasi negara dalam masyarakatmemiliki


struktur bertingkat dari yang sangat umum yang terkandungdalam perundang-
undangan sampai pada Untuk siapa Apa dan bagaimana Umum Individual

2
Abstrak Konkret norma yang palingindividual dan konkrit yang dikandung
dalam penetapan tertulis(
2) Pembentukan norma-norma hukum dalam hukum administrasi negaratidak
hanya dilakukan oleh pembuat uu (kekuasaan legislatif) dan badan- badan
peradilan, tetapi juga oleh aparat pemerintah dalam hal ini Badanatau Jabatan
Tata Usaha Negara.Guna mengetahui kualifikasi sifat keumuman
(algemeenheid dankekonkretan (concreetheid .norma hukum administrasi,
perlu diperhatikanmengenai obyek yang dikenai norma hukum (adressaat dan
bentuk normanya.Artinya kepada siapa norma hukum itu ditujukan apakah
untuk umum atauuntuk orang tertentu.

Dalam hal ini Philipus M. Hadjon membuat kualifikasi dengan skema berikut
ini. Berdasarkan skema ini, selanjutnya menghasilkan empat macam sifatnorma
hukum, yaitu:

1) Norma Hukum Abstrak, misalnya undang-undang.


2) Norma Individual Konkret, misalnya keputusan tata usaha negara
3) Norma Umum Konkret, misalnya rambu-rambu lalu lintas
yangdipasang di tempat tertentu (rambu itu berlaku bagi semua
pemakai jalan, namun hanya berlaku untuk tempat itu
4) Norma Individual Abstrak, misalnya IMB.

B. Peraturan Perundang-undangan
Peraturan merupakan hukum yang in abstracto atau general norma yang
sifatnya mengikat umum (berlaku umum) dan tugasnya adalah mengatur hal-halyang
bersifat umum. Secara teoritis, istilah perundang-undangan legislation, wet geving,
atau gesetz gebung mempunyai dua pengertian, yaitu :
1) Peraturan perundang-undangan yang merupakan proses pembentukan/proses
membentuk peraturan-peraturan negara, baikditingkat pusat maupun daerah.
2) Peraturan perundang-undangan yang merupakan segala peraturan negara,yang
merupakan hasil pembentukan peraturan-peraturan, baik di tingkat pusat
maupun di tingkat daerah.
Istilah perundang-undangan secara harfiah dapat diartikan peraturan yang
berkaitan dengan undang-undang, baik peraturan itu berupa undang-undangsendiri
maupun peraturan lebih rendah yang merupakan atribusian ataupun delegasian

3
undang-undang. Atas dasar atribusi dan delegasi kewenangan perundang-
undangan, maka yang tergolong peraturan perundang-undangan dinegara kita
ialah undang-undang dan peraturan perundang-undangan yang lebihrendah dari
padanya seperti; Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden (Kepres)yang berisi
peraturan, Keputusan Menteri (Kepmen) yang berisi peraturan, dan Keputusan-
keputusan lain yang berisi peraturan (Hamid Attamimi, 1992: 3)
1) Peraturan perundang-undangan bersifat umum dan komprehensif.
2) Peraturan perundang-undangan bersifat universal, ia diciptakan untuk
menghadapi peristiwa-peristiwa yang akan datang yang belum jelas bentuk
konkritnya.
3) Ia memiliki kekuatan untuk mengoreksi dan memperbaiki dirinya sendiri.

Sedangkan menurut beberapa undang-undang, peraturan perundang-undangan


diartikan sebagai:

1) Penjelasan Pasal 1 angka 2 UU No 5 Tahun 1986 mengartikan peraturan


perundang-undangan sebagai semua peraturan yang bersifat mengikat
secara umum yang dikeluarkan oleh Badan Perwakilan Rakyat bersama
pemerintah, baik ditingkat pusat maupun di tingkat daerah, serta semua
keputusan badan atau pejabat tata usaha negara, baik ditingkat pusat
maupun di tingkat daerah, yang juga mengikat umum.
2) Pasal 1 angka 2 UU No 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan, mengartikan peraturan perundang-undangan
sebagai peraturan tertulis yang dibentuk oleh lembaga negara atau pejabat
yang berwenang dan mengikat secara umum. Berdasarkan kualifikasi
norma hukum diatas, peraturan perundang-undangan bersifat umum-
abstrak yang dicirikan oleh:
 Tidak hanya berlaku pada saat tertentu.
 Tidak hanya berlaku pada tempat tertentu
 Tidak hanya berlaku pada orang tertentu.
 Tidak hanya ditujukan pada fakta hukum tertentu, tetapi untuk
berbagaifakta hukum yang dapat berulang-ulang.Dalam konsep
negara kesejahteraan (
Kewenangan membuat peraturan perundang-undangan seharusnya
menjadi ranah wilayah lembaga legislatif kalau kita berpedoman kepada

4
ajaran Trias Politika, tetapi menurut Bagir Manan (1995: 335) ada beberapa
alas an yang menjadi dasar diberikannya kewenangan membuat peraturan
perundang-undangan kepada eksekutif (pemerintah), yaitu:
1) Paham pembagian kekuasaan lebih menekankan pada perbedaan fungsi
daripada pemisahan organ yang terdapat dalam ajaran pemisahan
kekuasaan. Dengan demikian, fungsi pembentukan peraturan
perundang-undangan tidak harus terpisah dari fungsi penyelenggaraan
pemerintahan.
2) Paham yang memberikan kekuasaan pada negara atau pemerintah
untuk mencampuri kehidupan masyarakat, baik sebagai negara
kekuasaan atau negara kesejahteraan. Paham ini memerlukan instrumen
hukum yang akan memberikan dasar bagi negara atau pemerintah
untuk bertindak.
3) Untuk menunjang perubahan masyarakat yang berjalan makin cepat
dan kompleks diperlukan percepatan pembentukan hukum. Hal ini
mendorong administrasi negara untuk berperan lebih besar dalam
pembentukan peraturan perundang-undangan.
4) Berkembangnya berbagai jenis peraturan perundang-undangan baik
ditingkat pusat maupun di tingkat daerah.

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Penggunaan instrumen pemerintahan dalam rangka pelaksanaan fungsi
pemerintahan harus bertumpu pada prinsip-prinsip Negara Hukum dan asas-asasyang
mendasari masing-masing instrumen.Pelaksanaan fungsi pemerintahan dapat
dilakukan dengan mendayagunakan instrumen-instrumen pemerintahan. Instrumen-
instrumen pemerintahan tersebut dapat diklasifikasika.
Dalam memenuhi tuntutan tersebut, organ pemerintah tidak cukup jika hanya
menggunakan instrumen hukum publik, tetapi juga menggunakan instrumen
keperdataan terutama guna mencapai efektivitas dan efisiensi pelayanan terhadap
masyarakat. dimana pemerintah terlibat dengan kegiatankemasyarakatan dalam
berbagai dimensi sejalan dengan tuntutan perkembangan kemasyarakatan.

B. Saran
Dengan dibuatnya makalah ini semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca dan kami
selaku pembuat makalah ini. Serta dengan dibuatnya makalah ini kami meminta saran
kepada para pembaca untuk mengoreksi makalah ini apabila ada kesalahan dalam
sistematika penulisan makalah dan isi makalah ini.

6
DAFTAR PUSTAKA
Asshidiqie, Jimly. Hukum Tata Negara Dan Pilar-Pilar Demokrasi. Jakarta.Konstitusi
Press. 2005
Asshidiqie, Jimly. Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara. Jakarta. SekretariatJenderal
Dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi. 2006
Kansil, C.S, T.H, SH. Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia.Jakarta.
Balai Pustaka. 1989
Sulistyowati Tri, Sh, MH Ilmu Negara, Diktat. Jakarta. Fakultas HukumUniversitas
Tri Sakti. 2000

Anda mungkin juga menyukai