PENDAHULUAN
perdagangan semakin pesat dan juga meluas seiring dengan perkembangan ilmu
pada situasi persaingan dunia usaha yang semakin ketat. Leasing sebagai salah
satu jenis kegiatan usaha masih terbilang baru di Indonesia. Leasing baru
diperkenalkan di Indonesia sekitar tahun 1974. Istilah leasing (Sewa Guna Usaha)
modal (Leasee) untuk dapat memperoleh barang-barang modal ini dengan cara
yang relative mudah dan tidak memerlukan uang tunai yang besar. Perusahaan
dengan cara sewa beli yang pembayarannya dapat diangsur secara berkala setiap
bulannya.
1
modal yang harga perolehannya relative mahal dan berhubungan dengan
persediaan (dengan menggunakan cara tunai maupun kredit), yang kemudian akan
dijual, sering kali secara kredit. Begitu piutang usaha ditagih, siklus tersebut mulai
dari awal kembali. Pemahaman atas siklus operasi ini (yang melibatkan pengakuan
atas pendapatan, pencatatan piutang usaha, dan penagihan kas yang dilakukan
menghasilkan selesai dan janji pembayaran yang valid (atau pembayaran itu
sendiri) diterima, maka selanjutnya piutang usaha yang timbul dari penjualan
barang secara umum diakui ketika kepemilikan barang dialihkan kepada pembeli
Oleh sebab itu, merupakan hal yang normal untuk mengakui piutang
usaha ketika barang dikirim ke pelanggan. Pada titik inilah kriteria pengakuan
pendapatan umumnya terpenuhi. Pendapatan tidak harus diakui atas barang yang
ada penerimaan formal atau untuk barang yang di kirim sebagai konsinyasi dengan
pengirim tetap merupakan pemilik barang hingga barang tersebut dijual oleh pihak
yang menerima konsinyasi. Piutang usaha jasa yang diberikan pada pelanggan
2
Piutang dagang (trade receivable) umumnya adalah kategori yang paling
signifikan dari piutang, dan merupakan hasil dari aktifitas normal bisnis, yaitu
penjualan barang atau jasa secara kredit kepada pelanggan. Akan tetapi, dalam
banyak kasus piutang dagang adalah “piutang terbuka” tanpa jaminan, dan sering
informal antara penjual dan pembeli yang didukung oleh dokumen bisnis seperti
dagang tidak melibatkan bunga, walaupun biaya bunga atau pelayanan mungkin
Piutang dagang adalah jenis piutang yang paling umum dan biasanya merupakan
adanya pengendalian intern yang baik bagi perusahaan sesuai dengan tujuan yang
diperlukan agar tidak terjadi penyimpangan dari tujuan yang ingin di capai dan
sumber daya yang tidak efektif dan efisien. Bagian penting lain dari efektifitas dan
efisiensi agar penggunaan aktiva dan catatan fisik perusahaan tidak dapat dicuri,
disalah gunakan atau dirusak jika dilindungi oleh pengendalian yang memadai.
3
Agar pengendalian dapat dilakukan dengan baik diperlukan pimpinan dan staff
untuk mencegah terjadinya kecurangan dan kesalahan secara dini. Piutang usaha
merupakan aktiva lancar yang likuid karena pendapatan terbesar yang dihasilkan
perusahaan dengan jangka waktu yang relative singkat, yaitu pada umumnya
adalah kurang dari satu tahun atau dalam periode siklus kegiatan normal
perusahaan telah mencapai tujuan dan sasarannya. Manajemen meniliki tiga tujuan
laporan bagi para investor, kreditor, dan pengguna lainnya. Tanggung jawab untuk
wajar berada di pihak manajemen bukan pada auditor. Tanggung jawab ini timbul
pengetahuan yang lebih terperinci dan mendalam atas setiap transaksi parusahaan
yang terjadi dibanding dengan auditor. Pengetahuan auditor akan transaksi terjadi
4
diperolehnya selama menjalankan kegiatan audit. Pengendalian internal menurut
Alvin Randal Mrk dalam bukunya “Auditing dan Jasa Assurance” (2008:412)
tujuan manajemen dalam kategori berikut ini: (1) reabilitas pelaporan keuangan,
(2) efektivitas dan efisiesi operasi, serta (3) ketaatan pada ketentuan hukum dan
Piutang merupakan unsur penting dalam neraca, prosedur yang wajar dan
cara pengamanan yang cukup terhadap piutang penting bukan saja untuk
di awasi, di nilai dan di evaluasi oleh suatu bagian yang independent dari kegiatan
5
bagian audit internal yang bertugas membantu manajemen dalam melaksanakan
keadaan atau kemampuan ekonomi calon pembeli. Ada beberapa yang dapat di
lihat berdasarkan fakta yang ada, yaitu akibat kecerobohan atau kekurang hati-
hatian perusahaan pada saat terjadi apabila transaksi penjualan barang dan jasa
dapat terjadi kerugian karena keinginan buruk pembeli dengan sengaja menyia-
nyiakan kepercayaan yang diberikan perusahaan, dan selain itu kemungkinan yang
lebih mengarah pada kerugian piutang yang tidak boleh diabaikan oleh pihak
perusahaan adalah musibah yang tidak sengaja menimpa para pelanggan, seperti
bencana alam, perampokkan, dan lain-lain, maka dalam hal ini akan
pada PT. Interyasa Ciputat sangat berperan dalam meningkatkan penagihan yang
PT. Interyasa Ciputat merupakan salah satu cabang yang ada di wilayah
Metro Jakarta yang berada di kawasan ciputat yang merupakan perusahaan leasing
bergerak dalam bidang furniture dan elektronik yang beralamat yaitu di Jl. H.
Juanda No. 20D sebelah klinik YAMC Ciputat. Selain PT. Interyasa Ciputat yang
6
bergerak dibidang pengkreditan furniture & elektronik di kawasan tersebut juga
terdapat berbagai leasing diantaranya yaitu Columbia, Premium, Solid dan lain-
lain.
modal yang dileasingkan tidak dapat dijaminkan ke bank sebagai penjamin kredit
modal dengan leasing agak mengurangi rasa prestise mereka dan selain itu yang
harus lebih diperhatikan dalam pembiayaan leasing adalah tingkat resiko, karena
resiko yang lebih besar terletak ditangan lessor (pemberi kredit) padahal barang
untuk melakukan sistem pengendalian internal piutang atas kegiatan yang ada
pada PT. Interyasa Ciputat. Oleh karena itu dalam skripsi ini penulis memilih
7
B. Identifikasi Masalah
sebagai berikut :
yang berlaku.
kepada pihak collector mengenai kartu jatuh tempo yang siap di tagih dan
kartu tagihan yang tidak tertagih pada bulan tersebut, sehingga kemungkinan
8
C. Pembatasan Masalah
penelitian dan untuk menghindari pembahasan yang tidak terarah, maka dalam
Ciputat, yaitu:
1. Pengertian Judul
a. Pengendalian Internal
b. Piutang
Pengertian Piutang dalam skripsi ini adalah harta perusahaan yang timbul
c. Tingkat Penagihan
9
2. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu dalam melakukan penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2013
3. Data Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan data kuantitatif dan kualitatif. Data yang
D. Perumusan Masalah
penelitian yang nantinya akan terjawab dalam hasil penelitian skripsi ini, antara
lain :
1. Tujuan Penelitian
10
a. Untuk mengetahui bagaimana sistem pengendalian internal piutang
Interyasa ciputat.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoristis
1. Bagi Penulis
11
sarjana S1 Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi di Universitas
Pamulang.
2. Bagi Universitas
Pamulang.
b. Manfaat Praktis
12
F. Kerangka Pemikiran
sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang
tentang hubungan antara variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan variabel
sebelah klinik YAMC ciputat. Berdasarkan apa yang penulis uraikan diatas maka
PT. Interyasa Ciputat. Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel
bebas atau variabel independen (X) yaitu sistem pengendalian internal piutang dan
perusahaan telah mencapai tujuan dan sasarannya agar dapat merancang sistem
13
pelaporan keuangan, efisiensi dan efektivitas operasi, dan ketaatan pada hukum
dan peraturan.
diharapkan dapat ditagih dalam waktu dekat, misalnya 30 hari atau 60 hari, dan
bersama.
seperti ini dapat menolong masyarakat yang memiliki ekonomi rendah dapat
mengangsur barang yang di kredit olehnya. Seperti PT. Interyasa Ciputat yang
bergerak dalam bidang pengkreditan furniture dan elektronik yaitu barang alat-
alat rumah tangga seperti kulkas, mesin cuci, tv, speaker aktif, kursi, sofa, tempat
tidur, meja rias dan lain sebagainya, yang bekerja sama dengan beberapa toko
yang bergerak dalam bidang furniture dan elektronik. Bagi usahawan penjualan
sedangkan bagi pembeli mereka merasa lebih ringan dalam hal pembayaran untuk
melunasi barang yang di cicil tersebut. Meskipun dalam hal ini resiko atas tidak
showroom yang ada di PT. Interyasa Ciputat bekerja sama dalam melakukan
14
yang berasal dari penjualan kredit yang menimbulkan piutang, oleh karena itu
piutang yang sangat rawan harus ada pengendalian internal untuk dapat
penagihan pada perusahaan PT. Interyasa Ciputat akan berjalan dengan baik dan
pencapaian target global maupun percollector akan tercapai, dan sebaliknya jika
pengendalian internal piutang tersebut tidak berjalan dengan baik maka yang
terjadi di cabang penagihan akan menurun dan pencapain target global maupun
per collector tidak tercapai. Karena dengan adanya pengendalian internal piutang
perusahaan tersebut. Untuk itu kerja sama jajaran staf shoowrom dan manager
cabang pada PT. Interyasa Ciputat sangat berperan penting dalam melakukan
lakukan oleh perusahaan maka akan semakin baik pula pelaksanaan operasional
perusahaan dan pencapaian target global maupun target penagihan untuk collector
yang di tetapkan kantor pusat akan tercapai. Hipotesis awal diduga ada pengaruh
Interyasa Ciputat.
15
1. Sistem pengendalian internal piutang kurang efektif.
2. Tingkat penagihan piutang
Pengaruh Sistem Pengendalian Internal Piutang Terhadap Tingkat Penagihan Pada PT.
Interyasa Ciputat
5. Monitoring ( Pemantauan )
16
G. Hipotesis
sementara karena, jawaban yang di berikan baru didasarkan pada teori yang
pengumpulan data.
Penelitian (2009:28) hipotesis yang berasal dari kata hipo berarti kurang atau
lemah dan tesis atau thesis yang berarti teori yang disajikan sebagai bukti. Jadi
hipotesis adalah pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan masih perlu
berubah namanya disebut tesis, jadi merupakan teori. Hipotesis dapat diterima
merumuskan perlu hubungan korelasi atau kausal antara dua variabel secara jelas,
17
Adapun uji hipotesisnya sebagai berikut:
H. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
18
Sistem Pengendalian Internal, Pengertian Piutang, Prosedur
Variabel Penelitian.
berikut:
19
Pengendalian Internal Piutang, Tingkat Penagihan dan
yang dapat dijadikan input bagi perusahaan dan pihak lain yang
membutuhkan
20
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
terkait (review of related literature) sesuai dengan arti tersebut, suatu tinjauan
penelitian, dan sebagainya) tentang masalah yang berkaitan tidak selalu harus
tepat identik dengan bidang permasalahan yang dihadapi tetapi termasuk pula
mempunyai dasar yang kokoh, dan bukan sekedar perbuatan coba-coba (trial and
error). Dengan adanya penelaahan kepustakaan yang dilakukan ini merupakan ciri
21
berkembangnya usaha perusahaan yang ada maka perusahaan membutuhkan
internal.
perusahaan telah mencapai tujuan dan sasarannya. Ada dua konsep utama
internal juga tentu saja harus mempertimbangkan biaya dan manfaat yang
amankan secara tepat dan bahwa catatan akuntansi dapat di andalkan. Pada
dasarnya, konsep jaminan yang memadai ini sangat terkait langsung dengan
22
pengendalian internal. Sebuah sistem pengendalian internal yang baik akan
dapat menjadi tidak efektif oleh karena adanya karyawan yang kelelahan,
bahwa pada prinsipnya di dunia ini tidak ada sesuatu yang begitu sempurna,
pada perusahaan saat ini di harapkan dapat mencegah dan dapat mendeteksi
adalah:
23
b. Pengertian pengendalian internal menurut “Ikatan Akuntan Indonesia”
efektivitas dan efisiensi operasi, dan (c) kepatuhan terhadap hukum dan
designed to:
products,
3. Promote efficiency,
6. Manage the negative events and effects from fraud, crime, and
deleterious activities.
24
d. Menurut Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dalam buku
personel – personel lain untuk dapat menjaga secara dini mengenai asset
25
kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan manajemen
sasarannya. Kebijakan dan prosedur ini sering kali disebut pengendalian, dan
keuangan tersebut.
26
memperoleh informasi keuangan dan nonkeuangan yang akurat tentang
mencapai ketiga tujuan ini. Fokus auditor, baik dalam audit atas laporan
atas operasi dan ketaatan pada hukum serta peraturan yang dapat secara
ditetapkan”.
27
Berdasarkan beberapa tujuan pengendalian internal yang
disebutkan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan yang utama dari
Internal
28
manajemen mengenai pengendalian internal atas pelaporan keuangan dari
dimana salah saji yang material akibat kekeliruan atau kecurangan bisa
saja terjadi.
pelaksanaan pengendalian.
29
c. Pengendalian atas reliabilitas pelaporan keuangan
dan bukan saldo akun, karena keakuratan output sistem akuntansi (saldo
30
“Tanggung jawab atas pengendalian internal berbeda antara manajemen
laporan keuangan telah disajikan secara wajar dan selain itu dalam
31
4. Struktur Pengendalian Intern (Internal control structure)
jaminan yang layak bahwa tujuan khusus organisasi akan dicapai. Struktur
a. Lingkungan pengedalian
3. Struktur organisasi
32
b. Sistem akuntansi
pelaporan keuangan.
tepat.
33
c. Prosedur Pengendalian
tersebut meliputi:
catatan
34
5. Komponen-Komponen Pengendalian Internal
atau mendeteksi salah saji yang material dalam laporan keuangan. Inti dari
memang penting, anggota organisasi lainnya akan merasakan hal itu dan
35
Untuk memahami dan menilai lingkungan pengendalian, auditor
Integritas dan nilai-nilai etis adalah produk dari standar etika dan
etis ini dituangkan dalam sebuah standar etika atau kode perilaku.
36
diharapkan dapat menjalankan tugas dan pekerjaannya sesuai dengan
tersebut. Selain itu dewan yang aktif dan objektif sering kali juga
menyetujui jasa audit dan nonaudit yang dilakukan oleh para auditor
37
4. Filosofi dan Gaya Operasi Manajemen
5. Struktur Organisasi
diimplementasikan.
38
mendukung mereka. Akan tetapi, orang-orang yang kompeten dan
diterima.
39
1. Pemisahan Tugas yang Memadai
40
berbagai item seperti faktur penjualan, pesanan pembelian, catatan
atas dokumen yang hilang dan sebagai alat bantu untuk mencari
dengan transaksi.
41
d. Dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan penyiapan yang
data numerik.
aktiva itu bisa dicuri. Jika tidak terlindungi secara memadai, catatan
bisa dicuri, rusak, atau hilang, yang dapat sangat menggangu proses
harus dilindungi. File data adalah catatan perusahaan dan jika rusak
cermat dan berkelanjutan atas keempat hal lainnya, yang sering kali
42
karena pengendalian internal cenderung berubah seiring dengan
e. Pemantauan (Monitoring)
43
diharapkan, dan telah dimodifikasi sesuai dengan perubahan kondisi.
Informasi yang dinilai ini berasal dari berbagai sumber, termasuk studi
44
bila perlu. Jadi betapa pentingnya komponen-komponen pengendalian
aktiva dari para personil yang akan berbuat curang terhadap aktiva
perusahaan tersebut.
diamankan secara tepat dan bahwa catatan akuntansi dapat diandalkan. Pada
dasarnya, konsep jaminan yang memadai ini sangat terkait langsung dengan
internal adalah:
didunia ini tidak ada sesuatu yang begitu sempurna, termasuk sistem
45
sangat sulit untuk menerapkan pemisahan tugas atau memberikan
berbeda sekaligus”.
C. Piutang Usaha
itu sendiri) diterima, maka selanjutnya piutang usaha yang timbul dari
beda tergantung pada syarat penjualannya, oleh sebab itu merupakan hal
46
dijual oleh pihak yang menerima konsinyasi. Piutang usaha yang diberikan
dan pembeli yang didukung oleh dokumen bisnis seperti faktur penjualan,
47
d. Soemarso (2004:338) mendefinisikan piutang sebagai berikut:
penjualan barang atau jasa yang dilakukan secara kredit dengan harapan
dapat tertagih dalam waktu dekat atau pendek, misalnya 30 hari atau 60 hari
Penjualan xxx
Kas xxx
48
2. Klasifikasi Piutang
penjualan barang usaha secara kredit. Oleh karena itu piutang dapat
a. Piutang Usaha
barang dagang atau jasa secara kredit. Piutang dicatat dengan cara
akan tertagih dalam periode waktu yang relative pendek, seperti 30 atau
b. Wesel Tagih
biasanya digunakan untuk periode kredit lebih dari 60 hari. Wesel bisa
tagih dan piutang usaha berasal dari transaksi penjualan, maka hal itu
49
c. Piutang Lain-Lain
piutang ini diharapkan akan tertagih dalam satu tahun, maka piutang
lebih dari satu tahun, maka piutang ini diklasifikan sebagai aktiva tidak
penyalahgunaan dana.
50
4. Tujuan Pemeriksaan Piutang
Control) yang baik atas piutang dan transaksi penjualan, piutang dan
penerimaan kas. Beberapa ciri internal control yang baik atas piutang dan
melakukan pencatatan.
dari price list atau setiap discount yang diberikan kepada pelanggan
51
4. Diadakannya sub buku besar piutang atau kartu piutang (accounts
piutang)
besar.
masing-masing pelanggan
8. Uang kas, check atau giro yang diterima dari pelanggan harus disetor
9. Mutasi kredit di perkiraan piutang (buku besar, dan sub buku besar)
52
b. Untuk memeriksa validity dan authenticity dari piutang
Validity maksudnya apakah piutang itu sah, masih berlaku, dalam arti
piutang itu didukung oleh bukti-bukti yang otentik seperti sales order,
penjualan.
forbad debt.
Selain itu piutang yang sudah pasti tidak bisa ditagih harus dihapuskan
debt karena:
53
terlalu besar (Overstated) dan biaya laba rugi terlalu kecil
(Understated).
bank sebelum tanggal jatuh temponya, maka pada tanggal neraca harus
wesel tagih tersebut. Karena jika pada tanggal jatuh tempo si penarik
taksiran jumlah yang tidak dapat ditagih. Jumlah kotor piutang harus
54
tetap disajikan pada neraca diikuti dengan penyisihan untuk piutang
55
Setelah piutang jatuh tempo, perusahaan akan menngunakan
tidak tertagih. Salah satu indikasi terpenting dari piutang yang yang tidak
penjualan kredit dipastikan tidak akan tertagih. Beban operasi yang muncul
6. Perputaran Piutang
piutang usaha rata-rata. Hal ini mengukur seberapa sering piutang usaha
56
dikonversi menjadi kas dalam suatu periode. Jumlah hari dalam piutang
merupakan saldo piutang usaha akhir tahun dibagi dengan penjualan harian
rata-rata, hal ini mengukur lamanya waktu piutang usaha beredar. Piutang
360
Periode Pengumpulan Piutang=
Tingkat Perputaran Piutang
baik bagi perusahaan. Setiap usaha yang dilakukan untuk mencapai suatu
tujuan akan mengandung resiko yang tidak dapat dihindari. Dalam hal ini
resiko hanya bisa dikendalikan agar berada dalam batas yang wajar. Resiko
57
yang timbul karena transaksi penjualan secara kredit disebut resiko kerugian
Resiko ini terjadi jika jumlah piutang tidak dapat direalisasikan sama
sekali. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya karena
dikembalikan.
Hal ini akan menimbulkan adanya tambahan dana atau untuk biaya
penagihan. Tambahan dana ini akan menimbulkan biaya yang lebih besar
58
d. Resiko tidak tertanamnya modal dalam piutang
Resiko ini terjadi karena adanya tingkat perputaran piutang yang rendah
piutang semkin besar dan hal ini bisa mengakibatkan adanya modal kerja
D. Tingkat Penagihan
berikut:
59
a. Pemrosesan Pesanan Pelanggan
Pesanan barang dari pelanggan adalah titik awal dari keseluruhan siklus.
ketentuan tertentu.
b. Persetujuan Kredit
c. Pengiriman Barang
60
e. Memproses dan Mencatat Penerimaan Kas
benar dan tepat di catat di dalam data transaksi retur penjualan dan
suatu beban piutang tak tertagih sejumlah nilai tagihan yang diperkirakan
61
Setelah terjadi piutang maka akan dilakukan penagihan terhadap para
Adapun proses penagihan piutang menurut Indriyo dan Basri yang dikutip
http://MuhamadFirdaus.blogspot.com/2013/04/ProsedurPiutang.html
diantaranya adalah:
penjualan asli
c. Uang hasil penagihan yang diperoleh akan diserahkan kepada kasir serta
daftar tagihannya
d. Kasir menghitung uang tagihan dan apabila sudah cocok dengan daftar
tagihan maka daftar tagihan tersebut akan diberikan cap dimana tagihan
tersebut telah diterima oleh kasir. Setelah dicap daftar tagihan tersebut
62
buku tambahan dan bagian akuntansi mencatat ke buku kasir dan buku
besar.
http://MuhamadFirdaus.blogspot.com/2013/04/Prosedur-Piutang.html yaitu:
a. Melalui Surat
b. Melalui Telepone
juga dibayar maka bagian kredit dapat menelpone pelanggan dan secara
63
c. Kunjungan Personal
Penagihan
berupa piutang. Maka, pihak manajemen harus mampu mengelola usahanya sesuai
ketiga tujuan ini. Fokus auditor, baik dalam audit atas laporan keuangan maupun
keuangan.
64
prosedur audit untuk menguji efektivitas pelaksanaan pengendalian untuk
pada semua hal yang terlibat didalam pelaksanaan dan pencapaian tujuan
piutang akan disetorkan dengan tepat waktu, tanpa harus ada penahanan uang
melalui adanya suatu bagian dalam perusahaan yang bertugas menilai kelayakan
dan efektivitas pengelolaan yang ada dan menilai keualitas kegiatan yang telah
dijalankan perusahaan.
65
Dalam hal ini pimpinan untuk melakukan pengawasan dan juga
yang ahli dalam bidangnya, dengan adanya pemisahan tugas dalam perusahaan
Penilaian yang obyektif dan independen yang dilakukan oleh internal auditor akan
karena dengan adanya pengawasan yang memadai dari staff dan juga team khusus
diatasi.
tagihan yang tidak dapat tertagih oleh kolektor tidak diawasi dan tidak dilakukan
pemeriksaan terhadap kwitansi yang keluar, dan ini adalah salah satu indikasi
66
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
penulis melakukan penelitian pada kantor cabang yaitu PT. Interyasa Ciputat yang
berawal dari penjualan barang dan jasa secara kredit dan menghasilkan penagihan
piutang terhadap hasil penjualan yang telah di sepakati bersama antar penjual dan
pembeli.
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Kantor Cabang yaitu PT. Interyasa Ciputat
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan terhitung mulai bulan Juli 2013 sampai Maret
2014. Waktu sembilan bulan ini telah dilaksanakan penelitian secara bertahap
67
diawali dengan prasurvei (perencanaan), pengajuan surat izin, penyusunan
3. Jenis Penelitian
kualitatif yaitu:
1. Data kuantitatif adalah data dalam bentuk angka yang dapat dihitung yang
2. Data kualitatif adalah data yang bukan dalam bentuk angka yang di peroleh
yang di teliti.
1. Populasi
68
orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga
bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi
meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.
populasi yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan
2. Sampel
penelitian, dan agar lebih obyektif istilah individu diganti istilah subyek dan
atau obyek. Sampel yang baik yaitu sampel yang memiliki populasi atau
bahwa sampel adalah sebagian dari populasi itu. Bila populasi besar, dan
peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya
69
peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih
menjadi anggota sampel. Dalam hal ini peneliti mengguakan sampel jenuh
digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan jika jumlah populasi
relative kecil. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Pada PT.
bagian audit dan staff SRM yang berkaitan dengan tingkat penagihan.
maka metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
70
a. Metode Pengumpulan Data Primer
primer. Data primer yaitu sumber data yang langsung memberikan data
cara:
1. Kuesioner
71
akan diukur dan apa yang bisa di harapkan dari responden (Sugiyono,
2009:142).
2. Observasi
72
diselidiki (Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, 2009:70). Penulis
tentang data sekunder. Data sekunder adalah sumber data yang tidak
sebagainya.
secara terarah.
73
Dengan penelitian kepustakaan ini, penulis berusaha untuk
1. Pengolahan Data
likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
Tabel 3.1
No Kategori Bobot
2 Setuju (S) 4
3 Ragu-Ragu (RG) 3
74
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
a. Uji Validitas
membandingkan r hitung dengan r tabel untuk setiap variabel yang ada. Jika r
hitung > r tabel maka item tersebut dapat dikatakan valid. Selain dengan
membandingkan r hitung dengan r tabel, dapat juga dilihat dari signifikasi, jika
lebih kecil dari α maka dapat dikatakan bahwa item tersebut valid
(Sugiyono, 2009:126).
75
( n . ∑ xy ) – ( ∑ x ) (∑ y )
r=
√¿ ¿ ¿
b. Uji Reliabilitas
memberikan penilaian atas apa yang diukur. Jika hasil penelitian yang
76
2 rb
ri=
1+r b
Dimana:
3. Pengujian Hipotesis
a. Uji Regresi
(Y).
77
Y= a+bX
∑ Y −b (∑ X )
a=
n
( ∑ XY )−( ∑ X )( ∑Y )
b=n
n ( ∑ X 2 )−¿ ¿
koefisien korelasi adalah tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih.
berikut:
n ∑ xy−∑ x ∑ y
r=
√ [n( ∑ x 2 )−(∑ x )2 ][ n( ∑ y 2 )−( ∑ y )2 ]
78
Dimana:
r = Koefisien Korelasi
1. Jika r > 0
(terikat).
2. Jika r < 0
(terikat).
79
3. Jika r = 0
variabel Y (terikat).
4. Jika r = 1 atau r = -1
(terikat).
Tabel 3.2
80
0,60 – 0,799 Kuat
c. Koefisien Determinasi ( r2 )
KD = r 2 x 100%
Keterangan:
r = Koefisien korelasi
81
sama dengan nol, maka variabel independen tidak berpengaruh terhadap
d. Uji t
t=r √n−2
√1−r 2
r = Koefisien korelasi
n = Ukuran sampel
82
Kriteria uji:
Kesimpulan :
di maksud dengan variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
maka perlu pembatasan pengertian dari variabel dalam penelitian ini. Sesuai
dengan judul yang dipilih oleh peneliti, yaitu Pengaruh Sistem Pengendalian
83
Internal Piutang Terhadap Tingkat Penagihan Pada PT. Interyasa Ciputat, maka
a. Lingkungan Pengendalian
b. Penaksiran Resiko
c. Aktivitas Pengendalian
e. Pemantauan
84
2. Variabel Dependen (Y)
a. Penjualan (Kredit )
b. Penerimaan Kas
Tabel 3.3
85
2. Penaksiran penugasan sesuai dengan keahliannya
berkompeten
berurut
masing-masing
otorisasi
86
2. Penerimaan
3. Penghapusan piutang
lebih tinggi
mengenai:
sebagian
penyalahgunaan.
87
intern penagihan piutang.
88
BAB IV
Interyasa Sedaya dan Indohome & Co, yang kemudian di gabung menjadi
1982, awalnya didirikan sebagai dealer exclusive. Mesin jahit singer atau
& Co hanya dapat menjual mesin jahit dari perusahaan singer. Sebagai
ketentuan harga, ketentuan kredit, servis dan perbaikan (after sales service).
pengiriman, maka dari itu setiap deliveri di catat dan dibebankan kepada
kemudian menjadi piutang PT. Singer industries Indonesia Ltd dan jatuh
89
tempo pada tanggal tertentu sesuai dan berdasarkan barang yang sudah
karena orang cenderung membeli pakaian yang siap pakai. Semakin lama
semakin sedikit orang yang menggunakan mesin jahit, dan beralih ke TV set,
Kulkas, Radio dan lain-lain. Indohome & Co semakin sulit mencapai target
penjualan dan mengakhiri kerjasamanya dengan singer pada tahun 1987, dan
kredit mulai dari 3 hingga sampai 12 bulan. Penjualan dengan cara ini sangat
popular dengan sebutan Cash & Credit. Bisnis kredit konsumsi ini terus
berkembang dan diikuti oleh banyak institusi keuangan seperti sewa beli
dan Credit Supervisor ini memulai karirnya dari bawah, baik dari salesman,
collector ataupun surveyor. Dengan kata lain tidak seorangpun manager yang
diangkat dari luar perusahaan, semuanya meniti karir dari bawah, semua
90
tergantung prestasi masing-masing. Perusahaan menetapkan sasaran/target
yang harus dicapai, dengan kata lain ada Standar Prestasi Minimum (SPM).
Adapun yang menjadi visi dan misi perusahaan yaitu sebagai berikut:
Moto:
anda.
Visi :
Misi :
penjualan secara kredit kepada setiap orang tanpa melihat status sosial dalam
91
menurut kewajibannya, sesuai perjanjian. Setiap konsumen akan dilayani
khusunya kawasan Metro Jakarta salah satunya yaitu PT. Interyasa Ciputat
sampai dengan hari sabtu dengan jam kerja dimulai pada pukul 09.00-17.00
WIB. Setiap jam kerja berturut-turut disela istirahat selama satu jam.
2. Strategi Perusahaan
bawah di area perkotaan dan pinggiran kota dengan jarak kurang lebih 25 km
dari pusat kota, atau dari kantor cabang yang beroperasi. Secara umum,
92
b. TKK (Toko Kerjasama, Vendor)
3. Struktur Organisasi
menyerap banyak tenaga kerja. Karyawan dalam perusahaan ini dapat dibagi
Pengawasan. Agar tujuan suatu perusahaan dapat tercapai dengan baik, maka
diketahui posisi setiap karyawan dan tugas-tugasnya serta kepada siapa harus
orang untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan dan mau terlibat
dengan peraturan yang ada, atau organisasi juga dapat dikatakan sebagai
wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar dapat mencapai
93
tujuan yang telah ditetapkan bersama. Berdasarkan arti dari organisasi
dan tentu saja orang yang melakukan aktifitas tersebut atau sumber daya
kegiatan perusahaan. Secara garis besar PT. Interyasa Ciputat dibagi atas
bagian penjualan oleh team dan sales, bagian pengembangan toko yaitu
oleh kolektor.
struktur organisasi yang dapat dianggap sebagai kerangka yang menjadi titik
pusat yang dapat menggabungkan usaha-usaha. Karena itu maka salah satu
94
1. Bagan organisasi dapat menolong untuk mendefinisikan hubungan-
hubungan organisasi.
organisasi.
dan proses penjualan dan juga khususnya pada divisi penagihan terkadang
c. Sales agent setor Tanda Lunas Biaya Administrasi (TLBA) dan uang ke
ADM (Administrasi)
95
d. Administrasi/Kasir menyerahkan Tanda Lunas Biaya Administrasi
(TLBA) ke pemimpin
besar, kolektor melaporkan ke manager bila ada hal negatif, dan kolektor
96
c. Kolektor menyerahkan ke bagian administrasi mengenai kartu-kartu
yang akan jatuh tempo (1 hari sebelum jatuh tempo) untuk di bukakan
kwitansi pembayara.
untuk di batalkan.
ini:
97
Manager
Membagikan kartu kecil kepada kolektor
Kolektor (CA)
Melakukan kunjungan pertama paling lambat 7 hari setelah kirim barang
Kolektor
Meminta kwitansi resmi kepada bagian administrasi sesuai dengan tanggal jatuh tempo
Administrasi
Membukakan kwitansi resmi sesuai tanggal jatuh tempo dan menyerahkan kepada kolektor
Kolektor
Menagih ke rumah konsumen
Kolektor
Setor uang tagihan ke kasir
Kasir
Terima uang setoran dari kolektor dan memposting ke buku kas
Administrasi
Posting ke kartu besar
98
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Karakteristik Responden
Tabel 4.1
n = 40
19 – 25 19 47,5
26 – 31 5 12,5
32 – 37 10 25
38 – 43 3 7,5
44 – 50 2 5
51 – 60 1 2,5
Total 40 100%
berdasarkan usia paling banyak yaitu pada usia antara 19-25 tahun dengan
99
Untuk lebih jelasnya, mengenai data responden sesuai dengan hasil
kuesioner yang peneliti sebar berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada
Tabel 4.2
n = 40
Laki-Laki 18 45%
Perempuan 22 55%
Jumlah 40 100%
sebesar 55% dan responden berjenis kelamin laki-laki hanya 18 orang atau
sebesr 45%.
100
Berdasarkan pendidikan, data responden menunjukkan kualitas
Tabel 4.3
n = 40
SD 1 2,5%
SMP 0 0
SMK/SMA/SLTA 36 90%
D3 1 2,5%
S1 2 5%
Jumlah 40 100%
36 orang atau berkisar 90% dan paling sedikit adalah SD dan D3 yaitu
101
Untuk lebih jelasnya mengenai data responden berdasarkan lama
Tabel 4.4
n = 40
1-5 35 87,5
6-10 4 10
11-15 1 2,5
Jumlah 40 100%
lama kerja. Responden yang bekerja pada PT.Interyasa Ciputat paling lama
adalah 1-5 tahun sebanyak 35 orang atau berkisar 87,5% sedangkan paling
Ciputat.
102
a. Analisis Kuantitatif
yang dikehendaki dari variabel yang diteliti. Teknik uji validitas ini
hitung dengan r tabel dapat juga dilihat dari signifikansi, jika lebih
kecil dari α maka dapat dikatakan bahwa item diuji valid (Sugiyono,
Tabel 4.5
103
Nilai Correlated Item- Nilai Taraf
Butir dalam
No Total Correlation kritis Sig. Keterangan
kuesioner
(r-hitung) (r-tabel) (α=0.05)
104
maka berdasarkan data yang di peroleh di nyatakan reliabel dan
Tabel 4.6
No Varian
1 0,244
2 0,210
3 0,210
4 0,160
5 0,144
6 0,144
7 0,144
105
8 0,210
9 0,144
10 0,127
Total 1,737
2
Si2 : ∑ x – ¿¿¿
2
(183)
847−
Contoh No.1: 40
40
847−837 , 22
=
40
9 ,78
= = 0,244
40
2
(∑ xt)
∑ xt 2−
St2 : n
n
2
(1905)
90901−
= 40
40
90901−90725,625
=
40
106
175,375
=
40
= 4,384
{ }{ }
2
k ∑ Si
Mencari reliabilitas variabel r 10 = 1− 2
(k −1) St
= { 10
(10−1)}{
1−
1,737
4,384 }
= 1,11 x 0,604
= 0,670
X = 0,670 (realibel karena nilai r hitung lebih besar dari pada nilai r tabel
product moment yaitu 0,670 > 0,312. Dari penjelasan data hasil uji
b. Analisis Deskriptif
107
alat bantu yang dapat membantu menigkatkan fungsi pengendalian. PT.
1. Lingkungan Pengendalian
adalah harus memiliki lingkungan yang baik dan juga efektif yang
manajemen.
wewenang dan tanggung jawab, dan praktik sumber daya manusia dan
2. Aktivitas Pengendalian
108
a. Adanya pemisahan tugas
dapat terjadi.
109
d. Selalu melakukan pengecekan independent terhadap kinerja
Dalam hal ini PT. Interyasa Ciputat memiliki audit internal yaitu
3. Penaksiron Resiko
110
resiko perusahaan harus memperhatikan mempertimbangkan faktor
sebagai berikut:
memadai.
111
b. Komunikasi
5. Monitoring
112
cabang.Monitoring terhadap piutang yang tak tertagih belum
a. Analisis Kuantitatif
Tabel 4.7
Tahun
Penjualan Kredit Piutang Penagihan Piutang
2011
113
Mei 208,669,000 230,304,000 192,904,000
Tahun 2011:
= 218,636,500 + 221,168,000
= 439.804.500
= 219.902.250
114
b. Tingkat Perputaran Piutang = Penjualan Kredit Pertahun
Rata-Rata Piutang
= 2.442.594.000
219.902.250
360 hari
Atau jika dihitung dalam hari berkisar ¿
11kali tingkat perputran piutang
= 32 Hari
Tabel 4.8
Tahun
Penjualan Kredit Piutang Penagihan Piutang
2012
Septembe
115
Oktober 200,925,000 212,463,500 206,424,000
Novembe
Tahun 2012:
= 232.951.500 + 190.567.500
= 423.519.000
= 211.759.500
Rata-Rata Piutang
= 2.283.155.000
211.759.500
360 hari
Atau jika dihitung dengan hari ¿
10 ,78 Tingkat perputaran piutang
116
= 33 Hari
Tabel 4.9
Tahun
Penjualan Kredit Piutang Penagihan Piutang
2013
117
Tahun 2013
= 168.609.500 + 177.697.000
= 346.306.500
= 173.153.250
Rata-Rata Piutang
=2.269.282.000
173.153.250
360 hari
Atau jika dihitung dalam hari =
13 kali lama perputaran piutang
= 27 hari
118
TABEL 4.10
Tingkat Perputaran
yang dikehendaki dari variabel yang diteliti. Tehnik uji validitas ini
hitung dengan r tabel dapat juga dilihat dari signifikansi, jika lebih
kecil dari α maka dapat dikatakan bahwa item diuji valid (Sugiyono,
119
Tabel 4.11
Nilai Correlated
(r-hitung)
120
Dari hasil analisis pada tabel 4.11 diatas dapat dikemukakan
dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten
(Sugiyono, 2009:122).
Tabel 4.12
No Varian
1 0,227
2 0,250
3 0,300
4 0,249
5 0,240
121
6 0,234
7 0,294
8 0,244
9 0,249
10 0,244
Total 2,531
2
(∑ x)
∑ x 2−
Si2 : n
n
2
(186)
874−
Contoh No. 1 = 40
40
874−864 , 9
=
40
9 ,1
= = 0,227
40
2
(∑ xt)
∑ xt 2−
St2 : n
n
122
2
(1810)
82278 –
= 40
40
82278−81902, 5
=
40
375 ,5
= = 9,3875
40
{ }{ }
2
k ∑ Si
Mencari reliabilitas variabel r 10 : 1− 2
k−1 St
= {10−1
10
}{1− 2,531
9,387 }
= 1,11 x 0,731
= 0,811
b. Analisis Deskriptif
tidak tercapai. Dengan adanya sumber daya manusia yang kurang efektif,
peningkatan penagihan tidak akan tercapai. Oleh karena itu sumber daya
123
manusia yang gigih, ulet dan jujurlah yang dapat membantu penagihan
1. Penjualan Kredit
b. Persetujuan Kredit
dalam hal ini persetujuan kredit pada PT. Interyasa Ciputat yaitu
124
persetujuan kredit terhadap pelanggan maka akan terjadi penagihan
c. Pengiriman Barang
d. Penagihan Pelanggan
2. Penerimaan Kas
125
dilakukan oleh administrasi dan bagian penerimaan angsuran yaitu
bagian kasir.
pelanggan sudah benar-benar tidak bisa ditagih, atau pindah dan alamat
masih bisa tertagih tetapi butuh waktu yang sangat lama, oleh
dari saldo sisa tagihan yang terdiri dari 10% pimpinan, 15%
126
c. Piutang yang benar-benar sudah tidak bisa tertagih lagi yang akan
Jajaran staf Showroom harus dapat bekerja sama kepada pimpinan dalam
angsuran tersebut.
a. Regresi Sederhana
127
positif atau negatif. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan
Tabel 4.13
NO X Y X2 Y2 XY
128
12 42 40 1,764 1,600 1,680
129
35 50 50 2,500 2,500 2,500
N = 40
∑X = 1905
∑Y = 1810
∑X2 = 90901
∑Y2 = 82278
∑XY= 86398
n ( ∑ XY )−( ∑ X ) (∑ Y )
b=
n ( ∑ X 2) −¿ ¿
130
3455920−3448050
b=
3640000−3629025
7870
b=
10975
b=0 , 71
∑ Y – b(∑ X )
a=
n
1810−0 , 71(1905)
a=
40
1810−1352 , 55
a=
40
457 , 45
a=
40
a=¿11,43
berikut:
Y = a + bX
Y = 11,43 + 0,71 X
131
Dari persamaan regresi sederhana diatas dapat diartikan sebagai
berikut:
11,43.
antara dua variabel X dan Y (dilambangkan dengan rxy atau bisa juga
132
n ∑ xy−∑ x ∑ y
r=
√ [n( ∑ x2 )−(∑ x)2 ][ n( ∑ y2 )−( ∑ y)2 ]
3455920−3448050
r=
√ 3636040−3629025 √3291120−3276100
7870
r=
√ 7015 √15020
7870
r=
( 83 , 75 ) (122 , 55)
7870
r=
10263,5625
r =0,766
sebagai berikut:
133
Koefisien Penentuan (KP) = r2 = (0,766) x 100% = 76,6%. Maka
c. Koefisien Determinasi
KD = (r2) x 100%
= (0,766)2 x 100%
= 0,5867 x 100%
= 58,67%
134
terhadap tingkat penagihan selain sistem pengendalian internal piutang
d. Uji t
t.
t=r
√ n−2
1−r 2
t=0,766
√ 40−2
1−(0,766)2
t=0,766
√ 38
1−0,586756
t=0,766
√ 38
0,413244
t=0,766 .91 , 95
t=70,4337
= t (5%) . (40-2)
135
= t(0,05) . 38
= 1,9
internal piutang (X) terhadap tingkat penagihan (Y) pada PT. Interyasa
Interyasa Ciputat.
136
BAB V
A. Kesimpulan
faktor yang menyebabkan pemisahan fungsi tidak berjalan baik dan tidak
terjadi. Hal ini dapat terlihat berdasarkan hasil kuesioner yang penulis
piutang yang tak tertagih. Dilihat dari tingkat perputaran piutang yang
137
terjadi bahwa pada tahun 2012 tingkat penagihan mengalami kenaikan
kuat.
pada 11,43. Selain nilai konstanta, dari persamaan regresi diatas juga
tingkat penagihan.
138
B. Saran
pemisahan tugas dan fungsi dapat berjalan sesuai dengan SOP yang
ada.
perusahaan.
139
c. Cara pandang PT. Interyasa Ciputat harus berorientasi pada
para supplier yang ada dan mendapatkan harga beli yang murah
internal piutang terhadap tingkat penagihan agar hasilnya lebih baik dan
140
141