Anda di halaman 1dari 2

Sejarah Bukit Siguntang

Dalam kitab sejarah raja-raja melayu yang ditulis di Perlis, Malaysia, disebutkan ada
suatu daerah yang terletak di Muara Sungai Tatang, daerah ini yang kemudian
dikenal dengan nama Palembang. Kemudian di bagian hulu Sungai Muara Tatang
terdapat Sungai Melayu yang airnya mengalir ke Sungai Tatang, di dekat Sungai
Melayu inilah menjulang sebuah bukit yang dikenal dengan nama Bukit Siguntang.

Bukit Siguntang merupakan tempat yang dianggap suci dan penuh kharisma sejak
abad 14-17. Selain menjadi tempat pemakaman bagi para keturunan Kerajaan
Sriwijaya, Bukit Siguntang sejak abad ke-7 telah menjadi tempat ibadah penganut
Buddha. Hal tersebut dibuktikan dengan ditemukannya arca Buddha dengan tinggi
mencapai 2,77 meter yang terbuat dari batu granit.

Benda bersejarah lain yang ditemukan di sekitar Bukit Siguntang adalah pecahan-
pecahan tembikar dan keramik peninggalan Dinasti Tang. Penemuan pecahan
keramik dan tembikar di kawasan Bukit Siguntang juga membuktikan bahwa, selain
digunakan sebagai pusat kegiatan agama Buddha, di pemukiman ini juga diyakini
terdapat pemukiman warga.

Untuk kepentingan pelestarian benda-benda penemuan tersebut kemudian disimpan


di Museum Balaputera Dewa dan sebagian lagi di Museum Sriwijaya yang ada di
Kompleks Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya.

Data Pengunjung
Menurut Khairul Sahri, SH selaku Kasi Bukit SiguntangUnit Pelakasana Teknis
Daerah(UPTD)Taman Wisata Kerajaan Sriwijaya “Jumlah kunjungan wisatawan ke
objek taman wisata Bukit Siguntang perharinya sekitar 10 orang, pada saat hari libur
objek wisata taman Bukit Siguntang mengalami peningkatan jumlah pengunjung
sebanyak 15 orang”(Wawancara, 09 Mei 2017).

Yang menarik dari bukit siguntang

pengunjung akan menemukan menara pandang yang terletak tepat di tengah-tengah


Bukit Siguntang. Dari menara ini akan terlihat jelas pemandangan di sekitar bukit.
Pada bagian yang lain juga terdapat relief-relief yang menginformasikan tentang
banyak hal, seperti misalnya seorang pendeta yang sedang belajar agama Buddha,
prasasti pendirian Kerajaan Sriwjaya, suasana yang menggambarkan kemakmuran
pada masa Kerajaan Sriwijaya, kapal Sriwijaya yang melambangkan kekuasaannya
di atas laut, hingga cerita tentang penumpasan bajak laut oleh Laksamana Cheng
Ho dan pasukannya di perairan Sungai Musi.

Siapa yang sangka, dahulu di Kota Palembang terdapat sebuah bukit yang sejuk
dikelilingi pepohonan. Tempat yang menjadi petilasan banyak tokoh dari masa
kejayaan Kerajaan Sriwijaya. Bahkan konon Sultan Mahmud Badaruddin II pernah
mengajak para pemimpin yang ada di pedalaman Palembang untuk bersumpah
setiap kepada kesultanan di atas Bukit Siguntang.
The History of Siguntang Hill

In the book of the history of the Malay kings written in Perlis, Malaysia, it is
mentioned that there is an area located in the Tatang River Estuary, this area which
became known as Palembang. Then in the upper reaches of the Muara Tatang River
there is the Malay River whose water flows into the Tatang River, near the Malay
River this towers a hill known as Bukit Siguntang.

Siguntang Hill is a place that is considered sacred and full of charisma since the 14-
17 century. In addition to being a burial place for descendants of the Kingdom of
Srivijaya, Bukit Siguntang since the 7th century has become a place of worship for
Buddhists. This is evidenced by the discovery of a Buddhist statue with a height of
2.77 meters made of granite.

Other historical objects found around Siguntang Hill are broken pottery and pottery
from the Tang Dynasty. The discovery of broken pieces of ceramics and pottery in
the Siguntang Hill region also proves that, besides being used as a center for
Buddhist activities, in this settlement there are also believed to be residential
settlements.

For the purpose of preserving the objects of discovery are then stored in the
Balaputera Dewa Museum and partly in the Sriwijaya Museum in the Archaeological
Park Complex of the Sriwijaya Kingdom.

Visitor Data

According to Khairul Sahri, SH as Kasi Bukit Siguntang, the Regional Technical


Implementation Unit (UPTD) of the Sriwijaya Kingdom Tourist Park "The number of
tourist visits to the Siguntang Bukit tourism object is about 10 people per day, while
on holiday the Bukit Siguntang tourism object has increased the number of visitors
by 15 people. "(Interview, May 9, 2017).

What's interesting about siguntang hill

visitors will find a view tower located right in the middle of Siguntang Hill. From this
tower the view will be clearly seen around the hill. In other parts there are also reliefs
that inform about many things, such as a priest who is studying Buddhism,
inscriptions on the establishment of the Kingdom of Sriwjaya, an atmosphere that
illustrates prosperity during the Kingdom of Srivijaya, Srivijaya ships symbolizing his
authority on the sea, to the story about the suppression of pirates by Admiral Cheng
Ho and his troops in the waters of the Musi River.

Who would have thought, before in the city of Palembang there was a cool hill
surrounded by trees. The place that became the leader of many figures from the
heyday of the Srivijaya Kingdom. It is even said that Sultan Mahmud Badaruddin II
had invited the leaders in the interior of Palembang to swear an oath to the sultanate
on Siguntang Hill.

Anda mungkin juga menyukai