DOSEN PENGAMPU:
Dr. Yulia Hendri Yeni, SE, Akt, MT
Oleh Kelompok 3:
1. Muhammad Firman Arsyad (1910532011)
2. Angela Veronika (1910532025)
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDALAS
A. Pusat Tanggung Jawab
INPUT OUTPUT
PEKERJAAN/PROSES
Sumber Barang
daya yang Modal
atau
digunakan, (Persediaan,
diukur dari piutang. jasa
biayanya Peralatan, dan
aktiva lainnya)
- Manajemen bertanggung jawab untuk memastikan hubungan yang optimal antara input
dan output.
- Hubungan tersebut bersifat timbal balik dan langsung. Namun, dalam sejumlah situasi,
input tidak secara langsung berkaitan dengan output yang dihasilkan.
- Pengendalian berfokus pada penggunaan input minimum yang dibutuhkan untuk
memproduksi output yang diperlukan menurut spesifikasi dan standar mutu yang benar,
tepat waktu, dan sesuai dengan jumlah yang diminta.
- Kinerja pusat tanggung jawab dinilai dari seberapa efisien dan efektif perusahaan
tersebut dalam mengelola konsep input, output, dan biaya.
- Efisiensi adalah rasio output terhadap input, atau jumlah output per unit input.
- Dalam pusat tanggung jawab, efisiensi diukur dengan cara membandingkan biaya aktual
dengan standar, dimana biaya-biaya tersebut harus dinyatakan dalam output yang
terukur.
- Metode di atas memiliki dua kelemahan, di antaranya adalah
1. biaya yang tercatat bukanlah tolok ukur atas sumber daya yang sebenarnya
digunakan,
2. standar pada hakikatnya merupakan perkiraan tentang apa yang idealnya harus
tercapai dalam kondisi yang ada.
- Efektifitas ditentukan oleh hubungan antara output yang dihasilkan oleh suatu pusat
tanggung jawab dengan tujuannya.
- Efektifitas cenderung dinyatakan dalam istilah-istilah yang subjektif dan nonanalitis.
- Efisiensi dan efektivitas berkaitan satu sama lain; setiap pusat tanggung jawab harus
efektif dan efisien, dimana organisasi harus mencapai tujuannya dengan cara yang
optimal.
- Suatu pusat tanggung jawab akan dikatakan efisien apabila melakukan sesuatu dengan
tepat dan akan dikatakan efektif apabila melakukan hal-hal yang tepat.
Pusat tanggung jawab digolongkan menjadi empat jenis menurut sifat input atau
output moneter yang diukur untuk tujuan pengendalian, Pusat Pendapatan, Pusat Biaya,
Pusat Laba dan Pusat Investasi.
• Pusat Pendapatan (Revenue Centers)
- Di pusat pendapatan, suatu output (pendapatan) diukur secara moneter, akan tetapi
tidak ada upaya formal yang digunakan untuk mengaitkan input (beban atau biaya)
dengan output.
- Jika beban dikaitkan dengan pendapatan, amak unit tersebut akan menjadi pusat
laba.
Pusat beban adalah pusat tanggung jawab yang inputnya diukur secara moneter, namun
outputnya tidak. Ada 2 jenis pusat beban, yaitu pusat beban teknik dan pusat beban
kebijakan.
a) Pusat Beban Teknik
Pusat beban teknik adalah biaya-biaya yang jumlahnya secara “tepat” dan
“memadai” dapat diestimasikan dengan keadaan yang wajar. Ciri-ciri pusat beban
teknik:
1. Input-inputnya dapat diukur secara moneter.
2. Input-inputnya dapat diukur secara fisik.
3. Jumlah dolar optimum dan input yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit
output dapat ditentukan.
a) Penyusunan Anggaran
1. Anggaraan Inkremental: Dalam model ini, tingkat biaya sekarang dari pusat beban
kebijakan dipakai sebagai titik awalnya. Jumlah ini disesuaikan dengan tingkat
inflasi, perubahan-perubahan beban pekerjaan yang diantisipasi, pekerjaan khusus,
dan biaya dari berbagai pekerjaan yang dapat dibandingkan dalam unit-unit yang
sama.
2. Zero Based Review : Suatu pendekatan pembuatan anggaran yang merupakan
alternatif dengan membuat analisis menyeluruh dari setiap pusat beban kebijakan
pada jadwal yang terus bergulir, sehingga semuanya ditinjau setidaknya setiap 5
tahun sekali.
b) Variasi Biaya
Biaya pada pusat beban kebijakan cukup terlindungi dari fluktuasi jangka pendek
dibandingkan dengan pusat beban teknik. Perbedaan ini berawal dari fakta bahwa
dalam membuat anggaran untuk pusat beban kebijakan, para manajer cenderung untuk
menyetujui perubahan yang terkait dengan perubahan volume penjualan yang
diantisipasi.
d) Pengukuran Kinerja
Pengendalian secara menyeluruh terhadap pusat beban kebijakan dicapai dengan
mengukur kinerja nonfinansial. Contoh: Indikasi atas kualitas pelayanan terbaik untuk
beberapa pusat beban kebijakan berupa opini dari penggunanya.
a) Masalah Pengendalian
1) Kesulitan pengukuran output. Karena output tidak dapat diukur, tidak mungkin
untuk menempatkan standar biaya sebagai tolok ukur untuk pengukuran kinerja
keuangan.
2) Kesulitan untuk mencapai goal congruence. Dengan tidak adanya keselarasan cita-
cita antara manajer dengan staff di suatu organisasi akan mengakibatkan
terabaiakannya kesejahteraan perusahaan.
b) Penyusunan Anggaran
Penyusunan anggaran berupa pos-pos beban, dengan usulan anggaran
dibandingkan dengan seluruh beban aktual pada tahun berjalan. Usulan anggaran
dari pusat administrasi terdiri dari komponen berikut ini :
1) Biaya minimal yang harus ada.
2) Biaya kebijakan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan
3) Penjelasan apabila terjadi peningkatan biaya.
c) Program Litbang
Program litbang terdiri dari serangkaian program ditambah kelonggaran untuk
pekerjaan yang tidak direncanakan; hal tersebut biasanya ditinjau setiap tahunnya oleh
manajemen senior. Tinjauan ini sering dilakukan oleh komite penelitian yang terdiri
dari CEO, direktur penelitian serta para manajer produksi dan pemasaran. Kemudian
komite ini membuat keputusan mengenai proyek-proyek yang akan dikerjakan.
Keputusan-keputusan ini berifat subjektif, namun berada pada batas-batas kebijakan
yang sudah ditetapkan atas total pengeluaran litbang. Dengan demikian, program
penelitian penelitian ditentukan dengan cara membagi “kue penelitian” menjadi irisan
yang tampaknya paling bernilai.
d) Anggaran Tahunan
Upaya untuk menyusun anggaran litbang per tahun akan menjadi persoalan yang
sederhana dengan melibatkan “kalenderisasi” atas pengeluaran yang diperkirakan
selama periode anggaran. Jika anggaran disusun sesuia dengan rencana strategis
perusahaan, maka persetujuan atas proyek merupakan sesuatu yang rutin. Proses
penyusunan anggaran tahunan juga menjamin agar biaya aktual tidak melebihi jumlah
yang dianggarkan tanpa sepengetahuan pihak manajemen.
e) Pengukuran Kinerja
Secara reguler, hampir semua perusahaan membandingkan pengeluaran aktual
dengan pengeluaran yang dianggarkan dari semua pusat tanggung jawab dan seluruh
proyek yang dijalankan. Perbandingan ini dirangkum untuk dilaporkan kepada
manajer dengan seprogresif mungkin guna membantu para manajer di pusat tanggung
jawab dalam merencanakan pengeluaran mereka dan untuk meyakinkan para atasan
mereka bahwa pengeluaran-pengeluaran tersebut masih dalam batas-batas yang
disepakati.
J. Pusat Pemasaran
Pusat pemasaran terdiri dari dua kelompok yang memiliki pengendalian yang
berbeda satu sama lain:
a. Kelompok aktivitas pemenuhan pasokan yang disebut sebagai aktivitas pemenuhan
pesanan atau pesanan logistic.
b. Kelompok aktivitas yang berkaitan dengan upaya mendapatkan pesanan, yang
berlangsung sebelum pesanan diterima.
a) Aktivitas Logistik
Aktivitas logistik merupakan aktivitas yang terlibat dalam pemindahan barang dasri
perusahaan ke pelanggan serta mengumpulkan piutang yang jatuh tempo dari pelanggan.
Banyak yang merupakan pusat beban teknik yang bisa dikendalikan dengan penerapan
standar dan menyesuaikan anggaran untuk mencerminkan biaya-biaya pada bebagai
tingkatan volume. Perkerjaan-perkerjaan dokumen yang meliputi aktivitas logistic dapat
dituntaskan dengan internet yang lebih cepat dan biaya rendah.
b) Aktivitas Pemasaran
Teknik pengendalian yang diterapkan pada aktivitas logistik secara umum tidak
dapat diterapkan pada aktivitas-aktivitas pemasaran, sehingga cenderung pada
pengambilan keputusan yang tidak tepat. Tiga aktivitas dalam oraganisasi pemasaran, dan
sebagai konsekuiensinya terdapat tiga jenis ukuran aktivitas.
1. Aktivitas logistik, yang mana banyak biayanya yang merupakan biaya teknik.
2. Ada penciptaan pendapatan, biasanya dievaluasi dengan membandingkan
pendapatan dan kuantitas fisik actual yang dijual baik dengan pendapatan dan unit
yang telah dianggarkan.
3. Biaya pencarian pesanan yang merupakan beban kebijakan, konsekuensinya adalah
ukuran efisiensi dan efektivitas biaya-biaya tersebut menjadi sangat subjektif.