Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ikma Palupi Harjo

Nim : 204105030040

Kelas : AKS 2

Perekayasaan Pelaporan Keuangan


Definisi akuntansi secara luas menurut penulis adalah seperangkat pengetahuan yang
mempelajari perekayasaan penyediahn jasa secara nasional berupa informasi keuangan
kuantitatif unit-unit organisasi dalam suatu lingkungan negara tertentu dan cara penyampaian
informasi tersebut kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam pengambilan
keputusan ekonomik.
Agar manfaat akuntansi dapat dirasakan, pengetahuan perekeyasaan tersebut harus diaplikasi
dalam suatu wilayah atau negara. Wujud aplikasi ini adalah terciptanya suatu mekanisma
pelaporan keuangan (financial reporting) nasional yang dengannya unit-unit organisasi bisnis,
nonbisnis, dan kepemerintahan dalam suatu negara menyediakan data dan menyampaikan
informasi keuangan kepada para pengambil keputusan yang dianggap paling dominan dan
berpengaruh dalam pencapaian tujuan negara (khususnya tujuan ekonomik dan sosial).
Salah satu tujuan ekonomik negara adalah alokasi sumber daya ekonomik (alam, manusia, dan
keuangan) secara efektif dan efisien untuk mencapai tingkat kemakmuran masyarakat yang
optimal. Akuntansi dapat menjadi wahana dan mempunyai peran yang nyata dalam alokasi
tersebut kalau informasi yang dihasilkan sengaja dirancang agar dapat mempengaruhi perilaku
para pengambil kepu tusan ekonomik dominan untuk menuju ke keefektifan dan efisiensi alokasi
sumber daya negara. Peran seperti ini dapat terjadi mengingat karakteristik akuntansi sebagai
teknologi.

Proses Perekayasaan
Pelaporan Keuangan merupakan struktur dan proses akuntansi yang menggambarkan bagaimana
informasi keuangan disediakan dan: dilaporkan untuk mencapai tujuan ekonomik dan sosial
negara. Pengertian ini lebih luas daripada apa yang dideskripsi oleh Financial Accounting
Standards Board (FASB) dalam Statements of Financial Accounting Concepts. FASB
mengartikan pelaporan keuangan sebagai sistem dan sarana penyampaian (means of
communication) informasi tentang segala kondisi dan kinerja perusahaan terutama dari segi
keuangan dan tidak terbatas pada apa yang dapat disampaikan melalui statemen keuangan.
Hendriksen menguraikan aspek yang harus dipertimbangkan dalam proses perekayasaan untuk
menghas an rerangka teoretis akuntansi theoretical framework for accounting) yaitu:
1. Pernyataan postulat yang menggambarkan karakteristik unit-unit usaha dan
lingkungannya.
2. Pernyataan tentang tujuan pelaporan keuangan yang diturunkan dari pernyataan postulat
3. Evaluansi tentang kebututuhan informasi oleh pihak yang dituju dan kemampuan
pemakai untuk memahami dan menganalisis informasi yang disajikan
4. Penentuan atau pemilihan tentang apa yang harus dilaporkan.
5. Evaluasi tentang pengukuran dan proses penyajian untuk mengkomunikasi informasi
tentang perusahaan dan lingkungannya.
6. Penentuan dan evaluasi terhadap kendala-kendala pengukuran dan deskripsi unit nesha
beserta lingkungannya.
7. Pengembangan dan penyusunan pernyataan umum yang dituangkan dalam bentuk suatu
dokumen resmi yang menjadi pedoman umum dalam menyusun standar akuntansi.
8. Perancang bangunan struktur dan format sistem informasi akuntansi (prosedur, metoda,
dan teknik) untuk menciptakan, menangkap, mengo lah, ringkas, dan menyajikan
informasi sesuai dengan standar atau prinsip akuntansi.

Siapa yang Merekayasa


Proses perekayasaan bukan suatu upaya perseorangan tetapi merupakan upaya tim yang
melibatkan berbagai disiplin intelektual dan kekuatan politik mengingat perekayasaan tersebut
merupakan suatu proses yang serius yang hasilnya akan berdampak luas dan jangka panjang.
Oleh karena itu, badan legislatif pemerintah (dalam hal ini Dewan Perwakilan Rakyat atau
bahkan Majelis Permusyawaratan Rakyat) mempunyai peran yang penting dalam hal ini
mengingat rerangka konseptual mempunyai fungsi semacam undang-undang dasar (konstitusi).
Badan legislatif membentuk komite atau tim khusus yang ada di bawah kendalinya untuk
perekayasaan di tingkat nasional seperti misalnya Secu- rities and Exchange Commission (SEC)
yang ada di bawah Kongres Amerika. Wa- laupun dalam kenyataannya perekayasaan di tingkat
nasional secara teknis diserahkan oleh badan legislatif kepada profesi atau badan khusus untuk
tujuan itu, seperti misalnya Badan Pengawas Pasar Modal, tetapi dan legislatif mempunyai
kekuatan yuridis dan politik untuk menentukan hasil akhir perekayasaan dalam bentuk hak veto
atau amandemen.

Aspek Semantik Dalam Perekayasaan


Proses semantik ini tidak lain adalah memilih dan menyimbolkan objek-objek fisis kegiatan
perusahaan yang relevan menjadi objek objek yang disebut elemen-elemen statemen keuangan.
Bila ditambah dengan elemen aliran kas (operasi, investasi, dan pendanaan), penyimbolan akan
menghasilkan tigabelas elemen. Penentuan elemen-elemen ini didasarkan pada gagasan bahwa
yang dituju oleh informasi adalah investor dan kreditor dalam suatu lingkungan sistem ekonomik
tertentu.
Elemen-elemen itu sendiri belum berimakna dan menjadi informasi sebelum diukur dengan cara
tertentu agar besar-kecilnya (magnitude) elemen dapat dirasa- kan manfaat atau pengaruhnya.
Agar dapat diolah dan disajikan dalam bentuk in- formasi keuangan, objek-objek fisis harus
dikuantifikasi ke dalanı satuan yang homogenus sehingga satuan tersebut dapat menggambarkan
besarnya dan hubungan antar objek. Dari segi akuntansi, aliran fisis perusahaan akhirnya
direpresentasi dalam bentuk satuan uang hasil pengukuran elemen yang menjadi bahan olah dan
data dasar akuntansi. Jumlah rupiah sebagai hasil pengukuran ini disebut dengan kos (cost)
Sebagai bahan olah akuntansi, data kos harus ditangkap dalam suatu sistem informasi akuntansi
agar dapat diolah dan disajikan dalam bentuk statemen keuangan untuk memenuhi kebutuhan
pertanggungjelasan/akuntabilitas (eksternal) atau dalam bentuk laporan managerial untuk
memenuhi kebutuhan informa sional (internal).
Apabila perekayasaan telah selesai serta diaplikasi, rerangka pedeman PABU dientukan, dan
secara operasional pelaporan keuangan telah berlangg aka pengertian akuntansi dan teori
akuntansi secara luas dapat dilukiskan dalam suatu diagram yang dapat disebut sebagai struktur
akuntansi.
Untuk praktik akuntansi dalam suatu negara, struktur menggambarkan pihak-pihak dan sarana-
sarana yang terlibat dalam dan terpengaruh sinh perekayasaan informasi keuangan dan saling-
hubungan antara berbagai pihak dan sarana tersebut Walaupun tidak semuanya tampak dalam
gambar, pihak yang terlibat meliputi individual dan institusi misalnya penyusun standar, profess,
pemerintah, badan pembina pasar nodal, perusahaan sebagai entitas, analis manger, akuntan
publik, dan pemakai laporan Sarana sarana yang membentuk struktur akuntansi meliputi
misalnya peraturan pemerintah, standar akuntansi, laporan keuangan, dan konvensi pelaporan.
Struktur tersebut dapat dipandang menggambarkan pengertian pelaporan keuangan sebagai
mekanisma tentang bagaimana pihak-pihak dan sarana-sarana pelaporan berkerja dan saling
berinter- ska sehingga dihasilkan informasi keuangan yang diwujudkan dalam bentuk statemen
keuangan termasuk fungsi auditor untuk menentukan kewajaran statemen keuangan.

Anda mungkin juga menyukai