Anda di halaman 1dari 8

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2023/2024

Mata Kuliah/SKS : TEORI AKUNTANSI/ 3 SKS

Hari / Tanggal : SELASA, 17 OKTOBER 2023

Dosen : Ferry Hendro Basuki

1. Jelaskan pengertian seni, sains, dan teknologi dalam kaitannya dengan karaktetistik disiplin
akuntansi.
Dalam konteks disiplin akuntansi, seni, sains, dan teknologi memiliki peran dan karakteristik yang
berbeda. Berikut adalah pengertian masing-masing dalam kaitannya dengan disiplin akuntansi:

Seni (Art):
Pengertian: Seni merujuk pada aspek subjektif dan kreatif dalam akuntansi, seperti interpretasi dan
presentasi informasi keuangan. Ini terkait dengan bagaimana laporan keuangan dirancang untuk
memberikan pemahaman yang efektif bagi pemakai. Misalnya, desain laporan keuangan, tata letak,
dan grafik yang memengaruhi cara informasi disajikan dan dipahami.

Sains (Science):
Pengertian: Sains dalam akuntansi mengacu pada pendekatan objektif, penelitian, dan
pengembangan dasar teoritis. Ini termasuk pemahaman prinsip-prinsip dasar seperti pencatatan
akrual, pengukuran nilai wajar, dan prinsip pengakuan pendapatan. Ilmu dalam akuntansi membantu
memastikan bahwa praktik akuntansi didasarkan pada pengetahuan yang valid dan akurat.

Teknologi (Technology):
Pengertian: Teknologi merujuk pada alat-alat, metode, dan sistem yang digunakan untuk menyusun,
merekam, dan melaporkan transaksi keuangan. Ini mencakup perangkat lunak akuntansi, sistem
informasi, dan alat-alat otomatisasi yang mempermudah proses akuntansi, termasuk pencatatan,
pelaporan, dan analisis data.

2. Apabila akuntansi di pandang sebagai teknologi, jelaskan karakteristik teori akuntansi.


Akuntansi, ketika dipandang sebagai suatu teknologi, memiliki beberapa karakteristik teori akuntansi
yang mencakup konsep-konsep dasar yang digunakan untuk merancang, merekam, dan melaporkan
transaksi keuangan entitas bisnis. Berikut adalah beberapa karakteristik teori akuntansi:

a. Objektif Utama: Teori akuntansi memiliki tujuan utama, yaitu memberikan informasi finansial
yang relevan, andal, dan dapat dipercaya kepada pemakai laporan keuangan. Objektif ini
berfokus pada kebutuhan pemakai seperti investor, kreditor, manajemen, dan regulator.
b. Entitas Ekonomi: Teori akuntansi menganggap bahwa bisnis atau entitas ekonomi memiliki
identitas terpisah dari pemiliknya. Ini berarti bahwa transaksi bisnis harus dipisahkan dari
transaksi pribadi pemilik.
c. Periode Akuntansi: Teori akuntansi menetapkan periode tertentu selama mana informasi
keuangan harus disusun dan dilaporkan, biasanya dalam periode tahunan. Ini memungkinkan
pemakai untuk membandingkan kinerja entitas dari tahun ke tahun.
3. Jelaskan pengertian penalaran serta sebutkan unsur-unsur penalaran.

Penalaran adalah kemampuan manusia untuk memproses informasi, membuat kesimpulan, dan
mengambil keputusan berdasarkan informasi yang diterima. Ini melibatkan kemampuan untuk
berpikir secara logis, menghubungkan ide-ide, dan mengambil kesimpulan yang masuk akal.
Penalaran adalah salah satu aspek penting dalam pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan
proses berpikir yang lebih umum.

Unsur-unsur utama dari penalaran meliputi:

a. Premis
b. Kesimpulan
c. Argumentasi
d. Logika
e. Validitas
f. Ketidakpastian
g. Induksi dan Deduksi

4. Mengapa kita membutuhkan teori akuntansi?


Ada beberapa alasan mengapa kita membutuhkan teori akuntansi:

a. Menghasilkan Informasi yang Konsisten: Teori akuntansi membantu dalam pengembangan


prinsip-prinsip dan pedoman yang memastikan bahwa informasi keuangan yang disiapkan oleh
berbagai entitas bisnis konsisten dalam format dan metodenya. Hal ini penting untuk
memungkinkan perbandingan dan analisis informasi keuangan.

b. Mendukung Pengambilan Keputusan: Teori akuntansi membantu dalam menyediakan informasi


yang relevan dan dapat diandalkan untuk pengambilan keputusan. Informasi ini digunakan oleh
manajemen, investor, kreditur, dan pihak-pihak lain untuk menilai kinerja dan posisi keuangan
suatu entitas.

c. Transparansi dan Akuntabilitas: Teori akuntansi membantu dalam menciptakan transparansi


dalam laporan keuangan, sehingga entitas bisnis dapat bertanggung jawab atas kinerjanya. Hal
ini juga meningkatkan kepercayaan publik terhadap informasi keuangan yang disajikan.

5. Berikan definisi teori, akuntansi, dan teori akuntansi.

 Teori adalah sekumpulan prinsip, konsep, atau gagasan yang digunakan untuk menjelaskan,
meramalkan, atau memahami suatu fenomena dalam berbagai bidang pengetahuan. Teori
bertujuan untuk memberikan kerangka kerja atau pandangan yang sistematis tentang bagaimana
sesuatu berfungsi atau hubungannya dengan faktor-faktor lain.

 Akuntansi adalah suatu disiplin ilmu dan praktik yang melibatkan pencatatan, pengukuran,
analisis, dan pelaporan transaksi keuangan dan keuangan suatu entitas bisnis atau organisasi.
Tujuan akuntansi adalah untuk menyediakan informasi finansial yang relevan, andal, dan dapat
dipercaya kepada pemakai laporan keuangan seperti investor, kreditur, manajemen, dan
regulator.

 Teori Akuntansi adalah kerangka kerja konseptual yang digunakan dalam disiplin akuntansi untuk
merumuskan prinsip-prinsip dan pedoman dalam merancang, mengelola, dan melaporkan
transaksi keuangan dan keuangan. Teori akuntansi membantu dalam memahami dasar-dasar
akuntansi, tujuan-tujuan laporan keuangan, dan prinsip-prinsip yang digunakan dalam menyusun
laporan keuangan yang sesuai. Ini membantu dalam mengarahkan praktik akuntansi dan
pengembangan standar akuntansi.

6. Sebutkan dan jelaskan pendekatan-pendekatan teori akuntansi.

Berikut adalah beberapa pendekatan utama dalam teori akuntansi beserta penjelasan singkatnya:

Pendekatan Utilitas:
Penjelasan: Pendekatan utilitas menekankan bahwa tujuan utama akuntansi adalah untuk
memberikan informasi yang berguna bagi pengguna laporan keuangan. Informasi harus bermanfaat
dalam pengambilan keputusan ekonomi, seperti investasi, kredit, atau evaluasi kinerja perusahaan.

Pendekatan Entitas:
Penjelasan: Pendekatan ini berfokus pada pemisahan entitas bisnis dari pemiliknya. Hal ini
mengharuskan bahwa transaksi entitas harus dicatat secara terpisah dari transaksi pemilik.
Pendekatan entitas penting untuk menjaga integritas dan keberlanjutan entitas bisnis.

Pendekatan Realisasi Pendapatan:


Penjelasan: Pendekatan ini mengharuskan pendapatan diakui hanya jika telah dihasilkan dan dapat
diukur secara andal. Ini memastikan bahwa pendapatan tidak diakui sebelum layanan atau barang
yang diperdagangkan telah diserahkan kepada pelanggan.

Pendekatan Nilai Historis:


Penjelasan: Pendekatan ini mengasumsikan bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas harus direkam pada
nilai historis, yaitu nilai saat transaksi terjadi. Ini mengabaikan perubahan nilai pasar yang mungkin
terjadi setelah transaksi.

Pendekatan Biaya:
Penjelasan: Pendekatan biaya mengacu pada pencatatan aset dengan nilai dasar biaya pembelian
atau produksi. Ini memberikan dasar untuk menghitung penyusutan aset dan menghindari
overstatement nilai aset dalam laporan keuangan.

7. Jelaskan apa itu kandungan informasi, serta contohnya.

Kandungan informasi adalah elemen-elemen yang membentuk informasi dalam suatu konteks. Ini
bisa berupa data, fakta, atau elemen-elemen lain yang disusun untuk memberikan pemahaman atau
pengetahuan kepada orang yang menerimanya. Contohnya mencakup laporan keuangan, berita,
buku teks, presentasi bisnis, website, film dokumenter, dan laporan penelitian. Kandungan informasi
adalah inti komunikasi dan pengungkapan informasi, yang harus jelas, relevan, dan sesuai dengan
kebutuhan pemakai.
8. Sebutkan dan jelaskan periodesasi perkembangan akuntansi di Indonesia.

Periodesasi perkembangan akuntansi di Indonesia dapat dibagi menjadi beberapa periode utama
yang mencerminkan perkembangan dan evolusi praktik akuntansi dalam sejarah negara ini. Berikut
adalah periodesasi perkembangan akuntansi di Indonesia beserta penjelasan singkatnya:

 Era Kolonial (Abad ke-17 hingga awal abad ke-20):

Penjelasan: Pada periode ini, praktik akuntansi diperkenalkan oleh penjajah Belanda. Akuntansi
digunakan untuk mengelola keuangan kolonial dan berfokus pada pemungutan pajak dan
administrasi keuangan. Praktik akuntansi tersebut berdasarkan standar akuntansi Belanda.

 Era Kemerdekaan hingga tahun 1960-an:

Penjelasan: Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, praktik akuntansi terus berkembang.
Pemerintah Indonesia mulai membentuk standar akuntansi dan mengadopsi prinsip-prinsip
akuntansi internasional. Namun, perkembangan ini masih terbatas pada sektor pemerintah dan
bisnis-bisnis besar.

 Era Pembangunan Ekonomi (1960-an hingga 1990-an):

Penjelasan: Pada periode ini, pemerintah Indonesia mulai mendorong sektor swasta dan
mengembangkan praktik akuntansi dalam bisnis. Lembaga akuntansi seperti IAI (Ikatan Akuntan
Indonesia) didirikan untuk mengatur profesi akuntan di Indonesia. Standar Akuntansi Keuangan
Indonesia (SAK) mulai diperkenalkan.

 Era Reformasi (Akhir 1990-an hingga saat ini):

Penjelasan: Era reformasi mempercepat perkembangan akuntansi di Indonesia. Praktik akuntansi


semakin diatur oleh SAK yang mengacu pada standar internasional. Perubahan signifikan terjadi
dalam penerapan SAK, audit, dan tata kelola perusahaan. SAK berperan penting dalam meningkatkan
transparansi dan akuntabilitas dalam pelaporan keuangan.

 Adopsi IFRS (International Financial Reporting Standards):

Penjelasan: Sejak tahun 2012, Indonesia telah memulai proses adopsi IFRS dalam kerangka
konvergensi SAK-IFRS. Adopsi IFRS adalah langkah penting menuju harmonisasi praktik akuntansi
Indonesia dengan standar internasional. Hal ini meningkatkan kredibilitas laporan keuangan
perusahaan Indonesia di pasar global.
9. Jelaskan langkah-langkah perekayasaan sebagai proses deduktif.

a. Perekayasaan sebagai proses deduktif adalah metode berpikir logis yang melibatkan deduksi,
yaitu menyimpulkan hal-hal yang spesifik dari prinsip-prinsip atau aturan yang lebih umum.

b. Identifikasi Masalah: Tentukan masalah yang perlu dipecahkan atau tujuan yang ingin dicapai.

c. Identifikasi Prinsip-prinsip Umum: Kenali prinsip-prinsip, teori, atau aturan yang berlaku secara
umum yang dapat digunakan dalam situasi tersebut.

d. Pengembangan Hipotesis: Buat hipotesis atau pernyataan yang didasarkan pada prinsip-prinsip
umum yang relevan.

e. Pengujian Hipotesis: Uji hipotesis dengan data, bukti, atau percobaan yang relevan.

f. Penarikan Kesimpulan: Dengan menggunakan deduksi, simpulkan hasil atau solusi spesifik
berdasarkan hasil pengujian hipotesis.

g. Evaluasi dan Implementasi: Evaluasi solusi, dan jika diperlukan, implementasikan solusi yang
ditemukan.

Dalam pendekatan ini, pemikiran deduktif mengacu pada proses logis berdasarkan prinsip-prinsip
umum untuk mencapai solusi yang spesifik untuk masalah yang ditemui dalam rekayasa atau bidang
lainnya.

10. Jelaskan pengertian rerangka konseptual menurut FASB.

Rangka Konseptual Akuntansi menurut FASB adalah seperangkat konsep dasar yang digunakan
sebagai panduan dalam pengembangan dan interpretasi standar akuntansi. Ini membantu dalam
pembentukan standar, interpretasi, dan evaluasi transaksi bisnis, serta dalam penilaian aset dan
kewajiban dalam laporan keuangan. Rangka Konseptual ini mengandung prinsip-prinsip dasar seperti
relevansi, keandalan, dan pencatatan akrual yang membentuk dasar pemahaman akuntansi.

11. Apa makna’ berlaku umum’ sama dengan makna ‘berterima umum’.

Ya, dalam banyak konteks, ungkapan “berlaku umum” memiliki makna yang mirip dengan “berterima
umum.” Kedua istilah ini mengacu pada hal atau prinsip yang diterima atau diterima secara luas oleh
masyarakat atau kelompok tertentu.

“Berlaku umum” atau “berterima umum” digunakan untuk menyiratkan bahwa sesuatu dianggap
sebagai norma atau prinsip yang diterima oleh mayoritas orang dalam suatu lingkungan atau budaya
tertentu. Contoh penggunaannya bisa dalam kalimat seperti “Nilai-nilai etika ini berlaku umum
dalam masyarakat” atau “Prinsip-prinsip ini berterima umum di dunia bisnis.”

Jadi, secara umum, kedua istilah tersebut dapat digunakan secara bergantian dalam banyak konteks,
tetapi persisnya penggunaan mungkin tergantung pada situasi dan preferensi bahasa.
12. Sebutkan pihak-pihak yang berkepentingan dengan suatu perusahan atau badan usaha dan
jelaskan kepentingannya.

Pihak-pihak yang berkepentingan dengan suatu perusahaan atau badan usaha dapat beragam, dan
setiap pihak memiliki kepentingannya sendiri.
Berikut adalah beberapa pihak yang berkepentingan dengan suatu perusahaan atau badan usaha
beserta penjelasan kepentingannya:

Pemilik Saham (Shareholders):


Kepentingan: Pemilik saham adalah pemilik perusahaan dan memiliki kepentingan dalam
pertumbuhan nilai investasi mereka, yang terkait dengan laba perusahaan dan kinerja saham.

Karyawan (Employees):
Kepentingan: Karyawan memiliki kepentingan dalam pekerjaan yang aman, gaji yang adil, dan
peluang pengembangan karir dalam perusahaan.

Kreditur (Creditors):
Kepentingan: Kreditur seperti bank atau obligasi pemegang memiliki kepentingan dalam
pengembalian utang yang mereka berikan kepada perusahaan serta pembayaran bunga.

Pelanggan (Customers):
Kepentingan: Pelanggan memiliki kepentingan dalam produk atau layanan berkualitas, harga yang
wajar, dan layanan pelanggan yang baik.

Pemasok (Suppliers):
Kepentingan: Pemasok ingin memastikan bahwa perusahaan membayar tagihan mereka tepat waktu
dan memiliki hubungan bisnis yang berkelanjutan.

13. Apakah alokasi overhead dari kantor pusat merupakan kos nyata ?.

Alokasi overhead dari kantor pusat bukanlah biaya nyata yang dihabiskan oleh departemen atau unit
yang menerimanya. Overhead adalah biaya tak langsung yang terkait dengan operasi dan
administrasi suatu perusahaan, seperti biaya sewa kantor pusat, gaji manajer kantor pusat, atau
utilitas yang digunakan untuk operasi kantor pusat.

Ketika alokasi overhead dilakukan, itu sebenarnya adalah metode akuntansi internal yang digunakan
untuk mengatribusikan sebagian biaya overhead kepada departemen atau unit yang menggunakan
layanan dari kantor pusat. Ini bertujuan untuk memperhitungkan kontribusi departemen atau unit
terhadap biaya overhead secara lebih adil.

Meskipun alokasi overhead dapat membantu dalam pengambilan keputusan manajemen dan
perhitungan biaya produk atau layanan, penting untuk diingat bahwa alokasi overhead hanyalah
representasi anggaran biaya internal dan bukan biaya yang sebenarnya dikeluarkan oleh departemen
tersebut. Itu sebabnya alokasi overhead tidak dianggap sebagai biaya nyata dalam laporan keuangan.
14. Sebut dan jelaskan karakteristik utama asset.

Berikut karakteristik utama dari aset:

a. Nilai Ekonomi: Aset memiliki nilai ekonomi yang dapat diukur. Ini berarti aset memiliki nilai
moneter yang dapat diterima dan signifikan.

b. Kepemilikan dan Kontrol: Aset biasanya dimiliki atau dikendalikan oleh entitas bisnis. Entitas
memiliki hak atas aset tersebut dan dapat menggunakannya sesuai kebijakan dan tujuan
bisnisnya.

c. Manfaat Masa Depan: Aset digunakan atau dimiliki karena entitas berharap mendapatkan
manfaat ekonomi di masa depan. Ini bisa berupa aliran kas masuk, peningkatan pendapatan,
atau manfaat lain yang diperoleh dari aset tersebut.

d. Terkait dengan Transaksi Masa Lalu: Seperti yang Anda sebutkan sebelumnya, aset biasanya
terkait dengan transaksi masa lalu, yang berarti aset tersebut diperoleh atau diciptakan melalui
aktivitas bisnis atau transaksi yang terjadi di masa lalu.

e. Tangibilitas atau Intangibilitas: Aset dapat berwujud (tangible) seperti tanah, bangunan, atau
mesin, atau bersifat tidak berwujud (intangible) seperti hak paten, merek dagang, atau goodwill.
Aset intangible juga memiliki nilai ekonomi, meskipun tidak berwujud.

f. Sumber Daya yang Dikendalikan: Aset sering kali merupakan sumber daya yang dikendalikan
oleh entitas yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan bisnis atau menghasilkan manfaat.

g. Diukur dan Dinilai: Aset diukur dan dinilai dengan metode tertentu, seperti nilai historis
(historical cost), nilai wajar (fair value), atau nilai tercatat (carrying amount), sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku.

h. Terpisah dari Liabilitas: Aset biasanya harus dibedakan dari liabilitas, yang merupakan kewajiban
atau tanggung jawab finansial. Aset mewakili hak entitas atas manfaat ekonomi, sementara
liabilitas mewakili kewajiban untuk mengembalikan manfaat ekonomi tersebut.

i. Subjektif dalam Penentuan: Meskipun ada pedoman akuntansi untuk mengukur aset, dalam
beberapa kasus, penilaian aset dapat memiliki elemen subjektif, terutama dalam hal aset
intangible atau penilaian nilai wajar.

Karakteristik-karakteristik ini membantu entitas bisnis dalam mengidentifikasi, mengelola, dan


melaporkan asetnya secara akurat dalam laporan keuangan.

15. Mengapa asset harus terjadi karena transaksi masa lalu?

Konsep bahwa aset harus terjadi karena transaksi masa lalu adalah salah satu prinsip dasar dalam
akuntansi yang dikenal sebagai prinsip historis biaya (historical cost principle). Prinsip ini
mengandalkan pendekatan objektif dalam menilai aset, yang berarti bahwa nilai aset harus
didasarkan pada biaya asalnya saat diperoleh.

Ada beberapa alasan mengapa prinsip historis biaya digunakan dalam akuntansi:

1. Objektivitas: Penilaian aset berdasarkan biaya asal transaksi masa lalu lebih objektif daripada
mencoba menilai nilai aktual aset yang bisa sangat bervariasi dan subjektif.
2. Kepastian: Prinsip ini memberikan kepastian dalam pelaporan keuangan karena biaya aset pada
saat transaksi dapat dengan mudah diverifikasi.
3. Konservatisme: Prinsip historis biaya mendukung pendekatan konservatif dalam akuntansi, yang
berarti bahwa nilai aset cenderung diukur dengan cara yang lebih konservatif dan hati-hati,
sehingga potensi kerugian lebih diakui daripada potensi keuntungan.

Terimakasih...

Anda mungkin juga menyukai