Anda di halaman 1dari 4

AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH

Oleh:

Oleh:

Zulcarnaim
A 04 2222 008

PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER KEUANGAN DAERAH
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2023
Organisasi sektor publik adalah suatu entitas atau badan yang dibentuk oleh pemerintah
atau lembaga publik lainnya, yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan
mengelola sumber daya publik seperti anggaran, infrastruktur, dan layanan publik. Organisasi
sektor publik biasanya didanai oleh pemerintah atau melalui pajak, dan bertanggung jawab untuk
memastikan bahwa sumber daya publik tersebut digunakan secara efektif dan efisien untuk
kepentingan umum berupa pelayanan publik (public service) seperti dalam bidang pendidikan,
kesehatan, keamanan, penegakan hukum, transportasi publik dan penyediaan pangan (Bastian
2006).

Contoh organisasi sektor publik meliputi badan pemerintahan seperti kementerian, dinas,
lembaga, badan usaha milik negara (BUMN), rumah sakit dan lembaga pendidikan negeri, serta
organisasi nirlaba yang didanai oleh pemerintah seperti yayasan dan LSM. Organisasi sektor
publik memiliki peran penting dalam menyediakan layanan publik seperti pendidikan, kesehatan,
keamanan, transportasi, dan infrastruktur, serta memastikan pemerintah menjalankan tugas dan
kewajibannya dengan baik. Menurut Karwan dan Markland (2005), organisasi sektor publik
tidak jauh berbeda dengan organisasi sektor swasta. Salah satu ukuran yang akan membedakan
kedua sektor tersebut adalah adanya produktivitas yang dihasilkan. Tingkat produktivitas sektor
swasta lebih tinggi dibandingkan sektor publik. Sistem informasi merupakan salah satu faktor
yang menentukan produktivitas organisasi. Pada sektor swasta untuk dapat meningkatkan
produktivitas maka organisasi bersedia mengeluarkan biaya yang cukup tinggi untuk
mengimplementasikan SI dalam setiap level oragnisasinya. Namun pada organisasi sektor publik
yang lebih meminimalkan biaya cenderung menggunakan SI untuk aktivitas-aktivitas sederhana
saja. Gupta et al (2007).

Pengelolaan organisasi sektor publik dan organisasi sektor swasta memiliki beberapa
perbedaan yang mencakup (salam dan Dharmawan, 2002) :

1. Tujuan organisasi: Organisasi sektor publik bertujuan untuk memberikan pelayanan


kepada masyarakat secara umum, sedangkan organisasi sektor swasta bertujuan untuk
menghasilkan keuntungan bagi pemilik atau investor.
2. Sumber pendanaan: Organisasi sektor publik mendapatkan pendanaan dari pemerintah
dan pajak yang dibayarkan oleh masyarakat, sedangkan organisasi sektor swasta
mendapatkan pendanaan dari investasi atau penjualan produk dan jasa.
3. Struktur organisasi: Organisasi sektor publik memiliki struktur hierarki yang jelas,
dengan aturan yang ketat dan prosedur yang harus diikuti, sedangkan organisasi sektor
swasta dapat memiliki struktur yang lebih fleksibel dan mampu menyesuaikan diri
dengan perubahan pasar.
4. Fokus pada efisiensi dan efektivitas: Organisasi sektor publik harus fokus pada efisiensi
dalam penggunaan sumber daya yang terbatas dan pada efektivitas dalam memberikan
pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat. Organisasi sektor swasta juga harus fokus
pada efisiensi dan efektivitas, namun fokus utamanya adalah pada menghasilkan
keuntungan.
5. Akuntabilitas: Organisasi sektor publik bertanggung jawab kepada masyarakat dan
pemerintah, sedangkan organisasi sektor swasta

Penerapan standar sektor publik adalah penting untuk memastikan bahwa organisasi publik
bekerja dengan efektif dan efisien dalam mencapai tujuan mereka. Standar-standar ini meliputi
tata kelola, akuntansi, pelaporan, pengelolaan risiko, dan lain sebagainya.

Beberapa contoh penerapan standar sektor publik yang umum meliputi:

1. Standar Akuntansi Pemerintahan: Merupakan pedoman dalam pengelolaan keuangan


publik, termasuk pengelolaan anggaran, laporan keuangan, dan pemeriksaan.
2. Standar Pelayanan Publik: Meliputi pedoman dalam memberikan pelayanan publik yang
baik, responsif, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat.
3. Standar Pengelolaan Risiko: Memastikan bahwa organisasi publik memiliki sistem
pengelolaan risiko yang efektif untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola
risiko yang mungkin timbul.
4. Standar Tata Kelola: Merupakan pedoman dalam pengelolaan organisasi publik yang baik
dan efektif, termasuk kebijakan
DAFTAR PUSTAKA

Bastian, Indra, (2006). Akuntansi Sektor Publik. Erlangga. Jakarta

Gupta M.P, Kanungo S, Kumar R and Sahu G.P, 2007. “A Study of Information Technology
Efectiveness in Select Government Organizations in India”. Journal for Decision Makers.
Vol 32. No.2.

Karwan, K R and Markland, R E. 2005. “Integrating Service Design Principles and Information
Technology to Improve Delivery and Productivity in Public Sector”. Journal of Operation
Management. Vol 21. No. 1.

Salam, Dharma Setyawan. 2002. Manajemen Pemerintahan Indonesia. Jakarta: Djambatan.

Anda mungkin juga menyukai