Anda di halaman 1dari 21

Nama : Abdul Hafizd

NIM 21093795

Mata Kuliah : Manajemen Akuntansi

RESUME 1 ( Pertemuan 1 dan 2 )

PERTEMUAN 1 : PERAN, SEJARAH DAN TUJUAN AKUNTANSI MANAJEMEN

1.1 Kebutuhan terhadap Informasi akuntansi manajemen


Pada dasarnya, informasi akuntansi manajemen membantu manajer menjalankan
peranannya dalam perencanaannya, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Perencanaan
adalah rumus terperinci mengenai Langkah-langkah untuk mencapai tujuan tertentu dan
Pengendalian adalah proses memonitor implementasi suatu rencana memilih di antara berbagai
alternatif yang ada.
1.2 Perbedaan antara akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan
Informasi akuntansi manajemen ditujukan untuk penggunaan internal. Sedangkan
informasi akuntansi keuangan diarahkan untuk penggunaan eksternal. Akuntansi manajemen
lebih bersifat subyektif dan menggunakan ukuran keuangan dan non keuangan, sedangkan
akuntansi keuangan menyediakan informasi keuangan yang diaudit dan objektif.
1.3 Sejarah singkat akuntansi manajemen
Pada tahun 1925, penekanan pada prosedur akuntansi manajemen yang berubah
menjadi penetapan biaya persediaan, berawal dari penekanan pada pelaporan untuk pihak
eksternal. Pada tahun 1950 dan 1960 banyak usaha dilakukan untuk meningkatkan kegunaan
manajerial dari sistem biaya tradisional.
1.4 Tema-tema baru akuntansi manajemen
Manajemen berdasarkan aktivitas adalah respon yang inovatif terhadap kebutuhan atas
informasi akuntansi manajemen yang lebih akurat dan relevan. Selain itu, manajer harus
memutuskan posisi strategis perusahaan. Satu dari dua posisi biasanya dipilih yaitu apakah
kepemimpinan produk atau diferensiasi produk.
1.5 Peran akuntansi manajemen dalam suatu organisasi
Akuntansi manajemen bertanggung jawab untuk mengidentifikasi, mengumpulkan,
mengukur, menganalisis, menyiapkan, menginterprestasikan, dan mengkomunikasikan informasi
yang digunakan manajemen untuk mencapai tujuan dasar organisasi. Akuntansi manajemen
berfungsi sebagai anggota staf dari organisasi dan bertanggung jawab menyediakan informasi,
mereka biasanya terlibat secara dekat dalam proses manajemen sebagai anggota dari tim
manajemen.
1.6 Pentingnya perilaku etis bagi manajer dan Akuntan manajemen

Akuntan manajemen membantu manajer untuk meningkatkan kinerja ekonomis


perusahaan. Dalam menekankan begitu pentingnya perilaku etis dalam memaksimumkan laba,
isu-isu etis dalam berbagai masalah menjadi perhatian tersendiri dalam pembahasan manajemen
akuntansi.

1.7 Tiga jenis sertifikasi yang tersedia bagi akuntan manajemen

Tiga jenis sertifikat utama tersebut adalah CMA, CPA, dan CIA. CMA ( Certified
Management Accountant) adalah sertifikat yang dirancang secara khusus untuk akuntan
manajemen, CPA ( Cretified Public Accounant) Pada awalnya ditujukan untuk mereka yang telah
dikenal oleh sebagai akuntan public, tetapi karena sertifikat ini sangat diakui, banyak akuntan
manajmen yangjuga meilikinya. CIA (Certified Internal Auditor) adalah sertifikat bagi auditor
internal dan juga banyak dihormati.

TANSTIPE INFORMASI ORGANISASI BISNIS AKUN

Informasi akuntansi diklasifikasikan kedalam 3 (tiga) kategori :

1. Informasi Akuntansi
2. Informasi Akuntansi Manajemen
3. Informasi Akuntansi Perpajakan

INFORMASI OPERASI

Informasi operasi adalah data terperinci yang dikumpulkan dari serangkaian operasi,
antara lain : Manufaktur, Persediaan, Upah dan gaji, Harta dan Peralatan, Penjualan dan Piutang
serta Keuangan.

Pertemuan 2 : INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN

Pernyataan keuangan atau Financial Statements merupakan hasil akhir dari proses pelaporan
keuangan yang diperoleh melalui pengklasifikasian dan peringkasan informasi operasi dan sejumlah
rekening yang ada di dalam perusahaan yang dirancang dengan mudah dibuat dan dipersiapkan. Selain
itu jumlah penerimaan oenjualan dilaporkan di dalam perhitungan laba rugi, serta jumlah rekening
piutang dagang yang dilaporkan di neraca adalag jumlah saldo piutang individu pada tanggal neraca
sebagaimana diperinci di dalam catatan akuntansi.
Nama : Abdul Hafizd

NIM 21093795

Mata Kuliah : Manajemen Akuntansi

RESUME 2 ( Pertemuan 3 dan 4 )

Pertemuan 3 : INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN

INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN

Informasi operasi yang terperinci juga menyediakan sumber daya, informasi akuntansi
manajemen dimana informasi ini digunakan oleh para manajer di dalam merencanakan ,
mengkoordinasikan serta mengawasi aktivitas organisasi.

TIPE INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN DAN KEGUNAANNYA

Perbedaan antara Informasi Akuntansi Manajmen dengan Informasi Akuntansi Keuangan antara
lain bahwa dengan cara – cara yang berbeda untuk tujuan yang berbeda dan sebaliknyadi dalam informasi
akuntansi keuangan ada aturan yang mendasarinya, yaitu prinsip akuntansi yang diakui umum. ( Generally
Accepted Accountung Principiles). Dan pada dasarnya Akuntansi keuangan pada hakekatnya merupakan
hasil dari suatu proses yang diatur prinsip akuntansi yang diakui umum, PErsamaan dasar yaitu Aktiva =
Utang + Modal. Dalam informasi akuntansi manajemen ada tiga prinsip yang mengatur penggabungan
informasi yang digunakan para manajer, yaitu : 1. Tipe Full Cost, 2. Differential Cost, 3. Responbility Cost.

AKUNTANSI BIAYA BERBEDA (Akuntansi Diferensial)

Biaya Diferensial adalah biaya yang berbeda jika satu alternatif dipilih dari pada pilihan alternatif
yang lain. Biaya Diferensial selalu menafsirkan biaya di masa yang akan datang (Future Cost).

AKUNTANSI PERTANGGUNG JAWABAN (Responbilitiy Accounting)

Pusat pertanggungjawaban individu di dalam organisasi, diperlukan suatu Teknik yang sangat
penting yaitu penganggaran (Budgeting), Anggaran dipersiapkan di setiap pusat pertanggung jawaban.

PERSAMAAN AKUNTANSI KEUANGAN DAN AKUNTANSI MANAJEMEN

Meskipun antara akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen ada perbedaan, akan tetapi Sebagian
besar unsur akuntansi keuangan juga ditemukan di dalam akuntansi manajemen. Terdapat 2 alasan yaitu
1. Pertimbangan yang sama membuat prinsip akuntansi yang diterima umum dan yang sesuai bagi
tujuan akuntansi keuangan mungkin akan relevan bagi tujuan akuntansi manajemen
2. Informasi operasi dapat dipakai baik didalam akuntansi keuangan maupun akuntansi manajemen.
Oleh karena itu ada suatu anggapan bahwa data dasar akan dikumpulkan sesuai dnegan prinsip
akuntansi yang diterima umum.

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN

Pada dasarnya tujuan sistem akuntansi manajemen meliputi :

1. Menyediakan informasi tentang biaya yang ada dalam perusahaan yang meliputi hiaya pokok
produk baik yang full costing maupun variable costing
2. Menyediakan informasi yang diperlukan untuk Menyusun perencanaan pengawasan dan evaluasi
3. Menyediakan informasi untuk mengambil keputusan bisnis

PROSES MANAJEMEN

Proses manajemen diawali dengan peramalan dan diakhiri dengan pengawasan, setelah
perencanaan disusun kemudian melakukan pengorganisasian, pengarahan, penganggaran dan
pengawasan. Karena pengawasan merupakan Tindakan membandingkan pelaksanaan dengan
perencanaan maka setelah pengawasan dilakukan makan manajemen perlu mengambil keputusan dan
tentunya setelah melalui proses analisis dan evaluasi.

KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN

1. Proses Pembebanan Biaya

Biaya dibebankan ke obyek biaya seperti produk, proyek, pabrik, dan pelanggan

2. Produk berwujud dan tidak berwujud serta perbedaan definisi biaya produk
Ada 2 jenis keluaran (output) :
a. Produk berwujud adalah barang – barang yang diproduksi dengan mengubah bahan baku
melalui penggunaan tenaga kerja langsung dan input modal seperti pabrik, tanah, dan
mesin.
b. Produk tidak berwujud, jasa adalah tugas atau aktivitas yang dilakukan untuk seorang
pelanggan dengan menggunakan produk atau fasilitas organisasi.
3. Penyusunan Laporan Laba Rugi untuk organisasi manufaktur dan jasa
Pada perusahaan nonmanufaktur , pada organsiasi jasa, kategorinya adalah manufaktur
produksi dan non produksi. Pada perusahaan manufaktur harga pokok produksi harus dihitung,
pada organisasi jasa tidak ada keharusan yang demikian.
4. Perbedaan antara sistem akuntansi manajemen bersadarkan fungsional dan berdasar aktivitas

Akuntansi manajemen berdasar fungsional hanya menggunakan penggerak berdasarkan


unit, cenderung lebih instensif alokasi, menggunakan definisi biaya yang sempit, memusatkan
pada pegendalian biaya, menyediakan sedikit ifnormasi aktivitas, menenkankan pada kinerja unit
organisasi individual dan menggunakan penggerak berdasarkan unit dan non unit.

Pertemuan 4 : PERILAKU BIAYA AKTIVITAS

3.1 Definisi perilaku biaya tetap, variable dan campuran


Perilaku biaya adalah cara biaya berubah dalam hubungannya dengan perubahan
penggunaan aktivitas Horison waktu berperan penting dalam penentuan perilaku biaya dapat
berubah dari tetap menjadi variable, bergantung pada apakah keputusan yang diambil
mencangkup jangka pendek atau jangka Panjang. Serta Biaya tetap adalah bebas yang tidak
berubah totalnya berubah Ketika penggunaan aktivitas berubah.
3.2 Peranan Model Penggunaan Sumber Daya dalam Memahami Perilaku Biaya
Model penggunaan sumber daya meningkatkan pemahaman tentang perilaku biaya.
Sumber daya yang diperoleh sebelum penggunaan dikategorikan sebagai beban terikat.
Sumber daya diperoleh pada saat digunakan dan dibutuhkan disebut sumber daya fleksibel.
3.3 Pemisahan biaya campuran menjadi komponen tetap dan variable menggunakan metode
tinggi rendah, scarterplot dan kuadrat terkecil.
Terdapat tiga metode formal untuk memisahkan biaya campuran : metode tinggi rendah,
metode scarlott dan metode kuadrat kecil.
a. Metode tinggi rendah dua titik yang dipilih dari grafik scatter adalah titik tinggi dan
titik rendah berkenaan dengan tingkat aktivitas.
b. Metode Scatterplot, pada metode ini menyangkut pemeriksaan grafis scatter (suatu
plot menunjukkan total biaya campuran pada berbagai tingkat aktivitas yang
berbeda) dan pemilihan dua titik yang tampaknya terbaik untuk mewakili hubungan
antara biaya dengan aktivitas.
c. Metode Kuadrat kecil, metode ini menggunakan seua titik data (kecuali outlier) pada
grafik scatter dan menghasilkan suatu garis yang paling sesuai dengan semua titik.
3.4 Keandalan Persamaan Biaya
Metode kuadarat terkecil memiliki keunggulan disbanding metode lainnya dalam menilai
keandalan persamaan biaya. Koedesien determinasinya memungkinkan seorang analisis
untuk menghitung jumlah variabelitas biaya yang dijelaskan oleh penggerak biaya tertentu.
3.5 Peranan Regresi Ganda dalam Menilai Perilaku Biaya
Dalam hal ini, memberikan variable tambahan ke dalam persamaan dapat meningkatkan
kemampuan persamaan tersebut dalam memprediksi biaya aktivitas serta memberi
pemahaman mengenai cara pengelolaan biaya aktivitas.
3.6 Penggunaan manajerial dalam penentuan Perilaku Biaya
Pertimbangan manajerial dapat digunakan secara terpisah atau Bersama-sama dengan
metode tinggi rendah, scatterplot, dan kuadrat terkecil.
Nama : Abdul Hafizd

NIM 21093795

Mata Kuliah : Manajemen Akuntansi

RESUME 3 ( Pertemuan 5, 6, 7 dan 8 )

PERTEMUAN 5 : PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS

4.1 Pentingnya Biaya Perunit

Biaya perunit penting bagi penilaian persediaan, penentuan laba dan penyediaan input
untuk berbagai keputusan seperti penetapan harga, membuat atau membeli, dan menerima atau
menolak pesanan khusus.

4.2 Pendekatan Perhitungan biaya berdasarkan fungsi dapat menghasilkan distorsi biaya

Perhitungan biaya berdasarkan fungsi membebankan bahan baku langsung dan tenaga
kerja langsung dengan menggunakan penelusuran langsung: overhead dibebankan menggunakan
proses dua tahap

4.3 Pendekatan Perhitungan biaya berdasarkan fungsi dapat menghasilkan distorsi biaya

Biaya overhead meningkat secara signifikan dari waktu ke waktu, dan pada banyak
perusahaan presentase biaya produk lebih tinggi dibandingkan tenaga kerja langsung. Pada saat
bersamaan, banyak aktivitas overhead tidak berkaitan dengan unit yang diproduksi. Sistem biaya
tradisional tidak dapat membebankan biaya aktivitas overhead yang tidak berkaitan dengan unit
secara benar. Aktivitas overhead tersebut dikonsumsi oleh produk dalam proporsi berbeda,
disbanding aktivitas overhead berdasarkan unit.

KONSEP PENILAIAN INVESTASI

Pada prinsipnya investasi jangka Panjang ini sama dengan investasi jangka pendek. Investasi
jangka pendek adalah investasi yang berumur kurang dari satu tahun, sedangkan investasi jangka Panjang
berumur lebih dari satu tahun. Investasi jangka Panjang sering dikaitkan dengan penganggaran modal
(capital budgeting). Pengertian modal atau capital mengacu kepada aktiva tetap yang dipergunakan dalam
proses produksi, sedangkan pengertian budgt adalah suatu rencana atau proyeksi aliran kas dalam kurun
waktu tertentu.
METODE PENILAIAN INVESTASI

Setelah mengumpulkan infomasi yang relevan, baru dilakukan evaluasi yerhadap proyek yang layak atau
favourable untuk dilaksanakan. Dalam keputusan investasi hanya ada dua alternatif, menolak atau
menetima usulan investasi.

Metode untuk mengevaluasi keputusan investasi antara lain :

1. Average rate of return


2. Payback method
3. Internal Rate of return
4. Net present Value
5. Porfitability index atau benefit cost ratio
6. Adjusted Present Value

PERTEMUAN 6 : SISTEM INFORMASI BIAYA

Sistem Informasi manajemen biaya adalah suatu sistem informasi akuntansi yang sangat terkait
dengan menghasilkan keluaran (output) bagi para pemakai internal dengan menggunakan masukan dan
proses yang diperlukan guna melayani tujuan manajemen. Sistem informasi biaya dan manajemen biaya
pada dasarnya mempunyai 3 tujuan, yaitu : menyediakan informasi guna mengkalkulasi produk,
Menyediakan informasi bagi pengambil keputusan, Menyediakan informasi bagi perencanaan dan
pengawasan. Akuntabsi biaya mempunyai tujuan yaitu penenuan harga pokok produk ( dalam penentuan
harga pokok produk akuntansi biaya mencatat, menggolongkan dan meringkas biaya – biaya pembuatan
produk ( barang&jasa) dan menyediakan informasi biaya untuk kepentingan.

MANFAAT DATA BIAYA

1. Perencanaan
2. Pengawasan
3. Pengukuran PEnghasilan (Income measurement)
4. Pengambilan keputusan bisnis

PENGERTIAN BIAYA DAN BEBAN

Biaya didefinisikan sebagai manfaat (benefit) yang dikorbankan dalam rangka memperoleh
barang & jasa. Manfaat barang & jasa yang dikorbankan diukut dalam rupiah melalui pengurangan aktiva
atau pembebanan utang pada saat manfaat (benefit) itu diterima. Untuk menjadi beban maka biaya
melalui proses perubahan, proses perubahan biaya menjadi beban ada 3 tiga cara antara lain melalui
proses transaksi, melalui proses waktu dan melalui proses peristiwa (kejadian)

POSISI BIAYA DALAM NERACA

Neraca juga dapat berfungsi sebagai sarana memindahkan potensi jasa kedalam beban
perusahaan (expenses)

1. Unsur Produk
Bahan – bahan meruapakan bahan utama yang dipakai di dalam produksi kemudian di proses
menjadi produk jadi emmalui penambahan upah langsung dan biaya overhad pabrik, Buruh
(tenaga kerja) buruh merupakan usaha fisik atau usaha mental yang dikeluarkan di dalam
produksi suatu produk. Biaya buruh (labor) adalah semua buruh yang secara langsung terlibat
dengan produksi produk jadi dan dengan mudah pula dapat ditelusuri sam[ai ke produk jadi.
2. Hubungan dengan produksi
Biaya mempunyai 2 (dua) kategori yaitu biaya prima (prime cost) dan biaya konversi
(conversion cost) yaitu prime cost adalah seperti biaya bahan baku langsung dan biaya buruh
langsung keduanya secara langsung berhubungan dengan produksi, lalu Conversion cost yaitu
biaya berhubungan dengan mengolah bahan baku menjadi produk jadi. Terdiri dari biaya
buruh langsung dan biaya overhead pabrik.
3. Hubungan dengan volume
Diklasifikasikan ke dalam biaya variable biaya tetap , biaya semi variable dan biaya penutupan
(shutdown cost) penjelasannya antara lain biaya variable adalah yang secara total cenderung
berubah-berubah secara proporsional sesuai dengan perubahan volume produksi sedang
perunit xenderung tetap konstan, biaya tetap adalah suatu biaya yang dalam unit berubah-
ubah dan dalam total selalu tetap konstan. Dan biaya semivariabel adalah biaya yang
mengandung unsur dua biaya, yaitu biaya variable dan biaya tetap.

PERTEMUAN 7 dan 8 :
PERENCANAAN LABA

Langkah – Langkah yang dilakukan oleh perusahaan untuk mencapai tingkat laba tertentu yang
diinginkan, prosesnya disebut perencanaan laba. Perencanaan laba dilaksanakan melalui penyusunan
sejumlah anggaran yang secara Bersama – sama membentuk suatu rencana usaha yang disebut anggaran
induk. Data yang masuk dalam penyusunan anggaran saat berkiblat pada masa depan bukan pada masa
lalu.

DEFINISI ANGGARAN

Anggaran adalah rencana rinci yang menguraikan perihal pengadaan dan penggunaan
sumberdaya keuangan dan sumberdaya lain – lainnya selama suatu jangka waktu tertentu. Anggaran
meruapakan suatu rencana bagi masa depan yang dinyatakan dalam bentuk angka tersusun, Tindakan
untuk Menyusun anggaran disebut penganggaran dan penggunaan anggaran untuk mengawasi atau
mengendalikan kegiatan sebuag prusahaan dikenal sebagai pengawasan atau pengendalian berdasarkan
anggaran.

ANGGARAN INDUK

Anggaran induk merupakan rangkuman seluruh tahap rencana dan tujuan perushaan untuk masa
mendatang, anggaran induk menetapkan sasaran tertentu bagi kegiatan penjualan, pemabrikan, distribusi
dan pembiayaan. Umumnya mencapai puncak pada ikhtiar laba rugi yang direncanakan dan ikhtisar
kedudukan kas yang diperkirakan untuk masa mendatang.

PERBEDAAN ANTARA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN / PENGAWASAN

Perencanaan dan pengendalian merupakan dua konsepsi yang sangat berbeda, perencanaan
mencangkup pengembangan tujuan untuk masa depan dan penyusunan berbabgai anggaran gua
mencapai tujuan itu. Pengendalian mencangkup Langkah yang diambil pimpinan untuk menjamin bahwa
semua tujuan yang ditetapkan pada tahap perencanaan tercapi dan untuk menjamin bahwa seluruh
bagian perusahaan berdungsi sesuai dengan kebijakan perusahaan.

KEUNTUNGAN PENGANGGARAN

Keuntungan penganggaran terbagi menjadi 4 antara lain :

1. Memberikan kepada manajer cara untuk merumuskan usaha perencanaan mereka


2. Menetapkan tujuan dan sasaran yang pasti yang berfungsi sebagai titik tolak untuk menilai kinerja
berikutnya
3. Mengungkapkan berbagai hambatan yang dapat timbul sebelum mereka benar – benar terjadi
4. Mengkoordinasikan kegiatan seluruh perusahaan dengan memadukan rencana dan sasaran
berbagai bagian itu
AKUNTANSI PERTANGGUNG JAWABAN BERDASARKAN STARTEGI DAN AKTIVITAS

Akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan fungsi memfokuskan pada unit organisasi seperti


departemen dan pabrik, memeprgunakan ukuran putput dan standar statis dan benchmarking untuk
mengevaluasi kinerja dan menenkankan status qup dan stabilitas organisasi.

ANALISIS PROSES

Analisis proses memberikan informasi tentang mengapa pekerjaan dilakukan dan seberapa baik
dilakukan. Hal ini mencangkup analisis penggerak biaya, aktivitas, dan pengukuran kinerja. Dimensi inilah
yang menghubngkan volume proses dengan konsep perbaikan berkelanjutan. Elem utama dari
pengendalian berdasarkan aktivitas adalah analisis aktivitas – proses , pengidentifikasian dan penjelasan
suatu aktivitas yang bernilai. Pengukuran kinerja aktivitas, kinerja aktiviras dievaluasi pada tiga dimensi
yaitu : efesiensi, kualitas dan waktu.

FITUR DASAR BALANCED SCORECARD

Balanced Scorecard adalah sistem manajemen strategi yang menrjemahkan visi dan strategi
organisasi ke dalam tujuan ukuran operasional. Tujuan dan ukuran dikembangkan dalam empat perspektif
yaitu :

1. Persepektif keuangan
2. Perspektif pelanggan
3. Perspektif proses
4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.

Tujuan dan ukutan keempat perspektif dihubungkan dnegan urutan hipotesis hubungan sebab akibat.
Hal ini menghasilkan strategi yang dapat diuji yang memberikan respon balik yang strategis bagi para
manager. Balance Scorecard cocok dengan akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas karena
memfokuskan pada proses dan membutuhkan penggunaan informasu berdasarkan aktivitas untuk
mengimplementasikan kebanyakan dari tujuan dan ukurannya.
ANGGARAN BAHAN BAKU LANGSUNG

Tujuan penyusunan anggaran bahan baku langsung


1. memperkirakan jumlah kebutuhan bahan baku langsung
2. Memperkirakan jumlah pembelian bahan baku langsung yang diperlukan
3. Sebagai dasar memperkirakan kebutuhan dana yang diperlukan untuk melaksanakan
pembelian bahan baku langsung.
4. sebagai dasar penentuan harga pokok produksi yakni memperkirakan komponen harga
pokok pabrik karena penggunaan bahan baku langsung dalam proses produksi.
5. Sebagai dasar melaksanakan fungsi pengendalian bahan baku langsung.

Anggaran bahan baku langsung biasanya memerlukan 4(empat) sub-anggaran :


A. Anggaran Kebutuhan Bahan Baku Langsung : Yakni anggaran yang disusun untuk
merencanakan kuantitas pisik BBL yang dibutuhkan untuk keperluan produksi pada
periode yang akan datang.
B. Anggaran pembelian BBL : yakni anggaran yang disususn untuk merencanakan kuantitas
pisik BBL yang harus dibeli pada periode yang akan datang dengan mempertimbangkan
faktor persedian dan kebutuhan bahan baku langsung untuk keperluan produksi.
C. Anggaran Persedian BBL : yakni anggaran yang disusun untuk merencanakan kuantitas
pisik bahan baku langsung yang harus disimpan sebagai persedian.
D. Anggaran biaya BBL yang harus dipergunakan dalam Produksi.

Informasi yang harus tercantum dalam anggaran kebutuhan BBL adalah :


1. Jenis produk jadi yang dihasilkan
2. Jenis bahan baku langsung yang digunakan
3. Departemen produksi yang dilalui dalam proses produksi
4. Standard usage rate
5. Waktu penggunaan bahan baku langsung
6. Kuantitas produk jadi.

Standard Usage rate adalah bilangan yang menunjukkan berapa satuan BBL yang diperlukan untuk
menghasikan satu satuan produk jadi.

Cara menentukan kuantitas kebutuhan BBL,Kuantitas kebutuhan BBL dapat ditentukan dengan
jalan mengalikan kuantitas produk jadi dihasilan dengan Standard Usage Rate.
Konsekwensi jika kuantitas pembelian bahan baku langsung lebih besar dari kebutuhan
1. Bahan baku langsung banyak yang menumpuk di gudang,yang kemungkinan dapat
mengakibatkan kualitasnya turun.
2. Bahan baku langsung terlalu lama menunggu giliran untuk dioroses.
3. Meningkatkan biaya penyimpanan.

Konswensi jika kuantitas pembelian bahan baku langsung lebih kecil dari kebutuhan adalah :
1. proses produksi terhambat oleh karena kehabisan bahan baku langsung.
2. Timbul biaya tambahan untuk mencari bahan baku pengganti dalam jangka waktu secepat
mungkin.
Economical Order Quantity (EOG), atau kuantitas pesanan ekonomis adalah kuantitas
barang yang dapat diperoleh dengan biaya yang minimal atau sering dikatakan sebagai jumlah
pembelian yang optimal.
EOQ = √2xRxS
PxI
R = Kuantitas yang diperlukan selama periode tertentu
S = Biaya pesanan setiap kali pesan(procurrement cost)
P = Harga bahan perunit
I = Biaya penyimpanan bahan di gudang yang dinyatakann dalam persentase dari nilai
persedian rata-rata dalam satuan mata uang yang disebut dengan Carrying cost
PxI = besarnya biaya penyimpanan perunit

Biaya penyimpanan selain disebut carrying cost disebut juga dengan storage cost atau holding cast

Biaya pemesanan selain disebut dengan procurement cost disebut juga dengan ordering
cost atau setup cost time adalah jangka
Stock Out cost adalah biaya yang terpaksa harus di keluarkan akibat keterlambatan
datangnya bahan baku langsung.
Extra Carrying Cost adalah biaya yang terpaksa harus dikeluarkan akibat bahan baku
langsung datang terlalu awal.
Lead time adalah jangka waktu sejak dilakukannya pemesanan sampai saat datangnya
bahan baku langsung yang dipesan dan siap untuk dipakai dalam proses produksi.
Re-Order Point adalah saat harus melakukan pemesanan kembali bahan baku langsung
yang diperlukan.
Besarnya biaya penyimpanan dan biaya pemesanan dipengaruhi oleh besarnya
barang(bahan) yang dipesan. Semangkin besar bahan yang dipesan semangkin besar biaya
pemesanan dan biaya penyimpanan. Biaya pemesanan dan penyimpanan merupakan biaya
variabel.
Biaya pemesanan meliputi : biaya proses persiapan pemesanan,biaya pengiriman untuk
pesanan,biaya penerimaan barang yang dipesan,biaya proses pembayaran bahan yang dipesan.
Biaya penyimpanan meliputi,biaya tempat penyimpanan,biaya pemeliharaan bahan,biaya
kemungkinan bahan rusak dan hilang,biaya asuransi,biaya modal yang diinvestasikan,biaya
pajak,biaya menghitung danmenimbang bahan,dan lain-lain.

Perumusan menentukan Kuantitas pembelian bahan baku langsung dapat ditentukan :


Persedian Akhir Bahan Baku Langsung
Kebutuhan Bahan Baku langsung Untuk Produksi + Total Kebutuhan Bahan Baku langsung
Persedian Awal Bahan Baku langsung – Kuantitas Pembelian Bahan Baku Langsung

Informmasi yang harus tercantum dalam anggaran pembelian BBL ,adalah :


1. Jenis bahan baku langsung yang dipakai dalam proses produksi
2. Jumlah bahan baku langsung yang harus di beli
3. Harga beli persatuan bahan baku langsung.

SOAL LATIHAN

Rencana penjualan barang A selama 7 Bulan pertama,tahun 2019 untuk PT HARGO adalah sebagai berikut :
Januari 2.400 buah,Pebuari 2.600 buah, Maret 2.600 buah,April 2.800 buah, Mei 2.400 buah, Juni 2.500
buah dan juli 3.000 buah. Distribusi penjualan : Jawa Barat 60 % , jawa Timur 40%.
Persedian akhir bulanan dikehendaki paling tidak 40 prosen dari taksiran penjualan bulan berikutnya.
Persedian barang jadi pada 1 januari 2019 adalah : 1060 buah.
Kebutuhan bahan mentah untuk membuat satu buah A adalah sebagai berikut : Bahan mentah X = 5 buah,
bahan mentah Y = 3 buah dan bahan mentah Z = 4 buah. Harga bahan mentah adalah sebagai berikut :
X = Rp 15, Y = Rp 30 dan Z = Rp 25(semua perbuah) Persedian bahan mentah per 1 januari 2019 :
Bahan mentah X = 61.000 buah,bahan menah Y = 70.000 buah dan bahan mentah Z = 77.000 buah
Persedian bahan mentah pada akhir bulan :
Bulan X Y Z
Januari 60.000 75.000 95.000
Pebuari 60.000 69.000 100.000
Maret 62.000 74.000 96.000
April 65.000 77.000 95.000
Mei 64.000 70.000 90.000
Juni 63.000 71.000 90.000

Diminta :

1. Anggaran penjualan barang secara terperinci menurut daerah dan bulan (januasi sampai juli)
2. Anggaran produksi barang A selama januari sampai juni
3. Anggaran kebutuhan bahan mentah X mulai januari sampai juni
4. Anggaran pembelian bahan mentah X mulai januari sampai juni

JAWABAN
1. Anggaran penjualan Januari - juli
Bulan Penjualan Jabar 60% Jatim 40%
Januari 2.400 1.440 960
Pebuari 2.600 1.560 1.040
Maret 2.600 1.560 1.040
April 2.800 1.680 1.120
Mei 2.400 1.440 960
Juni 2.500 1.500 1.000
Juli 3.000 1.800 1.200

2. Anggaran Produksi Barang A


Jan Feb Maret April Mei Juni
Sales 2.400 2.600 2.600 2.800 2.400 2.500
Pers. Akhir 1.040 1.040 1.120 960 1.000 1.200
Jumlah 3.440 3.640 3.720 3.760 3.400 3.700
Pers. Awal 1.060 1.040 1.040 1.120 960 1.000
Prod 2.380 2.600 2.680 2.640 2.440 2.700

3. Anggran kebutuhan Barang mentah januari - Juni


Bulan X Anggaran Y Anggaran Z Anggaran
Prod Qty X Qty Y Qty Z
Januari 2.380 5 11.900 3 7.140 4 9.520
Pebuari 2.600 5 13.000 3 7.800 4 10.400
Maret 2.680 5 13.400 3 8.040 4 10.720
April 2.640 5 13.200 3 7.920 4 10.560
Mei 2.440 5 12.200 3 7.320 4 9.760
Juni 2.700 5 13.500 3 8.100 4 10.800
Anggaran Biaya Kebutuhan Bahan Mentah
Prod Harga X Total Biaya
Januari 11.900 15 178.500
Pebuari 13.000 15 195.000
Maret 13.400 15 201.000
April 13.200 15 198.000
Mei 12.200 15 183.000
Juni 13.500 15 202.500

Total Anggaran X Jan - Jun 1.158.000

Prod Harga Y Total Biaya


Januari 7.140 30 214.200
Pebuari 7.800 30 234.000
Maret 8.040 30 241.200
April 7.920 30 237.600
Mei 7.320 30 219.600
Juni 8.100 30 243.000
Total Anggaran Y Jan - Jun 1.389.600

Prod Harga Z Total Biaya


Januari 9.520 25 238.000
Pebuari 10.400 25 260.000
Maret 10.720 25 268.000
April 10.560 25 264.000
Mei 9.760 25 244.000
Juni 10.800 25 270.000
Total Anggaran Z Jan - Jun 1.544.000

Total Anggran Kbutuhan biaya bahan Mentah 4.091.600

4. Anggaran Pembelian Bahan Mentah


Persedian mentah pada akhir bulan :
Bulan X Y Z
Januari 60.000 75.000 95.000
Pebuari 60.000 69.000 100.000
Maret 62.000 74.000 96.000
April 65.000 77.000 95.000
Mei 64.000 70.000 90.000
Juni 63.000 71.000 90.000
Bahan X
Jan Feb Maret April Mei Juni
Produksi 11.900 13.000 13.400 13.200 12.200 13.500
Pers. Akhir 60.000 60.000 62.000 65.000 64.000 63.000
Jumlah 71.900 73.000 75.400 78.200 76.200 76.500
Pers. Awal 61.000 60.000 60.000 62.000 65.000 64.000
Anggaran Pembelian X 10.900 13.000 15.400 16.200 11.200 12.500

Anggaran Biaya X IDR 163.500 IDR 195.000 IDR 231.000 IDR 243.000 IDR 168.000 IDR 187.500

Bahan Y
Jan Feb Maret April Mei Juni
Produksi 7.140 7.800 8.040 7.920 7.320 8.100
Pers. Akhir 75.000 69.000 74.000 77.000 70.000 71.000
Jumlah 82.140 76.800 82.040 84.920 77.320 79.100
Pers. Awal 70.000 75.000 69.000 74.000 77.000 70.000
Anggaran Pembelian Y 12.140 1.800 13.040 10.920 320 9.100

Anggaran Biaya Y IDR 364.200 IDR 54.000 IDR 391.200 IDR 327.600 IDR 9.600 IDR 273.000

Bahan Z
Jan Feb Maret April Mei Juni
Produksi 9.520 10.400 10.720 10.560 9.760 10.800
Pers. Akhir 95.000 100.000 96.000 95.000 90.000 90.000
Jumlah 104.520 110.400 106.720 105.560 99.760 100.800
Pers. Awal 77.000 95.000 100.000 96.000 95.000 90.000
Anggaran Pembelian Z 27.520 15.400 6.720 9.560 4.760 10.800

Anggaran Biaya Z IDR 688.000 IDR 385.000 IDR 168.000 IDR 239.000 IDR 119.000 IDR 270.000
Nama : Abdul Hafizd

NIM 21093795

Mata Kuliah : Manajemen Akuntansi

RESUME 4 ( Pertemuan 9 dan 10 )


PERTEMUAN 9 dan 10 :

ANGARAN BIAYA KONVERSI DAN ANGGARAN BEBAN USAHA

Perencanaan biaya dapat dikatakan baik : apabila perencanaan biaya tersebut dititikberatkan pada
hubungan antara tingkat pengeluaran dengan manfaat yang diperoleh dari pengeluaran yang
bersangkutan
Biaya overhead pabrik adalah biaya-biaya dalam pabrik yang dikeluarkan perusahaan dalam rangka
proses produksi, kecuali biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung
Jenis biaya overhead pabrik ditinjau dari bagian yang bertanggung jawab,biaya overhead dikelompokkan
sebagai :
A. Biaya langsung,yakni biaya yang semata-mata menjadi tanggung jawab bagian yang bersangkutan
dan tidak dibebankan ke bagian lain.
B. Biaya tidak langsung,yakni biaya yang menjadi tanggung jawab beberapa bagian pada pabrik.
C. Tujuan pengawasan biaya overhead pabrik adalah :
1. mengetahui sesuai tidaknya realisasi dengan yang direncanakan.
2. Untuk mengetahui besar kecilnya biaya overhead
3. untuk menentukan bagian-bagian yang bertanggung jawab.
Biaya bahan baku (BBB) dan biaya tenaga kerja langsung(BTKL) disebut biaya produk
langsung,sedang biaya overhead pabrik (BOP) disebut biaya produk tak lansung. Biaya langsung(BTKL) dan
biaya overhead pabrik (BOP) disebut biaya konversi
Anggaran biaya tenaga kerja langsung meliputi taksiran-taksiran keperluan tenaga kerja yang
diperlukan untuk memproduksi jenis dan kuantitas produk yang direncanakan dalam anggaran produksi.
Anggaran biaya tenaga kerja langsung merupakan salah satu unsur dari harga pokok produk,karena itu
anggaran biaya tenaga kerja langsung diperlukan dalam penentuan harga pokok produk perunit.
Penentuan harga pokok produk perunit sangat penting dalam penentuan harga jual. Di samping itu juga
ddengan menyususn anggaran tenaga kerja langsung dapat diperkirakan keperluan kas untuk biaya tenaga
kerja langsung.
Untuk menyusun anggaran biaya tenaga kerja langsung terlebih dahulu ditetapkan standar tenaga
kerja langsung.
Standar tenaga kerja langsung, terdiri dari standar jam tenaga kerja langsung dan stard tarif upah
tenaga kerja langsung.
Formula menyusun anggaran pemakaian jam tenaga kerja langsung :

PJTKL = P x SJTKL
PJTKL = Pemakaian jam tenaga kerja langsung
P = Produksi
SJTKL = Standar jam tenaga kerja langsung.

Anggaran biaya tenaga kerja langsung :

BTKL = PJTKL x STUTKL

BTKL = Biaya tenaga kerja langsung

PJTKL = Pemakaian jam tenaga kerja langsung

STUTKL = Standar tarif upah tenaga kerja langsung.

ANGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK

Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung terjadi untuk membiayai produksi,artinya bila

perusahaan tidak melakukan kegiatan produksi maka biaya tersebut tidak terjadi. Besar kecinya biaya

bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung tergantung pada tingkat produksi. Karena itu biaya bahan

baku dan biaya tenaga kerja langsung termasuk unsur biaya variable.

Biaya overhead pabrik (BOP) adalah biaya pabrik selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja

langsung. Biaya pabrik adalah biaya yang terjadi di pabrik periode ini. Dalam biaya overhead pabrik

terdapat biaya variable dan biaya tetap . Biaya overhead pabrik variable adalah biaya overhead pabrik yang

besar kecilnya dipengaruhi oleh besar kecilnya volume produksi, sedangkan biaya overhead pabrik tetap

adalah biaya overhead pabrik yang besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya volume produksi.
ANGARAN BEBAN USAHA

Beban usaha (operating expenses) adalah beban usaha pokok perusahaan selain harga poko

penjualan. Beban usaha terdiri dari : beban penjualan,beban administrasi dan umum. Beban penjualan

adalah beban yang terjadi untuk kepentingan penjualan produk utama . beban penjualan ada yang bersifat

tetap,tetapi ada juga yang bersifat variable.

1. Beban penjualann variable,seperti : beban komisi penjualan dan beban angkutan penjualan.

2. Beban penjualan tetap,seperti : beban depresiasi alat penjualan, beban penghapusan

piutang,beban gaji pegawai tetap bagian penjualan dan lain-lain

3. Beban penjualan semi variable,seperti : beban supplies penjualan,beban promosi penjualan ,dan

lain-lain

4. Beban administrasi dan umum adalah beban yang umumnya terjadi pada bagian personalia

,bagian keuangan dan bagian umum,seperti : beban gaji pemimpin dan staf,beban depresiasi

peralatan kantor,beban supplier kantor,beban pemeliharaan kantor dan beban umum lainnya

Anda mungkin juga menyukai