Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH SEMINAR AKUNTANSI MANAJEMEN

AKUNTANSI KONTEMPORER

Disusun oleh :

Raka Pria Nirwana 2011070405


Herawati Anisha 2011070432
Alsala Ainum Tari 2011070421
Rahmania Rizki Rahmadi 2011070447
Amalia Novita Sulistyani 2011070436

Dosen : Samuel Fernando, S.E., M.Si

INSTITUTE KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA


(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INSTITUTE)
PERBANAS JAKARTA
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
2021
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala
karunia-Nya. Sehingga makalah seminar akuntansi manajemen dengan judul
“Akuntansi Kontemporer” berhasil diselesaikan dengan tapat waktu. Makalah ini
merupakan tugas mata kuliah seminar akuntansi manajemen program S1 Akuntansi
Karyawan Perbanas Institute.
Makalah ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan serta dukungan dari beberapa
pihak. Oleh karena itu, penulis secara khusus berterima kasih kepada bapak Samuel
Fernando, S.E., M.Si selaku dosen seminar akuntansi manajemen yang selalu
memberikan dukungan, bimbingan selama perkuliahan di semester lima ini. Keluarga
yang tiada henti memberikan semangat, dorongan dan doa restu dalam penyusunan
makalah ini. Teman-teman S1 Akuntansi 2020 kelas 1K15B yang telah banyak
berdiskusi dan bekerja sama selama mengerjakan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kesalah
dan kekurangan yang tidak penulis ketahui, hal ini disebabkan oleh keterbatasan
kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman penulis yang saat ini penulis miliki. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan
makalah ini di waktu yang akan dating. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang membacanya.

Jakarta, 11 November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………...ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………....1
I.1. Latar Belakang…………………………………………………………...1
I.2. Rumusan Masalah……………………………………………...………. .2
I.3. Tujuan Pembahasan……………………………………………………...2

BAB II ISI
II.1. Pengertian akuntansi manajemen kontemporer...............................3
II.2. Perbedaan akuntansi keuangan dan akuntansi kontemporer................4
II.3. Ciri-ciri manajemen kontemporer...............................................4
II.4. Teori manajemen kontemporer……………………………………….6
II.5. Perbandingan manajemen konvensional dan kontemporer………….10
II.6. Perbedaan manajemen kontemporer dari segi organisasi…………..11
II.7. Manfaat akuntansi kotemporer................................................12

BAB III KESIMPULAN


III.1. Kesimpulan………………………………………………………….…13

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Akuntansi manajemen adalah sistem akuntansi yang berupa informasi yang
hasilnya ditujukan kepada pihak-pihak internal organisasi, seperti manajer
keuangan, manajer produksi, manajer pemasaran, dan sebagainya yang digubakan
untuk pengambilan keputusan sebuah organisasi tersebut. (Rudianto, 2006: 9)
Akuntansi manajemen menghasilkan informasi untuk pemakai internal.
Secara spesifik, akuntansi manajemen mengidentifikasi, mengumpulkan, mengukur,
mengklasifikasi, dan melaporkan informasi yang berguna bagi manajer dalam
perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Karena kebutuhan
informasi internal dari tiap perusahaan berbeda, dan karena manajer mengendalikan
akuntan internal, maka tidak ada aturan sistem akuntansi tersebut. Setiap
perusahaan dapat mengembangkan sistem akuntansi internalnya sendiri. (Hansen
dan Mowen, 2000: 32)
Sistem akuntansi manajemen dapat diklasifikasikan sebagai sistem tradisional
dan sistem kontemporer. Baik pendekatan tradisional maupun kontemporer
ditemukan dalam praktek. Penggunaan sistem akuntansi manajemen kontemporer
sedang mengalami peningkatan, terutama diantara organisasi yang menghadapi
keragaman produk yang bertambah, produk yang lebih kompleks, siklus hidup
produk yang lebih pendek, persyaratan perbaikan mutu, dan tekanan para pesaing.
(Hansen dan Mowen, 2000: 56)
Akuntansi manajemen kontemporer berkembang sebagai reaksi terhadap
perubahan signifikan pada lingkungan bisnis bersaing yang dihadapi baik
perusahaan jasa maupun manufaktur. Tujuan keseluruhan akuntansi manajemen
kontemporer adalah untuk meningkatkan kualitas kepuasan, relevansi, dan
penetapan waktu informasi biaya. Pada umumnya, lebih banyak tujuan manajerial
yang dapat dipenuhi dengan sistem kontemporer daripada dengan sistem tradisional.
(Hansen dan Mowen, 2000: 57)

1
Penerapan akuntansi manajemen kontemporer, salah satunya adalah Just In
Time. Dimana dalam menanggapi membumbungnya biaya, mengerutnya laba, dan
menajamnya persaingan dalam dunia usaha telah mengakibatkan perusahaan-
perusahaan mencari cara untuk merampingkan kegiatan-kegiatan usaha mereka dan
mengumpulkan lebih banyak data akurat untuk tujuan pengambilan keputusan.
(Hansen dan Mowen, 2000: 57)

I.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka didapatkan
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengertian akuntansi manajemen kontemporer?
2. Bagaimana perbedaan akuntansi keuangan dan akuntansi kontemporer?
3. Bagaimana ciri-ciri manajemen kontemporer?
4. Bagaimana teori manajemen kontemporer?
5. Bagaimana perbandingan manajemen konvensional dan kontemporer?
6. Bagaimana perbedaan manajemen kontemporer dari segi organisasi?
7. Bagaimana manfaat akuntansi kotemporer?

I.3. Tujuan Pembahasam


Berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun di atas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian akuntansi manajemen kontemporer.
2. Untuk mengetahui perbedaan akuntansi keuangan dan akuntansi kontemporer.
3. Untuk megetahui ciri-ciri manajemen kontemporer.
4. Untuk mengetahui teori manajemen kontemporer.
5. Untuk mengetahui perbandingan manajemen konvensional dan kontemporer.
6. Untuk mengetahui perbedaan manajemen kontemporer dari segi organisasi.
7. Untuk mengetahui manfaat akuntansi kotemporer.

2
BAB II
ISI

II.1. Pengertian Akuntansi Manajemen Kontemporer


Akuntansi Manajemen Kontemporer berkembang sebagai reaksi terhadap
perubahan signifikan pada lingkungan bisnis bersaing yang dihadapi baik perusahaan
jasa maupun manufaktur. Tujuan keseluruhan system manajemen biaya kontemporer
untuk meningkatkan kualitas, kepuasan, relevansi, dan penetapan waktu informasi
biaya. Pada umumnya, lebih banyak tujuan manajerial yang dapat dipenuhi dnegan
system kontemporer daripada dengan sistem tradisional. Akuntansi Manajemen
Kontemporer menekankan penelusuran alokasi; dapat disebutkan penelusurann
intesnsif. Peran penelusuran penggerak diperluas secara signifikan melalui
pegindentifikasian penggerak yang tak berhubungan dnegan volume produk yang
diproduksi (disebut penggerak aktivasi berdasarkan nonunit, yang mencakup
penggunaan penggerak tingkat batch dan penggerak tingkat produk). Penggunaan
penggerak aktivitas berdasarkan unit dan nonunit meningkatkan keakuratan
pembebanan biaya dan kualitas serta relevansi informasi biaya keseluruhan. Sebagai
contoh, mari kita pertimbangkan aktivitas “pemindahan bahan baku dan Narang
setengah jadi dari satu titik ke titik lainnya dalam suatu pabrik”. Jumlah pemindahan
yang diperlukan produk merupakan ukuran yang jauh lebih baik untuk aktivitas
penanganan bahan daripada jumlah unit yang diproduksi. Pada kenyataannya, jumlah
unit yang diproduksi tidak ada hubungannya dnegan pengukuran permintaan produk
untuk penanganan bahan. Akuntansi Manajemen Kontemporer (AMK) memiliki asumsi
bahawa perlunya pemberdayaan manajemen level bawah atau karyawan yang terlibat
dalam kelompok kerja, sehingga seluruh tim kerja harus diberdayakan sceara cepat.
Fokus Akuntansi Manajemen ialah System akuntansi manajemen berfokus pada
konsumen dan proses, bukan hanya pada hasil keuangan. Untuk menstimulasi
persaingan, informasi manajemen harus memenuhi “Bottom-UP empowerment cycle”.
Informasi berasal dari konsumen, proses informasi dihimpun dan digunakan terutama
oleh orang-orang yang berhadapan dengan konsumen atau menjalankan proses.

3
II.2. Perbedaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Kontemporer
Manajemen kontemporer atau akuntansi keuangan mempunyai beberapa
perbedaan mendasar jika dibangdingkan dengan manajemen konvensional, yaitu:
1. Pendekatan kontemporer memandang organisasi sebagai suatu sistem
terbuka, yang berarti bahwa organisasi merupakan bagian (sub-sistem) dari
lingkungannya. Berbeda dengan konvensional yang cenderung lebih
berorientasi ke dalam.
2. Keterbukaan dan ketergantungan organisasi terhadap lingkungannya
menyebabkan bentuk organisasi perlu disesuaikan dengan kondisi lingkungan
dimana organisasi berada, yang berarti bahwa tidak ada bentuk organisasi
ideal yang berlaku secara umum/universal di sembarang tempat/kondisi.
3. Manajemen konvensional berkecenderungan tidak melihat keterbukaan
organisasi, beranggapan bahwa bentuk organisasi yang ideal bisa berlaku
secara umum, tanpa memperhatikan lingkungan dimana organisasi itu berada.
Karena perhatiannya terhadap keterbukaan dan ketergantungan organisasi
terhadap lingkungan, pendekatan kontemporer seringkali merupakan satu-
satunya pendekatan yang bisa menjelaskan fenomena-fenomena yang nyata,
yang terjadi di sekeliling kita.
Dalam kapasitas demikian, manajemen modern bisa diterapkan pada organisasi,
termasuk lembaga pendidikan, yang responsif atau tanggap terhadap perubahan.

II.3. Ciri-ciri Manajemen Kontemporer


Beberapa ciri-ciri manajemen kontemporer
a. Sebagai Sarana yang Membantu Manajer (Pimpinan)
Ruang lingkun akuntansi manajemen membantu pimpinan untuk
keberhasilan organisasi atau perusahaan untuk mengontrol biaya,
melaporkan produktivitas, dan menentukan harga. Akuntansi manajemen
dihasilkan dari praktik bisnis yang sangat panjang, manajer suatu bisnis
biasanya menggunakan informasi keuangan organisasi dalam pengambilan
keputusan yang memberikan keunggulan kompetitif bagi organisasi
tersebut.

4
b. Menyajikan Informasi Perusahaan Secara kuantitatif
Akuntansi sebagai sistem informasi kuantitatif yang menggunakan uang
sebagai satuan ukuran untuk membantu manajemen dalam pelaksanaan
pengelolaan perusahaan.

c. Memiliki 3 Manfaat Akuntansi


Akuntansi manajemen sebagai sistem akuntansi informasi memiliki 3
manfaat antara lain:
- Informasi Akuntansi Penuh yang mencakup informasi aktiva, pendapatan
dan/atau biaya dan selalu dihubungkan dengan objek informasi yang
dapat berupa satuan usaha, produk, departemen/aktivitas.
- Informasi Akuntansi Diferensial yang menyajikan taksiran perbedaan
aktiva, pendapatan dan/atau biaya dalam alternatif tindakan tertentu
dibandingkan dengan tindakan yang lain.
- Informasi Akuntansi pertanggungjawaban menyajikan informasi aktiva,
pendapatan dan/atau biaya yang dihubungkan dengan manajer yang
bertanggung jawab terhadap pertanggung jawaban tertentu.

d. Dipengaruhi oleh Trend-Trend Tertentu


Trend yang menyebabkan perubahan akuntansi manajemen antara lain:
- Teknologi informasi yang semakin berkembang
- Implementasi Just-In Time (JIT) manufacturing
- Tuntutan mutu yang Meningkat
- Diversifikasi, kompleksitas produk, dan semakin pendeknya daur hidup
produk yang juga terus meningkat
- Munculnya computer-integrated manufacturing

e. Senantiasa Berubah Sesuai Kebutuhan Manajemen


Akuntansi manajemen melakukan berbagai perubahan yang sifatnya
mendasar antara lain:

5
- Akuntansi manajemen melepaskan dominasi akuntansi keuangan
dengan fokus terhadap perekayasaan informasi akuntansi untuk
memenuhi kebutuhan manajemen.
- Akuntansi manajemen memanfaatkan teknologi komputer untuk
rekayasa informasi biaya produk.
- Akuntansi manajemen menjelaskan konsumsi sumber daya alam setiap
aktivitas untuk menghasilkan produk dengan menerapkan activity-
based cost system.
II.4 Teori Manajemen Kontemporer
Teori manajemen kontemporer yaitu teori manajemen yang berkembang pada masa
kini dimana dalam teori manajemen itu ada yang mengatakan terdapat tiga pendekatan
diantaranya:
A. Pendekatan Sistem
System berarti kumpulan bagian-bagian yang saling terkait, berfungsi secara
bersama untuk mencapai tujuan yang sama. Sehingga teori system dalam
manajemen kontemporer yakni perluasan perspektif kemanusiaan yang
menjelaskan organisasi sebagai system terbuka dengan karakter entropi,
sinergi, dan ketergantungan antar sub-sistem. Berdasarkan teori ini, berarti
antara sub-sub ataupuan devisi mempunyai hubungan yang saling
membutuhkan antara yang stu dengan yang lainnya. Hubungan dalam teori ini
jika digambarkan adalah sebagai berikut:

6
Proses transformasi adalah penggunaan teknologi produksi oleh manajemen
untuk mengubah masukan menjadi hasil. Beberapa teori system yang terdapat
dalam manajemen memiliki pengaruh yang sangat penting bagi pemikiran
manajemen. Diantaranya adalah system terbuka dan tertutup, entropi, sinergi,
dan ketergantungan antar sub-sistem.
1. Pendekatan Situational (Contingency)
Pendekatan ini berasumsi bahwasannya penyelesaian persoalan
organisasi yang berhasil dianggap bergantung pada identifikasi manager
atau variable kunci mengenai persoalan yang dihadapi. Ketika manager
belajar untuk mengidentifikasi pola dan karakteristik organisasi maka
mereka dapat menemukan solusi yang tepat dengan karakteristik tersebut.
Hal ini bisa dikatakan pula bahwasannya dibutuhkan tehnik managemen
yang berbeda untuk organisasi dengan kondisi, waktu dan situasi yang
berbeda . Sedangkan fenomena organisasi yang muncul dalam pola logis
manajer menyusun dan menerapkan respon yang serupa untuk jenis
masalah yang sama. Pendekatan ini menganggap bahwa efektivitas
manajemen tergantung pada situasi yang melatar belakanginya. Prinsip
manajemen yang sukses pada situasi tertentu, belum tentu efektif apabila
digunakan di situasi lainnya. Tugas manajer adalah mencari teknik yang
paling baik untuk mencapai tujuan organisasi, dengan melihat situasi,
kondisi, dan waktu yang tertentu.

2. Pendekatan Hubungan Manusia Baru (New Human Relation)


Human Relation berarti berkaitan dengan hubungan antara manusia.
Pendekatan ini melihat bahwa manusia merupakan makhluk yang
emosional, intuitif, dan kreatif. Sehingga konsep ini memfokuskan pada
pengelolaan organisasi secara keseluruhan untuk memberikan kualitas
kepada pelanggan. Dalam hal ini, ditekankan pada control kualitas yang
mengarah pada pendekatan yang menekankan keterlibatan karyawan
dalam pencegahan masalah kualitas. Dalam pendekatan hubungan
manusia baru ini dikenal pola TQM (Total Quality Manajemen) yaitu

7
sebuah konsep yang memfokuskan pada pengelolaan organisasi secara
keseluruhan untuk memberikan kualitas kepada pelanggan. Empat
elemen penting TQM adalah keterlibatan pelanggan, Focus kepada
pelanggan , penentuan acuan serta perbaikan terus-menerus.

B. Arah Pemikiran Manajemen Terkini


Arah pemikiran manajemen terkini adalah dalam dua aspek yakni:
1. Pergeseran menuju organisasi pembelajar
Arah ini didefinisikan sebagai sebuah organisasi dimana setiap orang
terlibat dalam proses pengidentifikasian dan penyelesaian maslah.
Sehingga memungkinkan organisasi untuk emlakukan eksperimen,
melakukan perbaikan, dan meningkatkan kemampuannya secara terus-
menerus , berubah dan melakukan perbaikan, sehingga menciptakan
kapasitas untuk tumbuh, belajar serta mencapai tujuan. Ide dasarnya
adalah penyelesaian masalah bukan seperti organisasi tradisional yang
dirancang untuk meencapai efisiensi. Untuk melakukan pengembangan,
seorang manajer dalam system ini melakukan perubahan pada semua
sub-sistem organisasi. Terdapat tiga karakteristik untuk melakukan
pembelajaran tersebut diantaranya:
a. Struktur Berbasis Tim
Dalam konsep ini, seluruh karyawan dengan keterampilan yang
berbeda saling bekerja sama berbagi tugas dan merotasi pekerjaan
untuk memproduksi seluruh produk dan jasa. Dalam hal ini nilai
penting dalam organisasi pembelajaran adalah kolaborasi dan
komunikasi yang melewati batasan departemen dan hirarki. Orang
yang berada didalam tim diberikan keterampilan, informasi,
peralatan, motivasi, dan otoritas untuk mengambil keputusan yang
berpengaruh terhadap kinerja tim serta memberikan respon secara
kreatif dan fleksibel terhadap tantangan atau peluang baru yang
terjadi.

8
b. Pemberdayaan Karyawan
Pemberdayaan karyawan maksudnya melepaskan kekeuasaan dan
kreativitas karyawan dengan memberikan mereka kebebasab, sumber
daya, informasi dan keterampilan untuk membuat keputusan secara
efektif. Dalam hal ini, karyawan lebih diutamakan sebagai kekuatan
manajer sedangkan biaya diminimalkan.

c. Informasi Terbuka
Dalam konsep ini, pemberian informasi terhadap pekerja maupun
pelanggan dilakukan sebesar-besarnya karena berdasarkan pendapat
Winston Chen yang berbunyi: “ jika anda benar-benar ingin
menghormati seseorang, anda harus membiarkan mereka tahu
bagaimana hasil kerja mereka dan member tahu dengan segera
sehingga dapat melakukan sesuatu untuk memeperbaikinya”. Dan
juga pada ungkapan CEO Bob Gett, “ kami lebih menghargai
terhadap berapa banyak informasi yang telah anda berikan kepada
orang yang ada disebelah anda”.

2. Manajemen tempat kerja yang didorong teknologi


Dalam sebuah perusahaan saat ini, tidak mungkin jika tidak kita temukan
elektronik. Bahkan hampir setiap hal yang ada dalam sebuah perusahaan
itu pasti berbau teknologi. Selain itu, dunia e-business juga berkembang
pesat karena semakin banyak bisnis terjadi melalui proses digital melalui
jaringan computer, bukan ditempat fisik. e-business merupakan pekerjaan
yang dilakukan oleh sebuah organisasi dengan menggunakan sambungan
elektronik (termasuk internet) dengan para pelanggan, mitra, pemasok,
karyawan atau pihak kunci lainnya. Untuk menunjang e-business, sebuah
perusahaan bisa menggunakan intranet dan ekstranet. Intranet yaitu
sebuah system komunikasi internal yang menggunakan teknologi dan
standar internet, namun hanya dapat diakses dalam perusahaan.
Sedangkan ekstranet lebih luas yakni system komunikasi perusahaan

9
yang memberikan akses kepeda pemasok, mitra dn pihak lain diluar
perusahaan. Selian e-business juga terdapat e-commerce dimana e-
commerce ini hamper sama dengan e-business hanya saja cakupannya
lebih sempit yang mengacu secara khusus pada pertukaran bisnis atau
transaksi yang terjadi secara elektronik.

II. 5. Perbandingan Manajemen Konvensional dan Kontemporer

Manajemen Konvensional Manajemen Kontemporer


Stabilitas predictability Perubahan berkelanjutan (dinamis)
Ukuran dan skala ekonomi Kecepatan dan kemampuan untuk
merespon
Kekakuan organisasi Fleksibilitas permanen
Pengendalian melalui aturan dan Pengendalian melalui visi dan values
hierarki
Informasi dijaga ketat Information sharing
Analisis kuantitatif Kreatifitas dan intuisi
Kebutuhan tentang kepastian Dapat menerima keraguan
Leadership dari puncak Leadership dari setiap orang
Reaktif, menghindari resiko Proaktif, keberanian menanggung resiko
Independensi perusahaan Saling ketergantungan diantara perusahaan
Integrasi vertical Virtual integration
Berfokus ke intern organisasi Berfokus ke ingkungan kompetitif
Keunggulan kompetitif bertahan lama Inovasi berkelanjutan keunggulan
kompetitif
Bersaing dalam pasar yang telah ada Bersaing dalam pasar masa depan

10
II. 6. Perbedaan Manajemen Kontemporer dari Segi Organisasi

Tradisional Kontemporer
Stabil Dinamis
Tidak Fleksibel Fleksibel
Fokus pada pekerjaan Fokus pada keahlian
Pekerjaan didefinisikan berdasarkan Pekerjaan didefinisikan berdasarkan tugas
posisi kerja yang harus diselesaikan
Orientasi secara individu Orientasi secara tim
Manajer selalu mengambil keputusan Karyawan turut serta dalam pengambilan
keputusan
Orientasi pada perintah Orientasi pada keterlibatan
Manajer selalu mengambil keputusan Karyawan turut serta dalam pengambilan
keputusan
Orientasi pada peraturan Orientasi pada pelanggan
Tenaga kerja relative homogen Tenaga kerja relative bervariatif
Reasi yang hirarki Relasi yang lateral dan jaringan
Bekerja dengan fasilitas organisasi Bekerja dimana saja dan kapan saja
selama jam tertentu
Manajemen kontemporer atau modern mempunyai beberapa perbedaan
mendasar jika dibangdingkan dengan manajemen konvensional, yaitu:
1. Pendekatan kontemporer memandang organisasi sebagai suatu sistem terbuka, yang
berarti bahwa organisasi merupakan bagian (sub-sistem) dari lingkungannya.
Berbeda dengan konvensional yang cenderung lebih berorientasi ke dalam.
2. Keterbukaan dan ketergantungan organisasi terhadap lingkungannya menyebabkan
bentuk organisasi perlu disesuaikan dengan kondisi lingkungan dimana organisasi
berada, yang berarti bahwa tidak ada bentuk organisasi ideal yang berlaku secara
umum/universal di sembarang tempat/kondisi.
3. Manajemen konvensional berkecenderungan tidak melihat keterbukaan organisasi,
beranggapan bahwa bentuk organisasi yang ideal bisa berlaku secara umum, tanpa
memperhatikan lingkungan dimana organisasi itu berada. Karena perhatiannya
terhadap keterbukaan dan ketergantungan organisasi terhadap lingkungan,
pendekatan kontemporer seringkali merupakan satu-satunya pendekatan yang bisa
menjelaskan fenomena-fenomena yang nyata, yang terjadi di sekeliling kita. Dalam

11
kapasitas demikian, manajemen modern bisa diterapkan pada organisasi, termasuk
lembaga pendidikan, yang responsif atau tanggap terhadap perubahan.

II.7 Manfaat Akuntansi Kotemporer


a. Untuk menelusuri alokasi Produksi
Mengutamakan oenelusuran alokasi yang disebut penelusuran intensif. Peran
para penggerak diperluas secara signifikan melalui identifikasi penggerak yang
tidak berhubungan dnegan volume produk produksi yang disebut penggerak
aktivitas berdasarkan non-unit yang mencakup pemakaian pada tingkat
berhubungan dnegan volume produk produksi yang disebut penggerak aktivitas
berdasarkan non-unit yang mencakup pemakaian pada tingkat batch dan
penggerak tingkat produk.
b. Untuk meningkatkan keakuran biaya
Pemakaian penggerak aktivitas berdasarkan unit dan non-unit bisa meningkatkan
keakuratan pembeban biaya, kualitas dan relevansi informasi biaya secara
keseluruhan. Contohnya, aktivitas pemindahan bahan baku dan barang setengah
jadi dari satu tempat ke tempat lainnya di dalam suatu pabrik. Jumlah
pemindahan produk berupa ukuran yang jauh lebih besar untuk aktivitas
penanganan bahan daripada jumlah unit yang diproduksi. Jumlah unit yang di
produksi tidak berhubungan dengan permintaan produk untuk penanganan bahan
yang diukur
c. Untuk meningkatkan kinerja perusahaan
Tujuan utama system manajemen biaya kontemporer adalah meningkatkan
kualitas, kepuasan, relevansi, dan penetapan wkatu informasi biaya sebagai
indicator penilain kinerja perusahaan secara keseluruhan.

12
BAB III PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Akuntansi Manajemen Kontemporer berkembang sebagai reaksi terhadap
perubahan signifikan pada lingkungan bisnis bersaing yang dihadapi baik perusahaan
jasa maupun manufaktur. Tujuan manajerial lebih banyak dapat dipenuhi dengan system
kontemporer daripada dengan sistem tradisional. Dimana manfaat tersebut digunakan
untuk membantu manajer dalam mencapai keberhasilan organisasi atau perusahaan
untuk mengontrol biaya, melaporkan produktivitas, dan menentukan harga. Selain itu
akuntansi kontemporer juga berbeda dengan akuntansi konvensional
Akuntansi kontemporer memiliki tiga manfaat, untuk menelusuri alokasi Produksi,
untuk meningkatkan keakuran biaya, untuk meningkatkan kinerja perusahaan dimana
hal ini merupakan tujuan utama dari akuntansi kontemporer

13
DAFTAR PUSTAKA

Rudianto. 2006. Akuntansi Manajemen. Jakarta: PT Gramedia.

Hansen dan Mowen. (2000). Akuntansi Manajemen Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

Irma, I Made Narsa, dkk. 2015. Akuntansi Manajemen. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.

Horngren T. Charles, dkk. 2014. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Erlangga.

Sujarweni V. Wiratna, 2016. Akuntansi Manajemen Teori Dan Aplikasi. Jakarta:


Pustaka Buku.

L.M. Samryn, 2015. Akuntansi Manajemen. Jakarta Timur: Kencana Prenada Media
Group

https://www.academia.edu/29086764/Akuntansi_manajemen_kontemporer. Diakses
pada 10 November 2021

https://www.scribd.com/document/402058337/SISTEM-Akt-Manajemen-
Konvensional-dn-Kontemporer-FIX-docx. Diakses pada 10 November 2021

https://dosenakuntansi.com/ciri-ciri-akuntansi-manajemen-kontemporer. Diakses pada


10 November 2021
http://anizaida89.blogspot.com/2012/03/manajemen-kontemporer.html. Diakses pada
10 November 2021

14

Anda mungkin juga menyukai