AKUNTANSI KONTEMPORER
Disusun oleh :
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………...ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………....1
I.1. Latar Belakang…………………………………………………………...1
I.2. Rumusan Masalah……………………………………………...………. .2
I.3. Tujuan Pembahasan……………………………………………………...2
BAB II ISI
II.1. Pengertian akuntansi manajemen kontemporer...............................3
II.2. Perbedaan akuntansi keuangan dan akuntansi kontemporer................4
II.3. Ciri-ciri manajemen kontemporer...............................................4
II.4. Teori manajemen kontemporer……………………………………….6
II.5. Perbandingan manajemen konvensional dan kontemporer………….10
II.6. Perbedaan manajemen kontemporer dari segi organisasi…………..11
II.7. Manfaat akuntansi kotemporer................................................12
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Penerapan akuntansi manajemen kontemporer, salah satunya adalah Just In
Time. Dimana dalam menanggapi membumbungnya biaya, mengerutnya laba, dan
menajamnya persaingan dalam dunia usaha telah mengakibatkan perusahaan-
perusahaan mencari cara untuk merampingkan kegiatan-kegiatan usaha mereka dan
mengumpulkan lebih banyak data akurat untuk tujuan pengambilan keputusan.
(Hansen dan Mowen, 2000: 57)
2
BAB II
ISI
3
II.2. Perbedaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Kontemporer
Manajemen kontemporer atau akuntansi keuangan mempunyai beberapa
perbedaan mendasar jika dibangdingkan dengan manajemen konvensional, yaitu:
1. Pendekatan kontemporer memandang organisasi sebagai suatu sistem
terbuka, yang berarti bahwa organisasi merupakan bagian (sub-sistem) dari
lingkungannya. Berbeda dengan konvensional yang cenderung lebih
berorientasi ke dalam.
2. Keterbukaan dan ketergantungan organisasi terhadap lingkungannya
menyebabkan bentuk organisasi perlu disesuaikan dengan kondisi lingkungan
dimana organisasi berada, yang berarti bahwa tidak ada bentuk organisasi
ideal yang berlaku secara umum/universal di sembarang tempat/kondisi.
3. Manajemen konvensional berkecenderungan tidak melihat keterbukaan
organisasi, beranggapan bahwa bentuk organisasi yang ideal bisa berlaku
secara umum, tanpa memperhatikan lingkungan dimana organisasi itu berada.
Karena perhatiannya terhadap keterbukaan dan ketergantungan organisasi
terhadap lingkungan, pendekatan kontemporer seringkali merupakan satu-
satunya pendekatan yang bisa menjelaskan fenomena-fenomena yang nyata,
yang terjadi di sekeliling kita.
Dalam kapasitas demikian, manajemen modern bisa diterapkan pada organisasi,
termasuk lembaga pendidikan, yang responsif atau tanggap terhadap perubahan.
4
b. Menyajikan Informasi Perusahaan Secara kuantitatif
Akuntansi sebagai sistem informasi kuantitatif yang menggunakan uang
sebagai satuan ukuran untuk membantu manajemen dalam pelaksanaan
pengelolaan perusahaan.
5
- Akuntansi manajemen melepaskan dominasi akuntansi keuangan
dengan fokus terhadap perekayasaan informasi akuntansi untuk
memenuhi kebutuhan manajemen.
- Akuntansi manajemen memanfaatkan teknologi komputer untuk
rekayasa informasi biaya produk.
- Akuntansi manajemen menjelaskan konsumsi sumber daya alam setiap
aktivitas untuk menghasilkan produk dengan menerapkan activity-
based cost system.
II.4 Teori Manajemen Kontemporer
Teori manajemen kontemporer yaitu teori manajemen yang berkembang pada masa
kini dimana dalam teori manajemen itu ada yang mengatakan terdapat tiga pendekatan
diantaranya:
A. Pendekatan Sistem
System berarti kumpulan bagian-bagian yang saling terkait, berfungsi secara
bersama untuk mencapai tujuan yang sama. Sehingga teori system dalam
manajemen kontemporer yakni perluasan perspektif kemanusiaan yang
menjelaskan organisasi sebagai system terbuka dengan karakter entropi,
sinergi, dan ketergantungan antar sub-sistem. Berdasarkan teori ini, berarti
antara sub-sub ataupuan devisi mempunyai hubungan yang saling
membutuhkan antara yang stu dengan yang lainnya. Hubungan dalam teori ini
jika digambarkan adalah sebagai berikut:
6
Proses transformasi adalah penggunaan teknologi produksi oleh manajemen
untuk mengubah masukan menjadi hasil. Beberapa teori system yang terdapat
dalam manajemen memiliki pengaruh yang sangat penting bagi pemikiran
manajemen. Diantaranya adalah system terbuka dan tertutup, entropi, sinergi,
dan ketergantungan antar sub-sistem.
1. Pendekatan Situational (Contingency)
Pendekatan ini berasumsi bahwasannya penyelesaian persoalan
organisasi yang berhasil dianggap bergantung pada identifikasi manager
atau variable kunci mengenai persoalan yang dihadapi. Ketika manager
belajar untuk mengidentifikasi pola dan karakteristik organisasi maka
mereka dapat menemukan solusi yang tepat dengan karakteristik tersebut.
Hal ini bisa dikatakan pula bahwasannya dibutuhkan tehnik managemen
yang berbeda untuk organisasi dengan kondisi, waktu dan situasi yang
berbeda . Sedangkan fenomena organisasi yang muncul dalam pola logis
manajer menyusun dan menerapkan respon yang serupa untuk jenis
masalah yang sama. Pendekatan ini menganggap bahwa efektivitas
manajemen tergantung pada situasi yang melatar belakanginya. Prinsip
manajemen yang sukses pada situasi tertentu, belum tentu efektif apabila
digunakan di situasi lainnya. Tugas manajer adalah mencari teknik yang
paling baik untuk mencapai tujuan organisasi, dengan melihat situasi,
kondisi, dan waktu yang tertentu.
7
sebuah konsep yang memfokuskan pada pengelolaan organisasi secara
keseluruhan untuk memberikan kualitas kepada pelanggan. Empat
elemen penting TQM adalah keterlibatan pelanggan, Focus kepada
pelanggan , penentuan acuan serta perbaikan terus-menerus.
8
b. Pemberdayaan Karyawan
Pemberdayaan karyawan maksudnya melepaskan kekeuasaan dan
kreativitas karyawan dengan memberikan mereka kebebasab, sumber
daya, informasi dan keterampilan untuk membuat keputusan secara
efektif. Dalam hal ini, karyawan lebih diutamakan sebagai kekuatan
manajer sedangkan biaya diminimalkan.
c. Informasi Terbuka
Dalam konsep ini, pemberian informasi terhadap pekerja maupun
pelanggan dilakukan sebesar-besarnya karena berdasarkan pendapat
Winston Chen yang berbunyi: “ jika anda benar-benar ingin
menghormati seseorang, anda harus membiarkan mereka tahu
bagaimana hasil kerja mereka dan member tahu dengan segera
sehingga dapat melakukan sesuatu untuk memeperbaikinya”. Dan
juga pada ungkapan CEO Bob Gett, “ kami lebih menghargai
terhadap berapa banyak informasi yang telah anda berikan kepada
orang yang ada disebelah anda”.
9
yang memberikan akses kepeda pemasok, mitra dn pihak lain diluar
perusahaan. Selian e-business juga terdapat e-commerce dimana e-
commerce ini hamper sama dengan e-business hanya saja cakupannya
lebih sempit yang mengacu secara khusus pada pertukaran bisnis atau
transaksi yang terjadi secara elektronik.
10
II. 6. Perbedaan Manajemen Kontemporer dari Segi Organisasi
Tradisional Kontemporer
Stabil Dinamis
Tidak Fleksibel Fleksibel
Fokus pada pekerjaan Fokus pada keahlian
Pekerjaan didefinisikan berdasarkan Pekerjaan didefinisikan berdasarkan tugas
posisi kerja yang harus diselesaikan
Orientasi secara individu Orientasi secara tim
Manajer selalu mengambil keputusan Karyawan turut serta dalam pengambilan
keputusan
Orientasi pada perintah Orientasi pada keterlibatan
Manajer selalu mengambil keputusan Karyawan turut serta dalam pengambilan
keputusan
Orientasi pada peraturan Orientasi pada pelanggan
Tenaga kerja relative homogen Tenaga kerja relative bervariatif
Reasi yang hirarki Relasi yang lateral dan jaringan
Bekerja dengan fasilitas organisasi Bekerja dimana saja dan kapan saja
selama jam tertentu
Manajemen kontemporer atau modern mempunyai beberapa perbedaan
mendasar jika dibangdingkan dengan manajemen konvensional, yaitu:
1. Pendekatan kontemporer memandang organisasi sebagai suatu sistem terbuka, yang
berarti bahwa organisasi merupakan bagian (sub-sistem) dari lingkungannya.
Berbeda dengan konvensional yang cenderung lebih berorientasi ke dalam.
2. Keterbukaan dan ketergantungan organisasi terhadap lingkungannya menyebabkan
bentuk organisasi perlu disesuaikan dengan kondisi lingkungan dimana organisasi
berada, yang berarti bahwa tidak ada bentuk organisasi ideal yang berlaku secara
umum/universal di sembarang tempat/kondisi.
3. Manajemen konvensional berkecenderungan tidak melihat keterbukaan organisasi,
beranggapan bahwa bentuk organisasi yang ideal bisa berlaku secara umum, tanpa
memperhatikan lingkungan dimana organisasi itu berada. Karena perhatiannya
terhadap keterbukaan dan ketergantungan organisasi terhadap lingkungan,
pendekatan kontemporer seringkali merupakan satu-satunya pendekatan yang bisa
menjelaskan fenomena-fenomena yang nyata, yang terjadi di sekeliling kita. Dalam
11
kapasitas demikian, manajemen modern bisa diterapkan pada organisasi, termasuk
lembaga pendidikan, yang responsif atau tanggap terhadap perubahan.
12
BAB III PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Akuntansi Manajemen Kontemporer berkembang sebagai reaksi terhadap
perubahan signifikan pada lingkungan bisnis bersaing yang dihadapi baik perusahaan
jasa maupun manufaktur. Tujuan manajerial lebih banyak dapat dipenuhi dengan system
kontemporer daripada dengan sistem tradisional. Dimana manfaat tersebut digunakan
untuk membantu manajer dalam mencapai keberhasilan organisasi atau perusahaan
untuk mengontrol biaya, melaporkan produktivitas, dan menentukan harga. Selain itu
akuntansi kontemporer juga berbeda dengan akuntansi konvensional
Akuntansi kontemporer memiliki tiga manfaat, untuk menelusuri alokasi Produksi,
untuk meningkatkan keakuran biaya, untuk meningkatkan kinerja perusahaan dimana
hal ini merupakan tujuan utama dari akuntansi kontemporer
13
DAFTAR PUSTAKA
Irma, I Made Narsa, dkk. 2015. Akuntansi Manajemen. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
L.M. Samryn, 2015. Akuntansi Manajemen. Jakarta Timur: Kencana Prenada Media
Group
https://www.academia.edu/29086764/Akuntansi_manajemen_kontemporer. Diakses
pada 10 November 2021
https://www.scribd.com/document/402058337/SISTEM-Akt-Manajemen-
Konvensional-dn-Kontemporer-FIX-docx. Diakses pada 10 November 2021
14