Anda di halaman 1dari 3

NAMA : LUH PUTU GITA

SUKMAYANTHI
KELAS : 5 B AKUNTANSI SORE
NIM : 1802022191
DOSEN PENGAMPU : Putu Cita Ayu, S.E., M.Si

JAWABAN TEORI AKUNTANSI BAB 9


1. Proses Terjadinya Perataan Laba
2. Perbedaan Perataan Laba Dengan Manajemen Laba
 Perataan Laba
Merupakan suatu tindakan dimana manajer secara sengaja mengurangi fluktuasi laba yang
dilaporkan agar mencapai tingkat laba yang diinginkan. Perataan laba merupakan salah satu
bentuk dari manajemen laba. Seperti halnya manajemen laba, konsep peralatan laba
dilatarbelakangi oleh teori keagenan, dimana diasumsikan principal (pemilik) dan agent
(manajemen) sama-sama memiliki kepentingan untuk memaksimumkan utilitas masing-
masing dari informasi yang dimiliki, sehingga menimbulkan konflik kepentingan yaitu adanya
asimetris informasi.
 Manajemen Laba
Merupakan salah satu bentuk tanggung jawab perusahaan kepada stakeholder di akhir periode
adalah membuat laporan keuangan. Selain berfungsi sebagai bentuk tanggung jawab, laporan
keuangan juga merupakan media komunikasi perusahaan terhadap pihak-pihak yang
berkepentingan. Biasanya yang menjadi perhatian pengguna laporan keuangan adalah kinerja
manajemen laba terkait keuntungan perusahaan. Jadi jika disimpulkan manajemen ini adalah
tindakan sengaja atau manipulasi keuntungan pada laporan keuangan agar mendapatkan
keuntungan yang lebih.

3. Menurut pemahaman saya, Manajemen laba dalam akuntansi bukanlah sesuatu praktik yang
dilarang. Karena tidak ada peraturan yang membahas boleh tidaknya melakukan manajemen
laba. Sedangkan dalam dunia akuntansi, semua kegiatan pelaporan harus didasarkan pada
peraturan tertulis yang ada. Hal ini dikarenakan manajemen laba sesungguhnya bukanlah
tindakan penipuan, fraud ataupun tindakan kejahatan lainnya. Manajemen laba termasuk
dalam tindakan manipulasi laporan keuangan, tetapi dengan tetap memperhatikan dan
mengikuti kaidah-kaidah metode akuntansi. Jadi manajemen laba tidak diatur dalam tindakan
kecurangan dan manajemen laba tidak menyimpang dari metode akuntansi dan tidak
merugikan pihak lain, maka manajemen laba boleh dilakukan oleh prusahaan.

4.
5. Contoh Teori Akuntansi Normatif dan Teori Akuntansi Positif
 Salah satu contoh nyata berlakunya Teori Akuntansi Positif bisa dilihat ketika kita
mempertanyakan faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat pengungkapan sukarela.
Jawaban dari pertanyaan itu berdasarkan fakta yang objektif dan berdasarkan bukti empiris.
 Contoh pemberlakuan Teori Akuntansi Normatif adalah ketika kita ingin mengetahui kapan
sewaguna harus dikapitalisasi. Tentu pertanyaan tersebut menghasilkan berbagai alternatif
jawaban. Dengan menggunakan teori Akuntansi Normatif kita akan memilih yang paling tepat
“seharusnya”, menggunakan penalaran logis.
MIND MAPPING

TEORI AKUNTANSI
TEORI POSITIF
AKUNTANSI
POSITIF TEORI AKUNTANSI
NORMATIF

1.HAKIKAT 3.OBJEK PERATAAN


PERATAAN LABA PERATAAN
LABA

2.MOTIVASI 4.VARIABEL
PERATAAN LABA PERATAAN

MANAJEMEN
LABA TOTAL AKRUAL
= LAPORAN LABA BERSIH - ARUS KAS
DARI OPERASI TOTAL
AKRUAL =
AKRUAL BUKAN PILIHAN + AKRUAL
PILIHAN
MODEL-MODEL ISU –ISU DALAM MANAJEMEN LABA
AKRUAL

MODEL TOTAL AKRUAL MODEL AKRUAL PILIHAN

Pendekatan Neraca Pendekatan Arus kas 1.Model De Angelo 4.Model Jones yg Dimodifikasi

5.Model Industri
2.Model Healy
6.Model Kang & Sivaramakhrisnan
3.Model Jones

Anda mungkin juga menyukai