Anda di halaman 1dari 31

CRITICAL BOOK REPORT

“AKUNTANSI MANAJERIAL”

Mata Kuliah : Akuntansi Manajerial

Dosen Pengampu :

Drs.Jihen Ginting.,M.Si.,Ak

Drs.Surbakti Karo Karo M.Si,Ak,CA

Oleh :
Kelompok 6

Natasya Febivalen Naibaho (7193220028)


Indri Oktavia Harahap (7193220015)
Annisa Lestari Lubis (7193220018)
Zefanya Christina Sinaga (7193520035)
Kristin Maharani Purba (7193220029)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan berkatnya,
saya masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan tugas critical book report dalam
bentuk makalah ini. Dalam makalah ini,saya diberikan kesempatan untuk dapat mengkritik
sebuah buku yang berjudul “Akuntansi Manajerial”. Tugas critical book report ini dibuat
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah yakni “Akuntansi Manajerial”.

Saya menyadari bahwa tugas critical book ini masih terdapat kesalahan dan
kelemahan. Dan saya juga meminta maaf jika critical book saya ini jauh dari kesempurnaan.

Saya juga berterimakasih kepada bapak Drs.Jihen Ginting.,M.Si.,Ak dan bapak


Drs.Surbakti Karo Karo M.Si,Ak,CA selaku pembimbing yang telah membantu saya dalam
menyelesaikan critical book report ini berjalan dengan lancar. Semoga tugas ini memenuhi
syarat yang telah ditetapkan.

Saya juga berharap bahwa pembahasan dan kritikan saya dapat berguna dan bisa
menjadi acuan dalam mengkritisi,critical book yang telah saya kerjakan ini boleh diberikan
pendapat. Karena itu saya sangat menantikan saran dan kritikan dari pembaca yang bersifat
membangun untuk memotivasi perbaikan kedepannya.

Padangsidimpuan, 20 Oktober 2020

Annisa Lestari Lubis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................ . ii


Daftar Isi. ................................................................................................................ iii
Bab 1 Pendahuluan.................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................. 1
1.2 Tujuan Penulisan ....................................................................................... 1
1.3 Manfaat Penulisan ..................................................................................... 1
Bab 2 Ringkasan Isi Buku....................................................................................... 2
2.1 Identitas Buku ............................................................................................ 2
2.2 Ringkasan Isi Buku .................................................................................... 2
Bab 3 Pembahasan ................................................................................................ 25
3.1 Keunggulan Buku..................................................................................... 25
3.2 Kelemahan Buku ...................................................................................... 25
Bab 4 Penutup ....................................................................................................... 26
4.1 Kesimpulan .............................................................................................. 26
4.2 Saran. ........................................................................................................ 26
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 27

iii
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akuntansi manajerial berkaitan dengan penyediaan informasi untukmanajer yaitu orang
orang di dalam organisasi yang memberikan arahan danmengendalikan operasi
organisasi. Sebaliknya akuntansi keuangan berkaitandengan penyediaan informasi untuk
pemegang saham, kreditor dan pihak lainyang berada di luar organisasi. Akuntansi
manjerial menyediakan data-datapenting yang memberikan informasi kegiatan organisasi.
Akuntansi keuanganberperan sebagai penilai yang menjadi dasar penilaian kinerja
perusahaan dimasa lalu.Karena akuntansi manajerial berfokus pada manajer, maka
dalammempelajari akuntansi manajerial harus didahului dengan pemahaman apa
yangdikerjakan oleh manajemen. Informasi apa yang dibutuhkan oleh seorangmanajer,
dan lingkungan bisnisnya.
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan critical book report ini adalah:
1. Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Akuntansi Manajerial
2. Menambah pengetahuan serta wawasan para pembaca
3. Melatih kemampuan penulis dalam mengkritisi sebuah buku
1.3 Manfaat Penulisan
Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain adalah :

1. Agar dapat memahami tentang akuntansi manajerial


2. Agar dapat memahami pentingnya mempelajari akuntansi manajerial

1
BAB 2

RINGKASAN ISI BUKU

2.1 Identitas Buku

Judul Buku : Akuntansi Manajerial

Nama Pengarang : Don R.Hansen dan Maryanne M.Mowen

Penerbit : Salemba Empat

Tahun Terbit : 2012

Kota Terbit : Jakarta

Edisi :8

ISBN : 978-981-254-673-9

Jumlah Halaman : 666 halaman

Gambar Cover Buku :

2.2 Ringkasan Isi Buku

Bagian 1.Konsep-Konsep Dasar Akuntansi Manajemen

1. Bab 1.Pengantar:Peran,Sejarah,dan Arah Akuntansi Manajemen

1. Sistem Informasi Akuntansi Manajemen

2
Sistem informasi akuntansi manajemen adalah proses yang dideskripsikan
oleh aktivitas – aktivitas seperti pengumpulan, pengukuran, penyimpanan, analisis,
pelaporan, dan pengelolaan informasi.

2. Proses Manajemen

Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas – aktivitas perencanaan,


pengendalian, dan pengambilan keputusan.

Perencanaan. Aktivitas manajerial yang disebut perencanaan adalah formulasi


terperinci dari kegiatan untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu. Perencanaan
memerlukan penetapan tujuan dan pengidentifikasian motode untuk mencapai tujuan
tersebut.

Pengendalian. Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan


dan dimonitor oleh para manajer dan pekerja untuk memastikan bahwa rencana
tersebut berjalan sebagaimana seharusnya. Pengendalian adalah aktivitas manajerial
untuk memonitor implementasi rencana dan melakukan perbaikan sesuai kebutuhan.

Pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini berkaitan erat dengan perencanaan dan
pengendalian. Manajer tidak dapat membuat rencana tanpa mengambil keputusan.

3. Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan

Sistem informasi akuntansi keuangan berhubungan dengan penyediaan


keluaran bagi pengguna eksternal dengan menggunakan kegiatan ekonomi sebagai
masukan serta proses yang memenuhi aturan konvensi tertentu.

Akuntansi manajemen menghasilkan informasi untuk pengguna internal seperti


manajer, eksekutif, dan pekerja. Sistem akuntansi manajemen yang disebut sebagai
akuntansi internal. Akuntansi manajemen mengidentifikasi, mengumpulkan,
mengukur, mengklasifikasi, dan melaporkan informasi yang bermanfaat bagi
pengguna internal dalam merencanakan, mengendalikan, dan mengambil keputusan.

3
2. Bab 2.Konsep-Konsep Dasar Akuntansi Manajemen

A. Pengertian Biaya

Biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang
atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau di masa depan bagi
organisasi. (Moniaga, 2014)

Sistem akuntansi manajemen dibuat untuk mengukur dan membebankan biaya pada
entitas yang disebut sebagai objek biaya. Objek biaya dapat berupa apa pun, seperti
produk, pelanggan, departemen, proyek, aktivitas, dan lain-lain yang digunakan untuk
mengukur dan membebankan biaya.

B. Perbedaan beban dengan biaya, antara lain :

• Biaya dapat dibedakan dengan beban, semua beban adalah biaya tetapi tidak
semua biaya menjadi beban.
• Perbedaan, biaya merupakan pengorbanan yang diharapkan manfaatnya masa
kini maupun di masa mendatang, tetapi beban merupakan biaya yang telah
dipakai dan tidak lagi dapat memberi manfaat di masa yang akan datang.

Contoh :

Biaya = pembelian bahan baku, sewa tempat, pembelian aset, dll.

Beban = beban listrik, beban gaji, beban administrasi, dan sebagainya.

• Perbedaan lain ada pada penyajiannya dalam laporan keuangan. Jika beban
disajikan dalam laporan laba-rugi perusahaan, maka biaya dilaporkan dalam
laporan arus kas.
• Beban yang terjadi pada kegiatan operasional perusahaan yang sehat lebih
kecil dari pendapatan yang diperolehnya, jika tidak maka dipastikan bahwa
perusahaan tersebut mengalami kerugian.

C. Metode pembebanan biaya dibagi menjadi tiga, antara lain :

• Direct Tracing (Penelusuran Langsung).

Direct tracing merupakan penelusuran yang dilakukan untuk mengidentifikasi


dan membebankan biaya yang berkaitan langsung dan fisik dengan sebuah
4
objek biaya. Penelusuran pada umumnya dilakukan dengan cara pengamatan
fisik komponen pembentuk produk. Misalnya biaya untuk membuat sebuah
baju antara lain bahan kain, kancing, benang, resleting, tenaga kerja, dan lain
sebagainya. Penelusuran langsung memiliki kelemahan pada pembebanan
biaya atas hal-hal yang secara tidak langsung berhubungan dengan sebuah
produk, misalnya jasa listrik, depresiasi alat, dll.

• Driver Tracing (Penelusuran Penggerak).

Driver tracing dapat diartikan sebagai penggunaan penggerak aktivitas untuk


membebankan biaya pada objek biaya. Penggerak (driver) diartikan sebagai
faktor yang menyebabkan perubahan dalam penggunaan sumber daya dan
memiliki hubungan sebab-akibat dengan biaya yang berhubungan dengan
objek biaya. Driver tracing biasanya kurang akurat jika dibandingkan dengan
metode penelusuran langsung.

• Inderict Cost/Allocation (Biaya Tak Langsung/Alokasi).

Biaya tidak langsung merupakan biaya-biaya yang tidak memiliki hubungan


kausal secara langsung dengan sebuah objek biaya, sehingga tidak
memungkinkan untuk membebankan biaya dengan cara penelusuran langsung
maupun melalui penggerak (driver). Sebagai akibat dari tidak adanya
hubungan antara biaya yang terjadi dengan objek biaya maka pengalokasian
biaya tidak langsung dapat dilakukan dengan menggunakan estimasi dan
asumsi manajer keuangan.

Bagian 2.Akuntansi Berdasarkan Aktivitas

3. Bab 3.Perilaku Biaya Aktivitas

Perilaku Biaya (cost behavior) adalah istila umum untuk mendeskripsikan apakah
biaya berubah seiring dengan perubahan keluaran.

Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya Tetap adalah biaya yang dalam jumlah keseluruhan tetap konstan dalam
rentang yang relevan ketika tingkat keluaran aktivitas berubah.

Biaya Variabel (Variable Cost)

5
Biaya variabel adalah biaya yang dalam jumlah keseluruhan bervariasi secara
proporsional terhadap perubahan keluaran.

Jumlah Biaya Variabel = Biaya variabel per unit x Jumlah unit

Biaya Campuran

Biaya Campuran adalah biaya yang memiliki komponen tetap dan variabel.

Jumlah Biaya = Biaya tetap + Jumlah biaya variabel

Peranan Model Penggunaan Sumber Daya dalam Memahami Perilaku Biaya

Sumber daya yang diperoeh sebelum penggunaan dikategorikan sebagai sumber daya
terikat.Sumber daya yang diperoleh saat digunakan dan dibutuhkan disebut sumber
daya fleksibel.Beberapa biaya,khususnya biaya tetap diskresi,cenderung mengikuti
fungsi biaya bertahap.Sumber daya ini diperoleh dalam jumlah tertentu.Jika lebar
tahap cukup besar,maka biaya dipandang sebagai tetap.Jika lebar tahap sempit,maka
biaya tersebut diperkirakan dengan fungsi biaya variabel.

Memisahkan Biaya Campuran Menjadi Tetap dan Variabel

Metode formal untuk memisahkan biaya campuran yaitu:

1. Metode Tinggi-Rendah (high-low)

2. Scatterplot

3. Kuadrat Terkecil (least square)

Metode kuadrat terkecil memiliki keunggulan dibandingkan dengan metode lainnya


dalam menilai kendalan bersama biaya.Koefisien determinasinya memungkinkan
analisis untuk menghitung jumlah variabilitas yang dijelaskan oleh penggerak biaya
tertentu.Koefisien korelasi juga mengukur kekuatan hubungan dan menunjukkan arah
hubungan.

Peranan Regresi Berganda dalam Penilaian Perilaku Biaya

Regresi berganda berperan dalam memberikan variabel tambahan ke dalam


persamaan dapat meningkatkan kemampuan persamaan tersebut dalam memprediksi
biaya aktivitas dan memberi pemahaman mengenai cara pengelolaan biaya aktivitas.

6
Penggunaan Pertimbangan Manajerial dalam Penentuan Perilaku Biaya

Pertimbangan manajerial dapat digunakan secara terpisah atau bersama-sama dengan


metode tinggi-rendah,scatterplot,dan kuadrat terkecil.Manajer menggunakan
pengalaman dan pengetahuan mereka mengenai hubungan biaya dan tingkat aktivitas
untuk mengidentifikasi tingkat outlier,memahami pergeseran struktural,dan
menyesuaikan parameter yang disebabkan oleh perubahan kondisi yang diantisipasi.

4. Bab 4.Perhitungan Harga Pokok Produk Berdasarkan Aktivitas

Biaya Per Unit

Biaya per unit adalah jumlah biaya yang berkaitan dengan unit yang diproduksi dibagi
dengan jumlah unit yang diproduksi.

Biaya per unit penting untuk penilaian persediaan,penentuan laba,dan penyediaan


input untuk berbagai keputusan,seperti menetapkan harga,membuat ata membeli,dan
menerima atau menolak pesanan khusus.Karena pentingnya biaya per
unit,keakuratannya menjadi masalah yang sangat penting.

Pendekatan Perhitungan Biaya Berdasarkan Fungsi

Perhitungan biaya berdasarkan fungsi membebankan bahan baku langsung dan tenaga
kerja langsung dengan menggunakan penelusuran langsung.

Overhead dibebankan dengan menggunakan proses dua tahap.Pada tahap


pertama,biaya overhead dikumpulkan dalam kelompok pada tingkat pabrik dan
departemen.Setelah kelompok didefenisikan,biaya kelompok overhead dibebankan
pada produk dengan menggunakan penggerak tingkat unit,yang paling umum adalah
dengan jam tenaga kerja langsung.

Penyebab Perhitungan Pendekatan Biaya Berdasarkan Fungsi dapat Menimbulkan


Distorsi Biaya

Biaya overhead meningkat secara signifikan dari waktu ke waktu dan persentase
biaya produk lebih tinggi dibandingkan tenaga kerja langsung pada banyak
perusahaan.Pada saat yang sama,banyak aktivitas overhead yang tidak berkaitan
dengan jumlah unit secara benar.Aktivitas overhead tersebut digunakan oleh produk
dalam proporsi berbeda dari aktivitas overhead berdasarkan unit.Oleh karena

7
itu,pembebanan overhead dengan hanya menggunakan penggerak berdasarkan
unit,dapat menyebabkan distorsi pada biaya produk.Hal ini dapat menjadi masalah
serius jika biaya overhead nonunit memiliki proporsi yang signifikan dari jumlah
biaya overhead.

Cara Kerja Suatu Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas dalam Perhitungan
Biaya Produk

Aktivitas diidentifikasiakn da didefenisikan melalui penggunaan wawancara dan


survei.Informasi ini memungkinkan kamus aktivitas ini dibuat.Kamus aktivitas
mendaftar aktivitas-aktivitas dan penggerak potensial aktivitas,mengklasifikasikan
aktivitas sebagai primer dan sekunder,serta menyediakan atribut lain yang dianggap
penting.Biaya sumber daya dibebankan pada aktivitas dengan menggunakan
penelusuran langsung dan penggerak sumber daya.Biaya aktivitas sekunder
dibebankan pada aktivitas primer dengan menggunakan penggerak
aktivitas.Terakhir,biaya aktivitas primer dibebankan pada produk,pelanggan,dan
objek biaya lainnya.

Jadi,proses pembebanan biaya dideskripsikan dengan langkah umum:

1) Mengidentifikasi aktivitas utama dan membuat kamus aktivitas

2) Menentukan biaya aktivitas-aktivitas tersebut

3) Mengidentifikasi ukuran konsumsi untuk biaya aktivitas (penggerak aktivitas)

4) Menghitung taraf aktivitas

5) Mengukur permintaan aktivitas oleh setiap produk

6) Menghitung biaya produk

Cara Mengurangi Jumlah Tarif Aktivitas

Jumlah tarif bisa dikurangi dengan menggabungkan beberapa aktivitas yang memiliki
rasio konsumsi yang sama dalam satu kelompok biaya.Jumlah tarif juga bisa
dikurangi dengan menggunakan pendekatan perkiraan,yaitu memilih aktivitas-aktvitas
lainnya dalam proporsi yang sesuai dengan biaya awalnya.

8
5. Bab 5.Manajemen Berdasarkan Aktivitas

Akuntansi aktivitas adalah faktor penting untuk mengoperasikan perbaikan


berkelanjutan. Manajemen berdasarkan aktivitas adalah pendekatan untuk
keseluruhan sistem yang terintegrasi dan berfokus pada perhatian manajemen atas
berbagai aktivitas dengan tujuan meningkatkan nikai bagi pelanggan dan laba yang
dicapai dengan mewujudkan nilai ini. Manajamen berdasarkan aktivitas (ABM) dapat
dipandang sebagai sistem informasi yang bertujuan memperbaiki pengambilan
keputusan dengan menginformasikan biaya yang akurat dan mengurangi biaya dengan
mendorong serta mendukung sebagai usaha perbaikan berkelanjutan.

Perencanaan sistem memberikan justifikasi untuk implementasi ABM dan


menjawab berbagai masalah berikut ini :

1. sasaran dan tujuan ABM.

2. Posisi persaingan perusahaan saat ini dan yang digunakan

3. Proses bisnis dan bauran produk perusahaan

4. Jadwal, tanggung jawab yang dibebankan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk
implementasi.

5. Kemampuan perusahaan untuk mengimplementasikan, mempelajari dan


menggunakan informasi baru.

Sebagai sistem ABM bisa saja gagal karena berbagai alasan. Salah satu alasannya
adalah kurangnya dukungan dari manajemen tingkat atas. Akuntansi
pertanggungjawaban adalah alat fundamental untuk pengendalian manajemen dan
ditentukan melalui empat elemen penting, yaitu pemberian tanggung jawab,
pembuatan ukuran kinerja, pengevaluasian kinerja dan pembagian penghargaan.
Tanggung jawab didefenisikan dalam bentuk keuangan , contohnya biaya.
penekanannya adalah pada pencapaian hasil keuangan yang optimal pada tingkat
lokal. Setelah tanggung jawab ditetapkan, ukuran kinerja harus diidentifikasi dan
standar ditetapkan untuk berfungsi sebagai benchmarking untuk sistem berdasarkan
keuangan. Dalam kerangka kerja berdasarkan keuangan dan aktivitas. Kinerja diukur
dengan membandingkan berbagai hasil sesungguhnya dengan hasil yang dianggarkan.
Dalam sistem evaluasi kinerja berdasarkan keuangan dan evaluasi berdasarkan

9
aktivitas, tiap orang akan diberi penghargaan atau hukuman sesuai kebijakan pihak
manajemen atas.

Analisis nilai proses adalah hal yang fundamental bagi akuntansi pertanggungjawaban
berdasarkan aktivitas; analisis ini berfokus pada akuntabilitas berbagai aktivitas
sebagai ganti pada biaya dan menekankan pada seluruh kinerja perusahaan. Analisis
proses berkaitan dengan analisis penggerak, analisis aktivitas dan pengukuran kinerja
aktivitas.

Kinerja aktivitas dievaluasi dengan menggnakan tiga dimensi yaitu efisiensi,kualitas


dan waktu. Ukuran keuangan dari efisiensi memungkinkan manajer untuk
mengidentifikasi nilai dolar untuk perbaikan yang potensial dan perbaikan yang
tercapai. Laporan biaya bernilai dan tak bernilai-tambah, tren dalam biaya,
branchmarking , standar kaizen, manajemen kapasitas dan perhitungan anggaran daur-
hidup adalah contoh-contoh dari ukuran keuangan dan efisiensi aktivitas.

Penelusuran biaya yang digerakkan pelanggan kepada pelanggan dapat menyediakan


informasi penting untuk manajer. Keakuratan biaya pelanggan memungkinkan para
manajer untuk membuat keputusan penentuan harga, keputusan bauran pelanggan.

Bagian 3.Perhitungan Harga Pokok Produk dan Jasa

6. Bab 6.Perhitungan Biaya Pesanan dan Biaya Proses

Perhitungan biaya pesanan dan perhitungan biaya proses merupakan dua sistem utama
untuk pembebanan biaya. perhitungan biaya pesanan digunakan dalam perusahaan
yang memproduksi berbagai produk yang heterogen(unik).perhitungan biaya proses
digunakan oleh perusahaan yang memproduksi produk homogeny secara massal.
Pada perhitungan biaya pesanan, dokumen atau catatan utama untuk mengakumulasi
biaya produksi disebut lembar biaya pesanan. Formulir permintaan bahan baku (untuk
bahan baku langsung), kartu jam kerja dan dokumen sumber yang dibutuhkan untuk
membebankan biaya produksi pada pekerjaan. Biaya setiap pekerjaan diakumulasikan
pada lembar biaya pesanan. Jumlah biaya pekerjaan terdiri atas biaya actual bahan
baku langsung, dan overhead yang dibebankan dengan menggunakan sebuah tariff
yang telah ditentukan sebelumnya. Saldo untuk barang dalam proses terdiri atas saldo
semua pekerjaan yang belum terselesaikan. Ketika suatu pekerjaan selesai, biaya

10
transfer dari barang dalam proses ke barang jadi, kemudian ketika terjual akan masuk
ke harga pokok penjualan.
Arus biaya pada perhitungan biaya proses mirip dengan arus biaya pada perhitungan
biaya pesanan. Bahan baku dibeli dan didebet pada akun bahan baku. Bahan baku
langsung yang digunakan untuk produksi, tenaga kerja langsung dan overhead yang
dibebankan, dibebankan dalam akun barang dalam proses.
Laporan produksi meringkas aktivitas manufaktur yang dilakukan dalam suatu
departemen pada periode tertentu. Laporan ini memperlihatkan informasi mengenai
aliran unit secara fisik, unit setara, biaya per unit dan pembagian biaya produksi yang
berhubungan dengan periode tersebut.
Pembebanan input produksi yang tidak seragam membutuhkan penetapan presentase
terpisah untuk tingkat penyelesaian dari setiap input, jadi kondisi ini membutuhkan
perhitungan unit setara dan biaya unit terpisah. Jika suatu perusahaan memiliki lebih
dari satu departemen pemrosesan, output suatu departemen pemrosesan berikutnya.
Metode yang biasanya dipakai adalah memperlakukan unit yang ditransfer masuk dan
biaya-biaya yang dibawanya sebagai bentuk lain dari bahan baku.
Menurut metode FIFO, laporan produksi yang disiapkan memisahkan biaya awal
barang dalam proses dari biaya periode berjalan. Persediaan awal barang dalam proses
diasumsikan untuk diselesaikan dan ditransfer keluar terlebih dahulu.
Dalam perhitungan biaya pesanan, bahan baku dan tenaga kerja langsung dibebankan
pada akun barang dalam proses. Biaya overhead dibebankan pada barang dalam
proses dengan menggunakan tariff yang telah ditetapkan sebelumnya.biaya actual
overhead diakumulasikan dalam akun pengenadali overhead. Biaya unit yang
terselesaikan dikredit pada akun barang dalam proses dan didebet ke barang jadi.
Dalam perhitungan biaya proses, terdapat akun barang dalam proses yang berbeda
untuk setiap departemen, jumlah biayanya dibeabnkan kea kun barang dalam proses
di departemen berikutnya.
Berikut merupakan contoh ayat jurnal yang berhubungan dengan perhitungan biaya
pesanan:
1. Biaya bahan baku sebesar 3.500
2. Biaya bahan baku sebesar 3.280 digunakan untuk memproduksi pesanan
3. Biaya tenaga kerja langsung sebesar 750 diakui sebagai kewajiban dalam akun
utang gaji

11
Ayat jurnal untuk setiap transaksi tersebut yaitu :
No Keterangan D K
1 Bahan baku 3.500
Utang dagang 3.500
2 Barang dalam proses 3.280
Bahan baku 3.280
3 Barang dalam proses 750
Utang gaji 750

Berikut merupakan ayat jurnal yang berhubungan dengan perhitungan biaya proses

Anggaplah Healthblend memutuskan untuk memproduksi 2.000 botol multivitamin


dengan biaya sebagai berikut

Departemen Departemen Departemen


peracikan pengapsulan pembotolan
Bahan baku langsung 1.700 1.000 800
Tenaga kerja langsung 50 60 300
Overhead yang dibebankan 450 500 600

Ayat jurnal yang diperlukan :


No Keterangan D K
1. Barang dalam proses – peracikan 1.700
Bahan baku 1.700
2. Bahan dalam proses-pengapsulan 1.000
Bahan baku 1.000
3. Barang dalam proses 800
Bahan baku 800
4. Barang dalam proses – peracikan 50
Utang gaji 50

7. Bab 7.Alokasi Biaya Departemen Pendukung

12
Biaya-biaya yang memberikan manfaat bersama yang terjadi ketika sumber daya
yang sama (common costs). Dalam model fungsi diperusahaan, objek biaya adalah
departemen. Perusahaan memiliki dua kategori departemen :
1. Departemen Produksi yaitu bertanggung jawab pada pembuatan produk atau jasa
yang dijual kepada pelanggan. Contohnya : audit, pajak,dan jasa konsultasi
manajemen
2. Departemen Pendukung yaitu menyedia pelayanan pendukung yang diperlukan
Departemen Produksi. Departemen ini berhubungan dengan suatu jasa atau produk
organisasi tersebut secara tidak langsung, misalnya pemeliharaan, pertamanan,
permesinan, rumah tangga, personalia, dan penyimpanan
Tarif overhead departemen adalah penting karena tiap Departemen Produksi
mengerjakan banyak produk. Jika dalan suatu departemen produksi hanya terdapat
satu produk, semua biaya jasa yang dialokasikan ke departemen tersebut adalah milik
produk tersebut. Departemen Pendukung tidak dapat memiliki tarif overhead yang
digunakan untuk membebankan biaya overhead peda unit yang diproduksi karena
Departemen Pendukung tidak membuat produk yang dapat dijual.
Dalam memilih dasar pengalokasian biaya Departemen pengalokasian biaya
Departemen Pendukung, berbagai usaha harus dilakukan untuk mengindentifikasi
faktor penyebab yang sesuai (penggerak biaya). Menggunakan faktor penyebab akan
menghasilkan biaya produk yang lebih akurat. Meskipun penggunaan faktor
penyebab untuk mengalokasikan biaya bersama adalah cara terbaik, faktor penyebab
yang mudah diukur terkadang tidak dapat ditemukan. Jika hal itu terjadi, akuntan
mencari proxy (faktor terdekat) yang baik.
Beberapa tujuan penting berhubungan dengan alokasu biaya Departemen
Pendukung ke Departemen Produksi, dan akhirnya ke produk tertentu. Tujuan-tujuan
utama berikut telah diidentifikasi oleh IMA
1. Memperoleh harga yang disepakati bersama
2. Menghitung profatibilitas lini produk
3. Memperkirakan pengaruh ekonomi darin perencanaan dan pengendalian
4. Menilai persediaan
5. Memotivasi para manajer.
Dalam menentukan cara pengalokasuan biaya Departemen Pendukung, petunju
biaya manfaat harus dipertimbangkan. Dengan kata lain, biaya untuk
mengimplementasikan skema alokasi tertentu harus dibandingkan dengan manfaat
13
yang tepat. Ketika alokasi dilakukan dengan tujuan mengganggarkan biaya
Departemen Produksi, biaya yang digunakan tentu adalah biaya Departemen
Pendukung yang dianggarkan.
Dalam menetapkan metode yang digunakan untuk mengalokasikan biaya
Departemen Pendukung, perusahaan harus menentukan seberapa besar interaksi
Departemen Pendukung, perusahaan harus menentukan seberapa besar interaksi
Departemen Pendukung. Selain itu mereka harus mempertimbangkab biaya dan
manfaat yang berhungan dengan ketiga metode pengalokasian biaya. Dalam tiga
bagian berikutnya, metode langsung, berurutan, dan timbal balik akan dijelaskan dan
diilustrasikan.
Metode Alokasi Langsug
Metode Langsung adalah metode yang sederhana dan paling langsung untuk
mengalokasikan secara langsung untuk mengalokasikan biaya Departemen
Pendukung. Biaya jasa variabel dialokasikan secara langsung dialokasikan ke
Departemen Produksi sesuai proporsi penggunaan jasa tersebut. Biaya tetap juga
dialokasikan secara langsung ke Departemen Produksi, tetapu sesuai proporsi
kapasitas normal atau praktis Depatemen Produksi.
Metode Alokasi Berurutan
Metode alokasi berurutan (bertahap) mengakui adanya inuteraksu antar
Departemen Pendukung. Alokasi biaya yang dilakukan dengan cara menurun,
mengikuti prosedur ranking yang telah ditetapkan terlebih dahulu, sesuai urutan
jumlah pelayanan yang diberikan dari urutan terbanyak hingga paling sedikit. Selain
itu perhatikanlah bahwa biaya yang dialokasikan dari Departemen Pendukung adalah
biaya langsung ditambah biaya yang diterimannya dari alokasi Departemen
Pendukung lainnya. Biaya langsung departemen adalah biaya yangbdapat ditelusuri
secara langsung ke departemen bersangkutan.
Metode Alokasi Timbal Balik
Metode alokasi timbal balik (reciprocal) mengakui semua interaksi antar
Departemen Pendukung. Metode ini menghitung semua interaksi antar Departemen
Pendukung.
Untuk menentukan biaya total Departemen Pendukung agar mencerminkan
interaksi dengan Departemen Pendukung lainnya, suatu sistem persamaan linear yang
simultan harus dipecahkan. Setiap persamaan merupakan suatu persamaan biaya bagi
sebuah Departemen Pendukung.
14
Biaya total = Biaya langsung + Biaya yang dialokasikan
Departemen Pemeliharaan menerima 20 persen dari output Departemen Sumber
Tenaga; Depertemen sumber tenaga menerima 10 persen dari output Departemen
Pemeliharaan. Sekarang, P adalah biaya total Departemen Sumber Tenaga dan M
adalah biaya total Departemen Pemeliharaan. Persamaan biaya untuk tiap Departemen
Pendukung dapat dinyatakan sebagai berikut.
P = Biaya langsung + Bagian biaya pemeliharaan
= $ 250.000 + 0,1 M (persamaan biaya Departemen Sumber Tenaga)
M = Biaya langsung + Bagian biaya listrik
= $ 160.000 + 0.2 P (persamaan biaya Departemen Pemeliharaan)
Menghasilkan biaya total Departemen pemeliharaan
M = $ 160.000 + 0.2 ($250.000 + 0,1 M)
M = $ 160.000 × $ 50.000 + 0.02 M
0,98 M = $ 210.000
M = $ 214.286
Menghasilkan biaya total Departemen Sumber Tenaga
P = $ 250.000 + 0,1 M ($214.286)
P = $ 250.000 + $21.429
P = $ 271. 429
Produksi patungan (join products) adalah dua atau lebih produk yang diproduksi
secara simultan dengan proses yang sama sehingga titik "pemisahan" . Pemisahan
*split-off point adalah titik yang produk patungannya menjadi terpisah dan bisa
diindetifikasi. Akuntansi untuk seluruh biaya patungan dari produkai (bahan baku
langsung, tenaga kerja langsung, danu overhead) tidak berbeda dengan akuntansi
untuk biaya produk pada umumnya.
Berdasarkan metode unit fisik (physial units method), biaya patungan
didistribusikan ke produk berdasarkan ukuran fisik. Ukuran fisik bisa dinyatakan
dalam unit, seperti pon, ton, galon, kaki persegi, berat atom, atau suhu. Metode unit
fisik mengganggap setiap unit bahan baku pada produk akhir memiliki biaya yang
sama untuk diproduksi.
Metode nilai penjualan saat pemisahan (sales value at split off method)
mengalokasikan biaya patungan berdasarkan proporsi setiap produk pada nilai
penjualan pada titik pemisahan. Berdasarkan metode ini semakin tinggi nilai pasar,

15
semakun besar bagian dari biaya patungan yang dibebankan terhadap produk
tersebut.
Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan, ketika nilau pasar digunakan untuk
mengalokasikan biaya patungan, kita menggunakan nilai pasar saat titik pemisahan.
Akan tetapi, harga pasad untuk produk tertentu terkadang tidak ada yang tersedia saat
titik pemisahan.
Produk sampingan, proses produkai patungan menghasilkan output yang terdiri
atas dua atau lebih produk yang diproduksi secara simultan. Produk sampingan (by
products) memiliki nilai penjualan yang relatif kurang signifikan. Umumnya tidak
dialokasikan ke biaya produk patungan. Penjualan produk sampingan dimasukkan
dalam " pendapatan lain-lain pada laporan laba rugi atau diperlakukan sebagaii kredit
untuk barang dalan proses dari produk utama.

Bagian 4.Perencanaan dan Pengendalian

8. Bab 8.Anggaran untuk Perencanaan dan Pengendalian


Pengendalian adalah melihat kebelakang, menentukan apakah yang sebenarnya
terjadi, dan membandingkannya dengan hasil yang direncanakan sebelumnnya.
Perbandingan digunakan untuk menyesuaikan anggaran yaitu melihat ke masa depan
sekali lagi. Perencanaan adalah anggaran, yaitu rencana keuangan untuk masa depan.
Rencana tersebut mengindentifikasi tujuan dan tindakan yang diperlukan untuk
mencapainnya.
Sebuah sistem penganggaran memberikan beberapa manfaat untuk suatu
organisasi
1. Memaksa para manajer untuk melaksanakan perencanaan
2. Menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk memperbaiki pengambilan
keputusan
3. Menyediakan standar evaluasi kinerja
4. Memperbaiki komunikasi dan koordinasi
Komite anggaran (budget communitee) meninjau anggaran, menyediakan
petunjuk kebijakan, menyelesaikan perbedaan yang timbul saat anggaran disiapkan,
menyesetujui anggaran akhir, dan mengawasi kinerja aktrual organisasi seiring
dengan berjalannya tahun.

16
Anggaran utama dapat dibagi dalam anggaran operasional dan keuangan.
Anggaran operasional (operational budget) mendeskripsikan aktivitas yang
menghasilkan pendapatan bagi suatu perusahaan : penjualan, produksi, dan persediaan
barang jadi. Anggaran keuangan (financial budget) memerinci aliran masuk dan
keluar kas, serta posisi keuangan secara ujian.
Anggaran operasional terdiri atas perkiraan atas perkiraan laporan laba rugi yang
disertai dengan laporan pendukung berikutnya.
1. Anggaran penjualan
2. Anggaran produksi
3. Anggaran pembeliah bahan baku langsung
4. Anggaran tenaga kerja langsung
5. Anggaran overheard
6. Anggaran beban penjualan dan administrasi
7. Anggaran persediaan akhir barang jadi
8. Anggaran harga pokok penjualan
Anggaran produksi (production budget) menjelaskan banyaknya unit yang harus
diproduksi untuk memenuhi kebutuhan penjualan dan kebutuhan persediaan akhir.
Untuk menghitung unit yang akan diproduksi, dibutuhkan penjualan secara unit untuk
persediaan awal dan persediaan akhir barang jadi.
Unit yang akan diproduksi = Perkiraan penjualan unit = Unit dalam persediaan akhir
= Unit dalam persediaan awal
Anggaran beban penjualan dan administrasi yaitu anggaran beban penjualan dan
administrasi menguraikab pengeluaran yang direncanakan untuk aktivitas
nonproduksi sama halnya dengan overhead, beban penjualan dan administrasi dapat
dibagi dalam komlonen tetap dan variabel
Anggaran dapat digunakan untuk perencanaan dan pegendalian. Anggaran Statis
adalah anggaran bentuk tingkat aktivitas tertentu. Anggaran Fleksibel, anggaran yang
memungkinkan suatu perusahan menghitung perkiraan biaya dalam suatu tingkat
aktivitas. Kunci untuk pengganggaran fleksibel adalah pengetahuan atas biaya tetap
dan variabel. Anggaran fleksibel adalah alat pengendalian yang sangat bagus karena
anggaran ini memungkinkan pihak manajemen untuk menghitung biaya yang
seharusnya untuk tingkat aktrual output tersebut.
Sistem anggaran yang ideal adalah sistem anggaran yang mencapai kesesuaian tujuan
secara utuh dan simultan serta menciptakan suatu penggerak bagi manajer untuk
17
mencapai tujuan organisasi secara etis. Beberapa fitur yang penting akan mendorong
perilaku positif pada tingkat yang wajar meliputi
1. Umpan balik yang sering atas kinerja
2. Intensif uang dan Bukan uang
3. Anggaran partisipatif
4. Standar yang realistis
5. Kemampuan pengendalian biaya
6. Berbagai ukuran kinerja

9. Bab 9.Perhitungan Biaya Standar:Suatu Alat Pengendalian Manajerial


Suatu sistem biaya standar menganggarkan kuantitas dan biaya menggunakan dasar
unit. Anggaran unuit ini adalah tenaga kerja, bahan baku, dan diverbesd. Dengan
demikian, biaya standar adalah jumlah yang seharusnya dikeluarkan untuk
memproduksi suatu produk atau jasa. Standar yang di buat di tetapkan berdasarkan
pengalaman historis, studi teknik, dan input dari pacscod ogerasional, pemasaran, dan
akuntansi. Standar yang saat ini dapat dicapai adalah standar yang dapat di capai
adalah standar yang dapat di raih dengan kondisi operasional yang efisien. Standar
ideal adalah standar yang dapat di capai dengan efesiensi maksimum atau kondisi
operasional ideal. Sistem perhitungan biaya standar di gunakan untuk memperbaiki
perencanaan dan pengendalian, serta menfasilitasi perhitungan harga pokok produk.
Dengan membandingkan hasil akrual dengan standar dan membagi variansi dalam
komponen harga dan kuantitas, tespons baik tersedia bagi para manajer. Informasi ini
memungkinkan para manjer ubtuk menerapkan tingkat kendali ynag lebih benar
terhadap biaya daripada yang di temukan dalam sistem perhitungan biaya normal atau
ackual. Keputusan seperti penawaran juga di buat lebih mudah ketika sistem
perhitungan biaya standar digunakan.
Lembar kerja standar memberikan perincian untuk perhitungan biaya standar per unit.
Hal ini menunjukan biaya standar untuk bahan baku, tenaga kerja, serta Overhead
tetap dan variabel. Lembar ini juga menyatakan kuantitas setiap input yang
seharusnya digubakan untuk memproduksi satu unit output. Dengan menggunakan
standar kuantitas unit ini, standar kuntitas bahan baku yang di izinkan dan standar jam
yang diizinkan dapat di hitung untuk output aktual. Penghitungan ini memainkan
peranan penting dalam analisis variabel.

18
Variabel anggaran adalah perbedaan antara biaya aktual dan biaya direncakan. Dalam
sistem perhitungan biaya standar, variasi anggaran dipisah menjadi variansi harga dan
penggunaan. Dengan memisahkan variansi anggaran ke dalam variansi harga dan
penggunaan, para manajer memiliki kemampuan lebih baik untuk menganalisis dan
mengendalikan total variansi. Variansi seharusnya diselidiki jika jumlahnya material
dan manfaat dadakan perbaikan lebih baik daripada biaya penyelidikan. Karena
sulitnay menilai biaya dan manfaat berdasarkan pada kasus per kasus. Banyak
perusahaan membuat batas pengendalian formal baik berupa jumlah nilai uang,
presentasi, maupun keduanya. Perusahaan lainnya menggunakan penilaian untuk
menilai kebutuhan atas penyelidikan.
Variansi hargaa bahan baku dan penggunaan dihitung dengan menggunakan
pendekatan tiga cabang atau rumus. Variansi harga bahan baku adalah perbedaan
antara apa yang seharusnya di bayar untuk pembelian bahan baku dengan apa yang
telah dibayarkan ( secara umum berhubungan dengan aktivitas pembelian). Variansi
penggunaan bahan baku adalah perbedaan antara biaya bahan baku yang seharusnya
digunakan dengan jumlah yang telah digunakan ( secara umum berhubungan dengan
aktiviats produksi). Ketika terdapat tanda variansi dalam jumlah yang signifikan,
penyelidikan di lakukan untuk menemukan penyebabnya. Tindakan perbaikan
dilakukan jika memungkinkan untuk melakukan sistem kembali dalam kendali.
Varinasi tenaga kerja dihitung dengan menggunakan pendekatan tiga cabang atau
rumus. Variansi tarif tenaga kerja berbeda dari tarif upah standar. Hal ini adalah
perbedaan antara upah yang dibayarkan denagn upah yang seharusnya dibayrakan.
Variansi efesiensi tenaga kerja yang digunakan dan biaya tenaga kerja yang
seharusnya digunakan. Ketika terdapat tanda varansi dalam jumlah yang signifikan,
penyelidikan dilakukan. Tindakan perbaikan dilakukan jika mengizinkan untuk
mengembalikan sistem dalam kendali.
Variansi pengeluaran overhead variabel adalah perbedaan antara biaya overhead
variabel yang dianggarkan pada jam tenaga kerja aktual. Oleh sebab itu, hal ini adalah
variansi anggaran yang di hasilkan dari perubahan harga dan penggunaan efisiens atau
tidak efisien pad impus overhead variabel. Variansi efesiensi variabel adalah
perbedaan antara overhead variabel yang dianggarkan pada input aktual dan membuat
variabel yang dibebankan. Hal ini langsung dapat ditambahkan pada efesiensi
penggunaan tenaga kerja dan asumsi bahwa semua overhead variabel digerakkan oleh
jam tenaga kerja langsung.
19
Variabel pengeluaran overhead tetap adalah perbedaan antar biaya aktual overhead
tetap dan biaya overhead tetap yang dianggarkan. Jadi variansi ini hanyalah variansi
anggaran. Vafiansi volume adalah perbedaan antar overhead tetap yang di bebankan.
Variansi ini muncul ketika variansi aktual produksi berbeda dari volume produk yang
diperkirakan sehingga merupakan ukuran penggunaan kapasitas.
Dengan asumsi variansi harga bahan bakun dihitung saat pembelian, semua
persediaan ditetapkan pada biaya standar. Biaya aktual tidak pernah dirumuskan
dalam akun persediaan. Beberapa akun di buat untuk variansi harga bahan baku dan
penggunaan, serta untuk varansi tarif tenaga kerja dan efesiensi. Variansi- variansi
yang tidak menggunakan selalu didebet. Variansi yang menguntungkan selalu
dikredit. Variansi overhead biasanya tidak dijurnalkan. Sebagai gantinya laporan
overhead periodek yang disiapkan memberikan informasi

10. Bab 10.Pelaporan Segmen,Evaluasi Pusat Investasi,dan Penetapan Harga Transfer


Perusahaan melakukan Desentralisasi.
Untuk meningkatkan efesiensi dan efektifitas secara keseluruhan banyak perusahaan
yang mulai menerapkan system desentralisasi, Desentralisasi disini adalah sebuah
kebebasan dalam mengambil keputusan. Misalnya dalam suatu organisasi yang
menggunakan system desentralisasi ini manajer tingkat rendah akan lebih mudah
dalam membuat dan mengimplementasikan keputusan, sedangkan dalam system
sentralisasi membuat manajer tingkat rendah hanya bertangggung jawab pada
implementasian keputusan.
Adapun alasan-alasan pengimplementasian system desentralisasi ini,
1. Para manajer lokal dapat membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan
informasi lokal yang ada.
2. Para manajer lokal dapat memberikan keputusan atau response yang tepat
waktu dalam kondisi-kondisi yang cepat berubah.
3. Pada aspek perusahaan besar, system ini membantu dalam keterbatasan
kognitif. Karena tidak ada orang yang dapat memahami secara menyeluruh dan
mendetail setiap jenis pasar dan produk secara utuh.
4. Sebagai media untuk melatih dan memotivasi para manajer lokal.
5. Sebagai pembebas manajer puncak dari masalah operasional sehari-hari
sehingga mereka dapat lebih fokus untuk memikirkan hal-hal jangka panjang
(perencanaan strategis).
20
Perusahaan yang menerapkan system desentralisasi membentuk pusat
pertanggungjawaban, ada 4 jenis pusat pertanggungjawaban:
1. pusat biaya
2. pusat pendapatan
3. pusat laba, dan
4. pusat investasi.

Perbedaan perhitungan biaya absorpsi dan biaya variable


Perhitungan biaya variable dengan absorpsi memiliki perlakuan berbeda terhadap
OHP tetap. Perhitungan biaya variable memperlakukan OHP sebagai beban periode,
oleh karena itu biaya unit produksinya terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja
langsung dan OHP variable. Sedangkan biaya absorpsi memperlakukan OHP sebagai
biaya produk, jadi biaya unit produksi menurut absorpsi terdiri dari bahan baku
langsung, tenaga kerja langsung, OHP variable, dan bagian dari OHP tetap.
Penilaian persediaan. Pada perhitungan biaya absorpsi, persediaan akhir mencakup
biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, overhead variabel, dan overhead
tetap per unit. Pada metode perhitungan biaya variabel, persediaan akhir hanya
mencakup biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead variabel.
Laporan laba rugi segmen--menurut perhitungan biaya variable--memisahkan beban
menurut perilaku biaya, sedangkan--menurut absorpsi-- memisahkan beban menurut
fungsi. Laporan laba rugi segmen memungkinkan pihak manajemen untuk melakukan
evaluasi kontribusi setiap segmen terhadap kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Hubungan antara produksi, penjualan dan laba. Hubungan antara laba menurut
perhitungan biaya variabel dan laba menurut perhitungan biaya absorpsi berubah
ketika hubungan antara produksi dan penjualan berubah. Jika barang yang terjual
lebih banyak dari yang diproduksi, maka laba menurut perhitungan biaya variabel
akan lebih tinggi dari laba menurut perhitungan biaya absorpsi. Jika produksi lebih
kecil dari penjualan, maka persediaan berkurang. Jika produksi sama dengan
penjualan, maka persedian awal sama dengan persediaan akhir.
Perlakuan overhead tetap pada perhitungan biaya absorpsi. Perbedaan antara
perhitungan biaya absorpsi dan variabel terletak pada pengakuan beban yang
berhubungan dengan overhead tetap. Menurut perhitungan biaya absorpsi, overhead
tetap harus dibebankan pada unit yang diproduksi. Jika kelebihan atau kekurangan
overhead yang ditetapkan tidak material, maka akan tutup dalam harga pokok
21
penjualan. Setiap unit yang masuk dalam persediaan akhir mengandung overhead
tetap yang ditetapkan. Overhead variabel (yang juga dapat ditetapkan terlalu tinggi
atau terlalu rendah) diperlakukan dengan cara yang sama. Jika jumlah yang ditetapkan
terlalu tinggi atau terlalu rendah itu material, maka dialokasikan di antara barang
dalam proses, barang jadi, dan harga pokok penjualan.

Perhitungan dan Pengembalian atas Investasi (ROI--Return Of Investment)


ROI adalah rasio laba operasi terhadap aktiva operasi rata-rata. Rasio ini dapat dibagi
menjadi 2 komponen: margin (rasio laba operasi terhadap penjualan) dan perputaran
(rasio penjualan terhadap aktiva operasi rata-rata). Laba residu adalah selish antara
laba dengan tingkat minimal pengembalian yang diminta perusahaan dikalikan
dengan modal yang dipakai. EVA mirip dengan laba residu, bedanya laba setelah
pajak dan persentase aktual dari biaya modal digunakan dalam perhitungan.
• Pengembalian atas Investasi (ROI)
ROI = Laba operasi/Aktiva operasi rata−rata
Aktiva Operasi bersih Rata−Rata = (Nilai buku bersih awal + nilai buku bersih
akhir)/2
• Margin dan Perputaran
ROI = Margin x Perputaran
= Laba operasi/Penjualan x Penjualan/Aktiva operasi rata−rata

Pengembalian atas invetasi adalah sebuah ukuran tingkat kinerja manajer yang paling
lazim dalam unit desentralisasi. Pembalian invetasi mendorong manajer untuk selalu
memperhatikan perbaikan profitabilitas divisinya dari peningkatan penjualan,
pemanfaatan aktiva secara efesien dan pengendalian biaya. Minusnya, hal ini juga
dapat mendorong manajer meningkatkan ROI dengan mengorbankan manfaat jangka
penjang demi manfaat jangka pendek semata (manajer mengabaikan invetasi yang
menguntungkan apabila itu dapat menurunkan ROInya)

Perhitungan, laba residu dan nilai tambah ekonomi (EVA--economy value added)
Laba residu positif berarti divisi memperoleh lebih banyak dari biaya modal minimum
sedangkan apabila negatif maka divisi memperoleh lebih sedikit dari biaya modal
22
minimum. EVA adalah laba operasi setelah pajak yang dikurangi total biaya modal
tahunan. Jika EVA positif maka perusahaan memperoleh kekayaan, jika negatif
berarti perusahaan merusak modalnya. EVA adalah satuan dolar bukan persentase
tingkat pengembaliannya.

Laba Residu = Laba operasi − (Tk. Pengembalian min x Aktiva operasi rata − rata)
EVA = Laba Operasi − (Persentase biaya modal aktual x Total modal yang dipakai)

Perusahaan yang terdesentralisasi mampu menghasilkan kesesuaian tujuan dengan


menciptakan program kompensasi manajemen yang memberikan reward bagi para
manajer yang mengambil tindakan menguntungkan perusahaan. System reward yang
mungkin digunakan adalah meliputi kompensasi tunai dan tunjangan non keuangan.

Peran penetapan harga transfer pada perusahaan desentralisasi


• Penetapan harga transfer
Harga transfer adalah yang dibebankan untuk suatu komponen oleh divisi penjual
pada divisi pembeli di perusahaan yang sama.
Ketika hasil produksi satu divisi digunakan sebagai bahan baku produksi oleh divisi
lain dalam 1 perusahaan maka akan membuat timbulnya harga transfer. Harga transfer
merupakan pendapatan bagi divisi yang menjaul dan merupakan biaya bagi divsi yang
membeli. Ada 3 kebijakan penetapan harga transfer yang lazim:
1. harga pasar
2. harga transfer berdasarkan biaya
3. harga transfer berdasarkan negosiasi.
4.
• Harga-harga yang Ditetapkan di Setiap Divisi

1. Harga transfer minimum adalah harga transfer yang akan membuat keadaan
divisi penjual tidak menjadi lebih buruk jika barang dijual pada divisi internal dari
pada dijual pada pihak luar.
2. Harga transfer maksimum adalah harga transfer yang akan membuat keadaan
divisi pembeli tidak menjadi lebih buruk jika suatu input dibeli dari divisi internal dari
23
pada jika barang yang sama dibeli secara eksternal. Hal ini terkadang disebut “batas
atas (ceiling)” dari rentang penawaran.

24
Bab 3

PEMBAHASAN

3.1 Keunggulan Buku


1. Pemaparan materi lengkap
2. Adanya skenario menarik yang berasal dari dunia nyata di pembukaan setiap bab
3. Adanya cakupan internasional seperti isu internasional dan berbagai contoh
internasional
4. Terdapat latihan soal yang melatih pemahaman pembaca

3.2 Kelemahan Buku


1. Tata letak penyajian materi kurang menarik

25
BAB 4

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Akuntansi manajemen merupakan salah satu bagian dari ilmu akuntansi yang menitik
beratkan permasalahannya pada organisasi serta informasi yang dibutuhkan organisasi
tersebut. Laporan dari bagian akuntansi dalam perusahaan dapat membantu manajer
mengambil keputusan dengan lebih bijak dan terarah, setelah keputusan diambil biasanya
bagian akuntansi akan menilai apakah keputusan itu efektif dan efisien.

Buku ini memperkenalkan kepada pembaca mengenai dasar-dasar akuntansi


manajerial.Dalam buku ini pengarang menekankan pada penggunaan informasi akuntansi
dalam lingkungan bisnis saat ini sehingga buku teks ini menyediakan topik-topik dan
perkembangan terkini pada bidang ini.

4.2 Saran

Dalam penulisan makalah critical book report ini, penulis menyadari bahwa penyusunan
makalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun sangat dibutuhkan untuk evaluasi kedepannya. Penulis berharap, bahwa
dibalik ketidak sempurnaannya penulisan dan penyusunan makalah ini ditemukan sesuatu
yang bermanfaat atau bahkan hikmah dari penulis dan pembaca.

26
DAFTAR PUSTAKA

Hansen,Don R &Maryanne M. Mowen.2012.Akuntansi Manajerial.Jakarta:Salemba


Empat.

27

Anda mungkin juga menyukai