“AKUNTANSI MANAJERIAL”
Dosen Pengampu :
Drs.Jihen Ginting.,M.Si.,Ak
Oleh :
Kelompok 6
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan berkatnya,
saya masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan tugas critical book report dalam
bentuk makalah ini. Dalam makalah ini,saya diberikan kesempatan untuk dapat mengkritik
sebuah buku yang berjudul “Akuntansi Manajerial”. Tugas critical book report ini dibuat
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah yakni “Akuntansi Manajerial”.
Saya menyadari bahwa tugas critical book ini masih terdapat kesalahan dan
kelemahan. Dan saya juga meminta maaf jika critical book saya ini jauh dari kesempurnaan.
Saya juga berharap bahwa pembahasan dan kritikan saya dapat berguna dan bisa
menjadi acuan dalam mengkritisi,critical book yang telah saya kerjakan ini boleh diberikan
pendapat. Karena itu saya sangat menantikan saran dan kritikan dari pembaca yang bersifat
membangun untuk memotivasi perbaikan kedepannya.
ii
DAFTAR ISI
iii
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akuntansi manajerial berkaitan dengan penyediaan informasi untukmanajer yaitu orang
orang di dalam organisasi yang memberikan arahan danmengendalikan operasi
organisasi. Sebaliknya akuntansi keuangan berkaitandengan penyediaan informasi untuk
pemegang saham, kreditor dan pihak lainyang berada di luar organisasi. Akuntansi
manjerial menyediakan data-datapenting yang memberikan informasi kegiatan organisasi.
Akuntansi keuanganberperan sebagai penilai yang menjadi dasar penilaian kinerja
perusahaan dimasa lalu.Karena akuntansi manajerial berfokus pada manajer, maka
dalammempelajari akuntansi manajerial harus didahului dengan pemahaman apa
yangdikerjakan oleh manajemen. Informasi apa yang dibutuhkan oleh seorangmanajer,
dan lingkungan bisnisnya.
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan critical book report ini adalah:
1. Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Akuntansi Manajerial
2. Menambah pengetahuan serta wawasan para pembaca
3. Melatih kemampuan penulis dalam mengkritisi sebuah buku
1.3 Manfaat Penulisan
Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain adalah :
1
BAB 2
Edisi :8
ISBN : 978-981-254-673-9
2
Sistem informasi akuntansi manajemen adalah proses yang dideskripsikan
oleh aktivitas – aktivitas seperti pengumpulan, pengukuran, penyimpanan, analisis,
pelaporan, dan pengelolaan informasi.
2. Proses Manajemen
Pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini berkaitan erat dengan perencanaan dan
pengendalian. Manajer tidak dapat membuat rencana tanpa mengambil keputusan.
3
2. Bab 2.Konsep-Konsep Dasar Akuntansi Manajemen
A. Pengertian Biaya
Biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang
atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau di masa depan bagi
organisasi. (Moniaga, 2014)
Sistem akuntansi manajemen dibuat untuk mengukur dan membebankan biaya pada
entitas yang disebut sebagai objek biaya. Objek biaya dapat berupa apa pun, seperti
produk, pelanggan, departemen, proyek, aktivitas, dan lain-lain yang digunakan untuk
mengukur dan membebankan biaya.
• Biaya dapat dibedakan dengan beban, semua beban adalah biaya tetapi tidak
semua biaya menjadi beban.
• Perbedaan, biaya merupakan pengorbanan yang diharapkan manfaatnya masa
kini maupun di masa mendatang, tetapi beban merupakan biaya yang telah
dipakai dan tidak lagi dapat memberi manfaat di masa yang akan datang.
Contoh :
• Perbedaan lain ada pada penyajiannya dalam laporan keuangan. Jika beban
disajikan dalam laporan laba-rugi perusahaan, maka biaya dilaporkan dalam
laporan arus kas.
• Beban yang terjadi pada kegiatan operasional perusahaan yang sehat lebih
kecil dari pendapatan yang diperolehnya, jika tidak maka dipastikan bahwa
perusahaan tersebut mengalami kerugian.
Perilaku Biaya (cost behavior) adalah istila umum untuk mendeskripsikan apakah
biaya berubah seiring dengan perubahan keluaran.
Biaya Tetap adalah biaya yang dalam jumlah keseluruhan tetap konstan dalam
rentang yang relevan ketika tingkat keluaran aktivitas berubah.
5
Biaya variabel adalah biaya yang dalam jumlah keseluruhan bervariasi secara
proporsional terhadap perubahan keluaran.
Biaya Campuran
Biaya Campuran adalah biaya yang memiliki komponen tetap dan variabel.
Sumber daya yang diperoeh sebelum penggunaan dikategorikan sebagai sumber daya
terikat.Sumber daya yang diperoleh saat digunakan dan dibutuhkan disebut sumber
daya fleksibel.Beberapa biaya,khususnya biaya tetap diskresi,cenderung mengikuti
fungsi biaya bertahap.Sumber daya ini diperoleh dalam jumlah tertentu.Jika lebar
tahap cukup besar,maka biaya dipandang sebagai tetap.Jika lebar tahap sempit,maka
biaya tersebut diperkirakan dengan fungsi biaya variabel.
2. Scatterplot
6
Penggunaan Pertimbangan Manajerial dalam Penentuan Perilaku Biaya
Biaya per unit adalah jumlah biaya yang berkaitan dengan unit yang diproduksi dibagi
dengan jumlah unit yang diproduksi.
Perhitungan biaya berdasarkan fungsi membebankan bahan baku langsung dan tenaga
kerja langsung dengan menggunakan penelusuran langsung.
Biaya overhead meningkat secara signifikan dari waktu ke waktu dan persentase
biaya produk lebih tinggi dibandingkan tenaga kerja langsung pada banyak
perusahaan.Pada saat yang sama,banyak aktivitas overhead yang tidak berkaitan
dengan jumlah unit secara benar.Aktivitas overhead tersebut digunakan oleh produk
dalam proporsi berbeda dari aktivitas overhead berdasarkan unit.Oleh karena
7
itu,pembebanan overhead dengan hanya menggunakan penggerak berdasarkan
unit,dapat menyebabkan distorsi pada biaya produk.Hal ini dapat menjadi masalah
serius jika biaya overhead nonunit memiliki proporsi yang signifikan dari jumlah
biaya overhead.
Cara Kerja Suatu Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas dalam Perhitungan
Biaya Produk
Jumlah tarif bisa dikurangi dengan menggabungkan beberapa aktivitas yang memiliki
rasio konsumsi yang sama dalam satu kelompok biaya.Jumlah tarif juga bisa
dikurangi dengan menggunakan pendekatan perkiraan,yaitu memilih aktivitas-aktvitas
lainnya dalam proporsi yang sesuai dengan biaya awalnya.
8
5. Bab 5.Manajemen Berdasarkan Aktivitas
4. Jadwal, tanggung jawab yang dibebankan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk
implementasi.
Sebagai sistem ABM bisa saja gagal karena berbagai alasan. Salah satu alasannya
adalah kurangnya dukungan dari manajemen tingkat atas. Akuntansi
pertanggungjawaban adalah alat fundamental untuk pengendalian manajemen dan
ditentukan melalui empat elemen penting, yaitu pemberian tanggung jawab,
pembuatan ukuran kinerja, pengevaluasian kinerja dan pembagian penghargaan.
Tanggung jawab didefenisikan dalam bentuk keuangan , contohnya biaya.
penekanannya adalah pada pencapaian hasil keuangan yang optimal pada tingkat
lokal. Setelah tanggung jawab ditetapkan, ukuran kinerja harus diidentifikasi dan
standar ditetapkan untuk berfungsi sebagai benchmarking untuk sistem berdasarkan
keuangan. Dalam kerangka kerja berdasarkan keuangan dan aktivitas. Kinerja diukur
dengan membandingkan berbagai hasil sesungguhnya dengan hasil yang dianggarkan.
Dalam sistem evaluasi kinerja berdasarkan keuangan dan evaluasi berdasarkan
9
aktivitas, tiap orang akan diberi penghargaan atau hukuman sesuai kebijakan pihak
manajemen atas.
Analisis nilai proses adalah hal yang fundamental bagi akuntansi pertanggungjawaban
berdasarkan aktivitas; analisis ini berfokus pada akuntabilitas berbagai aktivitas
sebagai ganti pada biaya dan menekankan pada seluruh kinerja perusahaan. Analisis
proses berkaitan dengan analisis penggerak, analisis aktivitas dan pengukuran kinerja
aktivitas.
Perhitungan biaya pesanan dan perhitungan biaya proses merupakan dua sistem utama
untuk pembebanan biaya. perhitungan biaya pesanan digunakan dalam perusahaan
yang memproduksi berbagai produk yang heterogen(unik).perhitungan biaya proses
digunakan oleh perusahaan yang memproduksi produk homogeny secara massal.
Pada perhitungan biaya pesanan, dokumen atau catatan utama untuk mengakumulasi
biaya produksi disebut lembar biaya pesanan. Formulir permintaan bahan baku (untuk
bahan baku langsung), kartu jam kerja dan dokumen sumber yang dibutuhkan untuk
membebankan biaya produksi pada pekerjaan. Biaya setiap pekerjaan diakumulasikan
pada lembar biaya pesanan. Jumlah biaya pekerjaan terdiri atas biaya actual bahan
baku langsung, dan overhead yang dibebankan dengan menggunakan sebuah tariff
yang telah ditentukan sebelumnya. Saldo untuk barang dalam proses terdiri atas saldo
semua pekerjaan yang belum terselesaikan. Ketika suatu pekerjaan selesai, biaya
10
transfer dari barang dalam proses ke barang jadi, kemudian ketika terjual akan masuk
ke harga pokok penjualan.
Arus biaya pada perhitungan biaya proses mirip dengan arus biaya pada perhitungan
biaya pesanan. Bahan baku dibeli dan didebet pada akun bahan baku. Bahan baku
langsung yang digunakan untuk produksi, tenaga kerja langsung dan overhead yang
dibebankan, dibebankan dalam akun barang dalam proses.
Laporan produksi meringkas aktivitas manufaktur yang dilakukan dalam suatu
departemen pada periode tertentu. Laporan ini memperlihatkan informasi mengenai
aliran unit secara fisik, unit setara, biaya per unit dan pembagian biaya produksi yang
berhubungan dengan periode tersebut.
Pembebanan input produksi yang tidak seragam membutuhkan penetapan presentase
terpisah untuk tingkat penyelesaian dari setiap input, jadi kondisi ini membutuhkan
perhitungan unit setara dan biaya unit terpisah. Jika suatu perusahaan memiliki lebih
dari satu departemen pemrosesan, output suatu departemen pemrosesan berikutnya.
Metode yang biasanya dipakai adalah memperlakukan unit yang ditransfer masuk dan
biaya-biaya yang dibawanya sebagai bentuk lain dari bahan baku.
Menurut metode FIFO, laporan produksi yang disiapkan memisahkan biaya awal
barang dalam proses dari biaya periode berjalan. Persediaan awal barang dalam proses
diasumsikan untuk diselesaikan dan ditransfer keluar terlebih dahulu.
Dalam perhitungan biaya pesanan, bahan baku dan tenaga kerja langsung dibebankan
pada akun barang dalam proses. Biaya overhead dibebankan pada barang dalam
proses dengan menggunakan tariff yang telah ditetapkan sebelumnya.biaya actual
overhead diakumulasikan dalam akun pengenadali overhead. Biaya unit yang
terselesaikan dikredit pada akun barang dalam proses dan didebet ke barang jadi.
Dalam perhitungan biaya proses, terdapat akun barang dalam proses yang berbeda
untuk setiap departemen, jumlah biayanya dibeabnkan kea kun barang dalam proses
di departemen berikutnya.
Berikut merupakan contoh ayat jurnal yang berhubungan dengan perhitungan biaya
pesanan:
1. Biaya bahan baku sebesar 3.500
2. Biaya bahan baku sebesar 3.280 digunakan untuk memproduksi pesanan
3. Biaya tenaga kerja langsung sebesar 750 diakui sebagai kewajiban dalam akun
utang gaji
11
Ayat jurnal untuk setiap transaksi tersebut yaitu :
No Keterangan D K
1 Bahan baku 3.500
Utang dagang 3.500
2 Barang dalam proses 3.280
Bahan baku 3.280
3 Barang dalam proses 750
Utang gaji 750
Berikut merupakan ayat jurnal yang berhubungan dengan perhitungan biaya proses
12
Biaya-biaya yang memberikan manfaat bersama yang terjadi ketika sumber daya
yang sama (common costs). Dalam model fungsi diperusahaan, objek biaya adalah
departemen. Perusahaan memiliki dua kategori departemen :
1. Departemen Produksi yaitu bertanggung jawab pada pembuatan produk atau jasa
yang dijual kepada pelanggan. Contohnya : audit, pajak,dan jasa konsultasi
manajemen
2. Departemen Pendukung yaitu menyedia pelayanan pendukung yang diperlukan
Departemen Produksi. Departemen ini berhubungan dengan suatu jasa atau produk
organisasi tersebut secara tidak langsung, misalnya pemeliharaan, pertamanan,
permesinan, rumah tangga, personalia, dan penyimpanan
Tarif overhead departemen adalah penting karena tiap Departemen Produksi
mengerjakan banyak produk. Jika dalan suatu departemen produksi hanya terdapat
satu produk, semua biaya jasa yang dialokasikan ke departemen tersebut adalah milik
produk tersebut. Departemen Pendukung tidak dapat memiliki tarif overhead yang
digunakan untuk membebankan biaya overhead peda unit yang diproduksi karena
Departemen Pendukung tidak membuat produk yang dapat dijual.
Dalam memilih dasar pengalokasian biaya Departemen pengalokasian biaya
Departemen Pendukung, berbagai usaha harus dilakukan untuk mengindentifikasi
faktor penyebab yang sesuai (penggerak biaya). Menggunakan faktor penyebab akan
menghasilkan biaya produk yang lebih akurat. Meskipun penggunaan faktor
penyebab untuk mengalokasikan biaya bersama adalah cara terbaik, faktor penyebab
yang mudah diukur terkadang tidak dapat ditemukan. Jika hal itu terjadi, akuntan
mencari proxy (faktor terdekat) yang baik.
Beberapa tujuan penting berhubungan dengan alokasu biaya Departemen
Pendukung ke Departemen Produksi, dan akhirnya ke produk tertentu. Tujuan-tujuan
utama berikut telah diidentifikasi oleh IMA
1. Memperoleh harga yang disepakati bersama
2. Menghitung profatibilitas lini produk
3. Memperkirakan pengaruh ekonomi darin perencanaan dan pengendalian
4. Menilai persediaan
5. Memotivasi para manajer.
Dalam menentukan cara pengalokasuan biaya Departemen Pendukung, petunju
biaya manfaat harus dipertimbangkan. Dengan kata lain, biaya untuk
mengimplementasikan skema alokasi tertentu harus dibandingkan dengan manfaat
13
yang tepat. Ketika alokasi dilakukan dengan tujuan mengganggarkan biaya
Departemen Produksi, biaya yang digunakan tentu adalah biaya Departemen
Pendukung yang dianggarkan.
Dalam menetapkan metode yang digunakan untuk mengalokasikan biaya
Departemen Pendukung, perusahaan harus menentukan seberapa besar interaksi
Departemen Pendukung, perusahaan harus menentukan seberapa besar interaksi
Departemen Pendukung. Selain itu mereka harus mempertimbangkab biaya dan
manfaat yang berhungan dengan ketiga metode pengalokasian biaya. Dalam tiga
bagian berikutnya, metode langsung, berurutan, dan timbal balik akan dijelaskan dan
diilustrasikan.
Metode Alokasi Langsug
Metode Langsung adalah metode yang sederhana dan paling langsung untuk
mengalokasikan secara langsung untuk mengalokasikan biaya Departemen
Pendukung. Biaya jasa variabel dialokasikan secara langsung dialokasikan ke
Departemen Produksi sesuai proporsi penggunaan jasa tersebut. Biaya tetap juga
dialokasikan secara langsung ke Departemen Produksi, tetapu sesuai proporsi
kapasitas normal atau praktis Depatemen Produksi.
Metode Alokasi Berurutan
Metode alokasi berurutan (bertahap) mengakui adanya inuteraksu antar
Departemen Pendukung. Alokasi biaya yang dilakukan dengan cara menurun,
mengikuti prosedur ranking yang telah ditetapkan terlebih dahulu, sesuai urutan
jumlah pelayanan yang diberikan dari urutan terbanyak hingga paling sedikit. Selain
itu perhatikanlah bahwa biaya yang dialokasikan dari Departemen Pendukung adalah
biaya langsung ditambah biaya yang diterimannya dari alokasi Departemen
Pendukung lainnya. Biaya langsung departemen adalah biaya yangbdapat ditelusuri
secara langsung ke departemen bersangkutan.
Metode Alokasi Timbal Balik
Metode alokasi timbal balik (reciprocal) mengakui semua interaksi antar
Departemen Pendukung. Metode ini menghitung semua interaksi antar Departemen
Pendukung.
Untuk menentukan biaya total Departemen Pendukung agar mencerminkan
interaksi dengan Departemen Pendukung lainnya, suatu sistem persamaan linear yang
simultan harus dipecahkan. Setiap persamaan merupakan suatu persamaan biaya bagi
sebuah Departemen Pendukung.
14
Biaya total = Biaya langsung + Biaya yang dialokasikan
Departemen Pemeliharaan menerima 20 persen dari output Departemen Sumber
Tenaga; Depertemen sumber tenaga menerima 10 persen dari output Departemen
Pemeliharaan. Sekarang, P adalah biaya total Departemen Sumber Tenaga dan M
adalah biaya total Departemen Pemeliharaan. Persamaan biaya untuk tiap Departemen
Pendukung dapat dinyatakan sebagai berikut.
P = Biaya langsung + Bagian biaya pemeliharaan
= $ 250.000 + 0,1 M (persamaan biaya Departemen Sumber Tenaga)
M = Biaya langsung + Bagian biaya listrik
= $ 160.000 + 0.2 P (persamaan biaya Departemen Pemeliharaan)
Menghasilkan biaya total Departemen pemeliharaan
M = $ 160.000 + 0.2 ($250.000 + 0,1 M)
M = $ 160.000 × $ 50.000 + 0.02 M
0,98 M = $ 210.000
M = $ 214.286
Menghasilkan biaya total Departemen Sumber Tenaga
P = $ 250.000 + 0,1 M ($214.286)
P = $ 250.000 + $21.429
P = $ 271. 429
Produksi patungan (join products) adalah dua atau lebih produk yang diproduksi
secara simultan dengan proses yang sama sehingga titik "pemisahan" . Pemisahan
*split-off point adalah titik yang produk patungannya menjadi terpisah dan bisa
diindetifikasi. Akuntansi untuk seluruh biaya patungan dari produkai (bahan baku
langsung, tenaga kerja langsung, danu overhead) tidak berbeda dengan akuntansi
untuk biaya produk pada umumnya.
Berdasarkan metode unit fisik (physial units method), biaya patungan
didistribusikan ke produk berdasarkan ukuran fisik. Ukuran fisik bisa dinyatakan
dalam unit, seperti pon, ton, galon, kaki persegi, berat atom, atau suhu. Metode unit
fisik mengganggap setiap unit bahan baku pada produk akhir memiliki biaya yang
sama untuk diproduksi.
Metode nilai penjualan saat pemisahan (sales value at split off method)
mengalokasikan biaya patungan berdasarkan proporsi setiap produk pada nilai
penjualan pada titik pemisahan. Berdasarkan metode ini semakin tinggi nilai pasar,
15
semakun besar bagian dari biaya patungan yang dibebankan terhadap produk
tersebut.
Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan, ketika nilau pasar digunakan untuk
mengalokasikan biaya patungan, kita menggunakan nilai pasar saat titik pemisahan.
Akan tetapi, harga pasad untuk produk tertentu terkadang tidak ada yang tersedia saat
titik pemisahan.
Produk sampingan, proses produkai patungan menghasilkan output yang terdiri
atas dua atau lebih produk yang diproduksi secara simultan. Produk sampingan (by
products) memiliki nilai penjualan yang relatif kurang signifikan. Umumnya tidak
dialokasikan ke biaya produk patungan. Penjualan produk sampingan dimasukkan
dalam " pendapatan lain-lain pada laporan laba rugi atau diperlakukan sebagaii kredit
untuk barang dalan proses dari produk utama.
16
Anggaran utama dapat dibagi dalam anggaran operasional dan keuangan.
Anggaran operasional (operational budget) mendeskripsikan aktivitas yang
menghasilkan pendapatan bagi suatu perusahaan : penjualan, produksi, dan persediaan
barang jadi. Anggaran keuangan (financial budget) memerinci aliran masuk dan
keluar kas, serta posisi keuangan secara ujian.
Anggaran operasional terdiri atas perkiraan atas perkiraan laporan laba rugi yang
disertai dengan laporan pendukung berikutnya.
1. Anggaran penjualan
2. Anggaran produksi
3. Anggaran pembeliah bahan baku langsung
4. Anggaran tenaga kerja langsung
5. Anggaran overheard
6. Anggaran beban penjualan dan administrasi
7. Anggaran persediaan akhir barang jadi
8. Anggaran harga pokok penjualan
Anggaran produksi (production budget) menjelaskan banyaknya unit yang harus
diproduksi untuk memenuhi kebutuhan penjualan dan kebutuhan persediaan akhir.
Untuk menghitung unit yang akan diproduksi, dibutuhkan penjualan secara unit untuk
persediaan awal dan persediaan akhir barang jadi.
Unit yang akan diproduksi = Perkiraan penjualan unit = Unit dalam persediaan akhir
= Unit dalam persediaan awal
Anggaran beban penjualan dan administrasi yaitu anggaran beban penjualan dan
administrasi menguraikab pengeluaran yang direncanakan untuk aktivitas
nonproduksi sama halnya dengan overhead, beban penjualan dan administrasi dapat
dibagi dalam komlonen tetap dan variabel
Anggaran dapat digunakan untuk perencanaan dan pegendalian. Anggaran Statis
adalah anggaran bentuk tingkat aktivitas tertentu. Anggaran Fleksibel, anggaran yang
memungkinkan suatu perusahan menghitung perkiraan biaya dalam suatu tingkat
aktivitas. Kunci untuk pengganggaran fleksibel adalah pengetahuan atas biaya tetap
dan variabel. Anggaran fleksibel adalah alat pengendalian yang sangat bagus karena
anggaran ini memungkinkan pihak manajemen untuk menghitung biaya yang
seharusnya untuk tingkat aktrual output tersebut.
Sistem anggaran yang ideal adalah sistem anggaran yang mencapai kesesuaian tujuan
secara utuh dan simultan serta menciptakan suatu penggerak bagi manajer untuk
17
mencapai tujuan organisasi secara etis. Beberapa fitur yang penting akan mendorong
perilaku positif pada tingkat yang wajar meliputi
1. Umpan balik yang sering atas kinerja
2. Intensif uang dan Bukan uang
3. Anggaran partisipatif
4. Standar yang realistis
5. Kemampuan pengendalian biaya
6. Berbagai ukuran kinerja
18
Variabel anggaran adalah perbedaan antara biaya aktual dan biaya direncakan. Dalam
sistem perhitungan biaya standar, variasi anggaran dipisah menjadi variansi harga dan
penggunaan. Dengan memisahkan variansi anggaran ke dalam variansi harga dan
penggunaan, para manajer memiliki kemampuan lebih baik untuk menganalisis dan
mengendalikan total variansi. Variansi seharusnya diselidiki jika jumlahnya material
dan manfaat dadakan perbaikan lebih baik daripada biaya penyelidikan. Karena
sulitnay menilai biaya dan manfaat berdasarkan pada kasus per kasus. Banyak
perusahaan membuat batas pengendalian formal baik berupa jumlah nilai uang,
presentasi, maupun keduanya. Perusahaan lainnya menggunakan penilaian untuk
menilai kebutuhan atas penyelidikan.
Variansi hargaa bahan baku dan penggunaan dihitung dengan menggunakan
pendekatan tiga cabang atau rumus. Variansi harga bahan baku adalah perbedaan
antara apa yang seharusnya di bayar untuk pembelian bahan baku dengan apa yang
telah dibayarkan ( secara umum berhubungan dengan aktivitas pembelian). Variansi
penggunaan bahan baku adalah perbedaan antara biaya bahan baku yang seharusnya
digunakan dengan jumlah yang telah digunakan ( secara umum berhubungan dengan
aktiviats produksi). Ketika terdapat tanda variansi dalam jumlah yang signifikan,
penyelidikan di lakukan untuk menemukan penyebabnya. Tindakan perbaikan
dilakukan jika memungkinkan untuk melakukan sistem kembali dalam kendali.
Varinasi tenaga kerja dihitung dengan menggunakan pendekatan tiga cabang atau
rumus. Variansi tarif tenaga kerja berbeda dari tarif upah standar. Hal ini adalah
perbedaan antara upah yang dibayarkan denagn upah yang seharusnya dibayrakan.
Variansi efesiensi tenaga kerja yang digunakan dan biaya tenaga kerja yang
seharusnya digunakan. Ketika terdapat tanda varansi dalam jumlah yang signifikan,
penyelidikan dilakukan. Tindakan perbaikan dilakukan jika mengizinkan untuk
mengembalikan sistem dalam kendali.
Variansi pengeluaran overhead variabel adalah perbedaan antara biaya overhead
variabel yang dianggarkan pada jam tenaga kerja aktual. Oleh sebab itu, hal ini adalah
variansi anggaran yang di hasilkan dari perubahan harga dan penggunaan efisiens atau
tidak efisien pad impus overhead variabel. Variansi efesiensi variabel adalah
perbedaan antara overhead variabel yang dianggarkan pada input aktual dan membuat
variabel yang dibebankan. Hal ini langsung dapat ditambahkan pada efesiensi
penggunaan tenaga kerja dan asumsi bahwa semua overhead variabel digerakkan oleh
jam tenaga kerja langsung.
19
Variabel pengeluaran overhead tetap adalah perbedaan antar biaya aktual overhead
tetap dan biaya overhead tetap yang dianggarkan. Jadi variansi ini hanyalah variansi
anggaran. Vafiansi volume adalah perbedaan antar overhead tetap yang di bebankan.
Variansi ini muncul ketika variansi aktual produksi berbeda dari volume produk yang
diperkirakan sehingga merupakan ukuran penggunaan kapasitas.
Dengan asumsi variansi harga bahan bakun dihitung saat pembelian, semua
persediaan ditetapkan pada biaya standar. Biaya aktual tidak pernah dirumuskan
dalam akun persediaan. Beberapa akun di buat untuk variansi harga bahan baku dan
penggunaan, serta untuk varansi tarif tenaga kerja dan efesiensi. Variansi- variansi
yang tidak menggunakan selalu didebet. Variansi yang menguntungkan selalu
dikredit. Variansi overhead biasanya tidak dijurnalkan. Sebagai gantinya laporan
overhead periodek yang disiapkan memberikan informasi
Pengembalian atas invetasi adalah sebuah ukuran tingkat kinerja manajer yang paling
lazim dalam unit desentralisasi. Pembalian invetasi mendorong manajer untuk selalu
memperhatikan perbaikan profitabilitas divisinya dari peningkatan penjualan,
pemanfaatan aktiva secara efesien dan pengendalian biaya. Minusnya, hal ini juga
dapat mendorong manajer meningkatkan ROI dengan mengorbankan manfaat jangka
penjang demi manfaat jangka pendek semata (manajer mengabaikan invetasi yang
menguntungkan apabila itu dapat menurunkan ROInya)
Perhitungan, laba residu dan nilai tambah ekonomi (EVA--economy value added)
Laba residu positif berarti divisi memperoleh lebih banyak dari biaya modal minimum
sedangkan apabila negatif maka divisi memperoleh lebih sedikit dari biaya modal
22
minimum. EVA adalah laba operasi setelah pajak yang dikurangi total biaya modal
tahunan. Jika EVA positif maka perusahaan memperoleh kekayaan, jika negatif
berarti perusahaan merusak modalnya. EVA adalah satuan dolar bukan persentase
tingkat pengembaliannya.
Laba Residu = Laba operasi − (Tk. Pengembalian min x Aktiva operasi rata − rata)
EVA = Laba Operasi − (Persentase biaya modal aktual x Total modal yang dipakai)
1. Harga transfer minimum adalah harga transfer yang akan membuat keadaan
divisi penjual tidak menjadi lebih buruk jika barang dijual pada divisi internal dari
pada dijual pada pihak luar.
2. Harga transfer maksimum adalah harga transfer yang akan membuat keadaan
divisi pembeli tidak menjadi lebih buruk jika suatu input dibeli dari divisi internal dari
23
pada jika barang yang sama dibeli secara eksternal. Hal ini terkadang disebut “batas
atas (ceiling)” dari rentang penawaran.
24
Bab 3
PEMBAHASAN
25
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Akuntansi manajemen merupakan salah satu bagian dari ilmu akuntansi yang menitik
beratkan permasalahannya pada organisasi serta informasi yang dibutuhkan organisasi
tersebut. Laporan dari bagian akuntansi dalam perusahaan dapat membantu manajer
mengambil keputusan dengan lebih bijak dan terarah, setelah keputusan diambil biasanya
bagian akuntansi akan menilai apakah keputusan itu efektif dan efisien.
4.2 Saran
Dalam penulisan makalah critical book report ini, penulis menyadari bahwa penyusunan
makalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun sangat dibutuhkan untuk evaluasi kedepannya. Penulis berharap, bahwa
dibalik ketidak sempurnaannya penulisan dan penyusunan makalah ini ditemukan sesuatu
yang bermanfaat atau bahkan hikmah dari penulis dan pembaca.
26
DAFTAR PUSTAKA
27