PROPOSAL
Oleh:
Henmi Febby Lianti
NPM: 19053027
iii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
v
BAB I
PENDAHULUAN
guru selalu ingin menemukan metode dan media yang dapat mendorong
yang paling sulit dan membosankan, karena bukan hanya makna dari isi tulisan
tersebut yang diperhatikan pembaca tetapi dari segi bahasa yang digunakan
Menulis ilmiah yaitu tulisan berdasarkan sifat keilmuan yang didasari oleh hasil
berdasarkan metode tertentu dengan sistematika penulisan yang baik serta harus
1
2
produktif dan ekspresif yang dapat digunakan untuk berkomunikasi secara tidak
salah satu kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Pentingnya menulis teks
membaca teks eksposisi pembaca akan mendapatkan pengetahuan secara rinci dari
kelas X pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi menulis teks eksposisi
bahwa masih rendahnya kemampuan siswa dalam menulis teks eksposisi dan
Akibatnya sebagian tulisan siswa adalah hasil menyalin tulisan orang lain. Siswa
ketika dilakukan ujian mengakibatkan hasil belajar menjadi rendah, atau belum
Berikut rekapitulasi hasil belajar siswa dapat dilihat dari table di bawah ini.
3
Daftar nilai yang ada pada table tersebut menunjukkan bahwa dengan nilai KKM
yang sebesar 70, masih banyak siswa yang belum tuntas di dalam melaksanakan
ulangannya. Dari kedua ulangan tersebut dapat dilihat bahwa di kelas X 1 rata-rata
oleh metode yang digunakan. Oleh karena itu, agar tujuan pembelajaran dapat
siswa.
informasi. Suryani dan Agung (2012:90) juga menyatakan bahwa lahirnya metode
quantum learning merupakan ramuan dari berbagai teori dan pandangan psikologi
memperoleh suatu hal baru untuk ditunjukkan kepada orang lain. Penggunaan
teks eksposisi siwa sebagai metode alternative yang menarik dan menyenangkan.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Arif (2020) bahwa dengan
pembelajaran.
Terhadap Kemampuan Menulis Teks Eksposisi Siswa Kelas X SMA Swasta Sei
Quantum Learning pada Siswa Kelas X SMA Swasta Sei Bejangkar Tahun
Pembelajaran 2022/2023?
Quantum Learning pada Siswa Kelas X SMA Swasta Sei Bejangkar Tahun
Pembelajaran 2022/2023?
6
menulis teks eksposisi Siswa Kelas X SMA Swasta Sei Bejangkar Tahun
Pembelajaran 2022/2023?
penelitian adalah:
Metode Quantum Learning pada Siswa Kelas X SMA Swasta Sei Bejangkar
Metode Quantum Learning pada Siswa Kelas X SMA Swasta Sei Bejangkar
1. Manfaat Teoritis
belajar.
Indonesia.
7
2. Manfaat Praktis
b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi guru untuk
TINJAUAN PUSTAKA
Quantum Learning berasal dari dua kata yaitu Quantum artinya lompatan dan
Learning adalah seperangkat metode dan falsafah belajar yang terbukti efektif di
sekolah dan bisnis untuk semua tipe orang dan segala usia (Nggermanto, 2002).
belajar yang efektif untuk semua tipe orang dan segala jenis usia yang
Filosofi dari quantum learning adalah agar pembelajaran menjadi efektif sehingga
terhadap proses dan hasil belajar siswa. Siswa akan lebih mudah menerima
dan strategi belajar, antara lain: 1) Teori otak kanan kiri, 2) Teori otak triune (3 in
8
9
siswa.
didik melakukan proses belajar, bekerja dan berkreasi”. Adapun quantum learning
dirancang untuk dapat membawa pesan belajar yang dapat diterima oleh
4. Mengakui setiap usaha, maksudnya semua usaha belajar yang telah dilakukan
peserta didik harus memperoleh pengakuan guru dan peserta didik lainnya.
10
umpan balik dan motivasi untuk kemajuan dan peningkatan hasil belajar.
dari manfaat dan akibat-akibat dari suatu keputusan yang dipilih secara mental.
memberikan motivasi yang kuat agar siswa tertarik dengan pembelajaran dan ikut
beperan aktif dalam proses belajar mengajar. Proses dalam menumbuhkan minat
siswa dapat diawali dengan menggali permasalahan yang sesuai dengan materi
model, rumus, atau strategi dari pengalaman yang diperoleh dari tahap alami.
sebelumnya diberikan identitas, penguat, dan definsi yang jelas. Untuk membantu
penamaan dapat digunakan susunan gambar, warna alat bantu, kertas tulis, dan
poster dinding.
sehingga struktur kognitif siswa menjadi lebih kuat. Pengulangan yang sering
pokok penting dalam materi, mendiskusikan ulang dengan teman sebaya, atau
yang telah dilakukanya tersebut. Perayaan dapat berupa pujian, tepuk tangan, atau
bernyanyi bersama.
1. Siswa dapat berpikir ke arah yang sama dalam saluran yang sama.
12
dianggap penting oleh guru sehingga mereka dapat mengamati hal yang
Sementara itu kekurangan dari metode quantum learning adalah sebagai berikut:
ejaan, tanda baca, pembentukan kata, pemilihan kata, dan penggunaan kalimat
yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, dan tidak secara
pengetahuan dan keterampilan agar tulisan tersebut dapat dipahami oleh pembaca.
diantaranya:
Teks eksposisi merupakan salah satu jenis teks yang ada pada kurikulum
K13, teks eksposisi diungkapkan sebagai salah satu jenis teks yang menguraikan
dimengerti.
14
2. Menjawab pertanyaan apa, mengapa, kapan, dan bagaimana. Hal ini sangat
dan dari mana berasal. Jawaban inilah yang penting dalam menjelaskan atau
3. Disampaikan dengan bahasa lugas dan bahasa baku. Dalam menulis paragraf
penulis kepada pembaca. Kenetralan ini merupakan hal yang paling utama
dalam sebuah karangan eksposisi, karena jika tidak netral maka karangan
bagaimana, disampaikan dalam bahasa baku dan lugas dan menggunakan nada
netral, tidak memihak, dan tidak memaksakan pendapat penulis kepada pembaca.
dalam menulis teks eksposisi. Menurut Keraf (Semi, 2003) syarat menulis teks
1. Penulis harus mengetahui apa yang akan ditulis. Pengetahuan ini dapat
dipilih sesuai dengan tuisan eksposisi yang ditampilkan dalam bentuk final.
1. Memilih sumber materi tulisan secara teliti. Hal ini di maksudkan agar apa
2. Sadarilah selalu tujuan tulisan. Hal ini perlu, agar tulisan tidak melenceng
3. Ingat selalu calon pembaca. Hal ini dilakukan karena tulisan yang di kerjakan
dengan demikian tulisan yang baik adalah tulisan yang selaras antara
Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Medan dengan Pengaruh Metode
menggunakan metode Quantum Writing, hal tersebut dibuktikan dari nilai rata-
rata kelas eksperimen sebesar 79,24 dengan predikat baik dan kelas control
dengan nilai rata-rata 63,7 dengan predikat kurang. Dan dari hasil pengujian
siswa.
kurang efektif. Hal ini berdasarkan nilai perhitungan bahwa nilainya adalah 67,52
menunjukan kualifikasi cukuf efektif atau cukuf baik hal tersebut terlihat pada
pelajaran Bahasa Indonesia diperoleh hasil sebesar 92,16% dan angka tersebut
besar dari ttabel sebesar 1.960 (thitung > ttabel). Penggunaan metode quantum
yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan tersebut, selanjutnya
hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan variable tersebut,
Masalah yang ada pada pembelajaran siswa kelas X SMA Swasta Sei
menulis tersebut disebabkan oleh adanya pengaruh dari faktor internal dan
eksternal. Faktor internal yang dimaksud antara lain motivasi belajar siswa
terhadap pelajaran menulis yang masih dinilai kurang. Sedangkan faktor eksternal
sehingga siswa menjadi pasif dan tidak termotivasi dalam mengikuti pembelajaran
siswa.
eksperiment, dan setelah mandapatkan hasil data dari metode sebelumnya atau
Dan ketika sudah memperoleh hasil keduanya yaitu terhadap kelas kontrol dan
metode sebelum dan sesudah, yang mana nantikan akan mengetahui dan dapat
Membandingkan
KESIMPULAN
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
atau keadaan tertentu yang lebih terjadi atau yang akan terjadi. Berdasarkan uraian
teori dan kerangka berfikir dalam penelitian ini, maka hipotesis dalam penelitian
ini adalah:
antara siswa yang menerapkan metode quantum learning dengan siswa yang tidak
menerapkan metode quantum learning pada siswa kelas X SMA Swasta T.P
2022/2023.
antara siswa yang menerapkan metode quantum learning dengan siswa yang tidak
menerapkan metode quantum learning pada siswa kelas X SMA Swasta T.P
2022/2023.
BAB III
METODE PENELITIAN
beralamat di Jl. Besar Simpang Sei Bejangkar, Perkebunan Sei Bejangkar, Kec.
November 2022 hingga bulan Maret 2023, untuk lebih jelas disajikan pada tabel
berikut:
20
21
3.2.1 Populasi
penelitian. Apabila peneliti ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Swasta Sei Bejangkar yang
3.2.2 Sampel
subjeknya kurang dari 100 maka seluruh populasi menjadi sampel penelitian,
tetapi jika subjeknya lebih dari 100 maka dapat diambil 10-15% atau 15-20%.
Maka dari itu untuk menentukan kelas kontrol dan kelas eksperimen langsung
ditetapkan secara acak dengan pembagian kelas X1 menjadi kelas Kontrol dan
dilibatkan dua perlakuan yang berbeda antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Quantum Learning dan kelas pembanding atau kontrol akan diajar seperti biasa
dengan cara:
9. Tes dan Kuesioner yang disebar jumlah dan isi pernyataan harus sama
siswa dari kedua kelas. Desain penelitian yang akan disajikan pada berikut:
Keterangan:
hal ini alat untuk mengumpulkan data pada suatu penelitian. Dalam penelitian ini
masalah. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan untuk
3.4.1 Tes
siswa. Bentuk tes dalam penelitian ini berupa tes tertulis yang ditujukan kepada
siswa kelas X SMA Swasta Sei Bejangkar. Tes diberikan setelah perlakuan di
kelas control dan eksperimen diterapkan. Adapun kisi-kisi dan lembar soal yang
ditabulasikan.
Keterangan :
responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya.
sakala likert. Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup yang berarti
siswa diminta untuk memberikan tanda (√) pada kolom yang disediakan pada
lembar angket yang tersedia sesuai dengan keadaan siswa untuk setiap pernyataan
5 = Sangat setuju
Berikut adalah kisi-kisi layout dari angket yang akan di uji validitas dan
Jumlah 15
menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran
rtabel . Jika rhitung lebih besar dari rtabel maka butir pertanyaannya adalah valid.
Tetapi jika rhitung lebih kecil dari rtabel maka butir pertanyaan tersebut tidak
valid. Perhitungan ini akan dilakukan dengan bantuan computer program SPSS 24
yang valid dan yang tidak valid, perlu di konsultasikan dengan r product moment.
1. Apabila rhitung > rtabel (pada taraf signifikansi 5%), maka dapat
2. Apabila rhitung < rtabel (pada taraf signifikansi 5%), maka dapat
sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Sedangkan
beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang
memberikan hasil ukuran yang sama tentang sesuatu yang diukur pada waktu
konsistensi suatu alat pengukur dalam penelitian melalui nilai Crombatch Alpha.
30
karena menggunakan jenis dsata likert. Teknik ini dapat menafsirkan korelasi
Crombatch Alpha dengan signifikansi yang digunakan sebesar 0,6 dimana jika
nilai Cromabtc Alpha dari suatu variable lebih besar dari 0,6 maka butir
reliabilitas yang memadai. Sebaliknya, jika Crombatch Alpha dari suatu variable
lebih kecil dari 0,6 maka butir pertanyaan tersebut tidak reliabel.
1. Tes
kemampuan peserta didik terhadap materi ajar. Tes dalam penelitian ini
merupakan tes tertulis. Penilaian tes berpedoman pada hasil tertulis peserta didik
2. Angket
metode pembelajaran. Angket ini akan disebar di kelas kontrol dan kelas
eksperimen.
31
3. Observasi
terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati baik dalam situasi yang sebenarnya
maupun dalam situasi buatan. Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk
4. Dokumentasi
data dari dokumen-dokumen yang telah ada. Dalam penelitian ini dokumentasi
digunakan untuk mengetahui nilai peserta didik dan jumlah peserta didik.
Data hasil angket kemampuan menulis teks eksposisi siswa dianalisis seara
penskoran yang telah dibuat, kemudian dihitung jumlah skor tiap-tiap butir
pernyataan.
terlebih dahulu dibuat interval dari hasil angket agar dapat membuat skala
nilai angket.
Interval
Interval
Interval
Uji asumsi klasik adalah persyaratan statististik yang harus dipenuhi pada
interval, maka terlebih dahulu data skala ordinal yang telah terkumpul harus
ditransformasikan ke dalam data interval. Oleh karena itu, data ordinal hasil
A. Uji Normalitas
diteliti mempunyai distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2016). Ada beberapa
cara yang digunakan untuk menguji normalitas data yaitu dengan Kolmogorov-
smirnov dan Shapiro Wilk dengan berbantuan SPSS 24. Uji normalitas data dapat
dinyatakan memenuhi asumsi normalitas, dan jika nilainya di bawah 0,05 maka
data yang ada menyebar merata dan membentuk suatu garis linear (lurus), maka
B. Uji Homogenitas
berasal dari populasi dengan variansi yang sama atau tidak. Analisis ini dilakukan
peneliti dapat melakukan pada tahap analisis data lanjutan. Uji homogenitas ini
Setelah dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan homogenitas maka
ada tidaknya perbedaan yang signifikan pada taraf tertentu dari variabel yang
kelompok independen dan data pada kelompok satu dan data pada kelompok dua
berasal dari objek penelitian yang berbeda. Syarat untuk uji Independen sample t-
test adalah : 1) skala data interval/rasio, 2) Kelompok data saling bebas atau tidak
kelompok sama atau homogen. Perhitungan uji ini akan dilakukan dengan bantuan
dengan
(Winarsunu, 2006)
35
antara siswa yang menerapkan metode quantum learning dengan siswa yang
antara siswa yang menerapkan metode quantum learning dengan siswa yang
Kriteria pengujian bila thitung < ttabel maka H0 diterima sebaliknya jika
thitung > ttabel maka Ha diterima. Ataupun apabila nilai Sig (2-tailed) > 0,05 maka H0
diterima sebaliknya jika nilai Sig (2-tailed) < 0,05 maka Ha diterima.
DAFTAR PUSTAKA
Agung, L., dan Suryani, Nunuk, (2012), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit
Ombak, Yogyakarta.
Alwasilah, A. C., (2005), Pokoknya Menulis, Penerbit PT Kiblat Buku Utama,
Bandung.
Arif, Syamsul, (2020), Pengaruh Metode Quantum Learning terhadap
Kemampuan Menulis Teks Eksposisi Siswa Kelas X SMA Swasta Budi
Murni 2 Medan, Skripsi, FBS Universitas Negeri Medan.
Arikunto, (2017), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit PT.
Rineka Cipta, Jakarta.
Huda, Miftahul, (2013), Cooperative Learning, Penerbit Pustaka Pelajar,
Yogyakarta.
Kosasih, Nandang, (2013), Pembelajaran Quantum dan optimalisasi Kecerdasan,
Penerbit Alfabeta, Bandung.
Nasucha, dkk., Bahasa Indonesia Untuk Penulisan Karya Ilmiah, Penerbit Media
Perkasa, Yogyakarta.
Nggermanto, Agus, (2002), Quantum Quotient (Kecerdasan Quantum, Penerbit
Nuansa, Bandung.
Noviyanti, (2018), Pengaruh Metode Pembelajaran Quantum Terhadap
Kemampuan Menulis Cerpen Berbantuan Media Audiovisual, Skripsi, FIP
Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Nurhayati, Enur, (2010), Pengaruh Penggunaan Metode Quantum Writing
Terhadap Kemampuan Menulis Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia, Jurnal Pendidikan Universitas Garut: 26-30.
Semi, M. Atar., (2003), Menulis Efektif, Penerbit Angkasa Raya, Padang.
Shoimin, Aris, (2014), Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013,
Penerbit Ar Ruzz Media, Yogyakarta.
Sinaga, Fitriana, (2015), pengaruh Discovering Ability dengan Model Quantum
Learning Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa
Kelas X MAN Kuala Simpang, Skripsi, Fakultas Keguruan IAIN Zawiah
COT Kala Langsa.
36
37