LAPORAN AKHIR
MONITORING BANJIR
KABUPATEN MERAUKE
LATAR BELAKANG
Beberapa lokasi di Kabupaten Merauke
yang mempunyai topografi rendah
berpotensi rawan untuk terkena dampak
Banjir.
Intensitas hujan tinggi mengakibatkan
kenaikan muka air pada daerah yang
memiliki topografi rendah seperti daerah
rawa.
Maksud
Melakukan survei dan memetakan
daerah terjadi genangan di Kabupaten
Merauke.
Tujuan
Mengetahui gambaran daerah-daerah
yang terjadi genangan dan rawan
genangan dan mengevaluasi penyebab
terjadinya genangan yang terjadi di
wilayah Kabupaten Merauke.
DASAR HUKUM DAN PEDOMAN
1) Undang-Undang Republik Indonesia No. 37 Tahun 2014 tentang Konservasi
Tanah dan Air
2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya
Air.
3) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 42 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sumber Daya Air
4) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 02/PRT/M/2013 tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air
5) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 13/PRT/M/2015 tentang
Penanggulangan Darurt Rencana Akibat Daya Rusak Air
6) Permen PU No 12/PRT/M/2014 tentang Tata Cara Perencanaan Sistem Drainase
Perkotaan.
7) Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
11/SE/M/2018 Tahun 2018 tentang Kesiap Siagaan Penanganan Bencana Banjir
8) SNI 1724:2015 Analisis Hidrologi, Hidraulika dan Kriteria Desain Bangunan di
Sungai
9) SNI 2415 – 2415 tentang Tata Cara Perhitungan Debit Banjir / SNI 2415-2016
LINGKUP PEKERJAAN
KOORDINASI DAN
PERSIAPAN PENGUMPULAN DATA
DISKUSI
- Data Hujan
- DAS
Administrasi Wilayah Survei
- Data
Klimatologi
1) Distrik Merauke
2) Distrik Jagebob
3) Distrik Elikobel
4) Distrik Malind
5) Distrik Waan
6) Distrik Tanah Miring
DIAGRAM ALIR KEGIATAN
Mulai
A
Persiapan
• Konsolidasi tim
• Kelengkapan administrasi
• Pengumpulan data awal Analisis Monitoring Banjir
• Rencana pelaksanaan pekerjaan
Survei Pendahuluan
Analisis Pasang Surut
• Instansional Analisis Hidrologi
• Visual lapangan • Pengaruh pasang surut Analisis Prasarana Sungai
• Analisis curah hujan rancangan
• Pasang tertinggi • Anl. kapasitas jaringan drainase
• Analisis debit banjir sungai
Penyusunan Draft Laporan • Surut terendah • Anl. kemampuan drainase
• Analisis debit drainase rancangan
Pendahuluan • Interval drainase
Diskusi Ya
Revisi Draft Laporan
koreksi/
Pendahuluan Analisis Hidrolika Sungai
masukan?
Tidak Telaah genangan/banjir
Final
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Draft Laporan
Akhir
Survei Identifikasi dan
Inventarisasi
Ya Diskusi
Revisi Draft Laporan Akhir koreksi/
Instansional Survei Lapangan
masukan?
• Data curah hujan & klimatologi • Kondisi daerah genangan/banjir
• Peta topografi • Kondisi jaringan drainase eksisting Tidak
• Data Pasang surut • Kondisi topografi & tata guna lahan
• Identifikasi penyebab genangan Final
• Jaringan drainase eksisting
• Identifikasi kendala/permasalahan Laporan Akhir
A
Selesai
HASIL SURVEI LAPANGAN
DISTRIK MERAUKE
199
124
89
282
90
79
94
86
67
195
108
136
DISTRIK MERAUKE
Kelurahan/ Luas
Tinggi Lama Terjadi
Lokasi Terdampak
Kampung Genangan Genangan
Genangan
Jl.Nusa Barong Karang Indah –
5 Hektar 15-20 cm 2 Hari
Belakang (A1) Seringgu Jaya
Jl.Seringgu Gg.
Kangguru – Gg.Papua Seringgu Jaya 5 Hektar 20-30 cm 5 Hari
(A2)
Jl.Tanjung Kelapa
Seringgu Jaya 8 Hektar 20-30 cm 2 Hari
(A3)
Gg.Tiga Tanjung –
Seringgu Jaya 4 Hektar 30-40 cm 1 Minggu
Jl.Tidore (A5)
Perumahan Lampu Satu Indah (A8) Samkai 3,5 Hektar 15-25 cm 3 Hari
Rawasari,
Jalur Terakhir Kampung Rawasari 12 Hektar 20-30 cm 1-2 Hari
Malind
DISTRIK JAGEBOB
Jalan Poros Jagebob, Kel. RT 03 Kampung Jagebob Raya
Jemunaian Raya
KETERANGAN
Luas Terdampak Genangan : 1 s.d 8 Ha (Sawah dan Pemukiman Warga)
Ketinggian Genangan : 30 s.d 150 cm
Lama Genangan : 3 s.d 4 Hari
Penyebab Genangan : Intensitas hujan tinggi, saluran drainase mengalami
pendangkalan, dan meluapnya Kali Obat
DISTRIK ELIKOBEL
KETERANGAN
Luas Terdampak : 10 Ha (Ladang dan Jalan)
Genangan
Jalan Poros Kampung
Ketinggian Genangan : 50 s.d 100 cm Bunggay
Lama Genangan : 2 s.d 3 Hari
Penyebab Genangan : Luapan anak sungai di DAS Kumbe
DISTRIK WAAN
KP Kladar
KETERANGAN
Luas Terdampak Genangan : 6 Ha (Pemukiman Warga)
Ketinggian Genangan : 40 s.d 60 cm
Lama Genangan : 1 s.d 2 Hari
Penyebab Genangan : Belum tersedianya saluran untuk mereduksi genangan yg
terjadi akbat aliran permukaan yang terjadi
DISTRIK MALIND
KETERANGAN Kp Rawasari
Luas Terdampak : 12 Ha (Pemukiman dan Sawah)
Genangan
Ketinggian Genangan : 20 s.d 30 cm
Lama Genangan : 1 s.d 2 Hari
Penyebab Genangan : Pendangkalan saluran
DISTRIK TANAH MIRING
KETERANGAN
Luas Terdampak Genangan : 128 Ha (Pemukiman dan Sawah) Pemukiman SP 9,
Yabamaru
Ketinggian Genangan : 20 s.d 50 cm
Lama Genangan : 2 Minggu
Penyebab Genangan : Penurunan Fungsi tanggul di sekitar rawa, saluran
mengalami pendangkalan dan ditumbuhi gulma
ANALISIS HIDROLOGI
DATA HUJAN
Stasiun Hujan Stasiun Hujan
MOPAH MOPAH
Tahun Tahun
h max h total h max h total
(mm) (mm) (mm) (mm)
1998 180 2128 2010 199 3074
1999 127 2239 2011 124 2166
2000 80 1695 2012 89 2097
2001 76 1939 2013 282 2582
2002 103 1339 2014 90 1531
2003 211 1588 2015 79 1261
2004 117 1530 2016 94 1502
2005 150 1965 2017 86 1745
2006 141 2732 2018 67 1245
2007 111 1963 2019 195 1566
2008 90 1715 2020 108 2646
2009 104 2442 2021 136 1624
UJI KECOCOKAN DISTRIBUSI
Gumbel Log Normal Log Pearson Normal
III
Smirnov- Lulus Lulus Lulus Lulus
Kolmogorov
Selisih 0.084 0.091 0.078 0.140
Maksimum
Chi-Kuadrat Gagal Lulus Lulus Gagal
Kala Ulang 1 Th
HASIL ANALISIS KAPASITAS SALURAN DISTRIK
MERAUKE
Maks
Maks Flow Maks Full
Kode Saluran Velocity Keterangan
(m3/dt) Depth (m)
(m/sec)
SALURAN1 5.29 0.88 0.54 Tidak Meluap
SALURAN10 17.53 1.64 1.00 Meluap
SALURAN11 0.11 0.02 1.00 Meluap
SALURAN12A 13.31 1.30 1.00 Rawan
SALURAN12B 12.21 1.42 0.84 Tidak Meluap
SALURAN12C 8.95 0.87 1.00 Rawan
SALURAN14A 4.64 0.71 1.00 Meluap
SALURAN14B 3.94 0.61 1.00 Meluap
SALURAN15 4.05 0.66 1.00 Meluap
SALURAN16A 7.89 1.59 1.00 Rawan
SALURAN16B 4.12 0.68 1.00 Meluap
SALURAN16C 4.90 0.62 0.87 Tidak Meluap
SALURAN2A1 13.67 1.24 1.00 Meluap
SALURAN2A2 4.85 0.50 1.00 Meluap
SALURAN2B2 4.11 0.38 1.00 Meluap
SALURAN2C 11.98 1.17 0.92 Rawan
SALURAN3 8.02 0.79 1.00 Rawan
SALURAN4 7.84 1.57 1.00 Meluap
SALURAN5A1 16.76 1.54 1.00 Meluap
Kala Ulang 5 Th
HASIL ANALISIS KAPASITAS PINTU AIR DISTRIK
MERAUKE PENGARUH PASUT
Outfall Avg Flow Max Flow Outfall Avg Flow Max Flow
Node m3/dt m3/dt Node m3/dt m3/dt
P1 0.154 1.238 P1 0.474 5.293
P2 1.844 14.133 P2 2.668 19.965
P3 2.154 20.23 P3 2.749 20.28
P4 0.435 4.079 P4 1.328 17.529
P6 0.488 4.219 P6 1.348 13.313
P5 0.329 4.624 P5 0.704 7.89
Kala Ulang 5 Th
PEMODELAN SALURAN DISTRIK TANAH
MIRING
Kala Ulang 1 Th
HASIL ANALISIS KAPASITAS SALURAN DISTRIK
TANAH MIRING
Maks
Maks Flow Maks Full
Kode Saluran Velocity Keterangan
(m3/dt) Depth (m)
(m/sec)
SPG6 1.92 0.23 1.30 Meluap
SK2 7.96 0.96 1.30 Meluap
SPG2c 3.73 0.44 1.30 Meluap
SPG2b 3.53 0.52 0.85 Tidak Meluap
SK6 2.29 0.28 1.30 Meluap
SK1a 2.61 0.32 1.30 Meluap
SPG3 3.13 0.61 0.70 Tidak Meluap
SK1b 2.75 0.33 1.30 Meluap
SK7 4.03 0.48 1.30 Meluap
SK1c 7.03 0.83 1.30 Meluap
SK1d 7.37 2.77 0.41 Tidak Meluap
SK5 4.47 0.53 1.30 Meluap
SK3 3.82 0.74 0.69 Tidak Meluap
SK4 2.64 0.67 0.57 Tidak Meluap
SPG2a 3.52 0.42 1.30 Meluap
Kala Ulang 5 Th
KESIMPULAN
1. DISTRIK MERAUKE
Di wilayah Distrik Merauke sudah tersedia jaringan drainase, namun masih
terdapat penyempitan dimensi saluran, pendangkalan saluran akibat
sedimentasi, dan sampah sehingga menghambat aliran air.
Untuk meningkatkan kapasitas saluran perlunya dilakukan kegiatan
pemeliharaan secara rutin dan berkala.
Perlu ada pemeliharaan pintu air sehingga dapat digunakan bila terjadi
kenaikan volume air di saluran dan adanya pasang surut.
Perlunya SOP dalam mengoperasikan bangunan pintu air pada sat terjadi
genangan dengan memperhatikan ketinggian muka air.
2. DISTRIK JAGEBOB
Saluran di wilayah Distrik Jagebob umumnya masih dalam bentuk saluran
alam (bermaterial tanah), sehingga rentan akan adanya sedimentasi.
Perlu adanya pemeliharaan saluran juga anak-anak sungai yang menjadi
outlet dari saluran drainase.
KESIMPULAN
3. TANAH MIRING
Kapasitas saluran di Distrik Tanah Miring secara umum sudah terlampai (tidak
mampu menampung debit banjir rencana.
Diperlukan penambahan dimensi saluran primer dan sekunder.
Untuk meningkatkan kapasitas saluran perlunya dilakukan kegiatan
pemeliharaan secara rutin dan berkala.
4. MALIND
Untuk meningkatkan kapasitas saluran perlunya dilakukan kegiatan
pemeliharaan secara rutin dan berkala.
Perlu ada pemeliharaan pintu air sehingga dapat digunakan bila terjadi
kenaikan volume air di saluran dan adanya pasang surt.
Perlunya SOP dalam mengoperasikan bangunan pintu air pada sat terjadi
genangan dengan memperhatikan ketinggian muka air.
KESIMPULAN
5. WAAN DAN ELIKOBEL
Genangan/banjir disebabkan karena belum adanya sistem drainase yang
memadai sehingga runoff yang mengalir di daerah tangkapan air terperangkap di
DTA dan mengakibatkan genangan.
Penanganan Kejadian Saat
Terjadi Bencana