DISKUSI PENYUSUNAN
LAPORAN PENDAHULUAN
Rancangan Teknik Terinci (RTT) Penanggulangan Banjir
Sisi Airside Bandar Udara Internasional Jenderal
Ahmad Yani – Semarang
Tahun 2021
PT. GEO SARANA GUNA
Jl. Jomblangsari No 12 Telp (024) 8312480 Fax (024) 86452733 Semarang 50256
Sistematika Presentasi
I. PENDAHULUAN
II. GAMBARAN LOKASI PEKERJAAN
III. METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN
IV. MANAGEMEN PELAKSANAAN PEKERJAAN
V. OBSERVASI PENDAHULUAN
VI. RENCANA KERJA SELANJUTNYA
Pendahuluan
1.1 LATAR BELAKANG
• Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani adalah salah satu objek vital
nasional yang berada di Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah.
• Topografi lahan yang rendah (berada dibawah permukaan air laut)
mengakibatkan rentan terhadap terjadinya genangan/banjir, baik akibat air
hujan maupun air pasangair laut (rob).
• Pada tanggal 6 Februari 2021 terjadi hujan ekstrim (171 mm),
mengakibatkan genangan di Run-Way sehingga 21 penerbangan terpaksa
dibatalkan.
• Untuk itu perlu adanya penanganan sistem drainase sisi Airside dalam
bentuk Rencana Teknik Terinci (RTT).
1.2 Maksud dan Tujuan
A. Maksud :
Menghasilkan Dokumen lelang untuk Penanggulangan Banjir Sisi
Airside yang dilengkapi dengan perhitungan teknis, RAB dan BQ
berdasarkan data yang diperoleh dari survey dan kajian berbagai
literature.
B. Tujuan :
Terwujudnya dokumen Rancangan Teknik Terinci (RTT) untuk
penanggulangan banjir di sisi Airside Bandara Internasional
Jenderal Ahmad Yani Semarang
1.3 Lingkup Pekerjaan
A. Tahap I Pendahuluan
1. Persiapan tenaga ahli dan administrasi perijinan
2. Pengumpulan Data Sekunder
Sung
Sun
gai
ai Si
BK
angk
Kawasan Bandar
T
Su Udara Internasional
er
ng
ai Ahmad Yani
Si l
an
da
k
Sistem Drainase Existing
Metodologi
PERSIAPAN
MULAI
PENYUSUNAN KONSEP
LAPORAN PENDAHULUAN
Revisi Laporan
DISKUSI Pendahuluan
Ya
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
A
A
PENGGAMBARAN PERENCANAAN
PERHITUNGAN RAB
PENYUSUNAN KONSEP
LAPORAN AKHIR
Revisi Laporan
DISKUSI Akhir
Ya
PERSIAPAN PENYERAHAN
HASIL PEKERJAAN
PENYERAHAN
HASIL PEKERJAAN
SELESAI
Tahapan Kerja pekerjaan meliputi :
a) Orientasi lokasi pekerjaan (orientasi lapangan).
b) Melakukan identifikasi permasalahan genangan / banjir dan kajian mengenai potensi dan
permasalahan yang ada.
c) Pengambilan data Primer dan Sekunder.
• Data Primer terdiri :
• Survey Topografi pada drainase tersier dan sekunder sampai dengan rumah pompa. (± 5,20 km)
• Survey topografi pada tanggul rob. (± 8,25 km)
• Survey inventarisasi drainase dan pompa existing.
• Data Sekunder terdiri :
• Data curah hujan.
• Data Pasang surut
• Peta lokasi pekerjaan.
d) Melakukan analisa dan evaluasi profil hidrologi-hidrolika wilayah studi.
e) Menyusun detail desain / Rencana Teknis Terinci review sistem drainase Air side.
f) Menyusun detail desain / Rencana Teknis Terinci sistem perlindungan terhadap banjir air laut
/ rob.
Managemen Pelaksanaan
Time Schedule
Safety Briefing..Safety first leading
Identifikasi Awal Topografi
1. Referensi Koordinat
Titik referensi tetap yang digunakan sebagai acuan utama
pengukuran terletak pada As TH Runway 31 dan BM ARP di
Tower Lama yang setelah dilakukan pengukuran menggunakan
GPS RTK, didapat Nilai Koordinat dan referensi elevasi sebagai
berikut :
X = 431191.109 X = 431633.513
ARP LAMA Y = 9228808.097 TH31 Y = 9228716.327
Z = 2.465 m Z = 3.000 m
2. Pengukuran Profil Memanjang dan Melintang Panjang Saluran Drainase Eksisting yang terukur
Menggunakan Alat Ukur Waterpass Wild NAK1 sepanjang total = 10,796.3 M’ (10.8 Km)
Kodifikasi Pengukuran Drainase
Panjang Drainase Eksisting Terukur = 10.870,1 M’
REKAPITULASI PENGUKURAN
2 Drainase Utara 2 DU2 Saluran 0+000 2+011 2011 30,165 Awal STA = Akhir DU1
3 Drainase Utara 1 DU1 Saluran 0-183 0+761.7 944.7 14,171 Akhir STA = DU2 0+050
4 Drainase Utara DR17-DU1 DR17-DU1 Saluran 0+000 0+238.7 238.7 3,581 Dari Runway 17 berakhir di DU1
5 Drainase Hub Utara 3-2 U3-U2 Saluran 0+000 0+101.5 101.5 1,523 Shoulder Apron
6 Drainase Utara 31-DU1 31-DU1 Saluran 0+000 0+868.8 868.8 13,032 Saluran Dari Skwadron 31 menuju DU1 melewati Pompa P1
7 Drainase Utara 31-P3 31-P3 Saluran 0+000 0+221.6 221.6 3,324 Saluran yang menghubungkan 31DU1 ke Rumah Pompa P2
8 Drainase Selatan DS1A DS1_A Saluran 0-185 0+137.8 322.8 4,842 Saluran Kecil Di Selatan Runway
9 Drainase Selatan DS1B DS1_B Saluran 0+307.5 1+279.5 972 14,580 Saluran Kecil Di Selatan Runway
10 Drainase Selatan DS1C DS1_C Saluran 0+000 0+532.1 532.1 7,982 Awal STA = Akhir DS2_D
11 Drainase Selatan DS2A DS2_A Saluran 0+000 0+160.7 160.7 2,411 Awal STA =DS1 0+118
12 Drainase Selatan DS2B DS2_B Saluran 0+000 0+466.8 466.8 7,002 Depan Apron Skwadron 11. Akhir Saluran = Saluran DS2_C-Term
13 Drainase Selatan DS2C DS2_C Saluran 0+000 0+285.5 285.5 4,283 Depan Apron Skwadron 11. Akhir Saluran = Polder P7
14 Drainase Selatan DS2D DS2_D Saluran 0+000 0+204.9 204.9 3,074 Akhir Saluran = DS1B-P7
15 Drainase Selatan DS3A DS3_A Saluran 0+000 0+311.8 311.8 4,677 Akhir Saluran di Jembatan Masuk Terminal Lama
16 Drainase Selatan DS3B DS3_B Saluran 0+000 1+151 1151 17,265 STA Awal di Hub Barat, STA Akhir Polder P7
Drainase Selatan DS2C-
17 S2C-Term Saluran 0+000 1+068.1 1068.1 16,022 Menghubungkan Saluran S2_C, berakhir di Terminal Lama
Term
18 Drainase Selatan DS1-P7 S1B-P7 Saluran 0+000 0+073.8 73.8 1,107 Meghubungkan Saluran S1 B dengan Rumah Pompa P7
Saluran Di Tepi Timur Runway, Tertutup Beton Penutup
19 Hub Timur S1A-DU1 DS1A-DU1 Saluran 0+000 0+136.8 136.8 2,052
menghubungkan S1A dengan DU1
Saluran Di Tepi Timur Runway, Tertutup Beton Penutup
20 Hub Timur DU1-P2 U1-P2 Saluran 0+000 0+048 48 720
menghubungkan S1A dengan DU1
21 Hub Barat DU2-DS3 U2-S3B Saluran 0+000 0+295 295 4,425 Saluran di Ujung Barat Runway, Menguhungkan DU2 ke DS3B
Saluran menghubungkan DU2 menuju Rumah Pompa P5. Profil
22 Drainase Utara DU2-P5 DU2-P5 Saluran 0+000 0+015 15 225
hanya sampai Box Culvert, selebihnya dilakukan Situasi P5
Total Pengukuran Profil Memanjang dan Situasi Drainase Eksisting 10,870.10 163,051.50 M2
Pengukuran Situasi Area Rumah Pompa P5 dan timbunan Rc. Paralel
23 Rumah Pompa P5 P5 Rpompa dan Timbunan 92,365
Taxiway
Pengukuran Situasi Area Rumah Pompa P6 dan P7 serta Polder di
24 Rumah Pompa P6-P7 P7 Rumah Pompa dan Polder 11,321
Selatan Runway
25 Rumah Pompa P2 P2 Rumah Pompa 818 Pengukuran Situasi Area Rumah Pompa P2
Stasiun Pompa
1. Stasiun pompa 1
Berlokasi di ujung timur run-way dan
membuang air ke Sungai Siangker.
Terdapat 2 pompa submersible masing
masing berkapasitas 100 Lps.
Satu unit diantaranya dalam kondisi rusak
Kapasitas pelayanan stasiun pompa I
hanya 100 Lps.
2. Stasiun pompa II
• Berlokasi di sebelah timur stasiun pompa I dan lebih dekat dengan Sungai Siangker.
• Di dalam Stasiun Pompa II terdapat 2 group pompa yaitu
• Group II-A berkapasitas 5 x 100 Lps
• Group II-B berkapasitas 5 x 117 Lps
• Kapasitas total = 1.083 Lps.
• Terdapat 1 unit pompa di Group B tidak berfungsi karena mengalami kerusakan
kapasitas riil stasiun pompa II = 967 Lps.
3. Stasiun pompa V
• Lokasi Stasiun Pompa V berada di sebelah
utara run-way, membuang air ke Sungai Kali
Mati.
• Stasiun Pompa V menerima limpasan air hujan
yang mengalir melalui drainase run way dari
arah barat dan dari arah timur.
• Di dalam stasiun pompa terdapat 12 unit
pompa yang terdiri dari :
• 2 unit pompa masing masing berkapasitas 100 Lps
• 7 unit pompa masing masing berkapasitas 117 Lps
• 3 unit pompa mobile sebagai pompa emergency
masing masing berkapasitas 167 Lps.
• Kapasitas pompa terpasang seluruhnya = 1.517
Lps.
• Seluruh pompa dalam keadaan normal.
3. Stasiun pompa VI
• Stasiun Pompa VI berada di sisi selatan run-
way, menerima limpasan air hujan yang
dialirkan melalui drainase sisi selatan run-
way dari arah timur dan barat dan
membuang air ke Sungai Cilandak.
• Di dalam stasiun pompa terdapat 9 unit
pompa yang terdiri dari :
• 7 unit pompa masing masing berkapasitas 100
Lps
• 2 unit pompa masing masing berkapasitas 117
Lps.
• Kapasitas pompa terpasang seluruhnya = 933
Lps.
• Terdapat 2 unit pompa berkapasitas 100 Lps
tidak berfungsi karena mengalami kerusakan,
• kapasitas riil dari Stasiun Pompa VI = 733 Lps
4. Stasiun pompa VII
• Lokasi Stasiun pompa VII berdekatan dengan
Stasiun Pompa VI.
• Stasiun Pompa VII terbagi menjadi 2 Group, yaitu
• Stasiun Pompa VII-A
• Stasiun Pompa VII-B.
• Di dalam Stasiun Pompa VII-A terdapat
• 5 unit pompa masing masing berkapasitas 100 Lps, satu
diantaranya mengalami kerusakan.
• Di dalam Stasiun Pompa VII-B terdapat
• 12 unit pompa terdiri dari 6 unit berkapasitas masing
masing 100 Lps, 2 diantaranya mengalami kerusakan,
dan
• 6 unit pompa berkapasitas masing masing 117 Lps, satu
diantaranya mengalami kerusakan.
• Dengan demikian di dalam Stasiun Pompa VII terdapat 4
unit pompa mengalami kerusakan.
• Jika seluruh pompa dalam keadaan normal,
kapasitas Stasiun Pompa VII = 1.800 Lps.
• Dengan 4 unit mengalami kerusakan, kapasitas riil
Stasiun Pompa VII = 1.383 Lps.
3. Pompa Cadangan
• Terdapat 4 unit pompa cadangan terdiri
dari :
• 3 unit pompa submersible berkapasitas
masing masing 100 Lps seluruhnya dalam
keadaan rusak.
• 1 unit pompa mobile berkapasitas 167 Lps.
Keadaan normal.
Kapasitas Stasiun Pompa
• Jumlah unit pompa seluruhnya = 54 unit
• Jumlah pompa keadaan rusak = 11 unit
• Jumlah unit pompa keadaan normal = 43 unit
• Kapasitas pompa terpasang = 5.800 Lps
• Kapasitas riil = 4.767 Lps ( = 82 % )
1 RUMAH POMPA 1
a. Pompa Submersible 10 PK 2 1 0 0 1 6,000 100 200 0.2 0.2 0.1 0.1
2 RUMAH POMPA 2A
a. Pompa Submersible 10 PK 5 2014 7 5 0 0 0 6,000 100 500 0.5 0.5
2 RUMAH POMPA 2B
a. Pompa Submersible 15 PK 5 2016 5 4 0 0 1 7,000 117 583 0.583 1.083 0.467 0.967
3 RUMAH POMPA 5
a. Pompa Submersible 10 PK 2 2001 20 2 0 0 0 6,000 100 200 0.2 0.2
b. Pompa Submersible 15 PK 7 7 0 0 0 7,000 117 817 0.817 0.817
c. Pompa Submersible 30 PK 3 2014 7 3 0 0 0 10,000 167 500 0.5 1.517 0.5 1.517
4 RUMAH POMPA 6
a. Pompa Submersible 10 PK 7 2009 12 5 0 0 2 6,000 100 700 0.7 0.5
a. Pompa Submersible 15 PK 2 2014 7 2 0 0 0 6,000 100 200 0.2 0.9 0.2 0.7
4 RUMAH POMPA 7A
a. Pompa Submersible 10 PK 5 2009 12 4 0 0 1 6,000 100 500 0.5 0.4
5 RUMAH POMPA 7B
a. Pompa Submersible 10 PK 6 4 0 0 2 6,000 100 600 0.6 0.4
b. Pompa Submersible 15 PK 6 2015 6 5 0 0 1 7,000 117 700 0.7 1.8 0.583 1.383
6 POMPA CADANGAN
a. Pompa Submersible 10 PK 3 2014 7 0 0 0 3 6,000 100 300 0.3 0
b. Pompa Portable 30 PK 1 2014 7 1 0 0 0 10,000 167 167 0.167 0.467 0.167 0.167
4.733
TOTAL 54 43 11 5.767 4.733
82%
Peta Arah Alir
Saluran Eksisting
Lokasi Inventarisasi Saluran Drainase
Saluran Bandara Timur 1 Saluran Bandara Timur 2 Saluran Bandara Saluran Bandara Barat-
Tengah-Barat Selatan
Peta Sub Sistem Drainase Bandar Udara Internasional
Ahmad Yani Semarang
Dokumentasi Pengukuran Data Pasang Surut di Kalimati
Lokasi Pengukuran Data Pasang Surut di Siangker
Rencana Kerja Selanjutnya
a) Kesepakatan
a) Kala ulang hujan 50/100 tahun
b) Penamaan saluran
b) Pengumpulan data
• Data genangan air banjir
• Survey topografi
• Data curah hujan.
• Data Pasang surut
• Peta lokasi pekerjaan.
c) Melakukan analisa dan evaluasi profil hidrologi-hidrolika wilayah studi.
d) Menyusun detail desain / Rencana Teknis Terinci review sistem drainase Air side.
e) Menyusun detail desain / Rencana Teknis Terinci sistem perlindungan terhadap
banjir air laut / rob.
Tabel Hasil Analisis Frekuensi Curah Hujan Harian Maksimum
Stasiun Hujan