Anda di halaman 1dari 12

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)

PAKET PEKERJAAN
KONSULTAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG PERPUSTAKAAN
DAERAH KAB. PALI

DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN


KABUPATEN PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR
TAHUN 2024

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. U M U M
1. Setiap pelasanaan konstruksi fisik bangunan gedung negara yang dilakukan oleh kontraktor
pelaksana harus mendapat pengawasan secara teknis dilapangan, agar rencana teknis yang
telah disiapkan dan dipergunakan sebagai dasar pelaksanaan kontruksi dapat berlangsung
operasional efektif.
2. Pelaksanaan pengawasan lapangan harus dilakukan oleh pemberi jasa pengawasan yang
kompeten, dan dilakukan secara penuh dengan menempatkan tenaga-tenaga ahli
pengawasan di lapangan sesuai kebutuhan dan kompleksitas pekerjaan.
3. Konsultan pengawas bertujuan secara umum mengawasi pekerjaan konstruksi, dari segi
biaya, mutu, dan waktu kegiatan pelaksanaan.
4. Kinerja pengawasan lapangan sangat ditentukan oleh kualitas dan intensitas pengawasan,
serta yang secara menyeluruh dapat melakukan kegiatannya berdasarkan Kerangka Acuan
Kerja (KAK) yang telah disepakat

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Konsultan Pengawas yang
memuat masukan, azas, kriteria, proses dan keluaran yang harus dipenuhi dan diperhatikan
serta di interprestasikan kedalam pelaksanaan tugas pengawasan.
2. Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan pengawas dapat melaksanakan tanggung
jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi sesuai KAK ini.

1.3. LATAR BELAKANG KEGIATAN


Pembangunan Gedung Perpustakaan Daerah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir ini adalah
sarana atau fasilitas sebagai tempat Pelayanan Umum Perpustakaan Darah penukal Abab
Lematang Ilir. Agar menghasilkan pekerjaan yang baik dibutuhkan kenyamanan dan keamanan
tempat Membaca. Maka dari itu di butuhkan Pembangunan gedung perpustakaan daerah di
Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir untuk mendukung kemajuan pertumbuhan Kabupaten.

1.4. SUMBER PENDANAAN


Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya kurang lebih sebesar Rp. 400.000.000,- Terbilang: (
Empat Ratus Juta Rupiah ) sudah termasuk PPN 11% dan pajak- pajak lainnya, dibiayai dari
dana APBD Tahun Anggaran 2024.

1.5. LOKASI KEGIATAN


Lokasi Kegiatan yang akan dilaksanakan terletak di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir.

1.6. DATA DAN FASILITAS PENUNJANG


1. Penyediaan oleh Pengguna Jasa
Data dan fasilitas yang disediakan oleh Pengguna Jasa meliputi :
a. Data dan Informasi
Data dan informasi berupa dokumen Pemerintah dan Informasi umum tentang ketentuan/
Peraturan petunjuk teknis bangunan / gedung negara melalui Dinas Pekerjaan Umum.
b. Staf tenaga / pendamping
Pengguna jasa akan mengangkat staf tenaga/ pendamping/ pengelola proyek
( counterpart ) dalam rangka pelaksanaan.

2
2. Penyediaan oleh Penyedia Jasa
Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan yang
disediakan dengan cara sewa yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan
meliputi barang – barang sebagai berikut :
a. Komputer
b. Komputer CAD
c. Printer A4
d. Kendaraan
e. Box Container
f. SSD 1 Tera

1.6. KUALIFIKASI PENYEDIA JASA


1. Memiliki Sertifikat Badan Usaha RE 201 (Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi Bangunan
Gedung)
2. SIUJK (Surat Izin Usaha Jasa Kontruksi)
3. Tanda Daftar Perusahaan/Nomor Induk Berusaha
4. NPWP
5. Memenuhi Wajib Pajak Tahun Pajak Terakhir
6. Akta Pendirian Perusahan/Alat Perubahan,Serta Tidak Masuk Daftar Hitam

1.7. ALIH PENGETAHUAN


Penyedia jasa wajib melaksanakan rapat pembahasan / diskusi secara berkala ( dua minggu/
bulanan ) paling sedikit satu kali dalam satu bulan atau sesuai dengan kebutuhan terkait dengan
substansi pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan kepada staf Pejabat Pembuat
Komitmen

1.8. PENDEKATAN METODOLOGI


1.8.1. PENDEKATAN
KONSULTAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG PERPUSTAKAAN DAERAH
KAB. PALI Tahun
Anggaran 2024 berperan penting dalam pengawasan dari kegiatan lanjutan pembangunan
kolam renang pakri agar pembangunan ini terlaksana dengan baik maka dukungan
dan partisipasi masyarakat sangat diperlukan melalui :
1. Pembangunan yang berkualitas dimana semua bangunan yang dibangun maupun bangunan
yang direhabilitasi harus memenuhi standar teknis yang telah disepakati
2. Keberpihakan kepada masyarakat, dimana oreintasi kegiatan baik dalam proses maupun
pemanfaatan hasil kepada masyarakat.
3. Otonomi dan desentralisasi, dimana masyarakat memperoleh pekercayaan dan kesempatan
yang luas dalam kegiatan yang ada.
4. Partisipatif dimana masyarakat dapat terlibat secara aktif, baik dalam proses perencanaan,
Pelaksanaan Pengawasan dan pemanfaatan
5. Keswadayaan, dimana Masyarakat menjadi faktor utama dalam keberhasilan pembangunan,
baik melalui kegiatan penyerahan lahan.
6. Keterpaduan pembangunan, dimana kegiatan yang dilaksanakan memiliki sinergi
dengan kegiatan pembangunan yang lain.

3
1.8.2. METODOLOGI
Masyarakat berhak dilibatkan dalam konsultan pengawasan pembangunan gedung
perpustakaan daerah kab. Pali Tahun Anggaran 2024 dan masyarakat berhak juga dalam
memelihara kualitas hasil pembangunan, karena masyarakat merupahkan penentu keberhasilan
dan pemerintah sebagi fasilitatornya. Sejalan dengan hal tersebut, maka keterlibatan masyarakat
sangat besar perananya baik dalam pembentukan forum, asosiasi, media masa, LSM, Lembaga
formal kemasyarakatan (sampai tingkat lembaga perwakilan rakyat).
Dalam Bab ini akan menerangkan tentang pendekatan dan metodologi yang dipergunakan dalam
pekerjaan ini antara lain mempersiapkan prosedur-prosedur yang akan dipakai dan pemeriksaan
Kualitas.

1.9. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu konsultan pengawasan pembangunan gedung perpustakaan daerah kab. Pali
adalah 270 (dua Ratus Tujuh Puluh) hari kalender terhitung sejak ditandatangani Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK).

1.10.Tenaga Ahli/Pendukung
Untuk melaksanakan kegiatan ini, Konsultan wajib menyediadakan tenaga ahli yang professional
dibidangnya masing-masing dengan ketentuan sebagai berikut :

Jumlah
No. Posisi Kualifikasi Orang/Bula
n
(MM)
1. Site Engineering - S-1 Teknik Sipil 1 orang
- Lulusan universitas negeri atau yang selama
telah disamakan. 9 bulan
- Minimal memiliki SKA Madya Ahli
Teknik Bangunan Gedung
- Memiliki pengalaman professional di
bidang perencanaan wilayah dan kota
minimal 5 (lima)
tahun
2. Inspektur - S-1 Teknik Sipil. 1 orang
- Lulusan universitas negeri atau yang selama
telah disamakan. 9 bulan
- Minimal memiliki SKA Muda Ahli
Teknik Bangunan Gedung
- Memiliki pengalaman professional di
bidang perencanaan kota dan
pengembangan perumahan
sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun.

Uraian Tugas Personil

1. Site Engineer.
4
Adalah seorang Sarjana Teknik Sipil (S1), harus berpengalaman dalam berbagai disiplin ilmu
yang dicakup kegiatan, berpengalaman dalam mengkoordinasikan dan melaporkan kegiatan orang
lain tergantung pada besarnya dan kerumitan kegiatan pelaksanaan kegiatan di
bidang Pengawasan Teknis Bangunan Gedung minimum 5 (Lima) tahun dan harus
memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Madya Teknik Bangunan Gedung.
Tugas dan Tanggung jawab Site Engineer meliputi :
a. Mengikuti petunjuk-petunjuk dan persyaratan yang telah ditentukan, terutama
sehubungan dengan :
 Inspeksi secara teratur ke paket - paket kegiatan untuk melakukan monitoring kondisi
kegiatan dan melakukan perbaikan - perbaikan agar kegiatan dapat
direalisasikan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang telah di tentukan.
 Pengertian yang benar tentang spesifikasi.
 Metode pelaksanaan untuk setiap jenis kegiatan
yang disesuaikan dengan kondisi di lapangan.
 Metode pengukuran volume kegiatan yang benar sesuai dengan pasal - pasal dalam
dokumen kontrak tentang cara-cara pengukuran dan pembayaran.
 Rincian teknis sehubungan dengan “Change Order” yang diperlukan.
b. Membuat pernyataan penerimaan (Acceptance) atau penolakan (Rejection) atas material dan
produk kegiatan.
c. Melakukan pemantauan dengan ketat atas prestasi kontraktor, segera melaporkan kepada
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan fisik apabila kemajuan kegiatan ternyata
mengalami keterlambatan lebih dari 15 % dari rencana. Membuat saran-saran
penanggulangan serta perbaikan.
d. Melakukan pengecekan secara cermat semua pengukuran kegiatan, dan secara khusus
harus ikut serta dalam proses pengukuran akhir kegiatan.
e. Menyusun laporan bulanan tentang kemajuan fisik dan financial, serta menyerahkan
kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Fisik.
f. Menyusun Justifikas Teknis, termasuk gambar dan perhitungan, sehubungan dengan
usulan perubahan kontrak.
g. Mengecek dan menandatangani dokumen pembayaran bulanan (Monthly Certificate).
h. Mengecek dan menandatangani dokumen tentang pengendalian mutu dan
volume kegiatan.
i. Melakukan supervisi terhadap penyusunan organisasi dan tata teknik dari laboratorium
di lapangan milik kontraktor, memantau mobilisasi peralatan uji, serta menjamin
bahwa semua keperluan laboratorium akan sudah siap apabila kegiatan konstruksi
dimulai dan memenuhi persyaratan yang diminta dalam kontrak.
j. Melakukan supervisi terhadap pemasangan Stone Crusher, untuk proyek yang
memerlukan, dan menjamin semua peralatan yang dipakai adalah memenuhi syarat.
k. Melaksanakan supervisi kegiatan harian dari semua kegiatan yang harus
dilaksanakan oleh kontraktor untuk kendali mutu dari material/bahan ataupun
tenaga teknisi laboratorium.
5
l. Melaksanakan supervisi terhadap semua pengujian lapangan seperti Test Kubus Beton,
Hammer Test dan lain lain yang dilaksanakan oleh kontraktor, menjamin bahwa jumlah titik
test atau kuantitas kubus beton yang diambil tidak kurang dari persyararatan minimum
dari spesifikasi serta cukup untuk mendapatkan data yang memadai guna untuk
keperluan analisa statistic dari tebal lapisan ulang.

6
2. Pengawas Lapangan/Inspector

Inspector bertanggung jawab atas pengawasan kegiatan dan bertanggung jawab langsung kepada
Chief Inspector tetapi harus mengkoordinasikan diri kepada Engineer lainnya.
Tugas dan tanggung jawabnya meliputi :
a. Mengikuti petunjuk Chief Inspector/Quantity Engineer dalam melaksanakan tugasnya;
b. Mengadakan pengawasan yang terus menerus di lokasi kegiatan yang sedang dikerjakan
dan memberikan laporan kepada Chief Inspector/Quantity Engineer atas kegiatan yang
tidak sesuai dengan kontrak dokumen.
c. Semua hasil pengamatan harus dilaporkan secara tertulis pada hari itu juga;
d. Terus menerus mengawasi dan mencatat serta mengecek hasil pengukuran;
e. Menyiapkan pengawasan yang terus menerus di lapangan setiap harinya, termasuk menyiapkan
catatan harian untuk peralatan, tenaga dan bahan yang digunakan oleh kontraktor
untuk menyelesaikan kegiatan harian;
f. Setiap hari senantiasa meringkas semua kegiatan konstruksi, mencatat cuaca, material yang
dikirim ke lapangan, perubahan dan kebutuhan tenaga kerja, peralatan di lapangan, jumlah
kegiatan yang telah selesai, dan pengukuran lapangan, hal-hal khusus dan sebagainya, dengan
formulir laporan yang standard dan dikirim ke Site Engineer atau Chief
Inspector/Quantity Engineer;
g. Membantu Direksi lapangan untuk melaksanakan opname hasil kegiatan atas kegiatan yang
telah selesai.
BAB II
RUANG LINGKUP DAN METODE
PELAKSANAAN

A. Lingkup Kegiatan
1. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan
dijadikan dasardalam pengawasan pekerjaan di lapangan.
2. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, serta mengawasi
ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi.
3. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas, dan laju pencapaian
volume/ realisasi fisik.
4. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan yang
terjadi selama pelaksanaan konstruksi.
5. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan Mingguan dan
laporan Bulanan pekerjaan pengawasan, dengan masukkan hasil rapat-
rapat lapangan, Laporan harian, Mingguan dan Bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat
oleh Pemborong.
6. Menyusun Berita Acara Kemajuan Pekerjaan Pemeliharaan pekerjaan, serah Terima
pertama dan Kedua pekerjaan Konstruksi.
7. Meneliti gambar-gambar pelaksanaan (Shop drawings) yang diajukan oleh Pelaksana.
8. Meneliti dan menyetujui gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan (As-Built
Drawings) sebelum Serah Terima Sementara (PHO).
9. Menyusun daftar cacat/ kekurangan sebelum serah terima sementara, mengawasi perbaikannya
pada masa pemeliharaan, dan Laporan Akhir Pengawasan.
10. Menyusun laporan akhir pengawasan

B. Tanggung Jawab Pengawas


7
1. Konsultan Pengawas bertanggung jawab secara profesional atas jasa pengawasan yang
dilakukan sesuai dengan ketentuan dan kode tata ‘laku’ profesi yang berlaku.
2. Secara umum tanggung jawab konsultan adalah minimal sebagai berikut :
a) Kesesuaian pelaksanaan konstruksi dengan dokumen pelelangan / pelaksanaan
yang dijadikan pedoman, serta peraturan, standar dan pedoman teknis yang
berlaku.
b) Kinerja pengawasan telah memenuhi standar hasil pengawasan yang berlaku.
c) Hasil evaluasi pengawasan dan dampak yang ditimbulkan.
3. Penanggung jawab profesional pengawasan adalah tidak hanya konsultan sebagai suatu
perusahaan tetapi juga bagi para tenaga ahli profesional pengawasan yang terlibat.

C. Kriteria
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas pada Kerangka Acuan Kerja ini harus
memperhatikan persyaratan sebagai berikut:

1. PERSYARATAN UMUM PEKERJAAN


Setiap bagian dari pekerjaan pengawasan harus dilaksanakan secara benar dan tuntas sampai
dengan memberi hasil yang telah di tetapkan dan diterima dengan baik olhe pemberi tugas.

2. PERSYARATAN OBYEKTIF
Pelaksanaan pekerjaan pengawasan teknis konstruksi yang obyektif untuk kelancaran
pelaksanaan, baik yang menyangkut macam, kualitas, dan kuantitas dari setiap
bagian pekerjaan sesuai standar hasil kerja pengawasan yang berlaku.
3. PERSYARATAN FUNGSIONAL
Pekerjaan pengawasan konstruksi fisik harus dilaksanakan dengan profesionalisme yang
tinggi sebagai Konsultan Pengawas yang secara fungsional dapat mendorong
peningkatan kinerja kegiatan.

4. PERSYARATAN PROSEDURAL
Penyelesaian administrasi sehubungan dengan pekerjaan dilapangan harus sesuai dengan
prosedur dan peraturan yang berlaku.

5. PERSYARATAN TEKNIS LAINNYA.


Selain kriteria umum diatas, untuk pekerjaan pengawasan berlaku pula ketentuan-
ketentuan seperti standar, pedoman, dan peraturan yang berlaku, antara lain :
a) Ketentuan yang diberlakukan untuk pekerjaan yang bersangkutan, yaitu Surat Perjanjian
Pekerjaan Pelaksanaan beserta kelengkapannya, dan ketentuan-ketentuan sebagai dasar
perjanjiannya.

D. Proses Pekerjaan Pengawasan


Konsultan Pengawas harus membuat uraian kegiatan secara terinci sesuai dengan setiap bagian
pekerjaan pengawasan pelaksanaan yang dihadapi dilapangan yang secara garis besar adalah
sebagai berikut:

1. Pekerjaan Persiapan
a) Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan pengawasan.
b) Memeriksa Time Schedule / Bar Chart, S-Curve, dan Net Work Planning yang diajukan
oleh Kontraktor Pelaksana untuk selanjutnya diteruskan kepada Pengelola Kegiatan untuk
mendapat persetujuan.

2. Pekerjaan Teknis Pengawasan Lapangan


8
a) Melaksanakan pekerjaan pengawasan secara umum, pengawasan lapangan, koordinasi
dan inspeksi kegiatan pembangunan agar pelaksanaan teknis yang dilakukan
dapat secara terus menerus sampai dengan pekerjaan diserahkan untuk kedua kalinya.
b) Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas dari bahan atau komponen
bangunan, peralatan dan perlengkapan selama pekerjaan pelaksanaan dilapangan atau
ditempat kerja lainnya.
c) Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang tepat dan
cepat, agar batas waktu pelaksanaan minimal sesuai dengan jadwal yang
ditetapkan.
d) Memberikan masukan pendapat teknis tentang penambahan atau pengurangan pekerjaan
yang dapat mempengaruhi biaya dan waktu pekerjaan serta berpengaruh pada ketentuan
kontrak, untuk mendapatkan persetujuan dari pemberi tugas.
e) Memberi petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai pengurangan dan
penambahan biaya dan waktu pekerjaan serta tidak menyimpang dari kontrak,
dapat langsung disampaikan kepada pemborong, dengan pemberitahuan tertulis kepada
pemberi tugas.
f) Memberi bantuan dan petunjuk kepada Pemborong dalam mengusahakan
perijinan sehubungan dengan pelaksanaan pembangunan.

3. Konsultasi
a) Melakukan konsultasi kepada Pemberi Tugas untuk membahas segala masalah dan
persoalan yang timbul selama masa pembangunan.
b) Mengadakan rapat lapangan secara berkalasedikitnya dua kali dalam sebulan, denganPem
beri Tugas, Perencana dan Pemborongdengan tujuan untuk membicarakan masalah dan
persoalan yang timbul dalam pelaksanaan, kemudian membuat risalah dan
mengirimkan kepada semua pihak yang bersangkutan, serta sudah diterima paling
lambat 1 minggu kemudian.
c) Mengadakan rapat diluar jadwal rutin tersebut apabila dianggap mendesak.

4. Laporan
a) Memberi laporan dan pendapat teknisadministrasi dan teknis teknologis kepada
Pemberi Tugas, mengenai volume, Prosentase dan nilai bobot bagian - bagian pekerjaan
yang akan dilaksanakan oleh pemborong.
b) Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan, dan dibandingkan
dengan jadwal yang telah disetujui.
c) Melaporkan bahan-bahan bangunan yangdipakai, jumlah tenaga kerja dan alat yang
digunakan.
d) Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh Pemborong terutama
yang mengakibatkan tambah atau berkurangnya pekerjaan, dan juga perhitungan serta
gambar konstruksi yang dibuat oleh Pemborong (Shop Drawings).

5. Dokumen
1. Menerima dan menyiapkan Berita Acara sehubungan dengan penyelesaian pekerjaan di
lapangan, serta untuk keperluan pembayaran angsuran.
2. Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan dilapangan serta penambahan
atau pengurangan pekerjaan guna keperluan pembayaran.
3. Mempersiapkan formulir, laporan harian, mingguan dan bulanan, Berita Acara
kemajuan pekerjaan, penyerahan pertama dan kedua serta formulir-formulir lainnya yang
diperlukan untuk kebutuhan dokumen pembangunan.

9
E.Informasi
1. Untuk melaksanakan tugasnya, Konsultan Pengawas harus mencari sendiri informasi yang
dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pemberi Tugas termasuk melalui Kerangka
Acuan Kerja ini.
2. Konsultan Pengawas harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam pelaksanaan
tugasnya, baik yang berasal dari pemberi tugas maupun yang dicari sendiri. Kesalahan
pengawasan/ kelalaian pekerjaan sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab
sepenuhnya dari Konsultan Pengawas.
3. Informasi pengawasan antara lain :
a. Dokumen Pelaksanaan yaitu :
i. Gambar-gambar pelaksanaan,
ii. Rencana kerja dan syarat-syarat,
iii. Berita Acara Aanwijzing sampai dengan penunjukan pemborong,
iv. DokumenKontrakPelaksanaan/Pemborongan.
b. Bar Chart dan S-Curve dan Net Work Planning dari pekerjaan yang dbuat oleh
Pemborong (setelah disetujui).
c. Kerangka Acuan Kerja ( KAK) Pengawasan.
d. Peraturan-peraturan, standar dan pedoman yang berlaku untuk pekerjaan
pengawasan teknis konstruksi, termasuk petunjuk teknis simak pengawasan mutu
pekerjaan, dll.
BAB III
PELAPORAN

Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan pengawas berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini adalah lebih
lanjut akan diatur dalam Surat Perjanjian, yang minimal meliputi :
a) Buku harian, yang memuat semua kejadian,perintah / petunjuk yang penting dari
Pemberi Tugas, Kontraktor pelaksana, dan Konsultan Pengawas.
b) Laporan harian, berisi keterangan tentang :
a. Tenaga Kerja,
b. Bahan-bahan yang datang, Diterima atau ditolak,
c. Alat-alat,
d. Pekerjaan-pekerjaan yang diselenggarakan,
e. Waktu pelaksanaan pekerjaan.
f. Kondisi cuaca pada saat pelaksanaan pekerjaan
c) Laporan mingguan dan bulanan sebagai resume laporan harian.
d) Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk angsuran pembayaran.
e) Surat Perintah Perubahan pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan Tambah Kurang.
f) Memeriksa Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as-built drawings) dan
manual Peralatan-peralatan yang dibuat oleh kontraktor Pelaksana.
g) Laporan Rapat di lapangan ( site meeting ).
h) Memeriksa Gambar rincian pelaksanaan(shopdrawings) dan Time Schedule yang
dibuat oleh Kontraktor Pelaksana.

10
BAB IV
KONSULTAN PENGAWAS

A. Penunjukan Konsultan Pengawas


1. Pemilik Kegiatan menunjuk Konsultan Pengawas untuk merngawasi Kegiatan pembangunan.
Kegiatan ini yang menurut hematnya mampu melaksanakan perencanaan bangunan tersebut
melalui proses pelelangan terbatas.
2. Dalam penunjukkan Konsultan, Pemilik Kegiatan menilai calon Konsultan berdasarkan kwalitas
manajemen dan kwalitas design.
B. Hubungan Kerja Antara Pemilik Kegiatan dan Konsultan Pengawas
1. Hubungan kerja antara Pemilik Kegiatan dengan Konsultan Pengawas akan diikat dengan Surat
Perjanjian Kerja (Kontrak) yang menyebutkan batas-batas kewajiban dan hak masing-masing
pihak.
2. Sebelum Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) dibuat dan ditanda tangani, Pemilik Kegiatan
akan mengeluarkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) kepada Konsultan Pengawas
sebagai landasan Kerja sebelum Surat Perjanjian Kerja selesai dibuat.
C. Pembuatan Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
1. Surat Perjanjian Pengawasan dibuat dan atas biaya Konsultan Pengawas yang isinya telah
dibicarakan terlebih dahulu antara Konsultan dengan Pemilik Kegiatan.
2. Untuk Surat Perjanjian Kerja tersebut harus dibayar bea materai sesuai Peraturan Pemerintah
yaitu Rp. 10.000,00 untuk tiap Kontrak Pengawas. Pembayaran bea materai menjadi
tanggungan Konsultan Pengawas.
3. Melampirkan surat pernyataan tidak akan menuntut kepada PA/KPA apabila pekerjaan
ini dibatalkan, ditinjau kembali atau berkurangnya anggaran dalam DPA yang diakibatkan
oleh kondisi tertentu sesuai dengan keputusan Pemerintah Kabupaten Penukal Abab Lematang
Ilir.
4. Surat pernyataan sanggup menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan Pekerjaan Fisik.
D. Honorarium Konsultan Pengawas
1. Konsultan Pengawas akan menerima honorarium pengawasan yang besarnya ditentukan oleh
peraturan yang ditetapkan oleh Departemen Keuangan dan Bappenas.
2. Biaya Pengawasan diatur berdasarkan Dana APBD Tahun Anggaran 2024, telah ditetapkan
dan akan dibayarkan sekaligus setelah selesai serah terima pekerjaan.
E. Biaya Perjalanan dan penginapan
1. Dalam hal Pemilik Kegiatan memerlukan kehadiran Konsultan secara mendesak di luar tugas
dan kewajiban Konsultan, Biaya perjalanan dan penginapan petugas Konsultan dari Kantor asal
ke tempat lapangan, sejauh memungkinkan akan dibiayai oleh Kuasa Pengguna Anggaran
(KPA).
2. Biaya yang akan diganti adalah biaya perjalanan sesuai dengan peraturan pemerintah yang
berlaku.
F. Denda keterlambatan
1. Apabila Konsultan Pengawas tidak dapat menyelesaikan Kegiatan menurut waktu
yang ditentukan dalam kontrak Konsultan Pengawas akan dikenakan denda 1/00 (satu permil)
dari nilai kontrak untuk setiap hari keterlambatan sampai dengan Kegiatan selesai.
2. Apabila Konsultan Pengawas lalai melakukan perintah dan teguran Kegiatan, setelah
diperingatkan secara tertulis sebanyak 3 (tiga) kali, Konsultan akan dikenakan denda 1/000 (satu
permil) dari nilai kontrak untuk setiap kelalaian.
3. Apabila didalam pelaksanaan mengalami kegagalan akibat kesalahan Pengawas, Konsultan
akan diputuskan hubungan kerja.

BAB V
11
PENUTUP

Kerangka Acuan Kerja ini dibuat sebagai pedoman dan bahan tanggapan
bagi Konsultan Pengawasan untuk melaksanakan penawaran biaya/ nilai pekerjaan kepada
pemberi tugas dan sekaligus sebagai pedoman untuk tugas nantinya apabila ditetapkan sebagai
Konsultan Pengawas untuk Kegiatan konsultan pengawasan pembangunan gedung perpustakaan
daerah kab. Pali.

Talang Ubi, 08 Januari 2024


Kepala Bidang Perpustakaan Kabupaten
Penukal Abab Lematang Ilir
Selaku
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

Bobby Setiawan. S.Sos


Nip. 198009172009031003

12

Anda mungkin juga menyukai