LAPANGAN TERBANG
TAXIWAY
LANDASAN PENGHUBUNG
(TAXIWAY)
Fungsi dari sistem landasan penghubung adalah untuk mengatur
proses pergerakan pesawat terbang dari apron menuju landasan
pacu yang akan melakukan lepas landas (take-off) maupun
pesawat terbang setelah melakukan pendaratan (landing) dan
meninggalkan landasan pacu menuju apron.
V
R
125f
• R = jari-jari lengkung horizontal (m)
• V = kecepatan pesawat (km/jam)
• f = koefisien gesek roda dengan perkerasan; ± 0,13
0,388 W 2
R
T
-S
2
• R = jari-jari taxiway (m)
• W = wheel base (m)
• T = lebar perkerasan taxiway (m)
• S = jarak antara tengah main-gear dan tepi
perkerasan taxiway
Standard Taxiway Curve
(Peraturan Dirjenhubud No. SKEP/77/VI/2005
JARI-JARI PADA TIKUNGAN TAXIWAY
Jari-jari (m)
Sudut
Lapter Kecil Lapter Besar
0° - 45° 7,5 22,5
45° - 135° 15 30
> 135° 60 60
Taxiway
Fillet
Dimensions
Perencanaan tikungan dan lebar tambahan tikungan (fillet)
pada taxiway
Taxiway Fillet Dimensions
Taxiway minimum separation distances
Standard Taxiway Separation Distances
(Peraturan Dirjenhubud No. SKEP/77/VI/2005
Dalam merencanakan desain geometrik pada
landasan penghubung
digunakan referensi perencanaan dari FAA :
EXIT TAXIWAY
BENTUK-BENTUK EXIT TAXIWAY
BENTUK-BENTUK EXIT TAXIWAY
BENTUK-BENTUK EXIT TAXIWAY
FAKTOR PENENTU LOKASI EXIT
TAXIWAY
Gambar ilustrasi penentuan exit taxiway
F.A.A
Awas !!!!
V^2
R
125f
sehingga : V = √ (125 x R x f)
= 11,18 √(R x f)
dengan :
V = kecepatan rencana pesawat terbang (km/jam)
R = jari-jari tikungan pada sistem taxiway sesuai
dengan Airplane
Design Group atau hasil perhitungan ( m )
f = koefisien gesek antara ban dan struktur
permukaan perkerasan (0,13)
Jika penentuan jari-jari tikungan dipertimbangkan
berdasarkan ukuran wheel base (jarak antara roda pendarat
utama/main gear dan roda depan/nose gear) dan komponen-
komponennya maka dapat dihitung dengan persamaan berikut :
0,388 W 2
R
T
-S
• dengan : 2
• R = jari-jari tikungan pada taxiway yang direncanakan ( m )
• B = ukuran wheel base dari pesawat terbang rencana ( m )
• W = lebar jalur taxiway sesuai dengan Airplane Design Group (
m)
• D = jarak antara titik tengah kelompok roda pendarat
utama/main gear dan
• tepi jalur taxiway ( m )
Minimum clearence distance of outer main
wheel to
taxiway edge (Dmin)
KLASIFIKASI PESAWAT BERDASARKAN
AERODROME REFERENCE CODE SESUAI ICAO
A. Apron Cargo
B. Apron Terminal
C. Apron Parkir
D. Apron Hanggar dan Apron Service
E. Isolated Apron
LUAS APRON
• Keuntungan:
• Tidak memerlukan tenaga yang
besar untuk keluar dari gate
position
• Pintu belakang pesawat dekat
dengan gedung terminal
• Kerugian:
• Pintu depan jauh dari gedung
terminal
• Asap panas terarah ke gedung
terminal, baik pada saat masuk
maupun keluar
Paralel
• Keuntungan:
• Pintu depan dan pintu belakang
pesawat dekat dengan gedung
terminal
• Kerugian:
• Butuh ruang yang lebih besar
• Suara dan asap panas terarah ke
posawat yang dibelakangnya
2. JUMLAH GATE POSITION
• Dipengaruhi oleh:
• Volume lalu lintas udara pada jam sibuk
• Lama pesawat parkir di apron
• Jumlah gate position dapat dihitung dengan
perumusan:
VT
G
U
G : jumlah gate
V : volume desain untuk kedatangan atau keberangkatan
(gerakan/jam)
T : waktu pemakain / parkir di gate (jam)
U : faktor pemakaian gate (0,5 – 0,6 jika gate digunakan hanya
untuk perjenis perusahaan penerbangan dan 0,6 – 0,8 jika gate
bisa digunakan untuk semua jenis perusahaan penerbangan)
T : waktu pemakain / parkir di gate (jam)
Sumber : Planning and design of airport, Robert Horonjeff
> JUMLAH PERGERAKAN LANDING / TAKE-OFF PADA KONDISI PEAK HOUR (V)
JENIS PESAWAT KELAS A 5 gerakan/jam
KELAS B 10 gerakan/jam
KELAS C 4 gerakan/jam
> APRON BISA DIGUNAKAN UNTUK SEMUA JENIS PERUSAHAAN PENERBANGAN
- T (KELAS A) 60 menit
- T (KELAS B) 40 menit
- T (KELAS C) 30 menit
> JUMLAH PERGERAKAN LANDING / TAKE-OFF PADA KONDISI PEAK HOUR (V)
JENIS PESAWAT KELAS A 5 gerakan/jam
KELAS B 10 gerakan/jam
KELAS C 4 gerakan/jam
> APRON BISA DIGUNAKAN UNTUK SEMUA JENIS PERUSAHAAN PENERBANGAN
- T (KELAS A) 60 menit
- T (KELAS B) 40 menit
- T (KELAS C) 30 menit
> JUMLAH PERGERAKAN LANDING / TAKE-OFF PADA KONDISI PEAK HOUR (V)
JENIS PESAWAT KELAS A 5 gerakan/jam
KELAS B 10 gerakan/jam
KELAS C 4 gerakan/jam
> APRON BISA DIGUNAKAN UNTUK SEMUA JENIS PERUSAHAAN PENERBANGAN
- T (KELAS A) 60 menit
- T (KELAS B) 40 menit
- T (KELAS C) 30 menit
R C
GATE
W
APRON
• Panjang apron = G * 2R + G * C
• Lebar apron = L + C + W ; untuk 1 taxi lane
dimana :
G = jumlah gate
R = radius putar pesawat (ft)
C = jarak pesawat ke pesawat dan pesawat ke gedung
terminal (25 – 35 ft)
L = panjang pesawat (ft)
w = lebar taxi lane (160 ft untuk pesawat kecil dan 290 ft
untuk pesawat berbadan lebar)
TERMINAL BUILDING
BASEMENT CONCOURSE
KAPASITAS GATE POSITION