(Intersecting runway)
1
6. Tipe konsep distribusi pada terminal
Konsep distribusi dermaga
2
B. Karakteristik Pesawat Terbang Rencana
Semua tipe pesawat terbang rencana memiliki karakteristik ukuran yang berbeda-
beda. Berikut karakteristik pesawat terbang rencana untuk AIRBUS A-340-600 :
Merupakan jarak yang direncanakan bagi pesawat terbang untuk melakukan lepas
landas secara normal. Ukuran panjang take off distance adalah 115% dari jalur landasan
pacu dengan perincian 100% yaitu panjang jalur landasan pacu itu sendiri dan 15% berupa
jarak tambahan yang direncanakan untuk mengatasi kemungkinan overshoot take-off dari
pesawat terbang.
3
3. Stop Distance (SD)
Merupakan jarak yang direncanakan bagi pesawat terbang untuk berhenti setelah
melakukan pendaratan secara normal pada jalur landasan pacu. Ukuran panjang stop
distance adalah 60% dari jarak pendaratan (landing distance / LD) dan stop distance
direncanakan menggunakan perkerasan dengan kekuatan penuh (full-strength hardening
pavement).
4. Clearway (CW)
Merupakan daerah bebas yang terletak di ujung jalur landasan pacu dan simetris
terhadap perpanjangan garis tengah (centerline) jalur landasan pacu dan tidak boleh
terdapat benda-benda yang menyilang kecuali penempatan lampu-lampu dari landasan
pacu pada sepanjang sisi samping landasan pacu. Clearway ini berfungsi sebagai daerah
aman yang diperlukan bagi pesawat terbang untuk kondisi : overshoot take-off, dan
overshoot landing.
5. Stopway (SW)
Merupakan daerah yang terletak di luar jalur landasan pacu termasuk pada bagian
dari clearway dan simetris terhadap perpanjangan garis tengah (centerline) jalur landasan
pacu. Stopway ini berfungsi sebagai jalur landasan untuk memperlambat laju pesawat
terbang jika terjadi kegagalan dalam lepas landas (take-off failure) dan untuk pendaratan
darurat (emergency landing).
Merupakan jarak yang diperlukan oleh pesawat terbang untuk melakukan lepas
landas secara normal maupun dengan kemungkinan kegagalan mesin. Ukuran panjang
take-off run ini adalah sepanjang jalur landasan pacu. Take-Off Run direncanakan
menggunakan perkerasan dengan kekuatan penuh (full-strength hardening pavement).
Merupakan jarak yang diperlukan oleh pesawat terbang dengan karakteristik tertentu
untuk melakukan pengangkatan setelah kecepatan pesawat terbang terpenuhi dari titik awal
pergerakan.
4
Gambar 4. Komponen-komponen Landasan Pacu
5
Dengan tipe pesawat terbang rencana AIRBUS A-340-600 yang tergolong dalam
group V, maka standar desain landasan pacu untuk pesawat terbang berdasarkan standar
perencanaan Federal Aviation Administration (FAA) – Advisory Circular No. 150/5300-
13 mengenai Airport Design sebagai berikut :
Untuk pesawat terbang rencana AIRBUS A-340-600, panjang landasan pacu rencana
dasar (basic length runway) adalah 3.506,50 m. Maka untuk kondisi :
6
1. Operasional Pesawat Terbang Normal
- Untuk operasional lepas landas (take-off)
Take-off Distance (TOD) = 1,15 x panjang landasan pacu rencana
= 1,15 x 3506,50
= 4032,48 m
Take-off Run (TOR) = Panjang landasan pacu rencana
= 3506,50 m
Lift-off Distance (LOD) = 0,55 x TOD
= 0,55 x 4032,48
= 2217,86 m
Clearway (CW) = 0,5 x (TOD – LOD)
= 0,5 x (4032,48 – 2217,86)
= 907,31 m
Stopway (SW) = 0,05 x LD
= 0,05 x 4032,48
= 201,62 m
Gambar 5. Kebutuhan landasan pacu untuk operasional pesawat terbang normal (lepas
landas)
7
Clearway (CW) = 0,5 x (TOD – LOD)
= 0,5 x (4032,48 – 2217,86
= 907,31 m
Stopway (SW) = 0,05 x LD
= 0,05 x 4032,48
= 201,62 m
Runway Safety Area (RSA) = CW + SW
= 907,31 + 201,62
= 1108,93 m
Panjang total dari jalur landasan pacu dengan perkerasan penuh (full strength
hardening) yang dibutuhkan adalah
= 3506,50 + 907,31
= 4413,81 m
8
Stopway (SW) = 0,05 x LD
= 0,05 x 4032,48
= 201,62 m
Runway Safety Area (RSA) = CW + SW
= 504,06+ 201,62
= 705,68 m
= 0,15 x 4032,48
= 604,87 m
= 0,05 x 4032,48
= 201,62 m
9
Runway Safety Area (RSA) = CW + SW
= 604,87+ 201,62
= 806,49 m
Untuk kondisi kegagalan mesin pada pesawat terbang, panjang jalur landasan
pacu yang dibutuhkan adalah
= 3708,12 m
= 0,15 x 4032,48
= 604,87 m
10
Stopway (SW) = 0,05 x LD
= 0,05 x 4032,48
= 201,62 m
= 604,87+ 201,62
= 806,49 m
11
Kesimpulan :
Maka, panjang Field Length (FL) yang digunakan yaitu pada pada pesawat terbang
melakukan pendaratan (landing) dengan normal sepanjang 4413,81 m
Maka, panjang Runway Safety Area (RSA) yang digunakan yaitu pada pesawat terbang
melakukan lepas landas (take-off) dan pendaratan (landing) dengan normal sepanjang
1108,93 m.
12
Take-off Distance Available = 4032,48 m
Stopway = 201,62 m
13
Untuk kebutuhan manuver pesawat terbang pada apron dan mobilitas dari dan
menuju ke landasan pacu, dibutuhkan separasi atau pemisahan posisi pesawat terbang
untuk menghindarkan pengaruh semburan jet dari mesin pesawat ke arah gedung terminal
sejarak 150 m.
14
Taxilane Wingtip Clearance = 9,.5 m
Gambar 12. Lay-out posisi pesawat terbang pada jalur taxilane pada apron (1)
Gambar 13. Lay-out posisi pesawat terbang pada jalur taxilane pada apron (2)
15
H. PERENCANAAN GEOMETRIK LANDASAN PACU DAN LANDASAN
PENGHUBUNG
1. Klasifikasi Pesawat Terbang Rencana
Klasifikasi Pesawat Terbang Rencana (Airplane Design Group) dipakai sebagai
acuan dalam merencanakan landasan pacu (runway) dan landasan penghubung (taxiway)
secara geometrik. Klasifikasi ini didasarkan atas karakteristik pesawat terbang, yakni pada
dimensi panjang sayap (wing span). Untuk tipe pesawat AIRBUS A-340-600 memiliki
wing span sepanjang 63,7 m.
63,7 m
16
sebagainya). Menurut FAA (Federal Aviation Adminstration) ukuran daerah aman
landasan pacu untuk pesawat terbang rencana kategori transport, panjang harus lebih
besar dari 270 ft (90 m) dan lebar maksimum 500 ft (152,4 m) dari setiap ujung
landasan pacu.
d. Pelindung semburan (blast pad) adalah suatu bagian yang dirancang untuk mencegah
erosi permukaan yang berdekatan dengan ujung-ujung landasan pacu yang menerima
semburan jet secara terus menerus atau yang berulang dari pesawat terbang yang
akan melakukan lepas landas. Dimensi atau ukuran blast pad ini tergantung pada
rekomendasi FAA atau ICAO terhadap jenis pesawat terbang rencana yang dilayani
oleh bandar udara.
17
Perencanaan tikungan dan lebar tambahan tikungan (fillet) pada taxiway :
Keterangan
L = panjang jalur tikungan tambahan (fillet) hingga pada ujung belokan taxiway
Gambar 16. Detail perencanaan tikungan dan lebar tambahan tikungan (fillet)
Keterangan
F = Jari-jari tikungan tambahan (fillet) terhadap taxiway centerline
L = panjang jalur tikungan tambahan (fillet) hingga pada ujung belokan taxiway
R = Jari-jari belokan taxiway
18
Gambar 17. Detail perencanaan tikungan dan lebar tambahan tikungan (fillet)
Keterangan
F = Jari-jari tikungan tambahan (fillet) terhadap taxiway centerline
L = panjang jalur tikungan tambahan (fillet) hingga pada ujung belokan taxiway
R = Jari-jari belokan taxiway
19
Tabel 4. Standar Dimensi Taxiway
388 . 2B
R= 𝑊
( 2 )−D
dengan,
D = jarak antara titik tengah kelompok roda pendarat utama/main gear dan tepi jalur
taxiway (m).
20
Untuk pesawat terbang rencana AIRBUS A-340-600, ukuran wheel base (B) sebesar 19,62
m dan jarak antara titik tengah kelompok roda pendarat utama/main gear dan tepi jalur taxiway (D)
sebesar 8,77 m.
0,388 . 2B
Sehingga, R = 𝑊
( 2 )−D
0,388 . 2 x 19,62
= 23
( 2 )−8,77
= 2,57 m.
Dalam perencanaan by-pass taxiway (exit taxiway dan entrance taxiway) ini yang
perlu untuk diperhatikan adalah penentuan kecepatan rencana dari pesawat terbang saat
akan memasuki area sistem landasan penghubung. Penentuan kecepatan rencana ini dapat
dihitung dengan persamaan berikut :
V2
R=
125.µ
dengan,
R = jari-jari tikungan pada sistem taxiway sesuai dengan Airplane Design Group atau hasil
perhitungan ( m )
Sehingga, V = √ (125 x R x µ)
= 11,18 √(R x µ)
= 6,46 m/dt
= 6,46 x 3,6
= 23,26 km/jam.
21