OLEH
i
KATA PENGANTAR
i
Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
penulis. Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini akan membawa
manfaat bagi kita semua dan bagi penulis khususnya.
i
Gunakan heading
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................ii
KATA PENGANTAR...................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN............................................................................1
1.1. Latar Belakang..............................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.........................................................................2
1.3. Tujuan kerja praktek.....................................................................2
1.4. Batasan Masalah...........................................................................3
1.5. Waktu pelaksanaan pekerjaan.......................................................3
1.6. Metode penulisan lapangan kerja praktik.....................................3
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA.................................................................4
2.1. Lokasi kerja Praktik......................................................................4
2.2. Identitas proyek.............................................................................4
2.3. Organisasi Proyek.........................................................................5
2.4. Unsur – Unsur Organisasi Proyek................................................7
BAB III : METODE PELAKSANA............................................................20
3.1. TinjauanUmum............................................................................20
3.2. Pengertian kolom.........................................................................20
3.3. Jenis – jenis kolom.......................................................................21
3.4. Alat dan bahan yang digunakan dalam pengerjaan kolom..........23
BAB IV : TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN..........................32
4.1. Pelaksanaan pengerjaan kolom....................................................32
4.2. Perhitungan pengerjaan kolom....................................................36
BAB V : PENUTUP......................................................................................42
5.1. Kesimpulan..................................................................................42
5.2. Saran............................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................43
i
Gunakan heading
DAFTAR GAMBAR
v1
Gunakan heading
DAFTAR TABEL
2.2.1 DATA UMUM PROYEK...................................................................5
4.1.1 MUTU BETON..................................................................................38
v1
BAB I
PENDAHULUAN
1
Katolik Ledalero”
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana pengerjaan kolom lantai 3 (tiga) dalam pembangunan
proyek gedung kampus baru Sekolah Tinggi Filsafat Katolik
Ledalero
2. Berapa banyak kebutuhan material kolom lantai 3 (tiga) dalam
pembangunan gedung kampus baru STFK Ledalero
1.3 Tujuan kerja praktek
Tujuan dari pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah untuk memenuhi
persyaratan kurikulum Strata Satu (S1) Program Studi Teknik Sipil Fakultas
Teknik Universitas Nusa Nipa. Selain itu Kerja Praktek di lapangan juga
dimaksudkan untuk bagaimana mahasiswa mengetahui secara langsung di
lapangan, dimana mahasiswa dapat melihat bagaimana proses pengerjaan
kolom lantai 3 (tiga) Bangunan Gedung Kuliah baru Sekolah Tinggi Filsafat
Katolik Ledalero.
a. Tujuan dari Kerja Praktek ini atara lain :
1. Untuk membekali mahasiswa agar dapat mengetahui bagaimana
proses pengerjaan kolom dilapangan.
2. Mahasiswa bisa melatih bagaimana berkomunikasi dengan baik sama
pekerja dilapangan (tukang, buruh dll)
3. memahami penerapan ilmu teknik sipil sebagaimana diperoleh di
kelas yang meliputi pelaksanaaan bangunan teknik sipil (tata cara,
kasus, solusi, dan perkembangan teknologi material), Menejemen
konstruksi, organisasi proyek dan aspek legal pada pelaksaan secara
nyata di lapangan.
4. Dapat menerapkan dan membandingkan teori-teori yang didapat
selama perkuliahan dengan pengerjaan kolom di lokasi prktek
5. Untuk memenuhi syarat akademis sebelum memperoleh gelar Strata
Satu (S1) dalam bidang Teknik Sipil di Universitas Nusa Nipa
Maumere
2
1.4 Batasan masalah
Ditinjau dari permasalahan yang dikaji, maka batasan masalah laporan ini
sebagai berikut:
1. Mengetahui pelaksanaan kolom yang ada di lokasi.
2. Mengetahui kebutuhan material kolom.
3. Proses pelaksanaan sesuai aturan yang berlaku (SK SNI)
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
Tabel 2.2.1 Data umum proyek
5
Meskipun faktor-faktor yang penting di suatu organisasi industri
meliputi sumber dana, keterampilan dan teknologi, namun kunci
keberhasilannya terletak pada menejemen. Menejemen sendiri merupakan
kegiatan yang mengatur semua unsur atau elemen yang terlibat dalam
organisasi, termasuk individu-indidvidu yang berada di dalamnya.
Owner
Yayasan STFK
Ledalero
Kontraktor pelaksana
1. Reonal E. Diaz ST
2. Elfrem R. Diaz ST
3. Petrus R. Diaz ST
4. Muhamad Rusland. ST
Konsultan
Konsutan Konsultan
pelaksana
perencana pengawas
1. Reonal E.
1. Reonal E. 1. Reonal E.
Diaz ST
Diaz ST Diaz ST
2. Elfrem R.
2. Elfrem R. 2. Elfrem R.
Diaz ST
Diaz ST Diaz ST
3. Petrus R. 3. Petrus R.
Diaz ST Diaz ST
4. Muhamad 4. Muhamad
Rusland. ST Rusland.ST
6
2.4 Unsur-Unsur Organisasi Proyek
7
pengelola proyek yang tidak menjalankan tugas dan
tanggung jawab berdasarkan kontrak yang telah dibuat.
g) Menyiapkan lahan tempat akan dibangunnya proyek dan
pendanaan proyek.
h) Menandatangi surat perintah kerja dan surat perjanjian
kontraktor.
i) Mengurus dan menyelesaikan izin dan syarat-syarat yang
harys dipenuhi pada instansi-instansi yang berhubungan
dengan kegiatan pembangunan sekolah tinggi filsafat
katolik ledatero kabupaten sikka.
j) Membantu kontraktor dalan menyelesaikan konflik
dengan warga sekitar maupun instansi lain (ormas, warga,
instansi pemerintah, dll) selama kegiatan kontruksi.
k) mengawasi dan memonitor pelaksanaan pekerjaan yang
dilaksanakan oleh kontrktor dn mengadakan rapat rutin
mingguan yang ditujukan untuk mengkordinasi bersama
konsultan pengawas dan kontraktor pelaksana.
2.4.2 Konsultan perencana
Konsultan perencana adalah pihak yang ditunjuk oleh
pemberi tugas untuk melaksanakan pekerjaan perencanaan.
Perencanan dapat berupa perorangan atau badan usaha baik
swasta maupun pemerintah. Konsultan perencana diharapkan
dapat meminimalisir perbedaan antara gambar rencana dengan
kondisi lapangan. Demikian juga halnya dengan spesifikasi teknis
bahan harus detail dan jelas sehingga tidak terjadi hambatan-
hambatan saat pemilihan material pada tahap pekerjaan
konstruksi dilaksanankan. Pada proyek pembangunan Gedung
Kuliah Baru Tiga Lantai Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero
yang bertindak sebagai konsultan perencana yaitu Bapak Reonal
E.Diaz,ST Bapak Elfrem R. Diaz,ST Bapak Petrus R. Diaz,ST
dan Bapak Muhamad Rusland,ST.
Tugas dan wewenang konsultan perencana adalah sebagai berikut:
8
a) Menbuat desain dan perhitungan struktur sesuai dengan
yang tercantum dalam kerangka acuan kerja (KAK).
Memberikan masukan dan saran kepada pemilik pekejaan
terkait dengan rencana kerja dan syarat-syarat sebagai
pedoman pelaksanaan.
b) Memberikan usulan serta pertimbangan kepada pengguna
jasa dan pihak kontraktor tentang pelaksanaan pekerjaan
c) Membuat rencana kerja dan syarat-syarat dan perkiraan
biaya pekerjaan.
d) Melakukan perubahan desain apabila terjadi perubahan
pelaksanaan pekerjaan dilapangan akibat tidak
memungkinkannya desain awal untuk dilaksanakan.
e) Membuat laporan hasil perencanaan.
2.4.3 Konsultan Pengawas
Konsultan pengawas adalah jasa layanan profesional yang
diberi tugas oleh pemilik proyek untuk merencanakan,
mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh proses konstruksi
dengan cermat secara objektif sejak tahap perencanaan sampai
selesainya konstruksi. Pada proyek pembangunan Gedung Kuliah
Baru Tiga Lantai Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero yang
bertindak sebagai konsultan pengawas adalah Bapak Reonal
E.Diaz,ST., Bapak Elfrem R. Diaz,ST., Bapak Petrus R. Diaz,ST.,
dan Bapak Muhamad Rusland,ST.
Hak dan kewajiban konsultan pengawas yaitu sebagai berikut:
a) Menyelesaikan pelaksanaan pekerjaan dalam waktu yang
telahditentukan.
b) Membimbing dan mengadakan pengawasan secara
periodik dalam pelaksanaan pekerjaan.
c) Melakukan perhitungan prestasi kerja.
d) Mengkordinasikan dan mengendalikan kegiatan kontruksi
serta aliran infornasi antara berbagai bidang agar
pelaksanaan pekerjaan berjalan lancar.
9
e) Kesalahan yang mungkin terjadi sedini mungkin serta
menghindari pembengkakan biaya.
f) Mengatasi dan memecahkan persoalan dilapangan agar
tercapai hasil akhir yang sesuai kwalitas, kwaantitas serta
waktu pelaksanaan yang ditetapkan.
g) Menerima atau menolak material/peralatan yang
didatangkan kontraktor.
h) Menghentikan sementara jika terjadi penyimpangan dari
peraturan yang berlaku.
i) Menyusun laporan kemajuan pekerjaan (harian, mungguan,
bulanan)
j) Menyiapkan dan menghitung adaya kemungkinan
pekerjaan tambah/kurang.
2.4.4 Kontraktor
Kontraktor adalah orang atau badan yang ditunjukan
pengguna jasa untuk membantu dalam pengelolaan, pelaksanaan
pekerjaan bangunan mulai awal hingga berakhirnya pekerjaan
tersebut. Dalam proyek pembangunan Gedung Kuliah Baru Tiga
Lantai Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero yang bertindak
sebagai Kontraktor adalah Bapak Reonal E.Diaz,ST., Bapak
Elfrem R. Diaz,ST., Bapak Petrus R. Diaz,ST. dan Bapak
Muhamad Rusland,ST.
Tugas dan tanggung jawab kontraktor meliputi:
a) Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar rencana,
peraturan, syarat-syarat, penjelasan pekerjaan, dan syarat-
syarat tambahan yang telah ditetapkan oleh pengguna
jasa.
b) Membuat gambar-gambar pelaksanaan yang disetujui
oleh konsultan perencana.
c) Merencanakan tentang perencanaan dan pengendlian
waktu, biaya, keselamatan pekerjaan.
d) Menyediakan alat keselamatan kerja seperti yang
diwajibkan dalam peraturan untuk menjaga keselamatan
1
pekerja dan masyarakat.
e) Menyerahkan seluruh atau sebagian pekerjaan yang telah
diselesaikannya sesuai yang telah diselesaikannya sesuai
dengan ketetapan yang berlaku.
f) Mengkoordinasi pekerja dalam masalah teknis serta data
administrasi.
g) Kontraktor dalam melaksanakan pekerjaannya
mempunyai sistem organisasi yang diharapkan agar dapat
dilaksanakan secara efisien dan efektif.
2.4.5 Struktur organisasi kontraktor
Perancangan dan penyusunan organisasi proyek pada
umumnya menggunakan pendekatan kontingensi (contingensi
approach), yaitu dengan melihat situasi, kondisi yang tidak
satupun struktur organisasi yang efektif dan efisien untuk segala
macam situasi dan keperluan. Menurut james A.F stoner (1982)
menjelaskan bahwa variable– variabelkunci yang mempengaruhi
penentuan struktur organisasi adalah srategi, lingkungan tempat
proyek beroprasi, teknologi yang digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan dan karakteristik anggota manajemen. Sedangkan untuk
pihak kontraktor sebagaimana layaknya penyusunan tim proyek
dari suatu perusahaan jasa kontruksinya yang bertindak sebagai
kontraktor utama (main contractor), maka tim proyek akan terdiri
dari:
a. Direktur
Direktur merupakan jabataan tertinngi dalam sebuah
perusahaan yang bertanggung jawab mengatur
perusahaan secara keseluruhan adapun tugas dan
tanggung jawabanya direktus sebagai berikut:
1. Menentukan kebijakan tertinggi;
2. Memimpin perusahaan dengan menerbitkan
kebijakan- kebijakan perusahaan;
3. Memilih, menetapkan, mengawasi, tugas dari
1
karyawan dan kepala bagian (manajer)
4. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan;
5. Bertanggung jawab dalam memimpin dan membina
perusahaan secara efektif dan efisien;
6. Mewakili perusahaan, mengadakan perjanjian-
perjanjian, merencanakan dan mengawasi
pelaksanaan tugas personalia yang bekerja pada
perusahaan;
7. Menyusun dan melaksakan kebijakan umum pabrik
sesuai dengan kebijakan RUPS (Rapat umum
pemegang saham);
8. Mengurus dan mengelola CV untuk kepentingan
CV yang sesuai dengan maksud dan tujuan CV;
9. Bertanggung jawab atas kerugian CV yang
disebabkan direktur tidak menjalankan
kepengurusan CV sesuai dengan maksud dan tujuan
CV anggaran dasar;
b. Kepala peroyek
Adapun tugas dan tanggung jawab proyek menejer dalam
pembangunan gedung labkesda kabupaten sikka:
1. Bertanggung jawab terhadap tercapainya tujuan
proyek pembangunan gedung tersebut;
2. Mengkordinasi pekerjaan pelaksaan dilapangan
agar tetap sesuai mutu pekerjaan seperti yang
direncanakan;
3. Mengevaluasi metode kerja yang digunakan
produksi harian, mingguan, dan bulanan secara
terperinci dan konsisten;
4. Bertanggung jawab terhadap sistem jaminan mutu
yang diterapkan;
5. Bertanggung jawab terhadap masalah dilapangan
atas tugas dan wewenang yang diberikan;
1
6. Mengkoordinir pelaksanaan pekerjaan berdasarkan
rencana mutu kontrak dan melalui revisi bila ada
perubahan mutu kontrakk;
7. Mengkoordinir, memutuskan sesuai tingkat
pelaksanaan penyelesaian produk yang sesuai;
8. Membina hubungan kerja yang baik dengan pihak
pemberi kerja, konsultan pihak supplier dan
subkontaktor sesuai dengan instansi terkait;
9. Memimpin rapat tinjauan manjemen pekerjaan;
10. Melaksanakan rapar mingguan serta rapat bulanan
internal maupun eksternal;
c. Kepala teknik
Tugas dan tanggung jawab kepala teknik adalah sebagai berikut:
1. Mengkodinir kegiatan team dalam melakukan
survey topografi dan bathimetri serta
mengumpulkan data primer.
2. Mengarahkan dan memberi petunjuk kepada
surveyor topografi dan bathimetri dalam
pelaksanaan kegiatan lapangan
3. Koordinasi dalam penentuan referensi yang
digunakan dengan direksi pekerjaan.
4. Memeriksa data lapangan dan membantu
melakukan analisis data pengukuran.
5. Bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan
topografi
d. Pelaksana sipil
Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah sebgai berikut:
1. Menjelaskan spesifikasi pekerjaan /soft drawing/
gamabar kepada pelaksana dan mandor serta
membagi pekerjaan sesuai dengan keahlian
pelaksanaan dan mandor.
2. Membuat rencana dan target kerja harian, mingguan
1
serta bulanan berdasarkan proyeksi penjualannya
atau berdasarkan master schedule, termasuk langkah
pelaksanaan pekerjaan lapangan untuk pelaksanaan
pekerjaan lapangan untuk pelaksanaan dan mandor.
3. Mengontrol pekerjaan yang dilakukan oleh para
pelaksana dan mandor agar hasil pekerjaan dapat
tercapai sesuai setandar yang telah ditentukan oleh
perusahaan baik dalam hal kualitas dan target
waktu
4. Bersama dengan pelaksana menghitung volume/
opname pekerjaan yang telah dilakukan oleh
mandor yang selanjutnya akan dilaporkan kepada
bagian engineering
5. Mengontrol pemakaian material agar tidak
melebihi rencana awal yang telah ditentukan dan
mengevaluasi jumlah pekerja apakah sesuai dengan
produksi yang direncanakan
6. Mengawasi metode pelaksanaan pekerjaan sipil
dilapangan untuk menghindarkan kesalahan
pelaksanaan
e. pelaksana ME menurut Arief, 1999)
Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:
1. Mempelajari dokumen teknis kontrak pelaksanaan
proyek sesuai bidangnya
2. Mempelajari gambar kerja (shop drawing)
3. Memeberi masukan untuk membuat rencana
pelaksanaan pekerjaan
4. Melakukan persiapan pelaksanaan pekerjaan
5. Mengatur pelaksanaan pekerjaan.
6. Mengawasi dan memntau pelaksanaan pekerjaan sub
kontrak
7. Membuat laporan pelaksanaan pekerjaan secara
berkala
1
f. Personalia dan keuangan
Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah sebgai berikut:
1. Bertanggung jawab dengan melaksanakan dan
menghina urusanurusan perencana dan analisa
dibidang umum.
2. Bertanggung jawab terhadap petugas yang
berhubungan dengan kepersoalan/kepegawaian.
3. Memelihara semua fasilitas yang dimiliki
perusahaan. Menangani seluruh perjanjian-perjanjian
dengan pihak lain yang berhubungan dengan office
management.
g. Logistik dan peralatan
Adapun tugas dan kewajibannya menurut Vincent, 1994)adalah:
1. Menempatkan barang-barangdidalam gudang dan
memastikan dalam keadaan aman
2. Mengontrol jumlah baarang yang dilapangan baik
yang sudah terpakai maupun belum terpakai
3. Mencatat semua barang yang keluar masuk
4. Memelihara bukti-bukti kerja
5. Membuat laporan atas semua barang yang
menjadi tanggung jawabnya
6. Menerima dan mengecek semua material yang
masuk
h. Teknik / Juru Gambar
Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:
1. Menguasai aplikasi gambar
2. Sinkronisasi gambar dengan kondisi nyata
3. Menjelaskan kepada pelaksana di lapangan
i. Quality control
Quality control merupakan suatu proses pemeriksaan dan
pengujian terukur, mulai dari material (spesifikasi),
pemasangan gambar (sesuai gambar) dan hasil kerja (sesuai
toleransi spesifikasi teknis hasil pekerjaan) dan penilaian
berdasaarkan
1
standar RKS/spesifikasi teknis dan peraturan yang ditetapkan
harus dipatuhi oleh proyek.
j. Juru Ukur
Adapun tugas dan tanggung jawab surveyor dalam proyek
ini adalah:
1. Bertanggung jawab terhadap seluruh pengukuran
lapangan
2. Memberikan serta bertanggung jawab atas semua
data-data pengukuran dilapangan.
3. Bekerja sama dengan drafman dalam membuat
k. Staf Keuangan
Bagian keuangan memiliki tugas dan tanggung jawab
mengenai:
1. Melakukan pencatatan transaksi kedalam media
pembukuan secara benar dan tepat waktu.
2. Menyelasaikan masalah keuangan, akuntansi dan
masakah yang terkait dengan unsur-unsur umum
dan sumber daya manusia proyek.
3. Secara priodik mebuat laporan-laporan yang telah
ditetapkan sesuai prosedur berlaku.
4. Mencocokan buku bank dan rekening koran yang
telah diterima dari bank.
5. Melakukan verifikasi seluruh dokumen bayaran.
6. Mengurus perpajakan dan asuransi.
7. Menyiapkan, mengevaluasi daan mengapdatekan
rencana penerimaan dan pengeluaran proyek.
8. Menerima berkas berkas-berkas tagihan dari pihaak
luar dan memeriksa dokumen dan tanda terima.
1
l. Staf logistic
Adapun tugas dan kewajibannya adalah sebgai berikut:
1. Menempatkan barang barang didalam gudang dan
memastikan dalam keadaan aman.
2. jumlah barang yang ada dilapangan baik sudah
terpakai maupun blum terpakai.
3. Mencatat semua barang yang keluar masuk.
4. Membuat laporan atas semua barang yang
menjadi tanggung jawabnya.
5. Menerima dan mengecek semua matrial yang masuk
m. Makanik
Adpun tugas dan tanggung jawab dalam peroyek ini sebagai
berikut:
1. Merupakan system manajemen keselamatan dan
kesehatn kerja dan lingkungan (K3L)
2. Menyiapkan data perencanaan yang dibutuhkan
3. Melakukan kegiatan pembuatan system mekanikal
berdasarkan hasil rancangan
4. Melakukan pengawasan pelaksanaan pembuatan
system mekanikal sesuai dengan jadwal waktu dan
spesifikasi yang telah ditentukan
5. Melakukan pengawasan pada kegiatan instalasi
system mekanikal mengacu pada manual
pemasangan yang telah ditentukan
6. Melakukan pengujian hasil instalasi system
mekanikal
7. Melakukan pemeliharaan system mekanikal yang
telah dipasang
8. Membuat laporan hasil pekerjaan
n. Supir
Merupakan orang yang bertugas mengantar dan menjemput
keperluan yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek tersebut.
1
2.4.6 Supplier
1
konsultan menjadi pengganti owner dalam mengawasi
kontraktor di lapangan, dan konsultan memberikan
laporan kepada owner memonitor hasil- hasil pekerjaan
konsultan.
b) Hubungan Kerja Pemilik Proyek Dan Kontraktor
Owner memberikan tugas kepada kontraktor untuk
dilaksanakan oleh kontraktor sesuai dengan dokumen
kontrak yang telah disepakati oleh kedua belah pihak,
kontraktor melaksanakan pekerjaannya dan menyerahkan
laporan hasil pekerjaannya kepada owner.
c) Hubungan Kerja Kontraktor Dan Konsultan
Bila kontraktor mengalami kesulitan maka langsung
mendiskusikan dengan konsultan, konsultan memberikan
pengarahan dan teguran kepada kontraktor agar
pelaksanaan pekerjaan dapat dilaksanakan dengan
spesifikasi yang telah ditetapkan, kontraktor dan
konsultan dapat secara bersama-sama memecahkan segala
permasalahan yang dihadapi di lapangan dan disetujui
terlebih dahulu oleh pemberi tugas (owner).
1
BAB III
METODE PELAKSANA
2
Pada suatu konstruksi bangunan gedung, kolom berfungsi sebagai
pendukung beban-beban dari balok dan pelat, untuk diteruskan ke tanah
dasar melalui fondasi.Beban dari balok dan pelat ini berupa beban
aksial tekan serta momen lentur. Oleh karena itu dapat didefisikan,
kolom ialah suatu struktur yang mendukung beban aksial dengan atau
tanpa momen lentur.
2
ditempatnya
2
berukuran 15 cm x 20 cm dengan tulangan utama minimal
∅ 12 mm, sengkang ∅ 8 mm dengan jarak 10 cm yang
berfungsi sebagai pengaku dinding pasangan.
2
3. Gergaji Kayu
5. Gerobak Dorong
2
6. Sekop
Gambar : Sekop
Sumber : Dokumentasi Penulis (2021)
7. Ember 10 Liter
Gambar : Ember
Sumber : Dokumentasi Penulis (2021)
2
9. Meter
Gambar : meter
Sumber : Dokumentasi Penulis (2021)
Gambar : Pensil
Sumber : Dokumentsi Penulis (2021)
2
12. Pengunci Bakesting
2
3. Pasir
Gambar :Pasir
Sumber : Dokumentasi Penulis
4. Air
5. Besi Tulangan
2
Gambar : Besi Tulangan
Sumber : Dokumentasi Penulis (2021)
6. Kawat Ikat
7. Tripleks 9 mm
2
8. Kayu usuk 5/7
ikat.
10. Paku
Gambar : Paku
Sumber : Dokumentasi Penulis (2021)
3
11. Perancah (Scafoolding)
3
BAB IV
TINJAUAN PELAKSANAAN PROYEK
Pada bab ini penulis membahas tentang pengerjan dan akan menjelaskan
tahapan-tahapan pengerjaan kolom lantai 3 (tiga) pada bangunan gedung
kampus Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero. Adapun tahapan-tahapan
dalam pekerjaan kolom lantai tiga sebagai berikut:
3
sengkang menggunakan besi D12 dan pembesian kolom tersebut
dianyam sesuai gambar rencana kerja (spesifikasi).
3
4. Bagian dinding pengisi yang akan bersentuhan dengan beton harus
dalam keaadan basah.
7. Baja tulangan yang akan ditempatkan dalam beton harus tetap berada
dalam suatu jarak tertentu dari bekisting, untuk melindungi tulangan
terhadap bentukan karat dan untuk meningkatkan keamanan
konstruksi bersangkutan dalam menghadapi bahaya kebakaran.
b. Persyaratan pengecoran.
1. Beton harus dicor sedekat mungkin pada posisi akhirnya untuk
menghindari terjadinya segregasi.
2. Pengecoran beton harus dilakukan dengan kecepatan tertentu
sehingga beton selama pengecoran tetap dalam keadaan kental dan
mudah mengisi ruang diantara tulangan.
3. Beton yang telah mengeras sebagian atau terkontaminasi oleh bahan
yang lain tidak boleh digunakan dalam pengecoran.
4. Beton yang telah ditambah air atau beton yang telah dicampur ulang
setelah pengikatan awal tidak boleh digunakan, kecuali bila disetujui
oleh pengawas lapangan.
5. Setelah dimulai pengecoran, maka pengecoran tersebut harus
dilakukan secara menerus hingga mortar memenuhi bekisting
tersebut.
6. Semua pengecoran harus dipadatkan secara menyeluruh dengan
menggunakan cara yang sesuai selama pengecoran harus diupayakan
mengisi sekeliling tulangan dan seluruh celah yang masuk disemua
sudut cetakan.
c. Langkah-langkah pengecoran.
1. Mempersiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan saat
pengecoran kolom lantai 3 (tiga) pembangunan gedung kmpus
baru STFK
3
Ledalero (semen, pasir, kerikil, melakukan pembersian katrol,
menyalakan kedua molen cor, gerobak dorong, ember, dan air).
2. Membasahi bekisting bagian dalam sebelum memulai pengecoran.
3. Proses pencampuran beton dengan menggunakan ready mix dengan
mutu beton K-225 dimana semen 1(satu) sak, pasir 2(dua) sak, dan
kerikil 3(tiga) sak.
4. Pengangkutan campuran beton menggunakan katrol, mulai dari
tempat pengadukan beton sampai ke lantai 3 (tiga) dan dilanjudkan
menggunakan gerobak dorong kemudian di salin campuran beton ke
ember menuju bakesting kolom.
5. Pengisian campuran kedalam bakesting kolom di ikuti dengan
pemadatan campuran. Dalam pengerjaan tersebut pekerja
menggunakan bambu yang lumayan panjang untuk melakukan
proses pemadatan.
3
b. Pelepasan bekisting kolom dimulai dari pelepasan skur
kemudian dilanjutkan pada bagian lainnya.
c. Bekisting tidak boleh dibongkar secara paksa agar tidak
merusak kolom.
d. Bekisting yang telah di bongkar diletakan pada tempat yang
aman dan tidak menggangu pekerjaan lainnya
3
Menentukan dimensi Panjang (P), Lebar (L), Tinggi (T)
Volume =PxLxT
= 0,56m3
= 47,04m3
Sumber : SNI_7394_2008_Analisa_Harga_Satuan_Beton
3
1. Menghitung kebutuhan PC (Semen)
= 207,76 m3 x 84 buah
= 0,4986 m3 x 0,56 m3
= 0,7756 m3 x 0,56 m3
= 0,434336 m3 x 84 buah
= 36,484224m3
= 2,02272 = 3 tangki
3
4.2.2 Menghitung kebutuhan pembesian kolom
Detail penulangan besi beton kolom dimensi 400 mm x 400 mm
a. Tulangan pokok = 12 D19 mm dan D19mm
b. Sengkang / cincin = 10 – 125 mm
c. Tinggi kolom = 3,5 m
1. Menghitung tulangan pokok kolom
a. 12 D19 mm (K225)
V. beton V = P x L x T
= 3,5m x 0,40m x 0,40m
= 0,56m3
3
Jumlah batang besi = 2.352m2 / 12m
= 196 batang
Berat bersih tulaga utama
D16 (19kg) = jml. Tulangan x berat
= 196 btg x 19kg
= 3.742kg
= 1,3m2
= 350cm / 10cm
= 35 buah
jumlah sengkang
= 1,3m2 x 35 buah
= 45,5m2
= 3.822m2
4
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Bersasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat
didimpulkan sebagai berikut :
1. Dalam pengerjaan kolom perlu mengikuti tahapan-tahapan yang
pekerjaan yaitu : tahapan persiapan, penentuan As kolom, pekerjaan
pembesian, perencanaan / pemasangan kolom, pengecoran kolom,
pembongkaran bakesting. Apabila pekerjaan tidak sesuai maka akan
mengganggu kwalitas struktur kolom dalam bangunan.
2. Dalam pengerjaan kolom material yang dibutuhkan dalam
pengecoran yaitu :
a. Semen = 350 sak
b. Pasir = 23.454144m3
c. Kerikil = 36.484224m3
d. Air = 2.02272 = 3 tangki
e. Besi tulangan D19 = 98 batang
f. Besi tulangan D16 = 196 batang
g. Besi sengkang D12 = 35 batang
5.2 Saran
4
DAFTAR PUSTAKA
Operasional, Erlangga,
Jakarta.
4
LAMPIRAN
4
Gambar : Proses penganyaman Gambar : Pemasangan bakesting
4
Gambar : proses campuran beton