Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelabuhan Trisakti terletak di sungai Barito, Kota Banjarmasin, Provinsi
Kalimantan Selatan. Kondisinya sangat dipengaruhi oleh proses alam yang terjadi di
sekitar lokasi. Proses alam yang dominan terjadi antara lain pendangkalan alur
pelayaran yang dipengaruhi oleh perubahan perilaku sungai Barito baik di daerah
hulu, badan sungai, maupun muara. Kondisi hidro-oseanografi dikawasan sungai
Barito mengakibatkan terbentuknya endapan sedimen yang mampu mengakibatkan
gangguan alur pelayaran di Pelabuhan Trisakti. Oleh karena itu, Pelabuhan Trisakti
tidak dapat beroprasi seharian penuh. Sulitnya manuver kapal juga mengakibatkan
alur pelayaran ini tidak dapat dilewati dengan aman dan nyaman.

Kondisi ini mengakibatkan timbulnya kerugian di beberapa pihak. Pihak


perusahaan pelayaran mengalami kerugian akibat membengkaknya biaya bahan
bakar, biaya sandar, serta biaya lainnya. Pihak pengguna jasa pelayaran mengalami
kerugian akibat beban biaya waktu tunggu di pelabuhan yang semakin panjang.
Dampak dari perpindahan tersebut mengakibatkan kerugian pada masyarakat
Kalimantan Selatan serta penurunan pendapatan asli daerah (PAD) bagi Pemerintah
Provinsi Kalimantan Selatan.
Alur pelayaran Pelabuhan Trisakti makin lama makin tidak menguntungkan karena
beberapa hal seperti kondisi kritis pada alur pelayaran dari muara hingga pada
pendangkalan akibat aliran lumpur, penyempitan alur yang menyebabkan rawan
kecelakaan. Melihat kondisi diatas, maka Pelabuhan Trisakti berada pada kondisi
yang memiliki kelemahan dalam beberapa aspek akibat tingginya biaya perawatan
alur pelayaran untuk membuatnya mampu berfungsi secara optimal.

Biaya pemeliharaan Pelabuhan Trisakti agar kapal besar dapat berlabuh


selama 24 jam sangat tinggi akibat pengerukan sedimen yang dilakukan terus
menerus sepanjang tahun. Pengerukan ini membutuaqqhkan dana sekitar 9-20 miliar
per tahun yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah. Akibat dana yang sangat besar
tersebut maka pemerintah daerah berupaya memperoleh dana untuk pengerukan dari
pemerintah pusat. Akibat dari berbagai permasalahan diatas, perlu ditentukan juga
lokasi alternatif dari Pelabuhan Trisakti untuk mengantisipasi kemungkinan bahwa
Pelabuhan Trisakti sudah tidak mampu beroperasi secara optimal lagi.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana kondisi Pelabuhan Trisakti?
Apa saja fungsi dari Pelabuhan Trisakti?
Apa jenis kapal yang berlabuh di Pelabuhan Trisakti?
Apa kendala yang dihadapi dalam pelayaran di Pelabuhan Trisakti?
Bagaimana respon pemerintah daerah terhadap permasalahan di Pelabuhan
Trisakti?
1.3 Tujuan
Mengetahui keadaan / kondisi dari Pelabuhan Trisakti
Mengetahui apa apa saja fungsi dari Pelabuhan Trisakti
Mengetahui jenis kapal yang ada atau bersandar di Pelabuhan Trisakti
Mengetahui kendala apa saja yang dihadapi di lingkup Pelabuhan Trisakti
Mengetahui seperti apa respon dari pemerintah daerah terhadap oermasalahan
di Pelabuhan Trisakti
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kondisi Pelabuhan Trisakti
Secara astronomis, Pelabuhan Trisakti terletak pada koordinat 03o20’18” LS
dan 114o34’48” BT dan tempatnya di tepi Sungai Barito, pada masa lalu transportasi
sungai mengalami kemajuan yang sangat pesat sehingga Pelabuhan
berpindah ke Kota Marabahan. Hal ini disebabkan karena Kota Marabahan
merupakan kota yang dilewati oleh 2 sungai besar  yaitu sungai Barito dan sungai
Negara yang menghubungkan wilayah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, 
selain itu juga Kota Marabahan dianggap strategis sebagai pusat perdagangan yang
berbasis sungai. Karena daya tampung Pelabuhan Martapura tidak memadai,  pada
tanggal 10 September 1965 dibangun sebuah  pelabuhan di tepi Sungai Barito
dengan nama Pelabuhan Trisakti Banjarmasin atau disebut Pelabuhan Banjarmasin.
Pelabuhan Trisakti Banjarmasin mempunyai panjang  510 meter dan lebar 15
meter dengan kedalaman -7 MLWS (Mean Low Water Springs), sedangkan alur
pelayaran panjangnya 20 mil dan lebarnya 100 meter dengan kedalaman -5 sampai
dengan -7 MLWS dengan pasang tertinggi -7 MLWS sedangkan  pasang terendah -5
MLWS dan luas kolam Pelabuhan 30.000 km2 (Pelindo III, 2002: 5-6).
Pelabuhan Trisakti Banjarmasin merupakan pelabuhan kelas satu dengan
ketentuan kapal-kapal besar yang hendak merapat ke dermaga wajib pandu.
Pelabuhan Trisakti di kelola oleh PT. PELINDO III, dan untuk perijinan di kelola
oleh ADPEL (Administrasi Pelabuhan), Pelabuhan Trisakti Banjarmasin mempunyai
4 terminal : 
1. Terminal Peti Kemas
2. Terminal Multi Porpose
3. Terminal Penumpang
4. Terminal Kapal Roro
Dengan dibangunya terminal baru, perluasan area penumpukan peti kemas
dan penambahan alat crane yg baru membuat pemasukkan daerah naik menjadi 50%
dan didukung usaha pemerintah provinsi Kalimantan Selatan dengan melakukan
perawatan terhadap jalur pelayaran sehingga kapal-kapal besar yg hendak merapat
bisa melintas dalam 24 jam dan tidak lagi bergantung pada siklus pasang surut,
hanya jenis kapal tramper saja yg masih berpatukan pada siklus pasang surut.

Gambar diatas adalah wajah baru terminal Peti Kemas yang ada di Pelabuhan
Trisakti Banjarmasin berdasarkan data dari PT. PELINDO III, arus peti kemas
selama 5 tahun 2003-2007 sebesar 256.248 selalu mengalami peningkatan.

Gambar diatas adalah gambar pintu masuk pada terminal multipurpuse yang
biasanya keluar masuk barang-barang seperti alat berat, aspal curah. kendaraan roda
2 maupun roda empat.
PETA PELABUHAN

Panjang Lebar Kedalaman


Dermaga
(m) (m) (M LWS)

A Dermaga Trisakti Peti


601 36 7
Kemas

STANDAR KINERJA BONGKAR MUAT PETI KEMAS

Dermaga Pelabuhan
UPTK Konvensional Menerim Pengirima
Lokasi
Box/CC/Ja Box/Crane/Ja a Menit n Menit
m m

Terminal 25 40 - -
Dermaga Pelabuhan
UPTK Konvensional Menerim Pengirima
Lokasi
Box/CC/Ja Box/Crane/Ja a Menit n Menit
m m

Peti Kemas
Banjarmasi
n

STANDAR KINERJA BONGKAR MUAT NON PETI KEMAS

GC BC STANDA CC CK
Lokasi (T/G/J (T/G/J R UN (T/J (T/J
) ) (T/G/J) ) )

Terminal Non
40 - 50 120 110
Petikemas

FASILITAS DAN PERALATAN

Fasilitas
 1 Unit Mobile Crane 30 Ton
 1 Unit Forklift 3 Ton
 14 Unit RTG
 24 Unit truck
 2 Unit Side Loader
 72 Unit Reefer Plug
 6 Unit Container crane
 2 Unit Jembatan Timbang
 7 Unit Reach Stacker 
 5 Unit Forklift
SISTEM MANAJEMEN

 Manajemen Mutu ISO 9001


 Manajemen Lingkungan ISO 14001
 SMK 3 (Bendera Emas)

2.4 Kendala Yang Ada Pada Pelabuhan Trisakti


 Pelabuhan Trisakti termasuk pelabuhan sungai dimana permasalahan utamanya
yaitu terjadi pendangkalan sungai atau alur , karena daerah aliran sungai kurang
dikendalikan dengan baik dengan banyaknya penebangan liar, daerah pertanian yang
pengendalian erosinya buruk,terutama tambang yang membuang sisa hasil tambang
(tailing) ke sungai mengakibatkan pendangkalan yang sangat cepat. Yang nantinya
pada saat air surut sering terjadi puluhan kapal kandas di ambang alur Sungai Barito.
Endapan lumpur sungai kian tebal hingga menjadi penyebab jalur lalu lintas
pelayaran dari dan ke Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, Kalimantan Selatan,
terhambat. Untuk itu dibutuhkan pengerukan yang dilakukan secara reguler agar alur
pelayaran bisa digunakan secara terus menerus.

 Dwelling time dan waiting time


Waiting time dimana waktu tunggu kapal  untuk aktivitas bongkar muat
container sangat tinggi, karena pelabuhan Trisakti termasuk strategis, hingga
mengakibatkan antrean panjang di pelabuhan. Kondisi itu kian meningkat seiring
terbukanya alur baru yang bisa dilayari seluruh jenis kapal selama 24 jam tanpa
menunggu air pasang.

Terjadi Dwelling time, dimana


saat barang/petikemas turun dari kapal
atau barang ditumpuk di lapangan,
penumpukan hingga barang/petikemas
keluar dari terminal/pelabuhan. 

 Keadaan jalannya kurang memadai karena terdapat jalan yang sangat berlumpur
yang sering digunakan untuk pemindahan barang. Selain itu daerahnya juga sangat
berdebu, hal ini dikarenakan oleh keluar masuknya truck pengangkutan atau
sejenisnya tiap harinya, sehingga menimbulkan debu dimana-mana. Oleh karena itu
diperlukannya masker atau pelindung yang dapat membantu untuk menghindari debu
akibat keluar masuknya truck atau sejenisnya.
https://banjarmasin.tribunnews.com/2019/02/14/jalan-sekitar-pelabuhan-trisakti-rusak
https://mithaariany.wordpress.com/2012/05/30/mobilitas-angkutan-barang-dan-
penumpang-kapal-di-pelabuhan-trisakti-banjarmasin/
https://www.antaranews.com/berita/1075614/sungai-barito-surut-bangkai-kapal-onrust-
muncul-ke-permukaan

Anda mungkin juga menyukai