Anda di halaman 1dari 6

Pentingnya Persiapan Palka Pada Kapal General Cargo dan Pengaruhnya

Terhadap Biaya Kapal di Pelabuhan


(The Importance of Preparation Load Space on General Cargo Vessel and Its Effect
on Cost Ship in Port)

Kuncowati
Jurusan Nautika, Program Diploma Pelayaran,
Universitas Hang Tuah Surabaya

Abstrak: Kapal general cargo mengangkut muatan dalam berbagai sifat dan cara pengapalan di kapal
sehingga setelah selesai membongkar muatan akan meninggalkan sampah muatan, sampah dunnage,
dan debu, sehingga untuk memuat jenis muatan lainnya, perlu persiapan palka/ruang muat, sehingga
ruang muat akan siap memuat tepat waktu sehingga biaya di pelabuhan termasuk biaya untuk kapal
berlabuh dan sandar menjadi bertambah dan tidak mengakibatkan rusaknya muatan karena kotor,
basah, dan sebagainya.
Kata kunci: palka, ruang muat kapal, biaya pelabuhan

Abstract: General cargo ship carrying cargo in various properties and how to shipment on board so
that after unloading will leave the garbage charge, garbage dunnage, and dust, so to load type of load
other necessary preparations hatch/load space, so that the load space will be ready to load on time so
that the costs at the port including the cost to a vessel anchored and mooring vessels are getting and do
not cause damage to the load due to the dirty, wet, etc.
Keywords: hatch, load space ship, costs at the port

Alamat korespondensi:
Kuncowati, Program Diploma Pelayaran, Universitas Hang Tuah, Jalan A. R. Hakim 150, Surabaya.
e-mail: jurnal_pdp@yahoo.co.id

PENDAHULUAN
Kapal general cargo merupakan Dengan melihat berbagai macam
salah satu jenis kapal niaga yang sifat muatan yang diangkut maka
mengangkut barang – barang dalam setelah kegiatan membongkar muatan
berbagai bentuk kemasan atau curah. selesai tentu meninggalkan kotoran
Ruangan untuk memuat berbagai jenis ataupun bau di ruang muat atau palka.
muatan pada kapal general cargo Dengan demikian penting sekali
disebut palka. Jumlah dan ukuran palka membersihkan, menyiapkan ruang muat
untuk tiap kapal bisa berbeda. Ruang sebelum memuat sebaik mungkin
muat atau kapal harus sudah siap pada sehingga tidak mengakibatkan gagalnya
saat akan memuat suatu jenis muatan hasil inspeksi ruang muat sebelum
karena ketidaksiapan ruang muat bisa memuat karena dianggap belum bersih
mengakibatkan kegiatan memuat dan belum layak untuk dimuati muatan
mundur. Jenis muatan pada kapal lagi.
general cargo bermacam – macam Dengan gagalnya hasil inspeksi
diantaranya menurut sifatnya dibagi ruang muat tentu akan memerlukan
menjadi waktu lagi untuk membersihkan ruang
- Muatan basah muat atau palka dan ini juga akan
- Muatan kering mengakibatkan waktu kapal berlabuh
- Muatan kotor/berdebu atau sandar di pelabuhan bertambah
- Muatan bersih yang akan mengakibatkan biaya di
- Muatan berbau pelabuhan juga bertambah, oleh karena
- Muatan bagus/enak itu peneliti mengambil judul
- Muatan berbahaya “Pentingnya persiapan palka pada kapal

115
116 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 5, Nomor 2, Maret 2015

general cargo dan pengaruhnya 3. Keselamatan buruh dan ABK


terhadap biaya kapal di pelabuhan.” (Safety of crew and longshore men).
Rumusan masalah pada penelitian 4. Melaksanakan pemadatan/
ini adalah sebagai berikut. pemuatan secara sistematis ( To obtain
1. Bagaimana prosedur persiapan rapid systematic loading and
ruang muat/palka pada kapal general discharging ).
cargo? 5. Memenuhi ruang muatan sepenuh
2. Apa pengaruhnya persiapan ruang mungkin sesuai dengan daya
muat pada kapal general cargo dengan tampungnya ( To obtain the maximum
biaya kapal di pelabuhan? use of available cubic of the ship ).
Tujuan Penelitian adalah sebagai Dalam melindungi muatan,
berikut. barang-barang yang diterima di kapal
1. Untuk mengetahui bagaimana secara kuantitas maupun kualitas harus
prosedur persiapan ruang muat/palka sampai di tempat tujuan dengan selamat
pada kapal general cargo. (diterima oleh consignee). Oleh
2. Untuk mengetahui pengaruh karenanya pada waktu memuat haruslah
persiapan ruang muat pada kapal diambil tindakan untuk mencegah
general cargo dan biaya kapal di kerusakan muatan tersebut. Tindakan
pelabuhan. tersebut antara lain :
1. Ruang kapal harus dipersiapkan
Pengertian Palka/Ruang Muat menerima muatan.
Palka (ruang muat) adalah 2. Pemasangan penerapan atau
ruangan di bawah geladak yang berguna dunnage.
sebagai tempat penyimpanan muatan 3. Pemisahan muatan secara umum.
kapal. Geladak atau deck merupakan 4. Pengikatan muatan.
lapisan yang menghubungkan bagian 5. Ventilasi / peranginan muatan.
atas kapal. Geladak ditopang oleh balok Untuk mempersiapkan ruang
geladak. Barang muatan harus dapat muat harus memperhatikan sifat muatan
tersimpan dengan baik, supaya tidak yang akan dimuat oleh kapal.
rusak dan tidak busuk. Oleh karena itu Pengelompokan muatan berdasarkan
ruangan palka harus dapat memenuhi sifat muatan dibagi menjadi:
beberapa persyaratan tertentu 1. Muatan Basah ( Wet Cargo )
diantaranya: Muatan basah ialah muatan cair
1. Ruang palka harus kedap air, atau segala macam bentuk benda yang
maksudnya barang-barang yang ada di cair disimpan dibotol – botol, drum-
dalam ruang palka tersebut harus dapat drum, sehingga apabila tempatnya
dijamin tidak kemasukan air. pecah/bocor akan membasahi muatan-
2. Ruang palka tidak mudah muatan lainnya. Contoh: Susu, buah-
terpengaruh panas dari luar sehingga es buahan dalam kaleng, cat-cat, minyak
yang ada di dalam palka tidak mudah lumas, minyak kelapa, dan sebagainya.
mencair atau suhu yang rendah di 2. Muatan Kering Kapal (Dry Cargo)
dalam palka tidak mudah berubah naik. Muatan kering kapal adalah
Prinsip Memuat dan Muatan Kapal muatan – muatan kering dan akan rusak
Pada prinsipnya pemadatan atau bila basah.
pemuatan ini meliputi berbagai faktor Contoh : Jenis muatan tepung, beras,
yang perlu diperhatikan, yaitu biji-bijian, bahan- bahan pangan kering,
1. Melindungi kapal ( To protect the kertas, rokok dalam bungkusan, kopi,
ship ). teh, tembakau, dan sebagainya.
2. Melindungi muatan ( To protect the 3. Muatan kotor/berdebu (Dirty/Dusty
cargo ). Cargo )
Kuncowati: Pentingnya Persiapan Palka Pada Kapal General Cargo … 117

Muatan ini menimbulkan debu kemasan maupun curah sehingga


yang dapat merusak jenis barang lain setelah selesai bongkar tentu
terutama muatan bersih. Setelah meninggalkan kotoran atau sampah
dibongkar muatan ini selalu yang harus dibersihkan untuk memuat
meninggalkan debu atau sisa yang perlu muatan jenis lain berikutnya, maka kita
dibersihkan. Contoh : semen, biji timah, mengenal pula penggolongan muatan
arang, dan sebagainya. berdasarkan bentuk pengapalannya.
4. Muatan Bersih Kapal (Clean Penggolongan ini meliputi :
Cargo) 1. Muatan karungan ( bags)
Muatan bersih kapal ini tidak 2. Muatan bal – balan ( bals )
merusak muatan lain dan tidak 3. Muatan tong / drum ( drums )
meninggalkan debu atau sisa yang perlu 4. Muatan barel ( barells )
dibersihkan setelah dibongkar. Tidak 5. Muatan Curah ( bulk )
merusak jenis barang lain. 6. Muatan biji – bijian ( grain )
Contoh: Sandang, benang, tenun, 7. Muatan peti ( cases )
perkakas rumah tangga (piring, 8. Muatan peti kemas ( container )
mangkok, gelas), barang-barang Sedangkan beberapa jenis muatan
kelontong. ekspor - impor Indonesia diantaranya
5. Muatan Berbau kapal ( Odorous 1. Beras
Cargo ) 2. Gula
Jenis muatan ini dapat merusak/ 3. Kopi
membuat bau jenis barang lainnya 4. Teh
terutama terhadap muatan seperti teh, 5. Semen
kopi, tembakau dan sebagainya . 6. Kopra
6. Muatan Bagus/Enak (Delicate 7. Tembakau
Cargo) 8. Kapas
Yang termasuk dalam golongan 9. Batubara
ini ialah golongan muatan yang pada 10. Liquid cargo
umumnya terdiri dari bahan – bahan 11. Muatan berbahaya
pangan. Jenis barang ini dapat dengan 12. Muatan dingin
mudah dirusak oleh barang – barang 13. Muatan geladak
yang mengandung bau, muatan basah , 14. Muatan ternak
muatan kotor. Contoh : beras, tepung, 15. Muatan karet
teh, tepung terigu, susu bubuk dalam 16. Muatan aspal
plastik, tembakau , kopi. 17. Muatan zat yang merusak
7. Muatan Berbahaya 18. Muatan berharga
Jenis barang ini mudah 19. Muatan pos
menimbulkan ledakan (explosive) 20. Muatan lilin
maupun kebakaran. Pemadatan muatan 21. Muatan rel
ini haruslah ditempatkan yang tersendiri 22. Muatan LPG
dan pemadatannya harus sesuai dengan 23. Muatan logs
petunjuk-petunjuk yang diberikan
dalam suatu buku petunjuk yaitu blue Biaya Kapal di Pelabuhan
book. Terkait dengan keterlambatan kapal di
Contoh : dinamit, mesin, kepala peluru pelabuhan bisa menambah biaya labuh
(warhead), black powder, fire works, dan tambat kapal dipelabuhan.
gasoline, karbon disulfide, korek api, 1. Biaya untuk labuh
film, dan lain - lain. Ialah pungutan yang dilakukan terhadap
Kapal general cargo membawa setiap kapal yang berkunjung dan
berbagai jenis muatan dalam berbagai menggunakan perairan pelabuhan di
118 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 5, Nomor 2, Maret 2015

dalam daerah lingkungan kerja dan kapal dengan masa tambat


daerah kepentingan pelabuhan menggunakan satuan etmal.
2. Jasa Tambat Perhitungan tarifnya sebagai berikut :
Jasa tambat adalah pungutan/jasa
yang dikenakan terhadap kapal yang GRT x Tarif per - etmal
bertambat pada tambatan serta kapal
yang merapat kapal lain yang sedang PEMBAHASAN
sandar. Mempersiapkan Ruang Muat Kapal
METODOLOGI PENELITIAN Pada kapal general cargo
setelah selesai membongkar muatan
Alur Metodologi Penelitian pada palka dan geladak akan ditemui
Mulai
sampah baik itu dari sampah sisa – sisa
muatan yang tidak terbongkar habis
Identifikasi Masalah
,dunnage/ terap muatan ,debu dan air .
Apabila kapal habis memuat semen
dalam bal – balan maka selesai bongkar
KAPAL akan tersisa debu dan sampah maka
Kondisi ruang muat, jenis untuk mempersiapkan ruang muat /
muatan sudah selesai Prosedur palka adalah dengan cara :
dibongkar, muatan yang Persiapan 1. Pembersihan ruangan dengan sapu
akan dimuat ruang
muat
Biasanya ruang palka sudah
kapal cukup apabila disapu bersih. Sebelum
Pengaruhya penerapan atau dunnage dari muatan
yang baru dibongkar disisihkan dan
papan atau kayu pemadat dikumpulkan,
Kesimpulan maka yang masih bisa digunakan bisa
digunakan kembali. Menyapu dari atas
Selesai
ke bawah, bila diperlukan bisa
menggunakan serbuk gergaji dan pasir.
Gambar 1. Alur Metodologi Penelitian 2. Pencucian Ruang Kapal
Pencucian ruang muat bila
Perhitungan Tarif di Pelabuhan dianggap perlu saja dilihat dari jenis
1. Tarif Jasa Labuh muatannya, karena akan memakan
Pengenaan tarif per kunjungan waktu yang cukup lama, sambil
didasarkan pada Gross Tonnage ( GT ) menanti palka akan kering kembali.
kapal berpedoman pada surat ukur Biasanya selama pencucian pompa
kapal. Terhadap kapal yang berkunjung lensa dijalankan agar air pencucian
dan berada di pelabuhan melebihi 10 tersebut dapat dibuang keluar kapal dan
(sepuluh) hari dikenakan tambahan tarif setelah pencucian palka diberi
pelayanan jasa pelabuhan untuk setiap peranginan .
masa sepuluh hari berikutnya sebesar 3. Pembasmian tikus dan
tarif dasar. penghapusan hama
Perhitungan tarif sebagai berikut : Pembasmian tikus atau hama
kadang-kadang perlu dilakukan,
GRT x Tarif biasanya kapal terpaksa dikosongkan
dulu. Bermacam-macam gas bisa
2. Tarif Jasa Tambat dipakai untuk keperluan tersebut
Pengenaan tarif pelayanan jasa diantaranya ( HCN ) Hidrogen Cyanida.
tambat didasarkan pada Gross Tonnage Gas ini sangat berbahaya bagi manusia,
(GT) kapal berpedoman pada surat ukur oleh karena itu orang baru boleh
Kuncowati: Pentingnya Persiapan Palka Pada Kapal General Cargo … 119

memasuki ruang yang dicuci hamanya kapal dengan GT. 10.000 ton sandar di
setelah beberapa waktu setelah pelabuhan akan memuat ternyata harus
dipandang atau dicek tidak ada lagi gas- membersihkan ulang palka dengan
gas tadi, ini setelah diadakan ventilasi memakan waktu 6 jam dan tarif per
beberapa kali serta orang harus etmal Rp100,00 maka bisa menambah
memakai topeng gas untuk masuk dan biaya pelabuhan sebanyak:
membawa lampu keselamatan. GRT x Tarif x etmal
4. Pemeriksaan pipa – pipa kemarau = 10.000 x 0,25 x 100
Untuk meyakinkan bahwa selama = Rp250.000,00
kapal berlayar, palka dalam keadaan Jadi lamanya kapal di pelabuhan akan
terus kering , maka sebelum diadakan pengaruh ke biaya sandar dan demikian
pemuatan haruslah diperiksa apakah pula kalau berlabuh.
pipa – pipa kemarau, sumur serta 2. Klaim dari consignee (penerima
saringan dalam keadaan bersih juga muatan)
lubang – lubang air tidak tertutup Persiapan ruang muat yang
kotoran sehingga air keringat muatan kurang bagus bisa mengakibatkan
yang ditampung dalam got- got ( sumur muatan rusak misalkan, muatan basah,
kemarau ) dapat dipompa keluar kapal. kotor dan sebagainya, maka akan ada
5. Pemeriksaan tutup manhole, tuntutan dari pemilik barang atau
saluran – saluran pipa penerima barang.
Tutup manhole untuk tangki –
tangki ballas, bahan bakar, dan air KESIMPULAN DAN SARAN
haruslah diperiksa betul – betul Kesimpulan
terutama setelah tutup ini pernah 1. Persiapan ruang harus sesuai
dibuka, karena kemungkinan kerusakan prosedur sebaik mungkin sehingga
muatan besar sekali bila tutup manhole tidak mengakibatkan kapal harus
kurang rapat dan air ballas akan membersihkan ulang ruang muat atau
memasuki ruang muat dan merusak rusaknya muatan.
muatan di dalam palka. Saluran – 2. Persiapan ruang muat yang tidak
saluran pipa harus juga diperiksa dan bagus mengakibatkan hasil inspeksi
jangan sampai bocor. ruang muat gagal dan harus disiapkan
6. Pemeriksaan saluran – saluran ulang mengakibatkan biaya kapal di
listrik pelabuhan bertambah karena biaya
Hal penting agar jangan terjadi kapal untuk sandar atau berlabuh
kebakaran dalam palka karena bunga tergantung pada GRT kapal dan
api yang jatuh pada muatan ataupun lamanya kapal di pelabuhan. Selain itu
membakar gas – gas dalam ruangan. ruang muat yang tidak bagus
Pengaruh Persiapan ruang persiapannya bisa mengakibatkan
muat/palka muatan rusak dan akan mengakibatkan
Apabila ruang muat/palka tidak adanya tuntutan dari pemilik barang
dipersiapkan sebaik mungkin, maka ataupun penerima barang.
akan mengakibatkan diantaranya :
1. Biaya di pelabuhan bertambah Saran
Gagalnya hasil inspeksi ruang 1. Crew kapal yang bertugas
muat karena dianggap masih kotor mempersiapkan ruang muat kapal
mengakibatkan palka harus dibersihkan saling bekerjasama dan memahami
ulang, ini mengakibatkan lamanya betul prosedur persiapan ruang muat
kapal di pelabuhan bertambah dan akan sehingga bisa memuat tepat pada
menambah pula biaya sandar atau waktunya dan untuk menghindari
berlabuh kapal di pelabuhan. Misal tuntutan dari berbagai pihak.
120 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 5, Nomor 2, Maret 2015

2. Pihak perusahaan ikut mendukung


penuh kegiatan tersebut baik dari segi
peralatan, dan motivasi untuk crew
kapal yang bertugas.

DAFTAR PUSTAKA
Istopo. (1999). Kapal dan Muatannya.
Jakarta: Koperasi Karyawan
BP3IP.
Saputra, I Nyoman Gde. (2002).
Manajemen Kepelabuhanan.
Surabaya.
http://materi-
perkapalan.blogspot.com/2013/06
/istilah-dalam-kapal.html

Anda mungkin juga menyukai