Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Saintek Maritim, Volume XVIII Nomor 1, September 2018 p-ISSN : 1412-6826

e-ISSN : 2623-2030

PENGENALAN TEKNOLOGI NAVIGASI MELALUI PEMBELAJARAN


SISTEM NAVIGASI ELEKTRONIK UNTUK PEMAHAMAN TARUNA
TENTANG NAVIGASI

Sutini

STIMART “AMNI” Semarang


e-mail : paleon_sutini@yahoo.co.id

Iwan Mahendro
STIMART “AMNI” Semarang
e-mail : imahendro@gmail.com

ABSTRACT
On voyage ship should be equipped with proper navigation equipment. Cadets
who will be working on board of a ship should understand and aware of
navigational equipment. Because, it could cause accidents when they are working
on board of a ship without proper understanding and awareness on navigational
equipment. One of the ways for cadets to understand about navigation equipment
is by teaching and learning process. These navigation equipment are Maps,
Compasses, Sextants, Binoculars, GPS, EPIRB, NavTex, GMDSS and Echo
Sounder. Each of these navigation equipment are having their own fuction and
operating system. So, it is a mandatory for every cadets to understand and aware
in operating these navigation equipment.

Keywords : Navigational Technology,Teaching, Learning, Cadets

ABSTRAK

Kapal laut yang sedang melakukan pelayaran harus dilengkapi dengan alat
navigasi yang baik. Taruna yang akan bekerja di kapal laut harus mempunyai
pemahaman dan keterampilan tentang alat navigasi, karena jika pemahaman dan
keterampilan tentang alat navigasi kurang maka bisa mengakibatkan kecelakaan
di laut waktu kapal sedang berlayar. Salah satu cara agar taruna memahami
tentang alat navigasi adalah dengan adanya pengenalan alat navigasi di
perkuliahan. Alat navigasi dari dahulu sampai sekarang antara lain : peta, kompas,
sextans, binoarculs, GPS, Radar, EPIRB, Navtex, GMDSS, dan Echo Sounder.
Setiap alat mempunyai fungsi dan cara pengoperasian berbeda – beda, untuk itu
pemahaman dan keterampilan dalam penggunaan alat navigasi bersifat wajib bagi
taruna.

Kata kunci : Teknologi, Pembelajaran, Navigasi, Taruna.

41
Jurnal Saintek Maritim, Volume XVIII Nomor 1, September 2018 p-ISSN : 1412-6826
e-ISSN : 2623-2030

Pendahuluan keberadaan sistem navigasi dengan


Kegiatan pelayaran sudah ada menggunakan pedoman benda –
sejak jaman dahulu dengan berbagai benda angkasa alamiah yaitu bulan,
tujuan sesuai dengan kebutuhan bintang, dan matahari. Manusia pada
manusia. Namun demikian berbagai jaman dahulu tidak hanya
pelayaran yang dijalankan banyak menggunakan bintang, bulan, dan
mengalami berbagai permasalahan. matahari sebagai petunjuk navigasi
Permasalahan yang dialami saja mereka juga menggunakannya
diantaranya kapal kandas, kapal sebagai petunjuk waktu. (William
tubrukan dengan kapal lain, kapal Caper, 2008).
mengalami kebakaran, dan kapal Teknologi navigasi jaman
hilang di laut. Berbagai dahulu bisa juga sebagai teknologi
permasalahan tersebut masih sering konvensional. Ada beberapa
dialami oleh kapal – kapal yang teknologi navigasi konvensional
sedang melakukan pelayaran sampai yang sudah tidak digunakan dan
saat ini. Manusia melakukan adapula teknologi navigasi
berbagai upaya untuk konvensional yang masih digunakan
menanggulangi masalah – masalah dalam pelayaran sampai saat ini.
sewaktu kapal sedang berlayar di Teknologi navigasi konvensional
laut. Salah satu cara yang dilakukan yaitu peta, mawar pedoman, penjera
manusia yaitu dengan membuat celah, topdal, perum tangan,
teknologi untuk membantu barometer, anemometer,
mengatasi permasalahan yang pernah thermometer, kompas, astrolobe,
dialami oleh kapal – kapal yang octant, dan chronometer. Dalam
sudah melakukan pelayaran. pelayaran masih ada kapal yang
Teknologi adalah suatu benda menggunakan teknologi
yang dibuat untuk membantu konvensional ini maka para taruna
berbagai kegiatan manusia. hendaknya mengetahui teknologi ini,
Teknologi dari tahun ke tahun selain mengetahui jenis – jenis
mengalami perubahan sesuai dengan teknologi navigasi konvensioal
kebutuhan manusia, hal ini terjadi sebaiknya juga mengetahui dari cara
karena manusia ingin segala penggunaannya.
kegiatannya dapat berjalan dengan Kebutuhan manusia dari waktu
mudah dan cepat. Dalam dunia ke waktu selalu mengalami
pelayaran manusia juga peningkatan, dalam dunia pelayaran
mengembangkan teknologi untuk juga mengalami perubahan teknologi
mengurangi resiko kecelakaan di yang cepat. Manusia menginginkan
laut. Salah satu teknologi yang resiko kecelakaan di pelayaran dapat
dikembangkan yaitu teknologi dikurangi untuk itu dari teknologi
navigasi. Teknologi navigasi adalah navigasi konvensional
suatu teknologi yang digunakan dikembangkan menjadi teknologi
untuk menentukan posisi dan arah navigasi modern. Teknologi navigasi
pelayaran suatu kapal. Teknologi modern yang tersedia sampai saat ini
navigasi yang digunakan jaman yaitu : Radar (Radio detection and
dahulu yaitu dengan melihat posisi range), RDF (Radio Direction
benda – benda langit berupa Finding), GPS (Global Positioning
matahari dan bintang – bintang di System), Echo Sounder, Sonar
langit. Manusia sudah mengenal (Sound and range), Gyro Compas,

42
Jurnal Saintek Maritim, Volume XVIII Nomor 1, September 2018 p-ISSN : 1412-6826
e-ISSN : 2623-2030

ARPA (Automatic Radar Plotting perhatian dan motivasi siswa dalam


Aid), dan GMDSS (Global Marine belajar, pembelajaran dapat
Distress Safety System). menyediakan bahan belajar yang
Para taruna diharuskan mampu menarik dan menantang bagi siswa,
menggunakan peralatan navigasi, pembelajaran dapat menggunakan
baik yang konvensional maupun alat bantu belajar yang tepat dan
yang modern. Dengan kemampuan menarik, pembelajaran dapat
dan keterampilan baik, maka resiko menciptakan suasana belajar yang
kecelakaan kapal saat melakukan aman dan menyenangkan bagi siswa,
pelayaran akan lebih terjamin. Untuk dan pembelajaran dapat membuat
itu pembelajaran sistem navigasi siswa siap menerima pelajaran baik
yang baik sangat diperlukan untuk secara fisik maupun psikologis.
bekal taruna berlayar.
Media Pembelajaran
Pembahasan Syaiful Bahri Djamaroh dan S.
Pembelajaran sistem navigasi Aswan Zain berpendapat media
elektronik sangat diperlukan agar pembelajaran terbagi sebagai berikut
taruna dalam berlayar tidak :
mengalami kecelakaan di laut. 1. Dilihat dari jenisnya yaitu : Media
Menurut Databank Brorivai Center auditif adalah media yang hanya
yang diolah dari Komite Nasional mengandalkan kemampuan suara,
Keselamatan Transportasi (KNKT) media visual adalah media yang
tahun 2016 terjadi 18 kecelakaan hanya mengandalkan indera
transportasi laut. Sementara dalam penglihatan, media audio visual
tahun 2017 terjadi 34 kecelakaan. adalah media yang mempunyai
Untuk mengurangi angka kecelakaan unsur suara dan unsur gambar.
di laut yang terus meningkat setiap Audio Visual Diam adalah media
tahun maka taruna harus diberi yang dapat menampilkan suara
pemahaman dan ketrampilan dan gambar diam dan Audio
mengenai teknologi navigasi. Salah Visual Gerak adalah media yang
satu cara memberikan pemahaman dapat menampilkan unsur suara
dan ketrampilan tentang teknologi dan gambar yang bergerak.
navigasi melalui pembelajaran 2. Dilihat dari daya liput yaitu :
sistem navigasi di perkuliahan. Media dengan daya liput yang
luas dan serentak, media dengan
Pembelajaran daya liput yang terbatas oleh
Pembelajaran menurut ruang dan tempat, dan media
Sugandi, dkk (2004:9) adalah untuk pengajaran individual.
pembelajaran terjemahan dari kata 3. Dilihat dari bahan pembuatannya
instruction yang berarti self yaitu : media sederhana adalah
instruction (dari internal) dan media yang alat dan bahan
eksternal instruction (dari eksternal). pembuatannya mudah diperoleh
Pembelajaran yang bersifat eksternal dan harganya murah, cara
antara lain datang dari guru yang pembuatannya mudah dan
disebut teaching atau pengajaran. penggunaannya tidak sulit. Media
Ciri – ciri pembelajaran menurut kompleks adalah media yang
Sugandi, dkk (200:25) antara lain : bahan dan alat pembuatannya sulit
pembelajaran dilakukan secara sadar diperoleh dan mahal harganya,
dan direncanakan secara sistematis, untuk penggunaannya
pembelajaran dapat menumbuhkan

43
Jurnal Saintek Maritim, Volume XVIII Nomor 1, September 2018 p-ISSN : 1412-6826
e-ISSN : 2623-2030

memerlukan ketrampilan yang 1. Lampu Navigasi


baik. Setiap kapal yang akan berlayar di
laut harus dilengkapi dengan
Teknologi Navigasi lampu navigasi. Adanya lampu
Sesuai dengan peraturan navigasi berfungsi untuk
internasional SOLAS 1974 dan dinyalakan pada waktu keadaan
Colreg (Collision regulation, 1972) gelap dan mengetahui arah kapal.
semua kapal harus dilengkapi dengan Jenis - jenis lampu navigasi yaitu :
peralatan navigasi. Peralatan Side Light, Mast Head Light,
navigasi baik yang konvensional Stern Light, Anchor Light, Not
maupun yang modern yang harus ada Under Commad Light, dan
di kapal yaitu : Dangerous Cargo Light.

Gambar 1. Lampu Navigasi


Lampu navigasi Side Light kapal membawa muatan atau
berguna untuk membedakan sedang membongkar muatan yang
bagian kanan dan bagian kiri berbahaya.
kapal. Lampu Mast Head Light
berguna untuk mengetahui arah 2. Kompas Magnet
kapal agar tidak terjadi trubukan Peralatan navigasi yang harus ada
dengan kapal lain. Lampu di kapal salah satunya adalah
navigasi Anchor digunakan untuk kompas magnet. Kompas magnet
kapal sedang melakukan lego berfungsi untuk menetapkan arah
jangkar. Lampu navigasi Not haluan kapal dan juga menetapkan
Under Commad Light berguna arah baringan suatu target sasaran.
untuk memberikan isyarat bahwa Prinsip kerja kompas magnet
kapal dalam keadaan tidak yaitu apabila batangan magnet
dikendalikan. Dan lampu navigasi berdiri bebas maka batangan
Dangerous Cargo Light berguna magnet tersebut akan mengarah
untuk memberikan isyarat bahwa ke arah kutub – kutubnya.

Gambar 2. Kompas Magnet

44
Jurnal Saintek Maritim, Volume XVIII Nomor 1, September 2018 p-ISSN : 1412-6826
e-ISSN : 2623-2030

Kompas magnit untuk sewaktu kapal sedang berlayar.


penggunaannya dibagi menjadi 3 Alat navigasi lainnya yaitu :
yaitu : kompas kemudi berguna lampu isyarat siang, bel, gong,
untuk mengemudikan kapal, suling kapal, dan bola jangkar dan
kompas standar berguna untuk kerucut. Peralatan navigasi
mengkalibrasi kompas, dan lainnya ini berfungsi untuk
kompas baring berguna untuk memberikan isyarat kepada kapal
membaring. Untuk penggunaan lain. Isyaratnya berupa isyarat
kompas di malam hari, kompas lampu untuk isyarat morse, bel
dilengkapi dengan lampu dan gong untuk isyarat tanda
penerangan. bahaya atau pergantian waktu jaga
di anjungan, suling untuk isyarat
3. Peralatan navigasi lainnya bunyi, bola jangkar dan kerucut
Diatas kapal ada peralatan untuk tanda bahwa kapal sedang
navigasi yang sangat berguna posisi lego jangkar.

Gambar 3. Lampu Isyarat Siang Hari

4. GMDSS bahaya, dan untuk komunikasi.


GMDSS (Global Marine Distress GMDSS terdiri dari beberapa
Safety System) adalah sistem peralatan yaitu : VHF (Very High
komunikasi yang terintegrasi Frequency), HF (High
dengan menggunakan satelit. Alat Frequency), MF (Medium
ini dikembangkan oleh IMO Frequency), NAVTEX, Inmarsat
(International Maritime C, NBDP (Narrow Band Direct
Organization) bertujuan untuk Printing), EPIRB, dan SART 9
menerima dan mengirim tanda Ghz

VH HF / MF NAVTEX

Inmarsat NBD EPIR SART

Gambar 4. Peralatan GMDSS

45
Jurnal Saintek Maritim, Volume XVIII Nomor 1, September 2018 p-ISSN : 1412-6826
e-ISSN : 2623-2030

Sistem GMDSS mempunyai Communication berfungsi untuk


beberapa fungsi yaitu : Alerting komunikasi dari kapal ke suatu
berfungsi untuk pemberitahuan jaringan radio di darat yang
marabahaya yang cepat agar dapat berhubungan dengan keselamatan,
mengadakan suatu pertolongan dan Bridge to Bridge
dengan segera, Search and Rescue Communication berfungsi untuk
Coordinating berfungsi untuk antar kapal dari anjungan yang
koordinasi antar unit – unit yang berhubungan dengan
berpotensi SAR, On Scane penyelamatan.
Communication berfungsi untuk
komunikasi di lokasi musibah 5. Echo Sounder
antar unit - unit yang ikut dalam Echo Sounder merupakan
operasi pertolongan, Locating peralatan yang digunakan untuk
Signal berfungsi untuk mengetahui kedalaman laut antara
memudahkan penentuan posisi lunas kapal dengan dasar laut.
penyelamatan, Dissemination of Alat ini digunakan sewaktu kapal
Maritime Safety Information berlayar diperairan dangkal atau
berfungsi untuk penyiaran perairan yang mempunyai pasang
informasi mengenai keselamatan surut tinggi.
pelayaran, General Radio

Gambar 5. Echo Sounder

Echo sounder terdiri atas 4 memperkuat energi pulsa listrik


komponen yaitu transmitter, yang lemah dari transducer.
transducer, receiver, dan recorder. Recorder adalah alat yang
Transmitter adalah alat yang berfungsi untuk menggambarkan
menghasilkan pulsa listrik untuk informasi pulsa listrik dalam
dikirimkan ke transducer. bentuk goresan pada kertas
Transducer adalah alat yang pencatat dengan menggunakan
merubah pulsa listrik menjadi stylus.
pulsa suara yang kemudian
memancarkannya ke dalam air 6. GPS (Global Positioning System)
untuk mengenai sasaran maka GPS adalah alat elektronik yang
akan dipantulkan lagi dan dapat mengetahui posisi kapal
diterima oleh receiver. Pulsa suara berdasarkan derjat lintang dan
dirubah kembali menjadi pulsa bujur. GPS mempunyai beberapa
listrik dan diperkuat oleh receiver. fungsi dalam pelayaran yaitu
Receiver adalah alat untuk menentukan posisi lintang dan

46
Jurnal Saintek Maritim, Volume XVIII Nomor 1, September 2018 p-ISSN : 1412-6826
e-ISSN : 2623-2030

bujur kapal, menentukan yang diinginkan, menentukan


kecepatan kapal, menentukan jarak pelayaran dalam bentuk
jarak tempuh kapal, menentukan peta, dan membuat bagan
jarak waktu tiba di pelabuhan panduan bernavigasi.
tujuan, menentukan sisa waktu
tempuh, menyimpan posisi khusus

Gambar 6. GPS

7. Radar (Radio Detection and mil, bahkan 100 mil. Kelebihan


Ranging) radar dibandingkan alat navigasi
Radar adalah alat yang yang lain adalah dalam
mempunyai kemampuan untuk penggunaan radar tidak
mendeteksi adanya objek di memerlukan stasion pemancar,
sekitar kapal dalam radius sesuai karena radar menggunakan
jangkauan radar 5 mil, 10 mil, 20 prinsip pancaran gelombang.

Gambar 7. Tampilan Radar

Menurut Hadi Supriyono membantu memperkirakan hujan


(2001:14) radar mempunyai 4 melewati lintasan kapal.
fungsi yaitu : (1) untuk
menentukan posisi kapal dari 8. Engine Telegraph, Telepon
waktu ke waktu dengan cara Internal dan Sistem Pengeras
menggunakan baringan dengan Suara
baringan, menggunakan baringan Alat navigasi yang harus ada di
dengan jarak dan menggunakan kapal untuk komunikasi yaitu
jarak dengan jarak. (2) memandu Engine Telegraph, Telepon
kapal keluar masuk pelabuhan Internal, dan Pengeras Suara.
atau perairan sempit. (3) Engine Telegraph berfungsi untuk
membantu menemukan ada atau komunikasi antara anjungan dan
tidaknya bahaya tubrukan. (4) ruang mesin dengan cara memberi
isyarat secara visual kebutuhan

47
Jurnal Saintek Maritim, Volume XVIII Nomor 1, September 2018 p-ISSN : 1412-6826
e-ISSN : 2623-2030

operasi menjalankan kecepatan memberi perintah secara terbuka


mesin induk, misalnya perintah melalui pengeras suara dengan
slow engine. Telepon Internal cara sistem telepon digabungkan
mempunyai fungsi selain untuk dengan peralatan panggil atau
komunikasi juga bisa untuk public addresor.

Engine Telegraph Telepon Internal

Gambar 8. Engine Telegraph dan Telepon Internal

Penutup cara pengoperasiannya. Teknologi


navigasi yang harus ada di kapal
Kesimpulan sewaktu akan berlayar yaitu : lampu
Pembelajaran dapat dilakukan di navigasi, kompas magnet, peralatan
dalam kelas, agar taruna dapat navigasi lainnya, GMDSS, Echo
memahami materi yang diajarkan Sounder, GPS, Radar, Engine
maka perlu pemilihan media Telegraph, Telepon Internal dan
pembelajaran yang tepat. Media Pengeras Suara.
pembelajaran harus disesuaikan
dengan kebutuhan materi Saran
pembelajaran. Dalam hal materi Teknologi sekarang sudah masuk ke
pembelajaran berupa alat–alat dalam dunia pendidikan, tujuan
navigasi. Taruna akan lebih teknologi dalam pendidikan adalah
memahami materi pembelajaran alat agar memudahkan dalam memahami
navigasi apabila media pembelajaran materi yang diajarkan. Teknologi
yang digunakan menarik dan mudah yang tepat akan sangat membantu
dipahami. Teknologi navigasi harus dalam proses belajar mengajar
diperkenalkan kepada taruna terutama di dalam kelas. Dengan
semenjak duduk di bangku teknologi pembelajaran tidak hanya
perkulihan karena dengan menjelaskan materi dengan ceramah,
diperkenalkannya teknologi dari tetapi bisa dengan media gambar,
bangku kuliah akan memudahkan media suara maupun berupa media
taruna dalam memahami teknologi suara dan gambar. Oleh karena
navigasi. Tentunya apabila teknologi sebaiknya para dosen sudah saatnya
navigasi tidak diperkenalkan di mempunyai kemampuan untuk
perkuliahan maka taruna akan menguasai teknologi dalam
mengalami kebingungan waktu dia pembelajaran. Teknologi yang
akan bekerja di kapal. Taruna tidak diterapkan dalam pembelajaran dapat
tahu teknologi navigasi apa saja yang membantu dosen dalam menjelaskan
harus ada di kapal dan bagaimana dan memudahkan anak didik dalam

48
Jurnal Saintek Maritim, Volume XVIII Nomor 1, September 2018 p-ISSN : 1412-6826
e-ISSN : 2623-2030

memudahkan memahami materi Perwira Pelayaran Niaga. Balai


yang diajarkan. Pendidikan dan Latihan
Pelayaran
Semarang. Semarang.
Daftar Pustaka
Tim Penyusun PIP.2004. Peralatan
Supriyono, Hadi. Capt, 2001.Radar Navigasi. Politeknik Ilmu
Simulator dan ARPA Pelayaran.Semarang
Simulator.Semarang:BPLP
Semarang. William, Caper. 2008. Navigasi dan
Penerapannya. Karisma, Tanggerang
Syaiful Bahri Djamarah, Aswan
Zain.2006. Strategi Belajar COLREGS-International
Mengajar. Jakarta. PT. Rineka Regulations for Preventing
Cipta. Cet. III. Collisions at Sea–
International\Regulations for
Sugandi, Achmad, dkk. preventing Collisions at Sea,
2000. Belajar dan Pembelajaran. 1972 - Rule 21-24 and 30
Semarang:IKIP PRESS.
Sugeng AA. Ilmuku For You,
Sugandi, Achmad, dkk. 2004. Teori Belajar GPS Navigator Furuno,
Pembelajaran. Semarang:UPT MKK http://ilmukuforyou.blogspot.c
UNNES. o.id/2010/01/belajar-gps-
navigator-furuno.html
Tim BPLP Semarang. Ilmu
Pelayaran Elektronik untuk

49

Anda mungkin juga menyukai