ECDIS
ECDIS (Elektronic Chart Display and Information System) merupakan alat yang
memiliki fungsi dan sistemnya dapat memberikan informasi tentang navigasi serta kegunaannya
juga untuk memback-up peralatan yang tersedia. ECDIS (Electronic Chart Display and
Information System) merupakan alat akustik yang harus memenuhi kriteria kinerja standar IMO.
ECDIS (Electronic Chart Display and Information System) mampu membantu untuk
melaksanakan pengawasan navigasi menjadi lebih efektif, tepat dan cermat. Nantinya ECDIS ini
akan menggantikan peta kertas pada kapal yang selama ini digunakan oleh para navigator. Tidak
hanya seperti peta kertas saja, ECDIS adalah sistem navigasi yang kompleks dengan tingkat
kecanggihannya yang tinggi. ECDIS (Electronic Chart Display and Information System) dapat
menampilkan banyak fungsi-fungsi navigasi lainnya tetapi juga berbasis pada sistem informasi
komputer dengan beberapa komponen seperti hardware, software, sensor input, data spesifik
ECDIS, aturan-aturannya, status indikasi dan alarms, man-machine interface. Menurut Santoso
(2021), menyatakan bahwa ECDIS (Electronic Chart Display and Information System) adalah
pengalihan penggunaan peta kertas konvensional menjadi peta elektronik dan sistem informasi.
tertentu yang terlibat dalam pelayaran internasional untuk menggunakan ECDIS. ECDIS ini
menggunakan sistem elektronik grafik, telah menjadi lebih mudah untuk navigasi awak kapal
dalam menentukan lokasi, dan mencapai arah yang lebih mudah. Cara kerja sistem ECDIS dapat
menampilkan informasi pada navigasi elektronik grafik (ENC) atau Digital Nautical Chart
(DNC) dan mengintregasikan informasi, posisi, pos serta kecepatan melalui sitem referensi air
dan sensor navigasi lainnya. Sensor yang berperan adalah radar, NAVTEX, Automatic
Identification System (AIS), pelayaran arah dan fathometer. Selain itu ECDIS juga
memanfaatkan fitur Global Positioning System (GPS) untuk menentukan keberhasilan poin
navigasi. Menurut Armansyah (2021), menyatakan bahwa pada ENC (Electronic Nautical
Chart) Pushidrosal memberikan banyak kelebihan bagi pengguna akhir jika dibandingkan
dengan menggunakan peta kertas. akses terhadap ENC S-63 akan menjadi secondary aid to
navigation yang dapat menjadi back up untuk peta kertas Peta Laut Indonesia (PLI) yang
Sistem ECDIS pada kapal sangat berpengaruh terutama untuk para nakhoda dan perwira
jaga navigasi, peta elektronik tersebut akan menggantikan peta kertas yang terdapat pada saat ini.
Peran dari ECDIS akan membantu meningkatkan efisiensi serta keselamatan pada atas kapal.
Sistem ECDIS juga dapat memberikan manfaat lain yaitu mempermudah menyusun perencanaan
pelayaran, lebih mudah dalam mengkoreksi peta, dan tersedianya informasi yang cepat pada
waktu mendekati pelabuhan yang sibuk sekalipun serta daerah navigasi lainnya yang baru.
ECDIS memiliki dua jenis dan keduanya digunakan dalam berbagai sektor wilayah laut, terlepas
dari teknologi yang terlibat menjadi sama yaitu vector ECDIS dan Raster ECDIS. Vector ECDIS
mematuhi norma-norma yang ditetapkan oleh Organisasi Hidrografi Internasional dan raster
ECDIS grafik navigasi yang memetakan dalam kertas-scan dan diubah menjadi Electronic
Format Bagan Sistem. Awalnya ECDIS banyak dipergunakan pada kapal-kapal supply yang
berkepentingan untuk offshore karena ECDIS dapat diinteragasikan dengan semua alat – alat
bantu navigasi, sehingga ECDIS dapat sangat membantu dalam kinerja Supply Vessel yang
sangat sering berolah gerak dan juga membantu dalam pelayaran. Penemuan Electronic Chart
melakukan pengawasan navigasi yang lebih efektif, tepat dan cermat (Hermawan et al., 2020).
Referensi:
Armansyah, D., Pranowo, W. S., Madawanto, Y., & Dirgantara, O. B. (2021). Solusi Akses ENC
S-63 Pushidrosal untuk Kapal Angkatan Laut, Pangkalan dan Marinir: ENC S-63
Pushidrosal Access Solution for Naval, Base and Marine Ships. Jurnal Chart Datum, 7(1),
37-46.
Hermawan, C. M., M. S. Anwar dan E. Junius. 2020. Peningkatan Pemahaman Para Mualim
Terhadap Penggunaan Ecdis Guna Menunjang Keselamatan Pelayaran. Jurnal Sains
Teknologi Transportasi Maritim, 2(1): 36-42.
4.1.8 ARPA
ARPA (Automatic Radar Plotting Aids) adalah suatu sistem dimana merupakan standar
semua kapal komersial dan secara luas dipergunakan pada sektor maritim. Dalam Edisi baru
ARPA (Automatic Radar Plotting Aids) sepenuhnya sudah revisi mencakup radar lengkap/ARPA
instalasi, termasuk AIS (Automatic Identification System) dan ECDIS (Electronic Chart Display
and System Information). Sebuah radar maritim yang menggunakan Automatic Radar Plotting
Aid (ARPA) memiliki kemampuan yaitu dapat membuat trek menggunakan kontak radar. Hal ini
diperkuat oleh Syibli et al. (2021), Automatic Radar Plotting Aid (ARPA), merupakan alat yang
memiliki kemampuan dapat membuat trek menggunakan kontak radar. Sistem tersebut dapat
menghitung haluan objek yang dilacak, kecepatan dan titik terdekat atau Closest Plotting
Approach (CPA), sehingga tahu jika ada bahaya tubrukan dengan kapal lain atau dengan daratan
lainnya.
ARPA (Automatic Radar Plotting Aid) mempunyai cara kerja yang akan menampilkan
posisi kapal serta posisi kapal di sekitar kapal, sehingga dapat membantu dalam pemilihan jalur
pelayaran yang terbaik untuk kapal juga demi menghindari tabrakan. ARPA (Automatic Radar
Plotting Aid) telah memantau secara pasti mengenai sekeliling kapal dan memperoleh data objek
yang terdapat pada perairan. ARPA ini bekerja dengan menggunakan program-program
sederhana seperti: EXCEL, BASIC, QBasic, dan sejenisnya, program ARPA dapat dibuat sesuai
dengan keinginan programmer. Hal ini diperkuat oleh Gil et al. (2020), cara kerja dari 44 ARPA
(Automatic Radar Plotting Aid) saat ini, indikator yang paling umum digunakan untuk
memeriksa potensi ancaman tabrakan dalam pertemuan antara dua kapal adalah CPA (Closest
Point of Approach) dan TCPA (Time to Closest Point of Approach). Data target yang diperoleh
berasal dari pengamatan gerakannya di masa lalu. Selain itu, indikator yang disajikan dalam
ARPA tidak secara langsung diterjemahkan ke dalam parameter mengelak manuver, sehingga
Penerapan ARPA pada kapal adalah menentukan lokasi, arah, kecepatan, dan titik
pendekatan terdekat (CPA) objek yang terlacak, sehingga dapat diketahui jika terdapat bahaya
tabrakan dengan kapal atau daratan lain. ARPA akan memberikan informasi untuk menghindari
bahaya objek pada sekeliling kapal seperti tabrakan kapal. Fungsi lainnya yaitu dapat
menentukan posisi kapal, memonitor pelayaran, dan mengemudikan kapal. Hal lainnya yakni
dapat mengetahui kecepatan dan baringan kapal. Mengetahui plot posisi kapal ikan dan
menentukan ada atau tidaknya resiko tubrukan dengan satu kapal dengan kapal penangkap ikan
lainnya. Menurut Widyaningsih (2022), Automatic radar plotting aids (ARPA) alat navigasi
dengan berbasis komputer, dengan teknologi ini tracking, kecepatan, dan titik terdekat sebuah
objek dapat dihitung secraa cepat sehingga sangat bermanfaat untuk menghindari tabrakan.
Referensi:
Syibli, Y. M. dan D. Nuryaman. 2021. Peranan Alat Navigasi di Kapal Untuk Meningkatkan
Keselamatan Pelayaran di Atas Kapal. Dinamika Bahari, 2(1): 39-48.
Gil, M., J. Montewka, P. Krata, T. Hinz, dan S. Hirdaris. 2020. Determination of the dynamic
critical maneuvering area in an encounter between two vessels: Operation with negligible
environmental disruption. Ocean Engineering, 213, 107-709.