Anda di halaman 1dari 5

4.1.7.

ECDIS

ECDIS (Elektronic Chart Display and Information System) merupakan alat yang

memiliki fungsi dan sistemnya dapat memberikan informasi tentang navigasi serta kegunaannya

juga untuk memback-up peralatan yang tersedia. ECDIS (Electronic Chart Display and

Information System) merupakan alat akustik yang harus memenuhi kriteria kinerja standar IMO.

ECDIS (Electronic Chart Display and Information System) mampu membantu untuk

meningkatkan keselamatan dalam bernavigasi sehingga para navigator yang sedang

melaksanakan pengawasan navigasi menjadi lebih efektif, tepat dan cermat. Nantinya ECDIS ini

akan menggantikan peta kertas pada kapal yang selama ini digunakan oleh para navigator. Tidak

hanya seperti peta kertas saja, ECDIS adalah sistem navigasi yang kompleks dengan tingkat

kecanggihannya yang tinggi. ECDIS (Electronic Chart Display and Information System) dapat

menampilkan banyak fungsi-fungsi navigasi lainnya tetapi juga berbasis pada sistem informasi

komputer dengan beberapa komponen seperti hardware, software, sensor input, data spesifik

ECDIS, aturan-aturannya, status indikasi dan alarms, man-machine interface. Menurut Santoso

(2021), menyatakan bahwa ECDIS (Electronic Chart Display and Information System) adalah

pengalihan penggunaan peta kertas konvensional menjadi peta elektronik dan sistem informasi.

IMO (International Maritime Organization) telah mewajibkan kapal-kapal pada kelas

tertentu yang terlibat dalam pelayaran internasional untuk menggunakan ECDIS. ECDIS ini

menggunakan sistem elektronik grafik, telah menjadi lebih mudah untuk navigasi awak kapal

dalam menentukan lokasi, dan mencapai arah yang lebih mudah. Cara kerja sistem ECDIS dapat

menampilkan informasi pada navigasi elektronik grafik (ENC) atau Digital Nautical Chart

(DNC) dan mengintregasikan informasi, posisi, pos serta kecepatan melalui sitem referensi air

dan sensor navigasi lainnya. Sensor yang berperan adalah radar, NAVTEX, Automatic
Identification System (AIS), pelayaran arah dan fathometer. Selain itu ECDIS juga

memanfaatkan fitur Global Positioning System (GPS) untuk menentukan keberhasilan poin

navigasi. Menurut Armansyah (2021), menyatakan bahwa pada ENC (Electronic Nautical

Chart) Pushidrosal memberikan banyak kelebihan bagi pengguna akhir jika dibandingkan

dengan menggunakan peta kertas. akses terhadap ENC S-63 akan menjadi secondary aid to

navigation yang dapat menjadi back up untuk peta kertas Peta Laut Indonesia (PLI) yang

menjadi alat utama navigasinya.

Sistem ECDIS pada kapal sangat berpengaruh terutama untuk para nakhoda dan perwira

jaga navigasi, peta elektronik tersebut akan menggantikan peta kertas yang terdapat pada saat ini.

Peran dari ECDIS akan membantu meningkatkan efisiensi serta keselamatan pada atas kapal.

Sistem ECDIS juga dapat memberikan manfaat lain yaitu mempermudah menyusun perencanaan

pelayaran, lebih mudah dalam mengkoreksi peta, dan tersedianya informasi yang cepat pada

waktu mendekati pelabuhan yang sibuk sekalipun serta daerah navigasi lainnya yang baru.

ECDIS memiliki dua jenis dan keduanya digunakan dalam berbagai sektor wilayah laut, terlepas

dari teknologi yang terlibat menjadi sama yaitu vector ECDIS dan Raster ECDIS. Vector ECDIS

mematuhi norma-norma yang ditetapkan oleh Organisasi Hidrografi Internasional dan raster

ECDIS grafik navigasi yang memetakan dalam kertas-scan dan diubah menjadi Electronic

Format Bagan Sistem. Awalnya ECDIS banyak dipergunakan pada kapal-kapal supply yang

berkepentingan untuk offshore karena ECDIS dapat diinteragasikan dengan semua alat – alat

bantu navigasi, sehingga ECDIS dapat sangat membantu dalam kinerja Supply Vessel yang

sangat sering berolah gerak dan juga membantu dalam pelayaran. Penemuan Electronic Chart

Display and Information System (ECDIS) dianggap mampu membantu meningkatkan


keselamatan dalam bernavigasi. Sehingga ECDIS memungkinkan bagi para Navigator

melakukan pengawasan navigasi yang lebih efektif, tepat dan cermat (Hermawan et al., 2020).

Referensi:

Armansyah, D., Pranowo, W. S., Madawanto, Y., & Dirgantara, O. B. (2021). Solusi Akses ENC
S-63 Pushidrosal untuk Kapal Angkatan Laut, Pangkalan dan Marinir: ENC S-63
Pushidrosal Access Solution for Naval, Base and Marine Ships. Jurnal Chart Datum, 7(1),
37-46.
Hermawan, C. M., M. S. Anwar dan E. Junius. 2020. Peningkatan Pemahaman Para Mualim
Terhadap Penggunaan Ecdis Guna Menunjang Keselamatan Pelayaran. Jurnal Sains
Teknologi Transportasi Maritim, 2(1): 36-42.

Santoso, H. B., dan N. Noviarianto. 2021. Meningkatkan Kompetensi Navigasi Mahasiswa


Politeknik Maritim Negri Indonesia Melalui Pengembangan Media Pembelajaraan
(Electronic Chart Display and Information System) ECDIS Simulator. JURNAL SAINS
DAN TEKNOLOGI MARITIM, 21(2):172-178.

4.1.8 ARPA

ARPA (Automatic Radar Plotting Aids) adalah suatu sistem dimana merupakan standar

semua kapal komersial dan secara luas dipergunakan pada sektor maritim. Dalam Edisi baru

ARPA (Automatic Radar Plotting Aids) sepenuhnya sudah revisi mencakup radar lengkap/ARPA

instalasi, termasuk AIS (Automatic Identification System) dan ECDIS (Electronic Chart Display

and System Information). Sebuah radar maritim yang menggunakan Automatic Radar Plotting

Aid (ARPA) memiliki kemampuan yaitu dapat membuat trek menggunakan kontak radar. Hal ini

diperkuat oleh Syibli et al. (2021), Automatic Radar Plotting Aid (ARPA), merupakan alat yang

memiliki kemampuan dapat membuat trek menggunakan kontak radar. Sistem tersebut dapat

menghitung haluan objek yang dilacak, kecepatan dan titik terdekat atau Closest Plotting
Approach (CPA), sehingga tahu jika ada bahaya tubrukan dengan kapal lain atau dengan daratan

lainnya.

ARPA (Automatic Radar Plotting Aid) mempunyai cara kerja yang akan menampilkan

posisi kapal serta posisi kapal di sekitar kapal, sehingga dapat membantu dalam pemilihan jalur

pelayaran yang terbaik untuk kapal juga demi menghindari tabrakan. ARPA (Automatic Radar

Plotting Aid) telah memantau secara pasti mengenai sekeliling kapal dan memperoleh data objek

yang terdapat pada perairan. ARPA ini bekerja dengan menggunakan program-program

sederhana seperti: EXCEL, BASIC, QBasic, dan sejenisnya, program ARPA dapat dibuat sesuai

dengan keinginan programmer. Hal ini diperkuat oleh Gil et al. (2020), cara kerja dari 44 ARPA

(Automatic Radar Plotting Aid) saat ini, indikator yang paling umum digunakan untuk

memeriksa potensi ancaman tabrakan dalam pertemuan antara dua kapal adalah CPA (Closest

Point of Approach) dan TCPA (Time to Closest Point of Approach). Data target yang diperoleh

berasal dari pengamatan gerakannya di masa lalu. Selain itu, indikator yang disajikan dalam

ARPA tidak secara langsung diterjemahkan ke dalam parameter mengelak manuver, sehingga

memerlukan penjelasan lebih lanjut oleh OOW (Officer of the Watch).

Penerapan ARPA pada kapal adalah menentukan lokasi, arah, kecepatan, dan titik

pendekatan terdekat (CPA) objek yang terlacak, sehingga dapat diketahui jika terdapat bahaya

tabrakan dengan kapal atau daratan lain. ARPA akan memberikan informasi untuk menghindari

bahaya objek pada sekeliling kapal seperti tabrakan kapal. Fungsi lainnya yaitu dapat

menentukan posisi kapal, memonitor pelayaran, dan mengemudikan kapal. Hal lainnya yakni

dapat mengetahui kecepatan dan baringan kapal. Mengetahui plot posisi kapal ikan dan

menentukan ada atau tidaknya resiko tubrukan dengan satu kapal dengan kapal penangkap ikan

lainnya. Menurut Widyaningsih (2022), Automatic radar plotting aids (ARPA) alat navigasi
dengan berbasis komputer, dengan teknologi ini tracking, kecepatan, dan titik terdekat sebuah

objek dapat dihitung secraa cepat sehingga sangat bermanfaat untuk menghindari tabrakan.

Radar ARPA memberikan informasi lengkap dibandingkan dengan radar konvensional.

Referensi:

Syibli, Y. M. dan D. Nuryaman. 2021. Peranan Alat Navigasi di Kapal Untuk Meningkatkan
Keselamatan Pelayaran di Atas Kapal. Dinamika Bahari, 2(1): 39-48.

Gil, M., J. Montewka, P. Krata, T. Hinz, dan S. Hirdaris. 2020. Determination of the dynamic
critical maneuvering area in an encounter between two vessels: Operation with negligible
environmental disruption. Ocean Engineering, 213, 107-709.

Widyaningsih, U. (2022). Peranan Alat Navigasi di Kapal Pesiar Untuk Meningkatkan

Keselamatan Pelayaran di Atas Kapal Wilayah Jawa Timur. Syntax Literate; Jurnal

Ilmiah Indonesia, 7(4), 4782-4797.

Anda mungkin juga menyukai