Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN (LPJ)

PENDELEGASIAN PRAKTIK KLINIK MANAJEMEN


KEPERAWATAN DI RUANG 7 SARAF
RSPAL Dr. RAMELAN SURABAYA

Oleh:
May Andriani (2230061) Harun Pabendon (2230050)
Dwi Nyono (2230034) Rulian Maya (2230093)
Riska Meireta (2230090) Indah Nur (2230053)
Tartinia Ishlah (2230109) Ulfa Trianingsih (2230113)
Hans Hardian (2230049) Pemiati Desi (2230086)
Ega Meilina (2230036) Hafiz Alif (2230046)
Nur Wulandari (2230083) Andini Budi (2230009)
Sri Dewi (2230107) Prinka Arifiyah (2230087)
Wahyu Rizka (2230119) Dwi Wahyu (2230035)
Widya Ageng (2230122) Siti Aisyah (2230104)
Tiyas Asri (2230112) Miftakhatu F (2230067)
Aisyah Wulan (2230006) Nur Hidayanti (2230082)
Aprilia Febry (2230013) Ayu Tri (2230019)
Lintang Izzah (2230057) Suci L (2230108)
Olivia R (2230085) Sheilla Dian (2230101)
Septi P (2230097) Sisi Istiyana (2230103)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA
TAHUN AJARAN 2023/2024
LEMBAR PENGESAHAN

Proposal Pendelegasian Praktik Klinik Manajemen Keperawatan Di Ruang 7 Saraf


RSPAL Dr. Ramelan Surabaya

Nama Kelompok : Kelompok 7


Gerbong :1
Prodi : Pendidikan Profesi Ners
Asal Institusi : Stikes Hang Tuah Surabaya
Tanggal Pelaksanaan : 06 Februari 2023 – 05 Maret 2023

Surabaya, 13 Februari 2023

Mengetahui,

Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan

Dwi Priyantini, S.Kep., Ns., M.Kep. Riyanto Budi Laksana, S.Kep., Ns.

Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan

Dr. Nuh Huda, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp. KMB. Letkol. Puji A., S.Kep., Ns., M.Kep.

Kepala Ruangan Ruang 7


RSPAL Dr. Ramelan Surabaya

Endang Susanti, AMK


KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal pendelegasian praktik klinik manajemen
keperawatan di RSPAL Dr. Ramelan Surabaya dapat selesai pada waktu yang telah ditentukan.
Penyusunan proposal ini digunakan sebagai persyaratan pencapaian nilai dan
kompetensi dalam mata kuliah manajemen keperawatan di Program Pendidikan Profesi Ners
STIKES Hang Tuah Surabaya.
Dengan ini penulis menyadari berat kiranya menyelesaikan laporan ini tanpa adanya
bimbingan dan bantuan dari para pembimbing serta semua pihak yang ikut membantu dalam
menyelesaikannya. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih,
rasa hormat dan penghargaan kepada:
1. Kepala Rumah Sakit Pusat TNI AL Dr. Ramelan Surabaya atas kesempatan dan sarana
prasarana yang diberikan kepada penulis untuk melaksanakan praktik klinik
manajemen keperawatan.
2. Kepala Departemen Keperawatan beserta staff bagian keperawatan RSPAL Dr.
Ramelan Surabaya yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
3. Ibu Endang Susanti., AMK, selaku Kepala Ruangan Saraf 7 di RSPAL Dr. Ramelan
Surabaya.
4. Bapak Riyanto Budi Laksana, S.Kep., Ns. Selaku pembimbing klinik di Ruang Saraf 7
5. Ibu Dwi Priyantini, S.Kep., Ns. MSc., selaku pembimbing institusi STIKES Hang Tuah
Surabaya
6. Semua perawat di Ruang Saraf 7 RSPAL Dr. Ramelan Surabaya atas kerjasama dan
bimbingannya selama penulis melaksanakan praktik klinik manajemen
keperawatan.
Penulis menyadari tentang segala keterbatasan kemampuan dan pemanfaatan literatur
sehingga laporan ini dibuat dengan sederhana baik dari segi sistematikanya maupun isinya
jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengaharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak dan semoga proposal ini bermanfaat untuk penelitian lebih lanjut.

Surabaya, 13 Februari 2023

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendelegasian adalah melakukan pekerjaan melalui orang lain agar aktivitas organisasi
tetap berjalan (Setiadi, 2016). Selama ini pendelegasian sudah dilakukan. Isi dan substansi
pendelegasian yang dilakukan selama ini adalah wewenang dan tanggung jawab yang
didelegasikan. Pendelegasian dilakukan secara lisan dan dijelaskan tanggung jawab yang
akan didelegasikan. Hanya saja pelaksanaan delegasi tidak disertai dengan bukti tertulis,
sehingga kurang ada bukti resmi secara tertulis dari pihak yang memberi delegasi maupun
yang diberi delegasi.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka mahasiswa Prodi Profesi Keperawatan (Ners)
STIKES Hang Tuah Surabaya akan melaksanakan pendelegasian pasien berdasarkan
konsep Model Praktek Keperawatan Profesional metode modifikasi tim primer di ruang 7
saraf RSPAL Dr. Ramelan Surabaya.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah dilakukan role play pendelegasian, maka mahasiswa dan perawat Ruang 7
Saraf mampu melaksanakan pendelegasian sesuai dengan SOP yang sesuai.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Mampu melaksanakan pendelegasian di ruangan
b. Mampu mengidentifikasi jenis tugas yang didelegasikan
c. Mampu melakukan evaluasi selama proses pendelegasian
d. Mampu mendokumentasikan pendelegasian

1.3 Manfaat

1. Bagi Perawat
Perawat dapat melaksanakan pendelegasian dengan baik dan benar sesuai SOP
yang berlaku di ruangan.
2. Bagi Klien
Klien mendapatkan pelayanan kesehatan secara optimal.
3. Bagi Rumah Sakit
Meningkatkan pelayanan keperawatan kepada klien secara komprehensif.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian

Pendelegasian adalah melakukan pekerjaan melalui orang lain agar aktivitas


organisasi tetap berjalan (Setiadi, 2016). Pendelegasian tugas dilakukan secara berjenjang
yang penerapannya dibagi menjadi 2 jenis, yaitu pendelegasian terencana dan pendelegasian
insidentil.

a. Pendelegasian terencana adalah pendelegasian yang secara otomatis terjadi sebagai


konsekuensi system penugasan yang diterapkan diruang MPKP. Bentuknya antara
lain:
1. Pendelegasian tugas kepala ruangan kepada ketua tim untuk menggantikan
tugas sementara kepala ruangan karena alasan tertentu
2. Pendelegasian tugas kepala ruangan kepada penanggung jawab shift
3. Pendelegasian ketua tim kepada perawat pelaksana dalam pelaksanaan
tindakan keperawatan yang telah direncanakan
b. Pendelegasian insidentil, yang terjadi apabila salah satu personil ruang
perawatan berhalangan hadir, sehingga pendelegasian tugas harus dilakukan. Dalam
hal ini yang mengatur pendelegasian adalah kepala seksi perawatan, kepala
ruangan, ketua tim atau penanggung jawab shift dan tergantung pada personil yang
berhalangan. Mekanisme yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Bila kepala ruangan berhalangan, kepala seksi menunjuk salah satu ketuatim
untuk menggantikan tugas kepala ruang
2. Bila ketua tim yang berhalangan hadir, maka kepala ruangan menunjuk salah
satu anggota tim (perawat pelaksana) menjalankan tugas ketua tim
3. Bila ada perawat pelaksana yang berhalangan hadir, sehingga satu tim
kekurangan personil maka kepala ruangan berwenang memindahakan
4. Perawat pelaksana dari tim lain masuk tim yang kekurangan personil tersebut
atau katim melimpahkan pasien kepada perawat pelaksana yang hadir
2.2 Tujuan
a. Mampu melaksanakan pendelegasian di ruangan
b. Mampu mengidentifikasi jenis tugas yang didelegasikan
c. Mampu melakukan evaluasi selama proses pendelegasian
d. Mampu mendokumentasikan pendelegasian

2.3 Prinsip Pendelegasian


Prinsip pendelegasian menurut Setiadi (2016) yaitu meliputi:
a. Pendelegasian tugas harus menggunakan format pendelegasian
b. Personil yang menerima pendelegasian adalah personel yang berkompeten dan setara
dengan kemampuan yang digantikan tugasnya
c. Uraian tugas yang didelegasikan harus dijelaskan secara verbal, terinci dantertulis
d. Pejabat yang mengatur pendelegasian wajib memonitor pelaksanaan tugasdan
menjadi rujukan bila ada kesulitan yang dihadapi
e. Setelah selesai pendelegasian dilakukan serah terima tugas yang sudahdilaksanakan
dan hasilnya

2.4 Konsep delegasi


Delegasi yang baik tergantung dari keseimbangan antara 3 komponen utama yaitu :
1. Tanggung jawab (responsilibilitary) : suatu rasa tanggung jawab terhadap
penerimaan suatu tugas.
2. Kemampuan (accountability) : kemampuan seseorang dalam melaksanakan
tugas
3. Wewenang (authority) : pemberian hak dan kekuasaan,penerima tugas limpah untuk
mengambil suatu keputusan terhadap tugas yang dilimpahkan.

2.5 Pelaksanaan Pendelegasian


1. Tahap Persiapan
a. Buat rencana tugas yang perlu dituntaskan
b. Pilih orang yang mampu melaksanakan tugas yang didelegasikan
c. Siapkan format pendelegasian
2. Pelaksanaan
a. Mengkomunikasikan dengan jelas apa yang akan dikerjakan dan apa tujuannya
b. Menjelaskan tugas yang didelegasikan harus secara verbal terinci dan tertulis
c. Pendelegasian tugas yang terencana harus menggunakan format pendelegasian,
sehingga jelas pelaksanaan tugas dan kewenangannya
d. Membuat batasan waktu
e. Orang yang mengatur pendelegasian tugas wajib memonitor pelaksanaan tugas dan
menjadi rujukan bila ada kesulitan yang dihadapi
f. Setelah selesai pendelegasian, dilakukan serah terima tugas yang sudah
dilaksanakan dan hasilnya

2.5 Ketidakefektifan dalam Pendelegasian


Delegasi dalam praktik keperawatan professional sering ditemukan
mengalami masalah dimana proses delegasi tidak dilaksanakan secara efektif.
Ketidakefektifan atau kesalahan yang sering ditemukan dapat dibedakan menjadi
3 hal (Pohan, 2017) :
1. Under delegation (pelimpahan yang terlalu sedikit)
Manajer keperawatan sering mempunyai asumsi bahwa mereka dapat
melakukanya sendiri menjadi lebih baik dan lebih cepat daripada harus
dilimpahkan kepada orang lain. Keadaan ini berdampak terhadap proses
pelimpahan wewenang dimana orang yang menerima tugas limpah hanya
diberikan wewenang yang sangat terbatas dan sering tidak terlalu jelas
wewenang yang harus dilakukan. Sehingga tugas limpah tersebut tidak
dapat diselesaikan dengan baik.
2. Over delegation (pemberian delagasi yang berlebihan)
Pemberian tugas limpah yang berlebihan kepada staf akan
berdampak penggunaan waktu yang sia-sia. Hal ini karena keterbatasan
menajer untuk memonitor dan menghabiskan waktu dalam tugas organisasi.
Sehingga staf merasa terbebani dan sering ditemukan dalm penyalahgunaan
wewenang yang diberikan. Misalnya : staf sering bertanya “saya tidak tahu
apa yang manajer harapkan atau saya lebih senang bantuan supervise
dari manajer terus-menerus.
3. Improper delegation (pendelegasian yang tidak tepat)
Pendelegasian menjadi tidak efektif bila diberikan kepada orang yang tidak tepat karena
alasana factor suka/tidak suka. Pendelegasian tersebut tidak akan memperoleh hasil
yang baik karena adanya kecenderungan manager menilai pekerjaan staf berdasarkan
unsur subjektifitas.

2.6 Keberhasilan Pendelegasian


Keberhasilan pendelegasian akan ditentukan oleh factor-faktor berikut:
1. Komunikasi yang jelas dan lengkap
Kejelasan komunikasi ditentukan oleh kelengkapan informasi yang
disampaikan, akurasi terhadap pesan, dan penggunaan istilah/kata-kata yang
mudah dipahami oleh penerima pesan
2. Ketersediaan sumber dan sarana
Jika PP atau Ners menghendaki perkembangan pasien dari PA, maka
PP harus berada ditempat. Jika PP untuk jangka waktu yang lama tidak berada
ditempat, maka laporan harus dilimpahkan kepada staf lainnya. Hal ini untuk
menjaga agar pelaksanaan pekerjaan tetap berjalan dengan baik
3. Monitoring
PP harus memberikan kebebasan kepada PA untuk berpikir dan
menganalisis tugas yang diberikan. Jika terdapat permasalahan dalam
memberikan asuhan keperawatan kepada pasien yang menjadi tanggugn
jawabnya, maka PP harus memapu berperan sebagai konsultan dan membantu
memberikan solusinya
4. Pelaporan kemajuan tugas ilmiah
Sebagai perawat yang bertanggung jawab terhadap asuhan keperawatan
dalam praktk keperawatan profesioanl kepada pasien, maka PP harus selalu
meminta laporan dari PA tentang kemajuan pasien. Laporan PA diharapkan
bias disampaikan secara regular dan sesuai dengan waktu yang ditentukan,
kemudian PP harus melakukan tindak lanjut atau memberikan masukan
tentang laporan yang telah disampaikan
2.7 Alur Pendelegasian

Kepala Departemen
Perawatan

Kasi Perawatan

Kepala Ruangan

Delegasi
sebagian tugas

Menetapkan kegiatan Perawat Primer


dan tujuan serta
instrument/alat ukur
BAB 3
PRE PLANNING

3.1 Pelaksanaan Kegiatan


Hari / tanggal : Selasa, 21 Februari 2023
Pukul : 08.00- Selesai
Pelaksana : Kepala Ruangan, dan Kepala Tim
Topik : Pendelegasian dari Kepala Ruangan ke Kepala Tim
Tempat : Nurse station

3.2 Pengorganisasian
Kepala Ruangan : Widya Ageng Sholeha, S.Kep
Kepala Tim : Dwi Nyono, S. Kep
Perawat Associate : Hafiz Alif F., S. Kep
Perawat baru :Nur Wulandari, S. Kep
Pembimbing Akademik : Dwi Priyantini, S.Kep.,Ns.,M.Sc
Pembimbing Klinik : Riyanto Budi Laksana, S.Kep.,Ns

3.3 Metode
Metode yang digunakan dalam pendelegasian tugas adalah diskusi dan tanya jawab setelah
diberikan uraian tugas yang didelegasikan.

3.4 Media
Media yang digunakan dalam pendelegasian tugas yaitu format pendelegasian
tugas

3.5 Rencana Kegiatan


No. Waktu Kegiatan Pelaksana Tempat
1. Pendelegasian a) Karu memberitahu Katim 1) Kepala Nurse Station
10 menit ruangan akan ijin untuk ruangan
2) Kepala tim
menghadiri kegiatan di
luar kota selama 2 hari
b) Pendelegasian antara
kepala ruangan dengan
kepala tim dilakukan saat
timbang terima
c) Katim menyiapkan format
pendelegasian yang akan
diisi oleh Katim (sebagai
penerima wewenang) dan
Karu (sebagai pemberi
wewenang) sebagai bukti
otentik dalam pemberian
wewenang

3.6 Setting

Keterangan :

: Kepala Ruangan

: Kepala Tim
3.7 Format Pendelegasian

PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN DI


RUANG 7 SARAF RSPAL Dr. RAMELAN SURABAYA
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
STIKES HANG TUAH SURABAYA
2023

SURAT PENDELEGASIAN TUGAS

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama :
Unit Kerja :
Jabatan :
Menyatakan pada hari, tanggal……………………tidak dapat melaksanakan tugas
sebagai ………………………demi kelancaran pelaksanaan tugas tersebut, saya
mendelegasikan tugas, dengan isi :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
Pelaksanaan tugas beserta kewenangannya kepada :
Nama :
Unit Kerja :
Jabatan :
Demikian surat pendelegasian ini saya buat dengan sungguh-sungguh.
Surabaya,………………………

Yang Mendelagasikan Tugas Penerima Delegasi

( ) ( )
PENDELEGASIAN

Pendelegasian dilakukan oleh Kepala Ruangan (KaRu) kepada kepala Tim terkait tugas dalam
mempimpin ruangan selama 2 hari karena Kepala Ruangan harus ijin pergi ke luar kota
mengikuti pelatihan. Pendelegasian dilakukan oleh Kepala Ruangan (Ns.Widya) kepada
Kepala Tim (Ns. Dwi).
Take 1
“Suasana di ruang nurse station, dimana semua personil/staff ruangan telah berkumpul”
Kepala Ruangan : Assalamualaikum wr.wb, Selamat pagi rekan-rekan semuanya
Kepala Tim, PP,Perawat
Baru : Waalaikumsalam wr.wb, Selamat pagi.
Kepala Ruangan : Apakah rekan-rekan sudah berkumpul semuannya?
Kepala Tim : Siap sudah pak
Kepala Ruangan : Baik kalau begitu, sebelum memulai kegiatan pada pagi hari ini
marilah kita terlebih dahulu berdoa sesuai kepecayaan masing-
masing berdoa dimulai.
*Berdoa*
Kepala ruangan : Berdoa selesai. Baik pada pagi hari ini saya akan menyampaikan
bahwa dua hari kedepan saya ijin tidak masuk shift karena ada
pelatihan di luar kota, oleh karena itu saya akan melimpahkan tugas
managemen kepada WaKaru yakni ners Dwi. Apakah ners Dwi
bersedia membantu saya?
Kepala Tim : Baik pak saya bersedia, terima kasih karena telah mempercayai
saya dalam menjalankan tugas sebagai WaKaru.
Kepala Ruangan : Mohon rekan-rekan semua dapat menyesuaikan, membantu serta
dapat menghubungi ners Dwi sebagai delegator yang saya pilih
untuk menggantikan saya. Untuk mbak April selamat bergabung
diruangan ini, saya juga mohon bantuanya sebagai perawat baru
diharapkan rekan-rekan dapat membantu mbak April bila ada
kesulitan dan tetap solid dalam tim.
PP, Perawat baru : Siap, baik Bu.
Take 2
“Suasana di dalam ruangan kepala ruangan”
Kepala Ruangan : Silahkan duduk Pak Dwi
Kepala Tim : Baik, terima kasih Bu. Mohon maaf bu apakah ada yang dapat saya
bantu?
Kepala Ruangan : Begini Pak Dwi, saya sudah menyampaikan tadi saya akan
berhalangan hadir 2 hari kedepannya, kurang lebih nanti tugas
managemen saya delegasikan ke Pak Dwi. Ada beberapa hal yang
saya delegasikan yakni besok ada kegiatan PKMRS jam 09.00 WIB
dimohon Pak Dwi dapat mengatur, mendampingi serta memberikan
pengarahan dalam penyuluhan yang diselenggarakan oleh
mahasiswa profesi ners Stikes Hang Tuah diruangan kita,
berikutnya hari Kamis ada rapat bersama dengan bagian
keperawatan jam 09.00 WIB di Bakordik mohon Pak Dwi untuk
hadir menggantikan saya serta mencatat hasil dari rapat tersebut.
Berikutnya,berhubung diruangan kita ada perawat baru dan saya
berhalangan hadir, mohon Pak Dwi dapat menggatikan saya
memberikan pengarahan kepada perawat baru, ada beberapa hal
yang harus diperhatikan pak Dwi, mohon dicatat ya pak Dwi. Yang
pertama untuk perawat baru, mohon diorientasikan mengenai
ruangan, yang kedua jenis-jenis kegiatan apa saja yang biasa
dilakukan diruangan kita. Sudah cukup Pak Dwi, kira-kira ada yang
ditanyakan?
Kepala Tim : Untuk sementara tidak ada Bu, ada tiga tugas yang saya lakukan
ketika bapak tidak hadir diruangan. Yang pertama kegiatan
penyuluhan, rapat, dan orientasi kegiatan ruangan akan saya
lakukan. Yang kedua untuk orientasi ruangan perawat baru akan
saya limpahkan tugas ke perawat associate. Mohon bimbingannya
ya Bu selama pergi tugas.
Kepala Ruangan : Iya siap nanti kalau ada perlu apa-apa silahkan Bapak hubungi
nomer yang biasanya ya.
Kepala Tim : Baik Bu.

Take 3
“KaTim berkumpul bersama PA dan Perawat baru”
Kepala Tim : Selamat pagi rekan-rekan sekalian
PA dan perawat baru : Selamat pagi, Pak
Kepala Tim : Disini saya habis bertemu dengan Kepala Ruangan dan saya akan
menjelaskan tugas pendelegasian yang diberikan kepada saya.
Terutama untuk Mas Hafiz sebagai perawat associate, saya minta
untuk membimbing perawat baru Mbak Wulan dalam tindakan
sehari-hari dan mengorintasikan ruangan, peralatan serta bangsal-
bangsal yang perlu penanganan khusus. Mbak Wulan akan bekerja
disini sebagai perawat baru dimulai besok shift pagi. Dan saya minta
untuk pelaporannya ya mas ya, mengenai kegiatan yang dilakukan
Mbak Wulan setiap hari dan laporan askep yang sudah diberikan.
Baik sudah cukup, apakah ada yang perlu ditanyakan?
PA dan Perawat baru : Sudah cukup jelas Pak, terima kasih.
Kepala Tim : Baik, sama-sama.
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam, (2002). Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik
Keperawatan Profesional. Salemba Medika. Jakarta.
Pohan, V. Y. (2017). Efektifitas model delegasi keperawatan “relactor’ terhadap kualitas
pendelegasian keperawatan di Rumah Sakit Roemani Semarang (Dissertation,
unpublished). Faculty of Nursing Universitas Indonesia, Jakarta.
Potter & Perry, (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Vol 1, Edisi
4,EGC, Jakarta
Setiadi. (2016). Manajemen Dan Kepemimpinan Dalam Keperawatan ( Teori Dan Aplikasi
Praktek Bagi Mahasiswa Dan Perawat Klinis). Yogyakarta
:Indomedia Pustaka.
Tim Keperawatan Medikal Bedah. (2002). Modul: Penuntun Belajar Ketrampilan Praktika-
Laboratorium Keperawatan Medikal Bedah. Surabaya: Program Studi S1
Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, tidak
dipublikasikan
LAMPIRAN 1

Anda mungkin juga menyukai