Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL ROLEPLAY

SUPERVISI KEPERAWATAN
PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN
DI RUANG BEDAH EDELWEIS RSUD DR. SOETOMO SURABAYA

PERIODE 27 APRIL - 23 MEI 2020

DISUSUN OLEH:
D2 KELOMPOK 4

Farhan Ardiansyah, S.Kep 131913143066


Ayu Rahmawati, S.Kep 131913143060
Diah Ayu Mustika, S.Kep 131913143064
131913143071
Ainil Fikroh Rahma D, S.Kep
131913143077
Alex Susanto, S.Kep 131913143086
Fara Anggita Rosa, S.Kep 131913143101
Nopen Trijatmiko, S.Kep 131913143102
Adilla Kusuma Dewi, S.Kep 131913143104
Rifki Fauzi Maulida S.Kep 131913143106
Nanda Elanti Putri, S.Kep 131913143107
Annisa Prabaningrum, S.Kep
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2020
1
2 DAFTAR ISI

Daftar Isi..........................................................................................................ii
Kata pengantar...............................................................................................iii
BAB 1 pendahuluan
1.1 Latar belakang............................................................................................1
1.2 Tujuan.........................................................................................................2
1.2 Manfaat.......................................................................................................3
BAB 2 Tinjauan Pustaka
2.1 Pengertian Supervisi...................................................................................4
2.2 Tujuan Supervisi.........................................................................................5
2.3 Manfaat Supervisi.......................................................................................5
2.4 Prinsip Supervisi.........................................................................................5
2.5 Pelaksanaan Supervisi................................................................................6
2.6 Alur Supervisi.............................................................................................7
2.7 Langkah-langkah Supervisi........................................................................7
2.8 Peran Supervisor dalam Supervisi..............................................................8
2.9 Teknik Supervisi.........................................................................................9
BAB 3 Rencana Kegiatan
3.1 Rencana Pelaksanaan Supervisi..................................................................11
3.2 Struktur Pengorganisasian..........................................................................11
3.2 Media..........................................................................................................11
3.3 Metode........................................................................................................11
3.4 Mekanisme Kegiatan..................................................................................11
3.5 Kriteria Hasil..............................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................14
SOP Supervisi Keperawatan.........................................................................15
SOP Memasukkan obat intravena................................................................16
Daftar Hadir ...................................................................................................20
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karuniaNya sehingga “Proposal Kegiatan Role Play Supervisi” telah selesai
disusun oleh kelompok profesi manajemen keperawatan di Ruang Bedah
Edelweis RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Proposal ini dibuat untuk merencanakan
proses kegiatan supervisi keperawatan dalam penerapan model asuhan
keperawatan profesional pada profesi manajemen.
Kami juga berterima kasih pada pembimbing klinik Fakultas Keperawatan
Universitas Airlangga yang telah memberikan waktu untuk membimbing,
memberi saran dan masukan atas proposal supervisi yang kami buat. Proposal ini
dibuat dengan mengerahkan tenaga dan pikiran semua anggota kelompok yang
telah membantu proses penyelesaian proposal supervisi.
Penyusun menyadari bahwa terdapat kekurangan dan ketidaksempurnaan
dalam proposal kegiatan yang kami buat, baik dari segi isi maupun penulisan.
Kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan proposal
kami selanjutnya.

Surabaya, 28 April 2020

Praktik Profesi Manajemen Keperawatan


Bedah EdelweisRSUD Dr.Soetomo Surabaya
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tingginya pengetahuan dan kesadaran pasien dan keluarga akan
kesehatan, maka akan semakin tinggi pula tuntutan masyarakat terhadap
pelayanan keperawatan. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada pelayanan
kesehatan, perawat diharapkan semakin profesional dalam memberikan pelayanan
keperawatan. Pelayanan yang berkualitas terhadap pasien dapat ditunjukkan
dengan kompetensi yang harus dimiliki perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan. Penerapan supervisi klinis mampu meningkatkan kompetensi
perawat di ruang rawat inap (Rahayu, 2004). Supervisi keperawatan menurut
Nursalam, (2014) adalah kegiatan pengawasan dan pembinaan yang dilakukan
secara berkesinambungan oleh supervisor mencakup masalah pelayanan
keperawatan, masalah ketenagaan dan peralatan agar pasien mendapat pelayanan
yang bermutu setiap saat.
Supervisi profesional penting untuk tenaga kesehatan, supervisi
merupakan kesempatan untuk berefleksi terhadap prakterk identitas profesional
dan untuk memperluas sudut pandang dimana tenaga kesehatan bekerja. Supervisi
merupakan salah satu bentuk kegiatan dari manajemen keperawatan dan
merupakan cara yang tepat untuk menjaga mutu pelayanan keperawatan
(Nursalam, 2015). Kunci sukses supervisi yaitu 3F, yaitu Fair, Feedback, dan
Follow Up. Supervisi merupakan bagian dari fungsi directing (penggerakkan/
pengarahan) dalam fungsi manajemen yang berperan untuk mempertahankan agar
segala kegiatan yang telah diprogramkan dapat dilaksanakan dengan benar dan
lancar. Supervisi secara langsung memungkinkan manajer keperawatan
menemukan berbagai hambatan/ permasalahan dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan di ruangan dengan mengkaji secara menyeluruh faktor-faktor yang
mempengaruhinya dan bersama dengan staf keperawatan untuk mencari jalan
pemecahannya (Suarli dkk, 2010).
Dalam supervisi keperawatan dapat dilakukan oleh pemangku jabatan
dalam berbagai level seperti ketua tim, kepala ruangan, pengawas, kepala seksi,
kepala bidang perawatan atau pun wakil direktur keperawatan. Namun pada

1
dasarnya seorang supervisor harus memiliki kemampuan sebagai berikut : 1)
membuat perencanaan kerja, 2) Kontrol terhadap pekerjaan, 3) Memecahkan
masalah, 4) Memberikan umpan balik terhadap kinerja, 5) Melatih (coaching)
bawahan, 6) Membuat dan memelihara atmosfir kerja yang motivatif, 7)
Mengelola waktu, 8) Berkomunikasi secara informal, 9) Mengelola diri sendiri,
10) Mengetahui sistem manajemen perusahaan, 11) Konseling karir, 12)
Komunikasi dalam pertemuan resmi (Rakhmawati. 2009).
Penurunan kinerja perawat akan mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan.
Studi oleh Direktorat Keperawatan dan Keteknisian Medik Depkes RI
bekerjasama dengan WHO tahun 2005 menemukan kinerja perawat baik 50 %,
sedang 34,37 %, dan kurang 15,63 %. Kinerja keperawatan dirumah sakit
dikatakan baik bila kinerja perawat > 75 % (Maryadi, 2006). Hasil survei di RSU
Swadana Tarutung, terhadap 152 pasien rawat inap berkaitan dengan kinerja
perawat pelaksana menunjukkan bahwa sebanyak 65% menyatakan perawat
kurang perhatian, 53% mengatakan perawat sering tidak di ruangan, 42%
menyatakan perawat bekerja tidak disiplin (Siregar, 2008).
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan tanggal 3 Maret 2020 dengan
kepala ruangan Bedah Edelweis RSUD Dr. Soetomo didapatkan data bahwa
jadwal supervisi bulan berikut telah ditentukan. Supervisi hanya dilakukan oleh
kepala ruangan Bedah Edelweis RSUD Dr. Soetomo secara keseluruhan dan
terjadwal, yaitu dilakukan sebanyak 4 kali dalam 1 bulan. Supervisor melakukan
supervis dengan mendampingi perawat ruangan dalam melakukan tindakan
keperawatan sesuai dengan Standart Operasional Prosedure (SOP) Rumah Sakit
RSUD Dr. Soetomo.
Dengan semakin tingginya tuntutan dalam perbaikan kualitas pelayanan
keperawatan serta supervisi keperawatan yang telah ada, kita sebagai calon
perawat memerlukan pemahaman tentang supervisi dalam keperawatan dengan
baik dan benar tentang langkah-langkah supervisi, prinsip supervisi, teknik
supervisi sampai dengan peran dan fungsi supervisi dalam keperawatan. Sehingga
kita mampu mengaplikasikannya dalam praktik keperawatan secara benar.

2
1.2 Tujuan
1) Tujuan Umum
Mampu mengaplikasikan supervisi keperawatan di ruang Bedah Edelweis
RSUD Dr. Soetomo Surabaya dengan baik.
2) Tujuan Khusus
(1) Kepala ruangan mampu melaksanakan supervisi keperawatan di Ruang
Bedah Edelweis.
(2) Perawat primer mampu melaksanakan supervisi keperawatan di ruang
Bedah Edelweis.
1.3 Manfaat
1) Bagi Pasien
(1) Memberikan perawatan secara profesional dan efektif kepada pasien.
(2) Membantu menyelesaikan masalah pasien sehingga mempercepat masa
penyembuhan.
(3) Memberikan kepuasan pada pasien.
2) Bagi Perawat
(1) Dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor
perawat.
(2) Menjalin kerjasama tim.
3) Bagi Rumah Sakit
Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit.

3
BAB 2
TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian
Supervisi keperawatan adalah suatu proses pemberian sumber-sumber
yang dibutuhkan perawat untuk menyelesaikan tugas dalam rangka mencapai
tujuan (Nursalam, 2015). Kegiatan Supervisi merupakan suatu proses
pengawasan terhadap pelaksanaan suatu kegiatan dalam rangka memastikan
apakah kegiatan tersebut sudah berjalan sesuai tujuan organisasi dan standar
yang telah ditetapkan ataukah belum sesuai. Supervisi dilakukan oleh
seseorang yang memiliki kemampuan yang cakap dalam bidang yang
disupervisi. Supervisi biasanya dilakukan oleh atasan terhadap bawahan atau
konsultan terhadap pelaksana (Keliat, 2012).
Supervisi keperawatan adalah kegiatan pengawasan dan pembinaan yang
dilakukan secara berkesinambungan oleh supervisor mencakup masalah
pelayanan keperawatan, masalah ketenagaan dan peralatan agar pasien
mendapat pelayanan yang bermutu setiap saat (Depkes, 2000 dalam Nursalam,
2015). Supervisi klinik adalah proses aktif dalam mengarahkan, membimbing
dan mempengaruhi kinerja perawat dalam melaksanakan tugasnya (American
Nurses Association, 2005), dan merupakan proses dukungan formal dan
pembelajaran profesional untuk mengembangkan pengetahuan dan
kompetensi staf, bertanggung jawab terhadap pekerjaannya dan meningkatkan
perlindungan keselamatan konsumen terhadap pelayanan kesehatan di
lingkungan klinik yang komplek (Royal College of Nursing, 2002). Dengan
demikian supervisi keperawatan merupakan suatu mekanisme proses
pengawasan tentang suatu bentuk kegiatan keperawatan yang dilakukan oleh
seseorang yang memiliki kemampuan dalam bidang keperawatan terhadap
bawahanya demi meningkatkan mutu pelayanan kesehatan berbasis
keperawatan yang memenuhi standar serta dilakukan secara
berkesinambungan.

4
2.2 Tujuan Supervisi
Tujuan supervisi adalah pemenuhan dan peningkatan pelayanan pada klien
dan keluarga yang berfokus pada kebutuhan, keterampilan dan kemampuan
perawat dalam melaksanakan tugas (Nursalam, 2011). Supervisi kinerja perawat
dalam pendokumentasian bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan. Hasil akhir yang dicapai adalah
meningkatnya kepuasan kerja perawat dan kualitas pelayanan keperawatan
(Wiyana, 2008).

2.3 Manfaat Supervisi


Apabila supervisi dapat dilakukan dengan baik, akan diperoleh banyak
manfaat. Manfaat tersebut diantaranya adalah sebagai berikut (Suarli & Bachtiar,
2009) :
1) Supervisi dapat meningkatkan efektifitas kerja. Peningkatan efektifitas kerja
ini erat hubungannya dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan
bawahan, serta makin terbinanya hubungan dan suasana kerja yang lebih
harmonis antara atasan dan bawahan.
2) Supervisi dapat lebih meningkatkan efisiensi kerja. Peningkatan efisiensi kerja
ini erat kaitannya dengan makin berkurangnya kesalahan yang dilakukan
bawahan, sehingga pemakaian sumber daya (tenaga, harta dan sarana) yang
sia-sia akan dapat dicegah.
Apabila kedua peningkatan ini dapat diwujudkan, sama artinya dengan
telah tercapainya tujuan suatu organisasi. Tujuan pokok dari supervisi ialah
menjamin pelaksanaan berbagai kegiatan yang telah direncanakan secara benar
dan tepat, dalam arti lebih efektif dan efisien, sehingga tujuan yang telah
ditetapkan organisasi dapat dicapai dengan memuaskan (Suarli & Bachtiar, 2009).

2.4 Prinsip Supervisi


Beberapa prinsip supervisi diantaranya adalah (Nursalam, 2011):
1) Supervisi didasarkan atas hubungan professional dan bukan pribadi.
2) Supervisi merupakan kegiatan direncanakan secara matang.
3) Supervisi bersifat edukatif, supporting dan informal.

5
4) Supervisi membentuk hubungan kerjasama yang demokratis antara
supervisior dan staf.
5) Supervisi memberikan perasaan aman pada staf dan pelaksana keperawatan.
6) Supervisi harus objektif dan sanggup mengadakan “self evaluation”.
7) Harus progresif, inovatif, fleksibel dan dapat mengembangkan kelebihan
masing-masing perawat yang akan disupervisi.
8) Konstruktif dan kreatif dalam mengembangkan diri disesuaikan dengan
kebutuhan.
9) Dapat meningkatkan kinerja bawahan dalam upaya meningkatkan asuhan
keperawatan.

2.5 Pelaksana Supervisi


1) Kepala ruangan :
(1) Bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan keperawatan pada klien di
ruang perawatan
(2) Merupakan ujung tombak penentu tercapai atau tidaknya tujuan pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit.
(3) Mengawasi perawat pelaksana dalam melaksanakan praktek keperawatan
di ruang perawatan.
2) Pengawas perawatan:
Bertanggung jawab dalam mensupervisi pelayanan pada kepala ruangan yang
ada di instalasinya.
3) Kepala seksi keperawatan
Mengawasi instalasi dalam melaksanakan tugas secara langsung dan seluruh
perawat secara tidak langsung.
4) Kepala bidang perawatan
Bertanggung jawab untuk mensupervisi kepala seksi perawatan secara
langsung dan semua perawat secara tidak langsung.

6
2.6 Alur Supervisi

Ka. Bid Perawatan

Kasi perawatan

Ka Per IRNA

Menetapkan kegiatan dan tujuan


serta intrumen atau alat ukur

Ka Ru

Menilai kinerja perawat Supervisi


Responsibility, Accountability, Authority
PP1 PP2
Pembinaan (3-F)
1. Fair
2. Feedback
3. Follow up, pemecahan masalah, PA PA
reward

Kualitas pelayanan meningkat

Gambar 2.1 Alur Supervisi (Nursalam, 2016)

Keterangan : Kegiatan supervisi


Delegasi dan Supervisi

2.7 Langkah-langkah Supervisi


1) Tahap I di ruang kepala ruangan (pra- supervisi)
(1) Supervisor menetapkan kegiatan yang akan dilakukan
(2) Supervisor menetapkan tujuan

7
(3) Menyampaikan cara penilaian dan instrumen yang akan dipakai
2) Tahap II di ruang perawat (pra- supervisi)
Perawat Primer (PP) menyiapkan peralatan. Karu memperhatikan
persiapan alat.
3) Tahap III di bed pasien (supervisi/pelaksanaan)
(1) Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan instrument/alat ukur
yang telah disiapkan.
(2) Supervisor mendapatkan beberapa hal yang memerlukan pembinaan.
(3) Supervisor memanggil PP dan PA untuk mengadakan pembinaan dan
klarifikasi permasalahan.
(4) Pelaksanaan supervisi dengan inspeksi, wawancara dan memvalidasi
data sekunder.
4) Tahap IV di ruang kepala ruangan (post- supervisi)
Supervisor (Karu) mengklarifikasi permasalahan yang ada.
(1) ”Fair” (Karu menyampaikan hal positif dan memberitahu kesalahan
yang dilakukan oleh PP)
(2) “Feedback” (Karu memberitahu PP bagaimana tindakan yang
seharusnya)
(3) “Follow-Up” (Karu bersama PP merencanakan tindakan tersebut secara
bersama untuk melakukan perbaikan).
(4) “Reinforcement” (Karu memberikan reward dan dukungan pada PP)

2.8 Peran dan Fungsi Supervisior dalam Supervisi


Peran dan fungsi supervisior dalam supervisi adalah mempertahankan
keseimbangan manajemen pelayanan keperawatan dan manajemen sumber daya
yang tersedia (Nursalam, 2015).
1) Manajemen pelayanan keperawatan
Tanggung jawab supervisor adalah :
(1) Menetapkan dan mempertahankan standar praktek keperawatan.
(2) Menilai kualitas asuhan keperawatan dan pelayanan yag diberikan
(3) Mengembangkan peraturan dan prosedur yang mengatur pelayanan
keperawatan, bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain yang terkait

8
(4) Memastikan praktek keperawatan professional dilaksanakan.
2) Manajemen anggaran
Manajer keperawatan berperan aktif dalam membantu perencanaan dan
pengembangan.
Supervisor berperan dalam hal berikut:
(1) Membantu menilai rencana keseluruhan dikaitkan dengan dana
tahunan yang tersedia, mengembangkan tujuan unit yang dapat
dicapai sesuai dengan tujuan rumah sakit.
(2) Membantu mendapatkan informasi statistik untuk merencanakan
anggaran keperawatan
(3) Memberi justifikasi proyeksi anggaran unit yang dikelola
Supervisi yang berhasil guna dan berdaya guna tidak dapat terjadi begitu
saja, tetapi memerlukan praktek dan evaluasi penampilan agar dapat
dijalankan dengan tepat. Kegagalan supervisi dapat menimbulkan kesenjangan
dalam pelayanan keperawatan.

2.9 Teknik Supervisi


1) Teknik supervisi keperawatan terdiri dari 3 elemen kelompok, yaitu :
(1) Mengacu pada standar asuhan keperawatan
(2) Fakta pelaksanaan praktek keperawatan sebagai pembanding untuk
menetapkan pencapaian
(3) Tindak lanjut dalam upaya memperbaiki dan mempertahankan kualitas
asuhan.
2) Area Supervisi
(1) Pengetahuan dan pengertian tentang asuhan keperawatan pada klien
(2) Keterampilan yang dilakukan sesuai dengan standar
(3) Sikap penghargaan terhadap pekerjaan misalnya kejujuran dan empati

9
3) Cara Supervisi
Supervisi dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu :
(1) Langsung
Supervisi dilakukan secara langsung pada kegiatan yang sedang
berlangsung, dimana supervisior dapat terlibat dalam kegiatan, feed back
dan perbaikan, adapun prosesnya adalah :
a. Perawat pelaksana melakukan secara mandiri suatu tindakan
keperawatan didampingi oleh supervisor.
b. Selama proses supervisi, supervisor dapat member dukungan,
reinforcement dan petunjuk.
c. Setelah selesai supervisior dan perawat pelaksana melakukan diskusi
yang bertujuan untuk menguatkan yang telah sesuai dan memperbaiki
yang masih kurang. Reinforcement pada aspek yang positif sangat
penting dilakukan oleh supervesior.
(2) Supervisi secara tidak langsung
Supervisi dilakukan melalui proposal, baik tertulis maupun lisan.
Supervisor tidak melihat langsung apa yang terjadi dilapangan sehingga
mungkin terjadi kesenjangan fakta. Umpan balik dapat diberikan secara
tertulis.

10
BAB 3
RENCANA KEGIATAN

3.1 Rencana Pelaksanaan Supervisi


Topik Supervisi :
Sasaran : Perawat Primer
Hari/tanggal : Senin, 11 Mei 2020
Waktu : 10.00 WIB
Tempat : Ruang Bedah Edelweis RSUD Dr. Soetomo
3.2 Strutur Pengorganisasian
PJ Role Play : Ayu Rahmawati, S. Kep
Pemeran Role Play
NUM : Farhan Ardiansyah, S.Kep
Perawat Primer : Ayu Rahmawati, S.Kep
Pembimbing Akademik : Dr. Rizky Fitrya Sari., S. Kep. Ns., M.Kep.
Dr. Mira Triharini, S. Kp., M. Kep.
Pembimbing Klinik : Nina Asminatin, S.ST
Bambang Subagiyo, S.Kep. Ns., M. Kes
Adi Sukrisno, S. Kep. Ns
3.3 Metode
Metode yang digunakan dalam supervisi proses keperawatan adalah bed side
teaching, diskusi dan tanya jawab.
3.4 Media
Media yang digunakan dalam pelaksanaan supervisi proses keperawatan
adalah instrumen supervisi (SPO, format supervisi kegiatan, lembar evaluasi
supervisi, dan alat tulis), rekam medis pasien, alat untuk melakukan injeksi obat
intravena.

11
3.5 SOP Kegiatan Supervisi
Kepala Ruangan
Tahap kegiatan Perawat Primer
(Supervisor)
Pra supervisi Pembukaan: 1) Menerima penjelasan
(5 menit) 1) Salam pembukaan dan terkait kegiatan dan
menjelaskan kegiatan tujuan supervisi
supervisi 2) Mempersiapkan diri
2) Menjelaskan tujuan terhadap kegiatan
supervisi supervisi.
3) Menjelaskan format
penilaian yang akan
digunakan
Supervisi 1) Melakukan pengawasan dan 1) Mempersiapkan
(15 menit) koordinasi. kelengkapan kegiatan
2) Menilai berdasarkan format dan tujuan supervisi.
supervisi. 2) Mempersiapkan diri
3) Mencatat jika ditemukan terhadap kegiatan
ada hal-hal yang perlu supervisi.
didiskusikan bersama PP
Post Supervisi 1) Menginformasikan hasil 1) Mendengarkan
(5 menit) dari penilaian. penjelasan supervisor
2) Melakukan evaluasi hasil dengan seksama
bimbingan. 2) Menerima hasil
3) Memberikan masukan penilaian.
berupa saran atau 3) Mengklarifikasi hasil
pembetulan dari tindakan penilaian
yang dilakukan 4) Memberikan feedback
4) Memberikan solusi dan terkait hasil evaluasi
feedback. supervisor.
5) Memberikan reinforcement 5) Menerima konsep solusi
dan reward. yang ditawarkan oleh
6) Melakukan dokumentasi supervisor.
hasil supervisi.
7) Menyusun format rencana
tindak lanjut
3.6 Kriteria Evaluasi
1) Struktur
(1) Supervisi keperawatan dilaksanakan di Ruang Bedah Edelweis RSUD
Dr. Soetomo.
(2) Peserta supervisi keperawatan hadir ditempat pelaksanaan supervisi
keperawatan.
(3) Persiapan dilakukan 3 hari sebelumnya.
(4) Kesiapan instrumen dan tempat.

12
(5) Kesiapan dalam melakukan peran dalam supervisi.
2) Proses
(1) Peserta mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
(2) Pelaksanaan supervisi sesuai jadwal yang telah ditentukan.
(3) Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan supervisi sesuai peran
yang telah ditentukan.
(4) Pengorganisasian berjalan sesuai dengan peran yang telah ditentukan.
3) Hasil
Perawat dapat meningkatkan pelayanan pada klien dan keluarga
yang berfokus pada kebutuhan, ketrampilan, dan kemampuan perawat
dalam melaksanakan tugas.

13
DAFTAR PUSTAKA

Huber, D. L. 2000. Leadership and Nursing Care Management, 3rd ed.


Philadelphia: Saunders Elsevier.

Kumpulan materi Kuliah Manajemen Keperawatan : Disampaikan pada


perkuliahan PSIK FK Unair (tidak di publikasikan)

Marquis & Huston. 2010. Kepemimpinan dan Manajemen keperawatan Teori dan
aplikasi. Edisi 4. Jakarta : EGC.

Nursalam, 2001. Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik,


Salemba Medika, Jakarta.

Nursalam. 2015. Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktek


Keperawatan Profesional. Edisi keempat. Jakarta: Salemba Medika.

Suarli, S & Bahtiar, 2009. Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan Praktik.


Jakarta: Erlangga.

Sihotang, H. & Santosa, H., 2016. Hubungan Fungsi Supervisi Kepala Ruangan
Dengan Produktivitas Kerja Perawat Pelaksana Di Rumah Sakit Umum
Daerah Dr . Pirngadi Medan. Idea Nusing Journal, VII (1), pp.13–19.

Walker, C., 2015. “Who ’ s Your Supervisor or Manager ? Nursing Practice : The
Management and Supervision of Nursing Services” Official Publication of
The North Carolina Board of Nursing, pp.10–15.

14
SUPERVISI KEPERAWATAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
A/KEP/02/2018 0 1 dari 1

Pengertian Supervisi keperawatan adalah proses pemberian sumber-


sumber yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas dalam
rangka mencapai tujuan.
Tujuan Pemenuhan dan peningkatan pelayanan pada klien dan
keluarga yang berfokus pada kebutuhan dan kemampuan
perawat dalam melaksanakan tugas.
Kebijakan 1. Kebijakan direktur RSUD Dr. Soetomo Surabaya
tentang pembuatan prosedur tetap
2. Prosedur ini berlaku di RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Prosedur Pra -Supervisi:
1. Salam pembukaan dan menjelaskan kegiatan supervisi
2. Menjelaskan tujuan supervisi
3. Menjelaskan format penilaian yang akan digunakan
Supervisi:
1. Melakukan pengawasan dan koordinasi.
2. Menilai berdasarkan fomat supervisi.
3. Mencatat jika ditemukan ada hal-hal yang perlu
didiskusikan bersama PP.
4. Memberikan masukan berupa saran atau pembetulan
dari tindakan yang dilakukan.
Post- Supervisi :
1. Menginformasikan hasil dari penilaian.
2. Melakukan evaluasi hasil bimbingan.
3. Memberikan solusi dan feedback.
4. Memberikan reinforcement dan reward.
5. Melakukan dokumentasi hasil supervisi.
6. Menyusun format rencana tindak lanjut
Unit Terkait Rawat Inap

15
DAFTAR HADIR ROLEPLAY SUPERVISI KEPERAWATAN

Ruang : Ruang Bedah Edelweis RSUD Dr. Soetomo


Hari/Tanggal : Senin, 11 Mei 2020
Waktu : 10.00 WIB
No Nama TTD
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.
11. 11.
12. 12.
13. 13.
14. 14.
15. 15
16. 16.

22

Anda mungkin juga menyukai