Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PRAKTIKUM

SUPERVISI MANAJEMEN KEPERAWATAN


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kepemimpinan, Manajemen dan
Kewirausahaan dalam Keperawatan
Dosen Pengampu : Ns. Linda Wieke N., M.Kep

Oleh: Kelompok 1

1. Farizka Ari Aisyah 195070209111005


2. Bella Cendie Asteria 195070209111006
3. Rahani Ayu Amalia 195070209111011
4. Wardatul Ummah 195070209111021
5. Dinda Amalia Okvie P 195070209111022
6. Sunarmi 195070209111023
7. Inggit Fatharani Ashari 195070209111026
8. Anis Mahruniya 195070209111027
9. Nabilah Alwafi Tali Sukma 195070209111028
10. Vita Azlina 195070209111030
11. Muhammad Irbat Malan 195070209111033
12. Hidah Rohmahwati 195070209111034
13. Zuhliqatin Nauratuz Z 195070209111039
14. Syahda Juvenil P 195070209131001

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karuniaNya sehingga “Laporan Kegiatan Role Play Supervisi” telah selesai
disusun oleh kelompok 1 manajemen keperawatan di Ruang Penyakit Dalam
Rumah Sakit Malang. Laporan ini dibuat untuk melaporkan proses kegiatan
supervisi keperawatan dalam penerapan model asuhan keperawatan profesional
pada profesi manajemen.
Kami juga berterima kasih pada pembimbing klinik Fakultas Keperawatan
Universitas Brawijaya yang telah memberikan waktu luang untuk membimbing,
memberi saran dan masukan atas laporan supervisi yang kami buat. Terima kasih
juga kami ucapkan pada pembimbing kelompok Ns. Linda Wieke N., M.Kep yang
telah membantu dalam penyusunan dan pemberian data serta informasi sehingga
laporan kegiatan role play supervisi selesai. Laporan ini dibuat dengan
mengerahkan tenaga dan pikiran semua anggota kelompok yang telah membantu
proses penyelesaian laporan supervisi. Penyusun berharap agar laporan ini dapat
memberikan pengetahuan dan bermanfaat bagi perawat dan masyarakat pada
umumnya.

Surabaya, 26 November 2020

ii
DAFTAR ISI

Cover ....................................................................................................................i
Kata Pengantar.........................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Tujuan..........................................................................................................3
1.3 Manfaat........................................................................................................3
1.3.1 Bagi Pasien............................................................................................3
1.3.2 Bagi Perawat.........................................................................................3
1.3.3 Bagi Rumah Sakit.................................................................................3
BAB 2 TINJAUAN TEORI....................................................................................4
2.1 Pengertian.....................................................................................................4
2.2 Tujuan Supervisi..........................................................................................5
2.3 Manfaat Supervisi........................................................................................5
2.4 Prinsip Supervisi..........................................................................................5
2.5 Pelaksana Supervisi......................................................................................6
2.6 Alur Supervisi..............................................................................................7
2.7 Langkah-langkah Supervisi..........................................................................7
2.8 Peran dan Fungsi Supervisior dalam Supervisi............................................8
2.9 Teknik Supervisi..........................................................................................9
BAB 3 RENCANA KEGIATAN.........................................................................11
3.1 Rencana Pelaksanaan Supervisi.................................................................11
3.2 Strutur Pengorganisasian............................................................................11
3.3 Metode........................................................................................................11
3.4 Media..........................................................................................................11
3.5 Mekanisme Kegiatan..................................................................................12
3.6 Kriteria Evaluasi.........................................................................................13
BAB 4 PELAKSANAAN KEGIATAN................................................................14
4.1 Persiapan....................................................................................................14
4.2 Pelaksanaan................................................................................................14
4.3 Hambatan dan dukungan............................................................................15
BAB 5 EVALUASI...............................................................................................17
5.1 Evaluasi Stuktur.........................................................................................17
5.2 Evaluasi Proses...........................................................................................17
5.3 Evaluasi Hasil.............................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19
Lampiran

iii
4

1 BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Supervisi keperawatan merupakan suatu bentuk dari kegiatan manajemen
keperawatan yang bertujuan dalam pemenuhan dan peningkatan pelayanan untuk
klien dan keluarga yang berfokus pada kebutuhan, keterampilan, dan kemampuan
perawat dalam melaksanakan tugas. Supervisi merupakan bagian dari fungsi
directing (menggerakkan/ pengarahan) dalam fungsi manajemen yang berperan
untuk mempertahankan agar segala kegiatan yang telah diprogramkan dapat
dilaksanakan dengan benar dan lancar. Supervisi secara langsung memungkinkan
manajer keperawatan menemukan berbagai hambatan/permasalahan dalam
pelaksanaan asuhan keperawatan di ruangan dengan mengkaji secara menyeluruh
faktor-faktor yang mempengaruhinya dan bersama dengan staf keperawatan untuk
mencari jalan pemecahannya (Pratama et al., 2020).
Dalam supervisi keperawatan dapat dilakukan oleh pemangku jabatan dalam
berbagai level seperti ketua tim, kepala ruangan, pengawas, kepala seksi, kepala
bidang perawatan atau pun wakil direktur keperawatan. Pelaksana supervisi
keperawatan dapat dilakukan oleh pemangku jabatan dalam berbagai level,
seperti; ketua tim, kepala ruangan, perawat pengawas, kepala seksi, kepala bidang
keperawatan ataupun wakil direktur keperawatan. Kegiatan pokok pada dasarnya
supervisi mencakup empat hal, yaitu 1) menetapkan masalah dan prioritas; 2)
menetapkan penyebab masalah, prioritas, dan jalan keluar; 3) melaksanakan jalan
keluar; 4) menilai hasil yang dicapai untuk tindak lanjut berikutnya. Pelaksanaan
supervisi yang baik dilakukan dengan dua teknik, dimana dilakukan secara
langsung dan tidak langsung (Pratama et al., 2020).
Salah satu jurnal manajemen keperawatan yang melakukan penelitian di
suatu rumah sakit didapatkan data supervisi kepala ruang paling banyak adalah
kurang baik yaitu 37 responden (45,7%). Pendokumentasian asuhan keperawatan
diketahui paling banyak adalah baik sebanyak 56 responden (69,1%). Terdapat
hubungan antara supervisi kepala ruang dengan pendokumentasian asuhan
5

keperawatan di Rumah Sakit. Hal ini diperoleh berdasarkan lembar observasi


penelitian yang di lakukan peneliti terhadap askep yang dibuat oleh
perawat pelaksana didapatkan bahwa kategori yang ada ditulis/diisi oleh
perawat dalam askep yang paling dominan yaitu pada diagnosa keperawatan
berdasarkan masalah pasien sebanyak (76,7%) dan (72,1%) berkas
catatan keperawatan disimpan sesuai dengan ketentuan yang berlaku (Saragih,
2018).
Dengan semakin tingginya tuntutan dalam perbaikan kualitas pelayanan
keperawatan serta supervisi keperawatan yang telah ada, kita calon perawat
memerlukan pemahaman tentang supervisi keperawatan dengan baik dan benar
tentang langkah-langkah supervisi, prinsip supervisi, teknik supervisi sampai
dengan peran dan fungsi supervisi dalam keperawatan. Sehingga kita mampu
mengaplikasikannya dalam praktik keperawatan secara benar .

1.2 Tujuan
a. Tujuan umum
Diharapkan mahasiswa mampu menerapkan supervisi keperawatan dengan
baik.
b. Tujuan khusus
1) Merencanakan perencanaan supervisi dan bekerja sama dengan perawat
2) Mendokumentasikan hasil supervisi
3) Mengevaluasi hasil pelaksanaan supervisi.

1.3 Manfaat

1.3.1 Bagi Pasien


1. Menyediakan perawatan secara profesional dan efektif kepada pasien.
2. Menyelesaikan masalah pasien sehingga mempercepat masa
penyembuhan.
3. Meningkatkan kepuasan pada pasien.

1.3.2 Bagi Perawat


1. Diharapkan meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor
perawat.
6

2. Meningkatkan kerjasama tim.

1.3.3 Bagi Rumah Sakit


Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit
2 BAB 2
TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi
Supervisi keperawatan adalah suatu proses pemberian sumber-sumber yang
dibutuhkan perawat untuk menyelesaikan tugas dalam rangka mencapai tujuan
(Nursalam, 2016) Kegiatan Supervisi merupakan suatu proses pengawasan
terhadap pelaksanaan suatu kegiatan dalam rangka memastikan apakah kegiatan
tersebut sudah berjalan sesuai tujuan organisasi dan standar yang telah ditetapkan
ataukah belum sesuai. Supervisi dilakukan oleh seseorang yang memiliki
kemampuan yang cakap dalam bidang yang disupervisi. Supervisi biasanya
dilakukan oleh atasan terhadap bawahan atau konsultan terhadap pelaksana
(Pratama et al., 2020).
Supervisi keperawatan adalah kegiatan pengawasan dan pembinaan yang
dilakukan secara berkesinambungan oleh supervisor mencakup masalah pelayanan
keperawatan, masalah ketenagaan dan peralatan agar pasien mendapat pelayanan
yang bermutu setiap saat (Nursalam, 2016). Supervisi klinik adalah proses aktif
dalam mengarahkan, membimbing dan mempengaruhi kinerja perawat dalam
melaksanakan tugasnya (American Nurses Association, 2005), dan merupakan
proses dukungan formal dan pembelajaran profesional untuk mengembangkan
pengetahuan dan kompetensi staf, bertanggung jawab terhadap pekerjaannya dan
meningkatkan perlindungan keselamatan konsumen terhadap pelayanan kesehatan
di lingkungan klinik yang komplek (Royal College of Nursing, 2002). Dengan
demikian supervisi keperawatan merupakan suatu mekanisme proses pengawasan
tentang suatu bentuk kegiatan keperawatan yang dilakukan oleh seseorang yang
memiliki kemampuan dalam bidang keperawatan terhadap bawahanya demi
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan berbasis keperawatan yang memenuhi
standar serta dilakukan secara berkesinambungan.

7
8

2.2 Tujuan Supervisi


Tujuan supervisi adalah pemenuhan dan peningkatan pelayanan pada klien
dan keluarga yang berfokus pada kebutuhan, keterampilan dan kemampuan
perawat dalam melaksanakan tugas (N. Nursalam, 2016).

2.3 Manfaat Supervisi


Apabila supervisi dapat dilakukan dengan baik, akan diperoleh banyak
manfaat. Manfaat tersebut diantaranya adalah sebagai berikut (Suarli, 2009) :
1. Supervisi dapat meningkatkan efektifitas kerja. Peningkatan efektifitas kerja
ini erat hubungannya dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan
bawahan, serta makin terbinanya hubungan dan suasana kerja yang lebih
harmonis antara atasan dan bawahan.
2. Supervisi dapat lebih meningkatkan efisiensi kerja. Peningkatan efisiensi kerja
ini erat kaitannya dengan makin berkurangnya kesalahan yang dilakukan
bawahan, sehingga pemakaian sumber daya (tenaga, harta dan sarana) yang
sia-sia akan dapat dicegah.
Apabila kedua peningkatan ini dapat diwujudkan, sama artinya dengan telah
tercapainya tujuan suatu organisasi. Tujuan pokok dari supervisi ialah menjamin
pelaksanaan berbagai kegiatan yang telah direncanakan secara benar dan tepat,
dalam arti lebih efektif dan efisien, sehingga tujuan yang telah ditetapkan
organisasi dapat dicapai dengan memuaskan (Suarli & Bachtiar, 2009).

2.4 Prinsip Supervisi


Beberapa prinsip supervisi di antaranya adalah (Nursalam, 2016):
1. Supervisi didasarkan atas hubungan professional dan bukan pribadi.
2. Supervisi merupakan kegiatan direncanakan secara matang.
3. Supervisi bersifat edukatif, supporting dan informal.
4. Supervisi membentuk hubungan kerjasama yang demokratis antara
supervisior dan staf.
5. Supervisi memberikan perasaan aman pada staf dan pelaksana keperawatan.
6. Supervisi harus objektif dan sanggup mengadakan “self evaluation”.
9

7. Harus progresif, inovatif, fleksibel dan dapat mengembangkan kelebihan


masing-masing perawat yang akan disupervisi.
8. Konstruktif dan kreatif dalam mengembangkan diri disesuaikan dengan
kebutuhan.
9. Dapat meningkatkan kinerja bawahan dalam upaya meningkatkan asuhan
keperawatan.

2.5 Pelaksana Supervisi


1. Kepala ruangan :
a. Bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan keperawatan pada klien di
ruang perawatan
b. Merupakan ujung tombak penentu tercapai atau tidaknya tujuan pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit.
c. Mengawasi perawat pelaksana dalam melaksanakan praktek keperawatan
di ruang perawatan.
2. Pengawas perawatan:
Bertanggung jawab dalam mensupervisi pelayanan pada kepala ruangan yang
ada di instalasinya.
3. Kepala seksi keperawatan
Mengawasi instalasi dalam melaksanakan tugas secara langsung dan seluruh
perawat secara tidak langsung.
4. Kepala bidang perawatan
Bertanggung jawab untuk mensupervisi kepala seksi perawatan secara
langsung dan semua perawat secara tidak langsung.
10

2.6 Alur Supervisi

Ka. Bid Perawatan

Kasi perawatan

Ka Per IRNA

Menetapkan kegiatan dan tujuan


serta intrumen atau alat ukur

Ka Ru

Supervisi
Menilai kinerja perawat PP1 PP2
Responsibility, Accountability, Authority

Pembinaan (3-F)
1. Fair
2. Feedback PA PA
3. Follow up, pemecahan masalah,
reward

Kualitas pelayanan meningkat

Gambar 2.1 Alur Supervisi (Nursalam, 2016)

Keterangan : Kegiatan supervisi


Delegasi dan Supervisi

2.7 Langkah-langkah Supervisi


1. Tahap I di ruang kepala ruangan (pra- supervisi)
a. Supervisor menetapkan kegiatan yang akan dilakukan
11

b. Supervisor menetapkan tujuan


c. Menyampaikan cara penilaian dan instrumen yang akan dipakai
2. Tahap II di ruang perawat (pra- supervisi)
Perawat Primer (PP) menyiapkan peralatan. Karu memperhatikan persiapan
alat.
3. Tahap III di bed pasien (supervisi/pelaksanaan)
a. Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan instrument/alat ukur
yang telah disiapkan.
b. Supervisor mendapatkan beberapa hal yang memerlukan pembinaan.
c. Supervisor memanggil PP dan PA untuk mengadakan pembinaan dan
klarifikasi permasalahan.
d. Pelaksanaan supervisi dengan inspeksi, wawancara dan memvalidasi
data sekunder.
4. Tahap IV di ruang kepala ruangan (post- supervisi)
Supervisor (Karu) mengklarifikasi permasalahan yang ada.
a. ”Fair” (Karu menyampaikan hal positif dan memberitahu kesalahan
yang dilakukan oleh PP)
b. “Feedback” (Karu memberitahu PP bagaimana tindakan yang
seharusnya)
c. “Follow-Up” (Karu bersama PP merencanakan tindakan tersebut secara
bersama untuk melakukan perbaikan).
d. “Reinforcement” (Karu memberikan reward dan dukungan pada PP)

2.8 Peran dan Fungsi Supervisior dalam Supervisi


Peran dan fungsi supervisior dalam supervisi adalah mempertahankan
keseimbangan manajemen pelayanan keperawatan dan manajemen sumber daya
yang tersedia .
1. Manajemen pelayanan keperawatan
Tanggung jawab supervisor adalah :
a. Menetapkan dan mempertahankan standar praktek keperawatan.
b. Menilai kualitas asuhan keperawatan dan pelayanan yag diberikan
c. Mengembangkan peraturan dan prosedur yang mengatur pelayanan
keperawatan, bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain yang terkait
12

d. Memastikan praktek keperawatan professional dilaksanakan.


2. Manajemen anggaran
Manajer keperawatan berperan aktif dalam membantu perencanaan dan
pengembangan, Supervisor berperan dalam hal berikut:
a. Membantu menilai rencana keseluruhan dikaitkan dengan dana tahunan
yang tersedia, mengembangkan tujuan unit yang dapat dicapai sesuai
dengan tujuan rumah sakit.
b. Membantu mendapatkan informasi statistik untuk merencanakan
anggaran keperawatan
c. Memberi justifikasi proyeksi anggaran unit yang dikelola
Supervisi yang berhasil guna dan berdaya guna tidak dapat terjadi begitu
saja, tetapi memerlukan praktek dan evaluasi penampilan agar dapat dijalankan
dengan tepat. Kegagalan supervisi dapat menimbulkan kesenjangan dalam
pelayanan keperawatan.

2.9 Teknik Supervisi


1. Teknik supervisi keperawatan terdiri dari 3 elemen kelompok, yaitu :
a. Mengacu pada standar asuhan keperawatan
b. Fakta pelaksanaan praktek keperawatan sebagai pembanding untuk
menetapkan pencapaian
c. Tindak lanjut dalam upaya memperbaiki dan mempertahankan kualitas
asuhan.
2. Area Supervisi
a. Pengetahuan dan pengertian tentang asuhan keperawatan pada klien
b. Keterampilan yang dilakukan sesuai dengan standar
c. Sikap penghargaan terhadap pekerjaan misalnya kejujuran dan empati
3. Cara Supervisi
Supervisi dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu :
a. Langsung
Supervisi dilakukan secara langsung pada kegiatan yang sedang
berlangsung, dimana supervisior dapat terlibat dalam kegiatan, feed back
dan perbaikan, adapun prosesnya adalah :
13

1) Perawat pelaksana melakukan secara mandiri suatu tindakan


keperawatan didampingi oleh supervisor.
2) Selama proses supervisi, supervisor dapat member dukungan,
reinforcement dan petunjuk.
3) Setelah selesai supervisior dan perawat pelaksana melakukan diskusi
yang bertujuan untuk menguatkan yang telah sesuai dan memperbaiki
yang masih kurang. Reinforcement pada aspek yang positif sangat
penting dilakukan oleh supervesior.
b. Supervisi secara tidak langsung
Supervisi dilakukan melalui laporan, baik tertulis maupun lisan.
Supervisor tidak melihat langsung apa yang terjadi dilapangan sehingga
mungkin terjadi kesenjangan fakta. Umpan balik dapat diberikan secara
tertulis.
3 BAB 3
RENCANA KEGIATAN

3.1 Rencana Pelaksanaan Supervisi


Topik Supervisi : Dokumentasi asuhan keperawatan
Sasaran : Perawat pelaksana
Hari/tanggal : 26 November 2020
Waktu : 09.00-10.00 WIB
Tempat : Ruang penyakit dalam

3.2 Strutur Pengorganisasian


Pemeran Role Play
Supervisi : Sunarmi, S. Kep.
Perawat Pelaksana A : Nabilah, S. Kep
Perawat B : Farizka Ari Aisyah, S. Kep.
Pembimbing Akademik : Ns. Linda Wieke N., M.Kep

3.3 Metode
Metode yang digunakan dalam supervisi dokumentasi keperawatam adalah
observasi dokumentasi asuhan keprawatan, diskusi dan tanya jawab.

3.4 Media
Media yang digunakan dalam pelaksanaan supervisi dokumentasi
keperawatan yang meliputi kelengkapan asuhan keperawatan, intervensi asuhan
keperawatan yang diberikan

14
15

3.5 Mekanisme Kegiatan

Tahap kegiatan Kepala Ruangan (Supervisor) Perawat Primer


Pra supervisi Pembukaan : 1) Menerima penjelasan
(5 menit) 1) Salam pembukaan dan terkait kegiatan dan
menjelaskan kegiatan supervisi tujuan supervisi
2) Menjelaskan tujuan supervisi 2) Mempersiapkan diri
3) Menjelaskan format penilaian terhadap kegiatan
yang akan digunakan supervisi.
Supervisi 1) Melakukan pengawasan dan 1) Mempersiapkan
(15 menit) koordinasi. kelengkapan kegiatan dan
2) Menilai berdasarkan fomat tujuan supervisi.
supervisi. 2) Mempersiapkan diri
3) Mencatat jika ditemukan ada hal- terhadap kegiatan
hal yang perlu didiskusikan supervisi.
bersama PP
4) Memberikan masukan berupa
saran atau pembetulan dari
ketidaklengkapan asuhan
keperawatan.
Post Supervisi 1) Menginformasikan hasil dari 1) Mendengarkan penjelasan
(5 menit) penilaian. supervisor dengan
2) Melakukan evaluasi hasil seksama
bimbingan. 2) Menerima hasil penilaian.
3) Memberikan solusi dan feedback. 3) Mengklarifikasi hasil
4) Memberikan reinforcement dan penilaian
reward. 4) Memberikan feedback
5) Melakukan dokumentasi hasil terkait hasil evaluasi
supervisi. supervisor.
6) Menyusun format rencana tindak 5) Menerima konsep solusi
lanjut yang ditawarkan oleh
supervisor.
16

3.6 Kriteria Evaluasi


1. Struktur
a. Supervisi keperawatan dilaksanakan di
b. Peserta supervisi keperawatan hadir di tempat pelaksanaan supervisi
keperawatan.
c. Kesiapan instrumen dan tempat.
d. Kesiapan dalam melakukan peran dalam supervisi.
2. Proses
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
b. Pelaksanaan supervisi sesuai jadwal yang telah ditentukan.
c. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan supervisi sesuai peran
yang telah ditentukan.
d. Pengorganisasian berjalan sesuai dengan peran yang telah ditentukan.
3. Hasil
Perawat dapat meningkatkan pelayanan pada klien dan keluarga yang
berfokus pada kebutuhan, ketrampilan, dan kemampuan perawat dalam
melaksanakan tugas.
4 BAB 4
PELAKSANAAN KEGIATAN

4.1 Persiapan
Persiapan role play supervisi keperawatan meliputi penyusunan laporan
yang berisi konsep supervisi, materi supervisi, dan instrumen penunjang, antara
lain instrumen supervisi beserta parameter penilaian dan lembar evaluasi yang
diisi oleh supervisor, laporan kegiatan supervisi, serta pendokumentasian hasil
supervisi. Tahap-tahap persiapan role play supervisi antara lain :
1. Membuat Laporan role play supervisi keperawatan.
2. Menetapkan Karu, PP, dan PA untuk role play supervisi keperawatan.
3. Menetapkan kegiatan Proses Keperawatan sebagai kegiatan yang akan
disupervisi oleh kepala ruangan.
4. Menyiapkan materi supervisi, meliputi Laporan role play supervisi dan
Proses Keperawatan, SPO Proses Keperawatan
5. Memilih pasien untuk dilakukan proses keperawatan.
6. Menyiapkan media supervisi meliputi format instrumen supervisi, lembar
penilaian dan evaluasi supervisi.
7. Menetapkan waktu pelaksanaan role play supervisi keperawatan

4.2 Pelaksanaan
Selama periode pelaksanaan praktik manajemen fase implementasi MAKP:
primer dalam waktu 2 minggu yang dimulai pada tanggal 12 – 25 November 2018
di Bobo II belum pernah dilakukan pendokumentasian supervisi tindakan
keperawatan secara formal atau terstruktur oleh koordinator keperawatan atau
penanggung jawab ruangan terhadap perawat primer maupun perawat associate.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh ners muda untuk mensosialisasikan tata
cara supervisi yang terstruktur dan ideal sesuai dengan teori yaitu melalui role
play supervisi yang dihadiri oleh supervisor dari CI klinik dan CI akademik.

17
Selama periode praktik tersebut, ners muda melakukan satu kali role play
supervisi dengan

18
19

topik Proses Keperawatan Kemoterapi yang dilaksanakan pada Kamis, 22


November 2018. Supervisi dilakukan oleh NUM kepada perawat primer pada saat
pelaksanaan proses keperawatan. Pelaksanaan kegiatan supervisi dihadiri oleh 2
supervisor, yaitu 1 supervisor dari CI klinik dan 1 supervisor dari CI akademik.
Rekomendasi dari CI kepada ners muda adalah pada pelaksanaan supervisi hal
yang terpenting adalah pada poin 3F (fair, feedback, dan follow-up) dalam
supervisi harus dilakukan secara runtut dan jelas. Uraian kegiatan role play
supervisi terlampir dalam lampiran laporan kegiatan supervisi.

4.3 Hambatan dan dukungan


Pada pelaksanaannya, ada beberapa dukungan dan hambatan yang dialami
oleh mahasiswa, diantaranya:
1. Dukungan
Mahasiswa yang melaksanakan peran dalam supervisi ini sesuai dengan
pembagian tugas dalam laporan, mahasiswa lain yang tidak mendapat peran
juga ikut membantu dalam roleplay ini.
2. Hambatan
Pada saat pelaksanaan supervisi, NUM belum memberikan follow up secara
rinci kepada perawat primer (PP) sehingga nantinya PP mampu menjadi lebih
baik lagi .

Masalah Penyebab Rekomendasi


Mekanisme
Pada saat roleplay, kegiatan NUM kurang teliti dan Pada saat supervisi
telah dilakukan sesuai alur lupa menyebutkan NUM sebaknya
yang ada, dari pra, rencana tindak lanjut mencatat apa yang akan
pelaksanaan dan pasca. atas kekurangan PP disampaikan kepada PP
Namun pada saat pasca
supervise, NUM tidak
memberikan follow up
terhadap PP
Isi
Kegiatan yang telah - Pertahankan tindakan
dilakukan pada saat roleplay supervisi yang sudah
telah sesuai dengan teori ada

Peran
Karu telah berperan sesuai - -
dengan fungsi supervisi
20

Masalah Penyebab Rekomendasi


yang ada
5 BAB 5
EVALUASI

5.1 Evaluasi Stuktur


Persiapan supervisi keperawatan mulai dilaksanakan pada minggu kedua.
Tahap-tahap persiapan role play supervisi antara lain :
1. Membentuk penanggung jawab dari pelaksanaan supervisi keperawatan
2. Membuat Laporan role play supervisi keperawatan
3. Menetapkan NUM dan PP untuk role play supervisi keperawatan
4. Menetapkan proses keperawatan sebagai kegiatan yang akan disupervisi oleh
kepala ruangan.
5. Menyiapkan materi supervisi, meliputi Laporan role play supervisi dan SPO
Supervisi, SPO proses keperawatan.
6. Memilih pasien dan meminta inform consent
7. Menyiapkan media supervisi meliputi format instrumen supervisi, lembar
penilaian dan evaluasi supervisi.
8. Konsultasi pada pembimbing akademik, pembimbing ruangan mengenai
Laporan dan teknik pelaksanaan supervisi keperawatan

5.2 Evaluasi Proses


Pelaksaan roleplay supervisi keperawatan dilaksanakan pada hari Kamis
tanggal 22 November 2018 sesuai dengan rencana proposal sebelumnya, hanya
mundur pada pukul 12.00 wib yang seharusnya dilakukan pukul 10.00
Waktu Proses Kegiatan
12.00 – 12.30 WIB Pelaksanaan role play supervise
09.30 – 10.00 WIB Ari Oktiweni, S.Kep., Ns.
Pelaksanaan roleplay sudah baik, dari alur hingga prosedur
kemoterapi sudah dilakukan sesuai SOP.
Ilya K., S.Kep., Ns., M.Kep
Pelaksanaan role play sudah baik hanya NUM belum
menyampaikan follow up atas kekurangan PP untuk
dilakukan selanjutnya.

21
22

5.3 Evaluasi Hasil


1) Selama kegiatan, semua mahasiswa berperan sesuai tugasnya masing-
masing.
2) Kegiatan role play dihadiri 1 orang pembimbing Ruang Bobo II RSUD
Dr. Soetomo dan 1 orang pembimbing akademik.
3) Kegiatan berjalan lancar karena mahasiswa dan keluarga kooperatif
dalam pelaksanaan role play.
4) Supervisi dilakukan di Ruang Bobo II RSUD Dr. Soetomo sebagai
contoh tindakan keperawatan agar perawat dapat melakukan tindakan
proses keperawatan sesuai dengan teori.
23

6 DAFTAR PUSTAKA

Nursalam (2016) ‘Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktek


Keperawatan Profesional. Edisi keempat. Jakarta: Salemba Medika.’

Nursalam, N. (2016) ‘Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan’. Salimba


Medika.

Pratama, A. S. et al. (2020) ‘Supervisi Keperawatan di Rumah Sakit’, Jurnal


Keperawatan Aisyiyah, 7(1), pp. 55–62.

Saragih, M. (2018) ‘Hubungan Pelaksanaan Supervisi Kepala Ruangan Dengan


Kinerja Perawat Pelaksana Dalam Pendokumentasian Askep’, Jurnal
Mutiara Ners, 1(1), pp. 65–72.

Suarli, S. & B. (2009) Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan Praktik.


Jakarta: Erlangga.
24
25

SUPERVISI KEPERAWATAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
A/KEP/02/2018 0 1 dari 1

Pengertian Supervisi keperawatan adalah proses pemberian sumber-


sumber yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas dalam
rangka mencapai tujuan.
Tujuan Pemenuhan dan peningkatan pelayanan pada klien dan
keluarga yang berfokus pada kebutuhan dan kemampuan
perawat dalam melaksanakan tugas.
Kebijakan 1. Kebijakan direktur RSUD Dr. Soetomo Surabaya
tentang pembuatan prosedur tetap
2. Prosedur ini berlaku di RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Prosedur Pra -Supervisi :
1. Salam pembukaan dan menjelaskan kegiatan supervisi
2. Menjelaskan tujuan supervisi
3. Menjelaskan format penilaian yang akan digunakan
Supervisi:
1. Melakukan pengawasan dan koordinasi.
2. Menilai berdasarkan fomat supervisi.
3. Mencatat jika ditemukan ada hal-hal yang perlu
didiskusikan bersama PP.
4. Memberikan masukan berupa saran atau pembetulan
dari tindakan yang dilakukan.
Post- Supervisi :
1. Menginformasikan hasil dari penilaian.
2. Melakukan evaluasi hasil bimbingan.
3. Memberikan solusi dan feedback.
4. Memberikan reinforcement dan reward.
5. Melakukan dokumentasi hasil supervisi.
6. Menyusun format rencana tindak lanjut
Unit Terkait Rawat Inap

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS (P3N)


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DI RUANG BOBO II RSUD Dr.SOETOMO SURABAYA
26

KEMOTERAPI

Pengertian Kemoterapi adalah pengobatan dengan obat kemo merupakan salah


satu bagian dari pengobatan pada pasien onkologi serta beberapa
penyakit khusus lainnya.
Terapi dengan zat-zat kimia yang dapat menghambat proliferasi sel
kanker, membunuh sel kanker dengan harapan penyakit kanker akan
terhambat pertumbuhannya dan sangat mungkin akan
menyembuhkan pasien. Termasuk disini adalah pengobatan dengan
obat anti signaling pathway (target).
Tujuan 1. Kuratif : sebagai pengobatan
2. Mengurangi massa tumor selain dengan pembedahan atau
radiasi.
3. Meningkatkan kelangsungan hidup dan kwalitas hidup
penderita.
4. Mengurangi komplikasi akibat metastase.

Prosedur 1. Dilakukan persiapan, pelaksanaan dan monitoring serta evaluasi


pasien kemoterapi
2. Dipersiapkan lembar persetujuan tindakan khusus seperti
kemoterapi yang disetujui oleh keluarga
3. Evaluasi keadaan pasien terlebih dahulu sebagai syarat standard
sebelum dilakukan pemberian kemoterapi
4. Pemberian kemoterapi dilakukan di ruangan khusus
5. Obat kemoterapi dicampur oleh staf farmasi
6. Yang berwenang memberikan kemoterapi adalah DPJP terkait

Syarat pemberian obat Kemoterapi


Sebelum pengobatan dimulai beberapa kondisi pasien harus
dipenuhi yaitu :
1. Keadaan umum baik
2. Penderita dan keluarga mengerti pengobatan dan mengetahui
efek samping yang akan terjadi T: 90-110/55-76 mmHg
N:70-120x/’ RR: 20-25x/’ S:36,5-37,5 oC
3. Faal ginjal ( kadar ureum < 40 mg % dan kadar kreatinin <
1,5 mg %) dan faal hati baik
4. Diagnosis hispatologik diketahui
5. Jenis kanker diketahui sensitif terhadap kemoterapi
6. Hemoglobin > 10 gr %
7. Leucosit > 5000 / ml
8. Trombosit > 100.000 / ml

Cara pemberian obat sitostatika dapat dilakukan secara :


1. IM : Intra Muscular
27

2. IV : Intra Vena drip


3. IT: Intra Terakal

Prosedur
1.  a.    Persiapan
1) Sebelum diberikan kemoterapi maka harus dicek nilai
laboratorium pasien normal / sesuai ketentuan.
2) Periksa protokol dan program terapi yang digunakan, serta
waktu pemberian obat sebelumnya.
3) Periksa nama pasien, nomor RM, dosis obat, jenis obat, cara
pemberian obat.
4) Periksa adanya inform concent baik dari penderita maupun
keluarga.
5) Siapkan obat sitostatika
6) Siapkan Gaun lengan panjang, masker, topi, kaca mata,
sarung tangan, sepatu
7) SiapkanBak spuit besar

2.   Prosedur cara pemberian kemoterapi


1) Periksa pasien, jenis obat, dosis obat, jenis cairan, volume
cairan, cara pemberian, waktu pemberian dan akhir
pemberian.
2) Lakukan cuci tangan 6 langkah
3) Pakai APD: gaun lengan panjang, topi, masker, kaca mata,
sarung tangan nitrile dan sepatu.
4) Lakukan tehnik aseptik dan antiseptik
5) Beri obat kemoterapi secara perlahan-lahan (IM), apabila
melalui iv line perhatikan jumlah tetesan tiap menitnya
(dalam NS 0,9% 100cc)
6) Buang sampah ke tempat sampah sesuai jenisnya
7) Buka gaun, topi, asker, kaca mata kemudian lap dengan
alcohol/cairan pembersih yang sesuai. Bila alat sekali pakai
masukkkan ke tempat sampah sesuai jenisnya
8) Catat tindakan di catatan terintegrasi
9) Evaluasi efek samping kemoterapi di lembar monitoring dan
evaluasi
Unit Terkait Rawat Inap
28
29
30
31

Role Play Supervisi Indirect Supervisi

NUM akan melakukan supervisi terhadap PN tentang Indirect Supervisi.


2 hari sebelumnya, sudah diberitahukan bahwa akan diadakan supervisi di
ruangan tsb. Pagi hari NUM sudah berada di ruangan dan siap melakukan
supervisi.

NUM : Selamat pagi ners Tiur


PN : Selamat pagi ners Dwiko
NUM : Seperti yang sudah saya beritahu 2 hari yang lalu bahwa akan
diadakan supervisi kepada anda selaku perawat primer tentang
Kemoterapi pagi ini, saya harapkan hasilnya akan lebih baik.
Bagaimana ners apakah anda sudah siap?

PN : Saya siap ners


NUM : Adapun tujuan dari pelaksanaan supervisi ini adalah pemenuhan
dan peningkatan pelayanan pada klien dan keluarga yang berfokus
pada kebutuhan, keterampilan, dan kemampuan perawat dalam
melaksanakan tugas untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi
kerja. Apa anda mengerti ners?

PN : Yaa, saya mengerti ners


NUM : Saya akan menjelaskan yang mana yang akan diperhatikan dalam
supervisi Supervisi. Item-item yang akan saya nilai adalah
bagaimana persiapan dan pelaksanaan yang anda lakukan, apakah
sudah sesuai dengan SPO yang ada atau belum? (NUM
memperlihatkan format penilaian Supervisi kepada PP)
PN : Baik ners, saya mengerti
NUM : Baiklah, sekarang silahkan anda persiapkan apa saja yang anda
perlukan untuk melakukan Kemoterapi
PN keluar dari ruangan untuk mempersiapkan yang diperlukan untuk supervisi.
PN mempersiapkan instrumen yang diperlukan untuk kemoterapi.

PN : Ners Dwiko, saya sudah mempersiapkan semua alat dan bahan


untuk kemoterapi, ada status pasien, lembar dokumentasi
kemoterapi.

NUM : Baiklah akan saya cek terlebih dahulu. Oke, semuanya sudah
lengkap, sekarang silahkan anda ke pasien untuk melakukan
kemoterapi.
PN : Siap ners.
Kemudian NUM dan PN ke pasien untuk melakukan kemoterapi. NUM
mengawasi PN saat pelaksanaan Kemoterapi. Setelah DP, NUM melakukan
evaluasi tentang Tindakan yang telah dilakukan.
NUM : Ners Tiur tolong tunggu di luar sebentar, saya akan merekap
semua hasil penilaian, nanti saya akan memanggil anda
PN : Baik ners.
32

NUM : Ners Tiur silahkan masuk ke ruangan saya


PN : Baik ners
NUM : Bagaimana ners Tiur perasaan anda saat saya lakukan supervisi?
PN : Saya agak grogi
NUM : Baiklah sebelum saya melakukan evaluasi, menurut anda apa
kelebihan dan kekurangan anda saat melakukan tindakan
kemoterapi tadi?
PN : Saya rasa alat, bahan, dan dokumentasi telah saya lakukan dengan
baik
NUM : Baiklah saya akan melakukan evaluasi dimulai dari persiapan.
Untuk instrumen : status pasien, kelengkapan lembar assessment
awal kemoterapi, Informed Consent, kelengkapan lembar protokol
kemotrapi dan lembar monitoring dan efek samping kemoterapi .
Untuk pelaksanaan tindakan sudah sesuai dengan SOP yang ada.
Pendokumentasian juga sudah lengkap
PN : Ya ners, saya melakukan sesuai protap yang ada
NUM : Baiklah saya rasa anda melakukan tindakan dan pendokumentasian
tindakan kemoterapi dengan sangat baik.
PN : Ya, ners, terima kasih atas reinforcementnya
NUM : Ya sama-sama, pertahankan performa baik anda tidak hanya di
tindakan kemoterapi saja tetapi di semua aspek keperawatan,
utamanya yang sering dilakukan di riang BOBo 2 ini
PN : Baik, Terima kasih ners Dwiko.
NUM : Baiklah supervisi sudah terlaksana pagi ini, saya ucapkan selamat,
kerja yang bagus, dan sekarang anda dapat melanjutkan pekerjaan
anda. Terima kasih atas kerjasamanya.
PN : Sama-sama ners, terima kasih.
33

Role Play Supervisi Kemoterapi


NUM will do supervision to PN in Bobo 2 room of RSDS about
supervision. 2 days ago already notified that will do supervision in this room. In
the morning, NUM already in the room and ready to do the supervision.

NUM : Good morning ners Tiur


PN : Good morning ners Dwiko
NUM : As has been notified two days ago that will doing supervision to
you as a primary nurse about Chemotheraphy this morning, are
you ready ners?
PN : Sure, I'm ready ners
NUM : The purpose of the implementation of this supervision is the
fulfillment and improvement of services to patient and family that
focuses on the needs, skill, and ability of nurses in performing of
duty to increase effectiveness and efficiency of work. Are you
understand ners?

PN : Yes, I'm understand ners Dwiko


NUM : I will explain which one will be considered in the supervision of
Chemotheraphy. The items that will I assessing is how the
preparation, execution and documentation you do, whether it is
in accordance with existing SPO or not? (NUM shows
Supervision assessment format to PP)
PN : Okay ners, I'm understand
NUM : Alright, now please prepare items you need to do
Chemotheraphy out from the room to prepare instruments for
Supervisi

PN comes out of the room to prepare what is needed for supervision. PN


prepares the instruments needed for Chemotheraphy.

PN : Ners Dwiko, I have prepared all the instruments for


Chemotheraphy, there are status of the patient, documentation
sheet of Chemotheraphy, personal protective device and the
medication preparation.
NUM : Okay I'll check first. Okay, everything is complete, now please
you go to the patient to do Chemotheraphy.
PN : Alright, ners
Then NUM and PN go to the patient to do Chemotheraphy. NUM supervising
of the current implementation . Documentation of Chemotheraphy has been
done by PN. After that, NUM do evaluation of the Chemotheraphy has been
done.
NUM : Ners Tiur, please wait outside for a while, I will recapitalize all
the results of the assessment, I will call you later
PN : OK Ners
34

NUM : Ners Tiur, please come to my room


PN : OK Ners
NUM : How do you feel when i did supervision?
PN : I'm nervous ners
NUM : Alright, before I do the evaluation, what do you think the pros
and cons when you do the chemotherapy?
PN : I think the instrument to the chemotherapy I have prepared well,
the Chemotheraphy proscedure I did was consistent with the
SOP and all the documentation already wrote on the paper
NUM : Well, I will do an evaluation starting from preparation. For
instruments: patient status, complete assessment sheet for early
chemotherapy, informed consent, completeness of the
chemotherapy protocol sheet and monitoring sheet and
chemotherapy side effects. The implementation of the action
consistant with the existing SOP. Documentation is also complete
PN : Yes Ners I did it according to the SOP
NUM : Well I think you are doing very well and did the documentation
as well.
PN : Yes ners, thank for your reinforcement
NUM : You're welcome. Overall you did a good job
PN : Thank you ners Dwiko
NUM : Well, supervision already done this morning, I congratulate to
you, good job, and now you can continue your work. Thank you
for your cooperation and keep up the good work.
PN : You're welcome..thank you ners.
35

Dokumentasi Kegiatan Supervisi

Kepala Ruang memberitahu PP untuk disupervisi


36

Daftar Hadir
37

Anda mungkin juga menyukai