DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 7
Siti Roslina Laibu Po71204210 Nurfadilah Po7120422083
(……………………) (…………………..)
Preceptor Institusi Pendidikan Preceptor Klinik
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ners
Puji syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha Kuasa atas
dikembangkan lebih jauh ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua
Laporan ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu tugas Praktek Profesi
laporan ini masih banyak memiliki kekurangan, oleh karena itu kami sangat
Kelompok 8
JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan
D. Cara Pengkajian
E. Kategori Penilaian
F. Praktikan
BAB II PEMBAHASAN
A. Profil dan Gambaran Umum Rumah Sakit…………………
B. Profil dan gambaran umum Ruangan Bougenville
C. Sistem Manajemen Keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian
integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan
pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan
pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga
merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik
(Irwandy, 2019). Rumah sakit merupakan unit pelayanan kesehatan dari sistem
pelayanan kesehatan dan merupakan unsur strategis dilihat dari konteks jumlah
biaya yang dikeluarkan, dimana sebagian besar dana kesehatan terserap dalam
sektor pengelolaan rumah sakit baik di negara maju maupun di negara
berkembang. Pelayanan medik dan perawatan merupakan subsistem dari sistem
pelayanan yang ada di rumah sakit. Bentuk pelayanan yang diberikan disesuaikan
dengan kedaan pasien, sehingga lebih bersifat individual. (Depkes RI, 2016).
Pelayanan kesehatan bermutu merupakan salah satu wujud dari tuntunan
masyarakat di era globalisasi saat ini. Masyarakat yang semakin kritis dan
terdidik kian menguatkan agar pelayanan kesehatan lebih responsive atas
kebutuhan masyarakat, menerapkan manajemen yang transparan, partisipatif dan
akuntabel (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional 2011 dalam Komapo
2013). Selain itu, masyarakat menuntut rumah sakit harus dapat memberikan
pelayanan kesehatan yang terkait dengan kebutuhan pasien harus dapat dilayani
oleh rumah sakit secara mudah, cepat, akurat, dengan biaya terjangkau (Ilyas,
2014).
Pelayanan keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan. Pelayanan keperawatan
merupakan bagian tercepat dari pelayanan kesehatan yang menentukan kualitas
pelayanan di tatanan pelayanan di Rumah Sakit, 40 – 60% pelayanan Rumah
Tabel 2.2
10 penyakit terbanyak bulan Desember 2022 – Februari 2023
Jumlah Kriteria
No Laki-Laki Perempuan Total
Penyakit Anak Dewasa Lansia
1 Bronkhitis Akut 5 3 3 5 26 kasus
2 Bacterial 3 7 3 6 1 21 Kasus
Infection
3 DM 4 4 20
4 ISK 3 4 1 5 1 19
5 Dyspepsia 2 4 2 4 17
6 Thyfoid 3 3 14 Kasus
7 Nefrolitiasis 3 1 12 kasus
8 DBD 1 1 1 1 11 kasus
9 Vertigo 1 1 10 kasus
10 Tumor 1 1 9 kasus
Total
Sumber: Buku Register Ruangan Melon 2022-2023
3) Analisa Data
a) Penyakit terbanyak 3 bulan terakhir yaitu pada Bulan
Desember 2022 – Februari 2023 adalah Bronkhitis Akut
b) Asal daerah pasien dari Bulan Oktober 2021 – Maret 2022
terbanyak adalah asal dari Kota Palu
c) Berdasarkan hasil evaluasi pendokumentasian askep dan
penilaian standar askep dapat dinilai pada pelaksanaan
pendokumentasian askep dituliskan secara lengkap sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan.
Tabel 2.9
Perhitungan Kebutuhan Tenaga Keperawatan
Sumber : Klasifikasi dan derajat ketergantungan pada pasien menurut Douglas
Jumlah Klasifikasi Pasien
Pasien Minimal Parsial Total
Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam
1 0,17 0,14 0,10 0,27 0,15 0,07 0,36 0,30 0,20
2 0,34 0,28 0,20 0,54 0,30 0,14 0,72 0,60 0,40
3 0,51 0,42 0,30 0,81 0,45 0,21 1,08 0,90 0,60
b) Kajian data
Tabel 2.10
Jumlah hari tak kerja pertahun x jumlah tenaga yang diperlukan/24 jam
Jumlah hari kerja efektif perorang/pertahun
89 x 3 = 267 = 0,96
276
orang (kepala ruangan dan dua ketua tim) + 2 orang lepas dinas + 3
orang = 11 orang
c) Analisa Data
Perawat diruangan Melon RSU madani Palu berjumlah 14
orang dengan jenjang pendidikan terakhir 2 orang berprofesi
Tabel 2.12
2) Kajian Data
Tabel 2.15
Jumlah alat pencatatan dan pelaporan di Ruang Melon RSUD
Madani Provinsi Sulawesi Tengah
Tabel 2.16
Jumlah alat kesehatan dan keperawatan di Ruang Melon RSUD
Undata Provinsi Sulawesi Tengah
No Nama Alat Data Kondisi
1 Kursi roda 2 Baik
2 Tiang infus 26 Baik
Laporan Kelompok 8 Page 24
Stase Manajemen Keperawatan
3 Tensimeter digital 1 Baik
4 Trolly obat 1 Baik
5 Instrumen trolly 1 Baik
6 Tabung oksigen 4 Baik
7 O2 transfer 5 Baik
8 Pulse oxymetry 1 Baik
9 Tempat tidur pasien 19 Baik
elektrik/manual
10 Kasur 19 Baik
11 Lemari pasien 19 Baik
12 Stetoskop 1 Baik
13 Regulator 2 Baik
14 Bak instrumen 4 Baik
15 Kom 1 Baik
16 Termometer 2 Baik
raksa/digital
17 Alat nebulizer 1 Baik
18 Nirbeken 2 Baik
20 Brangkar - Baik
21 Meja trolly 1 Baik
22 Timbangan 1 Baik
23 Pispot - Baik
24 EKG 1 Baik
25 USG 1 Baik
26 Lampu Sorot 1 Baik
Sumber: Standar fasilitas dan peralatan keperawatan ruangan
Melon 2022 dan hasil observasi
Tabel 2.17
Perlengkapan Atribut di Ruangan Melon
RSUD Melon Provinsi Sulawesi Tengah
No Nama Atribut Data Analisa
1 Struktur organisasi ruangan 1 Ada
3) Analisa Data
Dari data alat-alat inventaris ruangan Bougenville dapat
dilihat bahwa alat-alat inventaris ruangan Bougenville data yang
didapat sebagian besar dalam kondisi baik, dan masih ada beberapa
alat dan perlengkapan yang belum ada seperti buku laporan karu
dan katim, buku operan, printer, sampiran, poster five momen,
Poster etika batuk dan bersin, , Poster peringatan dilarang
mengambil gambar dan beberapa alat dalam keadaan rusak seperti
komputer. Dan tabung APAR tidak terpasang, light boar tidak
terpasang
2. Unsur Proses
a. Proses Asuhan Keperawatan
1) Kajian Teori
a) Pengertian
Asuhan keperawatan merupakan proses atau rangkaian
kegiatan pada praktik keperawatan yang diberikan secara
langsung kepada klien/pasien di berbagai tatanan pelayanan
kesehatan. Dilaksanakan berdasarkan kaidah-kaidah
keperawatan sebagai suatu profesi yang berdasarkan ilmu dan
3) Analisa data
Berdasarkan kajian data yang diperoleh dari hasil observasi
di ruangan Bougenville selama 4 hari, kesimpulan yang dapat
diambil adalah sebagai berikut :
a) Pengkajian
Pengkajian keperawatan pada pasien di ruangan
Bougenville sudah mulai dilakukan secara sistematis, akurat,
singkat, serta berkesinambungan dan ada beberapa
pendokumentasian status pasien belum diisi dengan lengkap.
b) Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan dinilai relevan dengan kondisi
yang ditemukan pada pasien dan sudah mengandung unsure
PES sesuai standar asuhan keperawatan yang berlaku di RSUD
Undata.
c) Perencanaan
Tujuan dan kriteria hasil sudah sesuai kaidah NOC, serta
rencana tindakan sudah sesuai dengan kaidah NIC dan sesuai
kondisi dan kebutuhan pasien.
d) Implementasi
Murniati, S.kep.Ns
Melakukan Tidak
No Kriteria
Melakukan
Tabel 2.21
Tidak
No. Kriteria Melakukan
Melakukan
1. Bertugas pada pagi hari
2. Bersama perawat pelaksana menerima operan
tugas jaga dari dinas malam
3. Bersama perawat pelaksana melakukan
konfirnasi/supervise tentang kondisi pasien
segera setelah selesai operan tugas jaga malam
4. Bersama perawat pelaksana doa bersama
sebagai awal dan akhir tugas dilakukan setelah
selesai tugas jaga
5. Melakukan pre conference dengan semua
perawat di timnya di awal jaga
6. Membagi tugas (pasien) kepada perawat di
timnya sesuai dengan kemampuan dan beban
kerja
7. Melakukan pengkajian, menetapkan diagnose
keperawatan, kepada semua pasien yang
menjadi kelolaan tim, ada bukti di rekam medik
8. Memonitor dan membimbing perawat pelaksana
9. Memfasilitasi kelancaran tugas perawat
pelaksana di timnya dalam melakukan asuhan
keperawatan
10. Mengoreksi/merevisi dan melengkapi catatan
askep yang dilakukan perawat pelaksana di
timnya
11. Melakukan evaluasi kepada setiap pasien sesuai
tujuan yang sudah direncanakan dalam askep
dan ada bukti di rekam medic
12. Melakukan post conference menerima laporan
akhir tugas jaga dari perawat pelaksana untuk
persiapan operan berikutnya
Tabel 2.22
Tidak
No Kriteria Melakukan
melakukan
1. Melaksanakan operan tugas setiap awal dan
akhir jaga dari dan kepada perawat pelaksana
yang ada dalam satu grup
2. Melakukan konfirmasi atau supervise tentang
kondisi pasien segera setelah selesai operan
setiap pasien
3. Melakukan do’a bersama setiap awal dan akhir
tugas yang dilakukan setelah selesai serah
terima operan tugas jaga
4. Mengikuti pre conference yang dilakukan ketua
tim setiap awal tugas
5. Melaksanakan asuhan keperawatan kepada
SKALA
No KEGIATAN
M TM
A. Persiapan (Ners Station)
1. Operan dilaksanakan saat pergantian di ruangan
2. Pasien yang memiliki permasalahan yang belum teratasi di
utamakan
3. a. jumlah pasien
b. identitas pasien dan diagnose medis
c. data (keluhan subjektif dan objektif)
d. masalah keperawatan yang masih muncul
e. intervensi kolaborasi dan dependen
f. rencana umum yang perlu di lakukan (persiapan operasi,
pemeriksaan penunjang, dll)
B Pelaksanaan operan
4. Kedua kelompok dinas sudah siap
5. Kelompok yang akan bertugas menyediakan catatan
6. Kepala ruangan membuka acara operan
7. Perawat yang melakukanoperan dapat melakukan klarifikasi,
tanya jawab terhadap hal-hal yang di operkan dan berhak
menanyakan yang kurang jelas
8. Karu atau katim/PP menanyakan kebutuhan dasar pasien
9. Penyampaian yang jelas padat dan singkat
10. Perawat yang melakukan operan mengkaji secara penuh
terhadap masalah keperawatan, kebutuhan tindakan yang
telah/belum dilaksanakan dan hal-hal penting lainnya selama
masa perawatan
C. Paska operan
11. Hal-hal yang sifatnya penting dan khusus memerlukan
perincian yang matang di catat secara khusus kemudian di
serah terimakan kepada petugas berikutnya
12. Lama operan tiap pasien tidak lebih dari 5 menit, kecuali
kondisi khusus yang memerlukan keterangan yang rumit
Tabel 2.24
Pelaksanaan
No. Kegiatan
M TM
A. Tahap pra-ronde
a. Penentuan kasus dan topic √
b. Menentukan Tim Ronde √
d. Membuat proposal √
B. Tahap Ronde
Pembukaan √
a. Salam pembukaan
b. Memperkenalkan Tim Ronde √
Penyajian Masalah √
a.. Memberikan salam dan mempernalkan pasien dan
keluarga kepada Tim ronde
b. Menjelaskan Riwayat penyakit dan keperawatan pasien. √
b. Penutup. √
Jumlah 20
Tabel 2.26
BOR =
LOS =
c)TOI (Turn Over Internal), menunjukkan waktu rata-rata suatu
tempat tidur kosong atau waktu antara satu tempat tidur
ditinggalkan oleh pasien sampai dengan diisi lagi. Standar 1 – 3
hari untuk RSU dalam satu tahun.
Perhitungan TOI:
TOI=
BTO=
Tabel 2.22
Indikator Efisiensi Ruangan
No. Indikator Standar
1. BOR 60-85 %
2)Kajian Data
Pengumpulan data untuk efisiensi ruang rawat inap khususnya
Ruangan Bougenville dilakukan dengan studi dokumentasi dengan
menggunakan data rekam medik. Berdasarkan rekam medik Rumah
Sakit Daerah Umum Undata tahun 2021-2022, data yang diperoleh
untuk Ruangan Bougenville adalah sebagai berikut :
Jumlah tempat tidur : 11 tempat tidur
Jumlah hari perawatan (Oktober-maret) :
Oktober : 22 hari
November : 45 hari
Desember : 62 hari
Januari :69 hari
a)BOR
(1). Oktober
BOR= x 100%
= 5,45%
(2). November
BOR= x 100%
= 11,5%
(3). Desember
= 15,3%
(4). Januari
BOR= x 100%
= 17,1%
(5). Febtuari
BOR= x 100%
= 20,8%
(6). Maret
BOR= x 100%
= 9,18%
b)LOS
LOS =
LOS =
= 9 Hari
(3). Desember
LOS =
LOS =
LOS =
c)TOI
(1). Oktober
TOI =
= 127 hari
(2). November
TOI =
TOI =
= 31 hari
(4). Januari
TOI =
TOI =
TOI =
BTO =
=0,27 / 0 Kali
(2). November
BTO =
=0,69 / 1 Kali
(3). Desember
BTO =
=0,84 / 1 Kali
(4). Januari
BTO =
=0,76 / 1 Kali
BTO =
=0,76 / 1 Kali
(6). Maret
BTO =
= 0,53 / 0 Kali
1) Kajian Data
Tabel 2.24
Tabel tingkat kepuasan kerja perawat
No. Kriteria STP TP CP P SP Jumlah
Kemampuan dalam 0 8 6 1 15
menggunakan waktu bekerja
14.
dengan penugasan yang
diberikan
Kemampuan supervisi/pengawas 0 1 8 6 15
15.
dalam membuat keputusan
2) Analisa Data :
Tingkat kepuasan perawat di Ruangan Bougenville dari 15 orang
perawat yaitu:
Jawaban Sangat Puas dari 20 Instrumen adalah 11 %
Jawaban Puas dari 20 instrumen adalah 28,33 %
Jawaban Cukup Puas dari 20 instrumen adalah 41,33%
Jawaban Tidak Puas dari 20 instrumen adalah 16,67%
Jawaban Sangat Tidak Puas dari 20 instrumen adalah 2,67 %
Tingkat Kepuasan Perawat Ruangan Bougenville
= Sangat Puas + Puas + Cukup Puas
= 11 % + 28,33% + 41,33%
= 80.67%. (Baik/Puas)
Tabel 2.25
Tabel Penilaian Kinerja perawat
1) Kajian Data
Petunjuk
Berilah tanda (√)pada angka :
2) Analisa Data
Tingkat kepuasan perawat di Ruangan Bougenville dari 15 orang
perawat yaitu:
Jawaban dilakukan sepenuhnya dengan tepat dari 15 Instrumen
adalah 89,82 %
Jawaban dilakukan sepenuhnya dengan tidak tepat dari 15
instrumen adalah 7,02 %
Jawaban dilaksanakan hanya sebagian dari 15 instrumen adalah
3,16%
Jawaban hanya sedikit yang dilaksanakan dari 15 instrumen adalah
0%
Jawaban tidak dikerjakan sama sekali dari 15 instrumen adalah 0%
Tingkat Kinerja Perawat Ruangan Bougenville
= Dilakukan sepenuhnya dengan tepat + dilakukan sepenuhnya
dengan tidak tepat + dilaksanakan hanya sebagian
= 89,82 % + 7,02% + 3,16%
= 100 %. (Baik/Puas)
A. IDENTIFIKASI MASALAH
a) Strength (kekuatan)
pendidikan.
- Pembagian jam dinas dikakukan secara sift baik pagi, siang ataupun
malam.
b) Weakness (Kelemahan)
Bougenville.
c) Oportunity (peluang)
(MAKP) secara baik dan benar sesuai dengan model MAKP (tim)
keperawatan
keperawatan
d) Tgreat (ancaman)
profesional
2. Analisis SWOT
IFE MATRIX
5 Memiliki pendokumentasian
0,1 3 1,2
yang baik
6 Terdapat Nurse Station dibagian
0,1 3 0,3
depan dan dalam ruangan.
EFE MATRIX
3. Input
a. Ketenagaan
Perawat diruangan Bougenville secara kuantitas sudah sesuai dengan
standar perhitungan kebutuhan tenaga kerja, dimana menurut rumus
Douglas jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk ruangan Bougenville per
hari adalah 3 perawat., sementara jumlah tenaga yang ada saat ini adalah
15 orang. Perawat diruagan Bougenville memiliki jenjang pendidikan
terakhir 6 orang D3 keperawatan, 1 orang Sarjana keperawatan dan 6
orang dengan profesi Ners, namun masih ada 1 orang perawat yang
memiliki jenjang tamatan SPK. Secara kualitas semua tenaga kerja
diruang Bougenville sudah mengikuti pelatihan BHD , BTCLS dan
pelatihan Clincal Instruktur RSU Undata Palu. Akan tetapi belum adanya
4. Proses
1. Sarana Dan
Belum memadainya Mahasiswa Melengkapi, Tersedianya Minggu Ke II Mahasiswa
Prasarana Yang
sarana dan prasarana : Dan Karu Memperbaharui Sarana Dan Profesi Ners
Ada Di Ruang perlengkapan yang Bekerjasama dan Prasarana Di Poltekkes Palu
Bougenville belum ada seperti buku Dalam mengkordinasi Ruangan Palu
Belum operan, printer, Pengadaan Sarana Dan Bougenville
Memadai. sampiran, Poster etika Sarana Dan Prasarana Yang
batuk dan bersin, , Prasarana. Ada Di
Poster peringatan Ruangan.
dilarang mengambil
gambar, bunner
peringatan TB MDR
dan seperti komputer
yang rusak. Dan tabung
APAR tidak terpasang,
light boar tidak
terpasang
2. Belum adanya Dari hasil pembagian Mahasiswa Dikusi antara Adanya adanya Minggu Ke II Mahasiswa
tenaga kuesioner dan berkoordinasi mahasiswa dan tenaga kesehatan Profesi Ners
kesehatan wawancara yang dengan kepala ruangan, khususnya Poltekkes Palu
Laporan Kelompok 3
Stase majemen Keperawatan Page 76
khususnya dilakukan, diketahui kepala untuk perawat yang Palu
perawat bahwa belum adanya ruangan mengusulan diikutkan dalam
(ruangan keikut sertaan perawat untuk proses pelatihan pelatihan
bougenville) diruangan bougenville perencanaan penanganan penaganan pasien
yang mengikuti untuk pelatihan mengikut pasien dengan dengan
pelatihan penanganan pasien sertakan Tubercolosis Tubercolosis .
tentang dengan Tubercolosis perawat
penangan Bougenville
pasien dengan dalam
Tubercolosis. pelatiahan
penanganan
pasien dengan
Tubercolosis
Laporan Kelompok 3
Stase majemen Keperawatan Page 77
BAB IV
PELAKSANAAN DAN EVALUASI
A. PELAKSANAAN
dapat diselesaikan yaitu dengan membuat Poster etika batuk dan bersin ,
dan bunner peringatan TB MDR. Dan adapun hal yang harus dikonsolidasi
dan prasarana yaitu seperti komputer yang rusak, sampiran (sketsel) tidak
ada, printer tidak ada buku oporan sift tidak ada, tabung APAR tidak
untuk komputer yang rusak dan printer yang tidak ada, masalah sudah
untuk ruangan. Sampiran (sketsel) yang tidak ada ini dikernakan ruangan
yang digunakan saat ini adalah ruangan sementara. Buku oporan sift tidak
sebagai catatan pelaporan oporan sift. Dan untuk tabung APAR dan Light
boar tidak terpasang masalah ini tinggal menunggu dari pihak menejemen
Laporan Kelompok 3
Stase majemen Keperawatan Page 78
2. Belum adanya tenaga kesehatan khususnya perawat (ruangan bougenville)
pelayanan kesehatan.
ditingkat kabupaten/kota
Laporan Kelompok 3
Stase majemen Keperawatan Page 79
Konsep pelatihan dalam program TB yaitu:
b. Pelatihan dalam tugas (in service training). Dapat berupa aspek klinis
implementation)
Laporan Kelompok 3
Stase majemen Keperawatan Page 80
B. EVALUASI
yang berkaitan langsung dengan sistem menajemen yang ada dirumah sakit.
dan prasarana dengan membuat Poster etika batuk dan bersin, Poster
C. ANALISIS SWOT
1. Faktor internal
a) Strength (kekuatan)
pendidikan.
Laporan Kelompok 3
Stase majemen Keperawatan Page 81
- Jenis ketenagaan kerja diruagan Bougenville yaitu memiliki 6
b) Weakness (Kelemahan)
Bougenville.
c) Oportunity (peluang)
manajemen keperawatan
keperawatan
d) Tgreat (ancaman)
profesional
Laporan Kelompok 3
Stase majemen Keperawatan Page 82
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Laporan Kelompok 3
Stase majemen Keperawatan Page 83