DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan “Hasil Pengkajian Manajemen
Keperawatan Profesi Ners Universitas Faletehan di Ruang Cempaka RSUD
Dr. Dradjat Prawiranegara Serang Tahun 2023”. Dalam menyusun laporan
ini, penulis telah dibimbing dengan baik oleh para dosen pembimbing dan
mendapat banyak dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu sebagai bentuk
rasa syukur, saya ucapkan terimakasih kepada:
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut UU Keperawatan no 38 tahun 2014 Pelayanan keperawatan
merupakan pelayanan profesional sebagai bagian integral dari pelayanan
kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan dituju kepada
individu, keluarga, kelompok atau masyarakat baik sehat maupun sakit.
Pelayanan keperawatan profesional dapat terwujud apabila dilaksanakan oleh
tenaga keperawatan yang profesional sehingga dapat berkontribusi dalam
peningkatan kualitas pelayanan rumah sakit khususnya pelayanan
keperawatan (Sumijatun, 2010).
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dari tanggal 18-20 Januari tahun
2023 bahwa pengelolaan asuhan keperawatan diruang Cempaka RSUD dr.
Dradjat Prawiranegara menerapkan metode penugasan primer yang terdiri
dari 1 kepala ruangan, 1 wakil kepala ruangan, 3 perawat primer serta 13
perawat kolega. Adapun kapasitas tempat tidur yang tersedia di ruang
Cempaka adalah 39 tempat tidur pasien yang tersedia. Berdasarkan hasil
pengkajian mengenai standar asuhan keperawatan didapatkan data bahwa
SAK diruang Cempaka sudah memenuhi standar dan dapat diakses oleh
semua perawat. Untuk penyusunan SOP, masih terdapat SOP yang belum
memiliki nomor dokumen dan tanggal terbit. Berdasarkan data yang ada,
BOR ruangan Cempaka pada bulan Oktober yaitu 75,6 %, pada bulan
November 81% dan bulan Desember 74,1%.. Dari hasil nilai BOR tersebut
menunjukan bahwa nilai penggunaan tempat tidur di ruang Cempaka sudah
ideal.
Dari 10 sampel keluarga pasien yang diambil pada bulan Januari 2023,
sebanyak 80% mengatakan bahwa pelayanan diruang Cempaka sudah baik,
ramah dan sopan.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menerapkan konsep, teori, dan prinsip manajemen
keperawatan dalam pengelolaan pelayanan keperawatan dan pengelolaan
manajemen asuhan keperawatan pada klien ditingkat unit atau ruang rawat
di suatu tatanan pelayanan kesehatan.
2. Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan kegiatan praktek kepemimpinan dan manajemen,
mahasiswa mampu :
a. Melakukan pengkajian dalam lingkup manajemen keperawatan dengan
menggunakan pendekatan pendekatan 5M (mean, method, material,
money, market).
b. Merumuskan permasalahan dalam lingkup manajemen keperawatan
berdasarkan data data hasil pengkajian.
c. Membuat Plan Of Action untuk menyelesaikan permasalahan yang
muncul di ruang perawatan.
d. Melakukan kegiatan sesuai dengan Plan of Action dengan menekankan
pada peningkatan kemampuan pengelolaan ruang rawat dan
pengelolaan pasien.
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Institusi Pendidikan
Peningkatan kualitas proses belajar secara nyata, dan untuk
mengembangkan tekhnik manajemen keperawatan di rumah sakit.
2. Bagi Rumah Sakit RSUD dr. Dradjat Prawiranegara
Memberikan pelayanan keperawatan sesuai dengan standar pedoman
asuhan keperawatan dan memberikan masukan yang berhubungan
dengan analisa SWOT sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan di ruang Perinatologi.
3. Bagi Mahasiswa / Peserta Didik
Diharapkan dapat memperluas wawasan dan menambah pengalaman
mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu manajemen keperawatan yang
telah dipelajari dalam proses akademik.
F. Peserta Praktek
Mahasiswa Program Profesi Ners Universitas Faletehan Serang Banten Tahun
Ajaran 2022-2023 yang dinas di ruang Cempaka dengan nama anggota yaitu :
1. Restika Rahmawati, S.Kep
2. Rina Anggraeni Sunarya, S.Kep
3. Siti Aisyah Widiyanti, S.Kep
4. Siti Musayaroh, S.Kep
5. Siti Raudoh, S.Kep
6. Sovia, S.Kep
7. Sri Rizki Evitasari, S.Kep
8. Sri Sadara Apsarini, S.Kep
9. Uswatun Hasanah, S.Kep
10. Wahyu Kurniawan, S.Kep
11. Wiyah, S.Kep
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Manajemen
1. Definisi
Menurut Gillies (2000), manajemen didefinisikan sebagai suatu proses
dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Sedangkan
manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf
keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara
professional(Nursalam, 2014).
2) Struktur Organisasi
Struktur organisasi menggambarkan pengorganisasian ruangan dan
menggambarkan sistem kerja ruangan. Struktur organisasi
menggambarkan metoda penugasan yang digunakan.
C. Ruang Cempaka
Ruang Cempaka adalah ruang perawatan umum kelas 3 di RSUD dr. Dradjat
Prawiranegara, dengan kategori ruang perawatan penyakit dalam khususnya
penyakit sistem pernapasan. Hal ini sejalan dengan banyaknya kasus Tb Paru
di ruang Cempaka.
D. Standar Ketenagakerjaan
Menurut UU No. 38 Tahun 2014 tentang keperawatan. Jenis Perawat
berdasarkan BAB II pasal 4 adalah :
1. Jenis perawat terdiri atas :
a. Perawat profesi; dan
b. Perawat vokasi.
2. Perawat profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah :
a. Ners; dan
b. Ners spesialis.
F. Uraian Tugas
1. Merencanakan tenaga dan membuat jadwal kerja sesuai jumlah dan
kualitas kebutuhan layanan asuhan keperawatan sehingga layanan dapat
terlaksana secara optimal
2. Memonitor dan membagi tugas tentang memelihara peralatan, mesin
alkes dan obat inventaris ruangan agar jumlah dan kualitasnya siap pakai
dan sesuai standar
3. Melaksanalan evaluasi dan membuat laporan hasil kerja dan kualitas
sumber daya manusia
4. Melakukan penyelidikan bila ditemukan suatu masalah dalam
pelaksanaan pelayanan kepada pasien
b) Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah menganalisis data subjektif dan objektif
untuk membuat diagnose keperawatan. Diagnose keperawatan
melibatkan proses berpikir komplek tentang data yang dikumpulkan
dari klien, keluarga, rekam medic, dan pemberi pelayanan kesehatan
yang lain.
The North American Nursing Diagnosis Association (NANDA, 2002)
mendefinisikan diagnose keperawatan semacam keputusan klinik yang
mencakup klien, keluarga, dan respon komunitas terhadap sesuatu
yang berpotensi sebagai masalah kesehatan dalam proses kehidupan :
- Dalam membuat diagnose keperawatan dibutuhkan ketrampilan
klinik yang baik, mencakup proses diagnose keperawatan dan
perumusan dalam pembuatan pernyataan keperawatan.
- Proses diagnose keperawatan dibagi menjadi kelompok interpretasi
dan menjamin keakuratan diagnose dari proses keperawatan itu
sendiri. Perumusan pernyataan diagnose keperawatan memiliki
beberapa syarat yaitu mempunyai pengetahuan yang dapat
membedakan antara sesuatu yang actual, risiko, dan potensial
dalam diagnose keperawatan.
c) Intervensi
Intervensi keperawata adalah preskripsi untuk perilaku spesifik yang
diharapkan dari pasien dan/atau tindakan yang harus dilakukan oleh
perawat. Intervensi dilakukan untuk membantu pasien dalam mencapai
hasil yang diharapkan.
Intervensi keperawatan harus spesifik dan dinyatakan dengan jelas.
Pengkualifikasian seperti bagaimana, kapan, di mana, frekuensi, dan
besarnya memberikan isi dari aktivitas yang direncakan. Intervensi
keperawatan dapat dibagi menjadi dua yaitu mandiri yaitu dilakukan
oleh perawat dan kolaboratif yaitu yang dilakukan oleh pemberi
perawatan lainnya.
d) Evaluasi
Evaluasi mengacu kepada penilaian, tahapan, dan perbaikan. Pada
tahap ini perawat menemukan penyebab mengapa suatu proses
keperawatan dapt berhasil atau gagal. ( Alfaro – Le Fevre, 1994 )
Perawat menemukan reaksi klien terhadap intervensi keperawatan yang
telah diberikan dan menetapkan apa yang menjadi sasaran dari rencana
keperawatan dapat diterima. Perencanaan merupakan dasar yang
mendukung suatu evaluasi.
2. Dokumentasi Keperawatan
Dokumentasi keperawatan mnerupakan bagian dari pelaksanaan asuhan
keperawatan yang menggunakan pendekatan proses keperawatan yang
memiliki nilai hokum yang sangat penting. Tanpa dokumentasi
keperawatan yang telah dilaksanakan oleh perawat tidak mempunyai
makna dalamhal tanggung jawab dan taqnggung gugat. Dokumentasi
keperawatan dapat dikatakan sebagai “pegangan“ bagi perawat dalam
mempertanggung jawabkan dan membuktikan pekerjaannya. Oleh karena
itu ada berbagai aturan dan kaidah yang harus ditaati oleh setiap perawat
dalam melakukan pendokumentasian keperawatan.dokumentasi
keperawatan merupakan bukti otentik yang dituliskan dalam format yang
telah disediakan dan harus disertai dengan pemberian “ tanda tangan “ dan
nama perawat serta harus menyatu dengan status / rekam medic pasien.
Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien, setiap langkah dari
proses keperawatan memerlukan pendokumentasian mulai dari tahap
pengkajian, penentuan diagnose keperawatan, intervensi, implementasi
dan evaluasi keperawtan harus didokumentasikan. Untuk itu pada makalah
ini akan dibahas tentang dokumentasi Asuhan Keperawatan.
Tabel 3. 1
Jumlah Pasien Bulan Oktober – Desember 2022.
Ruang Cempaka RS Dradjat Prawiranegara
Bulan Jumlah Pasien
Oktober 177
November 138
Desember 155
Total 470
Tabel 3. 3
Daerah Asal Pasien Bulan Oktober – Desember 2022
Ruang Cempaka RS Dradjat Prawiranegara
No Daerah Asal Jumlah
1 Taktakan 21
2 Kota baru 3
3 Cigorondong sumur 1
4 Cimuncang 9
5 Ciracas 2
6 Cipalabuh cijaku 1
7 Cikande 24
8 Cinangka 1
9 Ciomas 2
10 Lampung 2
11 Pandeglang 5
12 Kasemen 28
13 Pulo kencana 1
14 Serang 55
15 Ciruas 9
16 Mekarsari 2
17 Kaligandu 3
18 Walantaka 6
19 Citaku 2
20 Panjang pulo ampel 2
21 Petir 16
22 Cipocok 19
23 Sukasari tanjung 3
24 Kramatwatu 11
25 Suka indah 2
26 Bandung 1
27 Cikeusal 6
28 Pontang 9
29 Tirtayasa 13
30 Pamarayan 5
31 Baros 9
32 Mancak 8
33 Cilegon 5
34 Anyer 4
35 Pabuaran 4
36 Rangkas 3
37 Cianjur 1
Total 298
Tabel 3. 4
Jumlah kebutuhan tenaga keperawatan diruang Cempaka pada tanggal 18
Januari 2023
Metode Douglass
Klasifikasi klien
Jumlah
Pasien Minimal Parsial Total
dst
Tabel 3. 5
Jumlah kebutuhan tenaga keperawatan diruang mina pada tanggal 19
Januari 2023
Pada tanggal 19 Januari 2023 di ruang cempaka terdapat 29 orang klien,
dimana 11 orang dengan ketergantungan total, 5 orang dengan
ketergantungan partial dan 13 orang dengan ketergantungan minimal.
Maka jumlah perawat yang dibutuhkan :
Tabel 3. 6
Jumlah kebutuhan tenaga keperawatan diruang mina pada tanggal 20
Januari 2023
Pada tanggal 20 Januari 2023 di ruang cempaka terdapat 32 orang klien,
dimana 13 orang dengan ketergantungan total, 6 orang dengan
ketergantungan partial dan 13 orang dengan ketergantungan minimal.
Maka jumlah perawat yang dibutuhkan :
Minimal Parsial Total Jumlah
1. Hanief Firmasnyah, Ners PNS 2006 Kepala Ruangan BHD, PPI Dasar, APAR,
S.Kep.Ners TB Paru
2. Yanti Mardianti, S.Kep. Ners PNS 2004 Wakil Kepala BHD, PPI Dasar, APAR, Tb
Ners Ruangan Paru
3. Juri Suparyanti, Amd.Kep D3 PNS 2006 PK3 BHD, PPI Dasar, APAR
4. Yulianingsih, S.Kep, Ners Ners PNS 2010 PK3 BHD, PPI Dasar, APAR,
TB Paru
5. Siti Maesitoh. AMK D3 TKS 2018 PK1 BHD, PPI Dasar, APAR
6. Nur Firda Susanti, S.Kep. Ners CPNS 2020 PK1 BHD, PPI Dasar, APAR
Ners
7. Rayi Lugina. AMK D3 CPNS 2020 PK1 BHD, PPI Dasar, APAR
8. Siti Juhaeriyah. AMK D3 TKS 2013 PK2 BHD, PPI Dasar, APAR
9. Angga Septia R, S.Kep S1 TKS 2018 PK1 BHD, PPI Dasar, APAR
10. Siti Samsiah, Amd. Kep D3 PNS 2010 PK3 BHD, PPI Dasar, APAR
11. Andri Kurniawan, Ners TKS 2018 PK2 BHD, PPI Dasar, APAR
S.Kep.Ners
12. Irfa Solihah. AMK D3 TKS 2018 PK1 BHD, PPI Dasar, APAR
13. Dwi Martini. AMK D3 PNS 2017 PK3 BHD, PPI Dasar, APAR
14. M. Ali Alatas, S.Kep. Ners Ners TKS 2017 PK2 BHD, PPI Dasar, APAR
15. Dedi Firnandi S.Kep. Ners Ners TKS 2016 PK2 BHD, PPI Dasar, APAR,
TB Paru
16. Bayu Solih. AMK D3 TKS 2015 PK2 BHD, PPI Dasar, APAR
17. Sukanah. AMK D3 PNS 2009 PK3 BHD, PPI Dasar, APAR
18. Sri Wahyuni, Amd.Kep D3 TKS 2013 PK1 BHD, PPI Dasar, APAR
19. Mutia Wati SLTA TKS - Administrasi -
Tabel 3. 7
Daftar Inventaris Alat Kesehatan Ruang Cempaka RSUD Dr Drajat
Prawiranegara
Bulan Oktober – Desember 2022
Baik Rusak
2. Alat GDS 1
3. EKG 1
4. Emergency Kit 1
5. Syringe pump 1
6. Suction pump 2
7. Infus Pump 2
8. CPR Board 1
9. Nebulizer 2
10 Oksigen Transport 2
.
11 Troley Oksigen 2
.
12 Manometer Sentral 34
.
13 Manometer Manual 2
.
14 Pulse Oximetry 4
.
15 Bengkok 4
.
16 Stetoskop 4
.
19 Termometer Infared 2
.
20 Tensimeter Manual 4
.
21 Tensimeter Digital 1
. (Dewasa)
22 Termometer Digital 2
.
23 Timbangan BB 2
.
24 Urinal 4
.
25 Pispot 6
.
26 Troley Pispot 3
.
27 Tumbukan obat 1
.
28 Spelkit 1
29 Troley Tindakan 7
.
Analisa Data
Berdasarkan hasil observasi dan pengumpulan data dari segi inventaris alat
kesehatan sudah ada daftar inventaris alat yang disimpan oleh kepala
ruangan dalam file tertentu. Terdapat kesesuaian data antara barang
dengan barang yang ada di ruangan. Alat- alat kesehatan yang ada diruang
cempaka sudah cukup lengkap sesuai dengan standar di rumah sakit.
Berdasarkan hasil observasi dan pengumpulan data, [roses pengadaan
barang ruang cempaka berkolaborasi dengan unit-unit terkait seperti
logistik, rumah tangga dan apotik. Dalam hal pemeliharaan alat ruang
perinatologi berkoordinasi dengan unit terkait.
Tabel 3. 8
Daftar Inventaris alat Rumah Tangga Ruang Cempaka RSUD Dr.
Dradjat
Prawiranegara Bulan Oktober – Desember 2022
c. Alat tenun
Tabel 3. 9
Pengelolaan Alat Tenun Ruang Cempaka RSUD Dr. Dradjat
Prawiranegara Bulan Oktober – Desember 2022
Analisa Data
Berdasarkan hasil pengkajian melalui observasi dan wawancara
didapatkan data bahwa penyediaan alat tenun diruang cempaka
berdasarkan jumlah, jenis, dan spesifik melalui sentralisasi laundry,
dimana setiap hari kebutuhan akan kelengkapan alat tenun dipenuhi
berdasarkan permintaan dari ruangan kemudian laundry akan
mendistribusikan (mengantar) kelengkapan alat tenun sesuai yang di
butuhkan.
d. Pengelolaan Obat
Tabel 3. 10
Pengelolaan Obat Ruang Cempaka RSUD Dr. Dradjat
Prawiranegara Bulan Oktober – Desember 2022
No Pernyataan Ya Tidak
Analisa Data
Dari hasil wawancara mengenai sentralisasi pemberian obat didapatkan
bahwa perawat menerima resep dari dokter sesuai dengan kebutuhan
pasien, kemudian petugas farmasi datang mengambil resep obat dan
kemudian petugas farmasi mengantarkan obat ke perawat ruangan,
selanjutnya obat disimpat diloker obat masing-masing pasien dan
diberikan sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Untuk format control
untuk pemakaian obat dan pengelolaan sentralisasi obat sudah tersedia.
b. Misi Keperawatan
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang prima
2. Meningkatkan kuantitas SDM melalui sistem rekrutmen yang
baik dan berkualitas SDM melalui pendidikan serta pelatihan
berkelanjutan
3. Meningkatkan sarana dan prasaraa yang berkualitas dalam
rangka menunjang pelayanan kesehatan
4. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi tanpa mengurangi
standar pelayanan kepada masyarakat
5. Meningkatkan dan menumbuhkan budaya organisasi yang
kuat, berkomitmen tinggi serta bertanggung jawab
6. Memberikan perlindungan hukum dan meningkatkan kesejahteraan
SDM Rumah Sakit
3. Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI RUANG CEMPAKA
RSUD dr. DRADJAT PRAWIRANEGARA KABUPATEN SERANG
KABID KEPERAWATAN
Hj. Neneng Nurhasanah
Isdiyanti, S.Kep.Ners
Kepala Ruang
Hanief Firmansyah, S.Kep.Ners
Perawat Primer
Perawat Primer Perawat Primer
Perawat Kolega
Nur Firda Susanti S.Kep., Ners Perawat Kolega
Rayi Lugina, AMK
Siti Juhaeriyah, AMK
Angga Septia R, S.Kep Irfa Solihah, AMK
Siti Samsiah Amd.Kep Dwi Martini, AMK
Andri Kurbniawan S.Kep., Ners M. Ali Alatas, S.Kep
Dedi Firnandi, S.Kep. Ners
Bayu Saleh AMK
Sukanah AMK
Sri Wahyuni Amd. Kep
Administrasi
Mutia Wati
Wulan Sri Rahayu
4. Keberadaan Dokumen
Daftar standar diagnosa dan perencanaan keperawatan dan standar
petunjuk pengisian diagnosa dan perencanaan keperawatan di Ruang
Cempaka Rumah Sakit Dr. Dradjat Prawiranegara Serang.
a. SAK (Standar Asuhan Keperawatan)
Tabel 3. 9
Daftar Standar Diagnosa Keperawatan dan Asuhan
Keperawatan Memuat 10 Penyakit Terbesar Di Ruang
Cempaka RSUD dr. Drajat Prawiranegara
No Daftar Standar Diagnosa
Keperawatan dan Asuhan
Keperawatan
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
2. Pola Napas Tidak Efektif
3. Intoleransi Aktivitas
4. Gastrointestinal
5. Gangguan Perfusi Renal
6. Nyeri Akut
7. Ketidakstabilan Kadar Glukosa
Darah
8. Nausea
9. Hipertermia
10. Gangguan Integritas Kulit
Analisa Data
Berdasarkan hasil pengkajian mengenai standar asuhan keperawatan
didapatkan data:
1. Bahwa SAK diruang Cempaka sudah ada dan dapat diakses oleh
semua perawat
2. Dokumen SAK belum terdapat cover yang mencantumkan RS,
belum terdapat tahun penerbitan, dokumen masih berupa tulisan
tangan hasil rekapan dalam buku besar
3. Tidak terdapat tim penyusun dan mekanisme penyusunan SAK,
belum memuat kata pengantar, dan belum memiliki daftar isi dan
halaman.
b. Standar Operasional Prosedur (SOP)
Tabel 3. 10
Daftar Standar Operasional Prosedur (SOP) IRI KMB Di Ruang
Cempaka RSUD Dr. Drajat Prawiranegara
No Uraian No. Dokumen Tanggal Terbit Revisi
1. Mengukur 74/SPO.IRI/RSUD/ 05 NOVEMBER 02
tekanan XI/2019 2019
darah
2. Pemsasang 32/SPO.IRI.KMB/ AGUSTUS 2018 02
an transfusi RSUD/VIII/2018
3. Memberika 22/SPO.IRI.KMB/ FEBRUARI 2018 02
n oksigen RSUD/II/2018
dengan
masker
4. Mengukur 17/SPO.IRI.KMB/ 20 AGUSTUS 2018 02
cairan yang RSUD/VIII/2018
masuk dan
keluar
(Intake dan
Output)
5. Mengukur 11/SPO.IRI.KMB/ 24 OKTOBER 2017 01
suhu tubuh RSUD/X/2017
menggunak
an
termometer
digital
6. Memberi 09/SPO.IRI.KMB/ FEBRUARI 2018 01
obat RSUD/II/2018
melalui
oral
7. Mengganti 01/SPO.IRI.KMB/ 24 OKTOBER 2017 03
balutan RSUD/X/2017
luka
operasi
bersih
8. Mengukur 18/SPO.IRI.KMB/ 23 APRIL 2018
suhu tubuh RSUD/IV/2018
menggunak
an
termometer
infra red
9. Menghitun 18/SPO.IRI.KMB/ 24 OKTOBER 2017 03
g nadi dan RSUD/X/2017
pernapasan
10 Spoeling 02/SPO.IRI.KMB/ 24 OKTOBER 2017 02
pada dower RSUD/X/2017
cateter
(DC) Post
prostalecto
my dengan
systotomy
11 Melepas 03/SPO.IRI.KMB/ 24 OKTOBER 2017 02
WSD RSUD/X/2017
13 Perawatan 30/SPO.IRI.KMB/ FEBRUARI 2018 03
luka bakar RSUD/III/2018
14 Bladder 06/SPO.IRI.KMB/ 24 OKTOBER 2017 02
training RSUD/X/2017
16 Memandika 10/SPO.IRI.KMB/ 24 OKTOBER 2017 02
n pasien di RSUD/X/2017
tempat
tidur
17 Memberi 12/SPO.IRI.KMB/ 23 OKTOBER 2017 03
Suntik RSUD/X/2017
Melalui
Intra vena
18 Pemeriksaa 13/SPO.IRI.KMB/ 02
n gula RSUD/X/2017
darah
dengan
glokometer
19 Memberi 14/SPO.IRI.KMB/ 03
obat RSUD/X/2017
suntikan
secara
Intramuscul
ar
20 Memberika 16/SPO.IRI.KMB/ 20 AGUSTUS 2018 02
n kompres RSUD/VIII/2018
hangat
21 Menyuapi 19/SPO.IRI.KMB/ AGUSTUS 2018 01
pasien RSUD/VII/2018
22 Memasang 26/SPO.IRI.KMB/ FEBRUARI 2018 02
Bidai RSUD/II/2018
23 Memasang 29/SPO.IRI.KMB/ FEBRUARI 2018 02
gips RSUD/II/2018
24 Membuka 31/SPO.IRI.KMB/ FEBRUARI 2018 02
gips RSUD/II/2018
Tabel 3. 11
Daftar Standar Prosedur Operasional (SPO) IRI Umum Di Ruang Cempaka
RSUD dr. Dradjat Prawiranegara
No Uraian No. Dokumen Tanggal Terbit Revisi
1 Pemasangan Gelang/Klip 05/ 08 DESEMBER 01
Kuning Identifikasi Pasien SPO.IRI.KMB/ 2017
Risiko Jatuh Di Rawat RSUD/XII/2017
inap
2 Pemasangan Gelang/Klip 03/ 08 DESEMBER 02
Identitas Pasien SPO.IRI.KMB/ 2017
RSUD/XII/2017
3 Pemasangan Gelang/Klip 04/ 08 DESEMBER 01
Alergi SPO.IRI.KMB/ 2017
RSUD/XII/2017
4 Identifikasi Pasien 01/SPO.IRI 08 DESEMBER 01
/RSUD/XII/2017 2017
5 Pencegahan Jatuh Pada 06/SPO.IRI 08 DESEMBER 02
Pasien Beresiko /RSUD/XII/2017 2017
6 Pemulangan Pasien Atas 13/SPO.IRI 20 SEPTEMBER 02
Izin Dokter /RSUD/IX/2018 2018
7 Memberikan Perlindungan 07/SPO.IRI 15 FEBRUARI 2018 0
Terhadap Kerahasiaan /RSUD/II/2018
Informasi Tentang Pasien
8 Transfer Pasien Antar 26/SPO.IRI 20 SEPTEMBER 02
Ruangan Perawatan /RSUD/IX/2018 2018
9 Konsul Dokter Melalui 33/SPO.IRI 03
Telefon /RSUD/XI/2018
10 Serah Terima (Hand Over) 34/SPO.IRI 01
Laporan Jaga Radiografer /RSUD/XI/2018
Antar Shift
11 Identifikasi Pasien 37/SPO.IRI
Meninggal /RSUD/XI/2018
12 Identifikasi Pasien 39/SPO.IRI 01
Sebelum Melakukan /RSUD/XI/2018
Tindakan Medis
13 Pelepasan Gelang 40/SPO.IRI
/RSUD/XI/2018
14 Identifikasi Pasien 55/SPO.IRI
Sebelum Pengambilan /RSUD/XI/2018
Contoh Darah
15 Identifikasi Pasien 56/SPO.IRI
Sebelum Pemberian /RSUD/XI/2018
Transfusi Darah/Produk
Darah
16 Kententuan Penunggu 077/SPO.IRI 27 JANUARI 2020 0
Pasien Rawat Inap Pindah /RSUD/I/2020
Ke ICU, HCU, dan ICCU
17 Keputusan Tindakan Do 55/SPO.IRI SEPTEMBER 2018 0
Not Resuscitate (DNR) /RSUD/IX/2018
18 Pelaksanaan Timbang 65/SPO.IRI 10 NOVEMBER 02
Terima Antar Shift Dinas /RSUD/XI/2019 2019
Bagi Perawat / Bidan Di
RSDP
19 Identifikasi Pasien 43/SPO.IRI
Sebelum Pemasangan /RSUD/XI/2018
Catheter
Tabel 3. 12
Daftar Standar Operasional Prosedur (SOP) PPI Di Ruang Cempaka RSUD
dr. Dradjat Prawiranegara
No Uraian No. Dokumen Tanggal Terbit Revisi
1. Kebersihan Tangan 02/SOP.KPPI/ JULI 2017 01
RSDP/VII/2017
2. Etika Batuk 03/SOP.KPPI/ JULI 2017 01
RSDP/VII/2017
3. Pengambilan 07/SOP.KPPI/ JULI 2017 01
Spesimen Pada RSDP/VII/2017
Dugaan Infeksi Akibat
Pemasangan Infus
Pada CVL
4. Praktek Nyuntik Yang 08/SOP.KPPI/ JULI 2017 01
Aman RSDP/VII/2017
5. Pembersihan Mobil 09/SOP.KPPI/ AGUSTUS 2018 0
Ambulance RSDP/VIII/2018
6. Cara Pemakaian dan 10/SOP.KPPI/ AGUSTUS 2018 0
Pelepasan APD RSDP/VIII/2018
Masker Efisiensi
Tinggi (N-95)
7. Perawatan Humidifier 11/SOP.KPPI/ SEPTEMBER 2018 0
RSDP/X/2018
8. Pembersihan Gorden 12/SOP.KPPI/ SEPTEMBER 2018 0
Tirai Diruangan RSDP/X/2018
9. Cara Pembuatan 13/SOP.KPPI/ AGUSTUS 2018 1
Larutan Chlorin 0,5% RSDP/X/2018
& 0,05%
10. Penanganan Pasien Di 14/SOP.KPPI/ 0
Ruang Isolasi RSDP/XX/VII/
2018
11. Kewaspadaan 16/SOP.KPPI/ AGUSTUS 2018
Terhadap Penularan RSDP/VIII/2018
Melalui Percikan
(Drovlet)
12. Langkah-Langkah 17/SOP.KPPI/ AGUSTUS 2018
Melepas Alat RSDP/VIII/2018
Pelindung Diri (APD)
13. Alur Penanganan 19/SOP.KPPI/ AGUSTUS 2018
Penyakit Menular RSDP/VIII/2018
14. Kewaspadaan 21/SOP.KPPI/ AGUSTUS 2018
Terhadap Penularan RSDP/VIII/2018
Melalui Udara (Air
Borne)
15. Area Pemakaian Alat 23/SOP.KPPI/ 01 SEPTEMBER
Pelindung Diri (APD) RSDP/VIII/2018
16. Kewaspadaan Isolasi KEP/01-KPPI/ Maret 2020 02
Covid-19 RSDP/III/2020
dilaksanakan
Jumlah (%) 100% 0%
Evaluasi
1. Mengacu pada tujuan ✔
2. Hasil evaluasi dicatat ✔
Jumlah (%) 100% 0%
Catatan Asuhan Keperawatan
1. Menulis pada format yang baku
2. Pencatatan sesuai tindakan
yang dilakukan ✔
✔
3. Ditulis dengan jelas, istilah
✔
yang baku
4. Mencantumkan paraf atau
✔
nama jelas, tanggal dan jam ✔
5. Penyimpanan berkas catatan
keperawatan
Jumlah (%) 100% 0%
1) Pengkajian
Dilakukan saat pasien masuk ke ruang Cempaka, dilakukan verifikasi
dari mulai identitas, pemeriksaan fisik maupun medis, diagnosa medis
dan intervensi keperawatan yang akan dilakukan kepada pasien
selama perawatan di ruang Cempaka.
2) Diagnosa Keperawatan
Penetapan diagnosa keperawatan ditetapkan berdasarkan kondisi
faktual dan aktual saat pasien dibawa ke ruang Cempaka serta
mencantumkan permalasahan yang terjadi pada pasien saat itu.
3) Perencanaan
Perenanaan yang dibuat berdasarkan diagnosa keperawatan, perawat
melakukan tindakan berdasarkan prirotias masalah yang ada dan
mengacu pada tujuan pemulihan pasien. Penyusunan rencana
melihatkan keluarga dan berkolaborasi dengan tim kesehatan lain
seperti dokter dan lab.
4) Tindakan/Implementasi
Tindakan yang dilakukan berdasarkan rencana keperawatan yang
telah disusun, perawat melakukan observasi respon pasien setelah
dilakukan tindakan keperawatan pendokumentasian dibuat di format
yang telah baku.
5) Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat setelah tindakan diberikan dan sesuai dengan
tujuan yang dituju dan hasil dicatat dalam laporan pasien.
Evaluasi dilakukan saat setelah tindakan diberikan dan sesuai dengan
tujuan yang dituju dan hasil dicatat dalam laporan pasien.
a. Ronde Keperawatan
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan Cempaka,
bahwa ronde keperawatan belum pernah dilaksanakan. Hal ini
dikarenakan kendala waktu dan kesempatan yang belum sesuai
yang diharapkan
b. Timbang Terima
Tabel 3. 14
Instrumen Evaluasi Pelaksanaan Orientasi Pasien Baru
Pelaksanaan
Tahap Kegiatan
Ya Tdk
Persiapan 1. Menyiapkan tempat ✔
2. Menyiapkan buku pedoman ✔
orientasi pasien baru
Pelaksanaan 3. Mempersilakan pasien/keluarga ✔
duduk pada tempat yang telah
disediakan
4. Menjelaskan petugas yang merawat ✔
5. Menjelaskan jadwal konsultasi ✔
dokter dan perawat.
6. Menjelaskan hak dan kewajiban ✔
pasien/ keluarga
7. Menjelaskan ruangan dan fasilitas ✔
8. Menjelaskan peraturan rumah sakit ✔
9. Menjelaskan pengurusan ✔
administrasi
10. Memberikan kesempatan ✔
pasien/keluarga bertanya hal-hal
yang belum jelas
Penutup 11. Mengakhiri kegiatan dengan cara ✔
yang baik
12. Meminta keluarga menandatangani ✔
tanda bukti orientasi pasien baru.
Pendokumentasian 13. Mencatat di rekam keperawatan ✔
Total Skor 13
Tabel 3. 16
Instrumen Evaluasi Pengelolaan Persiapan Pemulangan Pasien
Analisa Data
Dari hasil observasi didapatkan hasil bahwa proses timbang terima
selama berdinas di Ruang Cempaka selalu dilakukan dengan baik
sesuai dengan SOP yang telah dibuat, namun ada beberapa variabel
yang dinilai tidak dilakukan karena mengingat Cempaka merupakan
ruang perawatan untuk penyakit dalam dan paru.
D. Controlling
Controlling dilakukan oleh kepala ruangan dan terdapat instrument
penilaian kinerja perawat, kepala ruangan yang melakukan penilaian
pada staff keperawatan. Dalam pendokumentasian tersimpan rapih di
dalam arsip dan sifatnya rahasia. Penilaian untuk kinerja perawat
terbagi menjadi dua, yang pertama SKP yaitu khusus untuk pegawai
PNS, dan yg kedua EKP yaitu untuk semua pegawai rumah sakit.
Adapun sub penilaiannya untuk SKP yakni orientasi pelayanan,
integritas, disiplin, kerjasama dan komitmen. Dan untuk sub
penilaian EKP yakni sikap kerja, kinerja pelayanan, mutu
pelanyanan. Untuk sift sore dan malam yg melakukan kontroling
terhadap kinerja perawat yaitu Pengawas Umum (PU).
D. Unsur Money (M-4)
1. Identifikasi pengelolaan dana ruangan
RSUD dr.Dradjat Prawiranegara Serang merupakan rumah sakit milik
pemerintah Kabupaten Serang, sesuai hasil wawancara yang dilakukan
kepada kepala ruangan Cempaka pada tanggal 18 Januari 2023 di
dapatkan informasi bahwa dana rumah sakit diperoleh dari pendapatan
rumah sakit seluruhnya. Untuk alokasi alat-alat Kesehatan dan alat-
alat rumah tangga atau alat tulis kantor (ATK) ditanggung seluruhnya
oleh bidang logistik keuangan rumah sakit umum daerah dr. Dradjat
Prawiranegar Serang.
2) Penataan Ruangan
Ruang Cempaka merupakan ruang rawat inap dewasa yang terdiri dari 5
kamar terdiri dari kamar 1, kamar 2, kamar 3, kamar 4, dan kamar 5
dengan kapasitas 40 tempat tidur. Setiap kamar dilengkapi dengan kipas
angin.
No Kamar Tempat Tidur Jenis Kamar
1 Terdiri dari 10 tempat Penyakit Dalam
tidur
2 Terdiri dari 6 tempat Penyakit Paru
tidur
3 Terdiri dari 9 tempat Penyakit Dalam
tidur
4 Terdiri dari 9 tempat Penyakit Paru
tidur
5 Terdiri dari 6 tempat Penyakit MDR
tidur (infeksi)
HasiPengamatan lainnya :
Nurse station yang berada diruang Cempaka terletak di depan ruang
pertemuan. Diruang Cempaka terdapat ruangan farmasi, ruang dokter,
ruang tindakan, ruang alat tenun, dua ruangan ganti, ruang admin, ruang
gudang, ruang spoel hoek dan ruang sholat (mushola keluarga pasien).
Toilet perawat terletak di samping kiri didalam ruangan nurse station, di
ners station terdapat washtafel dan handscrub sebagai sarana mencuci
tangan bagi perawat dan dokter serta terdapat handsrub yang terletak
didepan masing-masing kamar pasien.
3) Efisiensi Ruangan
BOR
BOR (Bed Occupancy Ratio = Angka penggunaan tempat tidur) adalah
prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu. Indikator
ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat
tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal menurut Depkes
(2005) adalah antara 60-85%. Berdasarkan data yang ada, BOR ruangan
Cempaka pada bulan Oktober yaitu 75,6 %, pada bulan November 81%
dan bulan Desember 74,1%. Dari hasil nilai BOR tersebut menunjukan
bahwa nilai penggunaan tempat tidur di ruang Cempaka sudah ideal pada
bulan Oktober sampai bulan Desember.
LOS
LOS (Length of Stay = Rata-rata lama pasien dirawat) adalah rata-rata
lama rawat seorang pasien. Indikator ini disamping memberikan
gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan mutu pelayanan
apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat diamati lebih lanjut.
Secara umum nilai LOS yang ideal menurut Depkes (2005) adalah antara
6-9 hari. Berdasarkan hasil dari data yang ada, nilai LOS diruang peri
pada bulan Oktober yaitu 4 hari hari, pada bulan November 4 hari, bulan
Desember 4 hari.
Dari hasil nilai LOS tersebut menunjukan bahwa nilai rata-rata lama
rawat seorang pasien di ruang Cempaka pada bulan Oktober sampai bulan
Desember belum ideal.
TOI
TOI (Turn Over Interval = Tenggang perputaran) adalah rata-rata dimana
tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi saat terisi berikutnya.
Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat
tidur. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi menurut Depkes (2005)
adalah kisaran 1-3 hari. Berdasarkan hasil dari data yang diperoleh, nilai
TOI di ruang Cempaka pada bulan Oktober yaitu 1 hari, pada bulan
November yaitu 1 hari, dan Desember 1 hari. Dari hasil nilai TOI tersebut
bahwa nilai tenggang perputaran diruang cempaka sudah ideal.
BTO
BTO (Bed Turn Over = angka perputaran tempat tidur) adalah frekuensi
pemakaian tempat tidur pada suatu periode, berapa kali tempat tidur
dipakai dalam satuan waktu, menunjukan tingkat efisiensi pemakaian
tempat tidur. Nilai ideal menurut Depkes (2005) adalah antara 40-50
kali/tahun. Berdasarkan hasil data yang diperoleh diruang cempaka pada
bulan Oktober 7 kali, bulan November 4 kali, dan bulan Desember 6 kali.
Dari hasil nilai BTO tersebut bahwa angka perputaran tempat tidur
diruang Cempaka belum ideal.
BAB IV
MASALAH DAN RENCANA KEGIATAN
A. Analisa SWOT
1. Man (M-1)
No Analisis Strenght Weakness Opportunity Threatened
1. a. Ketenagaan Kepala ruangan: 1 Total 18 orang tenaga Sebagian besar pegawai Dengan belum ada
orang perawat diruang sudah berpengalaman kesesuaian tenaga
Wakil kepala cempaka tidak sesuai bekerja. perawat maka akan
ruangan 1 orang dengan jumlah 39 bed Adanya komunikasi mengurangi pelayanan
Katim: 3 orang yang ada. melalui status pasien yang optimal kepada
Memiliki kepala sebagai penghubung pasien.
ruangan, Wakil profesi lain, misalnya
kepala ruangan, dokter, ahli gizi.
Katim dan Adanya kerja sama
perawat dengan beberapa
Pelaksana institusi pendidikan.
Kepala ruangan
mampu
mengelola dan
memanajemen
ruangan.
Kepala ruangan,
wakaru, dan
perawat membina
mahasiswa yang
mengalami
kesulitan dalam
melakukan tugas.
Seluruh perawat
memiliki sertifikat
BHD (Bantuan
Hidup Dasar). dan
juga ada yang
memiliki sertifikat
BTCLS.
b. Tingkat Pendidikan Pendidikan Kesempatan untuk Kualitas asuhan
Pendidikan Banyaknya tenaga D3 Kep: 10 Orang memperoleh dan keperawatan yang
dan perawat yang S. Kep : 1 Orang melanjutkan harus sesuai dengan
Pelatihan memiliki Ners : 7 Orang pendidikan yang lebih teori keperawatan
pengalaman kerja tinggi. Adanya tuntutan yang
cukup lama. Kualifikasi Adanya kesempatan lebih tinggi dari
pendidikan tenaga untuk mengikuti masyarakat untuk
perawat rata-rata D3 program pelatihan TB mendapatkan
Keperawatan dan DOTS dan BTCLS. pelayanan yang lebih
masih belum Dengan semakin profesional
melanjutkan banyaknya diberikan
pendidikan. kesempatan untuk
Pelatihan mengikuti pelatihan
Pelatihan yang diikuti maka pengetahuan dan
rata-rata merupakan keterampilan perawat
pelatihan umum yang akan bertambah
ada di Rumah Sakit
saja. Sedangkan ruang
cempaka merupakan
ruangan penyakit
dalam dengan kasus
terbanyak sistem
pernapasan. Sehingga
membutuhkan
pelatihan khusus
seperti pelatihan
tatalaksana TB DOTS
(Directly Observed
Treatment
Shortcourse). Tidak
hanya itu pelatihan
BTCLS pun sangat
penting, karena masih
sedikit yang
mengikuti pelatihan
tersebut.
2. Material (M-2)
No Analisis Strenght Weakness Opportunity Threatened
2. a. alat-alat ada buku daftar alat-alat yang instrumen yang ckup adanya tuntutan tinggi
inventaris alat-alat tersedia masih memadai bisa dari masyarakat untuk
alat-alat tindakan kurang memadai, memberikan pelayanan pelayanan yang lebih
tersimpan dalam misalnya bad pasien yang sesuai dengan profesional
lemari dan kipas angin. standar
sudah tersedia peningkatan pelayanan
tempat sampa keperawatan
medis/non medis dan
safety box
mempunyai sarana
dan prasarana untuk
pasien dan tenaga
kesehatan
b. obat-obatan obat-obatan tersedia peningkatan pelayanan kesalahan informasi
dan layak pakai keperawatan bisa terjadi bila
tersimpan pada informasi mengenai
tempat khusus pasien kurang jelas
tersedianya buku
obat
obat emergency
tersmpan di trolley
emergency
3. Metode (M-3)
No Analisis Strenght Weakness Opportunity Threatened
3. a. Visi Misi Memiliki visi misi Kurangnya Visi dan misi rumah Adanya persaingan
dan Struktur yang telah penerapan visi dan sakit untuk antara RS baik RS
Organisasi disepakati oleh misi oleh perawat mewujudkan pelayanan negeri maupun swasta.
setiap anggota ruangan dalam kesehatan yang optimal Adanya tuntutan yang
ruangan. keperawatan holistic baik segi kualitas lebih tinggi dari
Metode penugasan (bio-psiko-sosial- maupun kuantitas masyarakat untuk
menggunakan spiritual) mendapatkan
metode perawat pelayanan yang
primer profesional.
Ruang Cempaka
telah memiliki visi
misi ruangan
tersendiri
b. Keberadaan Standar asuhan SPO yang ada di Berkembangnya adanya tuntutan yang
Dokumen keperawatan ruangan Cempaka indikator, standar dan lebih tinggi dari
dan didapatkan data masih belum kriteria terhadap masyarakat untuk
Pelaksanaan bahwa SAK diruang sepenuhnya berbagai system mendapatkan
Metode/ Cempaka sudah ada diterapkan oleh pelayanan di RS dan pelayanan yang
Standar/ dan dapat diakses seluruh perawat ruangan professional
Pedoman. oleh semua perawat ruangan.
SAK & SOP SOP di ruang
Cempaka memuat
seluruh tindakan-
tindakan dan
prosedur yang sering
dilakukan di
ruangan
c. Proses Memiliki Standar Perawat belum Meningkatnya Adanya tuntutan yang
Asuhan Asuhan semuanya kepuasan pasien lebih tinggi dari
Keperawatan Keperawatan (SAK) mengerti terhadap asuhan masyarakat untuk
Format pengkajian penerapan asuhan keperawatan mendapatkan
yang mudah keperawatan pelayanan yang
dipahami menggunakan professional
Pengisian SDKI, SIKI dan
pengkajian pasien SLKI
dan diagnosa Diagnosis
keperawatan spiritual belum
menggunakan ditegakkan dalam
metode checklist ruangan Cempaka
d. Proses Metode penugasan Kurangnya tenaga Adanya koordinasi Adanya tuntutan yang
Manajemen menggunakan perawat yang ada di yang baik antara lebih tinggi dari
Pelayanan metode perawat ruang Cempaka mahasiswa dengan masyarakat untuk
Tim dan primer menyebabkan perawat ruangan mendapatkan
Adanya timbang pembagian shift Adanya kemajuan pelayanan yang
terima, dan tidak sesuai dengan pasien atau keluarga professional
timbang terima yang seharusnya mengikuti anjuran
dilakukan di nurse perawat
station
Pelaksanaan serah
terima tugas jaga
atau operan sudah
sesuai dengan
standar
Pengelolaan
persiapan pasien
emergency harus
di informed
concent
Pelaksanaan
universal
precaution sudah
sesuai dengan
langkah-langkah
pencegahan resiko
nasokomial
4. Money (M-4)
5. Market (M-5)
1. Sistem Ruang Cempaka Tidak ada Letak RSUD Serang Tidak ada
Pemasaran merupakan ruang kelas yang berada ditengah-
Ruangan 3 yang banyak diminati tengah Kota Serang
oleh pasien sehingga memudahkan
pasien untuk datang
B. Perumusan Masalah
Dengan mempertimbangkan keterbatasan waktu, wewenang dan
kemampuan mahasiswa maka alternatif penyelesaian masalah akan
difokuskan pada 5 masalah, teknik yang digunakan untuk memprioritaskan
masalah menggunakan pembobotan dengan memperhatikan aspek-aspek
sebagai berikut :
1. Magnitude (Mg) : kecenderungan besar seringnya kejadian masalah
2. Servery (Sv) : besarnya kerugian yang ditimbulkan
3. Managealibility (Mn) : bisa dipecahkan
4. Nursing concern (Nr) : berfokus pada keperawatan
5. Affordability : ketersediaan sumber manusia
Mg Sv Mn Nr Afd
1 Belum optimalnya
perawat mengenai
Aplikasi 3 S
3 3 4 3 4 17 1
(SDKI,SLKI,SIKI)
pada Perawat di
Ruang mina
2 Keterbatasan alat
perawatan luka 4 2 3 4 4 17 2
diruang Mina
C. Prioritas Masalah
Berdasarkan kajian data yang dilakukan selama tanggal 18-20 Januari
2023 dapat diidentifikasi permasalahan dalam lingkup manajemen
keperawatan di Ruang Cempaka RSUD Dr Dradjat Prawiranegara sebagai
berikut:
1. Belum optimalnya perawat mengenai Aplikasi 3 S (SDKI,SLKI,SIKI)
pada Perawat di Ruang Mina
2. Keterbatasan alat perawatan luka diruang Mina.
D. Analisa Data
Symptoms Etiologi Problem
DO:
2 Keterbatasan Menyediak Meningkatka Perawat Menyediaka Surat Jum’at, Ruang Bangkit Subagja
alat perawatan an alat n kualitas ruang Mina n alat permohona 13.00 Mina Diputra, S.kep
luka untuk perawatan perawatan n WIB
perawatan luka serta luka yang pengajuan Dede Sunandar,
pasien mencegah memadai alat
S.kep.Ners
infeksi
nasokomial
Devia Elisawati,
antar pasien
Amd.Kep
Diah Pitaloka,.
Amd.Kep
Dwi Rusmini,
Amd.Kep
Iip, Amd.Kep
Ita Soleha,
Amd.Kep
Munip, Amd.Kep
Mustopa,
S.kep.Ners
Rusdiyanti,
Amd.Kep
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Sudah dilakukan diskusi mengenai permasalahan mengaplikasikan 3 S (SDKI, SLKI,
SIKI) pada perawat ruang Mina.
2. Sudah dilakukan diskusi masalah tentang perawatan luka di ruang Mina.
B. Saran
Sebagai upaya lanjutan dalam mengatasi permasalahan dalam pelaksanaan manajemen
keperawatan, maka perlu adanya usaha-usaha sebagai berikut :