Disusun Oleh :
1. Almarida Nur Afiffa 2111102412036
2. Annisa Oktavia Pradini 2111102412019
3. Dea Eka Ryanti 2111102412012
4. Erna Astuti 2111102412118
5. Juwita 2111102412002
6. Laras Tri Anjari 2111102412015
7. Muhammad Tarmidzi Idris 2111102412116
8. Putri Puji Astuti 2111102412120
9. Rinda Kurnilawati 2111102412112
10. Rumi Tri Hastani 2111102412043
11. Rumiati 2111102412124
12. Via Aprilia 2111102412099
yang telah memberikan kesehatan kepada penulis dan atas berkat rahmat, karunia
Sholawat dan salam tak lupa kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Besar
motivasi, dukungan dan dorongan semangat dari berbagai pihak. Oleh Karena itu,
4. Ibu Ns. Enok Sureskiarti,M.Kep selaku Ketua Program Studi Profesi Ners
manajemen keperawatan
desiminasi ini selesai serta atas saran dan masukannya dalam penyusunan
Allah SWT. Penulis menyadari bahwa dalam laporan desiminasi ini masih
terdapat kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu kritik
bermanfaat untuk semua pihak dan dapat digunakan sebagai mana mestinya.
Kelompok 1 & 2 .
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sakit didefinisikan sebagai bagian integral dari suatu organisasi sosial dan
potensi sumber daya yang tersedia dirumah sakit dengan wajar, efisien dan
efektif, serta diberikan secara aman dan memuaskan sesuai dengan norma,
kemampuan masyarakat.
pengelolaan keperawatan secara professional saat ini dan yang akan datang
(Nursalam, 2013).
2009).
sakit dirawat dan ditempatkan dalam jarak yang dekat. Infeksi nosokomial
dapat terjadi pada penderita, tenaga kesehatan dan juga setiap orang datang
ke rumah sakit. Infeksi yang ada di pusat pelayanan kesehatan ini dapat
lamanya rawat inap yang tentunya akan membutuhkan biaya yang lebih
banyak dai perawatan normal bila tidak terkena infeksi nosokomial (Edhie,
2010).
(variasi 3-21%) atau lebih 1,4 juta pasien rawat inap dirumah sakit seluruh
55 rumah sakit dari 14 negara yang berasal dari Eropa, Timur Tengah,
Asia Tenggara dan pasifik menunjukkan adanya infeksi rumah sakit dan
istilah yang digunakan untuk mencuci tangan. Pada tahun (2009), WHO
(Worrld Health Organization) mencetuskan global patient safety challage
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan praktik keperawatan manajemen mulai tanggal
2. Tujuan Khusus
evaluasi.
keperawatan
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Instansi Rumah Sakit
3. Bagi Mahasiswa
Balikpapan
manajemen
D. Sistematika Penulisan
Penyusunan laporan ini berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
C. Manfaat Penulisan
D. Sistematika Penulisan
BAB V . PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Manajemen Keperawatan
organisasi bisnis yang difokuskan pada produksi dan banyak hal lain
2. Fungsi Manajemen
1) Tujuan perencanaan :
d) Meningkatkan efisiensi
lingkungankerja
2) Prinsip perencanaan
a) Jelas tujuan
e) Prioritas
f) Perlibatan aktif
h) Fleksibel
i) Berkesinambungan
dan menghambat
b. Pengorganisasian (Organizing)
d) Spesialisasi
kerjadalam organisasi
3) Aktifitas pengorganisasian
b) Mengembangkan prosedur
4) Struktur organisasi
b) Adhocracy
5) Kegunaan pengorganisasian :
a) Penjabaran secara rinci semua pekerjaan yang harus
6) Pengarahan (Directing)
pendelegasian.
7) Pengendalian (Controlling)
Pengawasan adalah proses untuk mengamati secara terus
a) Prinsip Controlling :
akhir.
- Ronde keperawatan
telah dibuat
c) Tipe controlling
- Input control
- Proses control
- Output control
- Pasien
1. Kebutuhan fisik pertama mental dan social
3. Lingkungan
- Ketenagaan
3. Prestasi kerja
1. Penggunaan
3. Inventaris
diagnosa
oleh perawat
4. Peran Manajer
2002).
Menurut Rewland & Rewland (1997), ada dua belas kunci utama
ruangan harus lebih peka terhadap anggaran rumah sakit dan kualitas
jangka pendek dan jangka panjang untuk mencapai visi, misi dan
sebagai berikut:
diperlukan.
pasien.
ruang rawat.
2) Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan
ketenangan.
meliputi :
perawatan.
ruang rawat.
8. Uraian Tugas Perawat Pelaksana
advice dokter.
berdebar).
berikutnya.
pendokumentasian).
abnormalitas.
c. Perawat pelaksana
yang berlaku.
pengobatan.
mengenai penyakitnya.
kemampuannya.
batas kemampuannya.
keperawatan.
14) Melaksanakan tugas pagi, sore, malam dan hari libur secara
ruangan.
asuhan keperawatan.
mengenai :
a) Program diet
penggunaannya
1. Man (M1)
a. Pengembangan staf
Tujuan pengembangan staff adalah membantu
2012).
nonformal.
pasien:
sebagainya.
keperawatan, yaitu:
1) Metode Gillies
Kuntoro, 2010):
Jumlah tenaga = A X B X 365
(365- hari libur) X jam kerja per hari
Keterangan:
A= Jumlah jam kerja tenaga
keperawatan per hari B= Jumlah rata-
rata pasien per hari
a) Prinsip perhitungan Rumus Gillies
pasien/ hari.
tersebut.
Keterangan:
12 hari.
hari kerja efektif 6 hari per minggu maka 40/6 = 6,6 jam
perhari).
cadangan).
2) Metode Douglass
pasien.
Table
Kebutuhan Perawat Per Shift
KLASIFIKASI PASIEN
Minimal Parsial Total
Pag Sore Malam Pagi Sore Malam Pagi Sore Mala
i m
0,1 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20
7
0,3 0,28 0,14 0,54 0,30 0,20 0,72 0,60 0,40
4
0,5 0,42 0,21 0,81 0,45 0,30 1,08 0,90 0,60
1
Sumber: Putra(2016), Buku Ajar Manajemen Keperawatan
3) Metode DEPKES
d) Jam kerja efektif setiap perawat atau bidan 7 jam per hari.
pelayanan keperawatan.
Tugas Non Keperawatan
membantu.
ruang.
tanggung jawabnya.
(1) Perencanaan
(2) Pengorganisasian
(3) Pengarahan
(4) Pengawasan
sebagainya.
professional,
Skema 2
Kepala Ruangan
Perawat : Perawat
4-6 pasien). Hal ini: di mulai
Penyiapan
sejak pasien masukKebutuhan
hingga pulang/
pengobatan merawat luka Instrumen Dasar
keluar.
kesinambungan perawatan
disiplin ilmu.
Perawat Primer
Pasien
perawatan lanjut.
Kepala Ruangan
Skema
Asuhan Keperawatan Metode Modular
Kepala Ruangan
PP PP PP
PP PP PP
PP
PP PP
2. Material (M2)
a. Fasilitas Lingkungan Fisik
1) Lokasi unit ini harus dekat dengan fasilitas radiology dan
ruang laboratorium untuk kemudahan dan efisiensi.
2) Lokasi juga harus berdekatan dengan ruang emergensi dan
dekat dengan unit perawatan khusus, untuk mengembangkan
suatu unit pelayanan terpadu.
b. Ukuran
Ukuran ruangan ditentukan berdasarkan beban kasus dan
kompleksitas rumah sakit. menurut standar Gudelines for
Contraction and Equipment for Hospital and Medical Vasilities
(1992-1993).
c. Ruangan
pasien.
minimal 9,2 m2, ukuran lantai perbed dan luas area tergantung
perbed sama dengan ruas area single bed. Ruang toilet, kloset,
m2.
atau lebih dari ruang pasien. Toilet memiliki water closet dan
d. Desain Ruangan
a) Menyerap keringat/air
b) Mudah dibersihkan
2) Alat Kesehatan
a) Mudah dibersihkan
b) Mudah diisi
2) Karakteristik
a) Pasien dilibatkan secara langsung
b) Pasien merupakan fokus kegiatan
c) Katim, PP dan konsuler melakukan diskusi
d) Konsuler memfasilitasi kreatifitas
e) Konsuler membantu mengembangkan kemampuan
Katim, PP meningkatkan kemampuan mengatasi
masalah
3) Tujuan
5) Langkah-langkah
saat ronde.
b) Pelaksanaan Ronde
c) Paska ronde
Mendiskusikan hasil temuan pada pasien tersebut dan
pencapaian tujuan.
1) Kepala Ruangan
2) Pengawas Perawatan
3) Kepala Seksi
1) Pengertian
pasien.
2) Tujuan
a) Menyampaikan kondisi atau keadaan umum pasien
berkesinambungan
3) Manfaat
keperawatan.
5) Prosedur Pelaksanaan
jawab).
dijalankan.
jelas.
dilakukan tindakan.
1) Pengertian
2004).
a) Pengkajian
(4) Lingkungan
b) Diagnosa
METHOD, yaitu:
meningkatan perawatan.
(6) Diet
d) Implementasi
e) Evaluasi
dihentikan.
e. Sentralisasi Obat
1) Definisi
untuk minum
atau dicuri.
penggunaan obat
4) Penerimaan obat
5) Pembagian Obat
pasien.
obat.
7) Obat Khusus
tertentu/sewaktu saja.
pemborosan obat.
d) Lemari obat
9) Prinsip 6 B
a) Benar pasien
b) Benar obat
c) Benar dosis
d) Benar cara
e) Benar waktu
f) Benar dokumentasi
1) Pengertian
lainnya.
diperlukan di pengadilan
a) Pengkajian
b) Diagnosis Keperawatan
c) Rencana Keperawatan
tindakan keperawatan.
keperawatan.
e) Evaluasi
Evaluasi adalah proses penilaian pencapaian tujuan
(planning).
h) Resume Keperawatan
4. Money (M4)
Sumber keuangan dan pengelolaannya/pengeluarannya harus jelas,
5. Mutu (M5)
Marketing/Mutu diartikan sebagai pemasaran, sebagai indikator
para konsumen, indikator dari tingginya nilai jual rumah sakit dapat
Jumlah TT terpakai
X 100 %
Jumlah TT tersedia
Rumus:
3) Kepuasan pasien
4) Kecemasan
klinik.
5) Kenyamanan
Rasa nyaman (comfort) adalah bebas dari rasa nyeri atau nyeri
terkontrol.
6) Pengetahuan
tersebut.
fungsional.
Patient Safety).
atau pengobatan.
b) Langkah-langkah diterapkan untuk mengurangi risiko
berisiko.
rumah sakit.
1. Pengertian
2010).
berdasarkan
kekebalan
untuk mencegah perpindahan bakteri ini pada pasien. Pada jurnal yang
kesehatan.
pelaksanaan hand hygiene, baik itu cuci tangan ataupun hand rubbing.
rubbing
4. Manfaat dan kekurangan five moments hand hygiene
sendiri
per tahunnya dengan 25 juta hari lebih panjang lama rawat inap
bertambah.
BAB III
TINJAUAN KASUS
a. Motto, Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Kanujoso
Djatiwibowo Balikpapan
Adapun Motto, Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
3) Misi :
transparan.
Djatiwibowo Balikpapan
dari 4 bed. Ada 2 kamar digunakan untuk ruang isolasi yang terdiri 2
bed perkamar.
Ruang Flamboyan E merupakan salah satu ruang perawatan
rawat inap campur yaitu pasien anak, laki-laki dewasa, dan Wanita
dewasa.
b) Metode pengakjian
ruang Flamboyan E.
pasien
a) Struktur Organisasi
b) Jumlah Tenaga
c) Lama Kerja
1. <5 7 35%
2. 5-10 8 40%
3. >10 5 25%
Sumber : Data Primer Ruang Flamboyan E 2022
d) Status Kepegawaian
dengan kriteria tenaga yang seperti apa pada suatu ruangan tiap
shiftnya.
menentukan :
1) Jumlah hari dalam 1 tahun = 365 hari.
Jumlah hari kerja efektif dalam 1 tahun – jumlah hari kerja non
berikut:
Balikpapan
Rumus :
41+14+ 14
= x 20
287
= 4,80
Dieases) on HD.
i) Sarana & Prasarana
1) Denah Ruangan
adalah :
jumlah TT terpakai
= x 100%
jumlah TT tersedia
31
= x100%
32
= 96,87%
Ruang Petugas
Loker Perawat
Toilet
Mushola
Makan (pantry)
kebutuhan pasien.
4. Sistem Manajemen Ruang Flamboyan B
a. M1 (Manusia / Ketenagaan)
c. M3 (Metode)
2) Timbang terima
C. Perumusan Masalah
Penyebab :-
2. Materials (M2)
Penyebab :-
3. Method (M3)
Penyebab :-
b. Timbang terima
Penyebab :-
c. Sentralisasi obat
d. Ronde keperawatan
Penyebab :-
e. Discharge planning
Penyebab : -
Penyebab : -
4. Mutu (M5)
Penyebab :-
1. Menetapkan tujuan
pencapaian tujuan.
Handoko (1999) juga menyatakan bahwa terdapat tujuan utama
and relating of facts and the making and using of assumptions regarding
M3: Penanggung Jawab : Putri Puji Astuti & Almarida Nur Afiffa
berikut:
a. Kepala Ruangan
b. Ketua Tim
c. Perawat Pelaksana
E. Penyelesaian Masalah
1. Strategi
a. Penerapan five moment hand hygine
4) Rencana strategi
5) Kriteria evaluasi
a) Struktur
i. Sarana tersedia
b) Proses :
i. Menyiapkan alat
c) Hasil
hand hygine
ii. Peningkatan kesadaran penerapan five moment
hand hygine
2. Rencana Strategi
Table
DAFTAR PUSTAKA