DISUSUN OLEH :
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai salah satu Negara yang memiliki kepadatan lalu lintas di udara,
Indonesia wajib memiliki kemampuan yang maksimal dalam memberikan
pelayanan yang prima untuk para pengguna jasa penerbangan, dalam hal ini
Indonesia juga dapat belajar dari kejadian yang terjadi di Negara lain.
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
BIRD STRIKE
Bird strike, biasa juga disebut birtbird hit atau BASH (bird
aircaft strike hazard) adalah tabrakan antara hewan terbang
(biasanya burung atau kelelawar) dengan kendaraan buatan
manusia, khususnya pesawat terbang. Istilah tersebut juga
digunakan untuk kematian burung yang disebabkan oleh
bangunan buatan manusia seperti tiang listrik atau bts, menara
kincir angin.
Mungkin bagi yang belum mengetahui bahayanya burung bagi pesawat terbang,
dapat dilihat pada beberapa saat yang lalu ada kecelakaan pesawat yang
disebabkan oleh kawanan burung yang bertabrakan dengan pesawat yang disebut
dengan bird strike, atau bird hit, atau BASH Bird Aircraft Strike Hazard.
Kenapa burung berbahaya? Ancaman utama yang terjadi pada kasus Bird Strike
adalah pada pesawat jet. Yang dimaksud dengan pesawat jet disini adalah pesawat
turbojet ataupun jet (ramjet dll). Tidak seperti pada jenis transportsi lainnya
seperti mobil yang pada mesinnya tertutup rapih, tetapi pada pesawat jet bagian
depan mesin pesawat terbuka untuk menyedot udara untuk pembakaran. Di darat,
ancaman itu dating dari benda-benda yang ada disekitar mesin jet pada waktu
dinyalakan. Benda-benda ini disebut FOD (Foreign Object Damage).
Dengan kekuatannya, mesin jet pesawat dapat menyedot manusia, kendaraan
ringan, dan benda-benda yang ada disekitarnya. Sebuah mesin turbojet General
Electric CF6-80E1A2 yang terpasang pada sebuah Airbus A330 dapat
menghasilkan gaya sebesar 286.7kN (64,000lb sekitar 30 ton). Kedua mesinnya
bisa mendorong pesawat A330 dengan berat 233 ton untuk terbang. Dan jika ada
benda yang merusak sebuah bilah turbin mesin jet, maka pecahan bilahnya bisa
melesat ke bilah yang lain dan seterusnya merusak keseluruhan mesin.
Sedangkan pada saat di udara, mesin jet pesawat akan menelan apa saja yang
dilewati, seperti es/salju, hujan, burung besar/kecil. Benda atau burung ini dapat
merusak bilah-bilah turbin apabila tersedot mesin jet pesawat, dapat membuat
mesin berhenti bekerja atau dapat menyebabkan mesin terbakar karena
pembakaran yang terjadi tidak terbuang keluar dari belakang mesin. Bahkan jika
FOD yang masuk mesin, akan menjadi hancur terkena bilah mesin dan tidak
merusak bilah tersebut, aliran udara yang masuk bisa terganggu dan bisa
menyebabkan mesin jet menjadi stall.
Bahaya lain yang dapat mengancam penerbang yaitu apabila kawanan burung
tersebut menabrak kaca depan/windshield. Kecelakaan karena bird strike biasanya
banyak terjadi pada ketinggian rendah, pada saat pesawat lepas landas atau
mendarat. Upaya menanggulanginya, di beberapa bandara di luar negeri telah
memasang perangkap burung yang cara kerjanya yaitu dengan pengeras suara
yang menimbulkan suara seperti burung pemangsa, dengan suara ini diharapkan
burung-burung akan pergi ketempat lain. Ada cara lain yaitu, menembakan
senapan kea rah kawanan burung agar kawanan burung tersebut pergi ketika
mendengar suara tembakan yang keras tersebut. Tetapi tembakan senapan tersebut
harus dilakukan pada saat sebelum mesin pesawat hidup/menyala. Dan masih
banyak lagi yang menyebabkan kerusakan mesin jet pada saat didarat maupun di
udara seperti layang-layang.
Contoh Kasus :
Bahaya "Bird Strikes" di Bandara Internasional Kuala Namu Sumatera Utara
Lokasi Bandara Internasional Kuala Namu di Deli Serdang Sumatera Utara, yang
terletak persis di tepi laut ternyata memiliki potensi yang dapat membahayakan
keselamatan penerbangan. Lokasi sekitar pembangunan tersebut merupakan
daerah singgah burung-burung migran dan komunitas burung-burung air.
Landasan pacu yang menghadap ke arah laut memungkinkan terjadinya tabrakan
antara pesawat terbang dengan burung-burung tersebut. Hal ini bukanlah paranoia
semata, peristiwa kecelakaan pesawat terbang karena burung (Bird Strikes) sudah
sering terjadi, pesawat U.S. Airways Hudson River (U.S. News) adalah salah satu
contoh dari sekian banyak kecelakaan pesawat akibat Bird Strikes.
Kecelakaan fatal karena bird strike pertama kali dilaporkan pada tahun 1912
dimana seorang penerbang perintis Cal Rodgers bertabrakan dengan burung camar
yang menyangkut di kabel kendali pesawatnya. Kemudian dia jatuh di Long
Beach California dan ditemukan tenggelam di bawah pesawatnya.Kecelakaan
fatal terbesar terjadi pada 4 Oktober 1960, ketika Eastern Air Lines Flight 375,
sebuah Lockheed L-188 Electra terbang dari Boston melalui sekawanan burung
yang merusak seluruh 4 mesinnya. Pesawat langsung crashed sesaat setelah lepas
landas dengan 62 orang meninggal dari total 72 orang di pesawat.
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan