Anda di halaman 1dari 80

BIMTEK SAFETY

AWARENESS
Manokwari, 04 Mei 2017
TUJUAN INSTRUSIONAL UMUM

Pada akhir BIMTEK ini, peserta dapat memahami tentang


pengetahuan penerbangan dan bandara, human factor,
peraturan keselamatan, pencegahan dan perlindungan
terhadap bahaya kebakaran serta konsep keselamatan
sesuai Safety Management System (SMS)

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Pada akhir BIMTEK ini, peserta dapat menerapkan


kepedulian terhadap keselamatan kerja di dunia kerja
dengan benar.

2
Ruang Lingkup

 Introduction for Aviation and Aerodrome


 Safety Regulation
 Human Factor
 Fire Protection And Prevention
 Safety Concepts

3
PENGENALAN SISTEM
PENERBANGAN
DAN BANDAR UDARA
Penerbangan Sebagai Sebuah Sistem

Apa itu Penerbangan..?


PENERBANGAN
adalah satu kesatuan
sistem yang terdiri atas pemanfaatan wilayah
udara, pesawat udara, Bandar udara, angkutan
udara, navigasi penerbangan, keselamatan dan
keamanan, lingkungan hidup, serta fasilitas
penunjang dan fasilitas umum lainnya

5
SISTEM
PENERBANGAN
Instrument :
ICAO - DGCA - TRAINING PROVIDER
KNKT - HATPEN - BMKG – PENGGUNA JASA

“Terwujudnya
penyelenggaraan
WU/BU/AU/NP transportasi udara
OPERASIONAL
yang andal,
PENERBANGAN
berdaya saing dan
memberikan nilai
tambah”.

(PENGAWASAN)

6
Bandar Udara Dan Bagiannya

Bandar Udara adalah kawasan di daratan dan/atau


perairan dengan batas-batas tertentu yang digunakan
sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas
landas, naik turun penumpang, bongkar muat barang,dan
tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi,
yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan
keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas
penunjang lainnya.
(PM 55 TAHUN 2015 Tentang CASR Part 139 Bandar
Udara) 7
Skematis Bandara

8
BAGIAN BANDARA DAN ISTILAH
DI BANDARA
 Sisi Darat (land side) ialah bagian dari Bandar Udara yang
terbuka atau terbatas untuk umum.

 Sisi Udara (air side) ialah bagian dari Bandar udara untuk
operasi pesawat udara dan segala fasilitas penunjangnya yang
merupakan daerah bukan publik.
 Daerah Manuver (Manouvering Area) adalah Bagian dari
Bandar udara yang dipergunakan untuk lepas landas, melandas
dan pergerakan pesawat udara di darat dan tidak termasuk
apron.
 Daerah Pergerakan (Movement Area) adalah Bagian dari
Bandar Udara yang dipergunakan untuk pergerakan pesawat di
darat termasuk apron.
9
BAGIAN BANDARA DAN ISTILAH
DI BANDARA
 Runway ialah suatu jalur persegi panjang di
Bandar Udara yang disediakan bagi pesawat udara
untuk landing dan lepas landas
 Taxiway ialah suatu jalur tertentu di Bandar
udara yang disediakan untuk pergerakan pesawat
udara di darat, apron ke landasan dan sebaliknya.
 Apron ialah suatu daerah atau tempat di
Bandar udara yang telah ditentukan guna
menempatkan pesawat udara, menurunkan dan
menaikkan penumpang, kargo, pos, refueling,
parkir dan perawatan ringan.

10
BAGIAN BANDARA DAN ISTILAH
DI BANDARA
 Service Road suatu area pergerakan kendaraan atau
peralatan untuk tapi tidak menggangu pesawat
udara yang sedang bergerak atau parkir di apron.
 Acces Road adalah jalan di sisi udara yang
menghubungkan antar lingkungan di bandara.
 Terminal Penumpang bangunan beserta fasilitas
pendukungnya untuk perpindahan moda bagi
penumpang dan tempat untuk naik atau turun
pesawat udara.
 Terminal Kargo Bangunan beserta fasilitas
pendukungnya untuk pengurusan bagi barang kargo
untuk naik atau turun pesawat udara.

11
BAGIAN BANDARA DAN ISTILAH
DI BANDARA
 ADC (Aerodrome Control Tower) adalah unit
pelayanan lalu lintas udara yang bertugas mengatur
pergerakan pesawat di bandara dalam batas vicinity
area .
 PKP PK ( Pertolongan Kecelakaan Pesawat dan
Pemadam Kebakaran) Unit keselamatan
penerbangan di bandara yang bertugas jika terjadi
kecelakaan pesawat dan kebakaran di bandara
(penanggulangan kondisi gawat darurat).
 Garbarata (Aviobridge) adalah pengoperasian secara
mekanikal yang mudah disesuaikan untuk penumpang
menuju langsung masuk antara pesawat udara dan
gedung-gedung atau kendaraan (ICAO Doc.8973).

12
BAGIAN BANDARA DAN ISTILAH
DI BANDARA
 Operation Building (Gedung Operasi)
adalah Gedung beserta fasilitas pendukungnya yang
difungsikan untuk mendukung pengoperasian bandara dari
aspek teknis, misal listrik, navigasi, radio telekomunikasi.
 Hanggar adalah bangunan dan fasilitas pendukungnya di
sisi udara yang berfungsi untuk melakukan perawatan dan
perbaikan pesawat udara.
 Depot Refueling (Depot Pengisian Pesawat
Udara) merupakan fasiltas vital dalam pelayanan di Bandar
Udara, untuk menunjang operasi pelayanan pengisian bahan
bakar pesawat, seiring dengan kemajuan dunia penerbangan
dan padatnya rute penerbangan dalam pelayanan maka di
Bandar Udara terutama pada Bandar Udara sedang dan besar
terpasang fasiltas untuk pengisian bahan bakar pesawat

13
LAYOUT BANDARA

14
Visualisasi Bandara (Sisi Udara) 15
Visualisasi Bandara (Sisi Darat)

16
Visualisasi Bandara (Movement Area)

17
AVIOBRIDGE

18
TERMINAL BANDARA

19
HANGGAR PESAWAT

20
AERODROME CONTROL TOWER (ADC)

21
DEPO REFUELING

22
BMKG
(Badan Meteorologi Klimatologi
Dan Geofisika)

23
Silakan bertanya.....

24
SAFETY REGULATION
(Peraturan Keselamatan Penerbangan)
 Undang Undang Nomor 1 Tahun 2009
Tentang Penerbangan

 Peraturan Pemerintah Nomor 03 Tahun 2001


Tentang Keselamatan dan Keamanan Penerbangan

 PM NO 55 Tahun 2015 Tentang CASR Part 139 Bandar Udara

 SKEP DIRJEN PERHUBUNGAN UDARA NO SKEP/100/XI/1985


Tentang Peraturan dan Tata Tertib Bandara

 SKEP DIRJEN PERHUBUNGAN UDARA NO SKEP/140/VI/1999


Tentang Prosedur dan Persyaratan Pengoperasian Kendaraan Di Sisi Udara

 PERATURAN DIRJEN PERHUBUNGAN UDARA NO SKEP /91/IV/2008


Tentang Peralatan Penunjang Pelayanan Darat Pesawat Udara

 PERATURAN DIRJEN PERHUBUNGAN UDARA NO KP No 21 Tahun 2015


Tentang Licensi Personel Bandar Udara

25
pelayanan darat pesawat udara

26
SAFETY IS
NO ACCIDENT

27
AIRCRAFT ACCIDENT
Suatu kejadian di dalam pengoperasian sebuah
pesawat, mulai saat seseorang berada di dalam
pesawat sampai dengan seseorang terakhir
keluar dari pesawat, di mana :
Berakibat seseorang meninggal atau luka parah, yang
disebabkan bagian-bagian pesawat yang terlepas

Pesawat mengalami kerusakan (substantial damage).

Tabrakan antara 2 pesawat atau lebih.

28
HUMAN
E R R O R FACTOR
. HUMAN ERROR : 80%

. MAINTENANCE ERROR : 14-25%

. DISPATCHER ERROR : 3 – 5%

. UNAVOIDANCE ERROR : 3%
The Heinrich Ratio

Fatal
accident 1

Reportable
incidents 30

Nearmiss 600

30
The evolution of safety thinking

TECHNICAL FACTORS

HUMAN FACTORS

TODAY
ORGANIZATIONAL
FACTORS

1950s 1970s 1990s 2000s


31
Penyebabnya ?
• Teknologi makin tinggi, sehingga
kesalahan yang terjadi pada faktor
mesin telah diminimalisir
• Kemungkinan penyebab kesalahan
yang ada hanya pada faktor
manusia…

32
Konsep Penyebab Kecelakaan

Organisasi Tempat kerja Manusia Barikade


A
C
Keputusan Kesalahan C
manajemen Kondisi dan I
dan proses kerja pelanggaran D
organisasi E
N
T

Sumber: James Reason Pergerakan kondisi laten

33
Flaps Checklist Warning
terlupa berfungsi efektif

Normal
operation
Kesalahan Deviasi Perkuatan

34
Flaps Checklist Warning
terlupa gagal diabaikan

Degradasi/
Kesalahan Deviasi Perkuatan
kecelakaan

35
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KINERJA MANUSIA

Lingkungan :
Bau, cahaya, ergonomic tool, waktu,cuaca

Fisik :
Lelah, Bosan

Sosial Psikologis :
Konflik, Stress

Skill, Knowledge, Attitude

36
TEAMWORK
Karakteristik dari Team yang Kompak

Tujuannya jelas
Tidak ada ketegangan
Partisipasi
Aktif mendengarkan
Keterbukaan
Perkiraan yang jelas
Setiap anggota bertanggung jawab sebagai
pimpinan
Hubungan setiap anggota dan memelihara
kredibilitas
38
Budaya Positif
BUDAYA
BUDAYATAHU TAHU
Mengetahui
Mengetahui faktor manusia, teknis, organisasidan
faktor manusia, teknis, organisasi danlingkungan
lingkunganyang
yang BUDAYA
BUDAYALUWES LUWES
secara keseluruhan berperan terhadap keselamatan suatu sistem.
secara keseluruhan berperan terhadap keselamatan suatu sistem. Dapat
Dapat beradaptasidengan
beradaptasi dengan
proses
proses organisasisaat
organisasi saat
menghadapi suatu perubahan,
menghadapi suatu perubahan,
bergeser
bergeserdari
darimodel
modelhirarki
hirarki
BUDAYA konvensional
konvensional menjadimodel
menjadi model
BUDAYALAPORLAPOR yang lebih datar.
yang lebih datar.
Siap
Siapmelaporkan
melaporkan
kesalahan
kesalahandan
dan
BUDAYA
pengalaman
pengalamanyang
yangdialami
dialami
POSITIF
BUDAYA
BUDAYABELAJAR
BELAJAR
Punya
Punyakemauan
kemauandan
dan
kemampuan
kemampuanuntukuntukbelajar
belajardari
dari
BUDAYA
BUDAYAADIL ADIL
Ada sistem
sisteminformasi
informasikeselamatan
keselamatan
Ada dorongan (bahkan penghargaan)bagi
dorongan (bahkan penghargaan) bagipemberian
pemberianinformasi
informasiyang
yang
penting untuk keselamatan. Tetapi, tetap ada garis tegas yang
penting untuk keselamatan. Tetapi, tetap ada garis tegas yang dan
danbersedia
bersediamenerapkan
menerapkan
membedakan
membedakanantara
antaraperilaku
perilakuyang
yangdapat
dapatdandantidak
tidakdapat
dapatditerima.
diterima. perubahan
perubahanyang
yangmendasar.
mendasar.

39
DIRTY DOZEN
1. Kurangnya komunikasi (statement kurang jelas
dan tidak mudah dimengerti, kurangnya
kemampuan untuk mendengarkan)
2. Cepat puas (terlalu cepat puas dengan diri
sendiri - sehingga lengah terhadap bahayanya)
3. Kurangnya pengetahuan (kurangnya penga-
laman dan pengetahuan)
4. Gangguan (mengalihkan perhatian, gangguan
mental - emosional)

40
DIRTY DOZEN
5. Gangguan dalam KERJASAMA
6. Kelelahan
7. Kurangnya sumber daya
8. Tekanan
9. Kurangnya asertifitas
10. STRESS
11. Kurang waspada (terhadap ancaman / bahaya)
12. NORMA (rutinitas tanpa melihat manual)

41
Fire Protection
And Prevention

42
SKEMA AKIBAT PERISTIWA KEBAKARAN

AKIBAT
KEBAKARAN

KERUGIAN KERUSAKAN
HARTA BENDA LINGKUNGAN
KORBAN JIWA

TERGANGGUNYA GANGGUAN
PROSES PRODUKSI UMUM PADA
BARANG & JASA MASYARAKAT

43
DASAR PENCEGAHAN BAHAYA KEBAKARAN

1. Pencegahan Timbulnya Kebakaran ;

2. Pencegahan Penjalaran Api;

3. Pencegahan Kerusakan Lebih Lanjut;

44
Prinsip Terjadinya Api
A. Pengertian :
Api adalah merupakan suatu peristiwa oksidasi /
reaksi kimia antara Bahan bakar, Oksigen dan
Sumber Panas / Sumber Nyala dalam perbandingan tertentu.

B. Unsur – unsur Api :


1. Bahan bakar (fuel)
> Kelas A,B,C dan D
2. Oksigen (oxygen)
> Minimum 15 %
3. Sumber panas / sumber nyala
> Temperaturnya cukup untuk menyalakan bahan - bakar

45
FAKTOR PENYEBAB KEBAKARAN
FAKTOR MANUSIA (Human Factor)
KNOWLEDGE
SKILL
MENTAL ATTITUDE
FAKTOR ALAM (Natural Factor)

Halilintar / petir
Letusan gunung berapi
Sumber panas bumi dan gas alam
Kemarau panjang

FAKTOR TEKNIS PERALATAN


Kualitas atau mutu bahan rendah
Kemampuan teknis peralatan dibawah standar
Usia peralatan (LIVE TIME) pendek

46
PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN
A. PENCEGAHAN KEBAKARAN (FIRE PREVENTION)

Memberikan penyuluhan pada orang / petugas yg karena lingkup


tugasnya berhubungan dengan benda / barang yg mudah terbakar

Memasang rambu petunjuk, peringatan dan larangan pada


daerah rawan ancaman kebakaran

Melakukan pemeriksaan secara rutin dan berkesinambungan


pada daerah rawan ancaman kebakaran, khususnya pada saat
penghuni ruangan tersebut meninggalkan tempatnya

47
PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN
B. Melokalisasi Kebakaran :
1. Menyediakan pasir pemadam pd daerah rawan
tumpahan / genangan BBM
2. Membuat parit pembatas pd tempat
penimbunan BBM
3. Memasang alat pemadam api portable sesuai
dg kelas api
4. Melengkapi proteksi kebakaran secara teknik
pada gedung / Bangunan :

48
PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN
C. Pemadaman Kebakaran :
Tindakan pemadaman kebakaran adalah
penanggulangan bersifat represive

49
CARA MENGGUNAKAN ALAT PEMADAM RINGAN

Penyemprotan searah angin

Dari depan ke belakang Hindari penyemprotan yg tdk terarah

50
KONSEP KESELAMATAN

 Safety is the state in which the risk of harm to


persons or property damage is reduced to, and
maintained at or below, an acceptable level
through a continuing process of hazard
identification and risk management.
Konsep Keselamatan (ICAO Doc.
9859)
51
Tiga Musuh Keselamatan :

1. Habit / kebiasaan, terbiasa bekerja dalam


kondisi berbahaya membuat anda tidak
hati-hati dan acuh.
2. Haste / Terburu-buru, akan merusak
konsentrasi & kontrol anda, membahayakan
anda & orang lain.
3. The Other Person / Orang lain, selalu
waspada terhadap orang lain yang mungkin
tidak memperhatikan aturan keselamatan.

52
Hindari sikap – sikap dari :

1. Tidak hati –hati


2. Tidak peduli
3. Sikap memandang rendah
4. Malas
5. Terlalu percaya diri

53
ALAT PELINDUNG DIRI
HEAD PROTECTION

EAR PROTECTION

HIGH VISIBILITY
JACKET/TABARD

GLOVES

SAFETY SHOES

54
DRIVING ON THE RAMP
Syarat Kendaraan Yang Beroperasi di Sisi Udara :

1) Seluruh bagian kendaraan harus berfungsi dengan baik,


tdk ada kebocoran pada saluran bahan bakar/oli.
2) Dilengkapi alat pemadam kebakaran yang masih laik
pakai.
3) Terdapat logo berbentuk bundar dengan diameter
sekurang 25 cm
4) Memiliki tanda dilarang merokok/no smoking
5) Memasang lampu merah / steady red pada bagian paling
tinggi. Atau Rotary Red untuk emergency vehicle.
6) Dipasang flame trap pada knalpot bagi kendaraan
berbahan bakar bensin

55
KETENTUAN TIM
1. Setiap orang baik instasi maupun pemerintah
dilarang mempekerjakan /memerintahakan
seseorang atau karyawan yang tidak memiliki
TIM yang sah untuk mengemudikan kendaraan
di daerah pergerakan (movement area)

2. Tanda Ijin Mengemudi Berlaku selama 2 (dua)


tahun dan dapat diperpanjang.

56
TIM

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

A
KANTOR OTORITAS BANDARA WILAYAH IV
TANDA IZIN MENGEMUDI SISI UDARA
(AIRSIDE DRIVING PERMIT)

NAMA : 1
TTL :
2
FOTO 3
INSTANSI :
NO. TIM :
BERLAKU S/D NO. TIM :
KEPALA KANTOR

TTD

57
MARKA DAN RAMBU

• Karakteristik marka dapat dijelaskan dengan


spesifikasi warna yaitu :

WARNA KETERANGAN

Merah Untuk peringatan keselamatan

Putih Untuk rambu-rambu lalu lintas

Kuning Untuk pemanduan pesawat udara

58
1. APRON SAFETY LINE

a. Adalah garis berwarna merah yang berada di Apron dengan lebar 0.15 meter.
b. Fungsinya menunjukan batas yang aman bagipesawat udara dari pergerakan
peralatan pelayanan darat (GSE).
c. Letak disekeliling peaswat udara.

APRON SAFETY LINE

59
2. AIRCRAFT LEAD-IN DAN LEAD-OUT LINE MARKING

a. Adalah garis yang berwarna kuning di Apron dengan lebar 0,15 m.


b. Fungsinya sebagai pedoman yang digunakan oleh peaswat udara melakukan
taxi dari taxiway ke Apron atau sebaliknya.
c. Letaknya di Apron area.
d. Bentuk lihat gambar

60
3. AIRCRAFT STOP LINE MARKING

a. Adalah tanda berupa garis atau bar berwarna kuning.


b. Fungsinya sebagai tanda tempat berhenti pesawat udara yang parkir.
c. Letaknya di Apron area pada perpanjangan lead-in berjarak 6 m dari akhir lead-
in line.
d. Bentuk lihat gambar

APRON SAFETY LINE

61
4. APRON EDGE LINE MARKING

a. Adalah garis berwarna kunimg disepanjang tepi Apron.


b. Fungsinya menunjukan batas tepi Apron.
c. Letak pada sepanjang tepi Apron.

20
Apron Edge Line Marking

62
5. PARKING STAND NUMBER MARKING

a. Adalah tanda di apron berupa huruf dan angka yang berwarna kuning dengan
latar belakang warna hitam.
b. Fungsinya menunjukan nomor tempat parkir pesawat udara
c. Letak di Apron area.

A12

63
7. EQUIPMENT PARKING AREA MARKING

a. Adalah tanda berupa garis yang berwarna putih dengan lebar 0,15 m.
b. Fungsinya sebagai pembatas pesawat udara dengan area yang diperuntukan
sebagai tempat parkir peralatan pelayanan darat pesawat udara.
c. Letak di Apron area.

No Parking area

+ +
Aviobridge
maneuvering
area

64
8. NO PARKING AREA MARKING

a. Adalah tanda yang berbentuk persegi panjang dengan garis-garis berwarna


merah yang tidak boleh digunakan untuk parkir peralatan.
b. Fungsinya :
- Digunakan untuk manuver towing tractor.
- Digunakan untuk kendaraan bila terjadi emergency.
c. Letak didepan pesawat udara.

Push back tractor

No Parking area

+ +
Aviobridge
maneuvering
area

65
9. SERVICE ROAD MARKING

a. Adalah tanda berupa 2 (dua) garis yang parallel sebagai batas


pinggir jalan dan garis putus-putus sebagai petunjuk sumbu
jalan
berwarna putih dengan lebar garis 0,15 m.
b. Fungsinya membatasi sebelah kanan dan kiri yang memungkinkan
pergerakan peralatan (GSE) terpisah dengan pesawat udara.
c. Letak di Apron Area.
Apron service road

Apron Edge Line

66
DILARANG PARKIR KECEPATAN KENDARAAN DILARANG BERHENTI
MAKSIMAL 25 KM/JAM

TINGGI KENDARAAN DILARANG MASUK LEBAR KENDARAAN


MAKSIMAL 2,7 METER MAKSIMAL 3 METER67
6. Mengerti daerah-daerah berbahaya

68
JET INTAKE & JET BLAST

Blast at
Aircraft Type Intake
Idle Thrust Roll of Thrust

B737 4 meter 30 meter 100 meter

A310 7.5 meter 75 meter 125 meter

B777 7.5 meter 75 meter 125 meter

B747 7.5 meter 75 meter 185 meter

69
70
TATA TERTIB BERLALU LINTAS
DI SISI UDARA

71
TATA TERTIB BERLALU LINTAS
DI SISI UDARA
• Kendaraan/peralatan yang beroperasi di sisi udara wajib
memperhatikan, mendahulukan serta memprioritaskan :
1) Pesawat yang sedang bergerak
2) Kendaraan Emergency
3) Rombongan Penumpang yang sedang berjalan
4) Pesawat Udara yang sedang ditarik.

• Mematuhi marka dan rambu lalu lintas


• Semua Kendaraan/Peralatan yang telah selesai melayani
Pesawat udara, harus segera dipindahkan ke tempat parkir
semula.
72
DILARANG :
A. Melebihi kecepatan 10 km/jam di apron
15 km/jam di baggage area
25 km/jam di service road
40 km/jam di acces road
B. Meninggalkan kendaraan tanpa pengawasan
C. Mendahului kendaraan lain yang searah
D. Memarkir kendaraan pada daerah pergerakan, jalur lalu lintas,
selain di daerah yang diijinkan untuk itu.
E. Menghidupkan mesin kendaraan pada jarak kurang dari 15 meter dari
pesawat yang sedang refueling.
F. Mengemudikan kendaraan dibawah pengaruh alkohol.
G. Mengisi bahan bakar kendaraan di selain tempat yang ditentukan.
H. Mengemudikan kendaraan sedemikian sehingga membahyakan orang lain.
J. Meninggalkan limbah cair /padat (Buang sampah) didaerah pergerakan.
K. Merokok disemua tempat pada daerah pergerakan.
73
ACCIDENT

74
23 c m
11 cm

Fuselage Skin Tear-off

75
HIT BY THE
CORNER EDGE OF
THE BAGGAGE
CART

76
Ramp Safety

78
TERIMA KASIH

79
Selamat bekerja……….

80

Anda mungkin juga menyukai