Anda di halaman 1dari 3

Nama: Yulinda Sukmawati

NIM: 2010611004

1. Maksud dari Entrepreneurial University disimpulkan sebagai Universitas yang dalam


keberjalanannya menerapkan jiwa-jiwa kewirausahaan, diantaranya jiwa kepeloporan,
solutif dan inovatif. Dan tujuannya antara lain:
 Mengembangkan jiwa kewirausahaan
 Mempertajam soft skill kombinasi dari keterampilan bekerja bersama
tim , keterampilan sosial , keterampilan komunikasi , karakter atau kepribadian,
menavigasi lingkungan.
 Mencapai Target, Actual, Effective Marketing & Sales (hard skill)
2. Salah satu universitas Penyelenggara Entrepreneurial University di Indonesia adalah ITB
(Institute Teknologi Bandung) dan salah satu universitas di luar negeri adalah Harvard
University (Amerika). Tujuan universitas menyelenggarakan EU untuk menerapkan dan
menanamkan jiwa dan semangat kewirausahaan yang terus ditingkatkan.
3. Karakter Building perlu diajarkan karena memiliki kreativitas yang tinggi yang harus
dimiliki oleh mahasiswa tak terkecuali dalam dunia wirausaha. Kewirausahaan
merupakan gabungan kreativitas dan inovasi serta keberanian hadapi resiko bekerja keras
dalam membentuk dan membangun usaha dimana nantinya akan menumbuhkan motivasi
kewirausahaan di kalanagan mahasiswa, membangun sikap mental wirausaha,
meningkatkan kecakapan dan keterampilan, dan menumbuhkembangkan wirausaha-
wirausaha baru. Seperti contoh negara maju yaitu Amerika, Singapura, dan beberapa
negara maju lainnya, mereka dapat maju karena masyarakat negaranya banyak yang
berwirausaha dimana sebuah bangsa bisa maju jika wirausahanya maju.
4. Maksud dari penulis tentang pernyataan tersebut adalah karena perubahan lingkungan
yang dapat diakomodasi melalui pengoptimalan komersialisasi dan komoditasi jasa.
Esensi ini berbeda pada era saat ini, pentingnya membangun network untuk
mengoptimalkan network resources dari pihak luar yang intinya berkekuatan social
capital, share value, relationship (Salamsadeh et al., 2011; EULP, 2013).
5. Entrepreneur berarti pengusaha, yaitu orang yang pandai atau berbakat dan inovatif
dalam melakukan aktivitas kewirausahaan baik mengenali produk baru, menentukan cara
produksi produk baru, menyusun manajemen operasional pengadaan produk,
memasarkan produk, dan mengatur sistem permodalan usahanya. Sedangkan
Intrapreneur berarti sebagai orang yang memiliki jiwa pengusaha tetapi tidak memiliki
atau memimpin usaha sendiri. Dan perbedaannya antara lain:
 Dalam aspek status, entrepreneur berstatus sebagai pemilik bisnis atau
usaha, sedangkan intrapreneur statusnya adalah sebagai karyawan suatu
perusahaan.
 Dalam aspek wilayah kerja, Wilayah kerja seorang entrepreneur adalah di
luar lingkup perusahaan. Artinya, entrepreneur tidak terikat dan bernaung
pada perusahaan lain, tetapi pada perusahaannya sendiri. Berbeda
dengan intrapreneur  yang bekerja di dalam lingkup perusahaan yang
terikat dengan aturan perusahaan yang menaunginya.
Seorang intrapreneur bekerja dengan keterampilan kewirausahaannya
guna mendorong inovasi di perusahaan tempatnya bekerja.
 Dalam aspek tujuan, Seorang entrepreneur bekerja dengan tujuan untuk
berinovasi dan menciptakan sesuatu yang baru dari nilai sosio-ekonomi..
Sedangkan intrapreneur  hanya berusaha mencapai tujuan yang telah
ditetapkan oleh perusahaan.

 Dalam aspek resiko, Sebagai pemilik usaha, entrepreneur jelas memiliki


risiko yang lebih besar dibandingkan dengan intrapreneur. Dalam setiap
langkah dan keputusan yang diambil berkenaan dengan upaya
merealisasikan ide ke dalam bentuk suatu produk yang
inovatif, entrepreneur memikul tanggung jawab dan menanggung risiko
penuh atas setiap kegagalan atau kesuksesan yang dihasilkan. Sedangkan
Intrapreneur bekerja menggunakan kreativitas dan keterampilan
kewirausahaannya untuk menghasilkan suatu inovasi yang bermanfaat
bagi perusahaan tanpa menanggung risiko atas aktivitas yang dilakukan.

 Dalam aspek pengambilan keputusan, Segala keputusan terkait dengan


jalannya usaha berada di tangan entrepreneur sendiri, karena memiliki
independensi untuk mengeksekusi mimpi-mimpinya menjadi kenyataan.
Berbeda dengan intrapreneur  yang tidak bisa mengambil keputusan
sendiri atas setiap aktivitas kerja yang dilakukannya meski ia memiliki
kebebasan untuk menuangkan ide dan kreativitasnya. Keputusan diambil
oleh pemimpin perusahaan atau upaya kolaborasi tim kerja.
 Dalam aspek orientasi layanan, Entrepreneur menjalin hubungan dengan
pelanggan, sedangkan intrapreneur menjalin hubungan dengan perusahaan
 Dalam aspek fokus perhatian, Entrepreneur lebih berfokus pada
peningkatan penjualan dan keuntungan, serta berupaya untuk lebih
kompetitif sehingga dapat bertahan dalam persaingan usaha yang semakin
ketat. Sementara fokus perhatian dari intrapreneur  lebih diarahkan pada
pengembangan teknologi dan perubahan pasar.

 Dalam aspek keuntungan, Entrepreneur sebagai pemimpin sekaligus


pemilik bisnis keuntungannya lebih pada kebebasan untuk memutuskan
segala sesuatu terkait dengan bisnisnya, mulai dari budaya kerja,
penentuan jadwal dan jam kerja, kebijakan, pengelolaan modal, dan
lainnya.
 Lain halnya dengan intrapreneur yang keuntungannya lebih pada
penyediaan sumber daya yang mendukung aktivitas
kerjanya. Intrapreneur dapat memanfaatkan seluruh sumber daya yang
disediakan perusahaan sesuai dengan kebutuhannya. Selain
itu, intrapreneur juga memanfaatkan pendanaan dari perusahaan.

 Dalam aspek kesalahan atau kegagalan, Ketika


seorang entrepreneur menyadari bahwa langkah yang dilakukannya salah
sehingga tidak menguntungkan bisnisnya, maka ia akan segera
memperbaiki kesalahan tersebut dengan mengambil upaya inovasi baru.
Berbeda dengan intrapreneur, di mana ketika ia melakukan kesalahan
maka akan menyimpannya lebih dulu dan menjadikannya rahasia, karena
dikhawatirkan akan berdampak pada kegagalan.

Anda mungkin juga menyukai