Anda di halaman 1dari 29

PENGEMBANGAN STRATEGI DALAM

MANAJEMEN INOVASI

MANAJEMEN PENGEMBANGAN PRODUK


DAN INOVASI

i
Daftar Isi
Bab 1
Pendahuluan .............................................................................................................................................. 1
Bab 2
Konsep dasar dan jenis-jenis strategi dalam manajemen inovasi ............................................................. 2
Bab 3
Proses Inovasi dan penggembangan produk baru ..................................................................................... 6
Bab 4
Strategi dalam inovasi ............................................................................................................................. 10
Bab 5
Menghadapi Kegagalan dalam Inovasi ................................................................................................... 13
Bab 6
Studi Kasus Nokia................................................................................................................................... 18

ii
Bab 1

Pendahuluan

Inovasi bukanlah hal yang langka pada abad ke 21 seperti saat ini. Perkembangan teknologi,
penggeseran minat dan kebutuhan konsumen serta persaingan bisnis yang ketat mendorong
perusahaan untuk melakukan inovasi baik dalam bentuk produk, pelayanan ataupun strategi bisnis
yang baru. Bahkan perusahan yang menolak untuk berubah demi mempertahankan originalitas
dari perusahaannya, cepat atau lambat akan terganti popularitasnya dengan perusahaan yang terus
berinovasi dalam persaingan bisnis yang berkembang dengan pesat.
Seperti, fujifilm yang sempatbooming pada eranya mengabaikan trend kamera digital dan
tetap mempertahankan ciri khas kamera film tradisionalnya. Memang fujifilm pernah menduduki
posisi market-leader dalam industri kamera, tetapi penjualannya menurun pesat saat munculnya
trend kamera digital yang notabenenya lebih baik dan lebih mudah digunakan. Tidak dapat
dipungkiri bahwa konsumen selalu menginginkan hal yang baru dengan kualitas yang lebih baik
yang mendorong perusahaan untuk melakukan inovasi sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
konsumen.
Perusahaan yang melakukan inovasi mungkin akan lebih berhasil daripada yang tidak
melakukan inovasi, tetapi inovasi tidak menjamin keberhasilan sebuah perusahaan. Seperti halnya
diet coke yang sempat tidak laris dipasaran.Memang tidak mudah untuk melakukan inovasi yang
akan berhasil dan menguntungkan, diperlukan strategi-strategi khusus dalam perecanaan inovasi
dan penciptaan produk baru. Dibutuhkan kreativitas, pemahaman yang mendalam mengenai pasar
target, dukungan teknologi dan sumber daya baik secara finansial dan non-finansial seperti tenaga
manusia yang dapat diandalkan.

Bagai
mana
cara

1
Bab 2

Konsep dasar dan jenis-jenis strategi dalam manajemen inovasi

Manajemen Inovasi adalah disiplin ilmu manajemen yang berkaitan dengan pengelolaan
inovasi dalam proses-proses, produk dan pelayanan, organisasi, sampai pelanggan dan pasar.
Manajemen inovasi dapat digunakan untuk mengembangkan inovasi proses-proses, produk dan
pelayanan, organisasi, serta pasar dan pelanggan. Tanpa proses inovasi yang tepat, tidak mungkin
untuk menghasilkan produk yang efektif dan efisien, sehingga tidak mungkin pula kita mampu
memberikan nilai inovasi kepada pasar dan pelanggan.
Fokus manajemen inovasi adalah memungkinkan organisasi untuk merespon kesempatan-
kesempatan internal maupun eksternal, menggunakan upaya kreatif untuk memperkenalkan ide-
ide, proses, atau produk dan pelayanan baru. Manajemen inovasi melibatkan karyawan di setiap
tingkat dalam memberikan kontribusi kreatif untuk pengembangan proses, produk dan organisasi.
Dengan memanfaatkan alat-alat manajemen inovasi yang tepat, maka manajemen dapat memicu
dan menyebarluaskan ide-ide kreatif dari karyawan untuk peningkatan kinerja organisasi terus-
menerus. Proses ini dapat dilihat sebagai evolusi integrasi organisasi, teknologi dan pasar dengan
serangkaian iterasi aktivitas seperti: pencarian, pemilihan, penerapan ide-ide baru yang inovatif ke
dalam proses, produk, dan organisasi. (Gaspersz : 2016)
Manajemen inovasi pada dasarnya dapat digunakan untuk merangsang ide-ide baru yang
diterapkan dalam empat area utama berikut:
1. Inovasi Bisnis, misalnya: inovasi dalam model rantai pasokan (supply chain model) atau
penciptaan bisnis baru.
2. Inovasi Produk dan Pelayanan, misalnya: menciptakan produk dan pelayanan baru atau
memodifikasi produk dan pelayanan yang sekarang.
3. Inovasi Pasar, misalnya: membuka pasar-pasar baru atau menciptakan basis pelanggan
baru (new customer base).

2
4. Inovasi Proses, misalnya: meningkatkan atau mengubah proses-proses internal.

Strategi
Inovasi

Proaktif Reaktif

Penelitian Second
& Entre- Respon-
Pemasaran Akuisisi Defensif Imitatif but
Pengem- preneur sif
better
bangan

Secara umum, di dalam dunia inovasi dikenal dua kelompok strategi yang biasanya
digunakan perusahaan dalam manajemen inovasi , yaitu strategi reaktif dan strategi proaktif.
Perusahaan yang menggunakan strategi proaktif sangat tertarik dan aktif dalam melakukan inovasi,
megantipasi kondisi dimasa depan, secara aktif mencari ide inovasi, melakukan penelitian dan
menciptakan produk atau fitur produk yang mungkin belum pernah ada, seperti perusahaan apple.
Terdapat beberapa pendekatan yang dapat digunakan oleh perusahaan yang menggunakan strategi
proaktif, antara lain :
1. Produk atau Penelitian dan Pengembangan.
Strategi ini menempatkan perusahaan untuk terus berusaha mengembangkan produknya
secara teknis, contohnya : Perusahaan PT. ABC menginvestasikan modal yang cukup
banyak pada bagian R&D-nya. Hasilnya muncul produk Kecap ABC, Saus ABC, Mie ABC,
Sirup ABC, dan produk yang lainnya.
2. Pemasaran
Strategi ini menempatkan konsumen sebagai pertimbangan pertama dalam membuat
produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, contohnya :PT. Nutrifood Indonesia
mengadakan survey skala besar mengenai produk apa yang dibutuhkan oleh konsumen
diabetes baik langsung maupun tidak langsung. Akhirnya dari sekian banyak hasil survey,
konsumen diabetes membutuhkan gula yang bisa untuk diabetes.Akhirnya terciptalah
Tropicana Slim.
3. Entrepreneur
Strategi ini memberi kesempatan kepada seorang pengusaha (entrepreneur) untuk
mewujudkan idenya dengan membuat divisi tersendiri dan mengumpulkan
sumbernya.Strategi ini dilaksanakan pada perusahaan yang sudah besar dan mapan.
Contohnya : Google merupakan perusahaan yang terkemukan didunia. Produk yang
dihasilkannya pun sudah membantu dengan kebutuhan konsumennya. Seperti Google map,

3
goolge search engine, google plus, dan email. Produk Google memiliki kualitas yang
mendunia, inovatif, dan handal. Dengan segala kemapanan yang dimiliki, perusahaan ini
menciptakan suatu bagian yang khusus memperkerjakan pegawai berjiwa inventor, kreatif,
inovatif, dan berfikir secara tidak biasa (think out of the box) yang ditugaskan untuk
menciptakan atau mengembangkan produk yang dapat menjadi kiblat atau trendsetter
dunia.Akhirnya muncullah produk Google Glas yang menjadi trendsetter terhadap produk
sejenis.
4. Akuisisi
Strategi ini melibatkan perusahaan untuk mengambil alih atau membeli perusahaan lain
yang menghasilkan suatu produk yang sama sekali baru bagi perusahaan atau bahkan bagi
pasar. Contohnya : Perusahaan Facebook merupakan Perusahaan yang bergeerak dibidang
Jejaring Sosial. Facebook baru-baru ini mengakuisisi perusahaan Whatsapp yang bergerak
dibidang Messanger. Keputusan ini diambil mengingat Whatsapp merupakan aplikasi
Messenger yang tidak dikenai biaya dan penggunannya banyak.

Tidak semua perusahaan bersikap proaktif dalam manajemen inovasi, sebagian besar
perusahaan di dalam persaingan bisnis melakukan inovasi atau mengembangkan produk mereka
karena tekanan dari persaingan yang semakin ketat yang membuat produk lama mereka mulai
usang. Stategi perusahaan ini disebut strategi reaktif. Terdapat beberapa jenis strategi perusahaan
sebagai respon dari kondisi pasar atau pesaingnya, antara lain :
1. Strategi Defensif
Strategi ini dilakukan dengan menciptakan suatu aksi untuk melindungi perusahan
terhadap produk baru yang dikeluarkan pesaing yang meraih sukses di pasar. Contohnya :
Perusahaan Samsung baru saja meluncurkan ponsel Galaxy S8 yang meraih kesuksesan
dipasar. Perusahaan HTC asal Taiwan yang merupakan kompetitor dari perusahaan
Samsung yang bermain di ponsel cerdas (smartphone) kemudian berinisiatif untuk
mengadakan promoo diskon untuk setiap pembelian ponsel HTC.Hal ini dilakukan demi
menjaga pasar yang selama ini perusahaan HTC miliki.
2. Stategi Imitatif
Strategi ini dilakukan dengan meniru produk baru dengan cepat sebelum produk tersebut
mendapat pasaran yang kuat. Contohnya : Perusahaan Samsung yang meluncurkan ponsel
Galaxy S8 yang memiliki model dan desain menarik serta akan meraih kesuksesan dipasar.
Perusahaan Handphone asal Cina membuat strategi untuk meniru model ponsel Galaxy S8,
meskipun sistem operasi dari ponsel tersebut tidak sama.
3. Strategi Second but better
Strategi ini dilakukan dengan sebelumnya menunggu hasil pemasaran produk baru dari
pesaingnya; lalu tidak hanya meniru produk pesaing, tetapi juga memperbaikinya dan

4
memperkuat posisinya di pasaran. Contohnya : Produsen mobil XYZ dikabarkan akan
segera meluncurkan mobil smpv yang memiliki desain, mesin, fitur yang menarik serta
akan meraih kesuksesan dipasar. Produsen mobil lainnya membuat strategi untuk meniru
model smpv dari produsen mobil xyz tersebut dan mengembangkan fitur yang lebih baik
baik dengan mesin yang lebih unggul.
4. Strategi Responsif
Strategi ini dilakukan dengan mengakomodasi keinginan konsumen. Contohnya :
Perusahaan Apple meluncurkan ponsel Iphone 7 yang memiliki model dan desain menarik.
Ponsel ini merupakan hasil dari berbagai keinginan dan permintaan pasar untuk
penyempurnaan atas kekurangan keluaran ponsel sebelumnya yaitu Iphone 5 dan 6

5
Bab 3

Proses Inovasi dan penggembangan produk baru

‘ Innovation is not just an overcome but a process.’


(Drucker, 1985)
Pengembangan produk dan inovasi bukanlah hal yang dapat dilakukan dalam sekejap, diperlukan
proses untuk mengembangkan produk dan memasuki pasar hingga akhirnya inovasi tersebut
menguntungkan. Investasi yang besar baik dalam bentuk finansial maupun non finansial seperti
waktu dan tenaga sangat diperlukan dalam proses inovasi. Maka dari itu, Proses pengembangan
produk dan inovasi harus dilakukan dengan hati-hati. Menurut Kotler, dalam melakukan
pengembangan produk, perlu diperhatikan langkah-langkah berikut ini :

6
1. Pemunculan gagasan (idea generation)
Idea Generation
Pengembangan baru dimulai dengan penelitian terhadap berbagai
gagasan produk baru. Pemunculan gagasan baru harus sesuai dengan
jenis usaha perusahaan dan konsumen sebagai salah satu sumber
yang paling logis untuk mencari gagasan-gagasan produk baru.
Idea Screening
2. Penyaringan gagasan (idea screening)
Tujuan penyaringan adalah mengurangi banyaknya gagasan dengan
mencari dan menghilangkan gagasan buruk sedini mungkin.
Concept Development
and Testing 3. Pengembangan dan pengujian konsep (concept development
and testing)
Suatu ide atau gagasan yang lolos penyaringan selanjutnya
Marketing Strategy dikembangkan menjadi beberapa alternatif konsep produk.Dalam hal
Development ini, konsep produk berbeda dengan gagasan produk dan citra
produk.Suatu gagasan produk adalah gagasan bagi kemungkinan
produk yang oleh perusahaan dianggap bisa ditawarkan ke
pasar.Suatu konsep produk adalah versi terinci dari ide yang
Business Analysis diungkapkan dalam istilah konsumen yang punya arti.Sedangkan
suatu citra produk (image) adalah gambaran khusus yang diperoleh
dari produk nyata atau calon produk.
4. Pengembangan strategi pemasaran (marketing strategy
Product Development development)
Pernyataan strategi pemasaran terdiri dari tiga bagian untuk
memperkenalkan produk ke pasar.Bagian pertama menjelaskan
ukuran, struktur, dan tingkah laku pasar sasaran, penempatan produk
Market Testing
yang telah direncanakan, penjualan, bagian pasar, serta sasaran
keuntungan yang hendak dicari pada beberapa tahun pertama.Bagian
kedua dari pernyataan strategi pemasaran menguraikan harga produk
yang direncanakan, strategi distribusi, dan biaya pemasaran selama
Commercialization tahun pertama.Bagian ketiga menjelaskan penjualan jangka panjang
yang direncanakan, serta sasaran keuntungan dan strategi bauran
pemasaran selama ini.
5. Analisis usaha (business analysis)
Bila manajemen telah menentukan konsep produk dan strategi pemasaran, perusahaan bisa
mengevaluasi daya tarik usulan usaha itu.Manajemen harus menilai penjualan, biaya, dan
perkiraan laba untuk menentukan apakah mereka telah memenuhi tujuan perusahaan.Jika telah
memenuhi, produk bisa bergerak maju ke langkah pengembangan produk.
6. Pengembangan produk (product development)

7
Bila konsep produk lolos dari uji analisis usaha, konsep itu lalu menuju riset dan
pengembangan dan/atau rekayasa untuk dikembangkan menjadi produk fisik.Bagian riset dan
pengembangan membuat satu atau beberapa versi bentuk fisik dari konsep produk agar bisa
menemukan sebuah prototipe yang memenuhi konsep produk dan dapat diproduksi dengan
biaya produksi yang telah dianggarkan.
7. Pengujian pasar (market testing)
Pengujian pasar ialah keadaan dimana produk dan program pemasaran diperkenalkan kepada
kalangan konsumen yang lebih otentik untuk mengetahui bagaimana konsumen dan penyalur
mengelola, memakai, dan membeli-ulang produk itu dan seberapa luas pasar yang dimilikinya.
8. Komersialisasi (Commercialization)
Tahap komersialisasi menyangkut perencanaan dan pelaksanaan strategi peluncuran
(launching strategy) produk baru ke pasar. Dalam melemparkan suatu produk, perusahaan
harus memutuskan: kapan, dimana, pada siapa, dan bagaimana produk baru tersebut akan
diluncurkan ke pasar.
(Kotler and Keller : 2009)
Selain hal – hal diatas. Point penting lainnya adalah Diferensiasi menjadi suatu strategi yang
baik.Adanya diferensiasi menjadikan suatu produk memilki identitas yang khas dan unik.Sehingga
menjadi pembeda bagi produk pesaing dan memungkinkan untuk sulit ditiru. Terkadang pula,
perilaku konsumen yang sangat sensitif terhadap sesuatu yang baru dan beda, menjadikan suatu
produk yang memiliki diferensiasi dengan produk pesaingnya sangat dicari konsumen.
‘ Innovation is not a simple flash of inspiration but an extended and organized process of
Turning bright ideas into successful realities.’
(Bessant and Tidd : 2007)

Merancang proses untuk menciptakan inovasi


Menurut Sharmelly, Sebagian besar inovator yang berhasil adalah yang inovator yang mampu
merencanakan prosesnya untuk mengubah ide menjadi inovasi. Strategi yang diperlukan untuk
membentuk proses tersebut adalah
1. Merancang ide baru dari berbagai sumber
Mencari ide baru berdasarkan sumber yang terbuka dan fleksibel membantu untuk menentukan
peluang baru yang inovatif. analisis data, survey pelanggan dan database adalah beberapa
contoh dari hal yang dapat menentukan ide baru.

8
2. Memastikan kestabilan dan keamanan dana inovasi
Menggunakan pendekatan yang disiplin untuk membuat aliran dana yang transparan adalah salah
satu hal yang membedakan proses bisnis yang dilakukan oleh perusahaan yang sukses.
Membedakan pendanaan dari alokasi dana, menghemat pengeluaran dan pendanaan dari luar
adalah beberapa pendekatan untuk mengamankan pendanaan dari program inovasi. philips dan
canon memiliki dana R&B tahunan yang lebih dari 7 persen dari nilai penjualan tahunan
mereka. tentu saja, banyak komitmen yang dibuat kepada R&D sehingga menjadikan canon
sebagai leader dalam hal fotografi.
3. Pengukuran inovasi eksplisit
Organisasi bisnis yang unggul mengevaluasi hasil inovasi dengan dua cara untuk menentukan
pendanaan yang akan digunakan. Yang pertama, mereka menggunakan matriks keuangan
seperti ROI untuk mengevaluasi keuntungan karna adanya inovasi. kedua, mereka menngukur
pengaruh pasar karna inovasi berdasarkan matrik kuantitatif. (Sharmelly : 2017)

9
Bab 4

Strategi dalam inovasi

Pada bab ini kita akan membahas strategi-strategi yang harus dilakukan guna untuk
mempertahankan inovasi kita agar tetap berjalan lancar dan bisa bertahan menghadapi kompetitor
kita.
Seperti yang kita ketahui, dunia bisnis di
jaman sekarang sangat dinamis.dinamis artinya Unik
selalu berubah-ubah dan tidak menetap dan juga
disertai dengan persaingan yang ketat dari
perusahaan lain. Hal ini membuat para pebisnis
harus kreatif dalam hal inovasi bisnis.inovasi Evaluasi Terbuka
adalah senjata utama dalam menjalankan roda
usaha demi mendapatkan produk yang "berharga"
di mata konsumen. Tidak heran jika saat ini
hampir semua perusahaan, memiliki divisi khusus
yang menangani masalah kreasi dan
inovasi.Dalam divisi tersebut mereka harus
menemukan inovasi-inovasi baru yang nantinya Terlibat Terencana
diwujudkan dalam bentuk produk yang bisa
menembus pasar.

Tetapi tidak semua inovasi itu bisa lancar dan bertahan,kita harus melakukan beberapa
strategi agar inovasi kita bisa bertahan. berikut ini adalah beberapa cara untuk mempertahankan
inovasi yang telah kita buat.
1. Jangan terjebak konsep inovasi
Banyak pebisnis yang berinovasi terjebak dalam konsep jika mereka ingin menciptakan
sesuatu yang baru.Dalam hal ini inovasi bukan berarti anda membuat sesuatu yang
baru.Tapi anda dapat melakukan hal seperti yang dilakukan sebelumnya, namun dengan
lebih tepat dan terarah.Berikan sentuhan yang unik sehingga inovasi anda berbeda dan
dapat menarik pasar.

2. Terbuka pada input


Walaupun kita sebagai pembuat ide, bukan berarti kita tidak boleh menerima masukkan
lainnya.Justru jika kita ingin inovasi kita berhasil dan sukses, kita harus mendengarkan
masukkan dari semua pihak dan saran-saran yang ada.Akan lebih bagus jika dalam
berinovasi kita mendengarkan masukkan dari konsumen yang biasa menggunakan produk
kita.tujuannya selain untuk memperluas wawasan kita, kita juga bisa membuat produk kita
lebih cepat diterima di pasaran.

10
3. Terencana dengan baik
Ketika kita sudah memiliki ide inovasi, kita harus menentukan saat yang tepat untuk
menjalankan inovasi kita.karena hal ini sangat berpengaruh terhadap berhasil atau tidaknya
inovasi kita. dan juga kita harus memiliki tim dengan orang yang sudah handal di
bidangnya untuk mengurangi angka kerugian perusahaan. selain itu kita juga harus
membuat kalkulasi berupa berapa biaya yang harus dikeluarkan dan memperkirakan berapa
target yang akan kita dapatkan. dari perkiraan tersebut kita akan menganalisa apakah
inovasi kita akan menguntungkan atau merugikan.

4. Terlibat langsung
Pada saat pelaksanaan inovasi, kita harus terlibat langsung di lapangan agar kita bisa
mengetahui kondisi sesungguhnya.kita juga harus memotivasi tim kita agar melakukan
tugasnya lebih baik lagi.
5. Evaluasi
Setelah melewati beberapa tahap dalam proses inovasi, tahap terakhir adalah tahap evalusi
gunanya adalah agar kita mengetahui berbagai poin yang harus diperbaiki agar inovasi
yang dilakukan tepat sasaran dan efektif. Melakukan tindak lanjut hasil evaluasi akan
memperkuat konsep inovasi anda menjadi lebih terarah.
Menciptakan struktur dan fungsi organisasi untuk meningkatkan inovasi

Berdasarkan inovasi dari organisasi besar, mereka meningkatkan struktur dan fungsi inovasi
dengan beberapa strategi yaitu:
1. Keseimbangan antara objek inovasi dan objek bisnis
Perusahaan ternama,biasanya menggunakan objek inovasi bukan hanya untuk memenuhi
target bisnis, akan tetapi juga untuk memenuhi target inovasi yang mereka miliki.
2. Menerima inovasi terbuka
Menerima inovasi dari segala pihak,bahkan sampai pelanggan. Dengan cara ini, kesempatan
untuk berinovasi akan semakin luas dan akan semakin berkemungkinan berhasil.
3. Membentuk tim inovasi yang berdedikasi
Membuat tim inovatif yang mengeluarkan ide ide dan gagasan gagasan baru tentang inovasi
perusahaan tersebut untuk kedepannya
4. Menciptakan budaya inovasi
Mereka menciptakan suatu budaya inovasi yang membuat para pekerja lebih mudah bekerja
sama dalam perusahaan tersebut
5. Fokus yang pasti dalam inovasi
Mereka menggunakan inovasi sebagai bagian yang penting dari bisnis yang membuat
peningkatan pada hasil kerja
6. Berempati dalam meningkatkan budaya inovasi
Memberikan hadiah kepada para pekerja yang berhasil dalam mencari inovasi terbaru

11
7. Fleksibel
Fleksibel dalam budaya inovasi agar dapat menyamakan dengan apa yang sedang
dibutuhkan oleh konsumen

Mengembangkan tim kreatif dan inovatif

Aspek penting lainya dari strategi inovasi adalah pengembangan dan team yang inovasi dalam
organisasi. Seperti yang dikatakan Tidd et al. (2005) yang menyarankan agar kelompok memiliki
sesuatu yang lebih baik untuk ditawarkan dibandingkan individual dalam hal kelancaran dari ide
generasi dan fleksibilitas pengembangan solusi, tetapi projek yang memiliki peforma yang tinggi
jarang terjadi karna kebetulan. Hal tersebut merupakan hasil dari seleksi yang dilakukan secara
hati-hati, yang ditunjang oleh investasi dalam pembentukan tim, arahan peran dan pekerjaan yang
jelas, dan perhatian terhadap aspek sosial dalam proses kelompok seperti dalam melakukan tugas.
Untuk menjadi efektif, tim kreatif dan inovatif membutuhkan proses pengembangan seperti yang
dilakukan oleh tim lainnya dan efektifitas mereka bergantung pada faktor serupa yang
mempengaruhi tim lainnya. Tetapi, terdapat beberapa fitur unik di dalam tim inovatif dan kreatif.
West (2002) menyarankan beberapa faktor berikut ini untuk menentukan tingktan dari inovasi
group :
1. Karakteristik pekerjaan
Kelompok atau tim biasanya ditempatkan bersama-sama untuk melakukan tugas yang spesifik,
tugas tersebut secara efektif menetapkan tim – siapa saja yang bergabung dalam tim, apa peran
mereka, bagaimana mereka harus bekerja sama, dan budaya proses seperti apa yang mereka
harus terapkan. Menurut West (2002), karakteristik tugas yang dapat mempengaruhi inovasi
antara lain : kelengkapan, permintaan yang bervariasi, kegunaan terhadap interaksi sosial,
otonomi, kegunaan untuk belajar, kemungkinan pengembangan tugas tersebut dan signifikansi
tugas tersebut.
2. Keragaman pengetahuan dan kemampuan kelompok
Didalam tim kreatif yang sukses, anggota tim berkerja bersama untuk menggabungkan ide dari
banyak sumber, dan untuk menelususi hal yang tidak diketahui untuk mencari pendekatan baru.
Banyak penulis menyarankan bahwa proses ini dilengkapi dengan memiliki tim yang dimana
anggotanya dibedakan berdasarkan kemampuan dan pengalamannya (Ario, 2006; Taylor and
Greve, 2006). Walton (2008) menyarankan memiliki perpustakaan tim menghasilkan individu
yang kreatif bukan untuk menjadi produktif. Menyatukan orang yang memiliki latar belakang,
pengalaman dan personalitas kedalam suatu tim membantu kesempatan untuk melihat
permasalahan kedalam berbagai macam pandangan dan untuk mencapai pertukaran ide,
bagaimana pun juga, perbedaan orang orang di dalam group memerlukan manajemen yang hati
hati.

12
Bab 5

Menghadapi Kegagalan dalam Inovasi

Kegagalan dalam manajemen dan kepemimpinan

Inovasi telah menjadi salah satu fokus utama perusahaan dalam persaingan, tetapi
masih banyak perusahaan yang gagal dalam membuat lingkungan yang tepat untuk inovasi
bisnis yang merupakan faktor kegagalan terbesar dalam manajemen senior.75% dari eksekutif
global percaya bahwa strategi inovasi sangat penting untuk kesuksesan perusahaan.Setengah
dari mereka membentuk iklim organisasi yang mengembangkan pemikiran inovasi yang
mengarah kepada kesuksesan inovasi.Tetapi, diperkirakan 65% darinya belum memiliki
strategi inovasi yang tepat.

Lebih dari setengah responden dari penelitian yang dilakukan oleh Oliver Wyman –
Delta Organization dan Leadership menyatakan bahwa pemimpin perusahaan mereka gagal
dalam menetapkan tujuan dan arah yang jelas mengenai usaha inovasi atau dalam membuat
lingkungan yang terbuka dan supportive. Selain itu, eksekutif percaya bahwa mereka
megalami kegagalan dalam : menjaga kedisiplinan dalam proses inovasi (82%), mengenali
inovasi (73%), mengambil perspektif dari luar ke dalam (71%), dan dalam memfasilitasi ide
generasi (68%).

Kesenjangan antara aspirasi inovasi dan kemampuan pelaksanaan merupakan salah


satu penyebab kegagalan inovasi. Secara umum, responden dari penelitian di laporan kedua
dalam seri Global Leadership Imperative sadar akan pentingnya menetapkan proses bisnis
yang menerjemahkan ide bisnis menjadi aksi. Meskipun begitu, mereka menyatakan bahwa
perusahaan mereka tidak terstrukturisasi untuk mendukung generasi dan pelaksanaan ide baru.
Sebagai tambahan, 35% dari responden dengan strategi inovasi yang ditetapkan dengan baik
menyatakan bahwa perusahaan mereka ahli dalam kreativitas / ide generasi dan dalam
mengubah konsep baru menjadi proses komersil atau produk.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh McKinsey, Manajer kelas atas dan
eksekutif lainnya setuju bahwa hal yang paling penting yang mendorong inovasi adalah
dengan memiliki orang yang tepat dan budaya yang tepat untuk mengadakan
inovasi.Meskipun demikian, 40% dari manajer tingkat atas menyatakan bahwa mereka tidak
memiliki pegawai yang cukup yang tepat untuk melakukan inovasi.

‘ Innovation management takes place in an internal and external environment. Strategy


and organizational structure are important aspects of an organization’s internal
environment, and they have an impact on innovation management practices.’
(Ortt & Duin, 2008)

13
Kepemimpinan dari eksekutif senior memiliki peran yang penting dalam
mengembangkan iklim yang tepat untuk inovasi. Budaya perusahaan, nilai dan struktur
organisasi berkontribusi terhadap DNA yang mendukung pemikiran inovatif. Dalam dunia
inovasi, semua pegawai dalam setiap tingkatan memiliki peran dalam proses inovasi dan
penciptaan ide inovasi. Penciptaan inovasi tanpa pendapat atau ide dari para pekerja dari
setiap tingkatan dan divisi lebih sulit untuk berhasil.Karena para pekerja dari setiap tingkatan
dan divisi lebih mengetahui keadaan perusahaan dalam divisinya secara lebih baik yang dapat
menilai apakah sebuah ide inovasi dapat di realisasikan.Contohnya : Pemasar lebih
mengetahui apa yang diinginkan konsumen, manajer operasi lebih mengetahui mengenai
operasional produksi dan kapasitasnya, dan lain-lain.

Penelitian yang dilakukan oleh Advanced Institute of Management Research bersama CMI
memusatkan perhatian pada peran pemimpin dalam inovasi (AIMR, 2015) yang menyarankan
pemimpin untuk memiliki peran ganda dalam inovasi, yaitu sebagai motivator yang menginspirasi
orang-orang untuk melampaui hal yang biasa dan sebagai arsitek yang merancang lingkungan
organisasi yang dapat membuat karyawan menjadi inovatif. Sebagai tambahan, Shalley dan Gilson
(2004) menyarankan pemimpin yang bertujuan untuk mempromosikan kreatifitas untuk
memusatkan perhatian pada : pengembangan keadaan perkerjaan pendukung,
mengkomunikasikan kreatifitas sebagai nilai, merancang tim dan konteks sosial untuk kreatifitas
serta mengembangkan kreatifitas individu.

Kegagalan dalam pasar

Memulai bisnis dengan menawarkan produk baru di pasar bukan hal yang mudah.Sebelum
produk diluncurkan, perlu dilakukan riset pasar mengenai kebutuhan dan keinginan konsumen
agar produk baru atau produk yang diperbaharui akan laris dipasaran. Setelah produk diluncurkan,
perlu dilakukan edukasi pasar tentang kebutuhan produk tersebut dan alasan mengapa produk
tersebut harus dibeli dan digunakan. Berbeda dengan produk lama yang sudah terbukti laku, lalu
perusahaan dapat memposisikan diri sebagai reseller atau dropshiper yang hanya butuh penetrasi
pasar kecil dan barang bisa laku keras. Produk baru seringkali gagal di pasar alias tidak laku jika
ditangani dengan benar. Berikut ini adalah alasan kegagalan produk baru di pasaran :

1. Periklanan yang tidak optimal

Iklan dan marketing tidak bisa dipisahkan untuk itu pastikan selalu menjadi bagian penting
dari penetrasi pasar produk baru.Walaupun produk baru sudah sangat berkualitas, multi
fungsi, awet, dibutuhkan konsumen, persaingan longgar belum tentu produk tersebut laku
dipasaran. Salah satu faktor kegagalan produk baru yang sudah di desain dengan sangat
baik adalah kurangnya awareness dari produk tersebut. Sebagus apapun produknya
periklanan yang menarik, marketing yang jitu dan sasaran yang tepat tetap dibutuhkan.
Target pemasaran yang salah atau kurang ideal akan membuat periklanan sia-sia. Maka
dari itu, selain iklan yang menarik, isi, sasaran, jangkauan, dan eksposur perikalan juga
harus diperhatikan dan disesuaikan.

2. Kurang waktu, biaya atau ide

14
Untuk menciptakan produk baru tentu tidak dapat dilakukan dalam waktu seketika.
Jika produk dijual saat produk belum siap memasuki pasar, maka hasilnya akan
memperburuk citra produk tersebut. Waktu yang ideal untuk meluncurkan dan menjual
produk adalah pada saat pasar membutuhkan produk tersebut dan produk sudah siap
untuk memenuhi kebutuhan calon konsumennya.

Selain waktu, faktor penting yang mempengaruhi proses inovasi adalah biaya dan ide
pemasaran. Anggaran dalam inovasi perlu disusun dengan jelas, baik dan optimal
dengan perpaduan biaya yang menghasilkan keuntungan yang maksimal baik secara
finansial maupun non-finansial seperti kepuasan konsumen. Jika perusahaan sudah
memulai dengan iklan besar-besaran tetapi biaya produksi terbatas yang
mengakibatkan produk yang diproduksi sedikit yang menyebabkan konsumen kecewa
dan kehilangan konsumen potensial. Penyerapan produk tidak dapat dilakukan dengan
maksimal dan tidak dapat bertahan dipasar dalam jangka panjang.

3. Persaingan yang terlalu tinggi

Jika perusahaan ingin menciptakan produk yang akan terserap pasar jangka panjang,
maka persaingan pasar harus rendah. Tetapi jika perusahaan berani berkompetisi dan
siap menciptakan produk yang baik, maka produk yang sedang ramai dipasaran dapat
diciptakan. Misalnya untuk pasar e-commerce yang tertinggi adalah produk pakaian
dengan presentasi mencapai 67,10% yang disusul oleh sepatu dan tas. Meskipun
demikian, produk tersebut dapat saja menjadi tidak laku karena persaingan yang terlalu
ketat dan perusahaan belum siap berhadapan langsung dengan market leader.

4. Timing yang tidak tepat

Perusahaan perlu memperhatikan timing penjualan yang tepat untuk produk-produk


tertentu seperti barang musiman. Misalnya, desain baju natal akan lebih laku jika dijual
pada bulan desember dibandingkan bulan febuari. Sebagai pebisnis handal, anda dituntut
untuk mengetahui kapan waktu terbaik untuk memasarkan produk anda dan kapan waktu
terbaik untuk tidak memasarkan terlalu tinggi. Ini akan berdampak pada pembengkakan
biaya iklan yang sebenarnya tidak perlu.

5. Kebutuhan pasar sudah tidak ada

Pebisnis harus up to date, jika tidak pengembangan produk atau penciptaan produk akan
sia sia. Produk yang sia-sia adalah produk yang sudah di ciptakan tapi ternyata tidak sesuai
dengan permintaan pasar.Ini jadi salah satu kesalahan fatal yang tidak boleh dilakukan
pengusaha.Meskipun produk baru, wajib disesuaikan dengan keinginan calon
konsumen.Misalnya saat ini kebutuhan celana panjang jenis pensil, tapi perusahaan
memproduksi jenis cutbray. Pasti sangat sulit menjualnya dan produk bisa dipastikan akan
gagal di pasaran. Untuk itu pastikan perusahaan selalu mengamati pergerakan pasar dan
mengerti betul kebutuhan calon konsumen.

Tapi ingat, jangan berkecil hati meskipun produk yang ditawarkan ternyata tidak kunjung
terserap pasar. Lakukan perlakuan lain seperti inovasi produk lebih menarik, penetrasi
15
pasar lebih keras dengan meningkatkan budget iklan atau dengan mencari endorsement
dari tokoh yang berpengaruh.

6. Tidak memiliki keunikan dan nilai

Produk yang bagus atau layanan dengan permintaan yang kuat belum tentu berhasil di
pasaran. Mungkin pendekatan yang digunakan oleh perusahaan kurang tepat dan
proposisi nilai perusahaan kurang kuat. Biasanya, permintaan yang kuat akan diikuti
dengan penawaran yang kuat yang membentuk persaingan yang ketat, perusahaan
harus mampu bersaing dan menonjol diantara kompetitornya. Perusahaan harus
membuat bisnis atau produk mereka berbeda dari kompetitor, cara perusahaan
menjalankan bisnis dengan cara yang benar-benar unik, apa yang perusahaan bisa
lakukan dengan lebih baik dibandingkan kompetitor, menggunakan pendekatan atau
layanan yang tidak digunakan siapapun di industri agar perusahaan memiliki nilai yang
kuat dan menarik perhatian dan minat orang.

Disinilah perusahaan membangun sebuah brand. Brand adalah citra yang pelanggan terima
dan asosiasikan dengan bisnis Anda. Identitas brand, termasuk logo, tagline, warna, dan
semua estetika yang tampak serta filosofi bisnis yang mewakili perusahaan harus didukung
oleh nilai proposisi perusahaan. Ini yang akan membuat perusahaan menonjol diantara para
pesaing.

7. Tidak memenuhi kebutuhan pelanggan

Bisnis akan gagal apabila perusahaan mengabaikan interaksi dengan pelanggan dan
memahami apa yang dibutuhkan dan feedback yang mereka berikan. Pelanggan mungkin
menyukai layanan produk yang ditawarkan tetapi mereka mungkin akan lebih menyukai
produk tersebut apabila fitur dan prosedurnya diperbaharui menjadi lebih baik. Perusahaan
mungkin menawarkan produk layanan yang tidak lagi menjadi tren. Bisnis yang sukses
selalu menawarkan nilai dan minat yang sedang tren pada pelanggan yang sudah ada dan
pelanggan potensian. Perlu dilakukan survey pada pelanggan dan cari tau apa yang menjadi
minat mereka dan ikuti perubahan sesuai tren dengan melakukan manajemen relasi
pelanggan.

Kesalahan pandangan perusahaan terhadap inovasi


1. Menunggu sampai perusahaan besar.
Keputusan ini adalahkeputusan yang sangat salah jika ingin berinovasi, karena jika
perusahaan tersebut sudah bersar baru mau berinovasi, akan banyak penyesuaian yang
harus dilakukan oleh perusahaan itu. Justru jika pada saat perusahaan masih kecil, akan
memiliki keuntungan karena lebih fleksibel terhadap adanya perubahan yang terjadi di

16
perusahaan. Justru dengan adanya inovasi ketika perusahaan kecil, akan membawa
perusahaan tersebut lebih cepat diterima di pasar dan akan cepat menjadi perusahaan besar.

2. Berpikir bahwa inovasi itu mahal


Ini adalah pola pikir yang salah karena jika kita memiliki pola pikir seperti itu, kita akan
cenderung diam dan tidak bermotivasi dan akan membuat perusahaan kita tertinggal oleh
perusahaan lain yang telah melakukan inovasi. Memang butuh banyakuang dan waktu
yang harus dihabiskan untuk menciptakan inovasi baru, akan tetapi jika inovasi tersebut
berhasil, kita akan mendapat keuntungan yang besar dan kita bisa mengembalikan uang
yang telah kita keluarkan untuk berinovasi. Coba bayangkan berapa besar biaya yang harus
dikeluarkan jika sampai perusahaan kita rugi karna tertinggal oleh perusahaan lain.

3. Berpikir bahwa inovasi hanya untuk perusahaan yang berbasis teknologi


Inovasi tidak hanya untuk perusahaan berbasis teknologi, walaupun sekarang jamannya
teknologi,akan tetapi inovasi tidak hanya di bidang teknologi. Contoh inovasi yang tidak
perlu berbasis teknologi adalah inovasi dalam bidang makanan, fashion dan lainnya. Dan
juga akan menghasilkan profit yang besar juga.

4. Tidak melibatkan seluruh tim


Jika ingin berinovasi, alangkah baiknya jika melibatkan orang orang di tim tersebut,
bahkan bisa juga dengan melibatkan para pembeli produk kita. Tujuannya adalah agar kita
mendapat banyak masukkan dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Makin banyak jug
aide yang akan kita peroleh untuk inovasi kita kedepannya.

5. Melupakan ekosistem awal menempatkan inovasi


Jika inovasi telah berjalan dengan lancar dan dikembangkan terus menerus, sebaiknya
jangan sampai melenceng dari ekosistem pertama kita berinovasi, karena hal ini akan
membuat para pelanggan akan memandang buruk perusahaan kita karna dianggap tidak
memiliki kepastian dalam berinovasi.

17
Bab 6

Studi Kasus Nokia

Kondisi Persaingan Bisnis Nokia Disertai Kajian Teori

Pasar sangat turbulence dan tingkat persaingan sangat tinggi justru muncul banyak peluang yang
dapat dimanfaatkan. Bagi produsen yang kreatif, setiap masalah selalu ada peluang, bukan
sebaliknya selalu ada masalah pada setiap peluang. Kelemahan-kelemahan market leader dapat
diindentifikasi dengan melakukan marketing research secara periodik. Pada tahun 1998, Nokia
mengalahkan Motorola (market leader pada generasi pertama dengan dukungan teknologi analog).
Kekuatan Nokia pada waktu itu menggunakan teknologi digital generasi kedua yang dikenal
dengan GSM. Secara perlahan tetapi pasti, mengakibatkan market share Motorola anjlok.

Saat ini, sejarah tampaknya akan berulang kembali. Market leader Nokia, sedikit demi sedikit
terancam dengan adanya teknologi CDMA (generasi ketiga) yang dimotori oleh Samsung.
Samsung mengambil alih mahkota raja sebagai perusahaan perangkat telepon genggam terbesar di
dunia pada kuartal pertama 2012 menaklukkan Nokia yang sudah memegang kekuasaan selama
14 tahun sejak tahun 1998. Majoritas perangkat kasar buatan Samsung memakai sistem operasi
Android yang diciptakan oleh mesin pencari Google. Sampai tahun 2011. Harga saham Nokia
jatuh dari sebesar $ 40 menjadi hanya tinggal $ 3 saja di tahun 2012.

Kepemimpinan di Samsung menyatakan kalau produk tercanggihnya sekarang akan menjadi kuno
dalam waktu kurang dari 10 tahun, maka inovasi dan pengembangan adalah wajib hukumnya.
Adaptasi Samsung terhadap perubahan lingkungan, peta persaingan, dan perilaku konsumen di
pasar teknologi dapat diantisipasi dengan sigap berkat budaya organisasi Samsung yang berfokus
pada pengembangan serta inovasi ini. Samsung bekerja sama dengan Google dan merajai industri
smartphone dengan OS Andoid bersama Apple dengan iPhone-nya.

Sementara itu, Nokia merasa kesulitan untuk berubah dan terus kalah. Perubahan dirasa sulit
karena budaya organisasi dan nilai-nilai perusahaan sangat susah untuk bertransformasi. Nokia
berasal dari perusahaan manufaktur yang mengutamakan efisiensi dan keteraturan yang analitis.
Nokia menjadi kurang fleksibel dalam mengikuti perkembangan. Organisasinya menjadi begitu
birokratis dan lambat untuk mengantisipasi perubahan yang berjalan dengan cepat di bidang
teknologi telekomunikasi. Kreativitas dinilai kurang dihargai dalam budaya organisasi
dibandingkan efektivitas dalam berproduksi.

Usaha pamungkas Nokia dalam bertahan di pasar telpon genggam pintar adalah beraliansi dengan
Microsoft. Upaya yang cukup terlambat dan perubahannya terasa sangat terpaksa. Aliansi Nokia
dengan Microsoft hanya baru menguatkan daya saing dari segi hardware dan software atau
perangkat keras serta perangkat lunaknya saja. Sementara Samsung dan Apple sudah lebih dulu
unggul dari satu kesatuan ekosistem yang terdiri hardware, software, apps developers, ecommerce,
location-based services, social applications, map and search engine, mobile OS evolution and
refinement, unified communications, early market penetration and advertising, loyal customer and
community, integrated system adopters dan seterusnya.

18
Sumber Artikel : http://mewarnakata.blogspot.co.id/2015/09/9-elemen-pemasaran-nokia-dan-
analisis.html

Analisis BCG
Industri telepon selular merupakan salah satu industri
yang perkembangannya cepat, dilansir dari website
IDC, pertumbuhan industri ini diperkirakan akan
meningkat sebesar 4,2%, pada tahun 2017, dimana
pertumbuhan industri telepon selular hanya meningkat
sebesar 3,1% pada tahun 2016. Selain itu, hal ini
didukung oleh kenyataan bahwa pada saat ini hampir
semua orang dari berbagai kalangan memiliki telepon
selular, padahal 20-30 tahun lalu, hanya orang-orang
dari kalangan atas saja yang memiliki telepon selular.
Bahkan orang-orang yang sudah memiliki telepon
selular cenderung sering menganti telepon selularnya
dengan produk yang lebih baru. Meskipun demikian
pangsa pasar nokia terus menurun sejak 2009, bahkan nilai saham nokia menurun drastis dari $40
menjadi $3 pada tahun 2012. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan nokia berada pada posisi
question mark, dimana perkembagan industri tinggi tetapi pangsa pasar perusahaan rendah.

Analisis SWOT
1. Strength
Kekuatan yang dimiliki oleh Nokia adalah brand awareness, daya ingat konsumen atau calon
konsumen tentang produk Nokia. karena sempat terkenal dan menjadi market leader pada
tahun 1998 sampai kuartal pertama tahun 2012, Nokia tentu saja sangat dikenal oleh para
pengguna telepon genggam. terutama bagi orang-orang yang sudah berumur 45 tahun keatas
yang mamiliki telepon genggam, tentu saja pernah memakai telepon genggam Nokia. karena
memiliki brand awareness, Nokia masih memiliki potensi untuk dapat diterima di pasaran
kembali. Dan berkesempatan untuk diminati kembali oleh para pengguna telepon genggam.
selain itu, Nokia juga berpotensi untuk menduduki kembali pemimpin pasar telepon genggam,
akan tetapi membutuhkan waktu yang cukup lama. asalkan menggunakan strategi yang tepat
dalam bersaing dengan perusahaan telepon genggam yang lainnya terutama dengan Samsung
dan Apple.
2. Weakness
Kelemahan Nokia adalah karena sudah sedikit terlambat untuk berubah, jadi Nokia
memerlukan waktu yang cukup lama dan biaya yang cukup besar untuk kembali dapat bersaing
dengan perusahaan seperti Apple dan Samsung. selain membutuhkan waktu yang lama dan
biaya yang besar, Nokia juga memiliki infrastruktur yang terbatas dan kurang memiliki pekerja
yang inovatif seperti di perusahaan Samsung dan Apple. selain itu, kurangnya marketing
(pemasaran) juga menjadi salah satu faktor Nokia tertinggal oleh Apple dan Samsung. Seperti
yang biasa kita lihat, Samsung setiap mengeluarkan produk baru maka akan beriklan di televisi,
koran, radio, dan bahkan papan iklan. Tetapi ketika Nokia mengeluarkan produk terbaru,

19
sangat jarang kita lihat adanya iklan Nokia di televisi, koran, radio, dan papan iklan. Selain itu
juga pemasaran ke toko-toko telepon genggam juga sangat diperlukan agar para penjual
telepon genggam lebih mengerti kelebihan produknya dan bisa memberikan alasan untuk para
pembeli mengapa harus menggunakan produk Nokia.
3. Opportunity
Kesempatan yang dimiliki oleh Nokoia adalah untungnya masih terdapat para pengguna
telepon genggam yang tidak begitu royal (setia) terhadap handphone atau merek yang
digunakannya. kesempatan yang dimiliki oleh Nokia adalah Nokia masih memiliki potensi
untuk merebut hati para pengguna telepon genggam tersebut. dengan begitu, sedikit demi
sedikit pengguna telepon genggam yang menggunakan Nokia akan semakin banyak dan Nokia
akan mulai diminati kembali. bahkan berkesempatan untuk menduduki pasar telepon genggam
kembali.
4. Threat
Ancaman yang dimiliki oleh Nokia adalah Apple dan Samsung yang semakin inovatif.
Semakin lama, Nokia akan semakin tertinggal jika tidak mengejar ketertinggalannya. Dan
seiring perkembangan jaman, semakin banyak perusahaan-perusahaan telepon genggam yang
semakin canggih dan merebut hati para konsumen.

Analisis Porter
1. Persaingan antara perusahaan yang bersaing
Industri telepon selular menjadi sangat populer dan merupakan sektor industri dengan
perkembangan paling cepat di dunia pada era teknologi seperti saat ini. Pertumbuhan
pengguna telepon selular di Indonesia cukup pesat, hal ini ditandai dengan tingkat penetrasi
seluler yang semakin besar. Dengan populasi 230 juta penduduk, teledensitas di Indonesia
untuk telepon selular saat ini sekitar 91,7%, sementara negara ASEAN lainnya lebih tinggi,
misalnya Singapura mencapai 100%.
Pertumbuhan pengguna telepon selular dalam beberapa dekade terakhir diikuti oleh munculnya
pemain-pemain baru dalam industri telepon selular, seperti Vivo (2009), Oppo (2004), Meizu
(2003) yang membuat persaingan industri semakin ketat dan mendorong perusahaan-
perusahaan telepon selular untuk menjadi lebih unggul. Perusahaan telepon seluler kini
berlomba-lomba dalam menawarkan produk dengan fitur yang lebih unggul daripada produk
pesaing yang mendorong perusahaan untuk bergerak cepat dalam melakukan inovasi.

2. Potensi masuknya pesaing baru


Dalam membentuk perusahaan telepon selular dibutuhkan investasi yang sangat besar terutama
dalam hal infrastruktur yang menyebabkan industri telepon selular sulit untuk dimasuki.
Investasi yang besar tidak hanya dibutuhkan pada awal pendirian perusahaan, tetapi juga dalam
operasional perusahaan. Persaingan industri telepon selular pada saat ini sudah menjadi sangat
ketat dan menuntut perusahaan untuk selalu melakukan inovasi agar dapat mencuri perhatian
konsumen. Tentunya hal ini tidak mudah untuk dilakukan dan membuat barrier yang cukup
kuat untuk para pemain baru.

20
3. Potensi adanya produk substitusi
Telepon selular merupakan produk substitusi dari telepon tradisional yang biasanya dipasang
di kantor dan di rumah-rumah. Pada saat ini, pengembangan produk perusahaan-perusahaan
dalam industri telepon selular dan telekomunikasi hanya sebatas inovasi pembaharuan pada
fitur produk yang ditawarkan tanpa perubahan radikal pada fungsi utama dari telepon selular,
yaitu untuk melakukan panggilan telepon. Tetapi, tidak menutup kemungkinan akan ada
produk substitusi telepon selular di masa yang akan datang.
4. Kekuatan tawar menawar dari pemasok
Industri berbasis teknologi merupakan industri yang paling cepat perkembangannya pada saat
ini, terutama bagi industri teknologi informasi. Pertumbuhan industri telepon selular didukung
oleh pertumbuhan industri suku cadang yang digunakan oleh telepon selular yang mendorong
pengusaha untuk bergerak dalam industri suku cadang telepon selular. Semakin banyak pemain
dalam industri, maka harga dan kesepakatan yang ditawarkan akan menjadi lebih fleksibel.
Beberapa suku cadang telah dikuasai oleh perusahaan telepon selular tertentu, seperti
perusahaan apple yang menguasai sistem operasi ios. Beberapa suku cadang yang tidak
memiliki hak paten tersedia dan dapat dibeli oleh semua perusahaan, seperti sistem operasi
android.
5. Kekuatan tawar menawar dari pembeli
Persaingan dalam industri telepon selular menjadi semakin ketat seiring berjalannya waktu.
Perkembangan teknologi yang berkembang dengan cepat melahirkan inovasi terbaru dari
perusahaan-perusahaan telepon selular akan menurunkan minat konsumen terhadap produk-
produk yang telah diluncurkan terlebih dahulu. Maka dari itu, perusahaan-perusahaan di dalam
industri telepon selular melakukan strategi harga skimming untuk mengatasi masalah ini,
dimana perusahaan menetapkan harga yang lebih tinggi pada saat produk diluncurkan dan
menurunkan harga produk seiring berjalannya waktu. Penetapan harga skimming dilakukan
untuk menutup investasi pengembangan produk yang cukup besar.
Persaingan yang ketat membatasi perusahaan dalam menentukan harga. Terutama untuk
perusahaan yang menawarkan produk yang tidak memiliki nilai unggul dari pesaing-
pesaingnya. Harga pada industri telepon selular ditentukan oleh pasar dimana perusahaan yang
menawarkan harga tinggi untuk produk yang spesifikasinya umum dapat dipastikan tidak akan
laris di pasaran.

21
Pendekatan & Ide Solusi yang ditawarkan
Pada saat ini, Nokia berada dalam posisi
question mark dalam matriks BCG yang
mengindikasikan perlu dilakukan adanya
perbaikan dalam perusahaan nokia agar dapat Perubahan Budaya
Organisasi
mengambil kembali pangsa pasar yang telah
hilang. Perusahaan pada industri selular harus
peka dan cepat merespon perubahan
teknologi dan penggeseran minat dan
kebutuhan konsumen. Jika hal ini tidak Kampanye
dilakukan, maka perusahaan tersebut tidak Strategi inovasi
pemasaran
akan mampu bertahan dalam persaingan, imitatif, Second
agresif dan
seperti halnya nokia yang pernah berjaya but better ->
perluasan
Proaktif
pada eranya saat ini telah kehilangan pangsa distribusi
pasarnya dikarenakan gerakan inovasi
pesaing yang mampu merebut hati konsumen.
Setelah berjaya selama 14 tahun dalam industri telepon selular hingga tahun 2012 saham nokia
anjlok, penjualan nokia menurun karena tren telepon seluler blackberry dengan blackberry
messengernya, iPhone dengan iosnya dan handphone dengan sistem operasi android. Awalnya,
Nokia tidak terlalu menghiraukan ancaman keberadaan sistem operasi android dan ios dan tetap
berfokus pada pengembangan pada perangkat keras produk. Pada tahun 2011, nokia meluncurkan
handphone pertamanya dengan operasi sistem microsoft mobile tetapi hal ini tidak dapat
membantu nokia bangkit.
‘ The classic Nokia brick phone – and the Snake game on it – brings back a lot of nostalgia
But that’s a problem. Consumers, especially in developing markets, associate the Nokia name
With a different era of technology. And in today’s world, having the newest and shiniest
Device is what matters’
(Chang : 2012)
Dalam wawancara dengan majalah online Wired, Wayne Lam, IHS senior analisis berkata bahwa
seharusnya nokia merespon iphone dengan lebiih cepat. Mereka tidak membuat loncatan
perubahan dengan windows phone sampai tahun 2011. Saat ini mereka menderita akibat respon
lambat mereka (Lam, 2012). Dalam artikel yang sama, sepektor berkata bahwa Samsung memilih
android pada waktu yang tepat dan mendapatkan keuntungan dari kedewasaan platform tersebut,
karena samsung telah menjadi pemain dominan dalam lingkup android, Samsung dapat menjadi
pemimpin dari platform tersebut. (Spektor : 2012)
Dilansir dari berita di website BUMN, Nokia merasa kesulitan untuk berubah dan terus kalah.
Perubahan dirasa sulit karena budaya organisasi dan nilai-nilai yang menjadi DNA perusahaan
sangat susah untuk bertransformasi. Nokia berasal dari perusahaan manufaktur yang
mengutamakan efisiensi dan keteraturan yang analitis. Nokia menjadi kurang fleksibel dalam
mengikuti perkembangan. Organisasinya menjadi begitu birokratis dan lambat untuk

22
mengantisipasi perubahan yang berjalan dengan cepat di bidang teknologi telekomunikasi.
Kreativitas dinilai kurang dihargai dalam budaya organisasi dibandingkan efektivitas dalam
berproduksi.
Transformasi budaya organisasi dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya amatlah sulit bagi
perusahaan-perusahaan besar, khususnya yang sudah berdiri lama. Lingkungan kerja yang sudah
lama terbentuk, etika perilaku para karyawannya, etos dan prosedur kerja yang sudah menjadi
suatu proses yang tertanam sebagai DNA perusahaan. Dari kondisi di atas, DNA transformasi
perubahan bisa dilakukan hanya ketika organisasi perusahaan berjalan dinamis dan fleksibel,
meleluasakan karyawan perusahaan untuk berkreativitas menciptakan inovasi untuk kelangsungan
perusahaan.

Menurut Jennifer Rowley, Organisasi inovasi dan kewirausahan perlu dibentuk untuk
menyediakan dan memfasilitasi pekerja agar dapat menyebarikan kreatifitas dan bekerja sama
untuk membuat inovasi dan membuat perubahan yang menjadi minat organisasi yang dilakukan
dengan cara yang sesuai untuk organisai dan pemegang kepentingan. Organisasi yang berbeda
mungkin memiliki lingkungan pasar yang berbeda, berbagai tipe inovasi perlu diprioritaskan, dan
perlu diikutsertakan dalam membentuk perbedaan dalam inovasi radikal dan inkremental. Inovasi
yang sukses tergantung pada pembentukan hubungan yang efektif antara proses inovasi dan hasil
inovasi yang sesuai untuk organisasi dalam jangka waktu tertentu. Organisasi inovatif tidak hanya
mengetahui cara untuk melakukan inovasi, mereka juga mengetahui cara mengatur iklim dan
proses inovasi dan menyesuaikannya sesuai kebutuhan. (Rowley : 2011)
‘More significant innovations are typically managed as a project. As such they need both
project management processes and innovation management processes. An innovation can
consume considerable resources, involve many people, and have potentially significant
consequences for a library, so innovation cannot just be left to chance – it needs
managing’
(Rowley : 2011)
Menurut analisis SWOT dan porter perusahaan nokia masih memiliki harapan untuk tetap
bertahan dan kembali berjaya, tetapi nokia harus merubah budaya organisasinya menjadi budaya
yang inovatif dan berpandangan ke masa depan dalam dunia teknologi yang berkembang dengan
sangat cepat. Dengan cara memberikan pelatihan inovasi kepada karyawan yang sudah ada dan
merekrut orang-orang yang inovatif untuk bekerja dan membimbing karyawan-karyawan yang
sudah ada. Bagi karyawan yang tidak dapat mengikuti perkembangan budaya organisasi dan
inovasi akan diberikan surat peringatan, bagi karyawan yang berprestasi dan menunjukan
perkembangan pesat dalam pembelajaran inovasi dan memberikan kontribusi positif untuk nokia
akan mendapatkan penghargaan dan bonus.
‘ Creative and innovative teams need to go through a group development process.’
(West : 2002)

23
Kelompok proses inovasi akan dintegrasikan berdasarkan karyawan-karyawan yang berprestasi
dalam pembelajaran inovasi dengan cara :
1. Mengklasifikasikan dan memastikan komitmen untuk tujuan kelompok
2. Partisipasi dalam pembuatan keputusan
3. Mengatur konflik secara efektif termasuk mengijinkan kontroversi konstruktif
4. Mendengarkan kaum minoritas
5. Mendukung dan memberi penghargaan inovasi
6. Mengembangkan keselamatan, kesukaan dan iklim intra kelompok yang aman untuk
menjadi salah untuk dipelajari
7. Fleksibilitas, refleksi dan kemampuan beradaptasi
8. Mengembangkan kemampuan bekerja sama tim
Pada saat pembelajaran inovasi dilakukan, produksi dan penjualan nokia tetap berlangsung dengan
menggunakan strategi imitatif, yaitu melihat tren dan gerakan pesaing yang telah atau akan laris
dipasaran dan menggunakan ide tersebut sebagai masukan dalam pembentukan produk baru dan
strategi second but better, tidak semua komponen produk merupakan hasil tiruan dari pesaing.
Produk dan gerakan pesaing hanya merupakan acuan, gambaran dan benchmark dari pembentukan
produk baru dan inovasi dari nokia dengan penambahan ide oleh tim kreatif nokia. Misalnya :
Membuat smartphone berbasis android yang sedang tren di pasaran, dengan ram yang lebih besar
serta design menarik dan super tipis yang dirancang oleh tim kreatif nokia. Hal ini dilakukan untuk
mengumpulkan biaya yang cukup untuk inovasi kedepannya. Seiring berjalannya waktu, ketika
kemampuan dan kreatifitas tim meningkat, strategi proaktif yang berorientasi pemasaran
(konsumen) dan entrepreneur (tim kreatif).
Salah satu faktor kegagalan dalam inovasi adalah pemasaran dan periklanan yang tidak optimal.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, nokia telah hiatus peredarannya dari periklanan dan mulai sulit
dicari produknya. Akibatnya, pengguna telepon seluler mulai melupakan eksistensi nokia. Nokia
perlu melakukan rebranding untuk dapat kembali mengingatkan dan merebut hati para konsumen.
Mulai dari promosi di sosial media, majalah teknologi dan komunikasi elektronik, membuat
konsep iklan yang unik yang mudah diingat dan dapat menjadi bahan pembicaraan orang-orang,
serta merancang aktivitas dan konsep pemasaran yang unik. Serperti, membuat aktivitas bakti
sosial bersama nokia, komunitas fotografi telepon selular nokia dengan event photo hunting yang
rutin, merekrut part time brand ambasador dimana perusahaan merekrut mahasiwa-mahasiswi,
pekerja kantoran, pekerja freelance untuk mempromosikan nokia kepada teman-temannya dengan
imbalan telepon selular dan bayaran uang tunai yang dirancang dengan konsep kerja yang
sistematis.
Konsep kerja part time brand ambasador
- Brand Ambasador memiliki kewajiban untuk mempromosikan nokia dengan menjelaskan
keunggulan dan selling point dari handphone nokia, melakukan wawancara dan pendapat
orang-orang yang diwawancara dengan target tertentu dalam waktu tertentu.
- Pencapaian target diukur dan dinyatakan sah dengan memberikan bukti aktivitas promosi
berupa foto, isi kuisioner dan pendapat wawancara secara tertulis, dan rekaman audio pada
aktivitas promosi.

24
- Brand Ambasador yang tidak mencapai target selama beberapa periode tertentu akan
diberhentikan dan jika kinerja brand ambasador sangat buruk sejak awal bergabung,
handphone nokia yang telah diberikan akan ditarik.
- Brand Ambasador yang mencapai target dan yang memberikan kontribusi positif akan
mendapatkan insentif dan bonus
Seluruh aktivitas pemasaran yang baik akan di evaluasi, jika tidak memberikan kontribusi yang
baik bagi perusahana, maka aktivitas pemasaran tersebut akan dihentikan.

25
Daftar Pusaka

(2008) "Innovation and leadership: Executives fail to foster innovation", Strategic Direction, Vol.
24 Issue: 5, pp.36-38, https:// doi.org/10.1108/02580540810867952 Permanent link to this
document: https://doi.org/10.1108/02580540810867952 Downloaded on: 26 August 2017, At:
06:15 (PT)
(2011) “Indonesian Commercial Newsletter” http://www.datacon.co.id/ Downloaded on: 21
August 2017
(2015) “Belajar dari nokia”, http://bumn.go.id/ Downloaded on: 31 August 2017
(2017) “Bisnis gagal – penyebab dan solusinya”, https://www.dewaweb.com Downloaded on:
27 August 2017
Advanced Institute of Management Research (2005), Leadership for
Innovation, AIMR,London.
Anders Drejer, (2002) "Situations for innovation management: towards a contingency model",
European Journal of Innovation Management, Vol. 5 Issue: 1, pp.4-17,
https://doi.org/10.1108/14601060210415135 Permanent link to this document:
https://doi.org/10.1108/14601060210415135 Downloaded on: 27 August 2017, At: 06:59 (PT)
Antariksa Yodhia, (2007) “Merancang strategi inovasi”, http://strategimanajemen.net/ .
Downloaded on: 29 August 2017
Ario, B.D. (2006), “Creating creativity”, Super Vision, Vol. 67 No. 11, pp. 11‐13. [Google
Scholar] [Infotrieve]
Chang Alexandra, (2012) “5 reason why nokia lost its handset sales lead and got downgrade to
junk”, https://www.wired.com Downloaded on: 31 August 2017
Drucker, Peter F, (1985) “Innovation and Entrepreneurship”. New York : Routledge Classics
Gaspersz Vincent, (2016) “Bagaimana membangun manajemen inovasi organisasi?”
http://vincentgaspersz.com/ Downloaded on: 29 August 2017
J. Roland Ortt, Patrick A. van der Duin, (2008) "The evolution of innovation management towards
contextual innovation", European Journal of Innovation Management, Vol. 11 Issue: 4, pp.522-
538, https:// doi.org/10.1108/14601060810911147 Permanent link to this document:
https://doi.org/10.1108/14601060810911147 Downloaded on: 27 August 2017, At: 06:48 (PT)
Jennifer Rowley, (2011) "Should your library have an innovation strategy?", Library Management,
Vol. 32 Issue: 4/5, pp.251-265, https://doi.org/10.1108/01435121111132266 Permanent link to
this document: https://doi.org/10.1108/01435121111132266 Downloaded on: 30 August 2017, At:
07:52 (PT)
Kotler, Philip and Keller, Kevin lane, (2009) “Marketing Management”. United States : Pearson
Prentice Hall

26
Michaela Caroline, (2017) “Alasan produk baru gagal di pasar” , http://www.tommcifle.com/
Downloaded on: 26 August 2017
Mintzberg Henry et al, (1995) “The Strategy Process”. United States : Pearson Prentice Hall
Rifat Sharmelly, (2017) "Crafting a winning innovation strategy", Strategic Direction, Vol. 33
Issue: 3, pp.8-11, https:// doi.org/10.1108/SD-11-2016-0151 Permanent link to this document:
https://doi.org/10.1108/SD-11-2016-0151 Downloaded on: 30 August 2017, At: 07:53 (PT)
Scarcella Anthony and Stofega William, (2017) “Worldwide Mobile Phone Forecast”
http://www.idc.com Downloaded on : 31 Agustust 2017
Shalley, C.E. and Gilson, L.L. (2004), “What leaders need to know: a review of social and
contextual factors that can foster or hinder creativity”, The Leadership Quarterly, Vol. 15
No. 1, pp. 33‐53.
Syukra Akhmad, (2017) “Pengembangan produk baru”, http://anakmene.blogspot.co.id/
Downloaded on: 24 August 2017
Taylor, A. and Greve, H.R. (2006), “Superman or the fantastic four? 49 No. 4, pp.723‐40.
Tidd, J., Bessant, J. and Pavitt, K. (2005), Managing Innovation, Integrating Technological,
Market and Organizational Change, Wiley, Chichester.
Walton, G. (2008), “Theory, research and practice in library management 4:
creativity”,Library Management, Vol. 29 Nos 1/2, pp. 125‐31.
Warni Sri, (2016) “Strategi Untuk Meningkatkan Kualitas Inovasi
Bisnis” ,https://zahiraccounting.com/id/blog/strategi-untuk-meningkatkan-kualitas-inovasi-
bisnis/ Downloaded on: 27 August 2017

West, M.A. (2002), “Sparkling fountains or stagnant ponds: an integrative model of creativity and
innovation implementation in work groups”, Applied Psychology: An International Review, Vol.
51 No. 3, pp. 355-424.

27

Anda mungkin juga menyukai