Anda di halaman 1dari 9

MARKETING PLAN

LARIF LAUNDRY DI GLAGAHSARI GANG NANGKA

Tugas ini disusun untuk Memenuhi Penilaian Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Manajemen
Pemasaran

Dosen Pengampu : Bernadetta Diansepti Maharani, SE., MM.

Disusun Oleh :

Nama : Jihan Nafi’ah

NIM : 2017008262

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

YOGYAKARTA

2019/2020
Executive Summary

Larif Laundry merupakan usaha yang fokus bergerak di bidang jasa. Pemiliknya
yaitu Bapak Yulianto memilih laundry sebagai usaha yang dijalankannya karena alasan
ekonomi atau untuk mencukupi kebutuhan keluarganya sehari-hari. Selain itu, beliau
menuturkan bahwa, laundry merupakan salah satu usaha yang cukup menjanjikan karena
sekarang ini banyak orang-orang yang memilih untuk menggunakan jasa laundry
dibandingkan mencuci sendiri. Lokasi Larif Laundry ini berada di Glagahsari Gang
Nangka, Umbulharjo. Usaha ini berdiri kurang lebih satu tahun. Jasa laundry yang
ditawarkan yaitu mulai dari cuci pakaian, sepatu, helm, boneka, tas, seprai, selimut, bad
cover, dan lain-lain.
Target pasar yang disasar oleh pemilik yaitu mahasiswa, mengingat keberadaan
Larif Laundry yang berada di lingkungan kos-kosan mahasiswa, namun pemilik juga
menerima siapapun konsumen yang datang dan membutuhkan jasa laundrynya. Larif
Laundry menyediakan fasilitas antar jemput bagi konsumen yang menginginkannya.
Pemilik laundry ini melakukan promosinya melalui google dan hanya memasang spanduk
di depan tokonya, sesekali juga memposting di Facebook pribadinya, selain itu pemilik
juga menempelkan selebaran di warung makan indomie (warmindo) di dekat lokasi
laundry berada. Pemilik juga mengatakan banyak mahasiswa yang lokasi tempat
tinggalnya cukup jauh tetapi datang ke laundrynya karena rekomendasi dari temannya,
yang artinya pelanggan secara tidak langsung membantu promosi usahanya yaitu mulut
ke mulut.

Situation Analysis

A. Ukuran Pasar
Pemilik Larif Laundry yaitu Bapak Yulianto memilih membuka usahanya di
Glagahsari Gang Nangka karena daerah ini banyak ditempati oleh mahasiswa dan
berdekatan dengan kampus. Walaupun memasuki Gang, tetapi lokasi ini mudah
ditemukan karena pemilik melakukan penandaan lokasi di Google Maps, sehingga
konsumen dapat menemukan lokasi Larif Laundry dengan mudah. Bapak Yulianto
berpendapat bahwa pemilihan lokasi tersebut sudah cocok untuk menjalankan usaha
laundrynya.
B. Analisis SWOT
1. Strengths (Kekuatan)
Kekuatan yang dimiliki Larif Laundry yaitu lokasinya berada di lingkungan
tempat tinggal mahasiswa dan tepat di samping kamus 2 UTY, sehingga membuat
laundry ini cukup banyak didatangi pelanggan terutama mahasiswa. Disisi lain,
laundry ini juga menyediakan layanan jasa antar jemput. Layanan ini sangat
menguntungakan bagi pelanggan yang tidak mau repot-repot keluar rumah untuk
mencucikan barangnya dan pelanggan yang jarak rumahnya cukup jauh seperti
pelanggan yang ada di Jl. Kaliurang. Selain itu, yang menjadi kekuatan laundry ini
yaitu harga yang cukup murah yaitu mulai Rp. 3.000,- per kilonya. Kekuatan lainnya
yaitu pelanggan dapat mengakses Google Maps untuk menemukan lokasi Larif
Laundry.
2. Weakness (Kelemahan)
Kelemahan yang dimiliki Larif Laundry yaitu keterbatasan jumlah mesin cuci dan
kurang canggihnya mesin cuci yang digunakan. Selain itu, tempat untuk menjemur
kurang luas sehingga menimbulkan kendala saat ada banyak laundryan masuk.
Kelemahan lainnya yaitu, usaha ini dikerjakan sendiri sehingga pemilik cukup repot
dalam menyelesaikan pekerjaannya seperti mencuci, menyetrika dan menjemur atau
mengangkat jemurannya. Terkadang karena banyaknya pelanggan yang melaundry
disana, pemilik harus begadang untuk mencuci dan dikeringkan di pagi harinya.
3. Opportunities (Peluang)
Peluang yang ada yaitu dari segi usaha yang dipilih. Usaha laundry sangat
berpeluang bagi seseorang yang ingin membuka usaha. Alasannya karena, dewasa ini
laundry sangatlah dibutuhkan terutama bagi mahasiswa dan juga orang-orang yang
sibuk dengan pekerjaannya atau sudah merasa capek dan tidak lagi sempat mencuci
pakaian atau barang-barangnya. Melihat peluang itu, pemilik memutuskan untuk
membuka Larif Laundry. Peluang lainnya yaitu jumlah pelanggan yang terus
meningkat karena lokasi Larif Laundry berada di lingkungan tempat tinggal
mahasiswa.
4. Threats (Ancaman)
Beberapa hal yang menjadi ancaman Larif Laundry antara lain yang berasal dari
dalam yaitu kurangnya tenaga SDM. Dalam usaha laundrynya, pemilik mengerjakan
sendiri tiap proses yang ada. Pengerjaan laundry yang dilakukan sendiri ini membuat
pemilik khawatir bila terjadi sesuatu sehingga membuat pelanggan tidak puas karena
kelalaiannya. Alasan tersebut akan mengakibatkan hilangnnya kepercayaan
pelanggan terhadap Larif Laundry.
Disisi lain, terdapat ancaman yang berasal dari luar yaitu persaingan dengan
pesaing disekitar. Pemilik khawatir tidak mampu bersaing dengan laundry lain di
sekitarnya. Pemilik merasa terancam karena teknologi mesin cuci yang digunakannya
mungkin tak secanggih yang digunakan pesaingnya.
C. Persaingan
Beberapa pesaing Larif Laundry yaitu Simple Laundry, White Laundry dan BS
Laundry. Lokasi ketiga laundry tersebut ada di Glagahsari namun tepat di pinggir jalan
raya sehingga pelanggan bisa dengan mudah menemukan laundry-laundry tersebut.
Berikut tabel kompetisi dari Larif Laundry :

Keterangan Simple Laundry White Laundry BS Laundry


Lahan Jemuran Kurang luas Kurang luas Cukup luas
Jasa Antar Jemput Tidak ada Tidak ada Ada
Harga Mulai dari Mulai dari Mulai dari
Rp. 6.000,- per kilo Rp. 4.000,- per kilo Rp. 7.000,- per kilo
D. Produk
Larif Laundry memberikan layanan produk berupa jasa pencucian. Selain itu,
pelanggan dapat memanfaatkan jasa antar jemput yang disediakan bagi pelanggan yang
menginginkannya. Kendalan yang dialami dalam menjalankan larif laundy yaitu
keterbatasan tempat untuk menjemur, hanya ada satu mesin cuci dan mesin tersebut
kurang canggih. Kendala lainnya yaitu air yang digunakan kurang bersih karena
bersumber dari mata air sumur.
E. Harga
Dalam menentukan harga, pemilik laundry berpacu terhadap harga pada
umumnya dan juga metode penetapan harga berbasis pesaing. Dalam penetapan harga
berbasis pesaing, pemilik laundry mengamati harga pesaingnya, kemudian pemilik
melakukan penurunan harga atau menetapkan harga yang sedikit lebih rendah dari
pesaing. Tujuan metode ini yaitu agar dapat mengalihkan perhatian konsumen, yang
semula menggunakan laundry pesaing diharapkan dapat berpindah ke Larif Laundry.
F. Distribusi
Dalam menyalurkan jasanya pemilik laundry menggunakan sistem distribusi
langsung, yaitu pelanggan datang langsung ke toko. Distribusi lainnya yaitu pemilik
menyediakan jasa atau layanan antar jemput untuk memudahkan konsumen yang lokasi
rumahnya cukup jauh dari lokasi laundry.
G. Promosi
Pemilik Larif Laundry sudah melakukan promosi yaitu melalui google dan
sesekali melalui akun facebooknya. Pemilik juga memasang spanduk yang digantungkan
di depan tokonya. Selain itu, promosi lainnya yaitu menempelkan selebaran di warung
makan indomie (warmindo) yang ada di sekitar lokasi toko. Disisi lain promosi secara
tidak langsung yang dilakukan oleh pelanggannya yaitu promosi mulut ke mulut juga
sangat berdampak bagi laundry ini.

Marketing Strategy

A. Tujuan
Strategi yang dilakukan oleh Larif Laundry dari penentuan target pasarnya yaitu
mahasiswa, pemilihan lokasi hingga promosinya sudah sesuai. Namun dalam hal ini Larif
Laundry harus bisa mengoptimalkan keunggulan yang dimiliki dan membenahi
kekurangannya. Salah satu strategi yang perlu dioptimalkan yaitu promosinya, pemilik
harus lebih memperkuat promosinya agar tidak kalah dengan pesaingnya yang
kebanyakan berada di tempat yang lebih strategis. Hal tersebut perlu dilakukan agar Larif
Laundry mencapai tujuannya yaitu memuaskan pelanggan dengan pelayanan yang
maksimal.
B. Target Pasar
Dalam menjalankan usahanya, larif laundry memilih mahasiswa sebagai target
pasarnya. Tetapi, pemilik laundry tidak menolak siapapun konsumen yang datang. Dari
segi produk, pemilik laundry menerima jasa cuci berupa sepatu, helm, boneka, tas, seprai,
selimut, bad cover, dan lain-lain. Dari hasil pengamatan, target yang ditetapkan oleh
pemilik laundry sudah sesuai dan bahkan melebihi target awal, yang semula menargetkan
mahasiswa tetapi ibu rumah tangga dan warga sekitar juga menggunakan jasa laundry ini.
C. Positioning
Dalam memposisikan usahanya agar Larif Laundry dapat menduduki tempat yang
berbeda dengan pesaingnya, Bapak Yulianto menerapkan beberapa strategi. Strategi awal
yaitu pemilik berusaha menyediakan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan agar
pelanggan percaya dan tertarik terhadap usahanya. Pemilik juga meningkatkan ketelitian
dalam mengerjakan pencucian barang milik konsumen agar tidak terjadi hal-hal buruk
yang kemudian akan mengancam citra Larif Laundry. Pemilik juga menggunakan metode
pencucian yang disendirikan agar konsumen lebih puas dalam menikmati jasa yang
diberikannya.
D. Strategi Bauran Pemasaran
Larif aundry yang bergerak dalam bidang jasa memberikan penawaran produk
berupa jasa pencucian berbagai barang milik konsumen. Konsumen dapat menikmati jasa
berupa pencucian hingga penyetrikaan. Disisi lain pelanggan dapat mengajukan
permintaan untuk mempercepat proses laundry barangnya atau memanfaatkan jasa cuci
kilat yang ditawarkan Larif Laundry. Pencucian kilat ini tentunya memiliki standar harga
yang berbeda dengan harga saat proses pencucian biasa.
Saat ada pelanggan yang menginginkan jasa pencucian kilat, pemilik harus
membawa barang-barang yang perlu dicuci tersebut ke rumahnya, karena disana pemilik
memiliki mesin laundry yang menyediakan sistem pengeringan, berbeda dengan mesin
yang ada di tokonya. Mesin cuci yang ada di toko saat ini yaitu mesin cuci yang murni
hanya digunakan untuk mencuci dan mesin ini disediakan oleh pemilik tempat atau kios
yang di sewa oleh Bapak Yulianto. Strategi yang dilakukan pemilik dalam mengatasi
masalah laundry kilat ini sudah tepat karena jika maesin yang ada di rumah dipindahkan
ke kios maka tidak ada tempat yang tersisa dan itu akan membuat pemilik kerepotan
untuk beraktifitas lainnya seperti menyetrika pakaian dan mengemas barang yang sudah
siap.
Dilihat dari segi tempat, pemilik sudah tepat memilih kios yang ada di Gang
Nangka ini karena disana merupakan lingkungan dimana mahasiswa tinggal. Dari hasil
pengamatan, lokasi ini sudah sesuai karena pada kenyataanya banyak pelanggan yang
datang salah satunya yaitu mahasiswa sama seperti apa yang ditargetkan pemilik bahkan
ibu rumah tangga serta arga sekitar juga tertarik untuk mencucikan pakaian atau barang-
barangnya disana. Pemilihan tempat ini sudah tepat sesuai dengan anggaran yang dimiliki
oleh Bapak Yulianto. Disis lain dari segi pengamatan saya, pemilihan tempat ini sesuai
karena walaupun di dalam gang tetapi pemilik masih memiliki lahan yang cukup untuk
menjemur dibandingkan dengan kios yang ada di dekat jalan raya.
Dalam menetapkan harga untuk produk yang di laundrynya pemilik sudah tepat
menggunakan metode yaitu berbasis pelanggan. Alasannya karena, metode ini sangat
membantu pemilik untuk mengalihkan perhatian konsumen agar tertarik mempercayakan
cuciannya disana. Metode ini juga sudah terbukti berdampak baik karena banyak
konsumen yang datang melaundry karena harganya murah dan juga hasilnya memuaskan.
Untuk penetapan harga laundry kilat yaitu 2x lipat harga laundy biasa, hal ini dilakukan
karena pemilik harus melakukan proses pencucian dan pengeringan tidak di kios tetapi
dilakukan di rumahnya.
Usaha laundry yang dijalankan oleh Bapak Yulianto ini sudah menerapkan
beberapa promosi walaupun masih kurang. Promosi yang sudah dilakukan oleh pemilik
salah satunya yaitu memasang spanduk di depan kios atau tokonya. Promosi seperti ini
berdampak tetapi kurang mendukung karena hanya orang yang lewat Gang Nangka atau
depan kios yang mengetahui keberadaan Larif Laundry. Menurut saya, pemilik perlu
sedikit berimprovisasi dalam memasang spanduknya yaitu dengan memasang di depan
Gang atau di dekat jalan raya agar lebih banyak konsumen yang mengetahui keberadaan
usaha ini. Beberapa promosi lain yang sudah sesuai yaitu penandaan lokasi di Google
Maps agar konsumen mudah mengakses lokasi dan juga penempelan selebaran di warung
makan Indomie (Warmindo). Disis lain, promosi mulut ke mulut yang dilakukan
pelanggan cukup berdampak baik bagi usaha laundry ini.

Conclusion

Larif Laundry merupakan UKM yang bergerak di bidang jasa, lebih tepatnya yaitu
jasa pencucian atau pembersihan barang-barang seperti pakaian, sepatu, helm, boneka,
tas, seprai, selimut, bad cover, dan lain-lain. Pemilik laundry ini juga menerapkan strategi
bauran pemasaran yang meliputi strategi produk, strategi tempat, strategi harga, dan
strategi promosi. Dalam rangka menerapkan strateginya, pemilik memberikan hasil
pencucian dengan memperhatikan ketelitian saat mencuci dan memberikan pelayanan
yang terbaik. Disis lain, pemilik juga sudah melakukan promosi sebisa mungkin dan tidak
hanya mempercayakan keberlangsungan usahanya hanya pada pelanggan yang akan
menyebarkan informasi terkait pengalamannya saat mencucikan pakaian dan barang
sejenisnya di laundry ini.

Berdasarkan pengamatan, usaha Larif Laundry ini memiliki beberapa kekurangan


seperti lahan untuk menjemur yang kurang, mesin cuci yang terbatas jumlahnya dan
kecanggihan teknologinya serta tenaga sumber daya manusia yang juga minim. Di
samping kekurangan tersebut, usaha laundry ini juga memiliki kelebihan. Kelebihan
tersebut antara lain yaitu, walaupun lokasinya berada di dalam gang, tetapi karena berada
di lingkungan tempat tinggal mahasiswa, laundry ini cukup ramai didatangi oleh
pelanggan baik itu mahasiswa ataupun warga sekitarnya. Kelebihan yang dimiliki laundry
ini yaitu harga yang ditawarkan cukup terjangkau serta pemilik juga menyediakan jasa
antar jemput. Dengan kelebihan yang dimiliki, Larif Laundry memanfaatkannya sebagai
peluang agar dapat mengalahkan pesaingnya.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai