Anda di halaman 1dari 18

STUDI KELAYAKAN BISNIS ANA GLOW LAUNDRY

1. RINGKASAN EKSEKUTIF
Pada zaman serba instan ini, kebutuhan akan jasa pencucian pakaian cepat, bersih dan
rapi mulai memegang peran penting di masyarakat. Seiring dengan meningkatnya rutinitas
hidup terutama di masyarakat metropolitan yang semakin sibuk dengan urusan kantor dan
kegiatan lainnya. Kualitas pelayanan yang baik dari suatu usaha pencucian pakaian atau
laundry merupakan hal paling utama dalam memberikan kepuasan kepada konsumen.
2. GAMBARAN UMUM MENGENAI PROSPEK USAHA
Laundry orange adalah usaha yang bergerak dalam bidang jasa laundry kiloan. Produk
yang ditawarkan oleh usaha ini berupa jasa mencuci pakaian, pengeringan pakaian dan
menyetrika pakaian. Konsumennya pun dapat di bilang cukup besar karena target market
yang di sasar adalah mahasiswa, pelajar, karyawan ataupun pekerja yang memiliki banyak
aktifitas sehingga tidak memiliki waktu untuk mencuci sendiri pakainnya.
Saat ini, bisnis laundry kiloan tidak sulit lagi ditemukan. Bisnis ini biasanya memilih
lokasi di daerah yang banyak terdapat rumah kos atau rumah kontrakan mahasiswa ataupun
karyawan. Setiap bisnis laundry menawarkan harga dan penawaran yang menarik, serta
memberikan kualitas yang terbaik kepada konsumennya.
Dari uraian di atas, dapat kita lihat bahwa trend mencuci di laundry sudah menjadi
bagian dari gaya hidup masyarakat, selain dapat meringankan pekerjaan cuci dan setrika,
usaha laundry juga memberikan kualitas yang baik dengan harga terjangkau. Dengan melihat
manfaat dari usaha laundry ini bagi sebagian masyarakat, maka kelompok kami ingin
membuat suatu perencanaan bisnis dalam bidang jasa yaitu “Perencanaan Bisnis Usaha
Laundry Orange”
3. Profil usaha
Nama Perusahaan : Ana Glow Laundry
Bidang Usaha : Pelayanan Jasa
Jenis Jasa : Layanan Cuci dan Setrika Pakaian
Alamat Perusahaan : Jl.A. Yani KM 11 Hulu Sungai Selatan
Nomor Telepon : 08164915074
Alamat Email : anaglowlaundry@gmail.com
Mulai Berdiri : 08 Mei 2020
Biodata Pemilik
Nama : Aufa Nuril Alaian
Jabatan : Pemilik Usaha
Tempat dan Tanggal Lahir : Bamban, 01 Mei 2001
Alamat Rumah : Jl.A. Yani KM 11 Hulu Sungai Selatan
Nomor Telepon : 08164915074
Alamat Email : azaaufa0@gmail.com
Pendidikan Terakhir : Diploma III
BAB 2 ASPEK PASAR
2.1. Struktur Pasar
Mengingat usaha laundry kami yang masih baru dan tergolong usaha kecil, jadi usaha kami
termasuk ke dalam struktur pasar perfect competition dikarenakan banyaknya usaha – usaha
yang serupa (laudrykiloan) di daerah sekitar tempat usaha laundry kami.
2.2. Posisi Persaingan
Untuk posisi persaingan, usaha laundry kami berada dalam posisi nicher. Dikarenakan market
share kami masih tergolong rendah yaitu sekitar 10%, selain itu usaha laundry kami adalah
usaha kecil menengah yang target konsumennya adalah orang kuliah dan pekerja kantoran
tempat sekitar usaha laundry kami.
2.3. Permintaan Pasar
Dewasa ini kalau kita cermati permintaan akan laundry semakin meningkat. Seiring dengan
meningkatnya tingkat kesibukan masyarakat yang membutuhkan bantuan dalam urusan
pakaian kotor mereka. Dengan membanjirinya pelaku usaha di sektor ini akan menyebabkan
kondisi persaingan kualitas tersebut akan mengalami kejenuhan seiring dengan tingginya
persaingan pada industry ini. Kondisi ini akan memunculkan titik balik dimana akan ditandai
dengan berkurangnya permintaan pada laundry yang tidak berkualitas. Hal tersebut akan
berimbas baik untuk laundry yang mengedepankan kualitas.
Ditinjau dari jumlah penduduk terhadap aktivitas mereka di luar rumah, maka kami optimis
bahwa bisnis laundry yang akan dijalankan ini akan berhasil. Apalagi dengan adanya usaha
laundry ini akan membantu pekerjaan cuci dan setrika pakaian bagi mereka yang selalu sibuk
beraktivitas di luar rumah.
Estimasi proyeksi permintaan konsumen naik sebesar 25% dengan estimasi 1000 kg pada
bulan pertama, sehingga dalam 1 tahun, yaitu pada tahun 2020, jumlah perkiraan permintaan
sebesar 12.500 kg dan untuk perkiraan permintaan tahun selanjutnya, estimasi kenaikan
permintaan juga dihitung sebesar 25 % / tahun.
BAB 3 ASPEK PEMASARAN
3.1. Segmentasi Pasar
Segmen pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang memiliki seperangkat keinginan yang
sama. Dengan mengetahui dan mengenali segmen pemasar, maka akan lebih mudah untuk
memuaskan keinginan target. Secara umum target market dari laundry ini adalah masyarakat
yang tinggaldidaerah Jl.A. Yani KM 11 Hulu Sungai Selatan.
a. Segmentasi Berdasarkan Demografi
1. Mahasiswa baik pria maupun wanita.
2. Pelajar baik pria maupun wanita.
3. Umur antara 16-45 tahun. Pada usia tersebut, para mahasiswa dan pelajar akan mulai
berbagai aktifitas perkuliahan dan kemahasiswaan yang sangat tidak memiliki waktu
untuk mencuci sendiri pakaian mereka. Dan juga untuk para karywan maupun pekerja
yang hampir tidak memiliki waktu luang untuk mencuci baju karena kesibukkan
mereka.
b. Segmentasi Berdasarkan Geografi
1. Mahasiswa yang bertempat tinggal di daerah Jl.A. Yani KM 11 Hulu Sungai Selatan
dan sekitarnya.
2. Para pekerja muda yang sibuk dengan aktifitas kerja.
3. Para keluarga muda yang suami dan istri sibuk dengan kegiatan masingmasing.
3.2. Target Pasar
Target pasar dari usaha ini terutama masyarakat yang ada disekitar tempat usaha dan
pengembangan selanjutnya ke daerah-daerah potensial, jika diidentifikasi maka segmen dari
usaha ini antara lain :
1. Mahasiswa yang tinggal di daerah Jl.A. Yani KM 11 Hulu Sungai Selatan
Pelajar/Mahasiswa.
2. Keluarga Muda.
3. Para pekerja (karyawan).
3.3. Posisi Pasar
Ana Glow Laundry memilih tempat yang berada di daerah pemukiman penduduk, seperti di
daerah rumah kos atau rumah kontrakan dan dekat dengan perkantoran.
3.4. Analisis Persaingan
Pesaing (competitor) merupakan faktor penting dalam menyusun keberhasilan pemasaran
kadang kala kita merasa bahwa produk/jasa yang kita ciptakan sudah baik, akan tetapi
perusahaan lain mungkin menciptakan produk yang lebih baik. Apalagi pada era copycat ini
orang tinggal gampang meniru dan membuat produk dengan lebih baik serta lebih murah dari
produk yang di tirunya. Persaingan dalam usaha ini memang sudah sangat ramai, baik oleh
laundry-laundry kecil hingga laundry-laundry yang bisa dikatakan sudah cukup besar dan
memiliki nama. Dengan berbekalkan pelayanan yang baik serta harga layanan yang
terjangkau, usaha ini diyakini dapat memiliki market growth yang tinggi. Terlebih potensi
pasar untuk jasa laundry ini sangat besar sehingga dengan memberikan layanan yang baik,
konsumen potensial akan didapatkan dan meningkatkan tingkat pertumbuhan pasar dari
laundry ini. Berikut tujuan analisis persaingan, yaitu :
a. Mengidentifikasi Pesaing
Pesaing adalah hal yang dapat membuat kemajuan dalam usaha, dengan adanya pesaing
akan membuat terpacu nya untuk memberikan service excellent kepada pelanggan dan
berinovasi dalam kemajuan usaha.
b. Menentukan Sasaran Pesaing
Ana Glow Laundry masih tergolong usaha yang baru maka sasaran persaingan Ana
Glow Laundry adalah usaha-usaha yang bergerak dibidang jasa pencucian juga. Seperti
Laudry mita, Laundry Lotte dan berbagai Laundry lainnya.
c. Mengidentifikasi Strategi Pesaing
Untuk dapat mengidentifikasi strategi yang dilakukan oleh pesaing Ana Glow Laundry
pertama tama menggunakan produk yang bagus dalam melakukan pencucian,
pengeringan, penyetrikaan, sampai dengan proses pengepakan pakaian untuk sampai
ketangan customer. Seperti pemakaian detergen,softener yang berkualitas agar tidak
merusak bahan dari pakaian customer. Kemudian juga kami menggunakan alat-alat
dengan kualitas yang bagus tentunya. Memberikan harga yang standar dan tidak terlalu
mahal karna tapi dengan hasil pencucian pakaian yang bersih, harum dan rapih. Dan yang
terkahir memberikan pelayan yang ramah pada para customer atau service excellent, agar
para customer akan senang mempercayakan jasa Ana Glow Laundry untuk membantu
meringankan pekerjaan mereka.
Analisis Pesaing Pesaing Keunggulan Kelemahan :
Laundry Red : Letaknya strategis berada di depan kantor Trilogi Harga yang
ditawarkan mahal Perawatan warna baju yang kurang baik, sehingga
banyak pelanggan yang kecewa
Laundry Purple : Harganya murah Hasil pencucian kurang bersih dan kurangnya alat
pencucian yang memadai
3.5. Bauran Pemasaran Produk
a. Produk
Bisnis Laundry ini di didirikan karena alasan tuntutan zaman yang serba
instan, kebutuhan akan jasa pencucian pakaian cepat, bersih dan rapi mulai
memegang peran penting di masyarakat, terutama di musim penghujan, ketika
kebanyakan rumah tangga akan sangat sulit untuk mencuci dan menjemur di saat
jarang terdapat matahari. Kualitas pelayanan yang baik dari suatu usaha pencucian
pakaian atau laundry merupakan hal paling utama dalam memberikan kepuasan
kepada konsumen. Kualitas pelayanan yang baik juga dapat memberikan citra yang
baik pada usaha laundry. Kualitas pelayanan dapat dilihat dari dimensi kehandalan,
keresponsifan, jaminan, empati dan berwujud. Dalam bidang pemasaran,
pengembangan suatu produk jasa sangatlah penting dalam pertumbuhan ekonomi
suatu bangsa. Jasa pada dasarnya bersifat tidak berwujud, maka setiap orang yang
mengkonsumsinya memiliki pengalaman yang berbeda-beda terhadap produk yang
sama. Untuk itulah kualitas jasa pelayanan harus menjadi hal yang terpenting karena
kualitas sangatlah mempengaruhi terhadap kepuasan pelayanan konsumen.
b. Harga
Dalam menentukan harga salah satunya yang kami pertimbangkan adalah
harga yang merujuk pada target pasar dan pesaing. Target pasar kami adalah
mahasiswa dan pelajar memiliki uang saku yang terbatas.
Adapun jumlah pesaing dalam bisnis yang serupa di sekitar lokasi usaha kami
cukup banyak, sehingga dalam penetapan harga Ana Glow Laundry tidak
menentukan pada harga yang tinggi.
Untuk jenis pakaian (termasuk kaos, kememja, celana) dihitung berdasarkan
kilogram (kg), Laundry Orange menetapkan harga Rp. 6000/kg. Sedangkan,
penawaran harga untuk non pakaian yang membutuhkan layanan cuci-setrika ini
berbeda-beda. Adapun harga- harga untuk layanan cuci dan setrika non pakaian
adalah:
Harga Pencucian Non Pakaian
1. Jas 15.000/pcs
2. Selimut Kecil 10.000/pcs
3. Selimut Besar 15.000/pcs
4. Bedcover Standar 15.000/pcs
5. Bedcover Besar 23.000/pcs
6. Sepatu 15.000/pasang
7. Tas Kecil 10.000/pcs
8. Tas Besar 15.000/pcs
9. Boneka Kecil 7.500/pcs
10. Boneka Sedang 10.000/pcs
11. Boneka Besar 15.000/pcs
12. Karpet Kecil 15.000/pcs
13. Karpet Besar 23.000/pcs
14. Gordyn Kecil 8.000/pcs
15. Gordyn Sedang 10.000/pcs
16. Gordyn Besar 15.000/pcs
c. Promosi
Promosi Laundry Orange akan dilakukan dengan cara :
1. Metode yang paling sederhana dalam strategi promosi adalah dengan
melakukan promosi dari mulut ke mulut.
2. Dengan selebaran ataun flyer.
3. Dengan media banner yang akan di letakkan di berbagai tempat strategis yang
tentunya pesan atau isinya dapat tersampaikan kepada calon konsumen.
4. Poster akan di tempel di berbagai tempat yang dapat terbaca oleh calon
konsumen.
5. Spanduk akan di letakkan pada tempat-tempat yang dinilai efektif dalam
menyampaikan pesan yang akan terkandung di dalamnya.
d. Tempat
Laundry Orange memilih tempat yang berada di daerah pemukiman penduduk,
seperti di daerah rumah kos atau rumah kontrakan dan dekat dengan Universitas
Trilogi. 10 Boneka Sedang 10.000/pcs 11 Boneka Besar 15.000/pcs 12 Karpet Kecil
15.000/pcs 13 Karpet Besar 23.000/pcs 14 Gordyn Kecil 8.000/pcs 15 Gordyn
Sedang 10.000/pcs 16 Gordyn Besar 15.000/pcs 12
BAB 4 ASPEK PRODUKSI/OPERASIONAL
4.1. Proses Kerja
Tahap-tahap proses kerja pada bisnis laundry ini adalah sebagai berikut: a.
Penerimaan cucian kotor, meliputi: penimbangan dan penandaan cucian. b.
Pemilihan jenis pakaian yaitu memisahkan pakaian putih dan bukan, pakaian
bernoda berat yang memerlukan proses penghilangan noda khusus atau dengan
menggunakan mesin spotting. c. Proses pembersihan noda (spotting laundry
processing) pada bagian kerah kemeja atau lengan bawah (ketiak) dan pada noda-
noda khusus, seperti: noda oli, noda darah, noda tinta, dll. d. Proses pencucian
dengan menggunakan deterjen. e. Proses pelembutan dengan menggunakan softener.
f. Proses pengeringan menggunakan mesin pengering pakaian. g. Proses
penyetrikaan menggunakan setrika uap dan untuk pakaian yang berbahan khusus,
seperti kain sutra, proses penyetrikaannya menggunakan mesin steamer. h. Proses
finishing, pada tahapan ini pakaian yang telah selesai dicuci dan disetrika diberikan
pewangi khusus laundry. Kemudian dikemas menggunakan plastik kemasan agar
tetap rapi dan wangi hingga diambil oleh konsumen. Kemudian, cucian bersih yang
telah selesai dikemas tersebut disimpan di lemari penyimpanan untuk memudahkan
pengambilan.
4.2. Bahan Baku
Berikut ini adalah kebutuhan bahan baku untuk usaha laundry (per bulan): Nama
Barang Kebutuhan Rata-rata per Bulan Unit Harga/Unit Total Harga Detergen
Bubuk 25 Kg 9.500/kg 237.500 Detergen Cair 6 liter 9.000/liter 54.000 Pewangi 7
liter 8.000/liter 56.000 13 | Laundry Orange Softener 5 liter 9.000/liter 45.000
4.3. Peralatan
Berikut ini adalah kebutuhan peralatan untuk usaha laundry: Nama Barang
Kebutuhan rata-rata per bulan Unit Harga/Unit Total Harga Mesin Cuci 4 Unit
3.000.000/unit 12.000.000 Mesin Pengering 2 unit 3.500.000/unit 7.000.000 Setrika
Uap 2 unit 500.000/unit 1.000.000 Mesin Steamer 1 unit 1.300.000/unit 1.300.000
Mesin Spoting 1 unit 1.000.000/unit 1.000.000 Komputer 1 unit 3.000.000/unit
3.000.000
4.4. Perlengkapan
Adapun perlengkapan yang dibutuhkan pada bisnis laundry ini adalah sebagai
berikut : Nama Barang Kebutuhan rata-rata per bulan Unit Harga/Unit Total Harga
Hanger 5 lusin 15.000/lusin 75.000 Jepit Pakaian 6 lusin 7.000/lusin 42.000
Timbangan Duduk 1 unit 40.000/unit 40.000 Botol Spray 2 botol 8.000/botol 16.000
Ember 5 unit 25.000/unit 125.000 Keranjang 2 unit 40.000/unit 80.000 Nota bon 500
set 200/set 100.000 Plastik (40x60) 3 kg 20.000/kg 60.000 Rak Baju 1 unit
200.000/unit 200.000
BAB 5 ASPEK MANAJEMEN
5.1. Perencanaan
Dalam perencanaan aspek manajemen kami telah merencanakan untuk membuat
brosur dan akan di promosikan ke perumahan-perumahan, Instansi rumah sakit, kos-
kosan dan di lingkungan wilayah tanggerang dan sekitarnya. Serta terjun langsung
mempromosikan keunggulan dari laundry kami sehingga berberbeda dari laundry-
laundry yang ada.
5.2. Pengorganisasian
Dalam menjalankan bisnis pendirian laundry, kami membutuhkan beberapa tenaga
kerja agar dapat beroperasi. Oleh karena itu pemilik telah menyusun suatu struktur
organisasi yang diharapkan dapat membantu menjalankan bisnis ini, antara lain :
Tabel 5.1. Jumlah Kebutuhan Personil Jabatan Jumlah Pendidikan Terakhir
Administrasi 1 orang SMA Pegawai 2 orang SMA Delivery 1 orang SMA Gambar
5.1. Struktur Organisasi Owner Pegawai 1 : Bagian pencuci dan pengering Bagian
Adiminstrasi/kasir Pegawai 2: Bagian penyetrikaan Delivery: Mengambil dan
mengantar pakaian
5.3. Pengendalian
Untuk mengendalikan manajemen kami membagi tugas dan membebani tanggung
jawab pada setiap personil, antara lain :
a. Tugas Personil
Owner : Memberikan ide – ide atau arahan kepada karyawan dalam menjalankan
usaha laundry agar mendapatkan pelanggan yang banyak untuk kemajuan dari
usaha laundry, mengkoordinir pelaksanaan di laundry, dan mengawasi kerja
langsung bawahannya. Administrasi : Mengatur masalah keungan. Mendata
pakaian konsumen yang masuk. Merinci dan membuat kwitansi / bon. Menerima
telpon orderan. Pegawai : Memasukan pakaian ke mesin cuci, menjemur dan
menyetrika sampai mempacking dengan rapih. Delivery : Mengambil dan
mengantar pakaian.
b. Tanggung Jawab Personil
Owner : Bertanggung jawab terhadap para karyawan dan tempat laundry serta
kepuasan dan kenyamanan pelanggan. Administrasi : Bertanggung jawab terhadap
keuangan usaha. Bertanggung jawab atas pakaian yang didata. Pegawai :
Bertanggung jawab atas kepuasan konsumen. Bertanggung jawab atas kebersihan
serta kerapian pakaian. Delivery : Bertanggung jawab atas pakaian yang diantar.
BAB 6 ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA
6.1. Perencanaan Sumber Daya Manusia
Tingkat pendidikan karyawan pendirian usaha laundry adalah tingkat SMA karena
pemilik usaha sudah merasa cukup mampu bagi lulusan SMA untuk membantu
pemilik menjalankan usaha pendirian Laundry.
6.2. Contoh Cara Menganalisis
Cara menganalisis atau menseleksi sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam
usaha pendirian Laundry dengan criteria sebagai berikut :
a. Untuk posisi Administrasi
: ✓ Wanita ✓ Lulusan SMA, SMK sederajat. ✓ Mengerti tentang pembukuan. ✓
Berdomisili di wilayahTanggerang ✓ Berpenampilan menarik, sopan, jujur, telitih,
dan tepat waktu.
b. Untuk posisi Pegawai/ Pencuci :

✓ Laki – laki ✓ Lulusan SMA ✓ Berdomisili di wilayah Tanggerang ✓


Bertanggung jawab, rapih, telitih, ulet serta rajin c. Untuk posisi Delivery :
✓ Laki – laki ✓ Lulusan SMA ✓ Memiliki SIM C dan berdomisili di wilayah
Tanggerang. ✓ Berpenampilan rapih, sopan, ulet, tepat waktu dan rajin. ✓
Bertanggung jawab, berwawasan luas tau wilayah Tanggerang dan sekitarnya.
BAB 7 ASPEK HUKUM
7.1. Badan Hukum
Jenis badan hukum usaha Laudry Orange ini adalah Firma. Karena, Usaha yang kami
jalankan ini, kami dirikan secara pribadi dan modal yang digunakan untuk
menjalankan usaha Laundry Orange ini juga berasal dari pemilik.
7.2. Undang-undang Ketenagakerjaan
Dalam masalah karyawan, kompensasi, dan jam kerja, kami mengacu pada UU
Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003, sebagai berikut :
a. Sebagai Pengusaha :
• Kewajiban Pengusaha :
✓ Wajib memberikan upah/kompensasi kepada para pekerja. ✓ Wajib memberikan
kesempatan yang sama tanpa adanya diskriminasi. ✓ Memberikan pelatihan kerja
termasuk kompetensi kerja.
Hak Pengusaha :
✓ Pengusaha dapat memutuskan hubungan kerja terhadap pekerja/buruh dengan
alasanpekerja/buruh telah melakukan kesalahan berat. ✓ Pekerja/buruh yang diputus
hubungan kerjanya berdasarkan alas an yang sudah ditetapkan, dapat atau tidak dapat
memperoleh uang penggantian hak (pesangon) sesuai dengan ketentuan perusahaan.
Jenis Usaha : Jasa Bentuk Usaha : Firma Badan Hukum : UU Nomor 3 Tahun 1982
tentang Wajib Daftar Perusahaan Nama Usaha : Laudry Orange Nama Pemilik : Nur
Cahyani Azizah Tanggal Berdiri : 01 Januari 2017 Lokasi Usaha : Jl. TMP Kalibata
No.02, Jak-Sel
b. Sebagai Pihak Pekerja :
Hak Pekerja :
✓ Setiap tenaga kerja memiliki kesempatan yang sama tanpa diskriminasi untuk
memperoleh pekerjaan. ✓ Setiap pekerja berHak memperoleh perlakuan yang
sama tanpa diskriminasi dari pengusaha. ✓ Setiap pekerja memiliki kesempatan
yang sama untuk mengikuti pelatihan kerja sesuai dengan bidang tugasnya. ✓
Setiap tenaga kerja mempunyai Hak dan kesempatan yang sama untuk memilih,
mendapatkan atau pindah pekerjaan dan memperoleh penghasilan yang layak
didalam atau diluar negeri. ✓ Pengusaha wajib memberi waktu istirahat dan cuti
kepada pekerja. ✓ Pengusaha wajib memberikan kesempatan yang secukupnya
kepada pekerja untuk melaksanakan ibadah yang diwajibkan oleh agamanya.
Kewajiban Pekerja :
✓ Dalam melaksanakan hubungan industrial, pekerja dan serikat pekerja
mempunyai fungsi menjalankan pekerjaan sesuai dengan keWajibannya, menjaga
ketertiban demi kelangsungan produksi, menyalurkan aspirasi secara demokrasi,
mengembangkan keterampilan dan keahliannya serta ikut memajukan
perusahaan. ✓ Pengusaha, serikat pekerja dan pekerja Wajib melaksanakan
ketentuan yang ada dalam perjanjian kerja Bersama. ✓ Penyelesaian perselisihan
hubungan industrial Wajib dilaksanakan oleh pengusaha dan pekerja atau serikat
pekerja secara musyawarah untuk mufakat.
7.3. Undang-undang Konsumen
Dalam masalah konsumen, kami mengacu pada UU Konsumen No. 8 Tahun
1999, sebagai berikut :
a. Sebagai Konsumen :
• Hak Konsumen :
✓ Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi
barang dan/atau jasa. ✓ Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta
mendapatkan barang dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi
serta jaminan yang dijanjikan. ✓ Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur
mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa. ✓ Hak untuk didengar
pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang digunakan. ✓ Hak
untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif.
✓ Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian, apabila
barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak
sebagaimana mestinya.
• Kewajiban Konsumen :
✓ Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau
pemanfaatan barang dan/atau jasa, demi keamanan dan keselamatan. ✓ Beritikad
baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau jasa. ✓ Membayar
sesuai dengan nilai tukar yang disepakati.
7.4. Sebagai Pengusaha
• Hak Pengusaha :
✓ Hak untuk menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan mengenai
kondisi dan nilai tukar barang dan/atau jasa yang diperdagangkan. ✓ Hak untuk
mendapat perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang beritikad tidak
baik. ✓ Hak untuk rehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa
kerugian konsumen tidak diakibatkan oleh barang dan/atau jasa yang
diperdagangkan.
• Kewajiban Pengusaha :
✓ Beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya. ✓ Memberikan
informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang
dan/atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan.
✓ Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif. ✓ Memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji,
dan/atau mencoba barang dan/atau jasa tertentu serta memberi jaminan dan/atau
garansi atas barang yang dibuat dan/atau yang diperdagangkan. ✓ Memberi
kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian atas kerugian akibat penggunaan,
pemakaian dan pemanfaatan barang dan/atau jasa yang diperdagangkan.
BAB 8 ASPEK KEUANGAN
Aspek keuangan bertujuan untuk mengetahui perkiraan pendanaan dan aliran kas
proyek usaha, sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya rencana usaha yang
dimaksud. Keuangan usaha dianalisis untuk menentukan rencana investasi
melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan, dengan
membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Berikut ini adalah aspek
keuangan Laundry Orange.
8.1. Kebutuhan Dana dan Sumbernya
• Kebutuhan Dana Investasi Penyusutan Mesin dan Peralatan Rp 26,138,000 5
tahun Rp 5,227,600 Modal Kerja Awal (Praops) Rp 60,000,000 5 tahun Rp
12,000,000 Total Rp 86,138,000 Rp 17,227,600
• Sumber Dana Sumber Dana Biaya 100% Rp 86,138,000 Deviden 10%
8.2. Perkiraan Rugi/Laba
Perkiraan Rugi/Laba Tahun 1 2 3 PENJUALAN Rp 104,130,000 Rp 130,162,500
Rp 162,703,125 H.P.P Rp 41,652,000 Rp 52,065,000 Rp 65,081,250 LABA
KOTOR Rp 62,478,000 Rp 78,097,500 Rp 97,621,875 BIAYA ADM & UMUM
Rp 32,826,000 Rp 38,032,500 Rp 44,540,625 BIAYA PENYUSUTAN Rp
17,227,600 Rp 17,227,600 Rp 17,227,600 EBT Rp 12,424,400 Rp 22,837,400 Rp
35,853,650 PAJAK Rp 3,727,320 Rp 6,851,220 Rp 10,756,095 EAT Rp
8,697,080 Rp 15,986,180 Rp 25,097,555
8.3. Proceeds
EAT Rp 8,697,080 Rp 15,986,180 Rp 25,097,555 PENYUSUTAN Rp
17,227,600 Rp 17,227,600 Rp 17,227,600 ARUS KAS Rp 25,924,680 Rp
33,213,780 Rp 42,325,155
8.4. Payback Period
Payback Period Tahun Proceeds Akumulasi 1 Rp 25,924,680 25,924,680 2 Rp
33,213,780 59,138,460 3 Rp 42,325,155 86,138,000 101,463,615 PP = Rp
886,138,000 – Rp 59,138,460 X 12 = 7,65 Rp 42,325,155 PP = 2 tahun 8 bulan
8.5. Net Present Value (NPV)
Tahun Proceeds PVIF 7% PV 1 25,924,680 0.935 Rp 24,228,673 2 33,213,780
0.873 Rp 29,010,202 3 42,325,155 0.816 Rp 34,549,934 PV Rp 87,788,809 Inv
Rp 86,138,000 NPV Rp 1,650,809 Layak Tahun Proceeds PVIF 6% PV 1
25,924,680 0.943 Rp 24,457,245 2 33,213,780 0.890 Rp 29,560,146 3
42,325,155 0.840 Rp 35,537,016 PV Rp 89,554,408 Inv Rp 86,138,000 NPV Rp
3,416,408 Layak
Profitability Index (PI)
PI = 89,554,408 86,138,000 = 1,04
8.6. Internal Rate of Return (IRR)
R1 + (PV1-PV) (R2-R1) (PV1-PV2) 10% 3,416,408 1.00% Rp1,765,599
BAB 9 ASPEK LINGKUNGAN
9.1. Dampak Positif dan Dampak Lingkungan
Industri merupakan kegiatan ekonomi yang dimana mengolah bahan mentah
menjadi barang jadi atau barang setengah jadi dengan niat untuk mendapatkan
nilai tambah untuk penggunanya. Bidang usaha industry merupakan lapangan
kegiatan yang berhubungan dengan cabang industry yang mempunyai ciri khusus
yang sama yang sifatnya akhir dalam proses produksi. Usaha laundry mulai
terkenal karena kebutuhan untuk mencuci tanpa harus mengeluarkan banyak
tenaga dan membuat para pengguna jasa lebih memilih menitip pakaian kotornya
untuk dicuci oleh penyedia pelayanan jasa tersebut.
Usaha laundry semakin meningkat. Tetapi, belum adanya pengawasan yang
terkait tentang pengolahan limbah laundry dan penggunaan deterjen yang
kandungan phospornya rendah. Bagi laundry yang tak berizin disarankan untuk
mengurus surat izin, untuk yang sudah memiliki surat izin disarankan untuk
menggunakan deterjen yang ramah lingkungan ataupun yang memiliki
kandungan phosphor rendah. Usaha laundry merupakan bisnis yang menjajikan
sehingga banyak masyarakat memanfaatkan jasa usaha lanundry tersebut.
Dampak yang dihasilkan usaha laundry antara lain dampak positif dan dampak
negatif, yaitu:
a. Dampak positif dari usaha laundry
• Dari segi pelaku usaha, dengan semakin berkembangnya kegiatan
kewirausahaan saat ini sangat memberikan dampak positif dengan lahirnya
berbagai dunia usaha. Usaha di bidang laundry bisa menjadi alternatif pilihan
untuk berwirausaha. • Dari segi konsumen, dari banyaknya usaha laundry
konsumen bisa memilih jenis laundry yang sesuai dengan kebutuhan dan
harga yang terjangkau.
b. Dampak negatif dari usaha laundry
Dampak negatif yang terjadi yaitu bagi lingkungan di sekitar lokasi usaha.
Penggunaan deterjen yang mengandung phpspor tinggi dan kurangnya
kepedulian dari pelaku usaha untuk melengkapi usahanya dengan Instalasi
Pengolahan Air (IPAL), dapat menghambat pemurnian air sehingga membuat air
sumur atau air tanah di sekitar lokasi tercemar oleh limbah kimia (chemical).
9.2. Upaya Penekanan dari Dampak Negatif
Upaya yang dilakukan utuk penekanan tersebut ialah melakukan pengawasan
pengolahan limbah menurut Kepala Bidang Pengawasan dan Pengaduan Dinas
Perizinan, dan merupakan wewenang dari Badan Linkungan Hidup (BLH).
Setiap usaha lundry wajib memiliki surat izin.
Menurut Kepala BLH limbah pembuangan yang bercampur deterjen
dikhawatirkan mencemari tanah hingga sumur tanah sebab kandungan kimianya,
misalkan kandungan fosfotnya tinggi sehingga tanah tidak bisa menjadi normal
sendirinya. Tanah mempunyai sifat memurnikan (purifying) diri sendiri. BLH
akan menguji air limbah dari usaha cuscian tersebut, ada kandungan kimia atau
tidak.
Berdasarkan hasil penilitian, Badan Lingkungan Hidup melakukan pengawasan
terhadap kegiatan usaha laundry antara kain:
a. Perizinan usaha laundry
Badan Lingkungan Hidup melakukan pengawasan usaha laundry yang terkait
dengan izin usaha laundry. Tugas Badan Lingkungan Hidup yaitu mendata usaha
laundry yang tidak memiliki surat izin agar mempunyai surat izin. Usaha laundry
yang mempunyai mesin maksimal 3 izin usahanya cukup sampai kecamatan
sedangkan usaha laundry yang mempunyai mesin lebih dari 3 izin usahanya
sampai tingkat kota.
b. Penggunaan daterjen usaha laundry
Badan Lingkungan Hidup melakukan pengawasan usaha laundry terkait
penggunaan deterjen yang fosfotnya rendah. Tujuan dari hal tersebut ialah
supaya limbah yang dihasilkan kandungan kimianya terlalu tinggi dan tidak
merusak serta mencemari air tanah pada saat pembuangan limbah dari usaha
laundry.
Badan Lingkungan Hidup melakukan pengawasan usaha laundry terkait proses
pembuangan limbahnya. Pengawasan yang dilakukan Badan Lingkungan Hidup
menyarankan setiap usaha laundry sebelum membuang limbahnya supaya
melakukan proses penetralan terlebih dahulu. Badan Lingkungan Hidup
menyarankan setiap usaha laundry yang ada dalam melakukan pembuangan
pembuangan limbah hasil laundry harus melalui tiga tahap sebelum di buang
yaitu:
• Limbah yang dihasilkan oleh kegiatan usaha laundry harus ditampung terlebih
dahulu didalam suatu wadah atau bak. • Limbah usaha laundry yang sudah
ditampung dalam wadah lalu dicampurkan tawas yang berfungsi untuk
mengurangi kadar kimia yang ada pada limbah usaha laundy. • Limbah usaha
laundry yang sudah dicampurkan tawas kemudian dipindahkan dan disaring
kemudian didiamkan beberapa saat lalu dibuang ke saluran pembuangan atau ke
tanah.
9.3. Lingkungan Mikro
a. Pemasok Untuk bahan baku keperluan laundry Orange, kami bekerja sama
dengan penjual grosir khusus deterjen yang ada di pasar tradisional dengan harga
yang lebih terjangkau.
b. Pelanggan
Untuk target pasar kami/pelanggan, yaitu mahasiswa, para pekerja, dan ibu
muda yang sibuk bekerja, karna letak laundry orange yang strategis di dekat
kampus dan dekat pemukiman warga.
c. Pesaing
Untuk target pasar kami/pelanggan, yaitu mahasiswa, para pekerja, dan ibu muda
yang sibuk bekerja, karna letak laundry orange yang strategis di dekat kampus
dan dekat pemukiman warga.
d. Karyawan
Karyawan merupakan salah satu faktor penting dalam penentu keberhasilan suatu
usaha. Untuk karyawan laundry orange, kami memiliki standar kriteria tertentu
selain itu kami juga lebih mengutamakan merekrut karyawan yang berdomisili di
sekitar tempat usaha laudry orange.
e. Investor
Modal yang digunakan untuk membangun bisnis laundry orange ini berasal dari
pemilik laundry, yang berarti investor laundry orange adalah si pemilik itu
sendiri.
BAB 10 ASPEK SOSIAL DAN EKONOMI
9.1. Aspek Sosial
• Bagi Masyarakat
• Positif
Munculnya usaha ini bisa menjadi sarana bersosialisasi atau berkumpul bagi
masyarakat di sekitar usaha kami ini serta masyarakat dari luar. Dan juga dengan
adanya usaha ini, bisa menimbulkan jiwa kewirausahaan bagi masyarakat.
• Negatif
Dapat menimbulkan limbah hasil cucian akibat penggunaan detergen dan bahan
kimia lainnya.
• Bagi Pemerintah
• Positif
Membantu pemerintah dalam mengurangi pengagguran serta mendukung
pemerintah untuk menimbulkan jiwa-jiwa kewirausahaan.
• Negatif
Dengan adanya keramaian yang ditimbulkan oleh usaha ini, bisa saja terjadi
kriminalkriminal yang melanggar aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh
pemerintah.
9.2. Aspek Ekonomi
a. Bagi Masyarakat
• Positif
Dengan adanya usaha “Laundry Orange” akan munculnya usaha-usaha kecil
seperti warung-warung di sekitar tempat usaha “Laundry Orange” tersebut,
karena keramaian yang di timbulkan dan menciptakan lahan parkir bagi warga
setempat. Hal ini dapat meningkatkan pendapatan bagi masyarakat setempat.
• Negatif
Dengan adanya usaha “Laundry Orange” kami ini, maka dapat mengurangi
pendapatan dari usaha-usaha sejenis milik masyarakat yang telah ada sebelumnya
disekitar tempat berdirinya usaha kami ini.
b. Bagi Pemerintah
• Positif
Dengan adanya usaha “Laundry Orange” ini, maka akan dikeluarkan pajak usaha
setiap tahunnya yang akan di setorkan kapada pemerintah dan akan menjadi
tambahan pendapatan bagi pemerintah dan negara.
• Negatif
Bisa saja terjadi keterlambatan dalam membayar pajak dan memungkinkan bagi
pejabat-pejabat pemerintah untuk melakukan kecurangan dalam perizinan
pendirian usaha.
BAB 11 ASPEK RESIKO
Resiko yang dihadapi oleh Laundry Orange beragam. Resiko ini sekaligus
menjadi hambatan dalam menjalankan bisnis laundry ini. Tidak jarang konsumen
mengeluh tentang pakaian mereka yang terkena noda.
Beberapa resiko yang dihadapi oleh Laundry Orange adalah: 1. Terkena luntur. 2.
Pakaian yang tertukar dengan konsumen lain. 3. Baju putih yang tidak kelihatan
putih lagi (warnanya menjadi kusam). 4. Bau apek pada baju. 5. Keterlambatan
proses laundry.
Cara Laundry Orange dalam mengatasi resiko tersebut adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengatasi keluhan konsumen tetang kelunturan baju Laundry Orange
mengambil langkah dengan berusaha semaksimal mungkin untuk membersikan
atau menghilangkan kelunturan baju tersebut. Sebelumnya Laundry Orange telah
menetapkan aturan bahwa bila ada baju yang luntur harus diberi tahu, dan bila
tidak diberitahu saat terjadi kelunturan, maka bukan menjadi tanggung jawab dari
Laundry Orange lagi.
2. Untuk mengatasi keadan baju konsumen yang tertukar, maka Laundry Orange
memberikan tanda-tanda berupa nama pada baju-baju konsumen dan bila ada
permintaan langsung oleh konsumen, Laundry Orange memisahkan pencucian
pakaian berdasarkan nama. Dan membedakan pakaian yang berwarna dan putih,
sekaligus mendata pada awal pemasukan cucian.
3. Untuk mengatasi cucian yang berwarna putih, biasanya Laundry Orange
memisahkan cucian tersebut dengan pakaian yang berwarna. Kemudian
menambahkan pemutih, sehingga baju tersebut tetap putih dan tidak berubah
warna.
4. Bau apek yang terjadi pada pakaian konsumen diatasi dengan memberikan
pengharum, dan menjemur pakaian dengan kering di bawah sinar matahari,
sedangkan pada saat musim hujan, Laundry Orange menggunakan mesin cuci
sekaligus dengan mesin pengering. Sehingga, tidak jarang karyawan dari
Laundry Orange harus lembur dan berusaha untuk memuaskan hati
konsumennya.
5. Keterlambatan proses laundryterutama terjadi pada saat musim hujan. Selain
itu, juga dipengaruhi oleh jumlah laundry-an yang meningkat yang dapat
menyebabkan keterlambatan. Hal ini sangat mengecewakan konsumen. Untuk
mengatasinya, Laundry Orangeberusaha semaksimal mungkin untuk mengurangi
keterlambatan itu dengan cara menggunakan mesin pengering dan para karyawan
bekerja lembur pada malam hari agar keesokan harinya pakaian itu telah selesai
dikeringkan.
BAB 12
PENUTUP
Kesimpulan
Setiap usaha bisnis yang dijalankan mestilah harus ada yang namanya
perencanaan, karenan dengan adanya perencanaan tersebut bisa mencapai sebuah
tujuan yang di inginkan, serta fungsi sepeti pengorganisasian, kepemimpinan dan
pengendalian dapat berjalan sebagaimana mestinya. Setiap usaha bisnis yang
dijalankan memiliki beberapa tujuan yaitu: memperoleh keuntungan, membuka
peluang pekerjaan, manfaat ekonomi, tersedianya sarana prasarana, membuka
isolasi wilayah, dan meningkatkan persatuan dan membantu pemerataan
pembanggunan. Jadi usaha “Laundy Orange” ini bisa menjadi sebuah usaha
mandiri yang sangat menguntungkan, yang bisa membuka peluang pekerjaan,
serta menjadi pendapatan penghasilan bagi pemerintah dan negara.

Anda mungkin juga menyukai