Aditya Jaya Iswara 28 April 2019 23.04 Status Gizi Berdasarkan Indikator BB/U
WIB Gizi Gizi Gizi Gizi
Persoalan bagi para pemangku Buruk Kurang Baik Lebih
kepentingan di dunia kesehatan yang 4,40% 12,70% 75,90% 7,00%
kerap kesulitan mencari data tentang
kesehatan di wilayah Indonesia, Tampilan Tabel di Mata Data | Foto
tampaknya akan segera teratasi,
Humas dan KIP UI
Solusinya adalah
Data yang spesifik dari Indonesia
situsweb www.mata-data.com.
dan terbagi dalam provinsi-provinsi. Adapun
Situs web www.mata-data.com
data yang ditampilkan di antaranya status
merupakan sebuah inovasi penyajian
gizi, penyakit menular, penyakit tidak
data kesehatan nasional dalam
menular, jumlah perokok setiap hari,
bentuk visualisasi data interaktif.
kesehatan ibu, dan lai-lain.
Dengan membuka situs tersebut,
Data ditampilkan dalam bentuk
maka ragam data kesehatan di
visual yang mudah dipahami serta dapat
Indonesia, yang pada awalnya dalam
ditelurusi di setiap wilayah/provinsi yang
bentuk tabel raksasa yang sulit
ada di Indonesia.
dipahami, akan menjadi lebih mudah
Sumber data diperoleh dari institusi
dimengerti.
terpercaya, yaitu Badan Penelitian dan
Contohnya, jika butuh data
Pengembangan Kesehatan, Kementerian
prevalensi Penyakit Menular DBD,
Kesehatan, dan Badan Pusat Statistik. Data
Malaria, Filariasis, dan lainnya
tersebut merupakan hasil survei nasional
dalam mengambil keputusan, akan
yang dilaksanakan di tahun-tahun tertentu.
sangat terbantu dengan data lengkap,
Situsweb mata-data.com digagas
nyaman, dan mudah dipahami di
oleh Dr. Rodri Tanoto, MSc, Dr. Levina
Mata Data.
Chandra Khoe, MSc, dan Dr. Retno Asti
Jadi, pihak yang berkepentingan
Werdhani, M.Epid. Mereka tergabung dalam
terhadap dunia kesehatan dapat
Tim Pengabdi Masyarakat dari Departemen
membuat keputusan yang
Ilmu Kedokteran Komunitas, Fakultas
terinformasi. Selain itu, diharapkan
Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).
masyarakat dapat secara mandiri
“Gagasan utama kami adalah agar bukti-
mencari informasi kesehatan yang
bukti penelitian kesehatan yang tersedia
sesuai dengan kebutuhan mereka.
untuk dimanfaatkan oleh masyarakat.
Selama ini hasil penelitian hanya tersimpan
di dalam komputer atau lemari, tetapi tidak
tersampaikan kepada masyarakat yang
menjadi penerima manfaat.” Ungkap
Dr. Rodri, dalam keterangan resminya.