Anda di halaman 1dari 16

2.

1 Inovasi

2.1.1. Pengertian Inovasi

Istilah inovasi selalu diartikan berbeda-beda oleh beberapa ahli para ahli. Menurut Trott (2008)
inovasi adalah jantung atau pusat aktivitas dari setiap perusahaan karena inovasi berperan
penting pada kelangsungan perusahaan, serta Manajemen dari semua aktivtas antara lain
proses pembentukan ide, pengembangan teknologi, proses pabrikan, dan pemasaran atas
produk baru atau produk yang dikembangkan.

Menurut Drucker (2012). Inovasi adalah alat spesifik bagi perusahaan, dimana dengan inovasi
dapat mengeksporasi atau memanfaatkan perubahan yang terjadi sebagai sebuah kesempatan
untuk menjalankan suatu bisnis yang berbeda. Hal ini dapat dipresentasikan sebagai sebuah
disiplin, pembelajaran, dan dipraktekan.

Menurut Ellitian dan Anatan (2009), secara singkat inovasi diartikan sebagai "perubahan yang
dilakukan dalam organisasi yang mencakup kreatifitas dalam menciptakan produk baru, jasa,
ide, atau proses baik yang sudah ada dalam organisasi maupun berkembang dari luar
orgabisasi.

Inovasi terlahir dari sebuah gagasan baru. Sementara kemampuan untuk melahirkan dan
membangkitkan suatu gagasan baru yang berguna ini dikenal sebagai kreativitas. Inovasi tanpa
ada kreativitas tidak akan bisa berjalan, karena inovasi dan kreativitas adalah satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan dan biasanya digunakan secara bergantian. Inovasi adalah
gabungan dari kreativitas dengan komersialisasi (Stamm, 2008). Perusahaan membutuhkan
suatu proses, prosedur, dan stuktur yang memungkinkan pelaksanaan tepat pada waktunya
dan efektif dari proyek seingga produk yang dihasilkan sangat inovatif.

Menurut Gupta (2007), kreativitas adalah persyaratan untuk inovasi dan transformasi
organisasi, karena tanpa kreativitas, inovasi tidak berarti, transformasi tersebut akan kurang
lebih sama dengan sebelumnya.

"Proses kreativitas untuk melahirkan inovasi itu sendiri terbentuk memalui tahapan mencari
(search), membenturkan (collision), memutuskan (decision), dan mencoba (trial)" (Zuhal, 2010,
p. 77).

B. Inovasi sebagai sebuah strategi

Lingkungan bisnis yang ada di setiap entrepreneur saat ini semakin terasa perubahan, tidak
pasti, tidak bisa dikontrol dan turbulensi yaitu perubahan yang terjadi secara tiba-tiba yang
membuat entrepreneur dan bisnisnya dituntut untuk bisa menghadapinya dengan baik. tentu
harapannya bisa memberikan value kepada setiap entrepreneur dalam menjalankan bisnis
sehingga tujuan bisnis bisa tetap bisa tercapai. Ini adalah sebuah fakta yang tidak bisa ditolak
oleh setiap entrepreneur dalam berbisnis. Lingkungan politik, sosial, budaya dan ekonomi yang
selalu tidak menentu.

Sebagai seorang entrepreneur, tentu ada pelajaran yang sangat penting dalam membuat
bisnisnya tetap bisa mencapai tujuan. Salah satu hal yang paling penting adalah bagaimana
membuat inovasi dalam bisnis. akan tetapi, hal ini tidak bisa sebatas inovasi saja, harus menjadi
sebuah strategi inovasi bagi setiap entrepreneur dalam menjalankan bisnis. konteksnya adalah
bagaimana mengembangkan ide-ide untuk memecahkan masalah yang bisa diterima oleh
pasar, inilah yang disebut dengan inovasi.

Hanya saja, strategi inovasi itu berhubungan dengan bagaimana entrepreneur perlu membuat
inovasi berdasarkan pada lingkungan bisnis yang selalu berubah, tidak pasti, tidak bisa dikontrol
dan mengalami turbulensi. Setelah itu, dilakukan analisis SWOT untuk menentukan posisi bisnis
wirausaha di dalam lingkungan bisnis tersebut. tentu hal ini harus benar-benar dipahami untuk
menentukan strategi inovasi di perusahaan.

Dalam konteks ini, seorang entrepreneur harus benar-benar memahami posisi yang dimilikinya
untuk membuat strategi inovasi. Jelas sekali strategi inovasi ini membuat perusahaan harus
dilakukan pada aspek keuangan, pemasaran, operasi dan sumber daya manusia sehingga
entrepreneur tetap bisa mencapai superior value dalam bisnis mereka. Hal ini tidak bisa
dipungkiri oleh setiap entrepreneur dalam upaya mencapai keunggulan bersaing atau
competitive advantage sehingga tujuan bisnis dapat dicapai yaitu profit, people, planet,
sustainability serta bisnis yang tumbuh dan berkembang dari skala mikro, kecil, menengah dan
besar.

Strategi inovasi dilakukan tidak hanya pada salah satu fungsi manajemen, akan tetapi untuk
keuangan, pemasaran, operasi dan sumber daya manusia yang melekat pada bisnis setiap
entrepreneur. inovasi keuangan adalah mencari keuangan dari perbankan, pkbl, kerjasama dan
lain-lain. Inovasi juga cost control. Inovasi pemasaran dengan promosi yang low cost dan
service excellence. Inovasi di operasi melalui business process serta pengelolaan sumber daya
manusia. Inilah strategi inovasi yang harus dilakukan oleh setiap entrepreneur.

C.Tahapan Inovasi

Tahapan Proses Inovasi

Inovasi adalah hal baru yang memerlukan proses dalam pengaplikasiannya. Menurut Sa’ud
(2014), tahapan proses dalam implementasi suatu inovasi adalah sebagai berikut:

a. Tahap pengetahuan
Dalam tahap ini, seseorang belum memiliki informasi yang lengkap mengenai inovasi. Oleh
karena itu, inovasi perlu disampaikan melalui berbagai saluran komunikasi yang ada, bisa
melalui media elektronik, media cetak, maupun komunikasi interpersonal diantara
masyarakat.hal ini diharapkan para calon adaptor mengetahui informasi yang lengkap terkait
inovasi tersebut.

b. Tahap persuasi

Pada tahap ini individu tertarik pada inovasi dan aktif mencari informasi secara detail mengenai
inovasi. Tahap kedua ini terjadi lebih banyak dalam tingkat pemikiran calon pengguna/adaptor.
Dalam tahap ini akan muncul rasa menyenangi atau tidak senang terhadap inovasi, dimana rasa
senang atau tidak senang tersebut dipengaruhi oleh karakteristik inovasi itu sendiri, seperti
kelebihan inovasi, tingkat keserasian, kompleksitas, dapat dicoba dan dapat dilihat.

c. Tahap pengambilan keputusan

Setelah mengalami tahan persuasi yang menimbulkan rasa senang atau tidak senang terhadap
inovasi, calon pengadopsi inovasi akan mengali tahap pengambilan keputusan inovasi. Pada
tahap ini individu mengambil konsep inovasi dan menimbang keuntungan/kerugian dari
menggunakan inovasi dan memutuskan apakah akan mengadopsi atau menolak inovasi
tersebut. Ada dua macam penolakan inovasi, yakni: penolakan aktif yaitu penolakan inovasi
setelah melakukan melalui proses mempertimbangkan untuk menerima atau mencoba inovasi
terlebih dahulu dan penolakan pasif yakni penolakan inovasi tanpa pertimbangan sama sekali.

d. Tahap implementasi

Pada tahap implementasi, pengadopsi mulai mengadopsi inovasi tersebut. Pengguna inovasi
akan menentukan kegunaan dari inovasi dan dapat mencari informasi lebih lanjut tentang hal
itu. Tahap ini merupakan tahap dimana pengadopsi akan mengambil keputusan untuk
mengadopsinya terus menerus hingga menjadi sebuah rutinitas atau hanya diimplementasikan
sementara waktu.

e. Tahap konfirmasi

Setelah sebuah keputusan dibuat, seseorang kemudian akan mencari penguatan terhadap
keputusan mereka. Tidak menutup kemungkinan seseorang kemudian mengubah keputusan
yang tadinya menolak jadi menerima inovasi setelah melakukan evaluasi atau malah sebaliknya,
yang awalnya menerima kemudian berhenti/menolak inovasi dengan alasan-alasan tertentu.

D. Cara mengembangkan inovasi

1. Memiliki visi untuk berubah


Jangan berharap suatu waktu akan menjadi inovatif apabila mereka tidak mengetahui tujuan
yang ingin dicapai ke depan. Inovasi harus memiliki tujuan dan seorang pemimpin harus
mampu menyatakan dan mendefinisikan tujuan secara jelas sehingga setiap orang dapat
memahami dan mengingatnya. Para pemimpin besar banyak meluangkan waktu untuk
menggambarkan dan menjelaskan visi , tujuan dan tantangan masa depan kepada setiap
orang . Mereka berusaha keras untuk setiap orang penting dalam upaya mencapai visi dan
tujuan, serta dalam menghadapi berbagai tantangan. Mereka mengilhami setiap orang untuk
menjadi wirausahawan yang bersemangat dan menemukan cara-cara yang inovatif untuk
memperoleh kesuksesan.

2. Memerangi jaringan akan perubahan

Para pemimpin inovatif mengobarkan semangat penting perubahan. Mereka berusaha


berusaha keras atas kepuasan atas kemapanan yang ada dengan kehausan akan ambisi. Mereka
akan berkata, ”Saat ini kita memang sedang melakukan hal yang baik, tetapi kita tidak boleh
berhenti dan berpuas diri dengan kemenangan yang ada, kita harus melakukan hal-hal yang
lebih baik lagi”. Mereka menyampaikan pula bahwa saat ini kita sedang melakukan suatu
spekulasi baru yang penuh resiko, dan jika kita tidak bergerak maka akan jauh lebih berbahaya.
Mereka memberikan gambaran menarik tentang segala sesuatu yang ingin diraih di masa
mendatang. Oleh karena itu, satu-satunya cara menuju ke arah sana yaitu dengan berusaha
memeluk perubahan.

3. Berfikir Seperti Pemodal yang Berani resiko

Seorang pemodal yang berani mengambil risiko akan menggunakan pendekatan portofolio,
berusaha menemukan keseimbangan antara kegagalan dengan kesuksesan. Mereka senang
tetapi tetap mempertimbangkan berbagai usulan atau gagasan merasa nyaman dengan
berbagai pemikiran yang menggambarkan tentang kegagalan-kegagalan yang mungkin akan
diterima.

4. Memiliki Suatu Rencana Usulan yang Dinamis

Anda harus fokus pada rencana proposal yang benar-benar hebat, setiap rencana mudah
dilaksanakan, sumber tersedia dengan baik, responsif dan terbuka untuk semuanya. Berikan
penghargaan dan respons yang wajar kepada karyawan serta para senior harus memliki
komitmen agar karyawan tetap dapat menjaga kesegarannya dalam setiap pekerjaan.

5. Kolaborasi

Beberapa perusahaan eksekutif memandang kolaborasi sebagai kunci sukses dalam inovasi .
Mereka menyadari bahwa tidak semua dapat dilakukan hanya dengan mengandalkan sumber-
sumber internal. Oleh karena itu, mereka melihat dunia luar dan mengajak organisasi lain
sebagai mitra, sehingga dapat saling bertukar pengalaman dan keterampilan dalam tim.

6. Menerima kegagalan

Pemimpin inovatif yang mendorong terbentuknya budaya eksperimen. Setiap orang harus
dibelajarkan bahwa setiap kegagalan merupakan langkah awal dari perjalanan jauh menuju
kesuksesan. Untuk menjadi orang yang benar-benar cerdas dan tangkas, setiap orang harus
diberi kebebasan untuk bereksperimen, bereksperimen dan memperoleh kesuksesan dalam
melakukan pekerjaan, termasuk didalamnya mereka juga harus diberi kebebasan untuk
kemungkinan terjadinya kegagalan.

7. Bersemangat

Anda harus fokus terhadap segala sesuatu yang ingin diubah. Siap dan bersemangat dan
bersemangat menghadapi dan menanggulangi berbagai tantangan. Energi dan semangat yang
Anda miliki akan menular dan mengilhami setiap orang. Tak ada gunanya jika Anda mengisi bus
dengan penumpang yang selalu merasa asyik dengan dirinya sendiri. Anda membutuhkan dan
menginginkan orang-orang dan para pendukung Anda dengan semangat yang berkobar-kobar.
Anda mengharapkan orang dapat meyakini bahwa upaya mencapai tujuan merupakan sesuatu
yang sangat penting dan bermanfaat.

A. PENGERTIAN STRATEGI GLOBAL

Secara umum, ada tiga pandangan tentang 'strategi global'. Pertama, strategi global adalah
salah satu bentuk perusahaan multinasional (multinational enterprise/MNE) strategi yang
menjadi (treats) negara di seluruh dunia sebagai sebuah pasar global (global marketpalce)
(Levitt,dan Yip dalam Peng dan Miles, 2009). Strategi MNE lainnya biasanya dikenal sebagai
internasional (atau eksport-driven), multidomestik dan transnasional (Bartlett dan Ghoshal
dalam dalam Peng dan Miles, 2009). Namun, strategi ini tampaknya merupakan bentuk ideal
yang tidak ada di antara MNE (Rugman dan Verbeke 2004).

Pandangan kedua menjadikan (treats) strategi global sebagai manajemen strategi internasional
(Bruton et al 2004;. Inkpen dan Ramaswamy 2006; Lu 2003). Jadi manajemen internasional
strategis lebih luas daripada 'strategi global' seperti yang didefinisikan oleh pandangan
pertama. Pandangan ketiga mendefinisikan strategi global secara luas: strategi perusahaan di
seluruh dunia, yang merupakan teori perusahaan tentang cara sukses untuk bersaing (Peng dan
Delios 2006). Definisi ini secara eksplisit mencakup strategi perusahaan internasional (cross-
border) dan non-internasional (domestic).
Definisi ketiga menjadikan (treats) strategi global sebagai strategi perusahaan di seluruh dunia
(Peng dan Delios 2006). Dengan kata lain, pengertian strategi global tidak didefinikan secara
sempit atau tidak relevan (pandangan pertaman), atau menyamakan strategi global dengan
manajemen strategis internasional (pandangan ke dua). Meskipun benar bahwa definisi
pertama secara eksplisit fokus pada aspek-aspek internasional, definisi kedua terfokus tata
kelola perusahaan dan CSR. Secara keseluruhan, global strategi sebagai lapangan di
persimpangan antara manajemen strategis dan bisnis internasional.

Indikator Strategi Global

Ada beberapa indikator yang dapat menjadikan suatu strategi menjadi global diantaranya :

Ø Pesaing utama di pasar utama bukan dari negara itu sendiri dan ada di berbagai negara.

Ø Standardisasi dari beberapa elemen produk atau strategi marketing tersedia peluang untuk
mencapai skala ekonomi.

Ø Biaya dapat diturunkan dan efektifitas dapat ditingkatkan oleh adanya pemilihan lokasi yang
terdapat aktifitas nilai tambahnya di negara yang berbeda.

Ø Pesaing mempunyai potensi untuk menggunakan volume dan labanya dari suatu pasar untuk
mensubsidi perolehan posisi lainnya.

Ø Penghalang perdagangan sebagai penghalang utama untuk memasuki pasar.

Suatu nama merk global dapat menjadi keunggulan.

Ø Jika pasar lokal bukan sebagai syarat produk atau servise untuk perusahaan yang mempunyai
keunggulan beroperasi lokal.

Strategi global menekankan pada skala ekonomi dan menawarkan lebih banyak peluang untuk
mendayagunakan inovasi yang dikembangkan pada tingkat perusahaan atau dalam sebuah
negara atau di pasar-pasar lainnya. Strategi global memiliki resiko yang rendah, tetapi dapat
melewatkan peluang-peluang yang tumbuh di pasar-pasar lokal, baik karena pasar-pasar itu
tidak menunjukkan adanya peluang atau karena peluang-peluang itu mengharuskan produk-
produk tersebut disesuaikan pada pasar lokal. Akibatnya srategi ini tidak responsive terhadap
pasar-pasar lokal dan sulit dikelola karena kebutuhan untuk mengkoordinasi strategi-strategi
tersebut dan mengoperasikan keputusan lintas negara. Akibatnya, pencapaian kegiatan operasi
yang efisien perlu berbagi sumber daya dan penekanan diberikan pada koordinasi dan
kerjasama antar unit di lintas negara tersebut. Strategi ini banyak diterapkan oleh perusahaan-
perusahaan Jepang. Jadi, pengertian dari strategi global adalah strategi yang lebih
menekankan pada standarisasi produk diseluruh pasar. Dengan demikian, strategi bersaing
dipusatkan dan dikendalikan oleh kantor pusat.

B. TAHAP-TAHAP MEMASUKI PASAR GLOBAL.

Globalisasi mengharuskan perusahaan untuk berkompetisi dan beroperasi secara


efisien, efektif dan ekonomis di pasar global.

Adapun tahap-tahap dalam memasuki pasar global adalah :

1. Tahap Domestik

Pada tahap ini Perusahaan lebih mengkonsentrasikan aktivitasnya hanya untuk memenuhi dan
melayani Pasar, berhubungan dengan pemasok dan pesaing yang berada dalam Negeri .
Orientasi mereka adalah bersifat “ETHNO CENTRIC”, yaitu bahwa sifat pasar atau Konsumen
dimanapun akan sama , sehingga manajemen memandang pasar Domestik padat dengan
peluang yang jauh lebih aman.

Hal ini dapat dimungkinkan karena pasar Domestik belum dimasuki oleh Perusahaan Asing.
Strategi domestik juga membagi kewenangan dengan memberikan otonomi yang cukup berarti
pada setiap bisnis. Strategi : mendirikan perusahaan cabang, menyediakan waralaba.

2. Tahap Internasional

Dengan makin ketatnya persaingan dan pasar dalam negri mulai jenuh, maka Perusahaan sudah
mulai melebarkan aktivitas produksi, Pemasaran dan lainnya keluar negara Induknya. Orientasi
Perusahaan Internasional masih bersifat “ETHNO CENTRIC” , dimana motivasi terjun ke pasar
Internasional masih semata-mata melemparkan kelebihan produk atau memperpanjang Daur
kehidupan produk perusahaan. Strategi ini menggunakan ekspor dan lisensi untuk memasuki
pasar global. Menguntungkan, dimana tingkat tanggapan lokal rendah dan pengurangan biaya
sedikit. Contoh Harley Davidson.
3. Tahap Multinasional

Perusahaan mulai berinvestasi dan memproduksi barangnya di luar negeri dengan penerapan
strategi yang berbeda terhadap negara yang satu dengan negara yang lain, karena perusahaan
berasumsi bahwa setiap negara mempunyai Konsumen dan Lingkungan yang berbeda. Contoh
The body shop.

4. Tahap Global

Pada tahap ini perusahaan mulai melakukan Strategi pemasaran Global yaitu dengan
memfokuskan pada pasar Global dan memproduksi dengan sumber daya dari dalam Negara
atau salah satu Negara. Dengan strategi ini Perusahaan akan mendapatkan keuntungan dalam
hal biaya lebih murah. Contoh Caterpilar.

Adapun karakteristik perusahaan berorientasi global diantaranya adalah:

v Pabrik dan fasilitas berlokasi dengan dasar global.

v Komponan bahan baku dan jasa yang dihasilkan dengan dasar global.

v Desain produk dan teknologi proses untuk seluruh dunia.

v Permintaan bukan berdasarkan local saja.

v Logistik dan pengendalian persediaan bersifat global.

v Perusahaan global diorganisasikan melalui divisi secara global.

5. Tahap Transnasional

Pada tahap ini perusahaan mulai mendominasi pasar dan industri diseluruh penjuru dunia
(Global) dengan memadukan antara biaya Global dengan tujuan mencari keuntungan.
Orientasinya : Geo centric. Misalnya : Electrolux , melakukan Desain mesin cuci di Itali,
diproduksi dan di test di Swedia dan akhirnya diproduksi besar-2 an di Amerika Serikat.
C. KEUNTUNGAN DAN KELMAHAN GLOBALISASI

Keuntungan dari Globalisasi adalah :

1) Meningkatkan penjualan dan keuntungan dengan memanfaatkan peluang pasar baru dan
sedang tumbuh.

2) Meningkatkan ketersediaan bahan baku murah.

3) Untuk meningkatkan daya saing (kualitas tinggi dari produk dan biaya rendah).

Kelemahan dari Globalisasi adalah :

1) Volatile lingkungan, mulai dari politik, ekonomi, hukum, sosial, budaya. Jadi tujuan
perusahaan tidak tercapai.- Interaksi dengan berbagai kompleks bangsa dengan beragam
ekonomi, sosial, budaya dan sebagainya.

2) Komunikasi menjadi sulit karena perbedaan bahasa, geografi, perbedaan budaya dan
sebagainya.

3) Informasi penting untuk perencanaan dalam hal ketersediaan, kedalaman dan akurasi
sangat bervariasi

4) Sulit untuk menganalisis persaingan masa kini dan masa depan di banyak negara, karena
perbedaan dalam struktur industri dan praktek bisnis

D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PASAR GLOBAL

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pasar global antara lain :

1) Pasar global menghadapi variasi yg tinggi pada lingkungan politik, ekonomi, hukum, sosial
dan budaya serta nilai tukar mata uang dari tiap negara.

2) Interaksi antara domestik & lingkungan global melibatkan masalah kedaulatan sebuah
negara yg mempunyai kondisi ekonomi & budaya yg sangat berbeda.
3) Adanya komunikasi & kontrol yg sangat sulit antara kantor pusat dengan cabangnya di
luar negeri karena perbedaan geografi & variasi dalam aktivitas bisnis antar Negara.

4) Pasar global menghadapi persaingan yg sangat tinggi karena adanya perbedaan struktur
industri dari tiap Negara.

5) Pasar global membatasi perusahaan dalam penentuan strategi bersaingnya karena adanya
berbagai macam integrasi regional atau internasional seperti: ASEAN, EEC, AFTA dsbnya.

E. ALASAN-ALASAN PERUSAHAAN MEMASUKI PASAR GLOBAL

Dalam situasi dan kondisi yang terus berkembang, maka banyak perusahaan membuat
keputusan untuk mengembangkan bisnis ke dunia internasional. Ada berbagai alasan kuat yang
mendasari perusahaan menjadi global, diantaranya adalah sebagia berikut :

Mendapatkan skala ekonomi

Dengan adanya standarisasi maka perusahaan akan memperoleh “Scale of Economic yang
tinggi” karena produk saat ini tidak tergantung hanya pada pasar domestik , tetapi lebih
tergantung pada volume produk yang dapat dijual keseluruh dunia. Coca Cola merupakan
perusahaan yang menstandarisasi Merk, Resep dan IklanProduknya diseluruh Dunia.

Menciptakan persepsi global

Persepsi konsumen yang sama diseluruh Dunia akibat Standarisasi akan membawa keuntungan
bagi perusahaan. misalnya : Honda , Yamaha, Sony dan Canon yang beroperasi pada pasar
dimana Teknologi kualitas merupakan hal penting, maka konsumen dimanapun berada akan
mempunyai persepsi yang serupa terhadap produk-produk tersebut.

Memperoleh intensif yang dikeluarkan suatu Negara

Perusahaan dapat mengambil kesempatan yang muncul di suatu negara karena adanya Insentif
Khusus , misalnya :

Ø Pengurusan Ijin Usaha

Ø Tempat / Lokasi Usaha


Ø Pengenaan Pajak yang relatif rendah

Subsidi silang

Dengan menjadi Global , akan memungkinkan perusahaan melakukan Subsidi silang , yaitu
mengalokasikan sumber-2 daya yang diperoleh dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan
untuk memperkuat kekuatan bersaingnya.

Mendapatkan akses tenaga kerja dan bahan baku yang murah

Mendapatkan akses teknologi dan informasi

Mendapatkan akses pasar

F. STRATEGI-STRATEGI GLOBAL

Terdapat 2 strategi pasar global, yaitu :

1. Standarizing Strategy (Strategi Standarisasi)

Fokus penstandarisasian : baik produk, kemasan, pemasaran untuk mencapai economies of


scale.

Adanya citra (image) tentang negara asalnya.

alasan-alasan yang mendorong strategi standarisasi antara lain :

· perusahaan hanya memiliki satu sumber produksi,

· pesaing juga memasarkan produk standar,

· strategi memasuki pasar internasional yang utama adalah ekspor,

· pemasaran ditujukan ke negara-negara yang sama,

· pemakaian produk terutama dilingkungan urban,

· adanya kesamaan selera.


Manfaat standarisasi adalah :

· Skala ekonomi dalam pengembangan: Periklanan, packaging,promosi dll

· Eksploitasi persaingan ekspous media pada konsumen

· Pengurangan resiko dari sentiment asosiasi kehadiran suatu merk global di negara tuan
rumah

2. Customizing Strategy (Strategi Penyesuaian)

Produk, kemasan, pemasaran dikembangkan secara lokal, karena perbedaan karakteristik


antara negara satu dengan yang lain.

alasan yang mendorong strategi penyesuaian antara lain :

· adanya persyaratan standar teknis dari suatu negara.

· produk merupakan produk konsumsi dan untuk penggunaan pribadi.

· terdapat variasi selera dan kebutuhan pelanggan.

· adanya perbedaan daya beli antar negara, karena perbedaan income per kapita.

· sukses diterapkan para pesaing.

· terdapat variasi pemakaian seperti ; iklim, behaviour dan lain-lainnya.

Manfaat Customisasi adalah Nama, asosiasi, dan periklanan dapat : dikembangkan secara lokal,
dirangkai pada pasar lokal diseleksi tanpa ada kendala| standardisasi pembeli lokal.

G. STRATEGI MEMASUKI PASAR GLOBAL

Ada beberapa cara yang dilakukan untuk memasuki pasar global, antara lain :
1. Melakukan ekspor langsung

Perusahaan melakukan ekspor langsung dengan cara menjual produknya langsung ke luar
negeri atau melalui distributor yang mewakili kegiatan penjualan.

2. Mengeluarkan Lisensi

Lisensi merupakan cara yang mudah untuk memasuki pasar internasional. Sebagai contoh
adalah produsen coca cola melakukan pemasaran internasionalnya dengan lisensi pembotolan
atau memberi hak pembotolan ke seluruh dunia. Coca cola hanya memasok sirop atau bahan
baku dan memberikan pelatihan untuk memproduksi, mendistribusikan, dan menjual. Kerugian
dari lisensi ini adalah perusahaan memiliki sedikit kendali atas pemegang lisensi dan dapat
menciptakan pesaing baru bila pemegang lisensi tidak lagi bergantung pada pemberi lisensi.

3. Melakukan franchising

Bentuk kerjasama tertulis antara pihak franchisor & faranchisee, dimana pihak franchisee diberi
hak utk mendistribusikan produk / jasa tertentu dalam periode & wilayah tertentu serta dg cara
yg ditentukan franchisor. Contoh : Mc Donald’s. A&W, Es Teller 77 & Kentucky Fried Chicken.

4. Joint Venture (Usaha Patungan)

Perjanjian kemitraan antara investor asing & lokal setempat untuk mendirikan usaha lokal, yg
keduanya berbagi kepemilikan & pengendalian. Keuntungan dari cara ini adalah adanya
pembagian dalam menanggung resiko & kemampuannya mengkombinasikan dua kekuatan
untuk menciptakan sinergi Contoh : May bank dari Malaysia yg berpatungan dg Nusa Bank di
Indonesia membentuk May Bank Nusa.

5. Melakukan pembelian/penguasaan perusahaan yang sudah ada (Acquisition).

Misalnya Sony membeli perusahaan film Amerika yaitu Columbia Pictures.

6. Bekerja sama & bergabung dg perushn dalam negeri / diluar negeri (Global Alliances).
Contoh : IBM membentuk kerja sama dg perush Jepang, seperti Ricoh utk mengelola distribusi
penjualan komputer nya, dg Nippon Steel dalam sistem integrasi, NTT dalam jaringan nilai
tambah & untuk masalah keuangan dipakai Fuji Bank.

H. HAMBATAN – HAMBATAN MEMASUKI PASAR GLOBAL

1. Batasan perdagangan dan tarif bea masuk

Bentuk Hambatan-hambatan tersebut berdasarkan regulasi yang dibuat dan dimusyawarahkan


oleh Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) th.1958, lalu AFTA (Asean’s Free Trade Area) ditahun
1992. Bahkan di negara Amerika juga mengeluarkan atau menetapkan sebuah persetujuan
tentang perdagangan global ini yang berakibat barang atau produk yang masuk kedalam suatu
negara harus melewati administrasi yang cukup “menyandungkan” dan juga bukan hanya pada
administrasi / BEA masuk yang dikeluarkan, juga Quota yang menentukan jumlah Produk atau
barang harus terbatasi. Satu hal lagi yang menjadi hambatan dalam perdagangan global yaitu
Embargo yang dilakukan oleh suatu negara yang dapat mengekang dan menolak suatu barang
atau produk yang masuk kedalam wilayah perdagangan di negara tersebut.

2. Perbedaan bahasa, sosial budaya

Perbedaan dalam hal bahasa seringkali merupakan hambatan bagi kelancaran Bisnis
Internasional, hal ini disebabkan karena bahasa adalah merupakan alat komunikasi yang vital
baik bahasa Lisan maupun Tulis. Contoh : Pabrik Mobil Chevrolet yang memberikan nama suatu
jenis mobilnya dengan nama “Chevrolet’s Nova” padahal di negara Spanyol kata “No Va” berarti
“tidak dapat berjalan”. Oleh karena itu maka sangat sulit untuk memasarkan produk tersebut di
negara Spanyol.

3. Hambatan Operasional

Salah satu Ilustrasi, apabila terjadi kegiatan pasar Global yang terjadi pada dua negara yang
memiliki jarak lintas yang amat jauh, maka pihak negara yang berperan sebagai Penjual akan
memikirkan Operasional pengiriman barang. Karna semakin jauh jarak yang ditempuh maka
semakin besar pula biaya operasional yang dikeluarkan.

4. Hambatan politik, hokum dan undang-undang


Salah satu contoh, Amerika melakukan Embargo terhadap Komoditi perdagangan dengan
Negara-negara Komunis. Contoh lain : Indonesia melarang Ekspor Kulit mentah ataupun Rotan
mentah ke luar Negara lain.

5. Berfikir global, bertindak local

Tantangan yang dihadapi dalam strategi global adalah mengindentifikasi dan menentukan
keterkaitan pasar yang menjadi sasaran (target) dengan produk (barang dan jasa) yang cocok.
Dasarnya adalah memahami jaringan budayanya, hal ini untuk pengusahaan pasar yang
memiliki keunikan yang menerima modifikasi dalam melalui program marketing global kedalam
kecocokan kebutuhan pasar lokal. Perspektif dalam mengaitkan pasar global adalah didasarkan
pada adanya kesamaan antar negara dan budaya yang melingkupinya atau bila ada perbedaan
secara domestik dalam suatu negara.

Strategi global penerapannya tergantung pada kemampuan untuk mengintegrasikan dan


mengkoordinasikan program pemasaran di seluruh dunia. Kemudian untuk efektifitasnya, harus
dikaitkan apa yang melingkupi realitas lokal dari pasarnya.

Ada beberapa indikator yang dapat menjadikan suatu strategi menjadi global diantaranya:

Pesaing utama di pasar utama bukan dari negara itu sendiri dan ada di berbagai negara.

Standardisasi dari beberapa elemen produk atau strategi marketing tersedia peluang untuk
mencapai skala ekonomi.

Biaya dapat diturunkan dan efektifitas dapat ditingkatkan oleh adanya pemilihan lokasi yang
terdapat aktifitas nilai tambahnya di negara yang berbeda.

Pesaing mempunyai potensi untuk menggunakan volume dan labanya dari suatu pasar untuk
mensubsidi perolehan posisi lainnya.

Penghalang perdagangan sebagai penghalang utama untuk memasuki pasar.

Suatu nama merk global dapat menjadi keunggulan.


Jika pasar lokal bukan sebagai syarat produk atau servise untuk perusahaan yang mempunyai
keunggulan beroperasi lokal.

Anda mungkin juga menyukai