Anda di halaman 1dari 66

Format Piagam Manajemen Risiko

PIAGAM MANAJEMEN RISIKO

SUKU DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN
TAHUN 2023

Dalam rangka pencapaian sasaran pada unit Badan Pendapatan Daerah saya menyatakan:
1 Piagam Manajemen Risiko ini merupakan hasil penuangan pelaksanaan Proses Manajemen Risiko
yang meliputi konteks Manajemen Risiko, profil dan peta Risiko, serta rencana penanganan Risiko.

2 Pelaksanaan proses tersebut telah dilakukan dengan melibatkan seluruh jajaran dalam unit organisasi
yang saya pimpin dan sesuai dengan ketentuan terkait penerapan Manajemen Risiko yang berlaku di
lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
3 Rencana penanganan Risiko yang dituangkan dalam piagam ini akan dilaksanakan oleh seluruh
jajaran dalam unit organisasi yang saya pimpin.
4 Untuk mengingatkan efektivitas penerapan Manajemen Risiko, akan dilakukan pemantauan dan reviu
secara berkala dengan melibatkan seluruh jajaran dalam unit organisasi yang saya pimpin.

Jakarta, Januari 2023

Ditetapkan oleh:

IFFAN
Plt. Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Administrasi Jakarta Selatan
Lihat Pergub DKI Jakarta No.
122/2020 Halaman 9 - Formulir
Konteks Manajemen Risiko

Konteks Manajemen Resiko

Unit Organisasi : Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Administrasi Jakarta Selatan
Periode Penerapan : Januari - Desember 2023
: Tugas dan Fungsi Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Administrasi Jakar
Lingkup Penerapan 2022 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ko
)

Tugas : Suku Dinas Parekraf Kota Administrasi mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian urusan
pariwisata pada sub urusan destinasi pariwisata, pemasaran pariwisata, pengembangan ekonomi kreatif melalui pemanfaa
Kekayaan Intelektual, pengembangan sumber daya Pariwisata dan ekonomi kreatif di wilayah Kota Administrasi

Fungsi :
a pelaksanaan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian urusan pemerintahan bidang pariwisata dan ekonomi kreatif di wilayah Kota A
pelaksanaan pembinaan destinasi pariwisata, pemasaran pariwisata, pengembangan ekonomi kreatif melalui pemanfaatan dan perlindu
b pengembangan sumber daya Pariwisata
pelaksanaan penyelenggaraan/ destinasidan ekonomipemasaran
pariwisata, kreatif yang menjadi kewenangan
pariwisata, Sukuekonomi
pengembangan Dinas Parekraf Kota Administrasi;
kreatif melalui pemanfaatan dan p
c Intelektual, pengembangan sumber daya Pariwisata dan ekonomi kreatif yang menjadi kewenangan Suku Dinas Parekraf Kota Administ
d pelaksanaan kesekretariatan Suku Dinas Parekraf Kota Administrasi; dan
e pelaksanaan penyediaan, pemeliharaan dan perawatan prasarana dan sarana kerja Suku Dinas Parekraf Kota Administrasi

1 SASARAN ORGANISASI
No. SASARAN ORGANISASI INDIKATOR KINERJA

A. Sasaran Strategis

PEMASARAN PARIWISATA 1. NILAI KETERTARIKAN MASYARAKAT TERHADAP PARI


1
1. JUMLAH KONTEN PROMOSI YANG DIPUBLIKASIKAN
PEMASARAN PARIWISATA DALAM DAN LUAR NEGERI DAYA TARIK,
DESTINASI DAN KAWASAN STRATEGIS PARIWISATA PROVINSI
2 2. JUMLAH PENGUNJUNG E-TOURISM

3 PEMBINAAN DAN PENGAWASAN USAHA PARIWISATA 1. JUMLAH LAPORAN HASIL PEMBINAAN DAN PENGAWA

PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF MELALUI PEMANFAATAN DAN 1. JUMLAH PRODUK/JASA EKONOMI KREATIF YANG DIDA
4 PERLINDUNGAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL INTELEKTUALNYA.

B Sasaran Khusus

dan seterusnya

C Sasaran Operasional

dan seterusnya
2 PROGRAM UTAMA ORGANISASI

No PROGRAM UTAMA ORGANISASI INDIKATOR PROGRAM ORGAN


1 Pengembangan Ekonomi Kreatif melalui pemanfaatan dan
perlindungan hak kekayaan intelektual Terdapat 2 Indikator :
1. Persentase Pertumbuhan PDRB Sektor Pariwisata (Pen
Minum)
2. Persentase Pertumbuhan Usaha Ekonomi Kreatif di DKI

Terdapat 2 Indikator :
2 Pemasaran Pariwisata 1. Jumlah Wisatawan
2. Jumlah Usaha Ekonomi Kreatif Baru

3 KEGIATAN UTAMA ORGANISASI

No KEGIATAN UTAMA ORGANISASI INDIKATOR KEGIATAN UTAMA OR


1 Pemasaran Pariwisata Nilai Ketertarikan Masyarakat terhadap Pariwisata DKI Ja
2 Pemasaran Pariwisata Dalam dan Luar Negeri , Daya Tarik Destinasi Jumlah Pengunjung e-Tourism.
dan Kawasan Strategis Pariwisata Provinsi.
3 Penyediaan sarana dan prasarana kota kreatif Jumlah penyelenggaraan atraksi seni kreatif di ruang publ
4 Pengelolaan daya tarik wisata provinsi pemilihan abang none jakarta selatan

4 SUB KEGIATAN UTAMA ORGANISASI

No SUB KEGIATAN UTAMA ORGANISASI INDIKATOR SUB KEGIATAN UTAMA


1 Pengembangan daya tarik wisata unggulan provinsi Terlaksananya pemilihan abang dan none jakarta

2 Penguatan promosi melalui media cetak, elektronik dan media lainnya Terlaksananya pemberdayaan abang none jaksel
baik dalam dan luar negeri

3 penyediaan data dan penyebaran informasi pariwisata parovinsi baik Jumlah konten dalam pengelolaan medsos informasi pariw
dalam dan luar negeri
4 koordinasi dan sinkronisasi pengembangan ruang kreasi dan jaringan jumlah penyelenggaraan atraksi seni kreatif di runag publ
orang kreatif

5 STRUKTUR ORGANISASI PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO


Pemilik Risiko : Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Administrasi Jakarta Selatan
Koordinator Resiko : Kasubbag TU Sudin Parekraf Jaksel
Manajer Risiko : Kasie Bidang

3 Daftar Pemangku Kepentingan (Stakegholder)

No. Stakeholder Hubungan

1 SKPD Pelayanan terkait pengelolaan keuangan


2 Pemerintah Pusat Koordinasi terkait keuangan daerah
3 DPRD koordinasi terkait anggaran
4 BPK pemeriksa keuangan daerah
5 BPKP pemeriksa keuangan daerah
6 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan EkonomiPemangku kebijakan bidang pariwisata dan ekonomi kreatif
7 Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal Pemangku kebijakan bidang investasi/penanaman modal
8 Badan Nasional Sertifikasi Profesi Pemangku kebijakan bidang sertifikasi profesi
9 Kementerian Kelautan dan Perikanan Pemangku kebijakan bidang kelautan dan perikanan
10 Badan Pusat Statistik Pemangku kebijakan data dan statistik
11 Badan Pengelola Keuangan Daerah Pembina teknis pengelolaan keuangan daerah
12 Inspektorat Prov DKI Jakarta Aparat pengawas internal pemerintah (Pelaksana pengawasan
13 Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Pembina teknis perencanaan dan pembangunan daerah
14 Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pelaksana teknis penanaman modal dan pelayanan terpadu sa
14 Satuan Polisi Pamong Praja Pelaksana teknis ketentraman dan ketertiban
15 Polda Metro Jaya Pelaksana teknis keamanan dan ketertiban

4 Daftar Peraturan Perundang-undangan yang Terkait


No. PERATURAN TERKAIT AMANAT PERATURAN YANG TERKAIT UNIT
1 UU No.1 tahun 2004 ttg perbendaharaan negara Pasal 58 ayat 1 dan 2, Dasar Hukum SPIP
2 PP No.60 tahun 2008 ttg SPIP Sistem tatakelola SPIP, manajemen resiko dan pengendalian
3 Pergub 171 tahun 2010 ttg penyelenggaraan SPIP Tanggung Jawab efektivitas penyelenggaraan SPIP , BAB III
4 Pergub 122 tahun 2020 ttg penerapan manajemen resiko di Pemprov DKI Penetapan Konteks Sasaran Organisasi
5 Kepgub Nomor 153 Tahun 2021 Tentang Manajemen Risiko Struktur Unit Pemilik Resiko
6 UU No. 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan
7 UU No. 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya
8 PP No. 5 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
9 PP No. 6 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
10 PP No. 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan nasion
Tentang Standar Kegiatan Usaha pada Penyelenggaraan Periz
11 Permenpar/Ka.Baparekraf No. 4 Tahun 2021
Risiko Sektor Pariwisata
12 Permenpar/Ka.Baparekraf No. 9 Tahun 2021 Tentang Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan
13 Permepar No. 10 Tahun 2018 Tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara El
14 Perda No. 6 Tahun 2015 Tentang Kepariwisataan
15 Pergub No. 18 Tahun 2018 Tentang Penyelenggaraan Usaha Pariwisata
16 Pergub No. 35 Tahun 2018 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Prom
17 Pergub No. 18 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Festival Seni Budaya Sepanjang Ta
18 Peraturan Gubernur Nomor 2 Tahun 2020 Penyelenggaraan Pengembangan Kewirausahaan Terpadu
19 Kepgub No. 588 Tahun 2022 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pariwisata Urban

5 Kriteria Risiko
A. Kriteria Kemungkinan

Kriteria Kemungkinan
LEVEL KEMUNGKINAN Presentasi Kemungkinan Terjadi dalam 1 Jumlah Frekuensi Kemungkinan Te
Periode Dalam 1 Periode
1 Hampir Tidak Terjadi x < 5% Sangat Jarang : < 2 Kali dalam 1 tahun
2 Jarang Terjadi 5% < x < 10% Jarang: 2 kali : s.d 5 kali dalam 1 tahu
3 Kadang-kadang Terjadi 10% < x < 20% Cukup Sering : 6 kali s.d 9 kali dalam
4 Sering Terjadi 20% < x < 50% Sering : 10 kali s,d 12 kali dalam 1 tah
5 Hampir Pasti Terjadi x = 50% Sangat Sering : > 12 kali dalam 1 tahu

B. Kriteria Dampak
6 Matrik Analisa Risiko dan Level Risiko

7 Selera Risiko
najemen Resiko

konomi Kreatif Kota Administrasi Jakarta Selatan


Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Administrasi Jakarta Selatan (Pergub 57 Tahun
Tata Kerja Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Administrasi Jakarta Selatan

nakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian urusan pemerintahan bidang


wisata, pengembangan ekonomi kreatif melalui pemanfaatan dan perlindungan Hak
ekonomi kreatif di wilayah Kota Administrasi

bidang pariwisata dan ekonomi kreatif di wilayah Kota Administrasi;


angan ekonomi kreatif melalui pemanfaatan dan perlindungan Hak Kekayaan Intelektual,
enangan Sukuekonomi
ngembangan Dinas Parekraf Kota Administrasi;
kreatif melalui pemanfaatan dan perlindungan Hak Kekayaan
menjadi kewenangan Suku Dinas Parekraf Kota Administrasi;

erja Suku Dinas Parekraf Kota Administrasi


INDIKATOR KINERJA TARGET

. NILAI KETERTARIKAN MASYARAKAT TERHADAP PARIWISATA DKI JAKARTA 12 Bln

. JUMLAH KONTEN PROMOSI YANG DIPUBLIKASIKAN 24 konten/ bln

. JUMLAH PENGUNJUNG E-TOURISM Kenaikan 10%

. JUMLAH LAPORAN HASIL PEMBINAAN DAN PENGAWASAN USAHA PARIWISATA 10 laporan / bulan

. JUMLAH PRODUK/JASA EKONOMI KREATIF YANG DIDAFTARKAN KEKAYAAN


NTELEKTUALNYA. 10 Haki / bulan
INDIKATOR PROGRAM ORGANISASI

erdapat 2 Indikator :
. Persentase Pertumbuhan PDRB Sektor Pariwisata (Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum)
. Persentase Pertumbuhan Usaha Ekonomi Kreatif di DKI Jakarta

erdapat 2 Indikator :
. Jumlah Wisatawan
. Jumlah Usaha Ekonomi Kreatif Baru

INDIKATOR KEGIATAN UTAMA ORGANISASI


ilai Ketertarikan Masyarakat terhadap Pariwisata DKI Jakarta
umlah Pengunjung e-Tourism.

umlah penyelenggaraan atraksi seni kreatif di ruang publik


emilihan abang none jakarta selatan

INDIKATOR SUB KEGIATAN UTAMA ORGANISASI


erlaksananya pemilihan abang dan none jakarta

erlaksananya pemberdayaan abang none jaksel

umlah konten dalam pengelolaan medsos informasi pariwisata jakarta selatan

umlah penyelenggaraan atraksi seni kreatif di runag publik

konomi Kreatif Kota Administrasi Jakarta Selatan

Hubungan

elayanan terkait pengelolaan keuangan

Koordinasi terkait keuangan daerah

oordinasi terkait anggaran

emeriksa keuangan daerah

emeriksa keuangan daerah

emangku kebijakan bidang pariwisata dan ekonomi kreatif

emangku kebijakan bidang investasi/penanaman modal


emangku kebijakan bidang sertifikasi profesi

emangku kebijakan bidang kelautan dan perikanan

emangku kebijakan data dan statistik

embina teknis pengelolaan keuangan daerah

Aparat pengawas internal pemerintah (Pelaksana pengawasan internal)

embina teknis perencanaan dan pembangunan daerah

elaksana teknis penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu

elaksana teknis ketentraman dan ketertiban

elaksana teknis keamanan dan ketertiban

AMANAT PERATURAN YANG TERKAIT UNIT


asal 58 ayat 1 dan 2, Dasar Hukum SPIP
istem tatakelola SPIP, manajemen resiko dan pengendalian
anggung Jawab efektivitas penyelenggaraan SPIP , BAB III Pasal 3
enetapan Konteks Sasaran Organisasi
truktur Unit Pemilik Resiko
entang Kepariwisataan
entang Cagar Budaya
entang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
entang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko di Daerah
entang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan nasional Tahun 2010 - 2025
entang Standar Kegiatan Usaha pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis
isiko Sektor Pariwisata
entang Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan
entang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik Sektor Pariwisata
entang Kepariwisataan
entang Penyelenggaraan Usaha Pariwisata
entang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Promosi Pariwisata Daerah
entang Penyelenggaraan Festival Seni Budaya Sepanjang Tahun
enyelenggaraan Pengembangan Kewirausahaan Terpadu
entang Pedoman Penyelenggaraan Pariwisata Urban

Kriteria Kemungkinan
Jumlah Frekuensi Kemungkinan Terjadi
Dalam 1 Periode
Sangat Jarang : < 2 Kali dalam 1 tahun 20% < x < 50%
Jarang: 2 kali : s.d 5 kali dalam 1 tahun
Cukup Sering : 6 kali s.d 9 kali dalam 1 tahun
Sering : 10 kali s,d 12 kali dalam 1 tahun
Sangat Sering : > 12 kali dalam 1 tahun
Penurunan Reputasi (Tingkat kepercaya

x>50% dari jam layanan operasional


35% x > 50% dari jam layanan operasion
15% x > 50% dari jam layanan operasion
Penurunan Reputasi (Tingkat kepercayaan stakeholder/investor rendah)

x>50% dari jam layanan operasional


35% x > 50% dari jam layanan operasional
15% x > 50% dari jam layanan operasional
Risiko Legal, Risiko Fraud

Risiko Rencana Induk SPBE Risiko SPBE yang berkaitan dengan penyusunan dan pelaksanaan perencanaan pembangunan SPBE Nasional
Nasional

Risiko Arsitektur SPBE Risiko SPBE yang berkaitan dengan penyusunan dan pemanfaatan arsitektur SPBE yang mendeskripsikan integrasi
proses bisnis, data dan informasi, infrastruktur SPBE, dan keamanan SPBE

Risiko Peta Rencana SPBE Risiko SPBE yang berkaitan dengan penyusunan dan pelaksanaan Peta Rencana SPBE
Risiko Peta Rencana SPBE Risiko SPBE yang berkaitan dengan penyusunan dan pelaksanaan Peta Rencana SPBE

Risiko Proses Bisnis SPBE Risiko SPBE yang berkaitan dengan penyusunan dan penerapan proses bisnis SPBE

Risiko Rencana dan Risiko SPBE yang berkaitan dengan proses perencanaan dan penganggaran SPBE
Anggaran SPBE

Risiko Inovasi SPBE Risiko SPBE yang berkaitan dengan ide baru atau pemikiran kreatif yang memberikan nilai manfaat dalam penerapan
SPBE

Risiko Pengadaan Barang Risiko SPBE yang berkaitan dengan proses pengadaan dan penyediaan barang dan jasa
dan Jasa SPBE

Risiko Proyek
Pembangunan/ Risiko SPBE yang berkaitan dengan proyek pembangunan ataupun pengembangan sistem pada penerapan SPBE
Pengembangan Sistem SPBE

Risiko Data dan Informasi Risiko SPBE yang berkaitan dengan semua data dan informasi yang dimiliki oleh Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah
SPBE

Risiko Infrastruktur SPBE Risiko SPBE yang berkaitan dengan pusat data, jaringan intra pemerintah, dan sistem penghubung layanan pemerintah
termasuk perangkat keras, perangkat lunak, dan fasilitas yang menjadi penunjang utama

Risiko Aplikasi SPBE Risiko SPBE yang berkaitan dengan program komputer yang diterapkan untuk melakukan tugas atau fungsi layanan
SPBE

Risiko Keamanan SPBE Risiko SPBE yang berkaitan dengan kerahasiaan, keutuhan, ketersediaan, keaslian, dan kenirsangkalan (nonrepudiation)
sumber daya yang mendukung SPBE
Risiko Layanan SPBE Risiko SPBE yang berkaitan
: Kasubbag TU Sudindengan pemberian
Parekraf Jaksel layanan SPBE kepada Pengguna SPBE
: Kasie Bidang

Risiko SDM SPBE Risiko SPBE yang berkaitan dengan SDM yang bekerja sebagai penggerak penerapan SPBE di Instansi Pusat dan
Pemerintah Daerah

Risiko Bencana Alam Risiko SPBE yang berkaitan dengan peristiwa yang disebabkan oleh alam
Risiko Legal, Risiko Fraud, Risiko Reputasi, Risiko Operasional

onal

integrasi
m penerapan

n SPBE

rintah Daerah

an pemerintah

si layanan

onrepudiation)
t dan
Formulir Profil dan Peta Risiko
: Suku Dinas Pariwisata
UNIT ORGANISASI dan Ekonomi Kreatif Kota
Administrasi Jakarta
Profil Risiko Selatan

A. Sasaran Organisasi No. Indikator Sasaran Target Sasaran No. Proses Bisnis
(Strategis, Operasional dan Kode
Khusus) Risiko
diisi dengan nama sasaran Diisi dengan indikator Diisi target indikator Diisi dengan proses
sasaran sesuai dengan sasaran bisnis dalam rangka
Perjanjian Kinerja Kepala mencapai Indikator
OPD sasaran

A. Sasaran Strategis
1 Terwujudnya tata kelola a. Opini Laporan Opini Wajar Tanpa 1. Penyusunan Laporan R1
pemerintahan yang Keuangan Pemerintah Pengecualian Keuangan
taktis dan adaptif, Daerah
berbasis data, serta
model oerganisasi
pemerintahan yang
dinamis
2. Pelaksanaan Reviu R2
LKPD

3. Pelaksanaan R3
Pemeriksaan LKPD
oleh BPK RI

b. Predikat AKIP AA ….. …..

2 Mewujudkan tata kelola c. Indeks reformasi 91


pemerintahan dan birokrasi
keuangan daerah yang
akuntabel dan
transparan serta
peningkatan
produktivitas dan
integritas aparatur

3 dan seterusnya
B Sasaran Khusus
dan seterusnya
C Sasaran Operasional
dan seterusnya

D Pengelolaan Aset
Pengelolaan Aset Suku 1. Penyusunan RK BMD
Dinas Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif Kota
Administrasi Jakarta
Selatandilaksanakan
secara tertib dan
2. Pencatatan BMD

3. Penatausahaan BMD

4. Pelaporan
5. Penghapusan BMD

E. Penyusunan Laporan
Keuangan

1 Transaksi Keuangan

2 Kelengkapan
Administrasi
Keuangan

3 Penyetoran Pajak

F. Kemitraan
G. Sistem Pemerintahan 1 Pembangunan
Berbasis Elektronik Sistem Informasi

2. Pemanfaatan Sistem
Informasi

3. Pengembangan
Sistem Informasi
B. Peta Risiko

Matriks Analisis Risiko


5x5

5 Hampir Pasti Terjadi

4 Sering Terjadi
Level Kemungkinan

3 Kadang-kadang Terjadi

2 Jarang Terjadi
1 Hampir Tidak Terjadi
IDENTIFIKASI RISIKO
Risiko
Kategori Risiko
Kemungkinan Kejadian Penyebab Dampak
diisi dgn nama kejadian risiko diisi dgn penyebab terjadinya diisi dgn dampak risiko diisi dgn katagori
(pastikan kemungkinan kejadian kejadian risiko (pastikan sesuai area dampak yg ada risiko pada sheet
merupakan kemungkinan penyebabnya merupakan kategori risiko
kejadian yang sangat penyebab utama yang
mempengaruhi tercapainya menghambat pencapaian
indikator sasaran) indikator sasarannya)

Penyajian Laporan Keuangan Penyusun Laporan Keuangan Kualitas Opini Laporan Risiko
Pemerintah Daerah tidak memadai Pemerintah Daerah kurang Keuangan menurun Operasional
cermat dalam penyajian nilai
Aset Tetap
Pelaksanaan Reviu LKPD terlambat Penyusunan LKPD oleh BPKD Kualitas Opini Laporan Risiko
dilaksanakan tidak sesuai tata waktu yang Keuangan menurun Operasional
ditetapkan

Temuan Material BPK RI atas Hasil pengadaan tidak sesuai Kualitas Opini Laporan Risiko Fraud
pengadaan barang/jasa di Suku Dinas kontrak Keuangan menurun
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota
Administrasi Jakarta SelatanProvinsi
DKI Jakarta

….. ….. ….. …..


Rencana Kebutuhan BMD Petugas barang belum Penyediaan sarana dan Risiko Kebijakan
terlambat disusun melakukan inventarisasi prasarana kurang memadai
seluruh kebutuhan BMD

Pengadaan aset terlambat survei penyedia barang tidak Penyediaan sarana dan Risiko
dilakukan terhadap minimal 2 prasarana kurang memadai Operasional
penyedia barang

Belum seluruh aset diberi nomor Petugas barang belum Pengelolaan aset belum Risiko
inventaris melakukan evaluasi secara sepenuhnya tertib Operasional
berkala atas pengamanan
aset yang dikelola

Aset peralatan dan mesin hilang Petugas barang belum Nilai aset yang tercatat Risiko
melakukan reinventarisasi dalam laporan keuangan Operasional
aset secara berkala tidak memadai

Pencatatan aset baru terlambat Pengurus barang kurang Laporan keuangan tidak Risiko Kepatuhan
diinput di sistem memahami proses pencatatan menyajikan informasi aset
barang yang memadai

Selisih pencatatan aset dan Pencatatan aset dan transaksi Temuan BPK RI atas Risiko
pencatatan transaksi keuangan keuangan belum dilakukan pemeriksaan LKPD Operasional
rekonsiliasi
Laporan BMD Suku Dinas Pengurus barang kurang Tertib administrasi laporan Risiko Kepatuhan
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memahami ketentuan BMD tidak tercapai
Kota Administrasi Jakarta penyusunan laporan BMD
Selatanterlambat disusun
pengahpusan BMD tidak sesuai pengurus barang kurang Tertib pengelolaan BMD Risiko Kepatuhan
ketentuan memahami proses tidak tercapai
penghapusan BMD

Pencatatan transaksi keuangan Bendahara pengeluaran LK tidak memadai Risiko


kurang memadai kurang cermat didalam input Operasional
ke sistem keuangan

Kelengkapan administrasi Kelengkapan administrasi Tertib administasi Risiko


keuangan kurang memadai yang disampaikan oleh Suku pengelolaan keuangan operasional
Dinas Pariwisata dan tidak tercapai
Ekonomi Kreatif Kota
Administrasi Jakarta
SelatanBidang tidak memadai
Selisih penyetoran pajak Bendahara pengeluaran Tertib administasi Risiko
kurang cermat di dalam pengelolaan keuangan operasional
pemungutan pajak atas tidak tercapai
transaksi pengeluaran
keuangan

Kerjsama dengan instansi lain Kurangnya komunikasi secara Penyelesaian Risiko


kurang terjalin harmonis intensif permasalahan- Operasional
permasalahan yang terjadi
tidak dapat diselesaikan
tepat waktu
Penyusunan Arsitektur SPBE dan belum ditetapkan pengembangan sistem Risiko Arsitektur
Peta Jalan SPBE belum memadai penanggungjawab SPBE informasi tidak dapat SPBE
dilakukan

Sistem aplikasi E Disposisi off belum ada komunikasi efektif tata kelola persuratan tidak Risiko Aplikasi
dengan Diskominfotik tertib SPBE

Perencanaan integrasi Sistem SDM Suku Dinas Pariwisata Sistem informasi belum Risiko Inovasi
Informasi belum ditetapkan dan Ekonomi Kreatif Kota optimal mendukung tugas
Administrasi Jakarta dan fungsi Inspektorat
Selatankurang memadai
Level Dampak

1 2 3 4

Tidak Signifikan Minor Moderat Signifikan

9 15 18 23

R3
6 12 16 19

4 10 14 17

2 7 11 13
1 3 5 8

Area Risiko yang diterima


ANALISIS EVALUASI
Kemungkinan Dampak
Sistem Pengendalian yang Level Besaran Prioritas
Dilaksanakan Level Penjelasan Level Penjelasan Risiko Risiko Risiko

diisi dgn nama diisi diisi dgn alasan diisi diisi dgn alasan diisi diisi dgn diisi dgn
peraturan/SOP/Aplikasi/dll yg dgn LK penentuan LK dgn LD penentuan LD dengan besaran prioritas
berfungsi sbg sistem pengedalian risiko risiko risiko risiko LR risiko risiko
sesuai berdasark
matriks an
analisis penguruta
risiko n risiko

- Pergub 154/2018 ttg Bagan Akun


Standar Penyusunan LK
- Pergub 161/2014 ttg Sisdur
Pengelolaan Keuangan Daerah
- Pergub 144/ 2014 ttg Mekanisme
Pelaporan Pengadaan / Penambahan
Dan Penetapan Status Penggunaan
Aset Tetap Satuan Kerja Perangkat 19 (sering
Daerah/ Unit Kerja Perangkat Derah 4 20% < x < 50% 4 Penurunan Kinerja Tinggi terjadi dan 2
- SOP 75 %≤ x < 80% (4) signifikan)
- SE Sekda ttg Penyusunan LK OPD dan
LKPD
- Sistem Informasi Penyusunan LK dan
BMD
- SE Sekda ttg Tata Waktu Penyusunan
LKPD 13 (jarang
- Pergub ttg Penyusunan LKPD Penurunan Kinerja Medium terjadi
- SOP penyusunan LK
2 5% < x < 10% 4 75 %≤ x < 80% (4)
dan 3
signifikan)
- Sistem Informasi Penyusunan LKPD

- Perpres 18/2016 dan perubahannya


- Perka LKPP ttg Pedoman PBJ Sangat 24 (sering
- SOP Pengadaan B/J Penurunan Kinerja
-Sistem Informasi PBJ
4 20% < x < 50% 4 75 %≤ x < 80% Tinggi terjadi dan 1
(4) signifikan)

….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. …..


Penyampaian usulan kebutuhan 15% ≤ x < 35% 11
aset dari Suku Dinas Pariwisata dan dari jam
Ekonomi Kreatif Kota Administrasi operasional Rendah
2 5% < x < 10% 3 (2)
Jakarta SelatanPembantu Bidang layanan harian
dan Wilayah terganggu

15% ≤ x < 35%


dari jam Rendah
2 5% < x < 10% 3 operasional (2) 11
layanan harian
terganggu
Monitoring pimpinan dalam
pencatatan aset 15% ≤ x < 35%
dari jam Rendah
2 5% < x < 10% 3 operasional (2) 11
layanan harian
terganggu

Monitoring pimpinan dalam


pencatatan aset 15% ≤ x < 35%
dari jam
2 5% < x < 10% 3 operasional Rendah 11
layanan harian (2)
terganggu

SOP pencatatan aset


5% ≤ x < 15% dari
2 5% < x < 10% 2 jam operasional Rendah 7
layanan harian (2)
terganggu

SOP rekonsiliasi aset dan keuangan


5% ≤ x < 15% dari
2 5% < x < 10% 2 jam operasional Rendah 7
layanan harian (2)
terganggu
Monitoring oleh pimpinan dalam
pemenuhan dokumen laporan BMD Penurunan Kinerja Rendah
2 5% < x < 10% 3 11
75 %≤ x < 80% (2)

monitoring BMD yang rusak


2 5% < x < 10% 3 Penurunan Kinerja Rendah 11
75 %≤ x < 80% (2)

Keputusan Inspektur Nomor 32 5% ≤ x < 15% dari


Tahun 2022 tentang Petunjuk jam operasional Rendah
Pelaksanaan Pemantauan 2 5% < x < 10% 2 7
layanan harian (2)
Pengelolaan Keuangan terganggu
Keputusan Inspektur Nomor 32
Tahun 2022 tentang Petunjuk 5% ≤ x < 15% dari
Pelaksanaan Pemantauan 2 5% < x < 10% 2 jam operasional Rendah 7
Pengelolaan Keuangan layanan harian (2)
terganggu

Keputusan Inspektur Nomor 32


Tahun 2022 tentang Petunjuk 5% ≤ x < 15% dari
Pelaksanaan Pemantauan jam operasional Rendah
Pengelolaan Keuangan 2 5% < x < 10% 2 layanan harian (2) 7
terganggu

Pimpinan terus melakukan


komunikasi intensif ke pihak terkait 5% ≤ x < 15% dari
jam operasional Rendah
2 5% < x < 10% 2 layanan harian (2) 7
terganggu
Instruksi Sekda Nomor 119 Tahun
2022
Penurunan Kinerja Rendah
2 5% < x < 10% 3 75 %≤ x < 80% (2) 11

Keputusan Inspektur tentang


Pengelolaan Sistem Informasi di 2 5% < x < 10% 3 Penurunan Kinerja Rendah 11
Inspektorat 75 %≤ x < 80% (2)

5% ≤ x < 15% dari


2 5% < x < 10% 2 jam operasional Rendah 7
layanan harian (2)
terganggu
5

Sangat Signifikan

Area Risiko yang dimitigasi


25

R3
24

22

21
20
EVALUASI

Keputusan
Penegasan

diisi dgn YA
dan TIDAK
jika
dibandingkan
dgn SELERA
RISIKO

Y
Y

…..
T

T
T

T
T

T
Prioritas Risiko
Kode
Risiko Opsi Penanganan
No Kemungkinan Kejadian No
Risiko
R3 1 Temuan Material BPK RI Menurunkan 1
atas pengadaan Dampak Terjadinya
barang/jasa di Suku Dinas Risiko
Pariwisata dan Ekonomi 2
Kreatif Kota Administrasi
Jakarta SelatanProvinsi DKI
Jakarta 3

R1 2 Penyajian Laporan Mengurangi 1


Keuangan Pemerintah Kemungkinan
Daerah tidak memadai Penanganan atas
Terjadinya Penyebab
Risiko

3
4

R2 3 Pelaksanaan Reviu LKPD Mengurangi 1


terlambat dilaksanakan Kemungkinan
Penanganan atas
Terjadinya Penyebab
Risiko 2
3

Opsi Penanganan Risiko


1. Mengurangi Kemungkinan Penanganan atas Terjadinya Penyebab Risiko
2. Menurunkan Dampak Terjadinya Risiko
3. Mengalihkan Risiko
4. Menghindari Risiko
5. Menerima Risiko
Rencana Penanganan

Rencana Aksi Penanganan Output Target


Risiko
Sosialisasi PBJ Laporan 1 laporan
sosialisasi PBJ
Monitoring internal Pelaksanaan Laporan 1 laporan
PBJ Monitoring Proses
PBJ
Melaksanakan SOP penuh Laporan Hasil 1 laporan
Pemeriksaan
Pengadaan B/J
Probity Audit Laporan Probity 1 laporan
Audit

Penggunaan SI PBJ Online Input Proses PBJ 1 laporan


ke Sistem
Konsultasi dengan Laporan Hasil 1 laporan
stakeholder terkait PBJ Konsultasi PBJ

Pelaksanaan Sosialisasi 1. Laporan Hasil 2 Laporan


Penyusunan LK OPD secara Pelaksanaan
intensif Kegiatan
Sosialisasi
2. Uji tingkat
kompetensi
Penyusun LK

Pelaksanaan sosialisasi Sistem 1. Laporan Hasil 2 Laporan


Informasi Siera BMD secara Pelaksanaan
intensif Kegiatan
Sosialisasi SI Siera
2. Uji tingkat
kompetensi
Penyusun
Laporan BMD

Reinventarisasi Aset Tetap 1. Laporan Hasil 2 Laporan


Reinventarisasi
Aset Tetap
2. Update data
berdasarkan hasil
Reinventarisasi
Aset Tetap
Identifikasi bukti sumber Aset Laporan Hasil 1 laporan
Tetap tingkat OPD Identifikasi bukti
sumber aset tetap
seluruh OPD

Percepatan sertifikasi Aset Sertifikasi Aset 1 laporan kegiatan


Tetap Tanah Tetap Tanah
didapat dan
diupload ke
sistem

Monitoring penyusunan LKPD LKPD disampaian 1 laporan


oleh BPKD kepada
Inspektorat
Kelola Prosedur Rutin 1 laporan
Bimtek Penyusunan LK 1. Laporan Hasil 2 Laporan
Pelaksanaan
Kegiatan
Sosialisasi
2. Uji tingkat
kompetensi
Penyusun LK

Terjadinya Penyebab Risiko


Risiko Residual Harapan

Jadwal Implementasi Penanggung Jawab LK LD LR

Jan-April BPPBJ dan Inspektorat 2 3 11

Feb-Desember Inspektorat
PIC OPD

Feb-Desember PIC OPD

Agustus-November Suku Dinas Pariwisata


dan Ekonomi Kreatif
Kota Administrasi
Jakarta Selatan

Maret-Desember PIC OPD

Jan-Desember BPPBJ

Mei-Juni-Desember 1. Suku Dinas Pariwisata 2 2 7


dan Ekonomi Kreatif
Kota Administrasi
Jakarta SelatanDKI
Jakarta
2. BPKD Provinsi DKI
Jakarta
3. PIC Penyusun LK OPD

Mei-Juni-Desember 1. Suku Dinas Pariwisata


dan Ekonomi Kreatif
Kota Administrasi
Jakarta SelatanDKI
Jakarta
2. BPAD Provinsi DKI
Jakarta
3. PIC Penyusun Laporan
BMD

Feb-Mei 1. Suku Dinas Pariwisata


dan Ekonomi Kreatif
Kota Administrasi
Jakarta SelatanDKI
Jakarta
2. BPAD Provinsi DKI
Jakarta
3. PIC Pengurus Barang
OPD
Maret-April, Nov- 1. Suku Dinas Pariwisata
Desember dan Ekonomi Kreatif
Kota Administrasi
Jakarta SelatanDKI
Jakarta
2. BPAD Provinsi DKI
Jakarta
3. PIC Pengurus Barang
OPD

Maret-Agustus PIC Pengurus Barang


OPD

Juni, Juli, Desember BPKD 1 2 3

Mei, Juni, Desember 1. Suku Dinas Pariwisata


dan Ekonomi Kreatif
Kota Administrasi
Jakarta SelatanDKI
Jakarta
2. BPKD Provinsi DKI
Jakarta
3. PIC Penyusun LK OPD
Formulir Laporan Pemantauan Triwulan

Formulir Laporan Pemantauan Triwulan I

Unit Organisasi : Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Administrasi Jakarta SelatanPROVINSI DKI JAKARTA
Periode Penerapan : 2022

Kode Prioritas Risiko Penanganan Risiko Waktu Status Risiko


Outlook
Risiko Aksi / Pengendalian Output Target Realisasi Implementa Penanggung Jawab Tren Besaran / Level
si Risiko
Temuan Material
BPK RI atas
pengadaan
barang/jasa di
Suku Dinas Laporan
Pariwisata dan sosialisasi 25 Maret BPPBJ dan 2/rendah
R3 Sosialisasi PBJ 1 laporan 1 laporan 2022 Inspektorat Membaik (Biru)
Ekonomi Kreatif PBJ
Kota Administrasi
Jakarta
SelatanProvinsi
DKI Jakarta
Formulir Laporan Pemantauan Triwulan

Formulir Laporan Pemantauan Triwulan II

Unit Organisasi : Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Administrasi Jakarta SelatanPROVINSI DKI JAKARTA
Periode Penerapan : 2022

Penanganan Risiko
Prioritas Risiko Waktu
Aksi / Pengendalian Output Target Realisasi Implementasi Penanggung Jawab
Status Risiko
Outlook
Tren Besaran / Level
Risiko

2/rendah
Membaik (Biru)
Formulir Laporan Pemantauan Tahunan
Formulir Laporan Pemantauan Tahunan
Unit Organisasi : Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Administrasi Jakarta Selatan
Periode Penerapan : Januari - Desember 2023

A. Penilaian Efektivitas Penanganan

Level Risiko Sebelumnya Risiko Residual Harapan Level Risiko Aktual Deviasi/
Prioritas Risiko Tren Risiko Rekomendasi
LK LD LR LK LD LR LK LD LR Kesenjangan

Temuan Material
BPK RI atas
pengadaan
barang/jasa di Evaluasi
Suku Dinas Menurun/ Supervisi
Pariwisata dan 4 4 24 2 3 11 1 2 3 Menurun
Ekonomi Kreatif Membaik Secara
Kota Administrasi Harian
Jakarta
SelatanProvinsi
DKI Jakarta

Keterangan :
LK : Level Kemungkinan; LD : Level Dampak; LR : Level Risiko

B. Peta Hasil Penanganan


Level Dampak
Matriks Analisis Risiko
5x5 1 2 3 4 5
Sangat
Tidak signifikan Minor Moderat Signifikan Signifikan
5 Hampir Pasti Terjadi 9 15 18 23 25
Level Kemungkinan

R3
4 Sering Terjadi 6 12 16 19 24

3 Kadang-kadang Terjadi 4 10 14 17 22
R3
2 Jarang Terjadi 2 7 11 13 21
R3
1 Hampir Tidak Terjadi 1 3 5 8 20

Keterangan :
menunjukkan urutan prioritas risiko

Anda mungkin juga menyukai