Anda di halaman 1dari 78

TAHUN

2018

LAPORAN KINERJA INSTANSI


PEMERINTAH

DINAS PARIWISATA DIY


Jl. Malioboro No. 56 Yogyakarta
Web: www.visitingjogja.jogjaprov.go.id
Email:dispar@visitingjogja.com
Kata Pengantar

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) Dinas Pariwisata DIY Tahun


2018 disusun berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2018. LKjIP Dinas Pariwisata DIY
Tahun 2018 merupakan bentuk akuntabilitas publik dari pelaksanaan tugas dan
fungsi dan penggunaan anggaran yang dipercayakan kepada setiap instansi
pemerintah. Laporan ini sebagai media informasi publik atas capaian kinerja yang
terukur. Capaian kinerja disajikan melalui pengukuran dan evaluasi kinerja serta
pengungkapan (disclosure) secara memadai atas hasil analisis pengukuran kinerja.

Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran


tingkat pencapaian instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan
kegagalan pencapaian sasaran strategis berdasarkan indikator-indikator yang
ditetapkan. Diharapkan penyajian LKjIP ini dapat menjadi bahan evaluasi untuk
perbaikan kinerja agar lebih berorientasi pada hasil, relevan, efektif, efisien dan
berkelanjutan di masa mendatang.

Menindaklajuti dinamika perencanaan Pemerintah Daerah DIY Tahun 2018


serta perubahan Kelembagaan Pemerintah Daerah DIY pasca disahkannya
Peraturan Daerah Istimewa Daerah Istimewa Yogyakarta No. 1 Tahun 2018 tentang
Kelembagaan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, Dinas Pariwisata
DIY tetap nomenklaturnya. Sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja yang
melekat pada manajemen Dinas Pariwisata DIY , sesuai Surat Perintah Sekretaris
Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta No 061/1058 Tahun 2019 , Kepala Dinas
Pariwisata DIY menghantarkan pertanggungjawaban kinerja Dinas Pariwisata DIY
(lama) sebagaimana tertuang dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas
Pariwisata DIY Tahun 2018.

Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan informasi atas


pencapaian kinerja Dinas Pariwisata DIY sebagai Organisasi Perangkat Daerah DIY
dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

Yogyakarta, Februari 2019

KEPALA DINAS PARIWISATA DIY

Singgih Raharjo, SH, M.Ed


NIP. 196505141992031011
ii
Ikhtisar Eksekutif

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) Dinas Pariwisata DIY Tahun


2018 ini merupakan bentuk pertanggungjawaban atas perjanjian kinerja Dinas
PariwisataDIY yang memuat rencana, capaian, dan realisasi indikator kinerja dari
sasaran strategis. Sasaran dan indikator kinerja termuat dalam Renstra Dinas
Pariwisata DIY Tahun 2017-2022. Untuk mencapai sasaran tersebut, ditempuh
dengan melaksanakan strategi, kebijakan, program dan kegiatan seperti telah
dirumuskan dalam rencana strategis.

Ringkasan prestasi kinerja Dinas Pariwisata DIY yang dihasilkan di tahun


2018, dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Sasaran 1: Meningkatnya kontribusi sektor pariwisata dalam perekonomian

dengan indikatornya Nilai sektor akomodasi dan makan minum dalam PDRB
DIY (juta rupiah) dengan capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember
2018 adalah Rp 9.383.606 realisasi sebesar 100,09 % dari target.

b. Sasaran 2: Meningkatnya jumlah belanja wisatawan dengan indikatornya


adalah Spending money wisatawan (rupiah) realisasi pencapaian di tahun 2018
sebesar Rp. 7.414.988,- dari yang ditargetkan sebelumnya sebesar Rp.
7.397.453 porsentase capaian sebesar 100,24 %

Di luar indikator sasaran strategis, pencapaian kinerja Dinas Pariwisata DIY juga
ditunjukkan oleh pencapaian target terkait dengan:
1. Sasaran Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata: Meningkatnya
Kunjungan Wisatawan dengan indikator Jumlah wisatawan mancanegara
dan nusantara tahun n.
Realisasi jumlah wisatawan mancanegara dan nusantara pada tahun 2018
adalah 5.689.093 orang dari yang ditargetkan sebelumnya sebesar
5.405.594 orang capaian (105,24%).

iii
2. Sasaran Program Pengembangan Industri Pariwisata: Meningkatnya usaha
jasa pariwisata yang tersertifikasi dengan indikator Jumlah Usaha Jasa yang
Tersertifikasi.

Realisasi jumlah usaha jasa pariwisata yang tersertifikasi di tahun 2018


telah tercapai 100 % sebanyak 75 UJP, terdiri dari 25 UJP Angkutan Jalan
Wisata, 25 UJP BPW, dan 25 UJP MICE.

3. Sasaran Program Peningkatan SDM dan Kelembagaan Pariwisata:


Meningkatnya kualitas SDM dan kelembagaan pariwisata dengan indikator
peningkatan kapasitas SDM dan pelaku pariwisata.

Realisasi Peningkatan kualitas SDM dan kelembagaan pariwisata di tahun


2018 adalah 17.27 % sudah sudah melebih target sebesar 13,69%.

4. Sasaran program Pengembangan Destinasi Pariwisata : meningkatnya lama


tinggal wisatawan dengan indikator LOS wisatawan mancanegara dan
nusantara tahun n.

Realisasi LOS wisatawan mancanegara dan nusantara di tahun 2018 adalah


2.07 hari dari yang ditargetkan sebelumnya sebesar 2.06 hari dengan
capaian (100,48%).

Evaluasi atas pencapaian kinerja dan permasalahan yang ditemui


pada setiap sasaran menunjukkan beberapa tantangan yang perlu menjadi
perhatian bagi Dinas Pariwisata DIY ke depan, sebagai berikut:

1. Dinas Pariwisata DIY harus membuat inovasi untuk dapat menemukan


cara bagaimana meningkatkan jumlah belanja wisatawan secara
signifikan. Khususnya untuk wisatawan nusantara dimana jumlah
belanjanya peningkatannya masih rendah. Penyelenggaraan atraksi yang
bertaraf internasional yang dapat menjadi ikon pariwisata DIY. Hal ini
akan memberi dampak terhadap peningkatan jumlah belanja wisatawan.

2. Paket-paket wisata yang masih dijual oleh para agen perjalanan masih
banyak menjual destinasi-destinasi wisata yang sudah cukup menjual
dan dikenal luas, namun belum memasukkan destinasi-destinasi wisata
baru. Perlu dilakukan pemetaan mengenai paket-paket wisata yang
memasukkan destinasi wisata baru.

iv
Hasil evaluasi yang disampaikan dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
ini penting dipergunakan sebagai pijakan bagi Dinas pariwisata DIY dalam
perbaikan kinerja di tahun yang akan datang.

v
Daftar Isi
KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii
IKHTISAR EKSEKUTIF ............................................................................................. iii
DAFTAR ISI..............................................................................................................vi
DAFTAR TABEL ......................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1.1 Struktur Organisasi .............................................................................. 2
1.2 Tugas dan Fungsi ................................................................................. 3
1.3 Isu-Isu Strategis ................................................................................... 4
1.4 Keadaan Pegawai ................................................................................ 6
1.5 Keadaan Sarana dan Prasarana ........................................................... 8
1.6 Keuangan ...........................................................................................12
1.7 Sistematika LKj IP ...............................................................................14
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ........................................... 16
2.1 Perencanaan Strategis .......................................................................16
2.1.1 Visi dan Misi Kepala Daerah ........................................................17
2.1.2 Tujuan dan Sasaran Perangkat Daerah ......................................21
2.1.3 Strategi dan arah Kebijakan ........................................................22
2.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2018……………………………………………………… 24
2.3 Rencana Anggaran Tahun 2018…………………………………………………….25
2.3.1 Target Belanja Dinas Pariwisata DIY ..........................................26
2.3.2 Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis.....................................26
2.4 Instrumen Pendukung………………………………………….……………………...26
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ......................................................................... 28
3.1. Capaian Kinerja Tahun 2018……………………………………………………….. 28
3.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis…………….….29
3.2.1 Sasaran: Meningkatnya kontribusi sector pariwisata
dalam perekonomian….………………………………………………………………….30
3.2.2 Sasaran: Meningkatnya jumlah belanja wisatawan……..…......36
3.3. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Lainnya………………………..…... 47
3.4. Realisasi Anggaran………………………………………………………………………..54
3.5. Inovasi…………………………………………………………………………………………...56
BAB V PENUTUP………………………….………………………………….…………………………….....58

LAMPIRAN- LAMPIRAN…………………..………………………………………………………………..60

vi
Daftar Tabel

Tabel I.1 Sarana dan Prasarana ................................................................................ 8


Tabel I.2 Aset Berupa Tanah..................................................................................... 10
Tabel I.3 Kebutuhan Sarana dan Prasarana Dinas Pariwisata DIY............................ 12
Tabel II.1 Ringkasan Visi Misi RPJMD DIY 2017-2022 ............................................... 18
Tabel II.2 Sasaran Strategi Dinas Pariwisata DIY ...................................................... 22
Tabel II.3 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan ......................................... 22
Tabel II.4 Perjanjian Kinerja Tahun 2018 .................................................................. 24
Tabel II.5 Perjanjian Kinerja (Reviu) Tahun 2018 ..................................................... 25
Tabel II.6 Target Belanja Dinas Pariwisata DIY ......................................................... 26
Tabel II.7 Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis ................................... 26
Tabel III.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja .................................................................... 28
Tabel III.2 Capaian Kinerja Tahun 2018 .................................................................... 29
Tabel III.3 Rumusan Indikator dan Formulasi Perhitungan ...................................... 30
Tabel III.4 Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2018 ................................................. 30
Tabel III.5 Anggaran Pendukung Sasaran Strategis 1 ............................................... 32
Tabel III.6 Pameran yang diikuti DIY pada Tahun 2018 ............................................ 33
Tabel III.7 Promosi Melalui Media............................................................................ 36
Tabel III.8 Rumusan Indikator dan Formulasi Perhitungan ……………………………………37
Tabel III.9 Target dan Realisasi Kinerja tahun 2018 ………………………………………………37
Tabel III.10 Anggaran Pendukung Sasaran Strategis 2 ............................................. 38
Tabel III.11 Daftar Pembangunan Sarana dan Prasarana Pariwisata DIY …………….. 43
Tabel III.12 Target dan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pelaku Pariwisata
Tahun 2018 ............................................................................................................... 51
Tabel III.13 Target dan Realisasi Lama Tinggal Wisatawan Tahun 2018 .................. 51
Tabel III.14 Data Hotel yang sudah masuk UJP ……………………………………………………. 53
Tabel III.15 Sebaran Usaha Tahun 2018 ……………………………………………………………… 53
Tabel III.16 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Sasaran Tahun 2018 ..... 55
Tabel III.17 Analisis Efisiensi ..................................................................................... 55

vii
Daftar Gambar

Gambar I.1 Struktur Organisasi Dinas Pariwisata DIY .............................................. 3


Gambar III.1 Thai International Travel Fair 2018 ..................................................... 34
Gambar III.2 Pamern Deep and Extreem 2018......................................................... 34
Gambar III.3 FAMTRIP 2018 Nglanggeran, Gunung Kidul ........................................ 35
Gambar III.4 Java Tourism Expo 2018 Japan ............................................................ 35
Gambar III. 5Digifest 2018 ........................................................................................ 41
Gambar III.6 Jogja Herritage Trail 2018 .................................................................... 42
Gambar III. 7Apeman Malioboro 2018..................................................................... 42
Gambar III.8 Pengembangan Daya Tarik Wisata Kawasan Gunung Batur-
Wediombo (APBD).................................................................................................... 45
Gambar III.9 Fasilitas Wahana Wisata Tirta, Dusun Kebo Sungu, Dlingo, Bantul
(APBD) ...................................................................................................................... 46
Gambar III. 10 Lansekap Amphitheater, Arena Wisata Kuliner di Nglanggeran
(DAIS) ........................................................................................................................ 46
Gambar III. 11 Lomba Desa/Kampung Wisata Tingkat Provinsi Tahun 2018 ........... 50

viii
BAB 1
Pendahuluan
Bab 1 Berisi : Penyusunan Laporan Kinerja Instansi
1. Struktur Organisasi Pemerintah Dinas Pariwisata DIY Tahun 2018
2. Fungsi dan Tugas dilaksanakan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor
3. Isu Strategis 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
4. Keadaan Pegawai Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri PAN dan RB RI
5. Keadaan Sarana dan Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Prasarana Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
6. Keuangan Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan
7. Sistematika LKj IP Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta
Nomor 94 Tahun 2016 tentang Pedoman Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Hal ini merupakan bagian dari implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja


Instansi Pemerintah guna mendorong terwujudnya sebuah kepemerintahan yang
baik (good governance) di Indonesia.

Dengan disusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Pariwisata


DIY Tahun 2018 diharapkan dapat:

1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja
yang telah dan seharusnya dicapai oleh Dinas Pariwisata DIY
2. Mendorong Dinas Pariwisata DIY di dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
secara baik dan benar yang didasarkan pada peraturan perundangan, kebijakan
yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
3. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Dinas Pariwisata DIY untuk
meningkatkan kinerjanya.
4. Memberikan kepercayaan kepada masyarakat terhadap Dinas Pariwisata DIY
di dalam pelaksanaan program/kegiatan dalam rangka peningkatan
kesejahteraan masyarakat.

1
1.1 Struktur Organisasi

Dinas Pariwisata DIY dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Istimewa


Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 3 Tahun 2015 tentang Kelembagaan
Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dinas Pariwisata DIY merupakan unsur pelaksana penyelenggaraan


pemerintahan daerah dengan susunan organisasi sebagai berikut:

Unsur Organisasi Dinas Pariwisata DIY terdiri dari:

a. Pimpinan : Kepala

b. Pembantu Pimpinan : Sekretariat yang terdiri dari Subbagian-subbagian

c. Pelaksana : - Bidang-bidang yang terdiri dari seksi-seksi;

- UPT; dan

- Kelompok Jabatan Fungsional.

2. Organisasi Dinas Pariwisata terdiri dari:

a. Kepala;

b. Sekretariat, terdiri dari:

1. Subbagian Umum;

2. Subbagian Keuangan; dan

3. Subbagian Program dan Informasi.

c. Bidang Pengembangan Destinasi, terdiri dari:

1. Seksi Obyek Daerah Tujuan Wisata;

2. Seksi Sarana Prasarana dan Usaha Jasa Pariwisata; dan

3. Seksi Standarisasi Produk.

d. Bidang Pengembangan Kapasitas, terdiri dari :

1. Seksi Sumberdaya Manusia; dan

2. Seksi Kelembagaan Pariwisata.

e. Bidang Pemasaran, terdiri dari :

2
1. Seksi Analisa Pasar;

2. Seksi Promosi; dan

3. Seksi Pelayanan Informasi Pariwisata.

f. UPT; dan

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

Gambar I.1

Struktur Organiasasi Dinas Pariwisata DIY

Sumber : Dinas Pariwisata DIY Thn 2018

1.2 Tugas dan Fungsi

Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 63 Tahun 2015


Tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas Pariwisata DIY Tanggal 2 September
2015 menetapkan bahwa Dinas Pariwisata mempunyai tugas melaksanakan
urusan bidang pariwisata, kewenangan dekonsentrasi serta tugas pembantuan
yang diberikan oleh Pemerintah.

3
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Dinas Pariwisata
mempunyai fungsi :

a. penyusunan program dan pengendalian di bidang pariwisata;

b. perumusan kebijakan teknis bidang pariwisata;

c. pengelolaan pengembangan destinasi pariwisata;

d. pengelolaan pengembangan kapasitas pariwisata;

e. penyelenggaraan pemasaran pariwisata;

f. pemberian fasilitasi bidang pariwisata Kabupaten/Kota;

g. pelaksanaan pelayanan umum bidang pariwisata;

h. pemanfaatan budaya untuk promosi pariwisata;

i. pemberdayakan sumberdaya dan mitra kerja bidang pariwisata;

j. pelaksanaan kegiatan ketatausahaan; dan

k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

1.3 Isu-isu Strategis

Eksistensi sebuah institusi bergantung sejauh mana institusi tersebut


mampu menemukenali dan erespon isu strategis dengan berbagai kebijakan dan
tindakan yang tepat. Secara umum isu strategis dapat bersumber dari lingkungan
eksternal maupun lingkungan internal. Isu Strategis yang melingkupi Dinas
Pariwisata DIY , antara lain sebagai berikut:

1. Pembangunan Bandar Udara New Yogyakarta International Airport. Dengan


pembangunan bandara yang bertaraf internasional ini untuk memperkuat
aksesibilitas, yang menjadi kelemahan daya saing destinasi nasional.

2. Akselerasi interkoneksi Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) yang diharapkan


dapat mengurangi ketimpangan antarwilayah. Pengembangan kawasan
sepanjang JJLS dapat merangsang tumbuhnya kawasan pariwisata apalagi
terkoneksi dengan New Yogyakarta International Airport .

4
3. Sinergi dan keterpaduan pengembangan kepariwisataan regional jogja –
solo – semarang (joglosemar). Penetapan Borobudur sebagai salah satu dari
10 (sepuluh) destinasi prioritas pariwisata nasional membawa dampak bagi
daerah-daerah sekitarnya.

4. Keistimewaan DIY dan pengembangan produk wisata yang mengangkat


Keistimewaan DIY mempunyai Implikasi bagi pengembangan
kepariwisataan DIY. Eksistensi Pencitraan pariwisata DIY (branding) : “Jogja
Istimewa” untuk pencitraan dan positioning pariwisata DIY dalam konteks
nasional maupun internasional.

5. Ketergantungan yang Kuat terhadap Destinasi maupun Hub (pintu masuk


destinasi) lain membuat Yogyakarta belum bisa mandiri sebagai satu
destinasi yang bisa punya akses pasar sendiri.

6. Ketersediaan dan Konektivitas Infrastruktur yang Belum Optimal.


Yogyakarta sebagai destinasi pariwisata yang peting dalam konstleasi
nasional belum sepenuhnya didukung oleh infrastruktur dan konektifiitas
yang handal, khususnya transportasi udara.

7. Daya dukung kawasan perkotaan (kemacetan lalu lintas dan keterbatasan


prasarana lingkungan untuk kenyamanan pariwisata). Dalam 5-10 tahun
terakhir menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam hal kepadatan
arus lalu lintas yang terjadi di hampir seluruh wilayah perkotaan apalagi
saat musim liburan.

8. Daya dukung kawasan wisata (Pantai Selatan) : kemacetan di masa peak


season, over carrying capacity kawasan wisata alam/ kawasan konservasi
menjadikan degradasi lingkungan dan penurunan kualitas daya tarik wisata.

9. Penetapan Kawasan Geopark Gunung Sewu sebagai Global Geopark


(khususnya Geopark Gunungkidul) oleh UNESCO pada tahun 2015. Hal ini
mengangkat citra kepariwisataan DIY.

10. Perkembangan tren terbaru dalam produk pariwisata (Keragaman Daya


Tarik Wisata Alam, Budaya, dan Khusus) di D.I. Yogyakarta serta pengakuan
internasional

11. Sinergi dan keterpaduan pengembangan infrastruktur terkait


pengembangan Jalur Bedah Menoreh, mulai dari kawasan Bandar Udara

5
New Yogyakarta International Airport hingga Kecamatan Kalibawang,
Kabupaten Kulon Progo dan terhubung ke kawasan Borobudur, Magelang,
Jawa Tengah.

12. Strategi Komunikasi Pemasaran yang Belum Terpadu. Berkembangnya New


Media Marketing yang mengacu pada pemanfaatan serangkaian teknik
pemasaran modern (berbasis internet) dan penggunaan teknologi
informasi. DIY juga belum memiliki suatu strategi komunikasi pemasaran
pariwisata terpadu.

13. Sinergi kemitraan pemasaran masih belum optimal (pemerintah dan


swasta). Masing-masing daerah masih melakukan upaya promosi sendiri.

14. Daya Saing Produk Yang Masih Belum Optimal. Aspek manajemen atraksi/
daya tarik wisata, fasilitas dan prasarana umum, serta aksesibilitas relatif
masih kurang. Lebih-lebih apabila diposisikan untuk bersanding dengan
beberapa destinasi di tingkat regional ASEAN (Singapore, Kuala lumpur,
Bangkok, Pukhet).

15. Dalam Penetapan kawasan peruntukan Pariwisata yang meliputi Kawasaan


Pariwisata Budaya dan Kawasan Pariwisata Alam penyusunan Kebijakan,
Rencana dan Program (KRP) beberapa belum memperhatikan aturan
mengenai KLHS.

1.4 Keadaan Pegawai

Jumlah personil yang mendukung tugas dan fungsi Dinas Pariwisata Daerah
Istimewa Yogyakarta sampai akhir tahun 2018 sebanyak 56 orang yang terdiri
atas pejabat struktural sebanyak 14 orang dan pejabat fungsional umum
sebanyak 42 orang. Untuk pejabat struktural meliputi:

A. Berdasarkan tingkat pendidikan

1) Pasca Sarjana : 12 orang

2) Sarjana : 20 orang

3) D4 : 2 orang

4) D III : 7 orang

5) D II/I : 0 orang

6
6) SLTA sederajat : 12 orang

7) SLTP : 1 orang

8) SD : 2 orang

B. Berdasarkan pangkat dan golongan

1) Pembina Utama Muda (IV/c) : 1 orang

2) Pembina Tingkat I (IV/b) : 3 orang

3) Pembina (IV/a) : 4 orang

4) Penata Tingkat I (III/d) : 10 orang

5) Penata (III/c) : 12 orang

6) Penata Muda Tk. I (III/b) : 10 orang

7) Penata Muda (III/a) : 6 orang

8) Pengatur Tk.I (II/d) : 3 orang

9) Pengatur (II/c) : 3 orang

10) Pengatur Muda Tk. I (II/b) : 2 orang

11) Juru Muda Tingkat I : 2 orang

C. Berdasarkan jabatan struktural

1. Pejabat eselon II : 1 orang

2. Pejabat eselon III : 3 orang

3. Pejabat eselon IV : 10 orang

Sumber: Dinas Pariwisata DIY, 2018

Berdasarkan standar kebutuhan SDM aparatur (ABK), seperti yang telah


diatur Pergub DIY No 77 Tahun 2016 perubahan atas Pergub DIY Nomor: 122
tahun 2015 tentang Kualifikasi Jabatan Pelaksana Dinas Pariwisata DIY
membutuhkan 74 orang pegawai jika dilihat dari kuantitasnya, karena itu masih
kekurangan 18 orang pegawai. Namun secara kualitas Kualifikasi Jabatan
Pelaksana Dispar DIY juga belum memenuhi aturan tersebut, dikarenakan di
beberapa bagian masih ada beberapa staf belum memenuhi kualifikasi
pendidikannya.

7
1.5 Keadaan Sarana dan Prasarana

Untuk menjalankan tugas dan fungsi sehari-hari Dinas Pariwisata Daerah


Istimewa Yogyakarta didukung oleh sarana dan prasarana dengan total asset yang
dimiliki di tahun 2018 sebanyak Rp. 39.537.010.672,00 yang meliputi:

Tabel I.1 Sarana dan Prasarana


Nama Bidang Jumlah
No Jenis Barang Keterangan
Barang Barang

1. Bangunan Gedung kantor 1 Gedung merupakan


Gedung milik Pemda DIY hibah
dari Kementrian
Pekerjaan Umum

2. Alat-alat 1. Mobil 5 buah Kendaraan umumnya


angkutan dalam kondisi yang baik,
2. Pick Up 1 buah hanya 1 kendaraan yang
3. Motor 6 buah kurang layak pakai
karena umurnya sudah
4. Station Wagon 1 buah tua.

3. Alat bengkel dan Genset 3 unit Semua dalam kondisi


alat ukur yang baik

4. Alat Kantor dan Terdiri dari alat kantor 821 unit Secara umum kondisi
Rumah Tangga sebanyak 107 yang terdiri alat kantor dan rumah
dari mesin tik berjumlah 3 tangga dalam kondisi
buah, alat penyimpanan baik. Namun beberapa
perlengkapan kantor juga sudah dalam
berjumlah 80 (Lemari besi, kondisi yang kurang
Rak kayu, Filling baik bahkan rusak.
besi/metal,brangkas, , alat Seperti misalnya
kantor lainnya berjumlah 24 kompuer, untuk PC
buah (display, papan nama yang berjumlah 28 unit,
instansi dll), alat rumah 65 % dalam kondisi
tangga berjumlah 329 buah baik; Notebook
yang terdiri dari mebelair berjumlah 19 unit, 75 %

8
(205), alat pendingin (55) dalam kondisi baik;
dan alat rumah tangga Printer berjumlah 40
lainnya berjumlah 50 buah unit, 50 % dalam kondisi
yang terdiri dari televise (6 baik.
buah), amflifier (3), sound
system dll, alat pemadam
kebakaran berjumlah 7, dan
computer sebanyak 111
buah yang terdiri dari
computer jaringan 1 buah,
PC 51 buah, dan peralatan
personel computer
sebanyak 46 buah,
peralatan computer
mainframe 4 buah,
peralatan jaringan sebanyak
7 buah dan meja dan kursi
kerja rapat sebanyak 274
buah.

5. Alat Studio dan 1. Alat studio 21 unit Secara umum dalam


Komunikasi kondisi yang baik, hanya
(kamera, proyektor, DVD,
beberapa karena sudah
CCTV,Handycam) lama usianya jadi
13 unit
2. Alat komunikasi kurang baik
performanya.
(sound system, HT, Fax)

6. Jaringan 1. Air minum 2 Dalam kondisi baik

2. Telepon

7. Barang Buku 144 unit Dalam kondisi baik


Perpustakaan

8. Barang Bercorak Lukisan Batik 24 buah Dalam kondisi baik


Kebudayaan

Sumber: Dinas Pariwisata DIY 2018

9
Sedangkan untuk aset berupa tanah dijelaskan dalam tabel berikut:
Tabel I.2 Aset Berupa Tanah
Thn Luas
No Nama Bidang Barang Lokasi
Pengadaan (m2)

1. Tanah 1998 10.600 Banjaroyo,


Kalibawang,
Kulonprogo

2. Tanah 1986 80 Sanggrahan,


Bangunan/Taman/Wisata/Rekreasi jatimulyo, Grimulyo,
Kulonprogo

3. Tanah 1986 1.314 Sanggrahan,


Bangunan/Taman/Wisata/Rekreasi jatimulyo, Grimulyo,
Kulonprogo

4. Tanah 1986 352 Sanggrahan,


Bangunan/Taman/Wisata/Rekreasi jatimulyo, Grimulyo,
Kulonprogo

5. Tanah 1986 26 Sanggrahan,


Bangunan/Taman/Wisata/Rekreasi jatimulyo, Grimulyo,
Kulonprogo

6. Tanah 1986 80 Sanggrahan,


Bangunan/Taman/Wisata/Rekreasi jatimulyo, Grimulyo,
Kulonprogo

7. Tanah 1986 36.155 Sanggrahan,


Bangunan/Taman/Wisata/Rekreasi jatimulyo, Grimulyo,
Kulonprogo

8. Tanah 1986 311 Bokoharjo,


Bangunan/Taman/Wisata/Rekreasi Prambanan, Sleman

9. Tanah 1988 700 Hargobinangun,


Bangunan/Taman/Wisata/Rekreasi Pakem, Sleman

10. Tanah 1996 7.476 Bokoharjo,

10
Bangunan/Taman/Wisata/Rekreasi Prambanan, Sleman

11. Tanah 1996 8.103 Bokoharjo,


Bangunan/Taman/Wisata/Rekreasi Prambanan, Sleman

12. Tanah 1996 6.801 Bokoharjo,


Bangunan/Taman/Wisata/Rekreasi Prambanan, Sleman

13. Tanah 1996 1.615 Parkir Pantai Glagah


Bangunan/Taman/Wisata/Rekreasi

14. Tanah 1997 11.200 Kawasan Wisata


Bangunan/Taman/Wisata/Rekreasi Kraton Ratu Boko

Sumber: Dinas Pariwisata 2018

Untuk jenis aset seperti pada tabel di atas, yang saat ini menjadi sumber
pendapatan daerah Dinas Pariwisata DIY adalah dari taman parkir Ratu Boko.
Untuk tanah yang lainnya digunakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dengan
status pinjam pakai, sehingga tidak dimungkinkan bagi Pemerintah Daerah DIY
mendapat penerimaan dari tanah tersebut.
Selain kedua aset di atas, Dinas Pariwisata DIY juga mempunyai aset tak
berwujud berupa sistem/aplikasi/website yang dimiliki oleh dinas yang menunjang
kegiatan sektor pariwisata yaitu website visitingjogja.com. Website ini sebagai
sarana promosi pariwisata DIY melalui media internet. Dalam website
visitingjogja.com juga terdapat aplikasi statistik pariwisata yang memuat data
statistik wisatawan yang menggunakan akomodasi hotel.
Secara kuantitas sarana dan prasarana di atas memang banyak, namun
secara kelayakan pakai ada beberapa sarana dan prasarana yang kurang laik pakai
seperti komputer PC dari jumlah total 28 unit namun yang masih berfungsi dengan
baik hanya 65 persennya. Setelah diinventarisiir, Dinas Pariwisata masih
membutuhkan sarana kerja pendukung yakni:

11
Tabel I.3
Kebutuhan sarana prasarana Dinas Pariwisata DIY

No Nama Barang Jumlah

1. Printer laserjet 2 unit

2. Printer Deskjet 5 unit

3. Komputer PC 5 unit

4. Air Conditioner (AC) 2 unit

5. LCD Proyektor 3 unit

6. Mesin ketik manual 4 unit

Sumber: Dinas Pariwisata DIY, 2018.


Kaitannya dengan penerapan Peraturan Gubernur DIY Nomor 26 tahun 2008
tentang Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja di Lingkungan Pemerintah Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta terdapat kekurangsesuaian dengan aturan yang ada
dikarenakan keterbatasan Sarpras di Dinas Pariwisata DIY. Ketidaksesuaian antara
lain: mengenai pengaturan ruangan kantor untuk pejabat eselon IV belum sesuai
karena ukuran ruangan yang terbatas, tidak adanya ruangan kantin. Peraturan
Gubernur DIY Nomor 71 tahun 2012 tentang Standarisasi Sarana dan Prasarana
Kerja yang lebih mengatur tentang kebutuhan kendaraan dinas, terdapat
kekurangsesuaian mengenai standar jumlah kendaraan, dimana dalam Pergub
tersebut jumlah kendaraan dinas yang diatur untuk Dinas Pariwisata DIY adalah
sejumlah 9 buah. Namun realitasnya terdapat 13 buah. Hal ini dikarenakan ada 1
kendaraan jenis pick up yang digunakan untuk operasional dalam penyelenggaraan
kegiatan seperti event kepariwisataan, dan ada 1 buah mobil yang sudah tidak laik
pakai namun belum proses pemusnahan barang.

1.6 Keuangan

Dukungan dana atau anggaran yang tersedia untuk melaksanakan tugas dan
fungsi Dinas Pariwisata DIY pada tahun 2018 berasal dari APBD Daerah Istimewa
Yogyakarta, Dana Keistimewaan dan Dana Dekonsentraasi. Pada Tahun Anggaran
2018 Dinas Pariwisata DIY melaksanakan kegiatan dengan anggaran murni sebesar

12
Rp 36.830.348.001-. Melalui mekanisme perubahan APBD tertanggal 17 Oktober
2018 menjadi Rp. Rp. 38.057.815.304,- dengan rincian Belanja Tidak Langsung Rp
3.592.490.875,- dan Belanja Langsung Rp. 34.465.324.429,-. Adapun realisasi
anggaran sebesar Rp. 35.428.298.604 (93.09%) dengan rincian untuk belanja tidak
langsung Rp. 3.520.007.987 (97.98%) belanja langsung sebesar Rp 31.908.290.617
(92.58%).

Sedangkan untuk Dana Keistimewaan urusan kebudayaan melalui Program


Pengembangan Kearifan Lokal dan Potensi Budaya , pada tahun anggaran 2018
Dinas Pariwisata DIY melaksanakan kegiatan dengan anggaran murni sebesar Rp.
11.630.000.000,-. Melalui mekanisme perubahan Dana Keistimewaan tertanggal 12
September 2018 menjadi Rp. 17.293.295.400,- yang semuanya dialokasikan dalam
bentuk belanja langsung dalam rangka untuk mendukung pelaksanaan program
yang berkaitan langsung dengan indikator sasaran startegis maupun program-
program pendukung. Belanja langsung sebesar Rp. 17.293.295.400,- didukung oleh
Program 1 program dan 19 kegiatan. Adapun realisasi anggaran sebesar Rp.
16.848.408.863 (97%). Sedangkan Dana Keistimewaan untuk urusan Tata Ruang
terdiri dari Program Pemanfaatan Ruang Satuan Ruang Strategis Kasultanan dan
Kadipaten (Kegiatan Pemanfaatan Ruang Satuan Ruang Strategis Karst Gunung
Sewu), Pada Tahun Anggaran 2018 Dinas Pariwisata DIY melaksanakan kegiatan
dengan anggaran murni sebesar Rp.4.000.000.000,-. Melalui mekanisme perubahan
APBD 2018 menjadi Rp. 3.810.547.727,- yang semuanya dialokasikan dalam bentuk
belanja langsung. Adapun realisasi anggaran sebesar Rp. 3.403.280.500,- (89,31%)
Terdapat selisih antara target dengan realisasi keuangan, hal tersebut disebabkan
adanya sisa lelang dan efisiensi kegiatan sehingga anggaran yang ditargetkan dapat
terserap 100% hanya dapat terealisasi sebesar 89,31%.

Realisasi pelaksanaan anggaran yang berasal dari Dana Dekonsentrasi APBN


tahun anggaran 2018 Dinas Pariwisata DIY sebesar Rp. 2.629.723.000,- Adapun
realisasi anggaran sebesar Rp. 2.459.431.350 (93.52%) didukung oleh 6 program
dan 10 kegiatan.

Realisasi Pendapatan Asli Daerah yang diperoleh Dinas Pariwisata DIY dari
retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Bidang Pariwisata berupa Sewa tempat/
counter TIC Malioboro oleh Disbudpar Prov. Jateng dan Sewa Tempat parkir PT.
Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (PT. TWCBP & RB) di
Candi Ratu Boko, sebesar Rp. 96.262.055,- (96,26%) dari target Rp. 100.000.000,-

13
1.7 Sistematika Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Sistematika penulisan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas


Pariwisata DIY tahun 2018 adalah sebagai berikut :

Ringkasan Eksekutif memuat:

1. Pada bagian ini disajikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam
rencana strategis serta sejauh mana instansi pemerintah mencapai tujuan dan
sasaran utama tersebut serta kendala-kendala yang dihadapi dalam
pencapaiannya;

2. Disebutkan pula langkah-langkah apa yang telah dilakukan untuk mengatasi


kendala tersebut dan langkah antisipatif untuk menanggulangi kendala yang
mungkin akan terjadi pada tahun mendatang.

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini memuat tentang alasan disusun LKjIP/manfaat LKjIP, Struktur
Organisasi, Tugas dan Fungsi Dinas Pariwisata Potensi yang menjadi ruang
lingkup PD dan Sistematika penulisan LKj IP.

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Pada bagian ini disajikan gambaran singkat mengenai rencana strategis, dan
dan perjanjian kinerja. Pada awal bab disajikan gambaran secara singkat
sasaran utama yang ingin diraih instansi pada tahun yang bersangkutan serta
bagaimana kaitannya dengan capaian visi dan misi Kepada Daerah.

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Pada bagian ini disajikan uraian hasil pengukuran kinerja, evaluasi, dan analisis
akuntabilitas kinerja. Termasuk didalamnya menguraikan secara sistematis
pembandingan data kinerja secara memadai, keberhasilan/kegagalan, dan
permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif yang akan
diambil.

Disajikan pula akuntabilitas keuangan dengan cara menyajikan rencana dan


realisasi anggaran bagi pelaksanaan tugas dan fungsi atau tugas-tugas lainnya
dalam rangka mencapai sasaran organisasi yang telah ditetapkan, termasuk
analisis tentang capaian indikator kinerja dan efisiensi.

14
Disajikan pula Inovasi yang telah dilakukan oleh Perangkat daerah. Inovasi
dimaknai sebagai penemuan hal-hal baru atau proses kreatif terhadap sesuatu
yang sudah ada maupun yang sudah ada sebelumnya. Inovasi dianggap
mampu meningkatkan nilai tambah output kegiatan yang berkualitas

BAB IV PENUTUP

Pada bagian ini dikemukakan simpulan secara umum tentang


keberhasilan/kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan
dengan kinerja instansi yang bersangkutan serta strategi pemecahan masalah.

LAMPIRAN

15
BAB 2
Perencanaan
Bab 2 Berisi :
& Perjanjian Kinerja
1. Perencanaan
Strategis 2.1 Perencanaan Strategis
2. Perjanjian Kinerja Memasuki Tahun 2018, Dinas Pariwisata DIY
Tahun 2018 menyusun Rencana Strategis (Renstra) Dinas
3. Rencana Anggaran Pariwisata DIY Tahun 2017-2022. Renstra Dinas
Tahun 2018 Pariwisata DIY merupakan manifestasi komitmen
4. Instrumen Dinas Pariwisata DIY dalam mendukung visi dan misi
Pendukung Pemerintah Daerah DIY yang tertuang dalam RPJMD
DIY Tahun 2017-2022. Sebagai bentuk
pembangunan berkelanjutan, perumusan Renstra
Dinas Pariwisata DIY Tahun 2018-2022 tidak
terlepas dari kesuksesan pencapaian target yang
telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan
periode sebelumnya (2012-2017).

RPJMD Pemerintah Daerah DIY merupakan dokumen landasan atau acuan


pokok penyelenggaraan pemerintahan sesuai Peraturan Daerah Istimewa
Yogyakarta No. 3 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017-2022.

Rencana Strategis (Renstra) adalah dokumen perencanaan Perangkat


Daerah periode lima tahun. Renstra memuat tujuan, sasaran dan strategi bagi
penyelenggaraan program dan kegiatan di Dinas Pariwisata DIY yang harus
dilaksanakan secara terpadu, sinergis, harmonis dan berkesinambungan. Renstra
Dinas Pariwisata DIY 2017-2022 ditetapkan melalui Keputusan Kepala Dinas
Pariwisata DIY Nomor 188/04301 tentang Pembentukan Tim Penyusun Rencana
Strategis (RENSTRA) Dinas Pariwisata DIY Tahun 2017 – 2022.

16
2.1.1 Visi dan Misi Kepala Daerah
RPJPD Tahun 2005-2025 merupakan kaidah penuntun pembangunan
daerah yang memuat haluan dan arah kebijakan dalam perspektif 20 tahun ke
depan guna mengangkat derajat manusia seutuhnya seluruh lapisan
masyarakat DIY, dengan menempatkan dimensi budaya sebagai arus utama
(mainstream) pembangunan. Sejak kelahiran Yogyakarta, tujuan sejatinya
sudah tersandang (intrinsic) sebagai misi ‘istimewa’, yang terkandung dalam
nilai-nilai filosofis ‘Hamêmayu-Hayuning Bawânâ’.
Visi Gubernur DIY seperti yang disampaikan pada saat Sidang Istimewa
DPRD, 2 Agustus 2017 dengan tema: “Menyongsong Abad Samudera Hindia
untuk Kemuliaan Martabat Manusia Jogja”. Berangkat dari Tema Visi di atas,
dapat dirumuskan bahwa Abad Samudera Hindia menjadi arah dari
pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta dalam lima tahun ke depan untuk
mengangkat potensi Selatan Yogyakarta khususnya dan Daerah Istimewa
Yogyakarta pada umumnya dengan visi:
“Terwujudnya Peningkatan Kemuliaan Martabat Manusia Jogja”
Kemuliaan Martabat Manusia Yogya tersebut akan diwujudkan melalui ‘Lima
Kemuliaan’ atau ‘Pancamulia’, yakni terwujudnya:
1) peningkatan kualitas hidup-kehidupan-penghidupan masyarakat yang
berkeadilan dan berkeadaban
2) peningkatan kualitas dan keragaman kegiatan perekonomian masyarakat
yang tumbuh, dan berkeadilan
3) terwujudnya kondisi hidup dalam harmoni kehidupan bersama baik pada
lingkup masyarakat maupun pada lingkup birokrasi
4) pelayanan publik dengan tata dan perilaku penyelenggaraan pemerintahan
yang demokratis, dan
5) pelayanan publik yang dilaksanakan oleh aparatur yang bermartabat dan
memiliki integritas.
Visi Gubernur tersebut kemudian diselaraskan dengan data-data
maupun analisa teknokratik untuk dapat dicapai melalui upaya-upaya yang
tergambarkan dalam misi. Misi sebagai rumusan umum mengenai upaya-
upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi diharapkan dapat
membantu memperjelas penggambaran visi yang ingin dicapai dan
menguraikan upaya-upaya apa yang harus dilakukan.

17
Panca Mulia dari Visi Gubernur DIY dapat dirumuskan kedalam misi
pembangunan DIY tahun 2017–2022 sebagai berikut:

1) Meningkatkan Kualitas Hidup, Kehidupan Dan Penghidupan Masyarakat Yang


Berkeadilan dan Berkeadaban;
Rumusan misi ini mengakomodir substansi Panca Mulia 1, 2 dan 3.
2) Mewujudkan Tata Pemerintahan yang Demokratis
Rumusan misi ini mengakomodir substansi Panca Mulia 4, dan 5.

Visi misi tersebut dijabarkan dalam Tujuan dan Sasaran Pemerintah


Daerah yang selengkapnya dituangkan dalam bagan alur cascade RPJMD DIY
2017-2022 sebagai berikut,

Tabel II.1 Ringkasan Visi Misi RPJMD DIY 2017-2022

Visi: “Terwujudnya Peningkatan Kemuliaan Martabat Manusia”

No. Misi Tujuan Indikator Sasaran Indikator Sasaran


Tujuan

1. Meningkatkan Kualitas Meningkatnya kualitas Angka IGI 1.1. Meningkatnya Indeks


Hidup, Kehidupan Dan hidup, kehidupan dan (5,59) (2016) Derajat Kualitas SDM Pembangunan
Penghidupan penghidupan menjadi 6,2 Manusia (IPM)
Masyarakat Yang masyarakat dengan (2022)
Berkeadilan dan tatanan sosial yang
Berkeadaban menjamin ke-bhineka- 1.2. Meningkatnya Indeks Gini
tunggal-ika-an dalam derajat ekonomi
kerangka Negara masyarakat.
Kesatuan Republik
Indonesia serta mampu Persentase Angka
menjaga dan Kemiskinan
mengembangkan
1.3. Meningkatnya Indeks
budaya Yogyakarta
Derajat Kualitas hidup Pemberdayaan
sosial masyarakat Gender (IDG)

1.4. Terpelihara dan Persentase


Berkembangnya Peningkatan Jumlah
Kebudayaan Budaya Benda dan
Tak benda yang
diapresiasi

1.5. Meningkatnya Pertumbuhan


aktivitas Ekonomi.
perekonomian yang
IKLH (Indeks Kualitas

18
Visi: “Terwujudnya Peningkatan Kemuliaan Martabat Manusia”

No. Misi Tujuan Indikator Sasaran Indikator Sasaran


Tujuan

berkelanjutan Lingkungan Hidup)

Kesesuaian
Pemanfaatan Ruang

Capaian Penataan
Ruang Pada Satuan
Ruang Strategis
Keistimewaan

1.6. Menurunnya Indeks Williamson


kesenjangan ekonomi
antar wilayah.

2. Mewujudkan Tata Terwujudnya reformasi Indeks 2.1. Meningkatnya Opini BPK


Kelola Pemerintahan Tata Kelola Reformasi kapasitas tata kelola
yang Demokratis; Pemerintahan yang Birokrasi pemerintahan Nilai akuntabilitas
baik (good dengan nilai pemerintah (AKIP)
governance). 73,07 (BB)
dalam 2.2. Meningkatnya Prosentase capaian
kategori baik Kapasitas Pengelolaan sasaran Pelaksanaan
(2016) Keistimewaan Keistimewaan.
menjadi
Sangat Baik 2.3. Meningkatnya bidang tanah
dengan nilai Pengelolaan dan kasultanan,
76 (A) (2022) pemanfaatan tanah kadipaten dan tanah
Kasultanan, Kadipaten desa yang
dan tanah desa terfasilitasi untuk
dikelola serta
dimanfaatkan

Berdasarkan visi dan Misi Gubernur 2017-2022 maka tugas dan fungsi
Dinas Pariwisata sesuai dengan misi yang terkandung dalam Pancamulia,
dalam hal ini Dinas Pariwisata mempunyai tugas dalam peningkatan aktivitas
ekonomi yang berkelanjutan.

Dinas Pariwisata juga mempunyai fungsi dalam peningkatan kualitas dan


keragaman perekonomian masyarakat, dengan pemberdayaan sumber daya
dan mitra kerja bidang Pariwisata. Dalam pencapaian visi misi Gubernur
terdapat beberapa faktor penghambat dalam bidang pariwisata yang

19
memerlukan solusi dari berbagai pihak. Faktor penghambat pelayanan Dinas
Pariwisata DIY yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi Gubernur,
dapat disimpulkan sebagai sebagai berikut:

1. Ketersediaan dan Konektivitas Infrastruktur yang belum Optimal.


2. Stagnasi Produk Wisata
Perkembangan daya tarik wisata baru tersebut belum sepenuhnya
seimbang dengan perkembangan segmentasi pasar yang semakin luas dan
beragam.
3. Rendahnya Length of Stay dan Number of Tourist (khususnya wisatawan
mancanegara)
4. Daya dukung kawasan perkotaan (kemacetan lalu lintas dan keterbatasan
prasarana lingkungan untuk kenyamanan pariwisata)
5. Daya dukung kawasan wisata (Pantai Selatan) : kemacetan di masa peak
season, over carrying capacity kawasan wisata alam/kawasan konservasi,
degradasi lingkungan dan penurunan kualitas daya tarik wisata
6. Daya Saing Produk Pariwisata yang masih belum optimal
7. Kemitraan Usaha Pariwisata yang belum optimal
8. SDM pariwisata dan pengembangan pendidikan tinggi pariwisata yang
masih terbatas

Faktor pendorong pelayanan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas


Pariwisata DIY, yang dapat disimpulkan sebagai sebagai berikut:
1. Keistimewaan DIY dan pengembangan produk wisata yang mengangkat
Keistimewaan DIY
2. Penetapan Kawasan Geopark Gunung Sewu sebagai Global Geopark oleh
UNESCO
3. Oversupply fasilitas akomodasi di DIY
4. Perkembangan tren terbaru dalam produk pariwisata (Keragaman Daya
Tarik Wisata Alam, Budaya, dan Khusus) di Yogyakarta serta pengakuan
internasional
5. Sinergi dan keterpaduan pengembangan 5 wilayah Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) yang berada di Yogyakarta
6. Sinergi dan keterpaduan pembangunan infrastruktur terkait
pengembangan Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA)

20
7. Sinergi dan keterpaduan pengembangan infrastruktur terkait
pengembangan Jalur Bedah Menoreh
8. Sinergi dan keterpaduan pengembangan infrastruktur terkait
pengembangan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS)
2.1.2 Tujuan dan Sasaran Perangkat Daerah

Tujuan

Berangkat dari Tema Visi “Menyongsong Abad Samudera Hindia untuk


Kemuliaan Martabat Manusia Jogja” dapat dirumuskan bahwa Abad
Samudera Hindia menjadi arah dari pembangunan Daerah Istimewa
Yogyakarta dalam lima tahun ke depan untuk mengangkat potensi Selatan
Yogyakarta khususnya dan Daerah istimewa Yogyakarta pada umumnya
dengan visi: “Terwujudnya Peningkatan Kemuliaan Martabat Manusia Jogja”,
dengan tujuan meningkatnya kualitas hidup, kehidupan dan penghidupan
masyarakat dengan tatanan sosial yang menjamin kebhinekaan serta mampu
menjaga dan mengembangkan budaya Yogyakarta.

Visi tersebut dapat diimplementasikan ke dalam tujuan Renstra Dinas


Pariwisata DIY sebagai berikut :

“Meningkatkan daya saing Pariwisata untuk kemajuan perekonomian DIY”

Sasaran Strategis

Sesuai dengan Visi, Misi dan Tujuan Pemerintah Daerah DIY tahun 2017– 2022
dengan sasaran “Meningkatnya aktivitas perekonomian yang berkelanjutan”
dan “Menurunnya kesenjangan ekonomi antar wilayah”, maka implementasi
pencapaian sasaran dalam Renstra Dinas Pariwisata DIY adalah :

1. Meningkatnya kontribusi sektor pariwisata dalam perekonomian


2. Meningkatnya jumlah belanja wisatawan

Mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan, maka sasaran yang hendak
dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu lima tahun adalah sebagai berikut:

21
Tabel II.2 Sasaran Strategis Dinas Pariwisata DIY
Baseline Target
INDIKATOR SATU Target tahunan
SASARAN 2017 Akhir
NO.
STRATEGIS KINERJA AN
2018 2019 2020 2021 2022 Renstra
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Meningkatnya ( Juta 8.274.501 9.297.230 9.855. 10.446 11.073.14 11.737.5 11.737.538
nilai sektor Rupiah) 064
kontribusi sektor .367 9 38
akomodasi dan
pariwisata dalam
1 perekonomian
makan minum
dalam PDRB DIY

Meningkatnya jumlah spending money Rupiah 6.328.177 7.397.453 7.672. 8.123. 8.498.797 8.830.59 8.830.595
belanja wisatawan wisatawan 683 974 5
2 (rupiah)

2.1.3 Strategi dan Arah kebijakan

Setelah menentukan tujuan dan sasaran, maka langkah selanjutnya perlu


ditentukan bagaimana hal tersebut dapat dicapai. Cara mencapai tujuan dan
sasaran merupakan strategi organisasi.

Strategi dan arah kebijakan Perangkat Daerah dalam lima tahun mendatang
yang disajikan dalam tabel berikut:

Tabel II.3 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan

VISI : Terwujudnya Peningkatan Kemuliaan Martabat Manusia Jogja


MISI 1 : Meningkatkan Kualitas Hidup, Kehidupan dan Penghidupan Masyarakat yang
Berkeadilan dan Berkeadaban
Sasaran
Tujuan (Perangkat Strategi Arah Kebijakan
daerah)
Tujuan 1: 1. Meningkatnya 1. Pengembangan 1. Melakukan analisis pengembangan pasar pariwisata yang
Meningkatkan kontribusi sektor Pasar dan mendukung pembangunan pariwisata DIY
daya saing pariwisata dalam Promosi 2. Intensifikasi promosi pariwisata secara online (melalui media
Pariwisata perekonomian Pariwisata DIY digital) dan offline (melalui pameran, pembuatan bahan promosi
untuk dll)
kemajuan 3. Pengembangan konten promosi wisata tematik DIY
perekonomian 4. Pelaksanaan promosi pariwisata dalam dan luar negeri
DIY 5. Pengembangan pengembangan travel pattern dan paket
wisata serta manajemen atraksi daya tarik wisata yang kompetitif

22
6. Pengelolaan pelaksanaan pelayanan informasi pariwisata
2. Pengembangan 1. Penguatan dan Pengembangan citra branding destinasi wisata
Citra Pariwisata DIY
(brand 2. Brand awareness/campaign di media digital dan non digital
development untuk promosi destinasi wisata DIY
tourism)
3.Standarisasi 1. Penyusunan standar usaha penyelenggaraan usaha jasa
Usaha Pariwisata pariwisata
2. Standarisasi usaha pariwisata dalam mendukung daya saing
produk dan destinasi wisata DIY.
3. pelaksanaan bimbingan teknis standar internasional usaha
pariwisata
4. Pembinaan usaha berbasis potensi lokal pendukung wisata
4.Penguatan 1. Penguatan Organisasi Kepariwisataan dan SDM Pariwisata
organisasi dalam mendukung tata kelola kepariwisataan yang bedaya saing
kepariwisataan dan berkelanjutan
dan SDM 2. Penguatan Koordinasi, integrasi dan sinergi antar pemangku
Pariwisata kepentingan (lintas sektor dan lintas wilayah).
3. Sertifikasi SDM bidang Pariwisata
2. Meningkatnya 1. Pengembangan 1. Diversifikasi dan kreatifitas produk wisata lokal
Jumlah Belanja Daya Tarik Wisata 2. Pengembangan daya tarik wisata malam
Wisatawan 3. Meningkatkan kualitas produk wisata agar bertaraf
internasional
2. Pengembangan 1. Pembangunan sarana dan prasarana pendukung akses
Aksesibilitas pariwisata di destinasi wisata
2. Koordinasi dengan stakeholder terkait Peningkatan
konektivitas akses yang handal ke lokasi-lokasi daya tarik wisata
unggulan DIY.
3. 1. Peningkatan standar layanan fasilitas pendukung wisata di
Pengembangan destinasi wisata
Amenitas 2. Peningkatan kapasitas dan kualitas amenitas di destinasi
wisata
3. Koordinasi dengan Stakeholder terkait Pengembangan tourism
hub sebagai simpul kontrol dan distribusi pergerakan kunjungan
wisata

23
2.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2018

Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) merupakan dokumen yang berisikan


penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi
yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan
indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima
amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja
terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya
yang tersedia. Dokumen tersebut memuat sasaran strategis, indikator kinerja,
beserta target kinerja dan anggaran.

Dalam penyusunan perjanjian kinerja instansi mengacu pada Renstra,


RKT, IKU, dan anggaran atau DPA. Perjanjian Kinerja Dinas Pariwisata DIY
Tahun 2018 adalah sebagai berikut

Tabel II.4 Perjanjian Kinerja Tahun 2018


N SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET TRIWULAN TARGET
O. STRATEGIS TAHUNAN

1 2 3 4 5 6 7
Meningkat Nilai Sektor akomodasi Juta 1 9.297.230 Triwulan I 1.394.585
nya usaha dan makan minum dalam Rupiah
. Triwulan II 3.254.031
1. jasa PDRB DIY
Triwulan III 6.043.200
pariwisata
Triwulan IV 9.297.230
2. Meningkat Spending money Rupiah 7.397.453 Triwulan I 961.669
nya jumlah wisatawan Triwulan II 2.811.032
belanja
Triwulan III 5.030.268
wisatawan
Triwulan IV 7.397.453

Pada tahun 2018, Dinas Pariwisata DIY melaksanakan reviu Perjanjian


Kinerja Tahun 2018. Reviu dilakukan karena tidak diketahui indikator kinerja
kepala Dinas Pariwisata yang sesui dengan RPJMD yang baru. Perjanjian Kinerja
(Reviu) Tahun 2018 adalah sebagai berikut:

24
Tabel II.5 Perjanjian Kinerja (Reviu) Tahun 2018
NO. SASARAN INDIKATOR SATUAN TARGET TRIWULAN TARGET
STRATEGIS KINERJA TAHUNAN

1 2 3 4 5 6 7
Meningkatnya Nilai Sektor Juta 1 9.297.230 Triwulan I 1.394.585
kontribusi akomodasi dan Rupiah
. Triwulan II 3.254.031
1. sector makan minum
Triwulan III 6.043.200
pariwisata dalam PDRB DIY
Triwulan IV 9.297.230
dalam
perekonomian
2. Meningkatnya Spending money Rupiah 7.397.453 Triwulan I 961.669
jumlah belanja wisatawan Triwulan II 2.811.032
wisatawan
Triwulan III 5.030.268
Triwulan IV 7.397.453

2.3 Rencana Anggaran Tahun 2018

Pada Tahun Anggaran 2018 Dinas Pariwisata DIY melaksanakan kegiatan


dengan anggaran murni sebesar Rp36.830.348.001 ,-. dengan rincian Belanja Tidak
Langsung Rp. 3.864.761.334 ,- dan Belanja Langsung Rp 32.965.586.667,-. Melalui
mekanisme perubahan APBD 2018 menjadi Rp. 38.057.815.304,- dengan rincian
Belanja Tidak Langsung Rp 3.592.490.875,- dan Belanja Langsung Rp
34.465.324.429 ,-.

Dinas Pariwisata DIY Tahun Anggaran 2018 mendapatkan dukungan Dana


Keistimewaan urusan kebudayaan melalui program pengembangan kearifan lokal
dan potensi budaya dengan anggaran murni sebesar Rp. 11.630.000.000,-. Melalui
mekanisme perubahan tertanggal 12 September 2018 menjadi Rp. 17.293.295.400,-
. Yang semuanya dialokasikan dalam bentuk belanja langsung. Sedangkan Dana
Keistimewaan untuk urusan Tata Ruang terdiri dari Program Pemanfaatan Ruang
Satuan Ruang Strategis Kasultanan dan Kadipaten (Kegiatan Pemanfaatan Ruang
Satuan Ruang Strategis Karst Gunung Sewu), Pada Tahun Anggaran 2018 Dinas
Pariwisata DIY melaksanakan kegiatan dengan anggaran murni sebesar
Rp.4.000.000.000,-. Melalui mekanisme perubahan APBD 2018 menjadi Rp.
3.810.547.727,- yang semuanya dialokasikan dalam bentuk belanja langsung.

25
Pelaksanaan anggaran yang berasal dari Dana Dekonsentrasi APBN tahun
anggaran 2018 Dinas Pariwisata DIY sebesar Rp. 2.629.723.000,- yang akan
dialokasikan dalam bentuk 6 program 10 kegiatan.

2.3.1 Target Belanja Dinas Pariwisata DIY


Tabel II.6 Target Belanja Dinas Pariwisata DIY APBD Perubahan
Tahun 2018
Uraian Target Prosentase
Belanja Tidak Langsung Rp. 3.592.490.875,- 9,44 %
Belanja Langsung Rp. 34.465.324.429 90,56 %
Jumlah Rp. 38.057.815.304 100 %

2.3.2 Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis

Anggaran belanja langsung Tahun 2018 Dinas Pariwisata DIY yang


dialokasikan untuk pencapaian sasaran strategis adalah sebagai berikut:

Tabel II.7 Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis


No. Sasaran Anggaran Prosentase Keterangan
1 2 3 4 5
1. Meningkatnya kontribusi Rp.7.475.491.250 23,18%
sektor pariwisata dalam
perekonomian
2. Meningkatnya Jumlah Rp.24.779.277.500 76,82%
Belanja Wisatawan

2.4 Instrumen Pendukung

Pada tahun 2018 Dinas Pariwisata DIY melaksanakan kegiatan Monitoring dan
Evaluasi, terutama untuk memonitoring pelaksanaan program/kegiatan di tahun
2018. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi dilakukan dengan melaksanakan
pertemuan rutin setiap bulannya untuk mendapatkan informasi mengenai proges
pelaksanaan kegiatan dari masing-masing bidang. Fokus utama dari pertemuan
rutin setiap bulan adalah untuk mendapatkan informasi mengenai penyerapan
anggaran serta realisasi fisik yang sudah terlaksana di setiap bulannya. Kegiatan
Monitoring dan evaluasi juga dilakukan dengan melaksanakan peninjauan lapangan,
terutama unutk kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pembangunan sarana

26
dan prasarana, serta penyelenggaraan event-event kepariwisatan yang
dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata DIY. Disamping itu Dinas Pariwisata DIY juga
menggunakan aplikasi dalam rangka mendukung kegiatan Monitoring dan Evaluasi.
Aplikasi pendukung berupa Sistem Informasi Pengendalian
(http://monevapbd.jogjaprov.go.id), merupakan sistem aplikasi yang disusun oleh
BAPPEDA DIY guna mendukung efektifitas dari proses monitoring dan evaluasi.
Kegiatan Monitoring dan evaluasi dapat menjadi instrumen pendukung di dalam
proses verifikasi dan pengawasan pelaksanaan program/kegiatan.
Proses perencanaan APBD tahun 2018 yang dilaksanakan dengan pendampingan
TAPD (BAPPEDA, DPPKA, dan Biro Organisasi) juga sangat membantu Dinas
Pariwisata di dalam melaksankan proses perencanaan. Pelaksanaan perencanan
Program/Kegiatan APBD Tahun 2018 juga dilaksanakan dengan menggunakan
aplikasi-aplikasi perencanaan yang disusun oleh TAPD DIY. Penyusunan RKPD,
hingga penyusunan KUAPPAS menggunakan Aplikasi Perencanaan
(http://jogjaplan.com), sehingga kesesuaian antara sasaran, inidikator, hingga
Program/Kegiatan dapat disusun dengan efektif. Penyusunan RKA dan DPA Dinas
Pariwisata DIY juga menggunakan aplikasi SIPKD, sehingga penyusunan RKA dan
DPA dapat terlaksana.

27
BAB 3
Akuntabilitas Kinerja

Bab 3 Berisi : 3.1 Capaian Kinerja Tahun 2018


Dinas Pariwisata DIY telah melaksanakan
1. Capaian Kinerja
penilaian kinerja dengan mengacu pada Perjanjian
Tahun 2018
Kinerja Dinas Pariwisata DIY tahun 2018 yang telah
2. Evaluasi dan Analisis
disepakati. Penilaian ini dilakukan oleh tim
Capaian Kinerja
Sasaran Strategis pengelola kinerja untuk mengevaluasi dan
3. Evaluasi dan Analisis mengukur dalam rangka pengumpulan data kinerja
Capaian Kinerja yang hasilnya akan memberikan gambaran
Lainnya keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian
4. Realisasi Anggaran tujuan dan sasaran. Dari hasil pengumpulan data
5. Inovasi selanjutnya dilakukan kategorisasi kinerja
(penentuan posisi) sesuai dengan tingkat capaian
kinerja yaitu:

Tabel III.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja


No. Interval Nilai Realisasi Kriteria Penilaian Realisasi Kode
Kinerja Kinerja
1. 91 ≤ 100 Sangat Baik Hijau Tua
2. 76 ≤ 90 Tinggi Hijau Muda
3. 66 ≤ 75 Sedang Kuning Tua
4. 51 ≤ 65 Rendah Kuning Muda
5. ≤ 50 Sangat Rendah Merah
Sumber: Permendagri Nomor 86 Tahun 2017

Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan oleh
Dinas Pariwisata DIY dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja
dengan realisasi kinerja. Indikator kinerja sebagai ukuran keberhasilan dari tujuan

28
dan sasaran strategis Dinas Pariwisata DIY beserta target dan capaian realisasinya
dirinci sebagai berikut:

Tabel III.2 Capaian Kinerja Tahun 2018

INDIKATOR KRITER
N SASARAN PERSENT
KINERJA SATUAN TARGET REALISASI IA/
O. STRATEGIS ASE
KODE

1 2 3 4 5 6 7 8
1 Meningkatnya Nilai Sektor (Juta 9.297.230 9.383.603 100,09% Sangat
kontribusi sektor akomodasi dan Rupiah) baik
pariwisata dalam makan minum
perekonomian dalam PDRB
DIY
2 Meningkatnya Spending Rupiah 7.397.453 7.414.988 100,24% Sangat
jumlah belanja money baik
wisatawan wisatawan
Sumber : Dinas Pariwisata DIY, 2018

Dari tabel di atas, terdapat 2 indikator yang terbagi ke dalam 2 sasaran


strategis. Pada tahun 2018, kedua indikator telah memenuhi target yang ditetapkan
atau (tercapai ≥ 100%) dari target. Capaian yang tertinggi pada indikator Spending
money wisatawan dengan persentase (capaian 100,24%) sementara indikator nilai
sector akomodasi dan makan minum dalam PDRB DIY atas dasar harga yang berlaku
berdasarkan data yang dirilis BPS DIY pertanggal 06 Februari 2019 capaian sebesar
Rp 9.383.603 mengalami kenaikan sebesar 0.9% dari yang ditargetkan.

3.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis

Dalam sub bab ini akan disajikan pencapaian sasaran strategis Dinas
Pariwisata DIY yang dicerminkan dalam capaian Indikator Kinerja. Adapun
evaluasi dan analisis secara rinci untuk setiap indikator kinerja menurut
sasaran stategis diuraikan sebagai berikut:

29
3.2.1 Sasaran: Meningkatnya kontribusi sektor pariwisata dalam perekonomian

Tolok ukur capaian sasaran meningkatnya kontribusi sektor pariwisata


dalam perekonomian diukur dengan 1 indikator. Indikator tersebut yaitu
indikator Nilai sector akomodasi dan makan minum dalam PDRB DIY.
Penjelasan hubungan sasaran, indikator dan meta indikator adalah
sebagai berikut:

Tabel III.3 Rumusan Indikator dan Formulasi Perhitungan


NO Sasaran Indikator Meta Indikator

1 2 3 4

Meningkatnya kontribusi Nilai1.Sektor akomodasi Nilai sector akomodasi dan


sector pariwisata dalam dan makan minum makan minum dalam PDRB DIY
perekonomian dalam PDRB DIY tahun n (atas dasar harga
konstan)

Kinerja sasaran meningkatnya kontribusi sector pariwisata dalam


perekonomian dengan indikator nilai sektor akomodasi dan makan minum
dalam PDRB DIY pada tahun 2018 dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel III.4 Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2018


No Indikator Baseline 2018 Target Capaian s/d
Sasaran 2017 Target Realisasi % Akhir 2018
Realisasi* Renstra terhadap
(2022) target 2022
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Nilai Sektor 8.274.501 9.297.230 9.383.603 100,09 11.737.538 79,94
akomodasi
dan makan
minum
dalam PDRB
DIY

Formulasi perhitungan :
Peningkatan Nilai sektor akomodasi dan makan minum dalam PDRB DY
Tahun 2018 dibandingkan dengan nilai sector akomodasi dan makan minum dalam
PDRB Tahun 2017 berdasarkan atas harga konstan 2010. Data ini diperoleh dari

30
laporan pertumbuhan ekonomi DIY yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik DIY
pertanggal 06 Februari 2019.
Realisasi peningkatan nilai sektor akomodasi dan makan minum dalam
PDRB DIY tahun 2018 sebesar Rp.9.383.603,- meningkat sebesar (6.67%) jika
dibandingkan dengan tahun 2017 sebesar Rp.8.788.711,-. Selama tahun 2018,
perekonomian DIY mengalami peningkatan sebesar 13 persen jika dibandingkan
tahun 2016. Pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh semua sektor ekonomi.
Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh sektor kontruksi (13,1%) disusul sector
pertambangan dan penggalian sebesar (10.6%), kemudian penyediaan akomodasi
dan makan minum pada posisi ketiga sebesar (6,77%). Kontribusi terbesar dalam
struktur PDRB DIY di Tahun 2018 diduduki oleh sector Industri Pengolahan sebesar
(12,99%), selanjutnya disusul konstruksi sebesar (10,28%). Sektor akomodasi dan
makan minum menduduki posisi ketiga sebesar (10.22%). Membaiknya
perekonomian DIY ini juga diikuti oleh perbaikan tingkat kesejahtaraan secara
global.
Ditinjau dari sasaran strategis yang tertuang dalam RENSTRA Dinas
Pariwisata DIY Tahun 2017-2022 yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPMD,
Kinerja Dinas Pariwisata DIY Tahun 2018 sudah sesuai dengan yang ditargetkan.
Program pengembangan pemasaran pariwisata yang dilakukan oleh Dinas
Pariwisata DIY melalui kegiatan promosi pariwisata menargetkan jumlah kunjungan
ke DIY tahun 2018 sebesar 5.405.594 wisatawan . salah satu cara untuk mencapai
target tersebut dengan mengikuti pameran serta promosi dengan menggunakan TI
(http://ww.visitingjogja.com) yang diharapkan bisa memberikan dampak positif
bagi pertumbuhan wisatawan mancanegara. Kaitannya dengan pengelolaan
website, Dinas Pariwisata DIY mendapatkan penghargaan Indonesia’s PR of The
Year 2017 yang diselenggarakan oleh MIX MarComm-SWA Media Grup, pada
tanggal 31 Oktober 2017 di Mercantile Athletic Club. Website visitingjogja
dinyatakan layak menjadi Best of the Best Tourism Website karena dinilai memiliki
fitur yang menarik, informasi terupdate, mudah untuk digunakan, serta akses yang
mudah dijangkau baik melalui PC ataupun Smartphone.
Faktor pendukung lain dalam pencapaian target indikator Peningkatan nilai sector
akomodasi dan makan minum dalam PDRB DIY adalah pelaksanaan kegiatan
promosi pariwisata DIY melalui penyelenggaraan event-event kepariwisataan baik
dalam negeri maupun luar negeri dan patut diketahui bahwa pada tahun 2015 lalu
Pemerintah Pusat telah menerbitkan peraturan yang bertujuan untuk memberikan

31
manfaat kepada pembangunan nasional diantaranya Peraturan Presiden Nomor 69
Tahun 2015 tentang Bebas Visa Kunjungan kepada 30 negara. dirubah dengan
Peraturan Presiden Nomor 104 tahun 2015 tentang penambahan negara yang
diberikan bebas visa kunjungan menjadi 45 negara, sehingga total negara bebas
Visa kunjungan pada bulan Oktober tahun 2015 telah menjadi 75 negara, kemudian
dirubah lagi dengan Peraturan Presiden RI No 21 Tahun 2016 tentang bebas visa
kunjungan sehingga per 10 maret 2016 bebas visa kunjungan berlaku bagi 169
negara. Pada Pemberlakuan peraturan bebas Visa kunjungan kepada beberapa
negara dapat menjadi faktor pendukung terhadap pertumbuhan jumlah kunjungan
wisatawan mancanegara ke Daerah Istimewa Yogyakarta.
Untuk mendukung sasaran 1. Meningkatnya kontribusi sektor pariwisata dalam
perekonomian terdapat 3 (tiga) program pendukungnya.

Tabel III.5 Anggaran Pendukung Sasaran Strategis 1

No Indikator Sasaran Sasaran Program Program Anggaran


1 nilai sektor akomodasi meningkatnya PROGRAM 3.546.201.500
dan makan minum kunjungan jumlah PENGEMBANGAN
dalam PDRB DIY wisatawan PEMASARAN
PARIWISATA
2 nilai sektor akomodasi meningkatnya kualitas PROGRAM 3.198.147.250
dan makan minum kelembagaan PENINGKATAN
dalam PDRB DIY pariwisata SDM DAN
KELEMBAGAAN
PARIWISATA
3 nilai sektor akomodasi meningkatnya usaha PROGRAM 731.142.500
dan makan minum jasa pariwisata yang PENGEMBANGAN
dalam PDRB DIY tersertifikasi INDUSTRI
PARIWISATA
Diakses melalui website monevapbd.jogjaprov.go.id tanggal 28 Januari 2019

1. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata mendapatkan pagu 47,44 %


dari total anggaran pendukung Sasaran Strategis 1. Kegiatan pemasaran
pariwisata masih mendapat persentase terbesar untuk mewujudkan sasaran 1
ini, dikarenakan promosi pariwisata adalah hal yang mutlak dalam
meningkatkan pariwisata DIY.
2. Program Pengembangan Industri Pariwisata mendapatkan pagu 9,78 % dari
total anggaran pendukung Sasaran Strategis 1. Kegiatan yang dilakukan
melalui program ini adalah pembinaan dan pengawasan industri pariwisata

32
dengan Standarisasi Usaha Jasa Pariwisata dan Klasifikasi Usaha Jasa Pariwisata
melalui sertifikasi Auditor.

3. Program Peningkatan SDM dan Kelembagaan Pariwisata mendapatkan pagu


42,78 % dari total anggaran pendukung Sasaran Strategis 1.

Berikut ini kegiatan yang sudah dilaksanakan Dinas Pariwisata DIY dalam rangka
mendukung sasaran 1 Meningkatnya kontribusi sektor pariwisata dalam
perekonomian.

Tabel III.6
Pameran yang diikuti DIY pada Tahun 2018
Pameran Luar Negeri / Internasional

No Kegiatan Waktu Tempat

Queen Sirikit National


Thai International Travel Fair
1 07 -12 Februari 2018 Convention Center,
2017
Bangkok, Thailand

2 ITB Berlin 7 - 12 Maret 2018 Berlin, Jerman

Vietnam International Travel


3 29 - 01 April 2018 Vietnam
Mart

General Assembly EATOF


4 11 - 14 Agustus 2018 Jepang
TOTTORI 2018

5 JATA Tourism Expo 2018 Japan 20 - 23 Sept 2018 Jepang

Dano Culture and Tourism Minggu pertama bulan


6 Korea
Festival 2018 Juni 2018

Sumber: Dinas Pariwisata DIY, 2018

Pameran dalam Negeri

No Kegiatan Waktu Tempat

1 Deep & Extreme Indonesia 8 - 11 Maret 2018 Jakarta

2 Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) 26 – 30 Juni 2018 Nusa Dua Bali

3 Jogja Travel Mart 2018 7-9 April 2018 Royal Ambarukmo, DIY

33
4 FAMTRIP Feb- Des 2018 Yogyakarta
Sumber: Dinas Pariwisata DIY, 2018

Gambar III.1
Thai International Travel Fair 2018

Gambar III.2
Pameran Deep and Extreem 2018

34
Gambar III.3
FAMTRIP 2018 Nglanggeran, Gunung Kidul

Gambar III.4
JATA Tourism Expo 2018 Japan

35
Tabel III.7
Promosi Melalui Media
No Kegiatan Waktu Tempat
Promosi Pariwisata Melalui Majalah Oxfort Terbit Mei dan
1. DIY
diganti Majalah Jetstar November 2018
Publikasi Event Tour de Jogja di Majalah
2. April 2018 DIY
Nasional

Sumber: Dinas Pariwisata DIY, 2018

Beberapa permasalahan yang terjadi dalam upaya mencapai sasaran Meningkatnya


kontribusi sektor pariwisata dalam perekonomian antara lain:
1. kondisi perekonomian nasional yang kurang stabil
2. Terdapat masa high season, peak season dan low season untuk kunjungan
wisatawan
3. Trend pariwisata nasional dan global
Rencana Tindak Lanjut Penyelesaian permasalahan yang terjadi dalam upaya
mencapai sasaran Meningkatnya kontribusi sektor pariwisata dalam perekonomian
antara lain:
1. Kerjasama Dinas Pariwisata DIY dengan seluruh stakeholder terkait baik
Pemerintah Kabupaten/Kota, masayarakat pariwisata untuk menciptakan iklim
pariwisata DIY yang aman dan nyaman
2. Kerjasama Dinas Pariwisata DIY dengan stakeholder terkait (ASITA, HPI, PHRI,
Maskapai penerbangan) dengan membuat paket wisata Jogja Heboh, dimana
pada masa-masa low season jumlah kunjungan wisatawan lebih sedikit.
3. Peningkatan kapasitas SDM pariwisata yang akan mendukung profesi di dunia
pariwisata, yang menuntut standar kompetensi yang baik karena melakukan
pelayanan terhadap tamu, pelanggan, atau wisatawan.

3.2.2. Sasaran: Meningkatnya jumlah belanja wisatawan


Tolak ukur capaian sasaran meningkatnya jumlah belanja wisatawan diukur dengan
1 indikator. Indikator tersebut adalah spending money wisatawan.
Penjelasan hubungan sasaran, indikator dan meta indikator adalah sebagai berikut:

36
Tabel III.8 Rumusan Indikator dan Formulasi Perhitungan
NO Sasaran Indikator Meta Indikator

1 2 3 4

1. Meningkatnya jumlah belanja Spending money (rata-rata pengeluaran wisman + rata-rata


wisatawan wisatawan pengeluaran wisnus ) / 2

Kinerja sasaran meningkatnya jumlah belanja wisatawan dengan


indikator kinerja spending money wisatawan pada tahun 2018 dapat
digambarkan sebagai berikut:

Tabel III.9 Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2018


No Indikator Baseline 2018 Target Capaian s/d
Sasaran 2017 Target Realisasi % Akhir 2018
Realisasi* Renstra terhadap
(2022) target 2022
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Spending 6.328.177 7.397.453 7.414.988 100,24% 8.830.595 83,97%
money
wisatawan

Tolok ukur kedua untuk capaian sasaran meningkatnya jumlah belanja


wisatawan dengan indikator meningkatnya spending money wisatawan
dengan formulasi: Peningkatan dari rata-rata pengeluaran wisman+rata-rata
pengeluaran wisnus dibagi 2 pada tahun 2018 dibandingkan dengan rata-rata
pengeluaran wisman+rata-rata pengeluaran wisnus dibagi 2 pada tahun 2017
Pada tahun 2018 Realisasi spending money wisatawan DIY sebesar Rp.
7.414.988 meningkat sebesar 0,24% dari yang ditargetkan. Berdasarkan
laporan akhir kajian analisa belanja wisatawan pada 25 september 2018.
jumlah belanja wisatawan nusantara sebesar 1.910.475 dan wisatawan
mancanegara sebesar USS 891, dengan kurs 14.800 maka jumlah belanja
wisatawan mancanegara sebesar 13.186.500, bisa disimpulkan jumlah
belanja wisatawan adalah sebesar 7.414.988,-. Jika dibandingkan dengan
target akhir Renstra, capaian Dinas Pariwisata DIY sudah sebesar 83,97 %.

37
Untuk mendukung sasaran 2. Meningkatnya jumlah belanja wisatawan
terdapat 1 (satu) program pendukungnya.
Tabel III.10 Anggaran Pendukung Sasaran Strategis 2

Indikator
No Sasaran Program Program Anggaran
Sasaran
1 spending money meningkatnya lamaPROGRAM 24.779.277.500
wisatawan tinggal wisatawanPENGEMBANGAN
DESTINASI
PARIWISATA
Diakses melalui website monevapbd.jogjaprov.go.id tanggal 28 Januari 2019

Beberapa permasalahan yang terjadi dalam upaya mencapai sasaran


Meningkatnya jumlah belanja wisatawan:
1. Kondisi ekonomi dan politik yang tidak stabil
2. Belum berkembangnya produk wisata berkelas dunia yang dapat menjadi
ikon Yogyakarta
3. Suku bunga tinggi dan tingkat kenaikan harga khusnya untuk wisnus
4. Daya saing produk pariwisata yang masih belum optimal
5. ketersediaan dan konektivitas infrastruktur yang belum optimal
6. ketergantungan yang kuat terhadap destinasi maupun hub (pintu masuk
destinasi) lain membuat Yogyakarta belum bisa mandiri sebagai satu
destinasi yang bisa punya akses pasar sendiri
Rencana Aksi Tindak Lanjut Penyelesaian Masalah:
1. Kerjasama Dinas Pariwisata DIY dengan stakeholder terkait (ASITA, HPI,
PHRI, Maskapai penerbangan) dengan membuat paket wisata Jogja Heboh
dengan paket wisata murah
2. Membuat inovasi produk wisata berkelas dunia yang dapat menjadi ikon
Yogyakarta yang melibatkan stakeholder terkait
3. Mengembangkan tren terbaru dalam produk pariwisata (Keragaman Daya
Tarik Wisata Alam, Budaya, dan Khusus) di Yogyakarta serta pengakuan
internasional
4. Sinergi dan keterpaduan pembangunan infrastruktur terkait pengembangan
Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA), Bedah Menoreh,
Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS)

38
5. Keistimewaan DIY dan pengembangan produk wisata yang mengangkat
Keistimewaan DIY mempunyai Implikasi bagi pengembangan
kepariwisataan DIY. Eksistensi Pencitraan pariwisata DIY (branding) : “Jogja
Istimewa” untuk pencitraan dan positioning pariwisata DIY dalam konteks
nasional maupun internasional

Berikut ini kegiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan Dinas Pariwisata DIY


dalam rangka mendukung sasaran 2 Meningkatnya jumlah belanja wisatawan.

Daftar Penyelenggaraan & Fasilitasi Event-event Pariwisata DIY Tahun 2018


yang berasal dari pendanaan APBD
 Jogja Air Show
 Pentas Kesenian di TIS Bandara 32 kali dan TIC Malioboro 32 kali
 Festival lintas komunitas
 Festival Layang-layang
 Festival perahu naga
 Festival budaya Tionghoa
 Pawai dan Pameran Pembangunan
 Atraksi wisata di DTW 15 lokasi
 Gelar potensi kampung wisata 17 kampung wisata
 Atraksi kesenian di 75 lokasi
 Atraksi kesenian di 13 desa wisata
 Jogja Hard Enduro
 Festival Santri Nusantara
 Festival Lintas komunitas
 Bakti Saka Pariwisata
 Atraksi Kesenian di lokasi DTW 15 Lokasi
 Stand Up Hutan

Daftar Penyelenggaraan & Fasilitasi Event-event Pariwisata DIY Tahun 2018


yang berasal dari pendanaan Dana Keistimewaan DIY

1. Festival sumbu filosofi


2. Jogja Internasional Street Perfomance
3. Gerobak Sapi

39
4. Royal Mataram Festival
a. Lomba Burung Berkicau HB Cup dan PA Cup
b. Lomba Perkutut HB Cup dan PA Cup
c. Lomba Burung Derkuku HB Cup dan PA Cup
d. Jemparingan HB dan PA Cup
e. Pacuan kuda HB Cup dan PA Cup
5. Jogja International heritage Walk
6. Festival Geopark meliputi :
a. Geopark Night Specta
b. Festival Budaya Nglanggeran
c. Nglanggeran Mountain Bike
d. Sriten Festival
e. Jelajah Alam Kawasan Tahura
7. Festival Menoreh
a. Jelajah Alam Kawasan Menoreh
b. Festival Kembul Sewu Dulur
c. Menoreh Night Spectacular
8. Atraksi Wisata Budaya di Kawasan Strategis
a. Ngayogjazz
b. Keroncong Kotagedhe
c. Kethoprak Conthong
d. Atraksi Wisata Budaya Labuhan 15 Suro (parangkusumo)
e. Atraksi Wisata Budaya Rabu Pungkasan
f. Jelajah Alam Kawasan ( Mangunan , Imogiri)
g. Atraksi Wisata Budaya dan Pergantian Prajurit Puro Pakualaman
h. Reog Jathilan
i. Merapi Night Festival
j. Atraksi Kawasan Strategis Pariwisata ( Paket 30 pentas, Kaset/CD 20 Kali,
Live 20 kali)
k. Apeman Malioboro
l. LokasiKawasan Strategis @45
m. Sendatari Balad Sultan Agung
n. Wayang di destinasi Strategis
o. Wayang PA
p. Pentas Kesenian TIS Tugu

40
q. Kolaborasi Wayang Akhir Tahun
r. Parade Gamelan
s. Atraksi Seni di destinasi wisata (36 lokasi)
9. 40 Atraksi Seni Budaya
10. Jogja Heritage Trail
11. Pameran Sekaten
12. Jogja Fashion week
13. Pameran dan Pentas Kesenian Colour of Culture Festival
14. Opening Ceremony of WIC's 2018 Annual Charity Bazaar
15. Pentas Kesenian di TIC
16. Simfoni Keroncong Plesir
17. Jogja Digifest 2018
18. Atraksi Seni di 27 Rintisan Desa Wisata
19. Pentas Seni Tutup Tahun di Kepatihan
Sumber: www.monevapbd.jogjaprov.go.id, tanggal akses 29 Januari 2018

Gambar III.5
Digifest 2018

41
Gambar III.6
Jogja Herritage Trail 2018

Gambar III.7
Apeman Malioboro 2018

42
Dalam rangka pengembangan destinasi wisata Yogyakarta untuk
memenuhi permintaan pasar wisata dan keinginan dari wisatawan maka
Dinas Pariwisata DIY berupaya untuk mengembangkan daya tarik wisata baru
berbasis alam dan budaya sebagai salah satu produk wisata unggulan DIY.
Pengembangan jumlah daya tarik baru dilakukan dengan melaksanakan
kegiatan-kegiatan pembangunan dan pelaksanaan penyelenggaraan event
kepariwisataan.
Dinas Pariwisata DIY berupaya untuk menciptakan destinasi wisata
baru, ataupun mengupayakan untuk meningkatkan amenitas pariwisata di
destinasi-destinasi wisata. Hal itu dilakukan oleh Dinas Pariwisata DIY dengan
melaksanakan, peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana
pariwisata di DIY. Fasilitas atau sarana dan prasarana pariwisata sangat
penting untuk ditingkatkan, hal tersebut sangat berpengaruh terhadap
tingkat kepuasan wisatawan yang datang ke destinasi wisata, sehingga
semakin baik pelayanan yang ditunjukkan dari peningkatan fasilitas atau
sarana dan prasarana pariwisata dapat meningkatkan jumlah pengunjung ke
Daya Tarik Wisata (DTW) di DIY. Pada tahun 2018 Dinas Pariwisata DIY telah
berhasil melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana pariwisata di 21
(empat belas) lokasi tersebar di 5 kab/kota di DIY.
Tabel III.11
Daftar Pembangunan Sarana & Prasarana Pariwisata DIY
Tahun 2018

Pembangunan Sarana & Prasarana Pariwisata DIY

Bersumber dari Dana APBD

1. Pembangunan akses wisata menuju obyek wisata Watu Tapak (1100 m2) dan
Camping Ground (900 m2)

2. Rehab Rekon Desa Wisata Njelok (Jembatan)

3. Rehab Rekon Kawasan Wisata Srigetuk ( Ruang Ganti/Toilet, Dermaga, Ruang


Tunggu)

4. Pengembangan Daya Tarik Wisata Bukit Paralayang, Watugupit, Giricahyo,


Gunungkidul (Panggung terbuka dan jalan setapak) seluas 1000 m2)

5. Pembangunan akses wisata Kebun Buah - Watu Mabur - Bukit Mojo/ Panguk

43
(5.000 m2)

6. Fasilitasi Wahana Wisata Tirta, Dusun Kebo Sungu, Dlingo, Bantul ( Akses Wisata
600 m2,Gazebo 2 unit, Toilet 15 m2, Kios 50 m2)

7. Pembangunan Kawasan cinderamata mendukung wisata kerajinan bambu,


Munthuk, Dlingo, Bantul (Bangunan 80 m2; Toilet Wisata 20 m2; parkir 800 m2)

8. Penataan lansekap Telaga Jonge (Panggung, Jalan Setapak, Lampu) seluas 1200
m2; dan Gazebo sebanyak 5 unit

9. Pembangunan akses wisata Kebun Buah - Watu Mabur - Bukit Mojo/ Panguk
(5.000 m2)

10. Rehab Rekon Kawasan Wisata Tebing Breksi - Candi Banyunibo (Akses Wisata)

11. Pembangunan Terminal wisata intermoda pendukung pengembangan wisata di


kawasan Sendangsono - Suroloyo ( Bangunan Kios 80 m2; toilet wisata 30 m2,
parkir 1600 m2)

12. Rehab Rekon Kawasan Wisata Watu Mabur (Rest Area)

13. Pengembangan Daya Tarik Wisata Kopi Suroloyo (Parkir 900 m2; Bangunan Kios
Kopi 100 m2; Toilet Wisata 20 m2)

14. Pengembangan Wisata Alam Nglinggo - Tritis, Kabupaten Kulon Progo (Jalan
Setapak 1100 m2; Camping Ground 900 m2)

15. Rehab Rekon Kawasan Wisata Laguna Depok (Talud)

16. Penataan Lansekap obyek wisata Watu Payung (Akses Wisata 900 m2; Parkir 650
m2)

17. Rehab Rekon Desa Wisata Klayar Kedungpoh Nglipar Gunungkidul (Parkir dan
Ruang Ganti/Toilet)

18. Pembangunan Kawasan Cinderamata Mendukung Taman Batu Geopark,


Lansekap (Jalan Setapak, Spot Daya Tarik, Lampu) 1800 m2; Pagar 1000 m

19. Rehab Rekon Kawasan Wisata Goa Kiskendo (Akses Wisata dan Pagar)

20. Pengembangan Daya Tarik Wisata Kawasan Gunung Batur - Wediombo


(Panggung Terbuka, Jalan Setapak, Lampu) 1100 m2

21. Pembangunan Kawasan cinderamata mendukung wisata kerajinan Batik, tatah


sungging Wukirsari, Imogiri, Bantul (Toilet Wisata 20 m2; Parkir 1200 m2)

44
BERSUMBER DARI DANA KEISTIMEWAAN DIY

1. Pembangunan kawasan Gunung Gentong dan Kawasan Mulo Ngingrong

- Gunung Gentong : Akses Wisata 1.000 m2, Gazebo 5 unit, bangunan Wisata
kuliner 100 m2, Toilet wisata 20 m2

- Kawasan Mulo Nginggrong : Penataan Lansekap 2.000m2, Akses Wisata


1.000m2, bangunan Wisata Kuliner 60m2, Toilet Wisata 10m2.

2. Pembangunan sarana pendukung destinasi wisata Nglanggeran: - Lansekap


Amphitheater 4.000 m2, - Arena wisata kuliner 60 m2, - Toilet 2 unit

Gambar III.8
Pengembangan Daya Tarik Wisata Kawasan Gunung Batur – Wediombo (APBD)

Sumber : Dinas Pariwisata DIY, 2018

45
Gambar III.9
Fasilitasi Wahana Wisata Tirta, Dusun Kebo Sungu, Dlingo, Bantul (APBD)

Sumber : Dinas Pariwisata DIY, 2018

Gambar III.10

Lansekap Amphitheater , Arena wisata kuliner di Nglanggeran (DAIS)

Sumber : Dinas Pariwisata DIY,2018

46
3.3 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Lainnya

Selain penentuan Indikator Kinerja Utama, Dinas Pariwisata DIY juga memiliki
Indikator Kinerja Pendukung, yang terdiri dari 3 sasaran dengan masing-
masing satu indikator capaian.

Di luar indikator sasaran strategis, pencapaian kinerja Dinas Pariwisata DIY


juga ditunjukkan oleh pencapaian target terkait dengan:
1. Sasaran Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata: Meningkatnya
Kunjungan Wisatawan dengan indikator Jumlah wisatawan mancanegara dan
nusantara tahun n.
Realisasi jumlah wisatawan mancanegara dan nusantara pada tahun 2018
adalah 5.689.093 orang dari yang ditargetkan sebelumnya sebesar 5.405.594
orang capaian (105,24%). Secara umum target sudah terealisasi. Namun
kunjungan wisatawan mancanegara di DIY pada tahun 2018 tidak mencapai
target. Target jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang menggunakan
jasa akomodasi pada tahun 2018 sebesar 433.400 wisatawan, sedangkan
realisasi kunjungan wisatawan mancanegara di DIY sebesar 416.374
wisatawan, meleset dari target sebesar 17.026 wisatawan. Realisasi
kunjungan wisatawan mancanegara yang tidak mencapai target lebih
diakibatkan oleh terjadinya bencana alam yang terjadi di sepanjang tahun
2018. Pada bulan Agustus tahun 2018 terjadi gempa bumi 7.0 SR di Lombok
dan menyebabkan 100.000 wisatawan dari luar negeri membatalkan
kedatangannya ke Indonesia, dan 80.000 wisatawan mancanegara yang
membatalkan kedatangannya ke Bali (Menteri Pariwisata –
travel.kompas.com, 27 November 2018). Kedatangan wisatawan
mancanegara ke DIY sebagian besar datang melalui pintu masuk Bandara I
Gusti Ngurah Rai Denpasar, Bali, sehingga pembatalan kedatangan
wisatawan mancanegara ke Bali, juga mengakibatkan penurunan kunjungan
wisatawan mancanegara ke DIY.

Destinasi wisata DIY masih diminati oleh wisawatan nusantara hal tersebut
dapat terlihat dari jumlah kunjungan wisatawan nusantara yang setiap tahun
mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada tahun 2017 jumlah
kunjungan wisatawan nusantara sebanyak 4.831.347 orang sedangkan pada
tahun 2018 kunjungan wisatawan nusantara bertambah sebanyak 441.372

47
orang (naik 9,14 %), sehingga pada tahun 2018 jumlah wisatawan nusantara
telah mencapai 4.831.347 orang dan telah melebihi target indikator kinerja
tahun 2018. Pelaksanaan promosi yang dilakukan dengan cara
menyelenggarakan pameran serta promosi di dalam negeri dengan
menggunakan teknologi informasi, yaitu website http://visitingjogja.com,
yang dapat memberikan hasil positif bagi pertumbuhan wisatawan domestik.
Saat ini posisi website http://visitingjogja.com telah berhasil menjadi acuan
bagi wisatawan nusantara dalam mencari informasi event atau kegiatan
wisata yang akan berlangsung. Data pengunjung website
http://visitingjogja.com pada tahun 2018 telah mencapai 546.208
pengunjung. Selain info wisata, website http://visitingjogja.com menyediakan
berbagai fitur seperti softcopy brosur atau panduan wisata DIY, peta wisata,
hingga dokumen-dokumen seperti statistik kepariwisataan, dll.

2. Sasaran Program Pengembangan Industri Pariwisata: Meningkatnya usaha


jasa pariwisata yang tersertifikasi dengan indikator Jumlah Usaha Jasa yang
Tersertifikasi.

Realisasi jumlah usaha jasa pariwisata yang tersertifikasi di tahun 2018 telah
tercapai 100 % sebanyak 75 UJP, terdiri dari 25 UJP Angkutan Jalan Wisata,
25 UJP BPW, dan 25 UJP MICE.

Pelaksanaan Standarisasi usaha Jasa Pariwisata Tahun Anggaran 2018

1. BIMTEK Angkutan Jalan Wisata tanggal 16 April 2018

2. BIMTEK Biro Perjalanan Wisata tanggal 17 April 2018

3. BIMTEK Pondok Wisata tanggal 18 April 2018

4. BIMTEK MICE tanggal 19 April 2018

5. Pelatihan Auditor Angkutan Jalan Wisata tgl 9-13 Juli 2018

6. Pelatihan Auditor Biro Perjalanan Wisata tgl 23-27 Juli 2018

7. Pelatihan Auditor MICE pada tanggal 6-10 agustus 2018

3. Sasaran Program Peningkatan SDM dan Kelembagaan Pariwisata:


Meningkatnya kualitas SDM dan kelembagaan pariwisata dengan indikator
peningkatan kapasitas SDM dan pelaku pariwisata.

48
Realisasi Peningkatan kualitas SDM dan kelembagaan pariwisata di tahun
2018 adalah 17,27 % sudah melebih target sebesar 13,69%.

Formulasi ini didapatkan dengan cara menghitung persentase peningkatan


jumlah kunjungan wisatawan ke desa wisata di tambah persentase
peningkatan desa wisata yang naik kelas dibagi 2.
Capaian kinerja pendukung Dinas Pariwisata DIY sampai dengan akhir
Desember 2018 melalui program Peningkatan kapasitas kelembagaan pelaku
pariwisata sebesar 17,27% meningkat sebesar 3,58% dari target sebesar
13,69% dengan porsentase peningkatan desa wisata yang naik kelas sebesar
29,55% sedangkan untuk persentase peningkatan jumlah kunjungan ke desa
wisata sebesar 5%.
Pada tahun 2018 Dinas Pariwisata menyelenggarakan sejumlah kegiatan yang
berkaitan dengan pengembangan desa wisata dan pokdarwis. Kegiatan rutin
ini sudah memasuki tahun ke 6 dengan memakai sistem CBT yang
berstandart ASEAN. Penyelenggaraan lomba tersebut dimaksudkan untuk
mengevaluasi desa/kampung wisata yang telah diberikan pelatihan dan
pembinaan, meningkatkan daya saing sesama desa/kampung wisata, mencari
desa/kampung wisata unggulan, serta memotivasi desa/kampung wisata DIY
agar bersaing dalam memajukan dan mengembangkan destinasi dari
desa/kampung wisata. Pada tahun 2018, peserta yang mengikuti lomba
desa/kampung wisata dan pokdarwis (kelompok sadar wisata) tingkat
provinsi DIY berjumlah 15 kelompok, yang berasal dari 5 Kab/kota. Dimana
terpilih menjadi juara adalah Desa Wisata Nglinggo, Kulon Progo dan
Pokdarwis Baron Indah dari Kab.Gunung Kidul sebagai perwakilan DIY untuk
mengikuti Lomba Desa Wisata Tingkat Nasional.
Selain itu Dinas Pariwisata DIY pada tahun 2018 telah melaksanakan
pelatihan SDM Kepariwisataan dengan target peserta 1000 orang yang
terbagi dalam 5 kab/kota, dimana masing-masing kab/kota diberikan kursi
200 peserta yang terdiri dari unsur Dinas Pariwisata Kab/kota, Guru
SMA/SMK, Mahasiswa, Tokoh masyarakat, pegawai kelurahan/kecamatan,
saka pariwisata, karang taruna, ibu-ibu PKK, Pedagang kaki lima maupun
masyarakat sekitar destinasi wisata.

49
Gambar III.11
Lomba Desa/Kampung Wisata Tingkat Provinsi Tahun 2018

Sumber: Dinas Pariwisata DIY, 2018

50
Tabel III.12
Target dan Realisasi Peningkatan kapasitas kelembagaan pelaku pariwisata
Tahun 2018
2018 Capaian
Target s/d 2018
Capaian Akhir terhadap
No Indikator %
2017 Target Realisasi Renstra 2018 (%)
Realisasi
(2017) target
renstra
1 2 3 4 5 6 7 8
Peningkatan
kapasitas
1 kelembagaan 9,67 13,69 17,27 126,15 23,04 74,95%
pelaku
pariwisata

Sumber: Dinas Pariwisata DIY, 2018, data diolah

4. Sasaran program Pengembangan Destinasi Pariwisata : meningkatnya lama


tinggal wisatawan dengan indikator LOS wisatawan mancanegara dan
nusantara tahun n.

Tabel III.13
Target dan Realisasi Lama Tinggal Wisatawan Tahun 2018

2018 Target Capaian


Capaian Akhir s/d 2018
No Indikator %
2017 Target Realisasi Renstra terhadap
Realisasi
(2022) 2022 (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
LOS
wisatawan
1 mancanegara 2,05 2,06 2,07 100,48 2,45 84,48
dan nusantara
tahun n
Sumber: Dinas Pariwisata, 2018, data diolah

Realisasi LOS wisatawan mancanegara dan nusantara di tahun 2018 adalah


2.07 hari dari yang ditargetkan sebelumnya sebesar 2.06 hari dengan capaian
(100,48%). Lama Tinggal Wisatawan Mancanegara di DIY pada tahun 2018
mengalami peningkatan dari tahun 2017. Pada tahun 2017 rata-rata Lama
tinggal Wisatawan Mancanegara di Hotel Bintang dan Non Bintang sebesar

51
2,13 hari,sedangkan pada tahun 2018 telah mencapai 2,15 hari. Peningkatan
Lama Tinggal Wisawatan Mancanegara dipengaruhi oleh ragam destinasi dan
atraksi yang ada dan dilaksanakan di DIY di sepanjang tahun 2018.
Penyelenggaraan event pariwisata yang diagendakan pada bulan Juli-
September, memperkirakan lonjakan kunjungan wisatawan mancanegara
pada saat liburan musim panas di eropa dan amerika adalah kunci
keberhasilan dalam meningkatkan lama tinggal wisatawan mancanegara di
DIY.

Peran dari travel agen dapat memberikan dampak yang besar bagi kemajuan
angka LOS wisawatan di DIY. Paket-paket wisata yang masih dijual oleh para
agen perjalanan masih banyak menjual destinasi-destinasi wisata yang sudah
cukup dikenal luas, namun tidak memasukkan destinasi-destinasi wisata
baru, sehingga wisatawan yang berkunjung di DIY sudah cukup mengunjungi
destinasi wisata yang dikenal saja dan hal tersebut belum mampu membuat
para wisatawan tinggal lebih lama di DIY.

Diharapkan dengan beroperasinya New Yogyakarta International Airport


pada tahun 2019 nanti dapat mendongkrak kenaikan signifikan jumlah
wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta sekaligus menaikkan angka Length
of Stay.

Kerjasama dengan stakeholder pariwisata baik yang swasta maupun


pemerintah perlu ditingkatkan agar program/Kegiatan dapat berjalan baik
dan sinergis. Penyelenggaraan event pariwisata perlu ditingkatkan kualitas
dan kuantitasnya dengan sebaran lokasi yang merata di DIY agar wisatawan
yang datang bisa menikmati sajian even di seluruh Kab/Kota di DIY.

Berdasarkan data sampai bulan Desember tahun 2018 jumlah hotel


yang sudah masuk daftar standarisasi hotel sebanyak 107 hotel, yang terdiri
dari 9 hotel klas bintang 5, 25 hotel klas bintang 4, 26 hotel klas bintang 3, 6
hotel klas bintang 2 dan sisanya 41 hotel dari klas bintang 1. Yan tersebar di
4 kabupaten dan kota Yogyakarta. Berdasarkan data dari BPS ada sekitar
1618 hotel baik kelas bintang, non bintang/melati maupun akomodasi
lainnya. Persentase jumlah penginapan terbanyak ada di kab Sleman
(38,56%) dan di kota yogyakarta mencapai (35,84%), sedangkan yang terkecil
ada di Kab.Kulon Progo (1,4%)

52
Tabel III.14
Data Hotel yang sudah masuk UJP

No. Jumlah Hotel Keterangan

1. Bintang 5 9

2. Bintang 4 25

3. Bintang 3 26

4. Bintang 2 6

5. Bintang 1 41

Total 107

Sumber data : Dinas Pariwisata DIY, 2018


Tabel III.15
Sebaran Usaha Tahun 2018

No. Data Kab/Kota Jumlah Keterangan


Akomodasi

1. Kota Yogyakarta 580 90 Hotel bintang, 490 Non


bintang/lainnya

2. Kab.Kulon Progo 24 Hotel Non Bint


ang/Melati/Akomodasi Lainnya

3. Kab.Bantul 253 2 Hotel Bintang, 251 Non


Bintang/akomodasi lainnya

4. Kab.Gunung Kidul 137 2 hotel bintang, 135 non


bintang/akomodasi lainnya

53
Kab.Sleman 624 49 Hotel Bintang, 575 Non
Bintang/Lainnya

Jumlah 1618

Sumber BPS DIY, 2018

3.4 Realisasi Anggaran

Penyerapan anggaran belanja langsung pada tahun 2018 sebesar 92.58


% dari total anggaran yang dialokasikan. Realisasi anggaran untuk
program/kegiatan utama sebesar 92.32 %, sedangkan realisasi untuk
program/kegiatan pendukung sebesar 97.62 %. Jika dilihat dari realisasi
anggaran per sasaran, penyerapan anggaran terbesar pada program/kegiatan
di sasaran meningkatnya kontribusi sector pariwisata dalam perekonomian
(95.15%). Sedangkan penyerapan terkecil pada program/kegiatan di sasaran
Meningkatnya jumlah belanja wisatawan (91.35%).

Jika dikaitkan antara kinerja pencapaian sasaran dengan penyerapan


anggaran, pencapaian sasaran yang relatif baik dan diikuti dengan
penyerapan anggaran kurang dari 100% menunjukkan bahwa dana yang
disediakan untuk pencapaian sasaran pembangunan tahun 2018 telah
mencukupi.

Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2018 yang dialokasikan


untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapaian sasaran disajikan
pada tabel berikut:

54
Tabel III.16
Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Sasaran Tahun 2018
Kinerja Anggaran

No Sasaran Indikator %
Reali Pagu Realisasi Realisasi
Target Realisa
sasi (Rp) (Rp) (%)
si

1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Meningkatnya Nilai Sektor 9.297.2 9.383. 100,09 7.475.49 7.113.360. 95,15
kontribusi akomodasi dan 30 603 1.250 .259
sektor makan minum
pariwisata dalam PDRB
dalam DIY
perekonomian
Meningkatnya
1. Spending 7.397.4 74149 100,24 24.779.2 22.636.95 91,35
jumlah belanja money 53 88
2. 77.500 3.450
wisatawan wisatawan

Jumlah 32.254.7 29.750.31 92,24


68.750 3.709
Total Belanja 34.465.3 31.908.29 92,58
Langsung 24.429 0.617

Tabel III.17 Analisis efisiensi


%
% Capaian Kinerja Tingkat
No Sasaran Indikator Penyerapan
(≥100%) Efisiensi
Anggaran
1 2 3 4 5 6 = (5-4)
1. Meningkatnya Nilai Sektor 100,09% 95.15% Sisa Anggaran
kontribusi akomodasi dan
sebesar 4.48%
sector makan minum
pariwisata dalam PDRB
dalam DIY
perekonomian

2. Meningkatnya Spending 100.24% 91.35 Sisa Anggaran


jumlah money
sebesar 8.64%
belanja wisatawan
wisatawan
(Hanya untuk indikator kinerja sasaran yang capaiannya ≥100%)

55
Analisis Efisiensi

Dari 2 Sasaran strategis, terdapat 2 sasaran yang kinerjanya sudah sesuai atau
melebihi target, dengan tingkat efisiensi sebagai berikut

1. Sasaran Meningkatnya kontribusi sektor pariwisata dalam perekonomian


Telah melampui target kinerja yang ditetapkan sebesar 100,09 % dengan
efisiensi anggaran 4.48%. Efisiensi anggaran untuk mencapai sasaran diperoleh
melalui pemanfaatan teknologi lewat web.visitingjogja.com.

2. Sasaran Meningkatnya jumlah belanja wisatawan telah mencapai kinerja


sebesar 100.24 % dengan efisiensi anggaran 8.64 %. Efisiensi anggaran untuk
mencapai sasaran diperoleh melalui mekanisme lelang

3.5 Inovasi

Tantangan Global penyelenggaraan pemerintahan menuntut aparatur


untuk bergerak dinamis dan kreatif. Permasalahan dan Keterbatasan sumber
daya harus dipandang sebagai pemicu gagasan dan ide kreatif yang dapat
memberikan manfaat bagi masyarakat baik secara langsung maupun tidak
langsung.

Sebagai bentuk komitmen Pemerintah Daerah DIY untuk mewujudkan


pelayanan publik yang prima, setiap Perangkat Daerah di lingkungan Pemda
DIY diwajibkan untuk melakukan inovasi. Komitmen inovasi tersebut tertuang
alam Surat Edaran SE Gubernur DIY No. 065/12017 Tahun 2015 tentang Inovasi
Pelayanan Publik yang mendorong "one agency, one innovation”. Inovasi yang
diemban oleh Perangkat Daerah ditujukan juga untuk mencapai keberhasilan
capaian sasaran kinerja yang telah ditetapkan Pada tahun 2018 ini, Telah
menginisiasi inovasi, sebagai beriut:

Inovasi Paket Wisata Jogja Heboh

Dinas Pariwisata DIY bekerja sama dengan stakeholder dibawah naunga


KADIN DIY (ASITA, , PHRI, HPI, Maskapai Penerbangan) mengadakan paket
wisata murah “Jogja Heboh” yang dilaksanakan pada masa low season. Salah
satu program dari KADIN DIY untuk memfasilitasi pengusaha dalam
mempromosikan produknya. Pada event ini akan diisi dengan great sale
selama 1 bulan penuh di semua sektor baik barang maupun jasa yang
dilakukan secara offline maupun on line. Selain kegiatan great sale JOGJA

56
HEBOH juga akan melaksanakan kegiatan promosi lainnya dengan pameran
(expo), atraksi budaya, dan acara hiburan kreativitas lainnya untuk
memeriahkan agenda tersebut. JOGJA HEBOH merupakan salah satu upaya
untuk merespon kebutuhan konsumen modern dengan kegiatan promosi
promosi yang dilaksanakan secara serentak di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Untuk kegiatan transaksi atau perekonomian diberikan potongan berbelanja


maupun tarif hotel hingga 60%. Dalam pelaksanaan Jogja Heboh juga akan
disiapkan aplikasi khusus @ JogjaAcces yang bisa di download di Google
Playstore APP , yang memudahkan masyarakat atau wisatawan saat akan
berbelanja baik di pasar modern, pasar tradisional, tempat wisata hingga
akomodasi. Dari aplikasi akan bisa diketahui jumlah kamar hotel yang disewa
hingga nilai belanja. Disamping itu juga akan mengurangi peredaran uang tunai
di masyarakat sehingga akan dapat ikut serta dalam program pemerintah yaitu
pembayaran non tunai.

57
BAB 4
Penutup
Penyelenggaraan kegiatan di Dinas Pariwisata
Bab 5 Berisi :
DIY pada Tahun Anggaran 2018 merupakan tahun ke 2
1. Kesimpulan dari Rencana Strategis Dinas Pariwisata DIY Tahun
2. Rencana Tindak 2017-2022. Keberhasilan yang dicapai berkat kerja
Lanjut
sama dan partisipasi semua pihak dan diharapkan
dapat dipertahankan serta ditingkatkan. Sementara itu,
untuk target-target yang belum tercapai perlu
diantisipasi dan didukung oleh berbagai pihak.

Hasil laporan kinerja Dinas Pariwisata DIY tahun 2018 dapat disimpulkan
sebagai berikut:

1. Keberhasilan capaian kinerja sasaran yang dicerminkan dari capaian indikator


kinerja sasaran ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain sumber daya
manusia, anggaran, dan sarana prasarana.
2. Dari analisis 2 sasaran, terdapat 2 indikator kinerja utama yang dipilih sebagai
tolak ukur. Pada tahun 2018, 2 indikator tersebut telah memenuhi target yang
ditetapkan atau sebesar 100 % dari total indikator. Bahkan dari salah satu
indicator berhasil melampui target yang ditetapkan (capaian 100,24%).

3. Untuk capaian Indikator Kinerja Pendukung, yang terbagi ke satu indikator


kinerja pendukung, yaitu persentase Kualitas Kemitraan Pariwisata dapat
mencapai target dari indikator pendukung yang telah ditentukan.

Langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengatasi permasalahan yang


dihadapi dapat dirumuskan saran-saran/Rencana Aksi sebagai berikut:
1. Perlu dilakukan upaya-upaya untuk peningkatan kapasitas SDM tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta kemampuan teknis dalam
menyusun dokumen-dokumen kinerja untuk mempercepat terwujudnya
pemerintahan yang akuntabel;

58
2. Perlu adanya kebijakan yang mewadahi penerapan SAKIP di instansi
pemerintah agar tercipta kejelasan arah dalam penerapan SAKIP yang baik dan
benar di jajaran instansi pemerintah, serta meningkatkan kualitas pelaksanaan
monitoring dan evaluasi capaian Perjanjian Kinerja (PK).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2018 ini diharapkan dapat
dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang
membutuhkan, penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang,
penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang, serta
penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.

KEPALA DINAS PARIWISATA DIY

Singgih Raharjo, SH, M.Ed


NIP. 196505141992031011

59
Lampiran 1. Struktur Organisasi Dinas Pariwisata DIY

Sumber : Dinas Pariwisata DIY, 2018

60
Lampiran 2. Matriks Renstra Dinas Pariwisata DIY

Indikator Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan


Data Capaian pada Unit Kerja
Program dan Kinerja Tujuan, Sasaran, Kondisi Kinerja pada akhir periode
Tujuan Sasaran Kode Tahun Awal Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 PD Penang- Lokasi
Kegiatan Program Renstra PD
Perencanaan gung-jawab
(outcome) dan Kegiatan
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
(output)
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14 -15 -16 -17 -18 -19 -20

P ro g ram Terwujudnya administrasi Administrasi Administrasi 992,590,000 Administrasi 1,500,000,000 Administrasi 1,500,000,000 Administrasi 1,600,000,000 Administrasi 1,700,000,000 Administrasi 7,292,590,000 Dinas DIY
A d minis t ras i perkantoran yang perkantoran yang perkantoran yang perkantoran yang perkantoran yang perkantoran yang perkantoran yang perkantoran yang pariwisata
P e rkant o ran mendukung kelancaran tugas tersedia sesuai tersedia sesuai tersedia sesuai tersedia sesuai tersedia sesuai tersedia sesuai tersedia sesuai
dan fungsi SKPD kebutuhan 100% kebutuhan 100% kebutuhan 100% kebutuhan 100% kebutuhan 100% kebutuhan 100% kebutuhan 100%
P ro g ram Meningkatnya Meningkatnya 482,000,000 Meningkatnya 650,000,000 Meningkatnya 722,000,000 Meningkatnya 778,000,000 Meningkatnya 831,000,000 Meningkatnya 3,463,000,000 Dinas DIY
P e ning kat an sarana dan sarana dan sarana dan sarana dan sarana dan sarana dan sarana dan pariwisata
S arana d an prasarana aparatur prasarana prasarana prasarana prasarana prasarana prasarana
P ras arana Meningkatkan sarana dan yang mendukung aparatur yang aparatur yang aparatur yang aparatur yang aparatur yang aparatur yang
A p arat ur prasarana aparatur yang kelancaran tugas mendukung mendukung mendukung mendukung mendukung mendukung
mendukung kelancaran tugas dan fungsi OPD kelancaran tugas kelancaran tugas kelancaran tugas kelancaran tugas kelancaran tugas kelancaran tugas
dan fungsi SKPD 100 % dan fungsi OPD dan fungsi OPD dan fungsi OPD dan fungsi OPD dan fungsi OPD dan fungsi OPD
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

P ro g ram Terwujudnya Terwujudnya 115,000,000 Terwujudnya 250,000,000 Terwujudnya 250,000,000 Terwujudnya 300,000,000 Terwujudnya 350,000,000 Terwujudnya 1,265,000,000 Dinas DIY
P e ning kat an penata usaha penata usaha penata usaha penata usaha penata usaha penata usaha penata usaha pariwisata
P e ng e mb ang an keuangan dan keuangan dan keuangan dan keuangan dan keuangan dan keuangan dan keuangan dan
S is t e m pencapaian kinerja pencapaian pencapaian kinerja pencapaian pencapaian pencapaian kinerja pencapaian
P e lap o ran Terwujudnya peningkatan program yang kinerja program program yang kinerja program kinerja program program yang kinerja program
C ap aian Kine rja disiplin aparatur yang mendukung yang mendukung mendukung yang mendukung yang mendukung mendukung yang mendukung
d an P e lap o ran mendukung kelancaran tugas kelancaran tugas kelancaran tugas kelancaran tugas kelancaran tugas kelancaran tugas kelancaran tugas kelancaran tugas
Ke uang an dan fungsi SKPD dan fungsi OPD dan fungsi OPD dan fungsi OPD dan fungsi OPD dan fungsi OPD dan fungsi OPD dan fungsi OPD
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

Meningkatnya Sasaran 1: P ro g ram jumlah wisatawan 4.549.574 orang 5.405.594 orang 2,850,000,000 5.926.228 orang 3,000,000,000 6.542.327 orang 3,500,000,000 7.289.849 orang 3,500,000,000 8.377.099 orang 3,500,000,000 8.377.099 orang 16,350,000,000 Dinas DIY,
kualitas hidup, Meningkatnya P e ng e mb ang an mancanegara dan nusantara pariwisata Indone
kehidupan dan kontribusi sektor P e mas aran tahun n sia,
penghidupan pariwisata dalam P ariw is at a Luar
masyarakat perekonomian Negeri
dengan tatanan
sosial yang
menjamin
kebhinekaan
serta mampu
menjaga dan
mengembangkan
budaya
Yogyakarta
P ro g ram Jumlah Usaha Jasa 60 75 820,000,000 100 800,000,000 150 1,000,000,000 200 1,000,000,000 250 1,000,000,000 250 4,620,000,000 Dinas DIY
P e ng e mb ang an Pariwisata yang pariwisata
Ind us t ri tersertifikasi
P ariw is at a
P ro g ram Peningkatan kapasitas 9.67 13.69 400,000,000 17.00 2,500,000,000 19.61 2,500,000,000 21.36 2,500,000,000 23.04 2,300,000,000 23,04 10,200,000,000 Dinas DIY
P e ning kat an kelembagaan pelaku pariwisata
S D M d an pariwisata
Ke le mb ag aan
P ariw is at a

61
S as aran 2 : P ro g ram LOS wisatawan mancanegara 1.98 hari 2.06 hari 18,000,000,000 2.14 hari 15,000,000,000 2.22 hari 15,000,000,000 2.30 hari 15,000,000,000 2.45 hari 14,000,000,000 2.45 hari 77,000,000,000 Dinas DIY
M e ning kat nya P e ng e mb ang an dan nusantara tahun n pariwisata
jumlah b e lanja D e s t inas i
w is at aw an P ariw is at a
Lampiran 3. Surat Perintah Tugas

62
63
Lampiran 4. Perjanjian Kinerja Tahun 2018

64
65
66
Lampiran 5. Tanggapan/Tindak Lanjut Evaluasi LKJ IP Tahun Sebelumnya

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA


DINAS PARIWISATA
Jl. Malioboro 56, Telp. (0274) 587486,Fax. 565437 Yogyakarta.- 55213
Web: www.visitingjogja.jogjaprov.go.id E-mail:dispar@visitingjogja.com

TANGGAPAN/TINDAK LANJUT EVALUASI LKJ IP TAHUN SEBELUMNYA


DINAS PARIWISATA DIY

No Saran/Rekomendasi Tindak lanjut


1. Merekomendasikan kepada Kepala  Dinas Pariwisata telah berhasil
Dinas Pariwisata Daerah Istimewa mencapai target meningkatnya
Yogyakarta beserta seluruh jajarannya kontribusi sektor pariwisata dalam
agar mempertahankan kinerja yang perekonomian dengan indikator
telah baik. kinerja diukur dari nilai sektor
akomodasi dan makan minum dalam
PDRB DIY. Berdasarkan data yang
diilis dari BPS DIY per 6 Februari 2018
nilai sektor akomodasi dan makan
minum dalam PDRB DIY meningkat
sebesar 0.9 % dari target. Sedangkan
untuk sasaran meningkatnya jumlah
belanja wisatawan dengan indikator
spending money wisatawan juga
telah melampui target dengan
capaian 100.24%.
 Dinas Pariwisata DIY terus berupaya
dalam mempertahankan dan
meningkatkan kinerja untuk
mencapai target indikator kinerja
utama (jumlah kunjungan wisatawan
nusantara & mancanegara).
Beberapa upaya yang telah dilakukan
antara lain, dengan mengikuti
kegiatan pameran pariwisata di
tingkat internasional dan nasional,
hal itu terus dilakukan agar

67
No Saran/Rekomendasi Tindak lanjut
penyebaran informasi mengenai
potensi wisata DIY dapat terus
tersampaikan. Selain mengikuti
kegiatan pameran di dalam dan luar
negeri, Dinas Pariwisata juga terus
berupaya untuk mengoptimalkan
kegiatan promosi melalui media
cetak, website, dan media elektronik
lainnya, serta menyelenggarakan
kegiatan seperti Table Top dan Fam
Tour.
2. Merekomendasikan kepada Kepala  Dinas Pariwisata DIY terus berupaya
Dinas Pariwisata Daerah Istimewa untuk meningkatkan kinerja,
Yogyakarta beserta seluruh jajarannya terutama untuk target indikator
agar terus meningkatkan kinerja yang kinerja utama yang belum tercapai,
masih dapat diperbaiki. yaitu lama tinggal wisawatan yang
menggunakan jasa akomodasi. Bila
dibandingkan dari dengan tahun
2017, pada tahun 2018 lama tinggal
wisatawan yang menggunakan jasa
akomodasi sebenarnya telah
mengalami peningkatan sebesar 0,1
hari
 Upaya yang dilakukan oleh Dinas
Pariwisata DIY di dalam meningkatkan
lama tinggal wisatawan, adalah
dengan meningkatkan jumlah
penyelanggaraan atraksi wisata di
sepanjang tahun dan tersebar di lima
kabupaten /kota, selain itu dilakukan
pembangunan sarana dan prasarana
pendukung di destinasi wisata agar
dapat optimal memberikan pelayanan
kepada para wisatawan yang datang.

KEPALA DINAS PARIWISATA DIY

Singgih Raharjo, SH, M.Ed


NIP. 19650514199203100

68
Lampiran 6. Penghargaan Dinas Pariwisata Tahun 2018

Penghargaan Dinas Pariwisata tahun 2018


Pihak
yang Waktu
Nama Memberi pemberian
No Peringkat Skala Deskripsi Penghargaan Keterangan
Penghargaan kan penghargaa
Pengharg n
aan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Asean 1 Internasional Penghargaan diberikan kepada Desa ASEAN Januari 2018 Thailand
Sustainable Wisata Nglanggeraan, Kab. Gunung Tourism
Tourism Kidul. ASEAN Sustainable Tourism Forum
Award Award merupakan serangkaian dalam
kegiatan ASEAN Tourism Forum.

2 Desa Wisata 3 Internasional Penghargaan diberikan kepada Desa ASEAN Januari 2018 Singapura
Terbaik Wisata Nglanggeran, Kab. Gunung Tourism
Nasional dan Kidul Forum
Berstandar
CBT Asean

3 ASEAN 1 Internasional Penghargaan diberikan kepada Hyatt ASEAN Januari 2018 Thailand
Green Hotel Regency Yogyakarta, merupakan Tourism
Standard apresiasi yang diberikan bagi hotel Forum
Award yang senantiasa
mengimplementasikan program dan
kebijakan tata kelola ramah
lingkungan.

4 ASEAN 2 Internasional Penghargaan diberikan kepada ASEAN Januari 2018 Thailand


Green Hotel Jogjakarta Plaza Hotel. merupakan Tourism
Standart apresiasi yang diberikan bagi hotel Forum
Award yang senantiasa
mengimplementasikan program dan
kebijakan tata kelola ramah
lingkungan.

5 ASEAN 4 Internasional Penghargaan diberikan kepada Melia ASEAN Januari 2018 Thailand
Green Hotel Purosani Yogyakarta. merupakan Tourism
Standart apresiasi yang diberikan bagi hotel Forum
Award yang senantiasa
mengimplementasikan program dan
kebijakan tata kelola ramah
lingkungan.

6 Pengelola 1 Nasional Penghargaan diberikan kepada Desa Kementri Desember Jakarta


CBT Desa Wisata Nglinggo, Pagerharjo, an 2018
Wisata Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo Pariwisat
Tingkat sebagai apresiasi usaha masyarakat a
Nasional bagi CBT dan Homestay 2018

7 Pengelolaan 1 Nasional Penghargaan diberikan kepada Kementri Desember Jakarta


Home Stay Homestay Rejo Kaki Langit Kabupaten an 2018
Tingkat Bantul. Pariwisat
nasional a RI
8 Eko Wisata 3 Nasional Penghargaan diberikan kepada Desa Kementri Desember Jakarta
Terpopuler Wisata Nglinggo, Pagerharjo, an 2018
Anugerah Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo Pariwisat
Pesona sebagai apresiasi pariwisata a RI
Indonesia terpopuler
2018

69
9 Atraksi 1 Nasional Penghargaan diberikan kepada Tari Kementri Desember Jakarta
Budaya Angguk Kabupaten Kulon Progo an 2018
Terpopuler sebagai apresiasi pariwisata Pariwisat
Anugerah terpopuler Indonesia 2018 a RI
Pesona
Indonesia
2018

Dokumentasi penerimaan penghargaan Asean Sustainable Tourism Award

Piagam Penghargaan Pengelola CBT Desa Wisata Tingkat Nasional

70

Anda mungkin juga menyukai